Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEFARMASIAN DALAM TATANAN KLINIS

Dra Yusmainita, Apt, SpFRS Seksi Ketenagaan & Pengendalian Mutu RSUP. H. Adam Malik Medan

Pendahuluan
Farmasi Klinis berkembang untuk menanggapi keprihatinan
masyarakat terhadap tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang terkait dalam penggunaan obat, cepatnya peningkatan biaya perawatan kesehatan, tingginya harapan masyarakat serta ledakan pengetahuan medis dan ilmiah

Farmasi Klinis merupakan praktek kefarmasian yang


berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi produk

Farmasis dapat berkontribusi selama proses peresepan, yaitu


sebelum, selama dan sesudah resep ditulis

Tuntutan masyarakat untuk pelayanan medis dan farmasi yang


bermutu tinggi disertai pertanggungjawaban peran para dokter dan farmasis . Tuntutan ini sampai pada gugatan atas setiap kekurangan dan kesalahan pengobatan. Kecenderungan ini terjadi bersamaan dengan perubahan peran farmasis yang semakin menyempit. Banyak orang mempertanyakan peran FARMASIS OVERTRAINED DAN UNDERUTILISED . Situasi ini memunculkan perkembangan farmasi bangsal ( Ward Pharmacy ) dan farmasi klinis ( Clinical Pharmacy ) Meningkatnya biaya kesehatan sektor publik disebabkan ; Penggunaan teknologi canggih yang mahal Meningkatnya permintaan pelayanan kesehatan secara kwantitatif & kwalitatif Meningkatnya jumlah penduduk lansia

Farmasi Klinis lahir pada tahun 1960 an di Amerika Serikat


dan Inggris pada periode transisional. Pada periode ini terjadi perubahan yang cepat dari perkembangan fungsi dan peningkatan jenis jenis pelayanan profesional oleh beberapa perintis dan sifatnya masih individual, yang paling menonjol adalah kehadiran farmasis di ruang rawat rumah sakit.

Ruang Lingkup Fungsi Farmasi Klinis sbb :


Pemantauan Terapi Obat ( PTO ) Kesiapan untuk membantu setelah lepas jam kerja siap dipanggil (
oncall ) Konsultan keliling Memberi masukan / saran kepada Direktur klinis / dokter Memberi informasi tentang pemakaian obat secara finansial Membuat kajian obat obat baru Ikut aktip dalam pengendalian infeksi, melalui kegiatan : Pemberian informasi obat Pemantauan Penggunaan obat Penyusunan Pedoman Penggunaan Antibiotika

Berpartisipasi dalam Komite Farmasi Dan Terapi


Aktip dalam Penyusunan Formularium Merasionalkan penggunaan obat Memajukan peresepan yang efektif dari segi biaya ( cost efective prescribing ) Mengatur Tambahan Obat baru Merumuskan pedoman bagi dokter Ikut menyusun kebijakan penulisan resep ( protokol / pedoman pengobatan )

Pemberian Informasi Obat Audit Medis Audit Klinis Uji Coba Klinis Tim Nutrisi parenteral Tim Kemoterapi Analgesia yang dikendalikan pasien Pemantauan Kadar Obat Terapeutik ( TDM ) Pelayanan saran farmakokinetika Individualisasi pengaturan dosis obat Pelayanan Antikuogulan Perawatan dan pengobatan luka Pencatatan Riwayat Pengobatan pasien (faktor faktor pasien dan pengobatan yang merupakan faktor resiko pengobatan )

Pengembangan alur dan pelayanan pengobatan sendiri ( Self


Medication Scheme ) Pemantauan Efek Samping Obat ( mencegah, menemukan dan melaporkan efek samping obat ) Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan perlindungan kesehatan Konseling Pasien Meningkatkan derajat kesehatan Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam pemakaian obat ( ketidak patuhan pasien merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi )

Tujuan :
Menurut Prof Nicholas Barber ( School of Farmacy, University of London ). Filosofi Farmasi Klinis sama dengan peresepan yang baik yaitu :

Memaksimalkan efek terapeutik ( Efektivitas terapi )


meliputi :
Ketepatan indikasi Ketepatan pemilihan obat Ketepatan pengaturan dosis sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien Evaluasi terapi

Meminimalkan resiko
Memastikan resiko yang sekecil mungkin bagi pasien Meminimalkan masalah ketidakamanan pemakaian obat meliputi efek samping , dosis, interaksi dan konta indikasi

Meminimalkan biaya
Untuk rumah sakit dan pasien ( apakah obat yang dipilih paling efektif dalam hal biaya dan rasional) Apakah terjangkau oleh kemampuan pasien atau rumah sakit ? Jika tidak, alternatif jenis obat apa yang memberikan kemamfatan dan keamanan yang sama Keterlibatan pasien dalam proses pengobatan akan menentukan keberhasilan terapi Hak pasien harus diakui dan diterima semua pihak Farmasi Klinis menghadirkan langkah penting dalam tranformasi praktek kefarmasian dari orientasi produk ke praktek yang berorientasi kepada pasien. Dalam praktek ini Farmasis harus membuat keputusan tentang ketepatan pemakaian obat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan saran

Menghormati pilihan pasien

Karakteristik Praktek Farmasi Klinis

Berorientasi pasien Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward ) Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan
dimulai atau memberi informasi kalau diperlukan ) Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat ) Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang dilakukan Menjadi mitra dan pendamping dokter

Keterampilan Farmasi Klinis


Beberapa keterampilan diperlukan seorang Farmasis Klinis untuk berperan secara efektif dalam pelayanan pasien : Mengaplikasikan pengetahuan terapeutik Mengkorelasikan keadaan penyakit dengan pemilihan obat Menggunakan catatan kasus pasien Menginterpretasikan data pemeriksaan laboratorium Menerapkan pendekatan penyelesaian masalah yang sistematik Mengidentifikasi kontra indikasi obat Mengenal reaksi yang tidak dikehendaki ( karena obat ) yang mungkin terjadi Membuat keputusan tentang formulasi dan stabilitas

Mengkaji literatur medis dan obat Menulis laporan medis Merekomendasi pengaturan dosis Mengkomunikasikan secara efektif kepada tenaga kesehatan terkait Menanggapi pertanyaan secara lisan Membuat instruksi / perintah yang jelas Berargumentasi terhadap suatu kasus Memberikan pendapat atau saran kepada tenaga profesional kesehatan dan pasien dan keluarga pasien Menyajikan laporan kasus

Aktivitas Farmasi Klinis


Praktek Farmasi Klinis sehari - hari di ward / bangsal meliputi : Pemantauan dan pemeriksaan peresepan Mencermati penyiapan dan penyimpanan obat Memeriksa ketepatan penggunaan obat Menilai kesesuaian bentuk sediaan obat yangdigunakan Memberikan informasi obat Membuat penilaian terapeutik Mengidentifikasi pasien dan faktor resiko medikasi Membantu memformulasikan dan menerapkan kebijakan peresepan

Memeriksa kesesuaian obat dan ketepatan dosis obat yang



dipergunakan. Memantau terapi obat Menanyakan riwayat pemakaian obat saat pasien masuk rumah sakit Mewawancara pasien Mengkonsultasi pasien Mengelola rekam medis Menerapkan kebijakan dan Pedoman peresepan Terlibat dalam Penelitian dan Uji coba

