Anda di halaman 1dari 39

LAMPIRAN XXVII : SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 061/4942/SJ TANGGAL : 17 Desember 2010 PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN PERANGKAT BADAN/KANTOR KESBANGPOL DAERAH


A.

PENDAHULUAN Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya kesatuan bangsa dan politik. Diberlakukannya otonomi daerah dimana kepada daerah diberikan kewenangan untuk mengelola segenap urusan pemerintahan, kecuali urusan politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, kehakiman, moneter dan fiskal serta urusan agama. Namun demikian urusan kesatuan bangsa dan politik berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tidak secara jelas/tegas merupakan urusan yang diserahkan kepada pemerintah daerah, sehingga keberadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang ada di provinsi, kabupaten dan kota sangat beragam nomenklaturnya, tugas pokok dan fungsinya tidak mengacu pada 5 (lima) Sub Bidang dalam Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Dengan perubahan terminologi pembagian urusan pemerintahan yang bersifat konkuren berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, serta Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka implementasi kelembagaan setidaknya terwadahi dalam fungsi-fungsi pemerintahan pada masing-masing tingkatan pemerintahan. Sementara di sisi lain, keberadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Daerah tidak hanya didasarkan pada PP No 41 Tahun 2007 ttg Organisasi Perangkat Daerah yang mengisyaratkan perlunya sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis

dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang ditangani, sarana dan prasarana penunjang tugas. Dengan ditanganinya urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik ke dalam urusan wajib pemerintahan oleh pemerintah daerah, permasalahan yang menyangkut bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat direspon dengan cepat oleh pemerintah daerah sekaligus dalam kerangka pengawalan kebijakan politik dalam negeri kita ke depan Pembangunan politik dalam negeri diarahkan pada terwujudnya demokrasi melalui konsolidasi demokrasi yang bertahap supaya demokrasi konstitusional dapat diterima sebagai konsensus dan pedoman politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembangunan politik nasional dimaksudkan juga untuk mewujudkan pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh dan optimalisasi fungsi-fungsi dan hubungan antar lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif sejalan dengan amanat konstitusi. Menyepakati kembali makna penting persatuan nasional dalam konstelasi politik yang sudah berubah; mewujudkan pelembagaan rekonsiliasi nasional beserta segala kelengkapan kelembagaannya, dan mewujudkan penataan pelaksanaan otonomi daerah. Pembangunan dan pelembagaan politik dalam negeri juga dapat dikategorisasi ke dalam dua aspek, yakni pelembagaan demokrasi formal dan pelembagaan demokrasi substansial. Pelembagaan demokrasi formal meliputi pelembagaan parpol, pemilu, lembaga perwakilan, kekuasaan kehakiman, pemilihan umum, ormas LSM, media massa dan pers, serta HAM. Pelembagaan demokrasi substansial dilakukan melalui pelembagaan secara optimal sistem rekruitmen politik yang baik, pemilu yang berkualitas, rotasi kekuasan yang baik, ormas dan LSM yang mandiri dan akuntabel, akuntabilitas penyelenggara negara, dan penegakan HAM. Dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, hal-hal yang perlu dilakukan Daerah: a. Dalam rangka penyusunan rencana dan anggaran, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi terkait dengan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri agar senantiasa mengacu pada PP No 38 Tahun 2007. b. Dalam hal pengelolaan keuangan daerah agar berpedoman pada Permendagri No 13 Tahun 2006 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Perundangan lain yang terkait. c. Untuk memudahkan proses perencanaan, telah dirumuskan berbagai program dan kegiatan terkait Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri sebagaimana tertuang dalam Permendagri No 13 Tahun 2006. Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang pembagian urusan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Selanjutnya Pemerintah telah mengeluarkan juga Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang mengatur tentang organisasi perangkat daerah. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mendatang, perlu ditingkatkan efisiensi dan efektivitasnya dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan Pemerintahan dan antar Pemerintahan Daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Untuk menjamin obyektivitas, keadilan, dan transparansi pengangkatan PNS dalam jabatan struktural perangkat daerah bidang kesbangpol dan guna menjamin keberhasilan tugas dan fungsi organisasi, perlu ditetapkan Persyaratan Jabatan Perangkat Daerah Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Syarat jabatan adalah sesuatu persyaratan yang harus dimiliki untuk memenuhi jabatan tertentu sesuai kemampuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PNS, berupa diklat penjenjangan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya. Persyaratan jabatan sebagaimana dimaksud merupakan dasar pembinaan pola karir, untuk menjamin kepastian arah pengembangan karier PNS sebagaimana tertuang dalam PP No. 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural. B. VISI DAN MISI

