Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FISIKA INSTRUMENTASI

PENENTUAN KONSTANTA DIELEKTRIK DENGAN METODE STEP VOLTAGE

Disusun Oleh: Luthfya Umahati H1E010006

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI FISIKA 2012

1. Kapasitor Kapasitor adalah piranti yang berfungsi untuk menyimpan muatan dan energi listrik. Kapasitor terdiri dari dua konduktor terbuat dari plat metal yang berdekatan tetapi terisolasi oleh bahan dielektrik dan membawa muatan yang sama besar namun berlawanan seperti terlihat pada gambar di bawah.

. Kapasitor Keping Sejajar

Bahan-bahan dielektrik misalnya udara, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan[4]. Kemampuan material untuk polarisasi dinyatakan sebagai permisivitas (), dan permitivitas relative () adalah rasio antara permitivitas material () dengan permitivitas vakum (0). Contoh perhitungan konstanta dielektrik dapat dilakukan dengan persamaan (2.7) sebagai berikut :

(2.7)

Nilai maksimum dterlihat pada persamaan (2.8) dan (2.9) yaitu terjadi pada saat :

(2.8) (2.9)

Sehingga didapat hubungan melalui persamaan (2.10) dan (2.11) yaitu: atau (2.10)

Dari hubungan (2.11) keterangan : o = permitivitas relative dalam ruang hampa = 8.85 x 10-12 C2/N m2 A = luas kontak aluminium d = ketebalan film tipis sehingga didapatkan konstanta dielektrik film tipis seperti pada persamaan (2.12) : (2.12)

2. Penentuan Dielektrik dengan Metode Voltage versus Leakage Current Test (Step-Voltage Test) Dalam pengujian ini, tegangan dinaikkanbertahap dengan nilaiyang samadan waktu yangdiperbolehkan antarasetiap tahap untuk membuat kebocoran arusmenjadistabil. Arus relatiftinggi setinggitegangan yang diberikankarena adanyaarus charging kapasitansidan aruspenyerapandielektrik. Dengan

berjalannya waktu,

arustransienmenjadiminimaldenganarus steady-state yang

tersisa,yang merupakankebocoran arusyang sebenarnya danarus penyerapan yang jumlahnya sangat kecil. Padasetiap tahap pemberiantegangan, ke dilakukan pembacaan dianjurkan arus bahwa

bocorsebelummelanjutkan

tahapberikutnya.Biasanya,

sedikitnya digunakan delapantahapyang sama daritegangandan waktu untuk masing-masing tahap setidaknya1-4menit. Kebocoranarus terhadap

tegangantersebut kemudiandiplot sebagaikurva.Selamakurvalinearuntuk setiap tahap, sistem isolasidalam kondisi yang baik.Pada beberapanilai dari tahap tegangan,jika kebocoranarus mulaitampak meningkat, kenaikan

kemiringankurvaakan diperhatikan, seperti ditunjukkan pada gambar kurva di bawah. Jika pengujiandilanjutkandi luar teganganuji ini,kebocoran arusakan meningkatbahkan lebih cepatdan kerusakan dapat segera terjadi padaisolasi kabel. Pengujianharus Kebocoran segera dihentikansetelahpeningkatankemiringanpada yang diperbolehkanuntuk kabelbaru kurva. dapat

arusmaksimum

ditentukan darirumusICEAuntuk tahanan isolasi minimum yang telah dibahas sebelumnya. Rumus untukkebocoran aruskemudian dapatditulis sebagai berikut:

Keterangan IL = konduksiatauarus bocor

E K D d

= tegangan uji = tahananisolasiper 1000ft pada60 F = diameterdariisolasi = diameterdarikonduktor

Dalam metode ini, tegangan diberikan secara bertahap ke isolasi yang diuji dengan metode mengontrol tegangan. Saat tegangan meningkat, isolasi yang lemah akan menunjukkan ketahanan yang lebih rendah yang tidak jelas pada tingkat tegangan yang lebih rendah. Langkah-tegangan tes ini sangat berharga ketika dilakukan secara periodik. Ketika tegangan DC diberikan pada sebuah isolasi, maka tekanan medan listrik menimbulkan kenaikan pada konduksi arus dan polarisasi listrik. Pertimbangkan rangkaian dasar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1, yang menunjukkan sumber tegangan DC, switch,dan spesimen isolasi. Ketika saklar ditutup, isolasi menjadi berlistrik dan mengalir arus yang sangat tinggi pada saat yang saklar tersebut ditutup. Namun, nilai arus langsung turun, dan kemudian menurun pada tingkat lebih lambat sampai mencapai nilai hampir konstan. Arus yang digambarkan oleh isolasi dapat dianalisis ke dalam beberapa komponen sebagai berikut:

Capacitance charging current Capacitance charging current memiliki nilai sebesar tegangan DC yang digunakan dan dapat dihitung menggunakan rumus :

ie = E R C t e

kapasitansi arus pengisian (kV)

= tegangan

= resistansi (M) = kapasitansi (F) = waktu (s)

