Tumor tulang merupakan kelainan pada sistem musculoskeletal yang bersifat neoplastik. Tumor dalam arti yang sempit berarti benjolan, sedangkan setiap pertumbuhan yang baru dan abnormal disebut neoplasma. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri, tumor primer tulang merupakan kelainan yang agak jarang ditemukan. Tumor tulang sekunder biasa dari metastase (infiltrasi) tumor-tumor ganas organ lain ke dalam tulang. Insidens dari beberapa neoplasma berkaitan dengan usia misalnya osteosarkoma terjadi kebanyakan pada anak dan remaja, dan osteoklastoma terjadi pada masa dewasa. Lokasi anatomik juga mempunyai kekhususan, yaitu tersering pada daerah metafisis tulang panjang yaitu: femur distal, tibia proksimal, dan humerus proksimal. ETIOLOGI Penyebab dari tumor tulang belum diketahui, tapi dari penelitian molekuler biologi terkini menyebutkan bahwa adanya hubungan tumor tulang dengan mutasi genetik dan aberasi kromosom. GAMBARAN KLINIS Penderita dengan tumor primer tulang umumnya datang dengan pembengkakan, nyeri yang seringnya dirasakan lebih sakit pada malam hari tanpa adanya aktivitas dari tulang, atau patah tulang patologik. Sering pada diagnosis pertama disangka distorsi atau cedera olahraga
-1-
karena sering didapat riwayat trauma lokal pada neoplasma musculoskeletal. Tapi gejala-gejala umum seperti: penurunan berat badan, demam, keringat malam, malaise, biasanya tidak ditemukan. Pertumbuhan neoplasma jinak yang lambat jarang menimbulkan gejala. Nyeri merupakan gejala yang sering dikeluhkan pada neoplasma ganas yang bertumbuh cepat. Mula-mula nyeri hanya sedang saja dan hilang timbul tetapi akhirnya menjadi progresif, difus, dan terus-menerus. Nyeri umumnya karena tekanan pada periost dan endosteum yang sensitif. Nyeri hebat dan tibatiba biasanya disebabkan oleh fraktur patologis. Pembengkakan lokal dapat diketahui apabila kelainan telah menembus batas tulang. Pembengkakan dari kelainan jinak biasanya menetap dan tidak nyeri kecuali pada osteoma osteoid. PATOGENESA Sel neoplasma tidak selalu merusak tulang, tetapi keberadaannya menyebabkan resorpsi tulang atau osteoklastik lokal. Sebaliknya sel neoplasma tertentu dapat bersifat osteoblastik lokal dan membentuk tulang normal yang disebut kelainan tulang reaktif. Sel neoplasma kelompok osteogenik adalah sel yang dapat menghasilkan osteoid dan tulang, sedangkan sel kelompok osteolitik adalah sel yang meresorpsi tulang yang tampak pada gambaran radiologik sebagai osteolisis atau osteosklerosis. Tulang yang lemah karena kerusakan lokal akibat resorpsi osteoklastik mudah mengalami patah tulang patologis. DIAGNOSIS Anamnesa Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesa adalah : 1. Umur Umur penderita sangat penting untuk diketahui karena banyak tumor tulang yang mempunyai kekhasan dalam umur terjadinya, misalnya osteogenik sarkoma ditemukan pada anak sampai sebelum dewasa muda, kondrosarkoma pada umur 40 tahun, giant cell tumor jarang pada umur < 20 tahun. 2. Lama dan perkembangan tumor
-2-
