Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI KASUS

Morbilli

Pembimbing : dr. Kristyaningesti, Sp.A

Oleh : Ronald (2009 61 012) FK Atmajaya Jakarta

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Periode 19 April 2010 22 Mei 2010

I.

IDENTITAS

PASIEN
Nama Umur : By. A : 11 bulan : Laki - laki : Indonesia : Jawa : Islam : Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW 11, Cawang,

Jenis Kelamin Kebangsaan Suku Bangsa Agama Alamat Jakarta Timur

ORANG TUA PASIEN


Keterangan Nama Usia Jenis Kelamin Kebangsaan Suku Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Ayah Tn. S 28 tahun Laki-laki Indonesia Jawa Islam S-1 Karyawan Swasta Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW 11, Cawang, Penghasilan Jakarta Timur Rp 3.500.000,Ibu Ny. B 24 tahun Perempuan Indonesia Jawa Islam SMA Ibu rumah tangga Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW 11, Cawang, Jakarta Timur -

Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung

ANAMNESIS
Didapatkan keterangan dari ibu pasien (alloanamnesis) pada hari Rabu, 21 April 2010 pukul 11.10 WIB

Keluhan Utama :

Muncul

bercak

kemerahan

pada

dahi,

belakang telinga, leher, dada, punggung, perut, tangan dan paha sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan rumah sakit Batuk dan pilek sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Penurunan nafsu makan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit : Demam sejak 3 hari sebelum masuk

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit menurut ibu pasien, pasien mulai demam sejak siang hari. Demam tidak diukur suhunya namun dirasakan naik turun. Demam juga disertai dengan batuk berdahak. Dahak berwarna jernih, encer, tidak berbau. Pasien juga pilek dan dari hidung pasien juga keluar cairan berwarna jernih, encer, dan tidak berbau namun pasien tidak terlihat sesak napas. Pasien terlihat lemas dan kurang aktif dari biasanya. Pasien juga tidak mau makan. Pada malam harinya pasien kemudian dibawa berobat ke dokter klinik dan diberi obat parasetamol dan ambroxol. Panas pasien sempat turun sebentar namun kemudian naik kembali. 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien masih demam. Pasien juga masih batuk berdahak dan pilek. Pasien masih tampak lemas. Sejak sore hari pasien juga mengalami mencret (BAB cair) 4 kali. BAB cair berwarna kuning, menyemprot, tidak ada ampas, berbau asam, tidak ada lendir, dan tidak ada darah dengan volume kurang lebih 100 cc setiap kali BAB. Pasien tidak mengalami mual maupun muntah. Sebelumnya pasien makan bubur buatan ibunya. Ibu pasien tidak memberikan makanan yang dibeli dari luar kepada pasien. Kemudian
2

pasien kembali dibawa ke dokter klinik dan diberi tambahan Lacto-B dan wejangan agar pasien banyak minum. Pasien masih mau minum ASI dan air putih kurang lebih 600 cc sehari. 1 hari sebelum masuk rumah sakit keadaan pasien masih belum membaik. Sepanjang pagi hingga sore hari pasien masih demam dan demam hanya turun sedikit setelah minum obat dari dokter. Batuk dan pilek pasien juga masih ada. Pasien juga masih mencret 4 kali dengan konsistensi cair tanpa ampas, berbau asam, tidak ada lendir, tidak ada darah dengan volume kurang lebih 100 cc setiap kali BAB. Nafsu makan pasien juga masih kurang dan hanya makan 3 sendok bubur. Pasien masih mau minum ASI dan air putih kurang lebih 500 cc sehari. Pasien buang air kecil 5 kali sehari dengan jumlah kurang lebih 500 cc dan menurut ibu pasien tidak ada perubahan dari sebelum pasien sakit. Pada malam harinya panas pasien dirasakan semakin tinggi. Menjelang tengah malam pada dahi dan belakang telinga pasien muncul bercak kemerahan yang gatal yang kemudian meluas sampai ke leher, dada, punggung, perut, tangan, dan paha pasien. Keesokan harinya ibu pasien memutuskan membawa pasien ke IGD RS. Polri. Pasien didiagnosis sebagai campak dan dianjurkan untuk dirawat karena pasien tidak mau makan dan asupan cairan yang tidak cukup karena pasien juga mengalami diare. Berat badan pasien sebelum sakit tidak diketahui ibu. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal. Nyeri telinga dan keluar cairan dari telinga disangkal. Tidak ada yang menderita campak di sekitar rumah. Pasien belum divaksinasi campak karena sedang mengalami demam ketika jadwal vaksinasi campak.