Visi Terwujudnya Sistem Politik Yang Demokratis. 2. Misi Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis. Tujuan Memperkokoh kesatuan dan persatuan nasional serta stabilitas politik dalam negeri yang dilandasi oleh semangat dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 melalui pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat.
1.
3.

4.

Sasaran a. Meningkatnya Kualitas penyelenggaraan proses demokrasi (Pemilu/Pilpres); b. Meningkatnya Komitmen Pemangku kepentingan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antaranggota masyarakat dalam penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan; d. Meningkatnya kesadaran warga Negara dalam partisipasi politik. Strategi yang diterapkan : a. Mengedepankan fasilitasi infrastruktur politik sebagai wahana penyalur aspirasi demokrasi; b. Mengembangkan komunikasi daripada konfrontasi thdp semua kekuatan bangsa dalam pengembangan demokrasi; c. Mengembangkan komunikasi, konsultasi dan koorBadan/Kantor dgn semangat kemitraan kerja antara suprastruktur dengan infrastruktur politik dlm membangun sistem politik nasional dan proses demokratisasi; d. Mengayomi dan memberdayakan infrastruktur politik sebagai pilar demokrasi; e. Memotivasi tokoh-tokoh agama dalam berperan serta terhadap pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama demi mantapnya persatuan dan kesatuan bangsa; f. Memfasilitasi peranserta masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan jatidiri bangsa yg menghargai kebhinnekatunggalika-an; g. Mengedepankan fasilitasi atas penyelesaian konflik-konflik di daerah, terutama yg mengarah pada disintegrasi bangsa; h. Mempercepat dan memperluas jaringan komunikasi dan informasi masalah strategis untuk memacu penyelesaian konflik di daerah; i. Mengembangkan komunikasi, konsultasi dan koorBadan/Kantor antara Pusat dengan daerah dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi masalah strategis di daerah.

5.

C. DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun l974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun l999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun l999 Nomor l69 ,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah Menjadi UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4721); 8. Undang-Undang Nomor 2 Th 2008 ttg Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4801); 9. Undang-Undang Nomor 10 Th 2008 ttg Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 51 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4886); 10. UU No. 42 Th 2008 ttg Pilpres dan Wapres (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 176 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4924); 11. UU No. 27 Th 2009 ttg MPR, DPR, DPD dan DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123 Tambahan
1.

Lembaran Negara Nomor 5043); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4019); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194); 15. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 17. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
20.

D. URUSAN BIDANG KESBANGPOL YANG DIMILIKI DAERAH Merujuk UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 13 dan Pasal 14 penanganan kesatuan bangsa dan politik merupakan urusan yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun

Kabupaten/Kota harus dapat memenuhi hak-hak konstitusional bagi seluruh warga masyarakatnya, dalam bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat. Sesuai dengan PP No 38 Tahun 2007 maka urusan bidang kesatuan bangsa dan politik yang menjadi urusan daerah, baik Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : Urusan Pemerintah Daerah Provinsi meliputi : 1. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga; 2. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 3. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilainilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 4. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 5. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilainilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 6. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; 7. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 8. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; 9. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing ;dan 10. Penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum

nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; 11. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; 12. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; 13. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; 14. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; 15. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; 16. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres ; 17. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; 18. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; 19. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; 20. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan

lembaga usaha ekonomi; 21. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; 22. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan; dan 23. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, meliputi : 1. Penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 2. Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 3. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 4. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 5. Peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 6. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala kabupaten/kota;

7. Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala kabupaten/kota; 8. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koorBadan/Kantor, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala kabupaten/kota; 9. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala kabupaten/kota; 10. Peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala kabupaten/kota; 11. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala kabupaten/kota; 12. Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala kabupaten/kota; 13. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koorBadan/Kantor, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala kabupaten/kota; 14. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala kabupaten/kota; 15. Peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala kabupaten/kota; 16. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan operasional (merujuk

kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kabupaten/kota; 17. Pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kabupaten/kota; 18. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koorBadan/Kantor, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kabupaten/kota; 19. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kabupaten/kota; 20. Peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kabupaten/kota; 21. KoorBadan/Kantor penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten/kota; 22. Pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten/kota; 23. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koorBadan/Kantor, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) dii bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten/kota; 24. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan

moneter,perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten/kota; dan 25. Peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten/kota. E. BENTUK ORGANISASI
1.