Tumor jinak biasanya berkembang secara perlahan dan bila terjadi perkembangan yang cepat dan dalam waktu singkat atau suatu tumor yang jinak tiba-tiba menjadi besar maka perlu dicurigai adanya keganasan. 3. Nyeri Nyeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas. degenerasi. 4. Pembengkakan Kadang-kadang penderita mengeluhkan adanya suatu pembengkakan, yang timbul secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama atau secara tiba-tiba. Pemeriksaan klinik Hal-hal yang penting pada pemeriksaan klinis adalah: 1. Lokasi 2. Besar, bentuk, batas dan sifat tumor 3. Gangguan pergerakan sendi 4. Spasme otot dan kekakuan tulang belakang 5. Fraktur patologis Pemeriksaan Radiologi 1. Foto polos tulang dapat memberikan gambaran tentang: tumor jinak berbatas tegas dan korteks selalu utuh batas tumor ganas biasanya kurang jelas atau samar umumnya terlihat pembentukan tulang baru lokalisasi pada tulang vertebra : a. jinak : osteoma osteoid, osteoblastoma, atau hemangioma b. ganas: metastasis atau mieloma lokalisasi pada tulang pipih seperti pelvis atau skapula: lokalisasi pada tulang panjang: c. metastasis, mieloma, atau kondrosarkoma d. epifisis: kondrosarkoma atau tumor sel raksasa e. metafisis : osteosarkoma f. diafisis : metastasis atau tumor Ewing
-3-
ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan atau
2. Radionuklida scanning 3. CT Scan 4. MRI Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan darah meliputi : LED, Hb, serum alkali fosfatase, serum elektroforesis protein 2. Pemeriksaan urine : yang penting adalah pemeriksaan protein Bence Jones Biopsi Dalam kaitan dengan pengobatan, biopsi merupakan tindakan untuk mencegah diagnosis yang terlewat dan yang berlebihan. bermakna daripada biopsi aspirasi. iliaka biasanya cukup adekuat. Sedapat mungkin biopsi dilakukan pada anggota gerak yang diturniket tetapi sebaiknya tidak dieksanginasi karena risiko diseminasi sel tumor. Sayatan dilakukan longitudinal sejajar sumbu ekstremitas, untuk mencegah gangguan terhadap tindak bedah kuratif. Biopsi diambil dari pinggir tumor, karena bagian tengah sering menunjukkan nekrosis. Hemostasis dilakukan secara teliti, dan sedapat mungkin tidak digunakan penyalir sebab daerah bekas biopsi akan dikeluarkan seluruhnya pada tindak bedah kuratif. KLASIFIKASI Klasifikasi keganasan didasarkan luas penyebaran menurut TNM, yaitu penyebaran setempat dan metastasis. Disamping itu ditentukan derajat keganasan secara histologik berdasarkan derajat keganasan secara histologik berdasarkan derajat diferensiasi sel, aktivitas mitosis, dan kecepatan perkembangan gambaran klinik. Tulang tidak mempunyai sistem limfe, karena itu jarang ditemukan penyebaran ke kelenjar limfe. Metastasis jauh kebanyakan ditemukan di paru dan rangka. Jaringan tulang berasal dari mesoderm yang dapat berdiferensiasi menjadi osteoblast, osteoklast, kondroblast, fibroblast(kolagenoblast) dan mieloblast. Klasifikasi tumor didasarkan pada asal sel sehingga dapat dibagi dalam kelompok osteogenik, kondrogenik, kolagenik, dan
-4-
Biopsi dapat berupa biopsi insisional atau eksisional. Biopsi secara pembedahan lebih Pada keganasan yang dicurigai telah menyebar dalam
sumsum tulang seperti pada mieloma multiple, biopsi aspirasi sumsum tulang sternum atau krista
mielogenik.