Riwayat Penyakit Dahulu


Penyakit Faringitis/ Keterangan Disangkal Penyakit Enteritis Keterangan Disangkal

Tonsillitis Pneumonia Bronkitis Morbili Kejang Varicela Difteri Malaria Polio

Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal

Disentri Basilaris Disentri Amubiasis Typhus Abdominalis Cacing Operasi Gegar Otak Fraktur Reaksi Obat

Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal Disangkal

Riwayat Kehamilan Ibu


Perawatan antenatal
o o

Kontrol secara teratur ke dokter kandungan. Setiap bulan 1 kali pada kehamilan trimester 1 & 2 serta kontrol 2 kali dalam sebulan ketika memasuki usia kandungan 8 bulan.

o Tidak ada masalah selama kehamilan dan janin di dalam kandungan dinyatakan sehat. Penyakit selama kehamilan
o

Ibu tidak menderita penyakit apapun selama kehamilan.

Riwayat mual dan muntah selama kehamilan disangkal. Riwayat demam selama kehamilan disangkal, riwayat keputihan yang berbau tidak sedap selama kehamilan disangkal. Obat-obatan yang diminum
o

Ibu pasien minum vitamin yang diberikan oleh dokter

kandungan. Selain itu ibu pasien tidak meminum obat-obatan lain ataupun jamu-jamuan.

Riwayat Kelahiran

Persalinan

: Rumah sakit

Penolong persalinan : Dokter Kandungan Cara persalinan : Sectio Cesarea a.i. letak sungsang

Masa gestasi Ketuban pecah persalinan

: 37 minggu : Pecah kira-kira 1 jam sebelum

Berat plasenta Ketuban Jumlah air ketuban Bayi lahir pukul Keadaan bayi

: Ibu tidak tahu : Warna putih jernih, tidak berbau : Tidak diketahui : 18.15 WIB : Berat lahir : 2500 gram

Panjang badan : 49 cm Lingkar kepala : ibu tidak tahu


Menurut Ibu, saat lahir bayi langsung menangis, kulit bayi berwarna kemerahan, gerakannya aktif, dan tidak ditemukan adanya kelainan fisik pada bayi.

Riwayat Postnatal
Pemeriksaan oleh Keadaan bayi : Dokter : Sehat

Riwayat Perkembangan Fisik dan Mental


Pertumbuhan gigi pertama : 8 bulan Psikomotor: o Senyum o Miring
o o o

: 1 bulan : 3 bulan

Tengkurap : 6 bulan Duduk : 7 bulan

Merangkak : 8 bulan
5

Berdiri

: 10 bulan : 11 bulan

o Berjalan
Kesimpulan

: Status perkembangan motorik baik

Riwayat Makanan
Umur 0-6 bulan 6-8 bulan 9 bulan ASI ASI/PASI ASI ASI Buah/Biskuit Pisang/ biscuit diencerkan Apel,pisang, biscuit Bubur Susu + + Bubur Saring + Nasi tim

Riwayat Imunisasi
Vaksin BCG Hepatitis B DPT Polio Campak Jumlah Pemberian 1x 3x 3x 3x Waktu 1 bulan 0, 1 ,6 bulan 2, 4 ,6 bulan 2, 4, 6 bulan -

Riwayat Keluarga
Data Keluarga Ayah 1 26 Tidak ada Sehat Ibu 1 22 Tidak ada Sehat

Keterangan Pernikahan ke Umur saat menikah Konsanguinitas Keadaan Kesehatan

Corak Reproduksi Anak ke 1 Usia 11 bulan Jenis Kelamin Laki-laki Keterangan Pasien
6

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Ayah

Kondisi ayah saat ini sehat, tidak ada keluhan,tidak sedang mengalami diare. Riwayat batuk lama disangkal, riwayat alergi disangkal.

Ibu

Kondisi ibu saat ini sehat, tidak ada keluhan,tidak sedang mengalami diare. Riwayat batuk lama disangkal, riwayat alergi disangkal.

Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga Lainnya / Sekitar Rumah


Anggota keluarga lain

Tidak ada anggota keluarga lain di dalam rumah.

Sekitar rumah

Sehat, tidak ada yang menderita demam dengan bercak kemerahan pada kulit.

