Anda di halaman 1dari 23

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua fungsi penting dan terkait erat. Pertama sistem itu menyajikan mekanisme otomatis untuk mendistribusikan barang dan jasa. Sistem yang dimaksud disini adalah supply dan permintaan. Setiap produsen memproduksi suatu barang atau jasa bukan untuk dipakai sendiri melainkan untuk dipasarkan atau dijual. Konsumen terus menerus membutuhkan barang`atau jasa. Dengan demikikan, produsen selalu siap dengan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply suatu barang datang dari produsen produsen yang menghasilkan barang yang sama ketika ditawarkan dipasar. Jumlah supply barang dan jasa akan berbeda dengan jumlah persediaan barang. Maka dapat disimpulkan bahwa Supply adalah jumlah barang pada suatu pasar yang ingin dijual oleh penjual pada suatu saat tertentu dalam berbagai tingkat harga. Pada sistem pasar yang disebut juga sistem harga menjalankan dua fungsi penting dan terkait erat.Pertama sistem itu menyajikan mekanisme otomatis untuk mendistribusikan barang dan jasa.Sistem yang dimaksud disini adalah supply dan permintaan Prinsip supply dan permintaan membuat kita mampu memprediksi secara pasti bagaiman kecenderungan perilaku rumah tangga dan perusahaan dipasar nasional dan internasional. Misalnya sewaktu harga barang naik rumah tangga cenderung membeli lebih sedikit barang itu dan perusahaan cenderung menawarkan lebih banyak. Oleh karena itu Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda dari jumlah supply berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas supply. Elastisitas supply ini mengukur responsive penawarn sebagai akibat perubahan harga.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah definisi supply dan elastisitas supply? 2. Bagamainan bentuk kurva supply dan elastisitasnya? 3. Faktor apa yang mempengaruhi supply dan elastisitasnya? 4. Bagaimana cara menghitung supply maksimal? 1.3 TUJUAN 1. Mengetahui definisi supply dan elastisitas supply 2. Mengetahui bentuk kurva supply dan elastisitasnya? 3. Mengetahui Faktor apa yang mempengaruhi supply dan elastisitasnya? 4. Mengetahui cara menghitung supply maksimal?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SUPPLY 1) PENGERTIAN SUPPLY Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah besar variable (Vincen Gaspersz: 2003). Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan (ceteris paribus). Contohnya adalah penawaran sandal dalam suatu pasar. Harganya Rp 50.000 maka para penjual akan menawarkan sebanyak 800 sandal. Jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin lebih sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp 10.000, para penjual hanya bersedia menawarkan 100 sandal. 2) BENTUK KURVA SUPPLY Kurva supply yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dengan menggunakan data dalam tabel 2.1 dapat dilukiskan kurva penawaran sepatu, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.1. titik A, B, C, D dan E dalam Gambar 4.5 secara berturut-turut

menggambarkan keadaan A, B, C, D dan E dalam Tabel 2.1. Kurva SS, yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D dan E adalah kurva penawaran. Dalam menganalisis kurva penawaran perlu dibedakan diantara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik C menggambarkan keadaan berikut: pada harga Rp 30.000 jumlah barang (sandal) yang ditawarkan adalah 600 buah. Informasi ini menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan pada harga Rp 3000. Penawaran digambarkan oleh kurva ABCDE.

Tabel 2.1 Daftar Penawaran Sandal Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah yang ditawarkan A B C D E 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 900 800 600 375 100

Gambar 2.1 Kurva Penawaran Buku Tulis

Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Berarti arah pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva permintaan. Bentuk kurva penawaran bersifat seperti itu karena hubungan yang positif di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah yang ditawarkan.

3) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ekonomi menejerial dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah besar variable. Bagaimanapun juga, para ahli ekonomi telah merumuskan beberapa variable penting yang mempengaruhi penawaran suatu produk (Qsx), antara lain: a. Harga dari produk yang ditawarkan itu (Px) Harga suatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan penawaran tersebut. Oleh sebab itu makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Contohnya adalah penawaran sandal dalam suatu pasar. Harganya Rp 5000 maka para penjual akan menawarkan sebanyak 900 buku tulis. Jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin lebih sedikit pada harga yang lebih rendah. Pada harga Rp 10.000, para penjual hanya bersedia menawarkan 100 sandal. b. Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi) Pembayaran terhadap faktor-faktor produksi merupakan

pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat
7

besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan

menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang. Di perusahaan lainnya, kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi keuntungan mereka. Kalau tingkat keuntungan suatu usaha tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke usaha lain. Juga tindakan ini dapat mengurangi penawaran dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu. c. Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr) Telah diterangkan sebelumnya dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang saling bersaing (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang. Contohnya, oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen sandal impor sekarang lebih suka membeli sandal buatan dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadap barang tersebut. Kenaikan ini akan mendorong kepada produsen dalam negeri menaikkan produksi dan penawaran sandal. d. Tingkat teknologi yang tersedia (T) Tingkat teknologi memegang peranan yang penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenikan produksi dan perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai Negara terutama disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mempertinggi mutu barang dan

menciptakan barang-barang yang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan 2 efek berikut: (i) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya

produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua akibat ini dapatlah disimpulkan bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk

menimbulkan kenaikan penawaran. Contohnya, ditemukannya mesin ice cream yang bisa mengura ngi tenaga kerja. Dengan mengurangi biaya-biaya perusahaan, kemajuan teknologi dapat meningkatkan jumlah penawaran ice cream. e. Tujuan perusahaan Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan. Dengan pemisalan ini tiap perusahaan tidak berusaha untuk menggunakan kapasitas memproduksinya secara maksimal, tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya. Dalam prakteknya perusahaanperusahaan banyak yang mempunyai tujuan lain. Ada perusahaan yang tidak mau menanggung resiko, dan untuk itu mereka melakukan kegiatan yang lebih aman walaupun keuntungannya lebih kecil. Ada pula perusahaan, seperti perusahaan yang dimiliki pemerintah, lebih menekankan mencapai produksi yang maksimal daripada keuntungan yang maksimal. Dalam hal ini yang kemudian akan dapat dilihat bahwa keuntungan maksimal dicapai bukan pada waktu kapasitas produksi mancapai maksimum. Tujuan yang berbeda tersebut menimbulkan efek yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu barang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai perusahaan. f. Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di masa mendatang (Pe). Contoh : jika produsen beras mengetahui jika harga sepatu akan naik 2 hari lagi, maka perusahaan akan menyimpan sebagian produksinya untuk dijual 2 hari lagi, dan berarti jumlah penawaran hari ini akan berkurang. g. Banyak perusahaan yang memproduksi produk sejenis yang

ditawarkan itu (Nf).

h. Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap produk X itu, misalnya kondisi perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah, keadaan politik, dll (O)

Tabel 2.2 Ringkasan Bentuk Hubungan Variable-Variabel dalam Fungsi Penawaran dengan Kuantitas Penawaran Produk pada Waktu Tertentu Tanda Slope Parameter Positif (+) Negative (-)

No 1 2

Nama Variabel Harga produk Harga Input

Simbol P Pi

Bentuk Hubungan Positif (searah) Negative (terbalik) Positif (searah) untuk produk komplementer

Positif (+)

Harga produk lain yang berkaitan

dalam produksi Pr Negative (terbalik) untuk produk substitusi dalam produksi Negative (-)

Ekspektasi harga 4 produk di masa mendatang 5 Tingkat teknologi yang tersedia Banyaknya perusahaan sejenis N Negative (terbalik) Positif (+) Pe Negative (terbalik) Negative (-)

Nf

Negative (terbalik)

Positif (+)

Konsep dasar dan fungsi penawaran untuk suatu produk, dapat dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas yang ditawarkan (kuantitas penawaran) dan sekumpulan variable spesifik yang

10

mempengaruhi penawaran dari produk X itu. Dalam bentuk model matematik, konsep penawaran suatu produk X, dinotasikan sebagai berikut: Qsx Qsx Qsx f = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) = kuantitas produk X = notasi fungsi yang berarti fungsi dari atau tergantung pada Px, Pi = Harga dari produk X =Harga dari inputyang digunakan untuk memproduksi produk X Pr = Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi T Pe = Tingkat teknologi yang tersedia = Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan dimasa mendatang Nf O = Banyak perusahaan yang memproduksi produk = Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan

penawaran terhadap produk X Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, boleh dinyatakan bahwa apabila Qsx = f (Px,) telah diturunkan dari fungsi penawaran umum yaitu Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) , dengan jalan membuat variable-variabel penentu penawaran konstan, maka perubahan dalam kuantitas produk yang di tawarkan (Qsx) hanya dapat disebabkan oleh perubahan dalam harga produk itu (Px) atau ceteris paribus.

