Sintesa WO3 Nano Partikel dengan Metode Sol-gel dan Proses Kalsinasi
Dosen Pembimbing : Diah Susanti, ST, MT, Ph.D Hariyati Purwaningsih, S.Si, M.Si
LOGO LOGO
Sol Gel
Kalsinasi
WO3
Sintesa
CVD Hydrotermal
PVD
Micelles Route
WO3
Elektrokimia Thermal Evaporation
Sonochemistry
Langkah kerja yang mudah Tidak membutuhkan kontrol yang tinggi Biaya yang rendah
Rumusan Masalah
1 2
Bagaimanakah mensintesa nano partikel Tungsten Trioksida (WO3) dengan menggunakan metode sol-gel dan proses kalsinasi?
Bagaimana pengaruh temperatur kalsinasi terhadap morfologi permukaan, ukuran partikel, luas permukaan aktif dan jenis pori, perubahan struktur kristal terhadap temperatur dan kandungan air kristal dan struktur kristal nanopartikel dari tungsten trioksida ?
Batasan Masalah
1 2 3
Temperatur holding saat kalsinasi dianggap konstan Kecepatan stirring,dan temperatur hot plate dianggap konstan Pengotor Serbuk diabaikan.
Tujuan Penelitian
1 2
Mensintesa nano partikel Tungsten Trioksida (WO3) dengan metode sol-gel dan proses kalsinasi.
Mengkarakterisasi dan mempelajari karakerisasi material yang dihasilkan dari proses sintesa dengan menggunakan (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), High Resolution Transmission Electron Microscope (TEM), Brauner Emmet Teller (BET), DTA/TGA,FT-IR dan Raman .
Manfaat Penelitian
Menghasilkan tungsten trioksida (WO3) yang mempunyai karakteristik tertentu yang bisa digunakan untuk aplikasi pada penelitian selanjutnya seperti: sensor gas beracun, alat-alat opto elektrokromik dan modulasi optikal, fotokatalis kain, desain permukaan hidrofilik, serta katalis selektif untuk diaplikasikan reaksi oksidasi dan reduksi, serta membandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.
Tinjauan Pustaka
Mikropore
Nano Partikel
Mesopore
Makropore
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
WO3
Ukuran Butir
Sensitivitas Sensor
Metode preparasi
Mengecil
-Morfologi permukaan -luas permukaan -pertumbuhan kristal
Meningkat
Tinjauan Pustaka
Nano-crystalline tungsten oxide NO2 sensor, Metode Sol-Gel. Shih Han Wang. 2003 Synthesis of tungsten oxide nanoparticles by acid precipitation method, Sitthisuntorn Supothina,2006
NO 2 sensitivity of WO 3 thin film obtained by high vacuum thermal evaporation .Cantalini. 1996
Sintesa Nanopartikel
Hydrothermal synthesis of uniform WO3 submicrospheres using thiourea as an assistant agent X.T. Sua, 2010.
Hydrothermal synthesis and characterization of self-assembled h-WO3 nanowires/nanorods using EDTA salts Jang-Hoon Ha,2008
Tinjauan Pustaka
Sol Gel
Tinjauan Pustaka
Proses Pembentukan Sol-Gel
Breedon, 2008
Reaksi Hidrolisis WCl6 + 6 C2H5OH W(C2H5O)6 + 6 H2O W(C2H5O)6 + 6 HCl W(OH)6 + 6 C2H5OH Reaksi Kondensasi W(OH)6 + W(OH)6 2 W(OH4)O+ 2H2O
Tinjauan Pustaka
Biaya murah Proses Mudah Tidak membutuhkan kontrol yang tinggi dalam proses pembuatan Sintesa bisa dilakukan pada temperatur kamar Faktor tekanan, temperatur, aliran massa, tidak begitu berpengaruh Bisa dilakukan untuk produksi massal
Tinjauan Pustaka
Kalsinasi Proses kalsinasi adalah proses perlakuan panas yang diterapkan pada sebuah bahan yang bertujuan untuk dekomposisi termal, transisi fasa, dan penghapusan fraksi volatile, serta berfungsi untuk mengeliminasi senyawa yang berikatan secara kimia (Husni, 2010). Proses kalsinasi terjadi pada temperatur di bawah titik lebur bahan untuk menghilangkan kandungan bahan yang dapat menguap. Teknik kalsinasi secara kimia sering digunakan untuk menghasilkan serbuk keramik dengan kemurnian dan aktifitas yang tinggi.