Data Perumahan

Kepemilikan Keadaan rumah :

: Rumah kontrakan

Rumah berukuran 150 m2, dihuni oleh 3 orang yaitu kedua orang tua pasien dan pasien sendiri. Terdiri dari 2 kamar tidur berukuran 3 x 3 m, dan 2 x 2 m, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang makan dan 1 ruang tamu. Pasien tidur bersama kedua orang tua pasien. Kamar pasien terletak di bagian depan dengan 1 buah jendela berukuran 1 x 1 meter. Kamar mandi terletak di samping kamar tidur utama, terdapat kloset jongkok dan bak mandi untuk menampung air yang dibersihkan
7

seminggu sekali. Atap rumah terbuat dari genting, lantai dari keramik. Rumah disapu 1 kali sehari dan dipel tiap 2 hari. Air yang digunakan untuk minum adalah air galon, sedangkan untuk memasak, mandi, dan mencuci, adalah air PAM.

Keadaan lingkungan : Lingkungan rumah cukup padat, jarak antara satu rumah ke rumah lain dibatasi oleh dinding, keadaan lingkungan cukup bersih. Terdapat selokan kecil di depan rumah dengan lebar 30 cm, kedalaman 20 cm, bersih, aliran lancar. Jalan di depan rumah dapat dilalui oleh 1 mobil. Sampah dibuang setiap hari ke tempat pembuangan sampah yang berjarak 100 meter dari rumah pasien. Sampah diangkut oleh petugas kebersihan 2 hari sekali.

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada hari Rabu, tanggal 21 April 2010.

Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis : 90/60 mmHg : 100 kali/menit, kuat, penuh, teratur : 38.2 C (aksilla) Tanda-tanda vital : Tekanan Darah Nadi Suhu Tubuh

Laju Pernapasan : 28 kali/menit

Data Antropometrik
Berat badan Tinggi badan Lingkar kepala : 9 kg : 71 cm : 46 cm

Status Gizi Berdasarkan NCHS (National Center for Health Statistics) tahun 2000: 1. Interpretasi berdasarkan WHO WFA (Weight for Age/BB terhadap umur) dan P25 HFA (Height for Age/TB terhadap umur) antara P10 dan P25 2. Interpretasi berdasarkan lokarya Antropometri Depkes 1974 dan Puslitbang Gizi 1978 : terletak di : terletak di antara P10

WFH (Weight for Height/BB terhadap TB) %

: 9/9,1 x 100 % = 98,9

Kesimpulan : pasien dalam keadaan gizi baik

Lingkar kepala berdasarkan NCHS (National Center for Statistics) tahun 2000: Lingkar kepala menurut umur: terletak di P50 Kesimpulan : normocephali

Health

10

Pemeriksaan Fisik Sistematis


Pemeriksaan Sistematis Kepala Bentuk dan ukuran Ubun-ubun besar Rambut & Kulit kepala Wajah Hasil Pemeriksaan Normosefali, deformitas (-) Belum menutup, teraba datar Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Simetris , edema -, tampak ruam makulopapular kemerahan pada Mata dahi, pipi, dan belakang telinga Mata cekung -/-, konjungtiva hiperemis +/+, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+, Telinga Hidung air mata +/+ Liang telinga sempit, serumen -/-, Septum ditengah, sekret +/+ (warna putih, encer, tidak berbau), napas cuping hidung (-) Mulut Bibir Gigi Mukosa pipi Lidah Tonsil Faring Laring Leher Thorax Pulmo Bibir tampak kering, mukosa bibir kering sianosis (-) Pertumbuhan gigi belum lengkap Tampak kering Tidak kotor, basah T1/T1, tidak hiperemis Uvula ditengah, arcus faring simetris, hiperemis Tidak dinilai Tidak teraba makulopapular + I :Pergerakan dada simetris saat
11

dinding

faring

tidak

KGB,

ruam

inspirasi dan ekspirasi, tidak ada retraksi, tampak ruam makulopapular di lapangan dada P : Stem fremitus paru kiri = kanan P : Sonor di kedua lapang paru A : Suara napas vesikuler, kedua -/-, terdengar lapangan Cor sama paru, pada rhonki

wheezing -/I :Ictus cordis tidak terlihat P :Ictus cordis teraba di ICS V Linea Midclavicularis Sinistra P :Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra Batas kanan : Linea sternalis dextra ICS IV Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur -, gallop -