Dasar Hukum

SK Menkes No 436 / Menkes/SK/VI/1993 tentang Pelayanan


Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis meliputi :
Melakukan Konseling Monitoring Efek Samping Obat Pencampuran Obat Suntik Secara Aseptis Menganalisis Efektivitas Biaya Penentuan Kadar Obat Dalam Darah Penanganan Obat Sitostatika Penanganan Total Parenteral Nutrition Pemantauan Penggunaan Obat Pengkajian Penggunaan Obat

ASUHAN KEFARMASIAN DALAM TATANAN KLINIS


Farmakoterapi Drug Treatment Terapi dng Obat Terapi

Non Obat ( Diet, Olah raga)

Terapi dng Obat

Tindakan Medis (Medical Measure)

Obat

Penyakit

- Pendekatan Patofisiologi - Klasifikasi penyakit organ / faal Diseases: Jantung,Paru, Tulang, Ginjal, Darah, SSP dll FARMAKOTERAPI ??? FARMAKOTERAPI : * Batas (Desease state definition ) Klasifikasi tipe dan subtype penyakit * Etiologi penyebab penyakit * Pathogenesis proses penyakit * Phatofisiologi perubahan fungsi faal * Data patofisiologi/biokimia klinis * Komplikasi penyakit * Tanda-tanda klinis utama * Tanda -tanda respon/hasil terapi * Prognosis oleh klinisi * Data patofisiologi/biokimia klinis /data lab * Konfirmasi diagnosa - diagnosa banding ( Differential diagnosa Oleh Tim Dokter ) * Tujuan terapi, pilihan obat * Hasil (outcome)/tolok ukur efek * Terapi non obat PROTAP

OBAT : * Obat sama untuk banyak penyakit * Derivat obat kerja beda * Beda dosis beda kerja terapi * Beda rute - beda aturan dosis * Biaya/Cost/Price

OUT PATIENT

Drug Related Problem ( DRP ) DRP--> atas dasar apa Farmasis memutuskan ini ??? * * * * New or additional drug required Wrong Drug Too little of the right drug Adverse Drug Reaction/ADR * * * * Too much of the right drug Drug not taken appropriately Medication not indicated ect

Pasien di ward ---> Farmasis DMK : * Database pasien * Riwayat penyakit/obat * Keluhan MRS * Diagnosa * Pantauan data lab * Data Klinik * Terapi Obat / non obat Catt: DMK ---> Klinisi, Dietisen, Perawat, Farmasis dll. Rx untuk in/ot patient

* Clinical Sci * Pharm Sci.Prod ob, K. Med * Behavioral Sci, Communic, dsb FARMASIS : * Analisis * Keputusan Farmasis * Tindakan Farmasis

* * * * *

Patient ( S1, Sp ) Cara penggunaan Cara penyimpanan Kepatuhan Monitoring respon Keluhan pasien dsb

Klinisi ( Sp ) * Usul perubahan obat dosis, rute * TDM * dsb

Perawat ( Sp ) * Cara penanganan obat ( sitostatika, IV admixture ) * Stabiltas sediaan farmasi. * dsb

Yus File

LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( LPD) PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL ( PPOSR )

RUMAH SAKIT .
Nama Pasien Diagnosa NO MR Tanggal Masuk Tanggal Keluar Farmasis Dokter : . : . : . : . : . : . : .

NST :

0.1. RUANGAN

02.NO RMK

03.Nama Lengkap Pasien

04.Alamat Domisili 5. Pekerjaan .. a.Pekerjaan Pasien :Wiraswastac.Penanggung Biaya

III - 3
07. Umur

30 11 25

FS
08.Berat Badan 09.Tinggi Badan

Medan 70 .kg 165 cm

b.Pekerjaan KK: Wiraswasta d. . 10. Tanggal Masuk Rumah Sakit

24 April 2005
. 4. Meninggal 5.

2. Perempuan

50 th 0 .bln

11. Tanggal Keluar Rumah Sakit .

12. Lama Perawatan : hari


14. Alasan Masuk Rumah Sakit 15. Alasan keluar Rumah Sakit 1. Tujuan MRS telah selesai 2. Dipindahkan ke RS lain 3. Pulang Paksa 1. Observasi 4. Terapi Initial 2. Skrening 5. Terapi komplimentair 3. Diagnostik 6. Terapi Sekunder 7. .. 8. I II .. . .. . .. . a. .. a. .. b. .. b. .. c. .. c. .. d. . d. . e. . e. . f. . f. . g. . g. . h. . h. . DIAGNOSA AKHIR GGK 1. P J K 2. .. 3. .. 1. 2. .. 1. .. 2. .. 3. .. Tanggal . 23. Golongan Operasi 1. Bersih 2. Bersih - Kontam 3. Kontaminasi

a MRS/Diagnosa kerja tensi Nefropati + PJK .. ..

saan Mikroba al terima hasil r bahan /parasit erhadap

RIABEL

ecelakaan/ n / keracunan asi

III . . . a. .. b. .. c. .. d. . e. . f. . g. . h. . No. KODE ( ICD X ) . E. . . . . . . . M. M. M. 24. Komplikasi Operasi/Tindakan 1. 2. .. 3. .

/ Morfologi

erasi/Tindakan NO. ICOPIM

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


RUMAH SAKIT : .
Nama : FS MR :30 11 25 Catatan : Jenis kelamin: 1. Laki - laki 2. Perempuan Umur : 50 Thn .. Bln.. Hr Kelainan : Gagal Ginjal kronis Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Kronis Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33): 24 - 4 25 - 4 Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK Nefropati + PJK S: S: 26 - 4 Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK S: Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

O : t o C : 37,5 RR: 28 TD: 180/100. HR : 94

O:

t o C : 37,5 RR: 28 TD: 180/100.

O:

t o C : 36,8 RR: 28 TD: 160/100

A:

A: HR : 94

A:

HR : 80

P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal, P :

* Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,

Jenis Obat Nama Dagang/ Nama Generik (26) 1. Imfugan 2. Adalat oros 3. Isosorbidinitrat 4. Asam Folat 5. Retivit 6. . 7. 8. .. 9. . 10. .... 11. . 12. 13. .. 14. .. 15. ..

Bentuk ('27) tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan ('28) 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari ('29) 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route ('30) po po po po po

Indikasi ('31)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Preskripsi P S M DS D P . . . . . . v v v x x x v x x x v

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

P S M P S M . . . . . . . . . . . . x x x x x x x x x x x x x

(2)

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


RUMAH SAKIT : .
Nama : FS MR :30 11 25 Catatan : Jenis kelamin: 1. Laki - laki 2. Perempuan Umur : 50 Thn .. Bln.. Hr Kelainan : Gagal Ginjal kronis Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Kronis Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33): 27 - 4 28 - 4 29 - 4 Dx: GGK. Ec Hipertensi GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK S: S: S: Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

o O : t C : 36,5 RR: 28 TD: 180/110 HR : 90

o O : t C : 36,5 RR: 28 TD:160/110.. HR : 80

o O : t C : 36,5 RR: 28 TD:140/90.. HR : 86

A:

A:

A:

P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal, P :

* Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,

Jenis Obat Nama Dagang/ Nama Generik (26) 1. Imfugan 2. Adalat oros 3. Isosorbidinitrat 4. Asam Folat 5. Retivit 6. . 7. 8. .. 9. . 10. .... 11. . 12. 13. .. 14. .. 15. ..

