Anda di halaman 1dari 25

Laporan Hasil Pengkajian, Intervensi, dan Planning of Action (POA) Praktik Keperawatan Komunitas Setting Terminal Utama Depok

Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan (PKKMP) Kelas F Kelompok 2 Disusun Oleh : Amye Hutagalung Arif Ridwan Azizah Resti P. Emi Listiyani Lulu Akilah Nahla Jovial N. Sinta Dewi Siti Suleha Yuli Pramita Sari Zulfa Luthfia 0906510621 0906564050 0906510685 (Kelas E) 0906510804 0906629435 0906629486 0906629662 0906629675 0906629782 0906629800

Rr. Shintya Dewi P. 0906511196

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 2012

1. Hasil Pengkajian Terminal Depok

Pengkajian pada Terminal Utama Depok dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2012 sekitar pukul 09.00-11.00 WIB dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Pengkajian dilakukan pada Terminal Utama Depok dari perbataan luar terminal hingga bagian belakang terminal. Data Inti Komunitas Data Inti Komunitas Sejarah Metode Sumber Hasil
Diresmikan sejak 1992 oleh Gubernur Jawa Barat.

Wawancara Petugas DISHUB,

Pemerintah Daerah merupakan pihak yang bertanggung jawab atas beroperasinya terminal tersebut dari awal dibangun sampai sekarang.

Demografi

Wawancara Petugas Dishub

Dishub: 3409 angkutan umum dan kota dengan kapasitas terminal menampung: 20 angkutan kota dan 6 bus.

Dishub: jumlah orang tidak dapat diperkirakan. Jam operasi terminal : 05.00 pagi sampai jam 10.00 malam.

Kuesioner

Petugas DISHUB, Petugas Keamanan (Pospol), petugas kebersihan, supir, pengguna angkutan umum, pedagang.

Berdasarkan jenis kelamin dari responden kuesioner, terdapat sebesar 75% ialah laki-laki. Sedangkan berdasarkan agama, sebanyak 85% beragama islam,

10 % beragama protestan, dan sisanya katolik. Selain itu, berdasarkan usia, sebesar 50% responden berusia lebih dari 40 tahun, 15% berusia kurang dari 20 tahun, dan sisanya 20-40 tahun

Dari 20 responden pengguna terminal 20% merupakan lulusan SD dan SMP, 50% lulusan SMA, dan sisanya Perguruan tinggi. Namun, dari 20 responden tersebut terdapat 55% merupakan perokok aktif dan 10% responden mengkonsumsi rokok sebanyak 24-36 batang perhari. Berdasarkan hasil pengkajian berupa kuesioner didapatkan bahwa mayoritas responden bersuku Betawi, Sunda, dan Jawa

Statistik Vital

Kuesioner

Nilai dan

Wawancara

Rata-rata pengguna terminal beragama islam.

Keyakinan Kuesioner Mayoritas pengguna terminal meyakinkan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang ditandai oleh jantung berdebar, leher kaku, kepala pusing, dan mudah lelah. Namun, sebanyak 20% beranggapan bahwa hipertensi bukanlah penyakit yang keturunan. Seluruh pengguna terminal mengatakan bahwa makanan yang basi, tercemar, dan kurang matang adalah penyebab diare.

8 Subsistem Komunitas

Sub Sistem

Metode

Sumber

Hasil

Lingkungan Fisik

Observasi

Batas-batas wilayah o Utara: jembatan layang o Selatan: ITC Depok o Barat: Stasiun Depok Baru o Timur: Plaza Depok
Pada gerbang masuk Terminal Depok, terdapat

jalanan yang rusak. Terdapat salah satu jalan yang sangat becek karena berada di sekitar WC Umum. Di belakang Terminal Depok arah angkutan umum keluar yang ingin keluar terminal, terdapat jalanan yang rusak dan terdapat banyak kubangan.
Kondisi saluran air yang rusak pada beberapa

tempat sehingga airnya keluar ke jalan dan menimbulkan bau yang tidak sedap yang tentunya akan mengganggu kenyamanan. Beberapa kondisi saluran tampak lancar tanpa ada sampah di dalamnya
Tidak di semua jalan terdapat trotoar yang

dapat digunakan oleh pengguna jalan Beberapa jalan, baik yang di dalam maupun di luar terminal, terlihat rusak dan berlubang sehingga dapat mengganggu pengguna terminal yang berada di dalam mobil yang melewati jalan tersebut Luas lahan terminal 25.825 m2 dan terdiri dari o Luas parkir 15.845 m2 (61,36%) o Luas bangunan 2.879 m2 (11,15%) o Luas taman 7.100 m2 (27,49%) Fasilitas-fasilitas:

