Anda di halaman 1dari 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Industri Tahu 1. Identitas Industri a. Nama Industri b. Jenis Industri c. Alamat : Industri Tahu : Penghasil produk :Tejokusuman Ng 02 RW 04 Notoprajan Ngampilan Yogyakarta d. Penanggung jawab e. Jumlah Karyawan Pria Wanita f. Produk Utama g. Produk ikutan h. Bahan Baku i. Sumber Energi j. Tahun pendirian : Anton Mulyanto : 6 orang : 6 orang : 0 orang : Tahu : Tempe gembus : Kedelai : Listrik : 1960

2. Pengukuran Suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (oC) 31,3 35 31,5 97,8


o

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 32,6oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 280C. Hasil pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat

26

27

pengukuran, ruangan dipakai untuk proses perebusan (memakai tungku) yang dapat menghasilkan panas di lingkungan sekitarnya.

3. Pengukuran Kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 60 59 60 179 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 59,67 % dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

4. Pengukuran Pencahayaan Titik 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (Lux) 76,6 65,4 68,8 88,1 97,3 396.2 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan sebesar 79,24 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak

28

memenuhi baku mutu yang ada selain karena berkaitan dengan lokasi industri yang berada pada permukiman padat penghuni juga karena kurangnya pintu dan ventilasi untuk mendapatkan sinar alami (matahari). Faktor lain nya adalah saat pengukuran dilakukan sinar buatan (lampu) tidak dinyalakan sehingga mempengaruhi intensitas cahaya yang dihasilkan.

5.

Pengukuran Kebisingan

Formulir Bis 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 69,8 70,1 69,9 69,3 69,2 70,0 70,5 69,5 70,3 69,8 69,2 69,1 2 69,3 69,6 72,4 71,4 70,9 70,1 71,1 69,6 69,4 70,7 72,7 69,5 3 70,5 69,6 70,3 71,2 70,7 70,6 70,2 69,8 69,2 70,5 69 70,6 4 70,1 68,5 69,8 69,3 70,8 69,6 68,9 68,6 70,4 68,7 68,6 69,6 5 69,5 69,3 68,6 70,4 70,3 70,2 71,1 71,9 70,8 72 70,4 70,9 6 71,8 49,5 70,2 71,3 71,1 71,8 72,4 72,3 71,9 70,4 68,9 69,7 7 70,5 69,4 69,9 70,1 69,8 70,9 70,0 69,4 70,7 70,1 70,0 70,6 8 70 70,5 71,2 70,2 68,6 71,4 71,4 69 71,6 69,8 71,4 69,6 9 69,8 71,5 69,2 69,6 70,1 70,1 71,3 71,6 72,2 79,1 70,5 71,5 10 69,5 69,0 69,9 70,2 71,3 72,4 71,6 70,5 70,8 71,9 70.9 69,8

Formulir Bis 2 Kelas Interval Intensitas Bunyi 65 69 70 74 Jumlah 28 92 Persen (%) 23 77 Jumlah Kumulatif 28 120 Persen Kumulatif (%) 23 100

29

Hasil perhitungan : ( ( ) Keterangan : Keterangan : )

Keterangan X L1 P1 P2 C : Tingkat kebisingan : Batas bawah kelas yang mengandung modus : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang telah dilakukan didapatkan nilai kebisingan sebesar 72,05 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. . Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran Kecepatan Angin a. Titik 1 (Pintu 1) 5 menit ke1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (m/s) 0,33 0,29 0,28 0,00 0,00 0,90

30

b. Titik 2 (Pintu 2) 5 menit ke1 2 3 4 5 Jumlah Hasil perhitungan Hasil (m/s) 0,33 0,32 0,24 0,18 0,00 1,07

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar 0,197 m/s dengan baku mutu sebesar 0,283 m/s. Hasil pengukuran ini sesuai dengan baku mutu yang ada, berarti industri sudah memenuhi syarat untuk kecepatan angin tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

5. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Hasil 47% 58% 96% 52% 20% 70% 90% 75% Standard 60% 60% 80% 70% 70% 60% 100 % 80 % Keterangan Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

31

9. 10.