hamartoma yaitu neoplasma jinak dan neoplasma sejati. Klasifikasi tumor tulang dan jaringan lunak (WHO 1972)
Asal Sel Jaringan tulang(Osteogenik) Jaringan tulang rawan (Kondrogenik) Giant Cell Tumor Sumsum tulang (Mielogenik) Vaskuler
Jinak Osteoma Osteoid osteoma Osteoblastoma Kondroma Osteokondroma Kondroblastoma Fibroma kondromiksoid ----Hemangioma Limfagioma Tumor glomus Intermediate : Hemangioma-endotelioma Hemangioma-perisitoma Fibroma desmoplastik Lipoma Neurilemoma Neurofibroma Kista soliter Kista aneurisma Kista juksta-artikuler Defek metafisis Granuloma eosinofil Displasia fibrosa Miositis osifikans Tumor brown Hiperparatiroidisme
Ganas Osteosarkoma Parosteal osteosarkoma Kondrosarkoma Kondrosarkoma juksta kortikal Osteoklastoma Sarkoma Ewing Limfosarkoma Reticulosarkoma Multiple myeloma Angiosarkoma
Jaringan ikat
Klasifikasi keganasan didasarkan luas penyebaran menurut TNM, yaitu penyebaran setempat dan metastasis. Selain itu, ditentukan derajat keganasan sel secara histologik
-5-
berdasarkan derajat diferensiasi sel, aktivitas mitosis, dan kecepatan perkembangan gambaran klinis. Klasifikasi TNM T Tumor primer Tx - Tumor primer tidak dapat dinilai T0 - Tidak ada tumor primer T1 - Tumor terbatas dalam periosteum T2 - Tumor menembus periosteum T3 - Tumor masuk organ atau struktur sekitar tulang N Kelenjar limfe regional N0 - Tidak ditemukan tumor di kelenjar limfe N1 - Tumor di kelenjar limfe regional M Metastasis jauh Mx - Metastasis jauh tidak dapat dinilai M0 - tidak ada metastasis jauh M1 - terdapat metastasis jauh Dari sekian banyak neoplasma di atas yang akan kita bicarakan di sini terutama neoplasma tulang jinak dan ganas yang sering ditemukan saja, antara lain: NEOPLASMA TULANG JINAK I. II. III. IV. I. II. III. IV. Osteoma Osteoid osteoma Enkondroma Osteokondroma Osteogenik sarcoma (Osteosarkoma) Giant Cell Tumor (Osteoklastoma) Multiple Myeloma Sarcoma Ewing
-6-
A.
NEOPLASMA TULANG JINAK OSTEOMA Klinis : Tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%) dari seluruh tumor jinak tulang. Terutama pada usia 20-40 tahun. menimbulkan gejala yang spesifik. Bentuk kecil tetapi dapat menjadi besar tanpa
Lokasi : Sering ditemukan pada tulang tengkorak seperti maxilla, mandibula, palatum, sinus paranasalis dan dapat pula pada tulang-tulang panjang seperti tibia, femur dan phalangs. Radiologis : Bentuk bulat dengan batas tegas tanpa adanya destruksi tulang.
Patologi : Dapat ditemukan lesi pada tulang kompak dengan sistem Havers shunt atau pada trabekula tulang dengan sumsumnya disebut spongiosteoma. Strukturnya terdiri atas jaringan tulang dewasa yang didominasi oleh struktur-struktur lamellar dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Osteoma yang berlokasi pada tulang panjang biasanya bersifat multiple dan merupakan bagian dari sindroma Garner. Diagnosa banding : 1. Osteokondroma 2. Parosteal osteosarkoma 3. Periostitis ossifikans Terapi :
-7-
Bila osteoma kecil dan tidak memberikan keluhan tidak perlu tindakan khusus. Bila besar menimbulkan gangguan kosmetik dan terdapat penekanan ke jaringan sekitar sebaiknya dilakukan eksisi. OSTEOMA OSTEOID Lesi jinak ini pertama kali diterangkan oleh JAFFE pada tahun 1935, oleh sebagian ahli, neoplasma ini dianggap sebagai lesi reaktif, bukan neoplasma tulang. Klinis : Didapatkan terutama pada kaum pria muda berumur antara 10-25 tahun dengan keluhan utama nyeri pada tulang yang bersangkutan. Nyeri bersifat menetap yang tidak hilang oleh istirahat dan makin terasa pada malam hari. Nyerinya dapat bersifat ringan sampai berat, ciri istimewa nyerinya ialah nyeri dapat dihilangkan dengna pengobatan aspirin. Lokasi : Dapat mengenai semua tulang, tetapi biasanya pada tulang panjang seperti femur dan tibia. Radiologi : Tampak sebagai daerah nidus radiolusen yang dikelilingi oleh pinggir sklerotik. Ukuran lesi tidak lebih dari 1-2 cm.