ORGANISASI BADAN/KANTOR KESBANGPOL PROVINSI POLA I: MAKSIMAL Sekretariat, mempunyai fungsi: a. Penyusunan Program Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi penyusunan program dan anggaran. b. Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat. c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan. Dalam penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.
1.

2. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai fungsi : a. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga; b. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; c. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan

e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi.
3.

Bidang Kewaspadaan Nasional, mempunyai fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan e. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Bidang Ketahan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, mempunyai Fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan,

4.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala Provinsi; Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala Provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; dan Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi.

5.
a.

b.

c.

d.

e.

Bidang Politik, mempunyai fungsi : Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; dan Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi.

POLA II : MINIMAL Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai fungsi: a. Penyusunan Program Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi penyusunan program dan anggaran. b. Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat. c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan Dalam penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.
1.

2.

Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai fungsi : a. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan,

b. c.

d.

e.

penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga; Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi.

3.

Sub Bidang Politik dan Kewaspadaan Nasional, mempunyai fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan

f.

g.

h.

i.

j.

pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik; Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi.

4.

Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, mempunyai Fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala Provinsi; Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. KoorBadan/Kantor dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala Provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; dan Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi.

2. ORGANISASI BADAN/KANTOR KESBANGPOL KABUPATEN/KOTA POLA I: MAKSIMAL


1.

Sekretariat, mempunyai fungsi: a. Penyusunan Program

Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi penyusunan program dan anggaran. b. Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat. c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan Dalam penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.
2.

Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai fungsi : a. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga; b. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi. Bidang Kewaspadaan Nasional, mempunyai fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi;

3.

c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan e. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi.
4.

Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, mempunyai Fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi. e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di

f.

g.

h.

i.

j.

bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala Provinsi; Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala Provinsi; Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; dan Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi.

5.

Bidang Politik, mempunyai fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik,

kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; dan e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi. POLA II : MINIMAL
1.

Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai fungsi: a. Penyusunan Program Dalam penyelenggaraan penyusunan program meliputi penyusunan program dan anggaran. b. Penyelenggaraan Urusan Ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan meliputi: urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat.
c.

Penyelenggaraan Urusan Keuangan dan Perlengkapan Dalam penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP dan perlengkapan.

2.

Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai fungsi : a. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga; b. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi;

d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi.

3. Sub

Bidang Politik dan Kewaspadaan Nasional, mempunyai fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala provinsi; f. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik; g. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; h. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing skala provinsi; i. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi; dan j. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi.

4. Sub

Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, mempunyai Fungsi : a. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; b. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; c. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi; d. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala provinsi;

e. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan skala Provinsi; f. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. g. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi. h. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala Provinsi; i. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi; dan j. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala provinsi.
F.

KEPEGAWAIAN
1.

KUALIFIKASI PROVINSI

JABATAN

DI

BADAN/KANTOR

KESBANGPOL

Yang dimaksud dengan jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Jabatan struktural Badan/Kantor Kesbangpol Provinsi meliputi jabatan dalam organisasi Badan/Kantor Kesbangpol Provinsi. Sesuai dengan uraian di atas dan merujuk Persyaratan Jabatan yang diatur dalam Pedoman Formasi Dan Persyaratan Jabatan