Instalasi Pemeliharaan toilet

45% 50%

80% 70%

Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan ruang bangunan baik di dalam dan di luar industri sebenarnya tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, namun mengingat industri tahu ini termasuk dalam industri mikro dengan segala keterbatasan yang ada seperti lahan, SDM, dan pendapatan maka wajar adanya apabila banyak parameter yang tidak memenuhi syarat standar. Kurangnya pengetahuan pemilik terhadap sanitasi dan kebersihan juga mempengaruhi tidak hanya kebersihan di dalam atau di luar ruangan tapi juga mempengaruhi baik pada pengendalian vektor dan juga sarana sanitasi pada toilet. Toilet di Industri tahu ini tidak dilakukan pemisahan antara pria dan wanita selain itu juga jumlah toilet yang tidak mencukupi karena digunakan juga untuk keluarga pemilik (bukan hanya karyawan saja). Untuk sampah yang dapat dibakar akan digunakan sebagai bahan bakar tungku guna melakukan perebusan namun untuk limbah, karena SDM yang terbatas baik dari dana maupun pendidikan maka tidak ada pengolahan, biasanya sehari hari pemilik dan karyawan membuang limbah langsung di badan air atau sungai, hal tersebut tentu saja menjadi masalah besar yang harus di tindak lanjuti, bisa dilakukan pelatihan atau bantuan berupa materi atau SPAL.

32

B. Industri Foto Copy 1. Identitas Industri


a. Nama industri b. Jenis industri c. Alamat

: Sakinah Foto Copy : Penghasil jasa : Jln. Munir No.74 A Serangan, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab e. Jumlah tenaga kerja

: Anang : 2 orang : 2orang :: Jasa Foto Copy : Kertas dan tinta : Listrik : 2009

Laki-laki Perempuan
f.

Produk utama

g. Bahan baku h. Sumber energi i.

Tahun pendirian

2. Pengukuran Suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil ( oC) 36 34,2 35 105,2


o

Hasil perhitungan C

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,67 oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 280C. Hasil pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada hal ini disebabkan karena banyak mesin dan computer di dalam ruangan yang menjadikan ruang gerak pada industri terbatas. Ruangan juga tidak memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara, hanya 1 pintu berukuran cukup besar, namun biasanya pintu tersebut penuh sesak

33

oleh antrian pelanggan hingga sampai ke ruang industri, ruangan yang sempit dan dipenuhi banyak orang mengakibatkan meningkatnya suhu ruang hingga 35,67 oC.

3. Pengukuran Kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 58 54 57 169 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai kelembaban sebesar 56,33% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. . Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

4. Pengukuran Pencahayaan a. Ruangan 1 Titik 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (Lux) 72 71 74 71 73 361

34

b. Ruangan 2 Titik 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (lux) 51,3 50,0 46,1 46,3 47,0 240,7

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan sebesar 60,17 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak memenuhi baku mutu yang ada karena pengukuran dilakukan saat jam kerja dengan pertimbangan pelanggan yang antri menghalangi masuknya sinar alami (matahari) dan tidak digunakannya sinar buatan (lampu) pada ruangan pada saat pengukuran.

5. Pengukuran Kadar Debu Berat awal (A) Berat akhir (B) Hasil perhitungan ( ( gram/m3 ) = ) = 1,3 = 16,62 gram = 16,659 gram

35

Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu didapatkan nilai kadar debu sebesar 1,3 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3. Hasil pengukuran ini melebihi baku mutu yang ada karena berkenaan dengan debu yang dihasilkan oleh proses foto copy (debu tinta) dan juga karena lokasi yang tepat berada di pinggir jalan tanpa adanya pembatas jalan seperti pagar atau pepohonan yang dapat mengurangi pencemaran debu langsung ke ruang Industri.

6. Pengukuran Kecepatan Angin Menit ke-1 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (m/s) 0,78 0,67 0,89 0,92 0,76 4,02 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar 0,804 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Hasil 90% 91% 75% 20% 100% Standard 60% 60% 80% 70% 70% 60% Keterangan Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

36

7. 8. 9. 10.

Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Instalasi Pemeliharaan toilet

100% 100% 70% -

100 % 80 % 80% 70%

Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat -

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan untuk lingkungan luar dan dalam industri sudah memenuhi pesyaratan, bersih, rapih, serta tidak ada genangan air di sekitar lokasi industri baik di dalam maupun di luar. Vondasi bangunan kuat dan terpelihara, dinding dan langit langit bersih serta berwarna terang (putih). Untuk penyehatan air dan pemeliharaan toilet tidak dilakukan penilaian karena industri tidak memiliki sambungan air apapun. Industri foto copy ini menghasilkan sampah domestik atau sampah rumah tangga, kebanyakan sampah padat yang dapat di daur ulang seperti kertas, kardus dll. Sampah tersebut biasanya diambil oleh pengepul tiap minggu sekali. Untuk limbah cair tidak dilakukan pengolahan karena memang benar benar tidak menghasilkan limbah cair. Masalah vektor di industri foto copy ini tidak terlalu nampak karena memang tidak ada vektor pengganggu. Di industri foto copy sejak berdiri hingga saat dilakukan pengamatan dan survei belum pernah terjadi gangguan listrik yang membahayakan seperti cross connection yang dapat berpotensi menimbulkan kebakaran, parameter instalasi tidak memenuhi syarat karena industri tidak memiliki alat pemadam kebakaran atau P3K guna penyelamatan pertama apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

37

C. Industri Bengkel Knalpot 1. Identitas Industri


a. Nama industri b. Jenis industri c. Alamat

: Bengkel Knalpot : Penghasil jasa dan produk : Jalan Wahid Hasyim Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta (Parkiran Ngabean Kios No 11)

d. Nama penanggung jawab e. Jumlah tenaga kerja

: Suyono : 2 orang : 2 orang : 0 orang : Knalpot : Besi : Listrik : 2008

Laki-laki Perempuan
f.

Produk utama

g. Bahan baku h. Sumber energi i.

Tahun pendirian

2. Pengukuran Suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil ( oC) 29,4 29,9 30 89,3


o

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 29,7oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 280C. Hasil tersebut melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang berada di daerah parkir alun alun yang banyak dilalui oleh kendaraan kendaraan besar seperti bus pariwisata

38

yang menghalangi sirkulasi udara yang akan masuk ke industri sehingga suhu dalam meningkat.

3. Pengukuran Kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 75 74 74 223 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 74,3 % dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang berada di daerah parkir alun alun yang banyak dilalui oleh kendaraan kendaraan besar seperti bus pariwisata yang menghalangi sirkulasi udara yang akan masuk ke industri sehingga kelembaban meningkat.

4. Pengukuran Pencahayaan Titik 1 2 3 4 5 6 Jumlah Hasil (Lux) 844 559 557 512 152 88 2712 Hasil perhitungan

39

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai intensitas pencahayaan sebesar 452 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

5. Pengukuran Kebisingan

Formulir Bis 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 77 66,2 61 63,3 63,9 61,4 60,5 60,7 61 63,7 66,5 63,7 2 97,1 62,2 56,9 61,9 63,4 61 61,9 61,5 62,1 62,7 67,3 62,4 3 61,8 65,3 57,2 65,6 62,7 62,6 63 63 61,8 64 64,5 64 4 65,2 60,5 58,4 63,2 63 59,7 62,6 61,1 63,1 65,6 64,6 62,4 5 66,9 61,2 73,4 64 65 60,4 62,2 62,2 63,4 65,1 63 67,3 6 64,3 61,2 62,7 64,5 64,7 58,5 61,1 60,7 61,7 66,4 63,3 59,3 7 64,7 60,6 63,3 63,7 67,4 57,2 59,5 60,4 60,5 63 61,5 59,4 8 63,3 65,8 65,1 63,7 61,8 59,3 62,2 61 60,9 62,5 61,1 66,5 9 63 61,5 70,8 63,4 61,9 59,1 60,8 61,6 59 64 61,2 62,8 10 61,6 63,8 63,8 64,2 62,5 57,4 61,9 62,6 63 67,7 62,8 62,2