Tinjauan Pustaka
Wang, 2003 Solgel, film tipis, kalsinasi variasi temperatur
350C 450C
550C
650C
Semakin tinggi temperatur kalsinai, semakin besar ukuran partikel pada film tipis
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Tinjauan Pustaka
Haryo, S. 2011 Solgel, kalsinasi variasi temperatur
XRD
Monoclinic
Hexagonal
Tinjauan Pustaka
300C 400C
SEM
500C
600C
Tinjauan Pustaka
TEM
600C
Tinjauan Pustaka
Sensitivitas sensor berbasis WO3 Ukuran Partikel Kereaktifan permukaan Karakteristik termal Perubahan struktur kristal, serta kandungan air kristal
Metodologi
Alat
3 4 5 6 2
12
10
8 9
Metodologi
Bahan
Perak nitrat WCl6 [Acros Organic 99,9%] Aquades Ethanol Murni [C2H5OH, Merck]
Metodologi
Start
Diagram alir
7 gr Tungsten (VI) Chlorida dilarutkan dengan etanol sampai 100mL dan ditambahkan 10mL NH4OH Proses stirring dalam temperatur es selama 24 jam
no
A
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Metodologi
A
Diagram alir
Tungsten Oxide Gel dikalsinansi dengan variasi temeperatur 3000C, 4000C, 5000C, dan 6000C
Identifikasi perubahan sruktur kristal terhadap temperatur, kandungan air kristal (TGA/DTA)
Kesimpulan
End
Metodologi
Metode Penelitian
Es batu
Aluminium foil
Pengujian
X-Ray Difraction (XRD) Scanning Electron Microscope (SEM) High Resolution- Transmission Electron Microscope (HR-TEM) DTA/TGA Raman dan FT-IR
300C
400C
500C
600C
(420)
(022)
Hexagonal
(022) (200) (202) (220) (204)
2
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Dimana: K adalah tetapan scherrer (biasanya 0.9) adalah panjang gelombang () B adalah sudut garis difraksi di setengah tinggi maksimum difraksi (FWHM) (rad) adalah sudut Bragg (o)
500 oC
600 oC
0.98
0.98
28.95
40.52
Monoklinik
Monoklinik
43-1035
43-1035
Analisa SEM
Analisa SEM
Temperatur
Ukuran partikel (nm) Tebal partikel (nm)
Semakin tinggi temperatur kalsinasi ukuran partikel dari serbuk Tungsten Trioksida semakin kecil. Partikel-partikel WO3 cenderung membentuk agregat dengan partikel yang lain. Perubahan bentuk dan ukuran partikel tersebut disebabkan oleh adanya transformasi fasa, pembentukan kembali dari partikel serta pertumbuhan kristal.
Analisa DTA/TGA
Temperatur kalsinasi 300 0C Kamar -125 0C massa (-) 3.35% - air fisik,sebagian kecil air kristal,unsur kimia lain 125 0C -530 0C massa (-) 3.5% - residu air kristal
300 0C
530 0C-600 0C massa (-) 0.35 % - air kimia Temperatur kalsinasi 400 0C Kamar -343 0C massa (-) 0.64% - residu air kristal 3430 - 600 0C massa (+) 0.12% - unsur gas lain yang terserap 530 0C-600 0C massa (-) 0.35 % - air kimia
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Temperatur kalsinasi 500 0C Kamar -600 0C massa (-) 2.5% - unsur gas lain yang terabsorb
Temperatur kalsinasi 600 0C Kamar -30 0C massa (-) 0.25% - residu air kristal 300 - 600 0C massa (+) 0.5% - unsur gas lain yang terserap
Analisa FT-IR
1744 1400 1037 600 0C
2924 3422
2345
1640 1038
822 771
953
Transmitan (%)
1628 3449
1400
818 748
500 0C
400 0C
300 0C
270 323
318
Hasil FT-IR maupun Raman menunjukkan intensitas terbesar terdapat pada daerah dengan ikatan W-O-W.