Wawancara

o Sebanyak 6 unit toilet o Ada mushola o Sejumlah Kios o Telepon umum o Tempat penitipan barang Kuesioner o Taman Seluruh pengguna terminal berpendapat bahwa air bersih untuk minum dan buang air mudah didapatkan di terminal

Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Observasi

Pada hasil observasi tidak ditemukan adanya pelayanan kesehatan Tidak terdapat fasilitas khusus bagi warga dengan keterbatasan fisik

Wawancara

Tidak ada pelayanan kesehatan di dalam terminal Pekerja mengonsumsi obat warung sebagai upaya pengobatan pertama. Jika sakit terasa bertambah parah, baru mereka mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas Beji).

Kuesioner

Dari 20 orang responden pengguna terminal, sebanyak 30% mengalami batuk dan pilek, dalam jumlah yang sama juga mengeluhkan kepala yang pusing dan leher kaku. Selain itu sebanyak 25% mengeluhkan nyeri lambung di sebelah kiri. Sisanya selama 1 bulan sebelumnya sejak tanggal pengkajian tidak mengalami keluhan kesehatan

Ekonomi

Observasi

Hampir di setiap sudut terminal terdapat

orang-orang yang membuka usaha dengan berdagang maupun menjaga WC Umum Pekerjaan sebagian besar orang-orang di sekitar terminal adalah pedagang karena wilayah yang dekat dengan pasar kemiri muka, tempat makan dan lain-lain. Jumlah paling besar adalah pedagang diikuti oleh tempat makan. Wawancara Jenis pekerjaan yang ada di terminal meliputi DISHUB, polisi keamanan, supir, dan pedagang. Penghasilan bervariasi: DISHUB dan polisi keamanan berkisar Rp 2.000.000 Rp 4.000.000/bulan. Supir dan pedagang Rp 500.000 Rp 1.000.000/bulan. Yang biasa dikonsumsi orang-orang selama berada di daerah terminal bis gorengan, kopi, rokok dan makanan warteg dan masakan padang. Kuesioner Berdasarkan pengakuan 20 responden kuesioner, didapatkan bahwa sebesar 35% merupakan pedagang di sekitar terminal, 10% supir, 5% kondektur dan pegawai negeri, dan Keamanan dan Transportasi Observasi sisanya lain-lain, misal pengamen. Pada hasil observasi ditemukan terdapat petugas keamanan hanya berada di depan Terminal dan di arah keluar angkutan umum. Kondisi kendaraan umum di Terminal Depok sebagian besar baik, walaupun terlihat beberapa kopaja yang terlihat sudah cukup tua

Wawancara

Dishub: 3409 angkutan umum dan kota. Sering terjadi tindak kriminalitas yaitu

pencopetan. Dishub: ada petugas keamanan yang bertugas disini sebanyak 32 orang. Jam dinas petugas keamanan dibagi menjadi 3 shift: o Shift 1 (07.00-15.00) o Shift 2 (15.00-23.00) o Shift 3 (23.00-07.00) Pembagian kerja kemanan ada yang didalam ruangan dan di lapangan. Ada uji emisi atau uji kelayakan kendaraan yaitu mobil tua yang berasap hitam tidak boleh masuk terminal. Tidak terdapat papan rute trayek untuk setiap angkutan di dalam maupun di luar terminal Ada petugas kebersihan yang mengelola sampah di terminal Terdapat dinas penerangan dari kepolisian resort kota Depok di daerah terminal sehingga terdapat polisi yang bertugas di dalam terminal Lampu penerangan cukup banyak pada bagian depan atau luar terminal. Pada bagian dalam terminal hanya ditemukan beberapa sehingga sangat berisiko pada malam hari Terdapat beberapa papan peringatan yang mengingatkan para pengguna terminal. Ada upaya pemerintah untuk mewajibkan petugas terminal untuk menggunakan masker dalam rangka mencegah penyebaran penyakit ISPA. Komunikasi Wawancara Uji emisi dilakukan ketika musim mudik lebaran. Sering kali terjadi keributan antara supir dengan supir, supir dengan pedagang,