Bentuk ('27) tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan ('28) 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari ('29) 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route ('30) po po po po po

Indikasi ('31)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Preskripsi P S M DS D P . . . . . . v x v x v x x x v x x x v x

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

P S M P S M . . . . . . . . . . . . x x x x x x x x x x x x x x x x x x

(2)

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


RUMAH SAKIT : .
Nama : FS MR :30 11 25 Catatan : Jenis kelamin: 1. Laki - laki 2. Perempuan Umur : 50 Thn .. Bln.. Hr Kelainan : Gagal Ginjal kronis Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Kronis Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33): 30 - 4 1-5 2-5 Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK S: S: S: Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

O : t o C : 36,5 RR: 24.. TD:140/110. HR : 80

O : t o C : 37,5 RR: 28 TD: 180/100. HR : 94

O : t o C : 37,5 RR: 28 TD: 180/100. HR : 94

A:

A:

A:

P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal, P :

* Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,

Jenis Obat Nama Dagang/ Nama Generik (26) 1. Imfugan 2. Adalat oros 3. Isosorbidinitrat 4. Asam Folat 5. Retivit 6. . 7. 8. .. 9. . 10. .... 11. . 12. 13. .. 14. .. 15. ..

Bentuk ('27) tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan ('28) 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari ('29) 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route ('30) po po po po po

Indikasi ('31)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Preskripsi P S M DS D P . . . . . . v x v x v x x x v x x x v x

Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul )

P S M P S M . . . . . . . . . . . . x x x x x x x x x x x x x x x x x x

(2)

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


RUMAH SAKIT : .
Nama : FS MR :30 11 25 Catatan : Jenis kelamin: 1. Laki - laki 2. Perempuan Umur : 50 Thn . .. Bln. .. Hr Kelainan : Gagal Ginjal kronis Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Kronis Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33): 3-5 4-5 5-5 Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK S: S: S: Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

O : t o C : 36,8 RR: 28 TD: 160/100 HR : 80 A:

o O : t C : 36,5 RR: 28 TD: 180/110 HR : 90

o O : t C : 36,5 RR: 28 TD:160/110 HR : 80

A:

A:

P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,P : * Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal, P :

* Diet Ginjal 48 gr prot

2100 kal,

Jenis Obat Nama Dagang/ Nama Generik (26) 1. Imfugan 2. Adalat oros 3. Isosorbidinitrat 4. Asam Folat 5. Retivit 6. . 7. 8. .. 9. . 10. .... 11. . 12. 13. .. 14. .. 15. ..

Bentuk ('27) tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan ('28) 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari ('29) 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route ('30) po IV po po po

Indikasi ('31)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Preskripsi P S M P S M P S M DS D P . . . . . . . . . . . . . . . . . . v x x x v x x x v x x x x x x x x x v x x x x x x x x x v x x x

(2)

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


RUMAH SAKIT : .
Nama : FS MR :30 11 25 Catatan : Jenis kelamin: 1. Laki - laki 2. Perempuan Umur : 50 Thn . .. Bln. .. Hr Kelainan : Gagal Ginjal kronis Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Kronis Keterangan harian pemberian obat dari tanggal MRS ( 33): 3-5 4-5 5-5 Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Dx: GGK. Ec Hipertensi Nefropati + PJK Nefropati + PJK Nefropati + PJK S: S: S: Reaksi Sakai ( ESO )-(34)

o O : t C :37,8 RR:24 TD: 160/100. HR : 92

O : t o C : 37 RR:20 TD:180/100. HR : 100 A:

O : t o C : 37 RR:20 TD:180/120. HR : 100 A:

A:

P : * Diet Ginjal 35 gr prot

2000 kal,P : * Diet Ginjal 35 gr prot

2000 kal, P :

* Diet Ginjal 35 gr prot

2000 kal,

Jenis Obat Nama Dagang/ Nama Generik (26) 1. Imfugan 2. Adalat oros 3. Isosorbidinitrat 4. Asam Folat 5. Retivit 6. . 7. 8. .. 9. . 10. .... 11. . 12. 13. .. 14. .. 15. ..

Bentuk ('27) tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan ('28) 40 mg / tablet 25 mg / tablet 10 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari ('29) 1 x 40 mg 1 x 30 mg 2 x 25 mg 3 x 10 mg 3 x 10 mg

Route ('30) po IV po po po

Indikasi ('31)

Instruksi (32) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Waktu Pemberian Obat ( Pukul ) Preskripsi P S M P S M P S M DS D P . . . . . . . . . . . . . . . . . . v x x x v x x x v x x x x x x v x x x x x x x x x v x x x x x x x x x

(2)

PEMANTAUAN THERAPI OBAT


35. Riwayat Penyakit & Sejarah Pengobatan Pasien a. Riwayat penyakit Pasien masuk RSUP. H. Adam Malik Medan pada hari Senin tanggal 24 April 2006 pukul 22.30 wib di Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan sesak nafas dengan kondisi yang lemah yang disertai mual , sensorium : compos mentis (CM), Tekanan Darah ( TD ) : 180/100 mm Hg, nadi : 94 x / menit, pernafasan ( RR) : 28 x /minit , Temperatur: 37,5 o C b. Sejarah Penggunaan Obat Pasien 6 bulan terakhir TIDAK TERDATA 36. Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium dsb ) JENIS PEMERIKSAAN 1 * LABORATORIUM RBC HGB HCT MCH MCHC RDW LED PLT MOV PCT PDW * Hitung jenis Leukosit NEU LYM MONO EOS BASO * Mikroskopis Urinalisa Makroskopis Warna Protein Reduksi Bilirubin Mikroskopis Eritrosit Leukosit * Kimia Klinis FAAL HATI Bilirubin total Satuan Unit 2 M/UL g/dl % fl pg g/dl % k/uL fl % GSD % % % % % Tanggal 24-4 3 3,30 9,96 28,7 87,1 30,2 34,6 15,9 44 6,03 0,207 17,8 82,2 6,03 7,71 3,87 0,212 Tanggal 29 - 4 4 Tanggal 4-5 5 Nilai Normal 6 4,04 -6,13 12,2 -18,1 37,7 - 53,7 80,0 - 97,0 27,0 - 31,2 31,8 - 35,4 11,6 - 14,8 P,20, W < 15 142 - 424 0,00 - 99,9 0,00 -9,99 37,0 -80,0 10,0 - 50,0 0,00 - 12,0 0,00 - 7,00 0,00 - 2,50 Keterangan 7

seperti 'te'h +++ 0-1 / lpb 0-1 / lpb

+++ 0-1 / lpb 0-1 / lpb

kuning < 3 / lpb < 3 / lpb

mg/dL

0,85

0,3 - 1 (3)

JENIS PEMERIKSAAN 1 Direk Bilirubin Alkali Phospatase SGOT ( ASTI ) SGPT ( ALT ) FAAL GINJAL Ureum Creatinin Uric Acid Kadar Glukosa Serum * EKG 26-Apr Kardiologi