Formulir Bis 2 Kelas Interval Intensitas Bunyi 55 59 60 64 Jumlah 13 82 Persen (%) 10,8 68 Jumlah Kumulatif 13 95 Persen Kumulatif (%) 10,8 78,8

40

65 69 70 74 75 79 95 99 Hasil perhitungan ( ( ) )

21 2 1 1

17,5 1,7 1 1

116 118 119 120

96,3 98 99 100

Keterangan : X L1 P1 P2 C : Tingkat kebisingan : Batas bawah kelas yang mengandung modus : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan akhirnya didapatkan nilai kebisingan industri sebesar 62,65 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran Kecepatan Angin 5 menit ke1 2 3 4 Hasil (m/s) 0,32 0,23 0,32 0,30 Hasil perhitungan

41

5 Jumlah

0,27 1,44

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar 0,28 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pengukuran Kadar Debu Berat awal (A) Berat akhir (B) Hasil perhitungan ( ( ) = ) = 2,627 gram/m3 = 16,54 gram = 16,6188 gram

Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu di industri didapatkan nilai kadar debu sebesar 2,627 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3. Hasil pengukuran ini melebihi baku mutu, hal tersebut erat kaitannya dengan kegiatan sehari hari yang dilakukan di industri knalpot ini, yaitu berupa pemotongan besi, penge-las-an dan juga pengamplasan yang berkontribusi besar dalam menyumbang debu, selain itu mengingat keberadaan industri yang masih berada pada area parkir wisata alun alun utara dimana banyak kendaraan yang berlalu lalang tiap harinya. Industri yang terletak di pinggir jalan ini tentu saja peluang debu dapat masuk ke area industri sangat besar apalagi industri tidak dibatasi dengan pembatas seperti pagar ataupun pepohonan antara jalan dengan industri seperti pagar atau tanaman atau pepohonan yang dapat menghalangi besarnya angin antara jalan dengan industri sehingga angin seringkali berhembus cukup kencang.

42

8. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Instalasi Pemeliharaan toilet Hasil 65% 90% 100% 69% 40% 100% 100% 70% 40% 80% Standard 60% 60% 80% 70% 70% 60% 100 % 80 % 80% 70% Keterangan Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa lingkungan luar dan dalam industri memenuhi persyaratan standar. Lingkungan luar pada industri bersih dengan pengelolaan sampah yang baik oleh pihak ketiga. Untuk kondisi dalam bangunan walaupun berantakan dan kotor namun bila dilihat pada bangunan-nya termasuk kuat, kokoh dan terpelihara. Bangunan permanen pada dinding dan langit langit di cat warna terang dan kedap air. Hal lain yang diamati waktu survei adalah penyehatan air dan pemeliharaan toilet, untuk parameter air bersih pada industri sudah memenuhi persyaratan fisik air sedangkan untuk toilet sanitasi sudah baik namun kekurangan hanya terletak pada jumlah dan pemisahan toilet antara pria dan wanita. Parameter lain yang tidak memenuhi syarat adalah penyehatan udara ruang karena kadar debu yang ditimbulkan oleh kegiatan pembuatan knalpot member peluang besar terhadap pencemaran udara. Pengendalian vektor dan instalasi di industri ini belum memenuhi syarat karena faktor pendidikan dan pendapatan pada SDM. Kelengkapan sarana instalasi pada industri memerlukan biaya yang tidak sedikit, sedangkan pengendalian vektor yang belum memenuhi syarat bisa dikarenakan

43

pendidikan yang masih rendah, pengetahuan yang masih dasar tanpa adanya pelatihan dalam pemberantasan vektor.

44

D. Industri Roti Mecca 1. Identitas Industri


a. Nama industri b. Jenis industri c. Alamat

: Roti Mecca : Penghasil produk : Tejokusuman NG 02/ 477 Notoprajan,Ngampilan, Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab e. Jumlah tenaga kerja

: Yudi Wiratmo : 6 orang : 5 orang : 1 orang : Berbagai macam roti : Tepung terigu : Diesel : 2006

Laki-laki Perempuan
f.

