Anda di halaman 1dari 8

BENIGN BONE TUMOR

Disusun oleh: Singgih Adi Saputra Dewi Khodijah

Pembimbing: dr. Andre Gunawan, Sp.R

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI PERIODE 16 Januari 11 Februari 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN

Tumor tulang merupakan kelainan pada sitem mukuloskeletal yang bersifat neoplastik. Istilah tumor umumnya dipakai untuk benjolan abnormal pada tubuh manusia, tetapi belum tentu berarti pertumbuhan baru, sedangkan setiap pertumbuhan yang baru dan abnormal disebut neoplasma. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder dari metastasis tumor-tumor ganas organ lain ke dalam tulang. Dari seluruh tumor tulang primer 65,8% bersifat jinak dan 34,2% bersifat ganas. Tumor ganas tulang menempati urutan kesebelas dari seluruh tumor ganas yang ada, perbandingan insidens tumor tulang pada pria dan wanita adalah sama. Tumor jinak primer tulang yang paling sering ditemukan adalah osteoma (39,3%), osteokondroma (32,5%), kondroma (9,8%) dan sisanya oleh tumor tulang jinak yang lain.Tumor ganas primer tulang yang paling sering ditemukan adalah osteogenik sarkoma (45,8%), diikuti giant sel tumor (17,5%), chondrosarkoma (10%) dan sisanya adalah tumor tulang ganas yang lain. Pemeriksaan radiologik merupakan pemeriksaan yang penting dalam usaha menegakkan diagnosis tumor tulang. Diagnosis pasti didasarkan pada hasil pemeriksaan patologi anatomi. Pada beberapa tumor, diagnosis pasti dapat juga ditegakkan dengan pemeriksaan radiologic, misalnya osteokondroma. Kadang hasil pemeriksaan PA tidak sesuai dengan gambaran radiologiknya dan hal ini mungkin disebabkan karena pengambilan jaringan pada biopsy tidak tepat. Untuk penentuan diagnosis tumortulang diperlukan kerjasama yang baik antara ahli klinis dan ahli patologi anatomi dan ahli radiologi.

Dalam makalah ini hanya membahas tentang Benign Bone Tumor, diharapkan agar para pembaca dapat mengerti mengenai tumor jinak tulang yang meliputi klasifikasi serta gambaran radiologis yang khas.

BAB II ISI

2.1

Tumor adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus

menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas, tumor ganas tulang dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder dari metastasis tumor-tumor ganas organ lain ke dalam tulang. 2.2 1. Klasifikasi Tumor Tulang Kondroma Kira-kira 50% enkondroma terdapat pada tulang-tulang tangan dan kaki, sekitar 40% pada tangan dan 10% pada kaki. Gambaran radiologik tulang rawan adalah radiolusen, sehingga tumor ini akan terlihat sebagai baying baying radiolusen yang terbatas tegas di daerah medula. Kadang tampak pelebaran tulang karena ekspansi dan tampak penipisan korteks, kadang terlihat perkapuran dan hal ini penting untuk diagnosis. Umumnya kondroma adalah soliter. Enkondroma pada tulang pipih dan tulang yang besar lebih jarang tetapi penting oleh karena pada tulang-tulang ini lebih sering ditemukan kondrosarkoma. Bila bertambah besar dengan cepat dan terasa sakit harus dipikirkan kemungkianan tumor menjadi ganas. Lesi ini terdiri dari sel tulang rawan yang normal, tetapi berbeda di dalam tulang. Sering dianggap sebagai tumor jinak, tetapi sebetulnya, melainkan merupakan pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang normal. Keadaan ini baru diketahui pada

waktu remaja atau dewasa muda. Lokasi paling sering pada tulang-tulang panjang pada tangan dan kaki, yaitu: Phalanx Metatarsal Metacarpal Reabsorpsi tulang melebihi deposisi (penghancuran dari pada pembentukan). Bentuk tulang tersebut bertambah besar tetapi cortexnya semakin tipis. Secara histologis sukar dibedakan dengan Chondrosarcoma. Biasanya tidak ada rasa sakit dan baru diketahui bila timbul benjolan atau bila terjadi fraktur patologis. Tetapi sebaiknya curretage dan bone grafting.

Gambar 2.1 . Enkondroma Tampak bayangan radiolusen pada falangs proksimal dan tengah jari IV, falangs proksimal jari V serta metacarpal IV dan V. tualang-tulang sangat melebar karena ekspansi dan korteks menipis. Batas lesi tegas

2.

Osteokondroma Biasanya mengenai tulang panjang, terutama sekitar lutut. Tumor mulai pada

metafisis, tetapi karena tulang tumbuh, makin lama makin bergeser ke diafisis. Biasanya soliter, kadang multiple dan dikenal sebagai diaphyseal aclasia. Degenerasi maligna pada osteo kondroma soliter sekitar 1%, sedangkan pada diaphysial aclasia sekitar 10%. Gambaran radiologic tampak penonjilan tulang dengan korteks dan spongiosa yang normal. Komponen tulang rawan sering kali tidak kelihatan karena berada diluar tulang, dan dapat dilihat dengan CT-scan. Dengan bertambahnya umur pasien terlihat klasifikasi pada tulang rawan yang makin ama makin banyak. Lesi yang berupa penumbuhan tulang diluar batas tulang. Biasanya terjadi pada orang muda, tetapi bisa juga ditemukan pada orang dewasa yaitu bila exotosis yang timbul pada waktu muda tidak dioperasi dan menetap hingga umur dewasa. Lesi biasanya timbul di daerah metafisis: Ujung bawah femur Ujung atas tibia Ujung atas humerus Yaitu tulang-tulang yang palin aktif pertumbuhannya. Arah tonjolan selalu mejauhi epifisis. Diatas penonjolan akan timbul bursa synovialis karena pergesekan.

Ada 2 jenis Ostechondroma yaitu: 1. 2. Bertangkai panjang dan dasar kecil (pedunculated) Bertangkai pendek dan dasar lebar (sessile type). Pada kelainan ini dapat terjadi degenerasi maligna, yaitu berubah menjadi Chondrosarcoma (1%). Lesi ini boleh dioperasi, boleh juga dibiarkan. Bila kelihatan menggangu secara kosmetik atau menghambat fungsi organ-organ sekitarnya perlu dilakukan extirpas.

Gambar 2.2. Osteokondroma Tamapak penonjolan tulang dengan korteks dan spongiosa yang normal pada metafisis distal femur. Belum tampak kalsifikasi pada tumor.

3.

Kondroblastoma Biasanya penderita mengeluh sakit didaerah sendi, karena tumor kebanyakan

pada epifisis dan berhubungan dengan lempeng epifiser. Gambaran radiologik tampak sebagai bayangan radiolusen, biasanya berbentuk bundar dengan batas yang

tegas. Kadang tampak pinggiran sklerotik. Kalsifikasi terdapat pada kira-kira 50%. Diagnosis banding: Giant cell tumor, abses brodie, tuberculosis tulang

Gambar 2.3. Chondroblastoma Tampak sebagai bayangan radiolusen, biasanya berbentuk bundar dengan batas yang tegas. Kadang tampak pinggiran sklerotik

Anda mungkin juga menyukai