Satuan Unit 2 mg/dL U/L U/L U/L mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL

Tanggal 24-4 3 0,09 80 15,122 10 339,2 18,31 19,2 135,7

Tanggal 29 - 4 4

Tanggal 4-5 5

Nilai Normal 6 , 0,4 P= 80 - 306, P < 37, , W < 31 P < 41, , W < 31 19 - 40 0,7 - 1,5 P = 3,4 - 7, W = 2,4 - 5,7 < 200

Keterangan 7

255,6 14,15

Sinus tachycardia left atrial enlargement Left ventricular hypertrophy ST & T wave abnormality, diperkirakan iskemia inferior Abnormal EKG Mata Kabur Media: Lesi Pupil : tidak tegas, kemerahan, bulat Retina : eksudat (+) Refleks kornea ( + ) Ginjal kiri dan kanan bilateral Susp suatu nefropati

* Punduscopy 27 April

* USG Ginjal

CATATAN : . . . . . . . .

.. .. .. .. .. .. .. ..

.. .. .. .. .. .. .. ..

.. .. .. .. .. .. .. ..

.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. Tanda Tangan Dokter Pengawas

Tanda Tangan Dokter Koordinator

( )

( )

(3)

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( LPD ) PEMANTAUAN TERAPI OBAT
. 01. Ruangan : Isi dengan nama Ruangan tempat pasien dirawat pertama kali. Bila ia kemudian pindah ke Ruangan lain dalam UPF/Inst/ Bag yang sama, maka setelah nama Ruangan lama, ditulis pula nama Ruangan baru tempat pasien dirawat. Bila ia pindah UPF/ Inst / Bag, maka di UPF yang baru akan dibuatkan Formulir PPO baru. Formulir PPO lama diserahkan ke Pengawas Penelitian untuk divalidasi. Map Dolumen Medik Kesehatan (DMK) pasien pindah ke UPF/ Inst/ Bagyang baru mengikuti pasien. 02. Nomor D M K : Isi dengan nomor Dokumen Medik Kesehatan pasien yang diperoleh pada waktu masuk Rumah Sakit 03. Nama Lengkap Pasien : Isi dengan nama pasien sendiri : Bagi pasien wanita yang bersuami, setelah namanya sendiri,dapat dicantumkan nama suaminya. Nama ini sesuai dengan nama yang terdapat dalam lembaran DMK pasien. 04. Alamat Domisili : Isi dengan alamat pasien sesuai dengan domisilinya, yaitu desa/jalan, Kabupaten/Kotamadya dan kalau perlu . dapat ditambahkan nama propinsi. 05. Pekerjaan : Pekerjaan pasien : Isi dengan pekerjaan utama pasien. Seorang anak yang bersekolah, ditulis pelajar SD, SMP, SMU daan sebagainya. Seorang anak kecil balita yang belum bersekolah ditulis Belum Sekolah Seorang tua yang sudah tidak mampu bekerja ditulis Pensiunan .. Seorang istri yang tidak bekerja di luar, tetapi ia bekerja untuk mengurus rumah tangganya Ibu Rumah Tangga. ( Jangan ditulis tidak bekerja.) Pekerjaan KK : isi dengan pekerjaan Kepala Keluarga. Penanggung biaya : isi dengan nama perorangan/badan/instansi penanggung jawab 06. Kelamin : Lingkari angka di depan pilihan yang benar. ( L : Laki - laki , P : Perempuan ) 07. U m u r : Isi dengan umut pasien dalam tahun atau bulan atau hari dan dibulatkan, dengan ketentuan : < : dibulatkan kebawah > : dibulatkan keatas 08. Berat Badan : Isi dengan berat badan pasien dalam kilogram. 09. Tinggi Badan : Isi dengan tinggi badan pasien dalam centimeter 10. Tanggal Masuk Rumah Sakit : Isi dengan tanggal masuk rumah sakit, dihitung pada saat pasien mendaftarkan diri di Kamar Terima. 11. Tanggal Keluar Rumah Sakit : Isi dengan tanggal keluar rumah sakit, dihitung sejak pasien meninggalkan Ruangan tempat dirawat. 12. Lama Hari Perawatan : Ditulis dalam jumlah hari dihitung saat/hari keluar rumah sakit dikurangi saat/hari masuk rumah sakit. 13. Diagnosa MRS / Diagnosa Kerja : Isi dengan diagnosa waktu pasien masuk RS sebagai dasar kerja. Diagnosa ini tidak menjadi masalah benar atau tidak. Bila nanti ternyata salah supaya diperbaiki pada diagnosa akhir, yang dapat berupa: diagnosa utama (17) diagnosa sebab kecelakaan / keracunan (18) diagnosa komplikasi (19), diagnosa sekunder (20) dan diagnosa patologi / morfologi (21) 14. Alasan Masuk Rumah Sakit : Lingkari angka didepan pilihan yang benar : 1.Observasi : dimasukkan RS untuk melihat atau mengawasi suatu simptom untuk memastikan diagnosa atau untuk mengetahui perjalanan penyakitnya, seperti : Observasi febris, observasi typhus, observasi trauma capitis dsb. 2.Skreening : dimasukkan RS untuk melakukan skreening tertentu, atau untuk melakukan pemeriksaan diri sendiri secara reguler seperti : pemeriksaan payudara dsb. 3.Diagnostik : dimasukkan RS untuk pemeriksaan menegakkan diagnosa seperti misalnya : arterigrafi, bronchoscopi, biopsi operasi explorasi dsb. 4 Terapi Initial : dimasukkan RS untuk diberi terapi definitif yang permulaan atau pertama. 5.Terapi Komplementair : dimasukkan RS untuk merlanjutkan terapi definitif yang telah didapatnya di RS lain atau telah diberikan oleh Dokter lain. Misalnya penderita kanker yang telah menjalani operasi di RS lain, dimasukkan RS unttuk chemoterapi. 6.Terapi Sekunder : dimasukkan RS untuk mendapatkan pengobatan lain berikutnya, karena kegagalan pada terapi initial 7. Jika di samping itu ada alasan lain yang belum tercakup oleh alasan-alasan yg telah disebutkan 15. Alasan keluar rumah sakit : Lingkari angka di depan pilihan yang benar : 1.Tujuan MRS telah selesai : bila menurut dokter yang merawat, pasien pasien dinyatakan telah selesai menjalani perawatannya di RS. (untuk observasi, diagnostik, terapi initial, dsb. Lihat alasan masuk rumah sakit, no. 14). 2. Dipindahkan ke RS lain : bila menurut dokter yang merawat, pasien perlu dipindahkan ke Rumah Sakit lain untuk melanjutkan perawatannya. 3. Pulang Paksa : bila pasien meminta keluar dari rumah sakit walaupun oleh dokter yang merawat dinyatakan belum selesai menjalani perawatannya. 4. Meninggal : bila pasien dihentikan perawatannya karena meninggal.