Produk utama

g. Bahan baku h. Sumber energi i.

Tahun pendirian

2. Pengukuran suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil ( oC) 30,8 34 30,6 95,4


o

Hasil perhitungan C

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 31,8oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 28 0C. Hasil pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat pengukuran ruangan, industri sedang melakukan proses pengovenan. Seluruh ruangan yang notabene kecil itu dipenuhi oleh 4 oven yang dipakai secara

45

bersama sama untuk proses pengovenan sehingga panas menumpuk mengakibatkan tingginya suhu ruangan.

3. Pengukuran kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 61 60 61 182 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 60,67 % dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. Hasil pengukuran yang dilakukan bisa dikatakan memenuhi baku mutu, angka kelembaban dapat hal ini dapat disebabkan karena ventilasi dan pintu yang membantu lancarnya sirkulasi udara pada ruangan industri kurang ditambah suhu yang lumayan tinggi sehingga ruangan terasa agak lembab.

4. Pengukuran pencahayaan Titik 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (Lux) 79 80 89 88,5 90 426,5 Hasil perhitungan

46

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan sebesar 85,3 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak memenuhi baku mutu yang ada karena berkaitan dengan lokasi industri yang berada pada permukiman padat penghuni dan sulit mendapatkan sinar alami secara langsung.

5. Pengukuran kecepatan angin a. Titik 1 (Pintu 1) 5 menit ke1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (m/s) 0,35 0,17 0,27 0,33 0,24 1,36

b. Titik 2 (Pintu 2) 5 menit ke1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (m/s) 0,76 0,57 0,29 0,26 0,33 2,21

47

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar 0,357 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Instalasi Pemeliharaan toilet Hasil 80% 90% 93,3% 88% 20% 100% 100% 100% 85% 40% Standard 60% 60% 80% 70% 70% 60% 100 % 80 % 80% 70% Keterangan Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan banyak parameter yang telah memenuhi persyaratan, berarti industri sudah cukup baik dalam hal bangunan baik luar maupun dalam, penyehatan air dan udara juga sudah baik. Pengendalian vektor juga mendapatkan skore tinggi karena pemilik sudah cukup lama menjalani bisnis ini memberikan banyak pengalaman mengenai cara mengendalikan vektor pengganggu, salah satunya dengan pemasangan perangkap untuk tikus (vektor terbanyak). Walaupun kebersihan atau sanitasi menjadi kunci utama namun di industri roti ini kebersihan masih menjadi masalah

48

yang harus diperhatikan karena sanitasi industri masih tergolong buruk. Untuk pemeliharaan toilet memang kurang karena toilet yang kotor dan sanitasi yang buruk namun untuk air bersih nya masih memenuhi persyaratan fisik air.

49

E. Industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA) 1. Identitas Industri a. Nama Industri b. Jenis Industri c. Alamat : Industri Pemotongan Ayam : Penghasil Jasa :Suryotarunan NG I/ 456 Ngampilan Yogyakarta d. Penanggung jawab e. Jumlah Karyawan Pria Wanita f. Produk Utama g. Sumber Energi h. Tahun pendirian : Titan Haelani : 7 orang : 5 orang : 2 orang : Jasa pemotongan ayam : Listrik : 1982

2. Pengukuran suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil ( oC) 28 26,1 28,3 82,4


o

Hasil perhitungan C

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 27,47 oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 28 0C. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

50

3. Pengukuran kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 83 76 75 234 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 78 % dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelembaban pada RPA melebihi baku mutu, hal ini disebabkan karena kurangnya sirkulasi udara pada ruangan Industri.

