2. Dari gambar print screne di bawah terlihat beberapa fungsi spesifik dari masing-masing
software di bawah :
2.1BaseCon berfungsi mengkonvert nomor berbasis numeric, sebagai contoh : bineri, octal,
decimal dan heksa decimal. Operasi numeric biasanya meliputi system penomoran
decimal dimana system penomoran decimal mempunyai 10 digit (0 sampai 9) atau basis
10. Dan untuk hal ini tidak ada alas an yang tepat mengapa system penomoran berdasar
10 digit. Dari 10 basis tersebut terdapat system nomor yang valid sesuai basis nya (0
sampai 7).
a. Basis Penomoran untuk Logika Digital
System digital bekerja dengan bilangan biner, sebelum manusia bekerja degan
system penomoran decimal, input dan output numeric dari system digital pada
hakikatnya selalu memrlukan system untuk merubah ke decimal. Maka dari itu
penomoran decimal harus menghasilkan kode biner (BCD Code). Sebagai contoh :
Desimal 159 1001 1111
Pengkodean ini memiliki kesamaan dengan BCD Code. Walaupun tiga nomor pertama
tidak digunakan. Tiap-tiap konversi dari digit mempunyai tiga penambahan pada
nomor sebelum adanya BCD Code. Sebagai contoh : Desimal 159 4 8 12
(tiga penambahan)
Program basis konversi, Basecon didesain oleh seorang pemakai (user) untuk
mengkonversi nomor (bilangan) dari satu macam nomor numeric ke bentuk yang lain.
Dapat berupa biner, octal, decimal dan heksadesimal.
a. Karnaugh Map
Karnaugh map merupakan tabel grapic dimana terdapat keadaan logika (1, 0 dan X)
didalamnya. Proses minimisasi diselesaikan dengan baik dengan hubungan logika
tinggi (1) atau Don’t care (X). Dengan hubungan elips mencakup nilai logika 2 x n.
Logika tinggi yang ada (or Don’t care) dapat digabungkan secara bersama dengan
loop kelipatan 1, 2, 4, 8, 16, 32 dan seterusnya. Nilai logika dihubungkan dengan
nomor loop yang berbeda sampai semua logika tinggi (1) terhubung. Jika terdapat
salah satu logika yang berlebih, oleh karena itu dibuat hubungan tersendiri.
Pada akhirnya semua logika tinggi akan terhubung. Keadaan Don’t care (X) akan
digunakan pada hubungan logika tinggi, untuk memperoleh hubungan 2 x n yang
lebih besar. Walaupun keadaan Don’n care tidak perlu dihubungkan. Tiap-tiap
hubungan loop merupakan hubungan logika AND, dimana logika OR terhubung
dengan loop yang lain kedalam bentuk akhir persamaan.
2. Akan disederhanakan menggunakan Karnaugh Map dalam bentuk SOP (minterm), karena itu
dipilih fungsi Boolean dengan output biner bernilai 1 yaitu :
F(w,x,y,z)=Σ m(0,2,4,6,7,8,9,10,11)
3. Tabel kebenaran yang mengandung nilai logika yang akan diisikan ke dalam
karnaugh map
4. Nilai Logika pada posisi 0 yang diisikan pada Karnaugh Map diisi dengan logika 1
(karena menggunakan SOP (Mintern)
5. Pengisian logika kedua pada Karnaugh Map dimana pada tabel kebenaran pada posisi
1 , don’t care (X) artinya keadaan don’t care digunakann pada saat hubungan
dengan logika tinggi (1).
6. Pengisian logika ketiga diletakkan pada Karnaugh map di baris 1 kolom 4, sesuai
dengan nilai logika yang terdapat pada tabel kebenaran.
7. Pengisian Karnaugh Map untuk keadaan tabel kebenaran pada posisi 3 (logika
bernilai A=1, B=1, C=0, D=0).
12Pengisian Karnaugh Map yang disesuaikan dengan keadaan logika pada tabel
kebenaran diposisi 8
13Pengisian Karnaugh Map yang mempunyai nilai logika 1 (tabel kebenaran pada posisi
9)
14Pengisian Karnaugh Map di kolom 4 dan baris 4 yang memiliki nilai logika 0
15Pengisian Karnaugh Map yang bernilai logika tinggi (don’t care) sesuai dengan posisi
tabel kebenaran.
16Pengisian Karnaugh Map pada posisi tabel kebenaran 12 yang mempunyai nilai logika
0
17Pengisian Karnaugh Map yang memiliki nilai logika 1
18Pengisian Karnaugh Map yang memiliki nilai logika 1 dimana posisi tabel kebenaran
14
19Melengkapi Karnaugh Map dengan nilai logika 0 sesuai dengan keadaan nilai-nilai
logika tabel kebenaran pada posisi 15
20Mengecek/memeriksa kembali nilai-nilai logika pada karnaugh map yang telah diisi
dan harus sesuai dengan nilai-nilai logika yang terdapat pada tabel kebenaran.
21Tidak terdapat nilai yang berlogika tinggi (16) dari gambar di atas
22Tidak terdapat nilai yang berlogika tinggi, karena nilai yang berlogika tinggi (1) tidak
mencapai 8 yang dapat dihubungkan dengan elips.
23Menggabungkan nilai yang berlogika 1 (SOP) yang berdekatan agar dapat
disederhanakan sesuai dengan cara/metode daripada SOP (Mintern) itu sendiri,
28Dari gambar 28 tidak terdapat lagi dua logika yang bernilai logika tinggi yang dapat
digabungkan.
29Melakukan kembali pengecekan terhadap logika tinggi yang dapat digabungkan, dan
jika sudah tidak terdapat lagi logika berdekatan yang dapat dihubungkan maka
diteruskan dengan menggambarkan gerbang logika seperti terlihat pada gambar 30