Pemeriksaan Mikroba : - Pada angka 1 : isi dengan tanggal pada waktu terima hasil - Pada angka 2 : isi dengan sumber atau asal bahan yang diperiksa. Misalnya pus, cairan acits, darah, urine, feces. Dsb. - Pada angka 3 : isi dengan jenis bakteri atau parasit yang ditemukan, seperti hasil coli, bakteri tahan asam, dsb. - Pada angka 4 : isi dengan jenis antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang disebut pada angka 3 Utama: Penting diperhatikan jangan mencampur-adukkan diagnosa klinik dengan diagnosa patologi. Diagnosa klinik tidak mesti sama dengan diagnosa patologi. Bila diagnosa klinik tidak dapat ditentukan dan diagnosa patologi ada, maka diagnosa patologi dapat ditulis dalam diagnosa klinik karena umumnya diagnosa patologi lebih valid. Ditulis pula nomor kode ICD (International Clasification of Diseases) dari penyakit yang bersangkutan, kalau mungkin : menggunakan kode 4 angka ( 4 digit ), kalau tidak mungkin menggunakan kode 3 angka (3 digit). Satu penyakit mungkin mempunyai dua nomor kode ICD, yaitu : a. berdasarkan etiologi penyakit penyakit itu, yang diberi tanda + (dragger) b. berdasarkan manifestasi penyakit itu dalam organ, yang diberi tanda * (asterik) Kalau penyakit itu mempunyai dua nomoer kode, isilah dengan kedua nomoer kode tersebut. Sebab kecelakaan, kekerasan / keracunan : Dalam hal trauma, yaitu kecelakaan atau keracunan, ada dua diagnosa yaitu : a. Diagnosa jejas atau kerusakan tubuh, yang diberi kode ICD 800 999. Diagnosa ini dimasukkan dalam Diagnosa utama b. Diagnosa sebab kecelakaan atau keracunan, yang diberi kode ICD E 800 E 999 Pada angka 20 ini hanya diisi dengan diagnosa sebab kecelakaan atau keracunan. Komplikasi : Isi dengan komplikasi-komplikasi, baik penyakit utama (17) maupun penyakit sekunder (20), lengkap dengan nomot kode ICD Bisa terjadi pasien MRS bukan karena diagnosa utama, tapi oleh karena komplikasinya. Sekunder : Isi dengan penyakit-penyakit yang menyertai penyakit utama (17) tetapi tidak ada hubungannya dengan penyakit utama; lengkap dengan nomor kode ICD. Penyakit skunder ini disebut juga co-morbiditas. Patologi.Morfologi : Isi dengan hasil pemeriksaan patologi secara ringkas (diagnosa patologi). Tiap-tiap diagnosa patologi mempunyai nomor kode M (kode morfologi). Kode morfologi ini sesuai dengan kode SNOP (Systematized Nomenclature of Pathology), yang merupakan bagian dari SNOMED (Systematized Nomenclature of Medicine). Nomor kode patologi untuk neoplasma dapat dicari dalam buku ICD-IX atau ICD - ). Jenis Operasi / Tindakan : Isi dengan jenis operasi atau tindakan yang dikerjakan, serta tanggal berapa tindakan itu dikerjakan. Isi pula dengan nomor kode ICOPIM-nya (Internatuional of Prosedures in Medicine). Untuk operasi atau tindakan mendapat kode 5 - .. atau 8 - ..

23. Golongan Operasi : Lingkari angka di depan pilihan yang benar . Kolom ini penting untuk menentukan apakah antibiotik yang diberikan berindikasi prophylaktik atau therapeutik. Bila pasien menjalani beberapa operasi/tindakan maka di depan lingkaran itu ditulis pula : angka 1 untuk operasi/tindakan ke-1 angka 2 untuk operasi/tindakan ke-2 24. Komplikasi operasi / tindakan : Isi pada kolom yang disediakan,jika terjadi komplikasi operasi/tindakan seperti misalnya : infeksi, hematum, kebocoran anastomose dsb. 25. Obat-obatan yang diberikan : Isi dengan semua obat yang diberikan kepada pasien . 26. Jenis obat : Isi dengan nama dagang atau nama generik obat yang bersangkutan. Didepan tiap obat, ditulis pula nomor urutannya berdasarkan urutan waktu pemberian (chronologis). Kalau obat yang bersangkutan diberikan dengan bentuk, kekuatan, dosis sehari, route & indikasi lain, tulis lagi nama obat itu di bawahnya dalam nomor urutan yang laibn sesuai dengan chronologisnya. Jadi satu macam obat dapat ditulis dua kali atau lebih. 27 Bentuk sediaan : Isi dengan bentuk obat, yang langsung atau tidak langsung digunakan dalam pengobatan, misalnya : 1. inf = Infus 12. tab = tablet 2. inj = Injeksi 13. tab. His = tablet hisap 3. kaps = Kapsul 14. tab. Kun = tablet kunyah 4. lar = Larutan 15. tab. Pel. Lam. = tablet pelepasan lambat 5. serb = Serbuk 16. tab. Sal = tablet salut 6. serb. Inj. = Serbuk Injeksi 17. tab. Sub. Ling = tablet sub lingual 7. sir = Sirop 18. tab. Vag. = tablet vagina 8. sir. Ker. = Sirop kering 19. tts = tetes 9. sup. = Suppositoria 20. tts. Hid. = tetes hidung 10. susp = Suspensi 21. tts. Mata = tetes mata 11.Susp. ker. = Suspensi kering 22. tts. Telinga = tetes telinga 28. Kekuatan sediaan : Isi dengan kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat jadi. Misalnya : infus 5 mg/ml, atau infus 10% injeksi 100 mg/ml atau injeksi 40% kapsul 500 mg serbuk 100 mg/bungkus serbuk inj. 10 mg/ amp., atau serb. Inj. 500 mg/vial sirup 250 mg / 5 ml supositoria 500 mg / biji.

29. Dosis sehari : Isi dengan dosis yang diberikan selama sehari. Harap diisi dengan tepat sehingga dapat menunjukkan data yang pasti berapa mg zat berkhasiat yang diberikat kepada pasien pada hari utu (dari jam 00.00 samapi jam 24.00) Perhatikan hubungan antara bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan banyaknya obat yang diberikan. 30. R o u t e : Isi dengan bagaimana cara obat tersebut diberikan ke dalam tubuh pasien. Misalnya : 1. i. a = intra arteri 2. i. k = intra kutan 3. i. m = intra muskuler 4. i. p = intra pleura 5. i. v = intra vena 6. p.o. = per oral 7. s.k. = sub kutan 8. s. l = sub lingual 9. top. = topikal 31. I n d i k a s i : Indikasi pemberian obat dapat ditinjau dari 3 jurusan : I.Tujuan pemberian tersebut : 1. Prophylakse : disingkat P 2. Terapeutik : a. Kuratif : disingkat K b. Palliatif : disingkat L c.Simptomatik : disingkat S 3. Penunjang/bantuan : disingkat B 4. Desinfeksi : disingkat D 5. Pramedikasi : disngkat PM 6. Anesthesi : disingkat AN 7. Lain-lain (others) : disingkat O II. Penyakit atau simpton yang diobati 1. Diagnosa MRS / kerja 2. Diagnosa utama 3. Diagnosa sebab kecelakaan / keracunan 5. Diagnosa sekunder 6. Diagnosa patologi, morfologi 7. Lain-Lain, jelaskan