4. Pengukuran pencahayaan a. Titik 1 Pengulangan 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (Lux) 68,7 69,4 71,4 70,0 71,0 350,5 Hasil perhitungan titik 1

b. Titik 2 Pengulangan 1 Hasil (Lux) 82,9

51

2 3 4 5 Jumlah c. Titik 3 Pengulangan 1 2 3 4 5 Jumlah

86,7 88,3 89,0 88,7 435,6

Hasil perhitungan titik 2

Hasil (Lux) 76 81 87,5 76,0 80,0 400,5

Hasil perhitungan titik 3

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan sebesar 79,10 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak sesuai dengan baku mutu yang ada karena tidak ada nya bantuan cahaya buatan (lampu) pada industri saat dilakukannya pengukuran pencahayaan. Selain karena tidak adanya cahaya buatan faktor lokasi juga mempengaruhi hasil pengukuran, karena lokasi yang berada di daerah permukiman padat penduduk menyebabkan cahaya alami (matahari) sulit masuk ke dalam ruangan Industri.

52

5. Pengukuran kebisingan Formulir bis 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 60 62,9 47,8 51,5 63,8 60,4 42,5 51,2 42,5 49,1 52,2 50,7 2 50,4 64,2 52,7 47,6 48,7 49,4 43,4 44,7 52,7 49,2 48,9 43,7 3 47,4 64,2 60,6 47,7 55,4 50 54,5 39,2 55,4 47,9 58,8 53,4 4 47,4 57,1 49,3 50,1 64,5 56,9 54,4 40,7 54 40,2 58,9 53,8 5 50,7 49,3 62,9 44,4 60 63,9 40,5 50,5 63,1 53,1 52,4 49,9 6 52,8 55,3 54,9 44,9 45 46,9 60 41,2 54,1 45,4 62,1 49,9 7 49,5 63,5 50,1 64,4 40,7 40,5 55 39 51 39,5 64 38,7 8 59,5 43,9 54,0 60,4 63,7 60,1 49,7 38,9 43,3 51 64,8 60 9 48,6 58,7 63,4 57,2 48,9 55,0 47,4 51,4 54 51,2 64,8 60,1 10 53,7 49,,1 60,7 57,2 63,5 44,6 55,3 50 46,2 45,1 60,5 65,9

Formulir Bis 2 Kelas Interval Intensitas Bunyi 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 Jumlah 5 13 26 32 15 25 4 Persen (%) 4,17% 10,83% 21,67% 26,67% 12,5% 20,83% 3,33% Jumlah Kumulatif 5 18 44 76 91 116 120 Persen Kumulatif (%) 4,17% 15% 36,67% 63,34% 75,84% 96,67% 100%

Hasil perhitungan ( ( ) )

53

Keterangan X L1 P1 P2 C : Tingkat kebisingan : Batas bawah kelas yang mengandung modus : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan sebesar 51,30 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran kecepatan angin Menit ke-1 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (m/s) 0,26 0,27 0,00 0,10 0,00 0,63 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar 0,126 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri belum memenuhi syarat minimal kecepatan angin.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Hasil 80% 95% Standard 60% 60% Keterangan Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

54

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Instalasi Pemeliharaan toilet

100% 70% 60 % 100% 100% 50% 50% 95%

80% 70% 70% 60% 100 % 80 % 80% 70%

Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Untuk pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang telah ditetapkan sama hal nya dengan parameter penyehatan udara ruang dan pemeliharaan toilet sudah cukup memenuhi standar. Untuk pengelolaan sampah dan limbah sebenarnya sudah baik, pada limbah cair industri ini memakai filter pada bak ekualisasi, untuk pengolahan limbah industri ini hanya memiliki 3 bak dengan fungsi yang sama hanya sebagai bak ekualisasi yaitu bak pencampuran agar homogen dan memiliki debit yang sama setelah sebelumnya dilakukan penyaringan. Dari bak bak tersebut akhirnya akan di salurkan ke Instalasi Pengolahn Air Limbah Kota Yogyakarta dan sekitarnya yaitu di IPAL SEWON BANTUL tanpa melewati tahapan proses pengolahan lain. Untuk instalasi dilengkapi dengan pemadam kebakaran, P3K dan bak bak pengolahan limbah sederhana juga memiliki instalasi listrik sederhana yang belum pernah terjadi cross connection, namun kelemahan RPA ini tidak memiliki instalasi air bersih maupun air kotor karena masalah SDM dan dana yang terbatas.