Patologi : Didapat sebagai jaringan yang seluler, banyak vaskularisasinya. Diagnosa Banding : Abses Brodie, Periostitis, Sarkoma Ewing Terapi :
-8-
Operatif, dengan melakukan eksisi lengkap daripada seluruh jaringan nidus disertai eksisi sebagian tulang. Setelah itu evaluasi dengan pemeriksaan Ro perlu dilakukan untuk menilai apakah eksisi yang dilakukan akurat. ENDOKONDROMA Klinis : Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam rongga sumsum tulang. Sebagian ahli menganggap tumor itu sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini didapat pada dewasa muda dan tidak mengakibatkan keluhan sakit/nyeri. Lokasi : Tumor ini paling sering mengenai tulang-tulang tubuler kecil pada tangan dan kaki, kadangkadang juga pada tulang yang lebih besar. Radiologi : Tampak sebagai lesi yang radiolusen dengan kemungkinan adanya bercak-bercak kalsifikasi. Tidak ada pembentukan tulang reaktif baru. Bila ada erosi korteks pada tulang tubuler yang besar, menandakan terjadinya degenerasi maligna. Patologi : Pembentukan tulang rawan matur tanpa tanda-tanda pleomorf, mitosis atau gejala keganasan lainnya. Sering ditemukan perubahan miksoid pada jaringan Enchondromatosis adalah bentuk multiple daripada enchondroma disebut juga sebagai olliers disease. Bila enchondromatosis disertai dengan adanya multiple hemangioma di jaringan lunak disebut sebagai Mafucci Syndrome. Terapi : Operatif dengan cara melakukan kuret daripada lesi, kemudian rongga lesi diisi dengan bone graft. Prognosis : Ada kemungkinan terjadi degenerasi maligna terutama bila tumor didapat pada tulang panjang besar atau di pelvis sebesar kurang lebih 20-25%. Dicurigai perubahan ke arah ganas bila tumornya terasa sakit, lebih sering pada enkondromatosis daripada enkondroma soliter. OSTEOKONDROMA / OSTEOCARILAGENOUS EXOSTOSIS
-9-
Klinis : Merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang. Terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada semasa muda. Gejala nyeri terjadi bila terdapat penekanan pada bursa atau jaringan lunak sekitarnya. Benjolan yang keras dapat ditemukan pada daerah sekitar lesi. Lokasi : Biasanya pada daerah metafisis tulang panjang khususnya femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal. Osteokondroma juga bisa ditemukan pada tulang scapula dan ilium. Tumor bersifat soliter dengan dasar lebar atau kecil seperti tangkai dan bila multiple dikenal sebagai diafisial aklasia (eksostosis herediter multiple) yang bersifat herediter dan diturunkan secara dominan gen mutan. Radiologis : Ditemukan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis tetapi yang terlihat lebih kecil disbanding dengan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik oleh karena sebagian besar tumor ini diliputi oleh tulang rawan. Tumor dapat bersifat tunggal atau multiple tergantung dari jenisnya. Patologi : Ditemukan adanya tulang rawan hialin di daerah sekitar tumor dan terdapat eksostosis yang berbentuk tiang di dalamnya. Lesi yang besar dapat berbentuk gambaran bunga kol dengan degenerasi dan kalsifikasi di tengahnya. Terapi : Apabila terdapat gejala penekanan pada jaringan lunak misalnya pada pembuluh darah atau saraf sekitarnya atau tumor tiba-tiba membesar disertai rasa nyeri maka diperlukan tindakan operasi secepatnya, terutama bila hal ini terjadi pada orang dewasa. B. NEOPLASMA TULANG GANAS OSTEOSARKOMA / SARKOMA OSTEOGENIK Merupakan neoplasma tulang ganas primer yang paling sering didapat. Bersifat sangat ganas, menyebar cepat pada periosteum jaringan ikat diluarnya dan cepat bermetastasis ke paru secara hematogen.