Pemerintah dan Politik

Observasi

Wawancara

pengamen (anak punk) dengan supir. Masalah-masalah yang terjadi di terminal antara lain kriminalitas (pencopetan, keributan, dan punguntan liar). Dalam mengatasi masalah tersebut, pihak polisi terminal berupaya untuk mengurangi atau mengatasi hal tersebut dengan cara: o Laporan masalah o Penyelesaian maslah di pos polisi terminal. o Jika masalah tidak bisa diselesaikan di tingkat terminal, akan ditindaklanjuti oleh pihak polres Pendidikan Observasi Wawancara Depok. 100% responden tidak buta huruf dan bisa mengisi seluruh pertanyaan kuisioner. Pendidikan warga komunitas di terminal beraneka ragam, mulai dari yang tidak sekolah, SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi. Untuk pekerja di terminal mayoritas berpendidikan maksimal SMP. o Kelompok pekerja terminal mengenal penyakit hipertensi. Namun, hanya 3 dari 20 responden wawancara yang hanya memahami penyebab dan upaya pencegahannya. o Kelompok pekerja terminal mengatakan kejenuhan merupakan penyebab timbulnya stress dan mereka mampu mengatasi masalah tersebut dengan cara mendengarkan musik, mengobrol dengan teman di terminal

atau keluarga di rumah o Kelompok pekerja terminal mengenal penyakit pernapasan meliputi batuk, flu, asma, sessak nafas. Mereka sudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan penyakit ISPA oleh bagian kesehatan DISHUB, melalui kebijakan penggunaan masker. Seluruh pekerja terminal mengenal penyakit diare dapat terjadi karena makanan yang pedas dan kebersihan makanan yang kurang. Para pekerja jarang terkena penyakit diare, ditunjukkan dengan tidak ada pekerja yang mengalami penyakit ini dalam 3 bulan terakhir. Kuesioner Mayoritas seluruh responden kuesioner mengetahui penyebab dan cara memutuskan portal of exit dan entry dari m.o penyebab ISPA. Selain itu, mayoritas pengguna terminal juga mengerti penyebab hipertensi. Sampai saat ini belum ada penyuluhan kesehatan kepada pengguna terminal selain dari pihak UI. Seluruh pengguna terminal menyatakan penyuluhan kesehatan di terminal dibutuhkan bagi pengguna terminal.

Rekreasi

Observasi

Terdapat beberapa Mall di sekitar terminal, yakni ITC dan Plaza Depok Penghijauan hanya terdapat beberapa di beberapa tempat terutama berada di depan terminal. Area untuk calon penumpang untuk istirahat dan menunggu kendaraan hanya berada di gedung utama.

Foto hasil observasi

2. Analisa Data Data DO:


Tidak ditemukan pelayanan

Analisa Masalah
Risiko peningkatan angka kejadian hipertensi di Komunitas terminal Depok karena: Kurangnya pengetahuan komunitas terminal tentang pola hidup sehat (tidak merokok, makan makanan sehat) kurangnya

Diagnosa
Risiko peningkatan angka kejadian hipertensi di Komunitas terminal Depok berhubungan dengan kurang pengetahuan komunitas terminal tentang pola hidup sehat

kesehatan di daerah terminal DS:


30% responden kuisioner mengeluh badan pegal, kelelahan, pusing selama 1 bulan terakhir 55% responden kuesioner

merupakan perokok aktif


10 % responden kuisioner mengkonsumsi rokok sebanyak 24-36 batang perhari. 20% responden kuisioner

ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terminal

beranggapan bahwa hipertensi bukanlah penyakit yang keturunan


Responden mengatakan tidak

adanya pelayanan kesehatan di dalam terminal


Responden mengatakan bahwa

selama berada di daerah terminal sering mengkonsumsi gorengan, kopi, rokok dan makanan warteg dan masakan padang.

Skoring Analisa Masalah Keperawatan Kriteria Risiko terjadinya masalah Minat masyarakat Risiko potensial untuk pendidikan kesehatan Risiko keparahan masalah Kemungkinan diatasi Kesesuaian program pemerintah Ketersediaan waktu Ketersediaan dana Kesesuaian dengan peran perawat Tersedianya sumber daya masyarakat Adanya fasilitas kesehatan Jumlah Rentang Nilai Dx 1 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 45

3. Rencana Keperawatan a. Latar belakang Terminal merupakan suatu tempat yang sangat penting dan sibuk untuk masyarakat. Terminal merupakan sumber utama pengaturan kendaraan publik dan tempat menaikan serta menurunkan penumpang. Banyak masyarakat yang juga mencari penghasilan dan melakukan transaksi ekonomi di terminal. Selain itu tentu kendaraan sangat ramai di terminal. Keramaian angkutan publik dan berbagai kondisi serta ciri khas perilaku masyrakat di terminal tentu menjadi perhatian bagi kesehatan. Ada berbagai macam ciri khas di terminal yang menjadi pemicu gangguan kesehatan. Misalnya saja masalah polusi udara, polusi suara, tingkat kriminalitas, stress yang tinggi, makanan yang dijual tidak bersih dan sehat, serta keselamatan anak-anak serta lansia yang berada di sekitar terminal. Pengguna terminal harus mampu menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan kesehatan diatas agar kualitas hidup dapat dipertahankan. Namun, sayangnya tingkat kesadaran pengguna terminal masih minim, hal ini disebabkan karena kurang pengetahuannya pengguna terminal akan kesehatannya.