11

4) GERAKAN

SEPANJANG

KURVA

PENAWARAN

DAN

PERGESERAN KURVA PENAWARAN Analisis mengenai supply menurut Sadono Sukirno (2010) perlu dibedakan menjadi dua pengertian yaitu gerakan sepanjang kurva penawaran dan pergeseran kurva penawaran. Perubahan penawaran. Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran adalah SS. Titik A menggambarkan bahwa pada waktu harga permen adalah P (Rp.5.000) jumlah yang ditawarkan adalah Q (80). Titik B harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva

menggambarkan Ketika harga permen turun menjadi P1 (Rp.2.500), jumlah permen yang ditawarkan (40). Maka titik A bergerak (pindah) ke titik B, perubahan ini yang menggambarkan gerakan sepanjang kurva penawaran. Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga

menimbulkan pergeseran kurva tersebut. Kurva penawaran menunjukkan seberapa besar jumlah yang ditawarkan produsen untuk setiap harga , dengan asumsi semua faktor lain, di luar harga yang mempengaruhi keputusan produsen untuk menjual barang itu tidak berubah (Mankiww, 2006) Contoh : misalkan harga gula menurun. Karena gula merupakan input dari permen maka turunnya harga gula akan semakin menguntungkan. Karena dengan turunnya harga gula namun harga permen tetap P (Rp 5.000), hal ini akan meningkatkan jumlah penawaran permen (100). Dengan demikian kurva penawarannya akan bergeser ke kanan dan sebaliknya jika harga input naik, dan harga permen tetap P maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri.

12

Gambar 2.2 pergeseran kurva penawaran

5) CARA MENGHITUNG SUPPLY MAKSIMAL Perhitungan terhadap banyaknya barang yang akan di tawarkan (supply maksimal) di dasarkan pada kemampuan organisasi mengelola resources untuk melakukan proses produksi. Organisasi ataupun produsen harus dapat mengkaitkan dari suatu input , proses dan menjadikannya sebuah produk (out put). Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya (man, money, method, material, market, machine, time, technique, dan information) yang ada sehingga menjadi barang hasil yang dikehendaki (out put). Secara skematis sederhana sistem produksi dapat digambarkan seperti dalam gambar berikut:

INPUT (6 M, 2T, 1I)

PROSES (PROSES PRODUKSI)

OUT PUT (JUMLAH PRODUK)

13

Beberapa karakteristik proses yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem produksi adalah kapasitas. Kapasitas adalah tingkat output (barang yang akan ditawarkan) maksimal dari suatu proses (Vincent, 2003). Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh produsen dalam menentukan supply maksimal, diantaranya : 1) Identifikasi resources 2) Menentukan resources yang paling dominan, dengan asumsi resources lain terpenuhi 3) Menetukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode 4) Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi 5) Menghitung supply maksimal yaitu dengan cara jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode di kalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi dikalikan dengan resources dominan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali produksi. Contoh perhitungan supply maksimal PT. KUE BASAH adalah sebuah perusahaan pembuat Donat, dimana dalam pabrik ini mempunyai 20 pekerja, yang kerja 8 jam per shift. Pabrik beroprasi selama 1 shift perhari, dan pabrik memiliki 10 (wajan/penggorengan dan kompor) untuk menggoreng donat. Setiap wajan mampu merebus 25 donat. Dan satu kali penggorengan membutuhkan waktu 10 menit. Perhitungan supply maksimalnya adalah : Diketahui : 1) Identifikasi resources : jumlah pekerja : 20 pekerja, machine : 10 wajan, bahan-bahan untuk membuat donat 2) Menentukan resources yang paling dominan : machine : 10 wajan 3) Menetukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode : 8 jam 4) Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi: 10 menit 5) Jumlah donat yang dapat direbus dalam 1 wajan : 25 Maka perhitungannya:

14

2.2 ELASTISITAS SUPPLY 1. PENGERTIAN ELASTISITAS SUPPLY Menurut Soedono Sukirno (2010) elastisitas supply adalah mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Penawaran barang dikatakan elastis jika jumlah barang yang ditawarkan berubah jika harganya berubah. Penawaran dikatakan inelastis jika jumlah yang ditawarkan berubah hanya sedikit jika harganya berubah (Mankiw, 2006) 2. JENIS ELASTISITAS SUPPLY Karena elastisitas harga penawaran mengukur seberapa rsponsifnya jumlah penawaran terhadap harga hal ini digambarkan dalam bentuk elastisitas kurva penawaran yaitu terdiri dari lima jenis elastisitas : a. Elastis sempurna Elastis sempurna wujud apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu. Apabila penawaran suatu barang bersifat elastis sempurna, kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Contoh : BBM, pengelola SPBU bersedia menjual semua BBM pasokan dari PERTAMINA sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. b. Elastis uniter Kurva penawaran elastisitasnya uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. c. Tidak elastis Kurva penawaran adalah tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. Contoh: barang mewah, tas dengan merek terkenal di dunia (merek X). perubahan harga hanya akan menimbulkan perubahan yang relative kecil karena biasanya barang yang memiliki brand mewah diproduksi dengan jumlah yang terbatas. d. Tidak elastis sempurna Tidak elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu tegak) wujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Contoh : kavling

15

tanah disuatu perumahan. Jika perumahan X mamiliki 15 kavling berapapun harga yang ditawarkan kavling tanah yang ditawarkan tetap berjumlah 15 kavling. e. Elastis Kurva penawaran adalah elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. Contoh barang elektronik atau furniture.

Grafik 2.1 macam-macam elastisitas penawaran

P S1 S5

0 (i) Elastis sempurna Elastisitas = tak terbatas

Q (ii) Tidak elastis sempurna : Elastisitas = 0

S3 P P

P1

P1 S2

Q1

Q Q1 (iv) Tidak elastis = elastisitas < 1

(iii) Elastis uniter: Elastisitas = 1

16

P P1 S4

Q1

(v) Elastis : Elastisitas > 1 Jika kurva ini digabung menjadi satu maka akan terbentuk kuva seperti di bawah ini Grafik 2.2 gabungan dari berbagai macam kurva elastisitas
S1 S2 S3 S4

P P1

S5
1 =0 2 <1 3 =1 4 >1 5 ~

3. CARA PENGUKURAN ELASTISITAS SUPPLY Elastisitas penawaran diukur melalui koefisien elastisitas, yang dinotasikan sebagai Es, dan didefinisikan sebagai presentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan presentase perubahan harga, sebagai berikut: Es = (%Qs/%P) = (Qs/Qs) / ( P/P) = (Qs/ P) (P/Qs) Karena harga produk dan kuantitas yang ditawarkan berhubungan secara positif (searah) dengan tanda dari slope parameter harga adalah

17

positif (Qs/ P>0), sesuai dengan hukum penawaran, maka koefisien elastisitas penawaran (Es) selalu bernilai positif. Dengan demikian nilai koefisien elastisitas penawaran yang kecil akan memberikan gejala bahwa penawaran produk oleh produsen kurang sensitive terhadap perubahan harga, sebaliknya semakin besar nilai dari koefisien elastisitas penawaran berarti penawaran produk oleh produsen semakin sensitive terhadap perubahan harga apabila peningkatan harga produk. Sebagai missal, apabila peningkatan harga produk sebesar 10% akan menyebabkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen sebesar 30% maka berarti koefisien elastisitas penawaran untuk produk itu adalah sebesar: Es = (%Qs/%P) = (30%/10%) = 3. Sebaliknya jika peningkatan harga sebesar 10%hanya meningkatkan penawaran produk sebesar 5%, berarti koefisien elastisitas penawaran hanya sebesar Es = (%Qs/%P) = (5%/10%) = 0,5. Tampak di sini bahwa nilai koefisien elastisitas penawaran yang kecil lebih besar Es = 0,5 menunjukkan penawaran