- 10 -
Klinis : 1. Pria lebih banyak diserang daripada wanita dengan perbandingan 2:1 2. Didapat terutama pada usia muda, berumur 10-20 tahun. 3. Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit pada bagian tulang yang terkena disertai adanya benjolan. 4. Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti anemia, berat badan yang menurun. Lokasi : Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus. Radiologi : Didapat 3 macam gambar radiologi yaitu : 1. Gambaran osteolitik, dimana proses destruksi merupakan proses utama 2. Gambaran osteoblastik, yang diakibatkan oleh lebih banyak pembentukan tumor tulang. 3. Gambaran campuran antara proses destruksi dan proses pembentukan tumor tulang Pertumbuhan neoplasma yang cepat mengakibatkan terangkatnya periosteum dan tulang reaktif terbentuk antara periosteum yang terangkat dengan tulang dan pada X-ray terlihat sebagai segitiga codman. Kombinasi antara tulang reaktif dan tulang neoplastik yang dibentuk sepanjang pembuluh darah yang berjalan radier dari korteks tulang kearah masa tumor membentuk gambaran sunburst app. Patologi :
- 11 -
sarcoma dengan pembentukan osteoid neoplastik dan tulang disertai gambaran anaplasia
Penderita dengan Osteosarkoma membutuhkan terapi operatif berupa amputasi. Amputasi dapat dilakukan melalui tulang daerah proksimal tumor atau melalui sendi (disartikulasi) proksimal dari pada tumor. Menurut penyelidikan antar tehnik amputasi melalui tulang dengan diartikulasi tidak ada perbedaan bermakna dalam hasil survival rate. Selain terapi operatif, maka pada penderita osteosarkoma diperlukan juga terapi ajuvan berupa pemberian kemoterapi atau radioterapi. Para ahli berpendapat bahwa pada saat diagnosis osteosarkoma ditegakkan, maka dianggap kebanyakan penderita sudah mempunyai mikro metastase di paru-paru sehingga setelah amputasi walaupun X-Ray paru-paru masih belum nampak metastase, perlu diberikan kemoterapi untuk memberantas mikrometastase. Prognosis : Pada permulaannya prognosis Osteosarkoma adalah buruk, 5 years survival rate-nya hanya berkisar antar 10-20%. Belakangan ini dengan terapi ajuvan berupa sitostatik yang agresif dan intensif yang diberikan prabedah dan pasca bedah maka survival rate menjadi lebih baik dapat mencapai 60-70%. Berkat terapi adjuvant juga terapi amputasi belakangan ini sudah berkurang. Sekarang pada pusat-pusat pengobatan kanker yang lengkap, maka terapi non amputasi atau limb Salvage lebih sering dilakukan. GIANT CELL / OSTEOKLASTOMA Tumor tulang yang asalnya masih kontroversial ada yang berpendapat tumor ini berasal dari jaringan ikat, pendapat lain mengatakan tumor ini asalnya dari sel osteoklas, tetapi ada juga yang berpendapat asal tumor ini asalnya tidak diketahui. Bersifat jinak tetapi secara lokal berperangai agresif. Mengenai golongan umur dewasa muda terutama antara 20-35 tahun.
- 12 -
Lokasi : Didapat pada epifisis tulang panjang yang dapat meluas ke arah metafisis. Tempat yang paling sering adalah proksimal tibia, distal femur dan distal radius.
Radiologi : Tampak daerah osteolitik di epifisis dengna batas yang jelas dan memberikan kesan multilokuler gambaran soap bubble.
Patologi : Stroma yang vaskuler dengan banyak sel-sel datia/giant cell. Sel-sel datia juga terdapat pada non ossifying fibroma, kista tulang, kondromiksoid fibroma, kondroblastoma. dari pada giant cell tumor) dapat dibedakan dari giant cell tumor yang sejati. Tetapi dengan pemeriksaan mikroskopik yang cermat semua lesi yang disebut tadi (disebut juga sebagai variasi
- 13 -
Terapi : Operasi kuret yang diikuti dengan pengisian bone graft atau bone cement. Pada beberapa hal dapat dilakukan reseksi tumor, eksisi luas yang disebut tindakan rekonstruksi. Kadang-kadang juga memerlukan amputasi. MULTIPLE MIELOMA / PLASMA SEL MIELOM / PLASMASITOMA Neoplasma tulang ganas yang sering didapat. Lebih banyak didapat pada kaum pria dengan usia diatas 40 tahun. Klinis : Tumor mengakibatkan rasa sakit. Pada penderita dapat ditemukan anemia, suhu badan yang meninggi, berat badan yang menurun dan perasaan mudah lelah. Didapat pada darah ada peninggian kadar gammaglobulin. Urine mengandung protein sepesifik yaitu protein Bence Jones, yang dapat ditemukan pada lebih kurang 50% penderita mieloma. Fraktur patologis merupakan komplikasi yang sering terjadi karena adanya proses destruksi yang cepat dengna disertai sedikit reaksi pembentukan tulang reaktif. Tidak adanya pembentukan tulang reaktif penyebab tumor ini sering tidak terdeteksi dengan bone scan. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan BMP di daerah sternum atau Krista iliaka dimana akan dilihat adanya sel-sel plasma abnormal adanya protein Bence Jones dalam urine dan peninggian gamma globulin pada elektroforesis. Lokasi : Pada orang tua sumsum tulang masih didapat di tulang vertebra, pelvis dan tengkorak, maka neoplasma ini paling sering ditemukan pada tulang-tulang tersebut. Radiologi : Lesi mengakibatkan gambaran punched out berupa lesi osteolitik yang bulat.