55

F. Industri Bakpia 25 1. Identitas industri


a. Nama industri b. Jenis industri c. Alamat

: Bakpia 25 : Penghasil produk :Jalan Pathuk MG/504 Ngampilan, Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab e. Jumlah tenaga kerja

: Arlen Sanjaya/ Tusiyati : 45 orang : 25 orang : 20 orang : Bakpia : Tepung terigu dan kacang hijau : Listrik : 1948

Laki-laki Perempuan
f.

Produk utama

g. Bahan baku h. Sumber energi i.

Tahun pendirian

2. Pengukuran suhu Titik 1 2 3 Jumlah Hasil ( oC) 33,5 37,5 36,5 107,5 Hasil perhitungan
o

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,8 oC dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 280C. Hasil pengukuran ini melebihi baku mutu karean proses produksi yang menggunakan mesin yang berdampak panas pada lingkungan seperti oven. Industri bakpia 25 menggunakan 4 buah oven yang selalu on secara bersamaan untuk mengejar target produksi setiap waktu setiap hari. Selain karena mesin oven penghasi panas

56

ruangan yang cukup luas namun juga banyak pekerja yang ada di area industri menjadi faktor dari tingginya suhu ruangan.

3. Pengukuran kelembaban Titik 1 2 3 Jumlah Hasil (%) 65,3 65,5 65,0 195,8 Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 65,2 % dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri belum memenuhi baku mutu kelembaban Industri, hal ini dapat disebabkan karena banyaknya oven yang digunakan menyebabkan kelembaban pada ruangan juga meningkat.

4. Pengukuran pencahayaan Titik 1 2 3 4 5 Jumlah Hasil (Lux) 112 120 125 150 155 662 Hasil perhitungan

57

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan sebesar 132,44 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

5. Pengukuran COD dan BOD

No 1

Nilai BOD 70,5 mg/lt

Nilai COD 400mg/lt

Data tersebut diatas bersumber dari Industri Bakpia 25 pada Mei 2012, Membahas BOD pada limbah pencucian kacang hijau industri Bakpia Pathuk 25 sudah melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 50 mg/l. Kadar BOD limbah ini tergolong tinggi karena banyaknya zat organik dalam air limbah berupa sisa kulit kacang hijau atau kacang hijau yang ikut terbuang. Sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi bahan organik yang terkandung dalam perairan, maka nilai BOD juga semakin tinggi. Nilai BOD sendiri dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari,

pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen. Agar tidak melebihi baku mutu sebaiknya limbah cair dari hasil pencucian kacang hijau tidak hanya dilakukan perlakuan filtrasi saja seperti selama ini namun dilakukan pengolahan dengan metode yang sederhana seperti penambahan bak saringan kasar, bak penampung awal, bak filtrasi dengan kandungan pecahan kaca, arang tempurung, ijuk, pasir, ijuk, dan kerikil sehingga akan menghasilkan buangan standar yang dapat diterima oleh lingkungan.

58

Data COD adalah 400 mg/lt, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No 281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, limbah cair Industri Bakpia Pathuk sudah melebihi Baku Mutu dari standarnya yaitu sebesar 100 mg/lt. Kelebihan COD ini juga diakibatkan karena jumlah bahan organik yang masih terlalu tinggi dan pengolahan yang tidak sesuai. Pengolahan limbah cair oleh industri Bakpia Pathuk 25 adalah dengan filtrasi secara manual. Sebaiknya diberikan media penyaring dengan ukuran sekecil mungkin untuk meningkatkan luas permukaan dalam penyaring dan organisme aktif yang akan terdapat dalam volume penyaring akan tetapi media harus cukup besar untuk memberi ruang kosong yang cukup untuk cairan dan udara mengalir dan tetap tidak tersumbat oleh pertumbuhan mikroba. Proses penguraian oleh