produk oleh produsen kurang sensitive terhadap perubahan harga, apabila dibandingkan dengan nilai koefisien elastisitas penawaran yang lebih besar, Es = 3. Perlu dicatat di sini bahwa koefisien elastisitas penawaran dihitung untuk pergerakan sepanjang kurva penawaran (fungsi penawaran) tertentu apabila terjadi perubahan harga produk, dengan mengasumsikan semua variable penentu penawaran adalah konstan. Menurut Sadono Sukirno, koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan mengunakan rumus berikut : Es =

18

Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi QB - QA Es = QA PB - PA PA Dimana Es adalah koefisien elastisitas penawaran, QB jumlah barang baru yang ditawarkan, QA adalah jumlah penawaran yang asal, PB adalah tingkat harga yang baru dan PA adalah tingkat harga yang asal. Apabila persentase perubahan kuantitas penawaran produk lebih besar daripada persentase perubahan harga produk, penawaran itu disebut elastik (elastic). Dalam bentuk matematik penawaran disebut elastic apabila koefisien elastisitas penawaran lebih besar daripada satu, Es = %Qs / %P > 1. Sebaliknya apabila persentase perubahan kuantitas penawaran produk lebih kecil daripada persentase perubahan harga produk, penawaran itu disebut inelastik. Dalam bentuk matematik penawaran disebut inelastik apabila koefisien elastisitas penawaran lebih kecil daripada satu, Es=%Qs / %P < 1. Dalam situasi tertentu, apabila persentase perubahan kuantitas penawaran produk sama dengan persentase perubahan harga produk, penawarn itu disebut elastik unitary (unitary elastic). Dalam bentuk matematik penawaran disebut elastic unitary apabila koefisien elastisitas penawaran sama denagan satu,

Es=%Qs/%P = 1. Secara teori, apabila tidak terjadi perubahan kuantitas penawaran produk (Qs = 0%) untuk setiap persentase perubahan harga produk, penawaran itu disebut inelastic sempurna (perfectly inelastic). Dalam bentuk matematik penawaran inelastic sempurna apabila koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol, Es=%Qs/%P = 0. Penawaran inelastik sempurna ditandai dengan kurva penawaran yang sejajar denagan sumbu vertikal. Sebaliknya apabila selalu terjadi perubahn kuantitas penawaran produk, meskipun tidak terjadi perubahan harga

19

produk (P=0%), penawaran itu disebut elastik sempurna (perfectly elastic). Dalam situasi ini nilai koefisien elastisitas penawaran tidak dapat ditentukan atau dikatakan tidak terdefinisi, karena dallm matematika tidak ada definisi untuk setiap bilangan yang dibagi dengan nol. Bilangan - atau + dalam matematika menunjukkan bilangan yang tak terhitung banyaknya maupun nilainya dalam suatu urutan bilangan , bukan merupakan nilai hasil pembagian dari dari setiap bilangan dengan nol. Penawaran elastik sempurna ditandai dengan kurva penawaran sejajar dengan sumbu horizontal. 4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS SUPPLY Faktor faktor yang dapat dianggap sebagai factor yang sangat penting di dalam menentukan elastisitas penawaran menurut Sadono Sukirno yaitu : 1. Sifat perubahan biaya produksi Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi, sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastic apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang snagat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat diatambah denagan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastic. Apabila biaya produksi akan meningkat denagan cepat atau akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyak factor. Salah satu factor yang penting adalah sampai dimana tingkat penggunaan kapasitas alat yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan dengan menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva akan menjadi tidak elastic, terutama apabila factor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar untuk diperoleh. yang

20

2. Jangka waktu analisis Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu yaitu : Masa amat singkat Masa amat singkat adalah jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastic sempurna. Keadaan ini di tunjukkan dalam gambar 5.6 (i). misalkan pada mulanya jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. Seterusnya misalkan terjadi kenaikan permintaan, yaitu dari DD menjadi D1D1 . dalam mas yang sangat singkat jumlah barang tidak dapat ditambah, maka harga mengalami kenaikan yang tinggi (dari P menjadi P1). Grafik 2.3 kurva supply masa amat singkat