- 14 -
Terapi : Radioterapi dan kemoterapi. Pada fraktur patologis yang mengenai tulang ekstremitas dilakukan fiksasi internal. Prognosis : Buruk, 5 years survival rate 10%. Penderita pada umumnya meninggal 2 tahun setelah diagnosis ditegakkan.
SARKOMA EWING Tumor ganas yang jarang didapat. Menyerang golongan usia muda, kebanyakan di bawah usia 20 tahun. Lebih banyak didapat pada kaum pria.
Klinis : Penderita mengeluh sakit dengan disertai adanya benjolan. Kemungkinan ada suhu badan yang meninggi, leukositosis dan laju endap darah meningkat. Lokasi :
- 15 -
Pada diafisis tulang-tulang panjang, paling sering pada femur, tibia, ulna dan fibula dapat juga mengenai tulang-tulang ceper. Radiologi : Tampak proses destruksi tulang dengan batas yang tidak jelas. Pembentukan tulang reaktif baru oleh periosteum bisa berlapis-lapis yang memberikan gambaran onion skin app atau tegak lurus yang nampak sebagai sunburst.
Diagnosa Banding : Gambaran klinis dan radiologis sarcoma Ewing mirip dengan osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma metastatik. Terapi : - Operasi berupa reseksi luas atau amputasi - Kemoterapi - Radioterapi Prognosis : Buruk. Mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah diagnosis 95%. Akhir-akhir ini dengan terapi kombinasi radioterapi, kemoterapi dan operasi, prognosis menjadi lebih baik. METODE PENGOBATAN Operasi Eksisi tumor dengan cara operasi dapat dilakukan dengan beberapa tehnik : 1. Intralesional atau intrakapsuler Tehnik ini dilakukan dengan cara eksisi/kuretase tumor, tidak dianjurkan pada tumor ganas dan biasanya dilakukan pada kelompok tumor low grade tumor, misalnya giant cell tumor. 2. Eksisi marginal
- 16 -
Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar dari kapsulnya. Tehnik ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low grade malignancy 3. Eksisi luas (eksisi en block) Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudokapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi atau radioterapi pada pre/pasca operasi. 4. Operasi radikal Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi anggota gerak diatasnya dan disertai pengeluaran sendi di atasnya. KESIMPULAN Dengan staging yang tepat serta pemberian kemoterapi untuk mengontrol penyebaran tumor, tindakan amputasi dapat dihindarkan dengan suatu tehnik yang disebut limb-sparing surgery yaitu berupa eksisi yang luas disertai penggantian anggota gerak dengan mempergunakan bone graft atau protesis yang disesuaikan. Radioterapi berupa radiasi dengan energi tinggi merupakan suatau cara untuk eradikasi tumor-tumor ganas yang radiosensitive dan dapat juga sebagai pengobatan awal sebelum tindakan operasi dilakukan. Kemoterapi merupakan suatu pengobatan tambahan pada tumor ganas tulang dan jaringan lunak. Obat-obatan yang digunakan adalah metrotreksat, adriamisin, siklofosfamid, vinkristin dan sisplatinum.
- 17 -