Badan/Kantor Kesbangpol Provinsi, disamping telah memenuhi jenjang kepangkatan yang telah ditetapkan, pejabat perangkat daerah bidang kesbangpol mempunyai kualifikasi jabatan yang sesuai dengan substansi kesatuan bangsa dan politik yang merupakan tugas pokok dan fungsinya harus mempunyai penguasaan bidang pengetahuan yang terkait dengan bidang kesbangpol berupa penguasaan teknis, managerial maupun profesionalisme, serta memiliki motivasi untuk menggunakan dan mengembangkannya. Jabatan-jabatan struktural di Badan/Kantor Kesbangpol Provinsi yang menjadi cakupan dalam bahasan ini meliputi : (1) Jabatan Kepala Badan/Kantor, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Sub Bidang; dan (2) Jabatan Kepala UPT. N O 1 1 JABATAN 2 Kepala Badan PERSYARATAN 3 Berpendidikan minimal S2/disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Pembina Tingkat I (IV/b); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. II; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan strategis bidang kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 2 Kepala Kantor Berpendidikan minimal S1/disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Penata Tingkat I (III/d);

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan strategis bidang kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 3 Sekretaris Badan Berpendidikan minimal S1; Pangkat/Golongan Tingkat I (III/d) paling rendah Penata

Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 4 Kepala Bidang Berpendidikan minimal S1/ disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Penata

Tingkat I (III/d); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 5 Kepala UPTB Berpendidikan minimal S1/ disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan Tingkat I (III/d); paling rendah Penata

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IIII; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 6 Kepala Subbagian Berpendidikan minimal S1, DIV atau DIII Pangkat/Golongan paling Muda Tingkat I (III/b) rendah Penata

Latar belakang pendidikan bidang bidang sosial politik; Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IV; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis administrasi perkantoran dan administrasi pengelolaan keuangan, barang dan jasa; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 7 Kepala Bidang Sub Berpendidikan minimal S1, DIV atau DIII Pangkat/Golongan paling Muda Tingkat I (III/b); rendah Penata

Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IV; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani.

2. KUALIFIKASI JABATAN KABUPATEN/KOTA

DI

BADAN/KANTOR

KESBANGPOL

Yang dimaksud dengan jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Jabatan struktural Badan/Kantor Kesbangpol Kabupaten/Kota meliputi jabatan dalam organisasi Badan/Kantor Kesbangpol Kabupaten/ Kota. Sesuai dengan uraian di atas dan merujuk Persyaratan Jabatan yang diatur dalam Pedoman Formasi Dan Persyaratan Jabatan Badan/Kantor Kesbangpol Kabupaten/Kota, disamping telah memenuhi jenjang kepangkatan yang telah ditetapkan, pejabat perangkat daerah bidang kesbangpol mempunyai kualifikasi jabatan yang sesuai dengan substansi kesbangpol yang merupakan tugas pokok dan fungsinya harus mempunyai penguasaan bidang pengetahuan yang terkait dengan bidang kesbangpol berupa penguasaan teknis, managerial maupun profesionalisme, serta memiliki motivasi untuk menggunakan dan mengembangkannya. Jabatan-jabatan struktural di Badan/Kantor Kesbangpol Kabupaten/Kota yang menjadi cakupan dalam bahasan ini meliputi : (1)Jabatan Kepala Badan/Kantor, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang; dan (2) Jabatan Kepala UPTB. NO 1 1 JABATAN 2 Kepala Badan PERSYARATAN 3 Berpendidikan minimal S2/disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Pembina (IV/a); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. II; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan strategis bidang kesatuan bangsa dan politik;

Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 2 Kepala Kantor Berpendidikan minimal S1/disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Penata Tingkat I (III/d); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan strategis bidang kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 3 Sekretaris Badan Berpendidikan minimal S1; Pangkat/Golongan paling rendah Penata Tingkat I (III/d) Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis

menejemen perencanaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 4 Kepala Bidang Berpendidikan minimal S1/ disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Penata (III/c); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. III; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 5 Kepala UPTB Berpendidikan minimal S1/ disetarakan; Latar belakang pendidikan bidang sosial politik; Pangkat/Golongan paling rendah Penata Muda Tingkat I (III/b); Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IV; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif;

Sehat jasmani dan rohani. 6 Kepala Subbagian Berpendidikan minimal S1, DIV atau DIII Pangkat/Golongan paling rendah Penata Muda Tingkat I (III/b) Latar belakang pendidikan bidang bidang sosial politik; Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IV; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis administrasi perkantoran dan administrasi pengelolaan keuangan, barang dan jasa; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani. 7 Kepala Bidang Sub Berpendidikan minimal S1, DIV atau DIII Pangkat/Golongan paling rendah Penata Muda Tingkat I (III/b); Latar belakang pendidikan bidang sosial politik;

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tk. IV; Memiliki prestasi kerja dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis menejemen perencanaan dan administrasi pengelolaan kesatuan bangsa dan politik; Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat; Memiliki sikap dan perilaku keteladanan; Berorientasi pada kualitas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kreatif dan inovatif; Sehat jasmani dan rohani.