Abdomen Inspeksi

Datar,

tampak

ruam

makulopapular kemerahan pada Palpasi permukaan abdomen Supel, hepar teraba rata, kenyal, tepi tajam, tidak 1 cm di

bawah arcus costae, permukaan konsistensi teraba, lien

balottement -/- , Nyeri tekan () di Perkusi Auskultasi semua kuadran Timpani pada keempat kuadran Bising usus (+) 8x per menit (meningkat) Skoliosis -, kifosis -, dan lordosis 12

Tulang belakang

Punggung Inspeksi

Simetris pada saat inspirasi dan ekspirasi, tampak ruam makulopapular pada punggung Stem fremitus kiri = kanan Sonor pada kedua lapangan paru Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/Kesan laki-laki normal, phimosis Lubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anus, perianal rash (-) Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, sianosis -, edema -, tampak ruam makulopapular pada lengan dan paha Turgor baik, tampak kulit leher, wajah, dada, belakang punggung,

Palpasi Perkusi Auskultasi

Genitalia Anus

Anggota gerak

Kulit

ruam telinga, kedua

makulopapular yang gatal pada

lengan , dan paha

Pemeriksaan Neurologis

Tanda Rangsang Meningeal


Kaku kuduk Perasat Brudzinski I Perasat Brudzinski II Perasat Kernig

: (-) : (-) : (-) : (-)

Refleks Patologis

Refleks Hoffmann-Trommer : -/Refleks Babinski Refleks Oppenheim Refleks Schaefer Refleks Chaddock : -/: -/13

: -/: -/-

Refleks Gordon

: -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 21 April 2010

Laboratorium darah
Pemeriksaan Hematologi: Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit Hasil 15,3 g/dL 9800 / L 47% 172.000 Nilai Normal 11.5 15.5 g/dL 5500 15.500/L 35-45% 150.000 400.000/L

DIAGNOSIS KERJA
Morbilli stadium erupsi dengan diare akut dehidrasi ringan e.c infeksi virus

DIAGNOSIS BANDING
Rubella

PROGNOSIS
Quo ad vitam Quo ad fungsionam Quo ad sanationam : : : bonam bonam bonam

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serologis IgM dan IgG spesifik morbilli Feses lengkap Urin lengkap

PENATALAKSANAAN
1. Perawatan dalam ruang isolasi di bangsal anak
14

2. IVFD KaEN3B maintenance + rehidrasi derajat dehidrasi ringan (5%) + kebutuhan cairan karena peningkatan suhu tubuh: Maintenance (menurut Holiday Segard): BB = 9 kg --> 9 kg x 100 cc = 900 cc/24 jam Rehidrasi : 5% x 900cc = 45 cc Karena terjadi peningkatan suhu tubuh pasien, kebutuhan cairan ditingkatkan sebanyak 12 % setiap kenaikan suhu tubuh 1C. Suhu tubuh pasien : 38,2 C terjadi peningkatan kebutuhan cairan sebanyak 12% = 12% x 900 = 108 cc Total pemberian IVFD KaEN3B : 900 + 45 + 108= 1053 cc/24 jam 3. Diet lunak : Kebutuhan kalori per hari = 110 kkal/kg/hari = 110 x 9 = 990 kkal/ hari Kebutuhan protein per hari = 1,5 gram/kg/hari = 1,5 x 9 = 13,5g/hari = 54 kkal/hari Kebutuhan lemak per hari = 15% = 148,5 kkal = 16,5 g/hari Kebutuhan karbohidrat per hari = 990 ( 54 + 148,5 ) = 787,5 kkal =186,875 g/hari 4. Paracetamol syrup 125 mg/5ml, berikan 3,75 ml bila suhu > 37,5 C
o

( 10mg/kgBB/dose) 5. Ambroxol 15mg/5ml , berikan 2 x 2,5 ml (1,67 mg/kg/hari) 6. Zinc 2 x 20mg PO 7. Vitamin A P.O 1 x 100.000 IU ( selama 2 hari )