= basis logaritma Napierian

Dielectric absorption current Dielectric absorption current juga tinggi saattegangan uji diberikan dan menurun dengan meningkatnya waktu penggunaan tegangan,

tetapi pada tingkat yang lebih lambat dari Capacitance charging current. Arus ini tidak setinggi Capacitance charging current. Dielectric absorption current dapat dibagi menjadi dua arus yaitu arus charge reversibel dan ireversibel. Arus charge reversibel dapat dihitung dengan rumus: ia V C D T N = dielectric absorption current = tegangan uji = kapasitansi (kV) (F)

= proporsional konstan = waktu = konstanta (s)

Arus charge ireversibel memiliki bentuk umum yang sama dengan arus charge reversibel, tetapi jauh lebih kecil di magnitude nya. Arus charge ireversibel hilang dalam isolasi dan dengan demikian tidak dapat dipulihkan. Waktu yang

cukup harus diberikan sebelum merekam data dari tes sehingga reversible absorption current mengalami penurunan ke nilai yang rendah.

Surface leakage current Surface leakage current ini disebabkan oleh konduksi pada permukaan isolasi. Arus ini tidak diinginkan dalam hasil pengujian dan karena itu harus dihilangkan dengan cara hati-hati membersihkan permukaan konduktor untuk menghilangkan jalur kebocoran, atau harus ditangkap dan dijaga dari pembacaan meter. Partial discharge current (corona) Partial discharge current juga dikenal sebagaikorona, disebabkan oleh overstressing udara padasudut ini stress tidak control tajamdari konduktorkarena uji

tegangantinggi.Arus denganpenggunaan

diinginkandan shielding pada

harusdihilangkan titik-titiktersebut

selamates.Arus initidak terjadipada tegangan rendah(dibawah4000volt),

Volumetric leakage currVolumetric leakage current yang mengalir melalui volume isolasi itu sendiri adalah penting. Arus ini digunakan untuk mengevaluasi kondisi dari sistem isolasi saat pengujian. Waktu yang cukup harus diberikan untuk volumetric current untuk stabil sebelum pembacaan tes dicatat.

Fenomena Dielektrik dan Polarisasi Dielektrik memiliki sifat penyerapan naik sementara dan permanen dari muatan listrik dan property konduksi. Ketika tegangan diberikan pada dielektrik, gaya pada muatan positif dan negative yang melekat dalam partikel yang membentuk dielektrik cenderung mengarahkan partikel sejalan dengan bidang yang diterapkan. Beberapa bahan dielektrik memiliki molekul yang memiliki jumlah atom yang tidak merata, yaitu, memiliki susunan muatan yang asimetris. Ketika molekul tersebut ditempatkan dalam medan listrik, molekul itu akan bermigrasi dalam medan listrik sehingga menjadi terpolarisasi dengan medan listrik. Molekul seperti itu disebut dipole. Dipol memiliki peran penting dalam karakteristik isolasi. Sebuah dipol dapat diwakili oleh sebuah partikel yang memiliki muatan positif kecil di satu ujung dan muatan negatif kecil di ujung lainnya. Ketika dipol diberikan tegangan DC, mereka terpolarisasi. Fenomena ini dikenal sebagai polarisasi dipol. Fenomena polarisasi kuat dipengaruhi oleh sifat material, struktur dan kondisi isolasi. Keuntungan dan Kerugian dariStep Voltage DC Pengujiantegangan DC biasanya digunakan untuk pengujian peralatan listrik dan aparat. Pengujian tegangan DC memiliki kelebihan dan kekurangan yang bervariasi Keuntungan dan kerugian dari tegangan DC adalah sebagai berikut.

Keuntungan DC tes lebih dipiih pada peralatan yang memiliki nilai charge kapasitansi yang sangat tinggi,seperti kabel. Tekanan tegangan DC dianggap jauh lebih rendah merusak isolasi daripada tegangan AC. Tes dapat dihentikan sebelum terjadi kegagalan peralatan. Pengukuran dapat diambil secara bersamaan. Data historis dapat dikompilasidan tersedia untuk evaluasi. Tidak perlu ada tesresistansi isolasi terpisah sebelum tes over potential DC. Ukuran dan berat peralatan signifikan berkurang dibandingkan dengan tegangan uji AC.

Kekurangan Distribusi tekanan untuk transformer, motor, kumparan Generator berbeda untuk tegangan DC dengan tegangan AC. Sisa charge setelah tes tegangan DC harus dihilangkan dengan hati-hati. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan uji tegangan tinggi lebih lama dibandingkan dengn uji tegangan tinggi AC. Terdapat literatur pengujian DC yang menyatakan bahwa dimungkinkan efek pengujian tegangan tinggi DC berbahaya pada beberapa jenis kabel. Kerusakan yang tidak terdeteksi dengan DC, dapat menyebabkan kegagalan saat tegangan AC. Temperatur dan tegangan mempengaruhi resistivitas.

DAFTAR PUSTAKA Electrical Power Equipment Maintenance and Testing, Second Edeition, Paul Gill.

Anda mungkin juga menyukai