Sampel serbuk tungsten trioksida yang telah mengalami proses kalsinasi dengan beberapa temperatur menunjukkan kecenderungan yang sama yaitu membentuk ikatan v(W-O-W).
Analisa HR -TEM
0.38 nm
d [022]
Area C menunjukkan arah pertumbuhan struktur nanonya (022) dengan jarak antar lapisan sekitar 0.38 nm.
0.37 nm d [200]
0.35 nm d [020]
Area B terdapat 2 arah pertumbuhan struktur nano yaitu (020) dan (200) dengan jarak antar lapisan sekitar 0.35 dan 0.37 nm. Hasil TEM ini bersesuaian dengan hasil XRD pada temperatur kalsinasi 6000C dimana terdapat 3 arah pertumbuhan kristal dengan intensitas paling tinggi yaitu (022),(020),dan (200).
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Area C menunjukkan adanya agregasi dari unit-unit partikel dengan ukuran tiap satu partikel berskisar sekitar 10-45 nm Partikel agregasi yang terbentuk tersebut disebabkan karena tungsten trioksida adalah material higroskopis yang memiliki kemampuan menyerap molekul air yang baik sebelum proses kalsinasi
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
300 C 27.718
400 C 3.099
500 C 2.699
600C 1.0362
37.45
45.15
284.34
876.75
Semakin naiknya temperatur kalsinasi, luas permukaan aktif dari serbuk Tungsten Trioksida semakin menurun. Temperatur kalsinasi 300C, 400, dan 500 C termasuk kedalam jenis mesopores, 2 > w > 50 nm. Pada temperatur kalsinasi 600C termasuk kedalam jenis macropores w > 50 nm.
Kesimpulan
Nanopartikel WO3 dapat disintesa dengan menggunakan metode sol-gel yaitu dengan penambahan ethanol dan NH4OH serta melalui proses stirring dan kalsinasi pada prekursor WCl6. Pada temperatur kalsinasi 300 oC dan 400 oC struktur kristalnya hexagonal. Pada temperatur kalsinasi 500 oC dan 600 oC struktur kristalnya monoclinic. Semakin besar temperatur kalsinasi semakin tinggi kristalisasinya dan semakin besar pula ukuran kristalnya. Partikel WO3 berbentuk lembaran tipis dan cenderung membentuk agregat dengan partikel yang lain dan memiliki ukuran partikel yang semakin kecil yaitu ~ 42.8-200 nm dan tebal partikel ~ 20 nm dengan semakin naiknya temperatur. Pada proses kalsinasi dengan beberapa temperatur terdapat kandungan air fisik, air kristal, serta kandungan kimia yang menempel pada spesimen, dan kandungankandungan ini akan semakin hilang sesuai dengan kenaikan temperatur.
Kesimpulan
Terdapat beberapa ikatan kimia utama yang dapat terlihat yaitu ikatan W-O-W,OW-O, dan W=O. Dari kurva IR dan Raman dapat dilihat bahwa ikatan kimia yang paling dominan dalam serbuk tungsten trioksida ini adalah ikatan W-O-W.
Dari hasil foto HR-TEM serbuk tungsten trioksida dengan temperatur kalsinasi 6000C dapat dilihat adanya agregasi dari unit-unit partikel dengan ukuran agregasi sekitar 10-45 nm. Dari foto HR-TEM juga dapat dilihat arah pertumbuhan kristal yaitu (022),(020),dan (200) sesuai dengan jarak antar lapisannya. Terdapat 2 jenis pori yang diapatkan dari hasil BET, pada temperatur kalsinasi 300C, 400C, 500C masuk kedalam mesopores, sedangkan pada temperatur kalsinasi 600C masuk kedalam macropores. Luas permukaan aktif dari sampel WO3 semakin kecil dengan kenaikan temperatur kalsinasi.
Saran
Melakukan uji EDX dan XRF untuk mengetahui unsur dan komposisi yang terkandung pada sampel. Melakukan uji XPS (Xray photoelectron spectroscopy) untuk mendapatkan konduktivitas intrinsik dari ikatan. Pada saat pengujian DTA/TGA hendaknya ditambahkan aliran gas inert (Hidrogen/Nitrogen) pada chamber dimana sampel diletakkan, sehigga tidak ada reaksi yang terjadi antara sampel dengan udara ruang. Menggunakan precursor yang tetap.