15

TINDAK LANJUT
- Anjuran orang tua untuk melengkapi imunisasi pasien

RESUME
Identitas : Nama : An. A Umur : 11 bulan Jenis Kelamin : laki laki Anamnesa : Didapat dari ibu pasien (alloanamnesa) pada hari Rabu, 21 April 2010 ,pkl 11.10 WIB Keluhan Utama : Muncul bercak kemerahan pada dahi dan daerah telinga sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan masuk rumah sakit Batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Penurunan nafsu makan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang Demam sejak 3 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun. Demam disertai batuk berdahak dengan dahak jernih, encer, tidak berbau. Terdapat sekret dari hidung berwarna jernih, encer, tidak berbau. Pasien terlihat lemas, nafsu makan berkurang. Pasien sempat berobat ke dokter dan diberi parasetamol dan ambroxol. Panas sempat turun namun naik lagi tidak lama kemudian. 2 hari SMRS masih demam, batuk, pilek. Sejak sore pasien mencret cair tanpa ampas, kuning, bau asam, tidak ada lendir dan darah sekitar 100 cc tiap BAB. Pasien kembali dibawa ke dokter dan diberi Lacto-B. 1 hari SMRS masih demam, batuk,pilek. Pasien masih mencret 4 kali kira-kira 100 cc tiap BAB. Pasien BAK 5 kali sehari dengan jumlah 600 cc sehari. : Demam sejak 3 hari sebelum

16

Malam harinya panas dirasa semakin tinggi. Kemudian muncul bercak kemerahan pada wajah, belakang telinga, leher, dada, punggung, perut, lengan, dan paha. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit dahulu disangkal Riwayat Kehamilan Ibu Perawatan antenatal teratur, disangkal riwayat penyakit kehamilan

Riwayat Kelahiran Bayi lahir sehat secara SC a.i. letak sungsang dengan berat badan lahir 2500g dan panjang badan lahir 49cm. Bayi lahir langsung menangis dan tampak sehat

Riwayat Postnatal Kontrol teratur di dokter dan anak dinyatakan sehat Riwayat Perkembangan Fisik dan Mental Status perkembangan motorik baik Riwayat Makanan Riwayat makan anak cukup

Riwayat Imunisasi Riwayat imunisasi tidak lengkap ( belum vaksin campak )

Riwayat Keluarga Ayah dan Ibu pasien dalam kondisi sehat. Rumah dan lingkungan bersih Pemeriksaan Fisik Dilakukan pada hari Rabu, tanggal 21 April 2010. Status Generalisata Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis
17

Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah : 90/60 mmHg Nadi : 100 kali/menit, kuat, teratur Laju Pernapasan : 28 kali/menit ,reguler Suhu Tubuh : 38.2 C (aksilla) Data Antropometri Berat badan : 9 kg Tinggi badan : 71 cm Lingkar kepala : 46 cm

penuh,

Status Gizi dan Lingkar Kepala Pasien dalam keadaan status gizi baik Pemeriksaan Fisik Sistematis
Pemeriksaan Sistematis Wajah Mata Mulut Leher Thorax Inspeksi Punggung Inspeksi Abdomen Inspeksi Auskultasi Hasil Pemeriksaan ruam makulopapular pada dahi, pipi, belakang telinga konjungtiva hiperemis Bibir kering, mukosa bibir kering Ruam makulopapular pada leher Ruam makulopapular pada lapangan dada Ruam makulopapular pada lapangan punggung Ruam makulopapular pada lapangan abdomen bising usus (+) 8x per menit (meningkat) akral hangat, capillary refill time < 2 detik turgor baik, ruam makulopapular kemerahan pada wajah, belakang telinga, leher, dada, perut, punggung lengan, dan paha

Anggota gerak Kulit

Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan neurologis pasien dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang ( 21 April 2010 )

Laboratorium darah
Pemeriksaan Hematologi: Hasil Nilai Normal

18

Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit

15,3 g/dL 9800 / L 47% 172.000

11.5 15.5 g/dL 5500 15.500/L 35-45% 150.000 400.000/L

Diagnosis Kerja Morbilli stadium erupsi dengan diare akut derajat dehidrasi ringan e.c infeksi virus

Diagnosis Banding Rubella

Tatalaksana 1. Perawatan dalam ruang isolasi di bangsal anak

2. IVFD KaEN3B maintenance + rehidrasi derajat dehidrasi ringan (5%): Maintenance (menurut Holiday Segard): BB = 9 kg --> 9 kg x 100 cc = 900 cc/24 jam Rehidrasi : 5% x 900cc = 45 cc Total pemberian IVFD KaEN3B : 900 + 45 = 945 cc/24 jam 3. Diet lunak : Kebutuhan kalori per hari = 110 kkal/kg/hari = 110 x 9 = 990 kkal/ hari Kebutuhan protein per hari = 1,5 gram/kg/hari = 1,5 x 9 = 13,5 g/hari = 54 kkal/hari Kebutuhan lemak per hari = 15% = 148,5 kkal = 16,5 g/hari