G. JABATAN FUNGSIONAL Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terdiri dari berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional dapat dibagi atas kelompok dan sub kelompok sesuai dengan kebutuhan, beban kerja dan keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kementerian Dalam Negeri sebagai pembina dan penyelenggara urusan bidang kesatuan bangsa dan politik belum mengembangkan jabatan fungsional sebagai pelaksana teknis operasional tugas pokok dan fungsi kesatuan bangsa dan politik, sehingga hanya menjadi instansi pengguna dari jabatan fungsional yang dibina oleh Kementerian/ LPNK lain. H. PENUTUP Pedoman Teknis Pemberdayaan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Badan/Kantor Kesbangpol Daerah ini disusun dengan harapan dapat

memberikan kesamaan pemahamam bobot substansi urusan kesbangpol di Daerah, jaringan pelayanan bidang kesbangpol dan sumberdaya kesbangpol untuk dapat memberikan dasar pemikiran bagi pengorganisasian kesbangpol di Daerah guna memberikan referensi dalam pembuatan kebijakan yang mengatur pengorganisasian kesbangpol di Daerah. Penetapan persyaratan jabatan bagi perangkat daerah bidang kesbangpol merupakan instrumen penataan jabatan yang mendasar untuk menjamin profesionalisme. Tentu saja penetapan persyaratan jabatan merupakan hal yang dinamis, yang perlu terus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dan perkembangan organisasi. Namun yang terpenting adalah komitmen yang tinggi dari berbagai pihak berwenang dalam penerapan pelaksanaannya yang transparan, jujur dan berkeadilan. 1. Pola Maksimal
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESBANGPOL PROVINSI

BIDANG KEWASPADAAN NASIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

BADAN
SUBBIDANG PENGANGANAN KONFLIK SUBBIDANG KEWAPADAAN DINI & PENGAWASAN ORANG DAN LEMBAGA ASING SUBBIDANG WAWASAN KEBANGSAAN SUBBIDANG BINA IDEOLOGI

BIDANG POLITIK

BIDANG BINA IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM

SUBBAG TATA USAHA SUBBAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

BIDANG KETAHAN SENI, BUDAYA, AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI

SUBBIDANG KETAHANAN SENI & BUDAYA SUBBIDANG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENDIDIKAN POLITIK

.
SUBBIDANG KETAHANAN AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI SUBBIDANG KELEMBAGAAN PARTAI POLITIK DAN FASILITASI PEMILU

Pola Minimal
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESBANGPOL PROVINSI

SUB BIDANG KETAHAN SENI, BUDAYA, AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI SUB BIDANG BINA IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN SUB BIDANG

POLITIK & KEWASPADAAN NASIONAL

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


SUBBAG TU

KANTOR

Pola Maksimal
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESBANGPOL KABUPATEN/KOTA

SUBBIDANG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK DAN PENDIDIKAN POLITIK BIDANG POLITIK SUBBIDANG KETAHANAN SENI & BUDAYA SUBBIDANG

WAWASAN KEBANGSAAN SUBBIDANG BINA IDEOLOGI BIDANG BINA IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG KEWASPADAAN NASIONAL

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


SEKRETARIAT

BADAN

SUBBAG TATA USAHA SUBBAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

BIDANG KETAHAN SENI, BUDAYA, AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI

SUBBIDANG KEWAPADAAN DINI & PENGAWASAN ORANG DAN LEMBAGA ASING

SUBBIDANG PENGANGANAN KONFLIK SUBBIDANG KELEMBAGAAN PARTAI POLITIK DAN FASILITASI PEMILU SUBBIDANG KETAHANAN AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI

Pola Minimal
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESBANGPOL KABUPATEN/KOTA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAG TU

KANTOR
SUB BIDANG KETAHAN SENI, BUDAYA, AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI SUB BIDANG POLITIK & KEWASPADAAN NASIONAL SUB BIDANG BINA IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN

Anda mungkin juga menyukai