mikroorganisme akan membantu proses penurunan kadar COD. Selain itu juga dapat meningkatkan frekuensi masa tinggal di dalam bak-bak pengolahan, karena semakin lama waktu tinggal, maka nilai COD akhir semakin turun (prosentase penurunan COD semakin besar). Hal ini disebabkan semakin lama waktu tinggal akan memberi banyak kesempatan pada mikroorganisme untuk memecah bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah. 6. Pengukuran kebisingan Formulir Bis 1 1 1 2 3 4 5 52,7 51,2 54,0 46,2 56,1 2 50,4 52,3 58,9 51,9 62,0 3 47,6 49,5 62,7 47,8 60,1 4 51,5 40,7 56,3 50,6 54,8 5 55,4 61,8 51,9 68,2 52,7 6 52,8 63,2 57,2 54,7 60,1 7 62,3 59,8 49,8 51,2 59,3 8 46,9 51,2 51,8 47,3 57,2 9 55,7 53,9 50,2 49,7 53,7 10 63,2 62,7 63,6 63,4 63,6

59

6 7 8 9 10 11 12

58,7 63,9 44,7 53,8 48,9 62,9 54,5

51,2 50,5 53,8 53,4 58,9 64,2 54,1

54,1 41,2 52,7 43,7 52,4 64,2 51,9

60,8 48,7 55,4 50,7 62,1 63,9 43,5

62,2 51,7 54,6 51,2 64,3 60,2 61,0

61,2 49,7 63,1 49,9 64,8 45,7 64,6

59,8 47,4 54,1 60,4 60,5 63,7 66,9

57,1 55,3 51,8 61,2 60,1 64,3 66,7

52,3 40,2 63,7 64,1 63,3 63,5 65,3

63,6 63,7 62,2 62,8 64,5 60,4 64,2

Formulir Bis 2 Kelas Interval Intensitas Bunyi 40 44 45 49 50 54 55 59 60 64 65 69 Persen (%) 4,17 10 29,17 14,16 38,33 4,17 Jumlah Kumulatif 5 17 52 69 115 120 Persen Kumulatif (%) 4,17 14,17 43,34 57,5 95,83 100

Jumlah 5 12 35 17 46 5

Hasil perhitungan : ( ( ) Keterangan : Keterangan : )

Keterangan : X L1 P1 P2 : Tingkat kebisingan : Batas bawah kelas yang mengandung modus : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya

60

: Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan pada industri bakpia sebesar 62,07 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Parameter Lingkungan luar (halaman) Ruang bangunan Penyehatan air bersih Penyehatan udara ruang Pengelolaan sampah dan limbah Pencahayaan Kebisingan pada ruang kerja Pengendalian vektor penyakit Instalasi Pemeliharaan toilet Hasil 100% 97% 91% 71% 60 % 100% 100% 50% 50% 100% Standard 60% 60% 80% 70% 70% 60% 100 % 80 % 80% 70% Keterangan Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Lingkungan industri di luar sangat bersih, setiap kali ada petugas kebersihan yang rajin membersihkan halaman demi menjaga estetika. Lingkungan dalam juga bersih, untuk setiap karyawan atau pekerja selalu memakai APD lengkap kecuali sarung tangan karena akan memperlambat kerja dan berdampak pada jumlah produksi. Untuk pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang telah ditetapkan (lihat hasil pengukuran) sama hal nya dengan parameter penyehatan udara ruang, penyehatan air bersih dan pemeliharaan toilet sudah cukup memenuhi standar. Toilet di industri bakpia 25 ini sanitasi nya cukup baik,

61

toilet tidak bau dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sebanding dengan jumlah karyawan dan pengnjung. Kekurangannya hanya terletak pada pemisahan saja, toilet laki laki dan perempuan tidak dipisahkan namun jadi satu karena pertimbangan sempitnya area atau lokasi. Air yang tersedia juga mencukupi dengan air memenuhi persyaratan fisik tidak berasa, berabu, dan berasa. Untuk pengelolaan sampah dan limbah memang belum memenuhi persyaratan karena limbah cair pada industri bakpia ini kandungan BOD dan COD nya cukup tinggi, diperlukan pengelolaan yang lebih baik dengan memperhatikan pula dana dan SDM yang ada.

Anda mungkin juga menyukai