- B. 19.2 - P.22.1; 23.1

: terapi bantuan (B),untuk operasi (19.2) : terapi prophylakse (P) untuk operasi ..(22.1) yang tergolong operasi bersih ..(23.1) - AN 17; 20.1; 22.1 : anestesi (AN) untuk pasien (17) dengan gangguan faal hati penyakit sekunder (20.1) yang menjalani operasi . (22.1) - PM 22.1 : pramedikasi (PM) untuk operasi .(22.1) 32. . Isi dengan tanda V pada kolom yang sesuai : Dokter = D Dokter = DS Spesialis Perawat PR = 33. Hari Pemberian Obat : Isi dengan tanda V pada kolom hari-hari keberapa obat tersebut diberikan, dihitung mulai dari pertama pasien masuk rumah sakit. Penyusunan Permasalahan dalam bentuk SOAP Keterangan : S = Subjektif lStatus subjektif / pengamatan subjektif merupakan gejala yang dilaporkan pasien yang tidak dapat ditegaskan secara mandiri oleh pengamat dan dikaji dengan pertanyaan sbb: * Bagaimana perasaan saudara ? * Apa gejala saudara ? lGejala subjektif didokumentasikan dengan huruf S dan uraian dibawahnya, Misalnya Masalah : Pneumonia Aspirasi S = Sakit kepala, merasa dingin dan nafas pendek, tempat penyuntikan intravena rasa terbakar selama pemberian obat O = Objektif lGejala objektif membantu dalam mengevaluasi kemujaraban atau toksisitas terapi yang dikaji dan didokumentasikan. Gejala objektif dapat diukur oleh mengamat, mencakup : * Demam, Tanda tanda vital : denyut jantung, suhu, kecepatan pernafasan, adanya luka-luka pada kulit kontraksi pada perut pada waktu palpasi, data / nilai laboratorium , dll. Misalnya : Masalah : Pneumonia Aspirasi O = Suhu 38,6 o C, batuk produktif, jumlah sel darah putih 16.000( segs 58 %, bands 17 % ), infiltrasi pada sinar X dada, tetapi tidak ada efusi tempat penyuntikan i.v merah dan lembut. A = Assessment lSetelah kemajuan dan status pasien diketahui dari gejala subjektif, tandatanda objektif parameter klinik, Farmasis mendokumentasi suatu pengkajian dari terapi obat pasien berkaitan dengan efekasi dan dan roksisitas Pertanyaan yang diajukan kepada diri sendiri antara lain : * Apakah pasien merespon pada terapi ? * Apakah masih ada tanda tanda toksisitas ? * Apakah hal kepatuhan / psikososial mempengaruhi regimen obat? * Apakah ada masalah yang berkaitan dengan obat baru * Apakah ada masalah yang berkaitan dengan obat baru dan perlu didaftar dibawah masalah ini atau ditambah masalah baru dalam daftar masalah ?

: 13 : 17 : 18 : 20 (20.1; 20.2; 20.3) : 21 (21.1; 21.2; 21.3) : 00

III. Operasi / tindakan yang dikerjakan : 1. Jenis operasi/tindakan : 22 (22.1; 22.2; 22.3; 22.4) 2. Golongan operasi : 23 (23.1; 23.2; 23.3; 23.4) 3. Komplikasi operasi/tindakan : 24 (24.1; 24.2; 24.3; 24.4) Isi indikasi pemberian obat, yang merupakan kategori sendiri-sendiri atau kombinasi ketiga kategori tersebut : Contoh : - K. 17 : terapi kuratif (K), untuk penyakit utama (17) - K. 19.1 : terapi kuratif (K), untuk komplikasi ..(19.1)

Masalah : Pneumonia Aspirasi A = Assessment Hari kedua terapi antibiotika dengan penambahan dua garis kenaikan suhu dan peningkatan jum;lah sel darah putih dengan pergeseran kekiri menunjukan respon yang buruk terhadap antibitika sampai sekarang ( pengkajian efekasi ), tromboflebitis pada tempat i.v mungkin karena eritromisin ( pengkajian toksisitas)

34. Reaksi Sakal = Adverse Reaction : Isi dengan tanda + : bila ada reaksi sakal dan tanda - : bila tidak ada reaksi sakal. Jadi reaksi sakal yang terjadi dapat ditulis pada kolom keterangan. 35. Diisi data klinik yang penting - Diisi riwayat penyakit sebelumnya - Lain-Lain yanga dianggap perlu. 36. Cukup Jelas - Catatan : ( pada halaman 3 dan 4 ) 1. Coret yang tidak ada datanya 2. Jika ada hal-hal yang perlu dijelaskan, beri penjelasan 3. Jika pasien dirawat lebih dari 30 hari, gunakan lembar tambahan pemberian obat 4. Jika pasien diberi lebih dari 18 macam obat, gunakan lembar tambahan pemberian obat. 5. Untuk pasien yang mengalami operasi : obat yang dicatat adalah semua obat, kecuali obat-obat yang digunakan untuk tujuan anestesi.

P = Planing / Perencanaan lPemantauan dan mendokumentasi informasi Subjektif, Objektif dan Assessment adalah langkah kritis tetapi Perencana intervensi dan penerapan adalah langkah yang paling penting dalam mengotimalkan perawatan seorang pasien lMasalah : Pneumonia Aspirasi P = Kaji Kultur dan sensitivitas ( K dan S ) untuk kerentanana / pilihan antibiotika, ubah tempat penyuntikan iv dan tambahkan lidokain pada eritromisin injeksi, ulangi kembali kultur darah jika suhu pasien > 38 o C . Penulisan SOAP sbb : S= Sakit kepala, merasa dingin dan nafas pendek, tempat penyuntikan intravena rasa terbakar selama pemberian obat O= Suhu 38,6 o C, batuk produktif, jumlah sel darah putih 16.000( segs 58 %, bands 17 % ), infitrasi pada sinar X dada, tetapi tidak ada efusi tempat penyuntikan i.v merah dan lembut. A= Hari kedua terapi antibiotika dengan penambahan dua garis kenaikan suhu dan peningkatan jum;lah sel darah putih dengan pergeseran kekiri menunjukan respon yang buruk terhadap antibitika sampai sekarang ( pengkajian efekasi ), tromboflebitis pada tempat i.v mungkin karena eritromisin ( pengkajian toksisitas) P= Kaji Kultur dan sensitivitas ( K dan S ) untuk kerentanan / pilihan antibiotika, ubah tempat penyuntikan iv dan tambahkan lidokain pada eritromisin injeksi, ulangi kembali kultur darah jika suhu pasien > 38 o C .

Pertanyaan : 1. Susunlah laporan Pemantauan Terapi Obat untuk pemberian obat pada : 27 April 2006 2. Berdasarkan Data pemberian obat pada tanggal tersebut susun Pengkajian Rasionalitas obat ( 4 T + 1 W ) 3. Buat Rekomendasi kepada Dokter secara tertulis dengan format SOAP 4. Buat Rekomendasi kepada perawatan tentang : Cara Pencampuran Obat, Cara penyimpanan, Rute, Saat Pemberian dan Interval pemberian 5. Susunlah materi konseling yang harus diberikan kepada pasien tersebut

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL ( PPOSR )

RUMAH SAKIT .
Nama Pasien Diagnosa NO MR Tanggal Masuk Tanggal Keluar Farmasis Dokter : . : . : . : . : . : . : .