Salah satu permasalahan yang sering muncul pada pengguna terminal baik itu supir, pengguna angkot, dan petugas terminal adalah penyakit hipertensi. Banyak keluhan-keluhan yang merujuk pada tanda dan gejala hipertensi. Setelah diperdalam ternyata salah satu penyebab utama adalah kurangnya pengetahuan terhadap pencegahan hipertensi dan melakukan perawatan. Berdasarkan hal di atas, sangat penting peran dan tindakan dari perawat komunitas untuk meningkatkan kesadaran semua pihak. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pengguna terminal akan penyakit hipertensi baik itu bagaimana cara mencegah dan melakukan perawatan bagi yang terkena hipertensi, selain itu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat.
b. Tujuan 1. Tujuan Umum

Tidak terjadinya peningkatan angka kejadian hipertensi di terminal Depok.


2. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan pola hidup sehat pada komunitas sekitar terminal depok. Membantu masyarakat yang sudah terkena hipertensi untuk mengatasi permasalahan terkait hipertensi Memberi informasi terkait hipertensi untuk menyadarkan masyarakat melakukan upaya pencegahan hipertensi

I.

Rancangan kegiatan Kegiatan Sasaran : Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi dan Pola Hidup Sehat : Masyarakat pengguna terminal Depok, khususnya: Supir angkutan umum Penumpang angkutan umum Pedagang di sekitar terminal Petugas di sekitar terminal : leaflet, Poster, Lembar balik : Kamis, 25 Oktober 2012. 08.45 - 10.30 WIB : Terminal Depok :

Media Waktu Tempat a. Persiapan

II. Strategi pelaksanaan

Media dan Perlengkapan yang akan digunakan telah disiapkan seperti, Leaflet, Perizinan akan kegiatan dilakukan pada H-1 kepada penanggung jawab Dinas Pembagian tugas masing-masing individu dalam kelompok

Poster, lembar balik Perhubungan

b. Pelaksanaan Susunan acara : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. III. Waktu 08.00-08.30 08.45-09.00 09.00-09.45 9.45-10.30 10.30-11.15 11.15-11.30 Setting tempat Kegiatan II Persiapan Penyuluhan Pembukaan Pendkes (Kegiatan I) Konseling (Kegiatan II, kelompok lainnya) Penutupan Evaluasi Kegiatan

Kegiatan I

Keterangan: = panitia (mahasiswa) = pengguna terminal IV. Pengorganisasian kelompok: a. Ketua : zulfha Uraian tugas: Bertanggung jawab mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dari seluruh kegiatan.

Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas dan peran masingmasing anggota. Memimpin pertemuan pendahuluan (technical meeting) untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.

b. Tim Pendkes : PJ Lulu akilah Anggota : Sinta dewi c. Tim Media Emi Listiyani, Zulfa Luthfia Uraian tugas: Mempersiapkan media pendkes berupa : Leaflet, Poster, lembar balik d. Pemeriksa Kesehatan Arif Ridwan, S. Dewi Paramanindi, Azizah Resti Uraian tugas: Mengecek tekanan darah dan memberikan makanan kepada warga yang Menjelaskan kondisi dan hasil pemeriksaan. Melakukan penguatan telah selesai mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan yang telah didapat e. Dokumentasi Yuli Pramitha Uraian tugas: Mendokumentasikan setiap kegiatan penting selama berlangsungnya acara f. Pengumpul Massa Nahla Jovial Nisa, Siti Suleha Mengumpulkan massa atau warga agar mau datang ke penyuluhan g. Tim Evaluator PJ Amye Dedio Uraian tugas: Membuat Perencanaan Pendkes Melakukan Intervensi Pendkes Uraian Tugas