19

Kebutuhan karbohidrat per hari = 148,5 ) = 787 kkal = 186,875 g/hari

990 ( 54 +

4. Paracetamol syrup 125 mg/5ml, berikan 3,75 ml bila suhu > 37,5 oC ( 10mg/kgBB/dose) 5. Ambroxol (1,67mg/kg/hari) syrup 15 mg/5 ml, berikan 2 x 2,5 ml

6. Zinc 2 x 20 mg 7. Vitamin A p.o 1 x 100.000 IU ( selama 2 hari )

PEMBAHASAN
Campak adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular. Virus campak termasuk golongan paramyxovirus dari genus Morbillivirus. Virus ini berada di secret nasofaring dan di dalam darah, minimal pada masa tunas dan dalam waktu singkat setelah muncul ruam. Virus tetap aktif pada temperature kamar, 15 minggu pada pengawetan beku, minimal 4 minggu dalam temperature 35oC dan beberapa hari pada suhu OoC Penularan virus campak sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius dapat menimbulkan infeksi pada seseorang. Penularan campak dapat terjadi secara droplet melalui udara terjadi antara 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis hingga 4 hari setelah timbul ruam.

DIAGNOSIS Diagnosis dibuat berdasarkan kumpulan gejala klinis yang berkaitan yaitu batuk, coryza, konjungtivitis, demam tinggi, dan ruam yang memiliki ciri khas yaitu diawali dari belakang telinga lalu menyebar ke wajah, dada, punggung, tangan, dan kaki. Diagnosis campak dapat ditegakkan secara Pemeriksaan penunjang hanya sekedar membantu. klinis.

20

Gejala klinis : Masa tunas berlangsung 10 -12 hari. Campak memiliki gejala klinis yang khas yaitu terdiri dari 3 stadium : 1. Stadium Prodromal (berlangsung 2-4 hari), ditandai dengan demam yang diikuti dengan batuk, pilek, farings merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan molar 3 yang disebut bercak Koplik. 2. Stadium Erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ekstremitas. 3. Stadium Konvalesens, setelah 3 hari, ruam berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang 1-2 minggu.

Komplikasi campak : 1. Akut : a. Pneumonia b. Ensefalitis c. Otitis media d. Gastroenteritis e. Mastoiditis f. Laringotrakeobronkitis g. Adenitis servikal h. Purpura trombositopenik i. Ulkus kornea j. Apendisitis k. Infeksi piogenik pada kulit

21

2. Kronis : a. Subakut sklerosing panensefalitis b. Kebutaan

Pada pasien dari anamnesis didapatkan demam tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Didapatkan pula adanya batuk, pilek yang merupakan tanda perjalanan penyakit campak pada stadium prodromal. Ditemukan pula gejala berupa diare yang merupakan salah satu komplikasi akut dari campak. Nafsu minum pasien normal (rasa haus tidak berlebih dan tidak ada rasa malas untuk minum), BAK pasien tidak mengalami perubahan (5x sehari dengan jumlah kurang lebih 600 Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya bercak kemerahan pada wajah, belakang telinga, leher, dada, perut, punggung, tangan, dan paha pasien. Ditemukan juga adanya konjungtiva yang hiperemis, sekret pada hidung. Mata pasien tidak cekung, mukosa bibir kering, laju nadi 100x/menit, ubun-ubun teraba datar yang menunjukkan bahwa pasien mengalami derajat dehidrasi ringan menurut skor Maurice King.

Penilaian derajat dehidrasi berdasarkan Skor Maurice King :

Skor Keadaan umum Turgor kulit

0 Tampak sehat Normal

1 Iritabel, apatis Sedikit kurang Cekung Cekung Kering 120 140

2 Delirium, koma, shock Sangat kurang Sangat cekung Sangat cekung Sangat kering >140

Mata Normal Ubun ubun Normal besar Mulut Nadi Normal Normal

22

Jika jumlah skor

0 2 dehidrasi ringan 3 6 dehidrasi sedang 7 12 dehidrasi berat

Pada pasien ini penilaian derajat dehidrasi adalah 1 (mulut kering) dan dikategorikan sebagai dehidrasi ringan.

23

DAFTAR PUSTAKA
1. Wilbert H. Mason. Measles. Nelson Textbook of Pediatrics, W.B.

Saunders Company, International Edition, 18th ed., 2007. Hal 1331-1337 2. I.G.N. Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 3. 2008. Hal 171 176 3. Rampengan, T.H.Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Edisi 2. 2006. Jakarta. ECG. Hal 79-87 4. Staf departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Jakarta: RSCM, 2005

24

Anda mungkin juga menyukai