Sumber
Abdullah, S.F., Radiman, S., Abdul Hamid, M.A., dan Ibrahim, N. B., __. Studies on the phase transitions and properties of tungsten (VI) oxide nanoparticles by X-Ray diffraction (XRD) and thermal analysis. Breedon, M., Spizziri, P., Taylor., Pleissis J., McCulloh, D., Zhu, J.,Yu., Hu, Zheng., Rix, C., Wlodarski, W., dan Kalantar-zadeh, K., 2010. Synthetis of Nanostructured Tungsten Oxide Thin Films: A Simple, Controllable, Inexpensive, Aqueous SolGel Method. Crystal Growth & Design Vol 10: 430-439.
Bushan, Bharat., 2003. Handbook of Nanotechnology. London Paris Tokyo: SpringerVerlag New York Berlin Heidelberg.
Champaiboon, T., Ruangsuttinarupap, S., dan Supothina, S., 2008. Efficiency enhancement of a tungsten oxide alcohol sensor. CP16 Chris, 2008.Bahan Baku Keramik.Wordpress Deepa M, Singh P,Sharma S.N., Agnihotry S.A.2006. Effect of humidity on structure and electrochromic properties of solgel-derived tungsten oxide films.India : National Physical Laboratory, Dr. K.S. Krishnan Road, New Delhi 110012 Davis, M.J., Benito, G., Sheel, D.W., dan Pemble, M.E., ____. Growth of Thin Films of Molybdenum and Tungsten Oxides by Combustion Chemical Vapour Deposition using Aqueous Precursor Solutions.
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi urusan
Sumber
Egerton, Ray F., 2005. Physical Principles of Electron Microscopy: An Introduction to TEM, SEM, Haryo, Stefanus, 2011. Pengaruh Kalsinasi Terhadap Pembentukan Nanopartikel Tungsten Trioksida Hasil Proses Sol-Gel. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jurusan T. Material dan Metalurgi. Husni,H.,2010.Kalsinasi,(http://belajarmetalurgi.blogspot.com/2010/11/kalsinasi.html). Huirche Acuna R. *.2009. Synthesis and characterization ofWO3 nanostructures prepared by an aged-hydrothermal method.Mexico : Facultad de Ingeniera Qumica, Universidad Michoacana de San Nicols de Hidalgo. Jiaguo Yu ,2008. Effect of calcination temperatures on microstructures and photocatalytic activity of tungsten trioxide hollow microspheres.China: Wuhan University of Technology. M. F. Daniel, B. Desbat, And J. C. Lassegues*.1986. Infrared and Raman Study of W03 Tungsten Trioxides and W03,xH2O Tungsten Trioxide Hydrates, France : Laboratoire de Spectroscopic Znjiiarouge (UA 124 CNRS), Universite de Bordeaux Z-351, Cours de la Lib&ration, 33405 Talence Cedex.
Sakka, S., 1980. Handbook of Sol-gel Science and Technology: Processing Characterization and Applications. New York Boston Dordrecht London Moscow: Kluwer Academic Publishers.
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi urusan
Sumber
Sugiyono, 2002. Kaji Numerik Proses di Dalam Kalsiner.Bandung : Institut Teknologi Bandung. Sun, Z., 2005. Novel Sol-gel Nanoporous Materials, Nanocomposites and Their Applications in Bioscience. Drexel University. Supothina, Sitthisuntorn., Panpailin Seeharaj, Sorachon Yoriya, Mana Sriyudthsak. 2006. Synthesis of tungsten oxide nanoparticles by acid precipitation method. Elsevier. Inc. Tamaki,J. Z. Zhang, K. Fujimori, M. Akiyama, T. Harada, N. Miura,N. Yamazoe, Grain-size effects in tungsten oxide-based sensor for nitrogen oxides, J. Electrochem. Soc. 141 (1994) 22072210. Wang, S.H., Chou, T.C., dan Liu, C.C., 2003. Nano-crystalline tungsten oxide NO2 sensor. Sensors and Actuators B 94 (2003) 343-351.
LOGO LOGO