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL (PPOSR)


JENIS PENYAKIT DEFENISI / BATASAN . . .. ... .. . . . . . .. ... . . .. . . . . . . . . . . .. ... . . .. . . . . . . . . . . .. ... . . .. . . . . . .. ... . . .. . . . ETOLOGI . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . PATHOFISIOLOGI . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . . . . .. ... .. . . .

GGK ec Hipertensi Nefropati + PJK

PENATALAKSANA UMUM 1.1. KASUS Nama : FS Umur : 50 tahun Jenis kelamin : Pria Agama / suku : Protestan / Karo Hari / Tanggal masuk : Senin / 24April 2006 No MR : 30 11 25 Pekerjaan Wiraswasta : Status Pasien Sehat ( KS) : Kartu Tinggi Badan cm : 165 Berat Badan kg : 70 Alamat : Medan 1.2. ANAMNESIS Pasien masuk RSUP. H. Adam Malik Medan pada hari Senin tanggal 24 April 2006 pukul 22.30 wib di Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan sesak nafas dengan kondisi yang lemah yang disertai mual , sensorium : compos mentis (CM), Tekanan Darah ( TD ) : 180/100 mm Hg, nadi : 94 x / menit, pernafasan ( RR) : 28 x /minit , Temperatur: 37,5 o C 1.3. PEMERIKSAAN PENUNJANG JENIS Satuan PEMERIKSAAN Unit 1 2 * LABORATORIUM RBC M/UL HGB g/dl HCT % MCH fl MCHC pg RDW g/dl LED % PLT k/uL MOV fl PCT % PDW GSD * Hitung jenis Leukosit NEU % LYM % MONO % EOS % BASO %

Tanggal 24-4 3 3,30 9,96 28,7 87,1 30,2 34,6 15,9 44 6,03 0,207 17,8 82,2 6,03 7,71 3,87 0,212

Tanggal 29 - 4 4

Tanggal 4-5 5

Keterangan Nilai Normal 6 4,04 -6,13 12,2 -18,1 37,7 - 53,7 80,0 - 97,0 27,0 - 31,2 31,8 - 35,4 11,6 - 14,8 P,20, W < 15 142 - 424 0,00 - 99,9 0,00 -9,99 37,0 -80,0 10,0 - 50,0 0,00 - 12,0 0,00 - 7,00 0,00 - 2,50

JENIS PEMERIKSAAN 1 * Mikroskopis Urinalisa Makroskopis Warna Protein Reduksi Bilirubin Mikroskopis Eritrosit Leukosit * Kimia Klinis FAAL HATI Bilirubin total Direk Bilirubin Alkali Phospatase SGOT ( ASTI ) SGPT ( ALT ) FAAL GINJAL Ureum Creatinin Uric Acid Kadar Glukosa Serum

Satuan Unit 2

Tanggal 24-4 3

Tanggal 29 - 4 4

Tanggal 4-5 5

Keterangan Nilai Normal 6

seperti 'te'h +++ 0-1 / lpb 0-1 / lpb

+++ 0-1 / lpb 0-1 / lpb

kuning < 3 / lpb < 3 / lpb

mg/dL mg/dL U/L U/L U/L

0,85 0,09 80 15,122 10

0,3 - 1 , 0,4 P= 80 - 306, P < 37, , W < 31 P < 41, , W < 31

mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL

339,2 18,31 19,2 135,7

255,6 14,15

19 - 40 0,7 - 1,5 P = 3,4 - 7, W = 2,4 - 5,7 < 200

* EKG 26-Apr Kardiologi

Sinus tachycardia left atrial enlargement Left ventricular hypertrophy ST & T wave abnormality, diperkirakan iskemia inferior Abnormal EKG Mata Kabur Media: Lesi Pupil : tidak tegas, kemerahan, bulat Retina : eksudat (+) Refleks kornea ( + ) Ginjal kiri dan kanan bilateral Susp suatu nefropati

* Punduscopy 27 April

* USG Ginjal

1.4. PEMBERIAN TERAPI


Tanggal 24/4/06 25/4/06 26/4/06 Jenis Obat Paten / Generik Adalat oros Asam Folat Adalat oros Asam Folat Imfugan Adalat oros Asam Folat Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Bentuk injeksi tablet injeksi tablet tablet injeksi tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet Sediaan Kekuatan 30 mg / tablet 10 mg / tablet 30 mg / tablet 10 mg / tablet 40 mg / tablet 30 mg / tablet 10 mg / tablet 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg / 10 mg / tablet / tablet tablet / tablet / tablet / tablet tablet / tablet / tablet / tablet tablet / tablet / tablet / tablet tablet / tablet / tablet / tablet tablet / tablet / tablet / tablet tablet / tablet Dosis Sehari 30 mg 10 mg 30 mg 10 mg 40 mg 30 mg 10 mg 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet 40 mg 30 mg 5 mg 10 mg 1 tablet Route p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

27/4/06

28/4/06

29/4/06

30/4/06

01 / 5 / 06

02 / 5 / 06

03 / 5 / 06

1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Tanggal 04 / 5/06

05 / 5 / 06

Jenis Obat Paten / Generik Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit

Bentuk tablet injeksi tablet tablet tablet tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route po po po po po po po po po po

1.5 PEMBAHASAN
TANGGAL 27 - 4 - 06

Diagnosa Subjektip

Objective

ASSESSMENT / PENGKAJIAN * TEPAT INDIKASI Tanggal 27-Apr-06 Jenis Obat Paten / Generik Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Sediaan Kekuatan 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet Dosis Sehari 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet Route po po po po po Indikasi

Bentuk tablet injeksi tablet tablet tablet

TEPAT INDIKASI

Tidak semua pasien memerlukan Intervensi Obat


Ketepatan Indikasi Penggunaan Obat apabila ada indikasi yang benar(sesuai dengan diagnosa dokter ) untuk penggunaan obat tersebut dan telah terbukti manfaat terapetiknya. Contoh : '- Pasien dengan diagnosa TB Paru diberikan Obat dengan komposisi Rifampisin, Ethambutol dan INH '- Pasien dengan Diagnosa DM Type 2 diberikan : Glibenclamid , Hunulin Injeksi dll

Tanggal 27-Apr-06

Jenis Obat Paten / Generik Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit

Bentuk tablet injeksi tablet tablet tablet

Sediaan Kekuatan 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet

Dosis Sehari 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet

Route po po po po po

Indikasi

TEPAT OBAT

Efek Klinik apa yang diharapkan ?