P P1

=0

Jangka pendek Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat reproduksi yang ada tidak dapat di tambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara menngunakn factor-faktor produksi, termasuk barang modal secara lebih intensif. Antara lain caranya ialah memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan menambahkan produksi barang yang ditawarkan. Tetapi pertambahan tersebut tidaklah terlalu besar. Keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 5.6 (ii). Karena produksi dapat ditambah dari Q menjadi Q1 maka

21

kenaikan permintaan dari DD menjadi D1D1 tidak menaikkan harga sebesar seperti yang berlaku dalam masa yang singkat. Grafik 2.4 kurva supply jangka pendek
S

P P1

<1

Jangka panjang Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastic yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.6 (iii). Dapat dilihat bahwa barang yang diperjualbelikan bertambah sebesar QQ1 karena permintaan bertambah dari DD menjadi D1D1. Pertambahan ini adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam jangka pendek. Oleh karena pertambahan penawaran yang cukup besar tersebut kenaikan harga dari P menjadi P1 adalah lebih kecil daripada dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan jangka pendek. Grafik 2.5 kurva supply jangka panjang
S

P P1

=1

22

KESIMPULAN

1) Pada dasarnya penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi manajerial dpt didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang dan/atau jasa) yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah besar variable (Vincen Gaspersz: 2003). 2) Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan (ceteris paribus). 3) Kurva supply yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang

tersebut yang ditawarkan. 4) variable penting yang mempengaruhi penawaran suatu produk (Qsx), antara lain:Harga dari produk yang ditawarkan itu (Px), Harga dari input yang digunakan untuk memproduksi produk X itu (Pi), Harga dari produk lain (bukan X) yang berkaitan dalam produksi (Pr), Tingkat teknologi yang tersedia (T), Ekspektasi produsen berkaitan dengan harga produk X yang ditawarkan itu di masa mendatang (Pe), Banyak perusahaan yang memproduksi produk sejenis yang ditawarkan itu (Nf)., Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan penawaran terhadap produk X itu, misalnya kondisi perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah, keadaan politik, dll (O) 5) Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, boleh dinyatakan bahwa apabila Qsx = f (Px,) telah diturunkan dari fungsi penawaran umum yaitu Qsx = f(Px, Pi, Pr, T, Pe, Nf, O) , dengan jalan membuat variable-variabel penentu penawaran konstan, maka perubahan dalam kuantitas produk yang di tawarkan (Qsx) hanya dapat disebabkan oleh perubahan dalam harga produk itu (Px) atau ceteris paribus.

23

6) Perubahan penawaran.

harga

menimbulkan

gerakan

sepanjang

kurva

7) Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan pergeseran kurva tersebut. 8) Menghitung supply maksimal yaitu dengan cara jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode di kalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi dikalikan dengan resources dominan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali produksi. 9) Elastisitas supply adalah mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Penawaran barang dikatakan elastis jika jumlah barang yang ditawarkan berubah jika harganya berubah. Penawaran dikatakan inelastis jika jumlah yang ditawarkan berubah hanya sedikit jika harganya berubah (Mankiw, 2006) 10) Jenis elastisitas Supply: Elastis sempurna, Elastis uniter, Tidak elastic, Tidak elastis sempurna dan Elastis 11) Menurut Sadono Sukirno, koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan mengunakan rumus berikut : Es = FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS SUPPLY 12) Faktor faktor yang dapat dianggap sebagai factor yang sangat penting di dalam menentukan elastisitas penawaran yaitu :Sifat perubahan biaya produksi dancJangka waktu analisis

24

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta :PT raja grafindo persada Mankiw,Gregory.2006. Economics Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat Gaspersz, Vincent. 2003. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Hakim.2010. makalah supply. http://www. /mohammad_hakim_31/d/84404273Makalah-Supply-Kel-4 pdf. 2/04/2012

25

Anda mungkin juga menyukai