Tepat Obat adalah Ketepatan pemilihan obat apabila dalam proses pemilihan obat mempertimbangkan : # Ketepatan Kelas Terapi & Jenis Obat (Efek terapi yang diperlukan ) Contoh : # Kemanfaatan dan Keamanan sudah terbukti ( Resiko Efek samping maupun adanya kondisi Kontra Indikasi ) Contoh : Contoh : # Jenis obat paling mudah didapat # Sedikit Mungkin Jumlah Jenis obat ( Murah )

* TEPAT DOSIS Tanggal 27-Apr-06 Jenis Obat Paten / Generik Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit Sediaan Kekuatan 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet Dosis Sehari 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet Route po po po po po * Tepat Saat Pemberian adalah Pemilihan yang tepat saat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien. Mis : sebelum makan , , sesudah makan, pre operasi, post operasi Tepat Lama Pemberian adalah penetapan lama pemberian obat selama 3 hari, 5 hari , 10 hari , 3 bulan dll Indikasi

Bentuk tablet injeksi tablet tablet tablet

TEPAT PEMBERIAN, DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN

Efek Obat yang maksimal diperlukan penentuan dosis, cara dan lama pemberian yang tepat
# Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya didasarkan pada sifat Farmakokinetika dan farmakodinamik obat serta serta kondisi pasien # Sedang lama pemberian berdasarkan pada sifat penyakit: ( akut atau kronis, kambuh berulang dsb ) * Tepat Dosis adalah Jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi Jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi Tepat Cara / Rute pemberian adalah Pemilihan yang tepat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien. Mis : per Oral, per Rektal, Intravena, Intratekal, subcutan dll Tepat Frekuensi / Interval adalah Pemilihan yang tepat frekuensi / interval pemberian obat. Mis: per 4 jam, per 6 jam, per 8 jam, per 12 jam dan per 24 jam dll

TEPAT PASIEN

Diagnosis yang tepat menentukan pengobatan yang tepat Setiap pasien mempunyai respon yang berbeda terhadap obat
Tepat pasien adalah ketepatan dalam menilai kondisi pasien dengan mempertimbangkan : # Adanya penyakit yang menyertai. * Kelainan ginjal '- Obat yang mempengaruhi Ginjal ( Nefrotoksik ) : Kaptopril, Aminoglikosida, Lithium, Simetidine * Kelainan hati '- Obat yang mempengaruhi hati ( Hepatotoksik ) : Parasetamol, Halotan, Isoniazid # Kondisi Khusus : Hamil, Laktasi, Lansia, Balita # Pasien dengan riwayat alergi Mis : Alergi Antibiotika tertentu # Pasien dengan riwayat gangguan pshykologis ( Mis : bila diinjeksi pingsan)

* Waspada Efek Samping Penggunaan obat yang rasional selalu mempertimbangkan seminimal mungkin EFEK SAMPING OBAT dari setiap obat yang digunakan yaitu segi manfaat lebih besar dari pada resiko efek samping yang terjadi terhadap kesembuhan pasien

Catatan : Cantumkan Nama Pustaka yang kutipan yang diambil

1.6. KESIMPULAN A. Lembar PPOSR

LEMBARAN PENILAIAN PPOSR


GROUP II - SOAL A Nama Penderita No MR : :
FS

30 11 25 Terapi Obat Indikasi Jam Diagnosis Nama Obat Kekuatan 5 40 mg / tablet 30 mg / tablet 5 mg / tablet 10 mg / tablet Dosis Sehari 6 1 x 40 mg 1 x 30 mg 3 x 5 mg 3 x 10 mg 1 x 1 tablet Obat Pasien

Tanggal

Penilaian :.. NIP : RASIONALITAS Dosis Regimen


Dosis Saat Interval Lama Rute

1 27-Apr-06

3 GGK ec Hipertensi Nefropati Penyakit Jantung Koroner

4 Imfugan Adalat oros Isosorbidinitrat Asam Folat Retivit

Cara Pemberian Pemberian Pemberian Pemberian Pemberian Pemb R TR R TR R TR R TR R TR R TR R TR R TR 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 po po po po po

Keterangan : Halaman - 2

Ind = Indikasi O = Obat L = lama Pemberian = Rasional R

P = Pasien TR = Tidak Rasional

D = Dosis

S = Saat Pemberian

I = Interval Pemberian

L = Lama pemberian

R = Rute Pemberian

B. Rekomendasi / Saran REKOMENDASI UNTUK DOKTER Diagnosa : Subjektif

Planning

Objektip

Assessment / Pengkajian

C. REKOMENDASI UNTUK PERAWAT I Cara Pengoplosan / Pencampuran Obat

D. EDUKASI DAN KONSELING PASIEN a. Pelayanan Informasi Obat

II. Cara Pemberian Obat

b. Edukasi Dan Konseling Pesien

III. Cara Penyimpanan Obat

1.7. TINJAUAN PUSTAKA a. Farmakologi b. Farmakologi Klinik c. Farmakokinetika d. Indikasi e. Kontra Indikasi f. Efek samping obat g. Golonga obatresiko tinggi h. Interaksi Obat 1.8. DAFTAR PUSTAKA 1 2 3 4 5

PERSIAPAN LITERATUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Kuliah Pharmakokinetika Klinik dari Dra Azizah Nasution, MSc Kuliah Farmakologi Klinik dari Prof Urip Harahap Kuliah Kimia Medisinal dari Drs Ismail MS Dipiro, Pharmacotherapi , A Phatophysiologic Aproach Edisi 6 Katzung, The Basic Farmakologi Aslam et al, Farmasi Klinik, 2003 Siregar et al, Farmasi Klinik, 2005 ASHP, Drug Information, Thn 2005 USPDI, tagun 2003 Pedoman Pengobatan, edisi 1 tahun 1995 ( Pinjam di perpustakaan USU ) Standar Pelayanan Medis RSUP H. Adam Malik Medan Standar Pelayanan Medis RSUP Dr, Pirngadi Medan MIMS tahun 2006 ISO tahun 2006 Marthindale, The Extra Pharmakope ( edisi terbaru ) Phatofisiologi ( penerbit ECG ) Pathologi Klinik ( penerbit ECG ) James E Knoben et al Hand Book Drug Therapi The Merk Index edisi terbaru Bahasa Latin dan Terminologi medis Drug Interaction - 2003 Pedoman Terapi Antibiotika - 2004 British National Formularium ( BNF - 2004 ) Jurnal - jurnal Kefarmasian yang mendukung

PENUTUP
Berkembangnya pelayanan Farmasi Klinis berorientasi pasien memberikan karateristik pelayanan farmasi klinis ssb:

Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward ) Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan dimulai atau

memberi informasi kalau diperlukan ) Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat ) Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang dilakukan Menjadi mitra dan pendamping dokter
Maka diperlukan farmasis yang mempunyai kemampuan Keterampilan dalam menilai kerasionalan obat

Karakteristik Praktek Farmasi Klinis

Berorientasi pasien Terlibat langsung di ruang perawatan di rumah sakit ( ward ) Bersifat pasif ( melakukan intervensi setelah pengobatan
dimulai atau memberi informasi kalau diperlukan ) Bersifat aktif ( memberi masukan ke doktersebelum pengobatan dimulai, menerbitkan buletin informasi obat ) Bertanggung jawab terhadap setiap saran atau tindakan yang dilakukan Menjadi mitra dan pendamping dokter

Setiap pekerjaan merupakan potret pribadi dari


orang yang mengerjakannya. Tanda tanganilah pekerjaan anda dengan keunggulan.

Anda mungkin juga menyukai