Mengevaluasi mahasiswa terkait Kegiatan Pendkes & Konseling yang Mengevaluasi Peserta

dilakukan

RENCANA KEPERAWATAN
No 1. Diagnosa Keperawatan Komunitas Risiko peningkatan angka kejadian hipertensi di Komunitas terminal Depok berhubungan dengan kurang pengetahuan komunitas terminal tentang pola hidup sehat ditandai dengan : 30% responden kuisioner mengeluh badan pegal, kelelahan, pusing selama 1 bulan terakhir 55% responden kuesioner merupakan perokok aktif Tujuan Umum Setelah dilakukan intervensi keperawat an selama 1x30 menit diharapka n angka kejadian hipertensi dapat teratasi. Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit di terminal Depok TUK : 1. Komunitas terminal mengetahui dan mampu melakukan upaya pencegahan dan penanggulang an gejala hipertensi. 2. Meningkatnya pengetahuan komunitas terminal tentang cara merawat hipertensi ditandai dengan menyebutkan Strategi Pendidikan kesehatan Intervensi 1. Melakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi. 2. Mendemon strasikan terapi modalitas untuk mengatasi gejala hipertensi (kompres hangat di tengkuk) 3. Melakukan pemeriksaa n tekanan darah. 4. Pembagian leaflet. Kriteria Komunitas terminal mampu mencegah dan menanggul angi gejala hipertensi. Evaluasi Standar 1. Komunitas terminal menyebutkan kembali materi yang disampaikan tentang upaya pencegahan dan penanggulang an gejala hipertensi. 2. Komunitas terminal mendemonstra sikan kembali cara perawatan hipertensi. Evaluator Mahasiswa Waktu 09.0011.00 WIB Sumber Daya PJ Mahas iswa Dana -Leaflet 30 x Rp 100 (Rp 3.000) -Lembar balik (Rp 10.000) -Tiket 30 x Rp 100 (Rp 3000) -Snack (Rp 75.000)

10 % responden kuisioner mengkonsums i rokok sebanyak 2436 batang perhari. 20 % responden kuisioner beranggapan bahwa hipertensi bukanlah penyakit keturunan Sebagiann

hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi

besar responden sering mengkonsum si gorengan, kopi, rokok, makanan warteg dan masakan padang.

POA (Plan of Action) Terminal Depok Data Masalah


Risiko peningkatan angka kejadian hipertensi di Komunitas terminal Depok berhubungan dengan kurang pengetahuan komunitas terminal tentang pola hidup sehat

Kegiatan
- Memberikan

30% responden kuisioner mengeluh badan pegal, kelelahan, pusing selama 1 bulan terakhir 55% responden kuesioner merupakan perokok aktif 10 % responden kuisioner mengkonsumsi rokok sebanyak 24-36 batang perhari. 20 % responden kuisioner beranggapan bahwa hipertensi bukanlah penyakit keturunan

penyuluhan mengenai terapi modalitas untuk mengatasi gejala hipertensi (kompres hangat di tengkuk)
- Membagikan leaflet

mengenai cara menurunkan tekanan darah dan pencegahan hipertensi - Melakukan pemeriksaan tekanan darah pada peserta penyuluhan: a. Spignomanometer (3) b. Stetoskop (3)

Tujuan Jangka Sasaran Panjang dan Pendek Tujuan jangka Masyarakat panjang: pengguna Tidak terjadinya terminal peningkatan Depok, angka kejadian khususnya: hipertensi di - Supir terminal Depok. angkutan umum Tujuan jangka - Penumpang pendek: angkutan - Meningkatkan umum pengetahuan - Pedagang di tentang sekitar hipertensi dan terminal pola hidup - Petugas di sehat pada sekitar komunitas terminal sekitar terminal depok.

Metode Promosi kesehatan dan cek kesehatan gratis

Waktu
Kamis, 25 Oktober 2012. Pukul 09.00 s.d 11.00 WIB.

Dana
- Alat dan

PJ Siti Suleha

bahan untuk demonstra si (kompres hangat) - Lembar balik


- Leaflet: 30

Sinta dewi Yuli Pramita

lembar = Rp 3.000,00
- Tiket

Zulfa pemeriksa Luthfia an tekanan darah 30 lembar = Rp. 3.000,00 Amye

Sebagiann

- Snack =

besar responden sering mengkonsumsi gorengan, kopi, rokok, makanan warteg dan masakan padang.

Rp 75.000

4.IMPLEMENTASI Implementasi rencana intervensi dilakukan pada hari Kamis, 25 Oktober 2012 di sekitar area terminal. Implementasi dilakukan pukul 08.30-10.30 WIB dengan mempersiapkan seluruh perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan. Pembagian tugas yang kelompok kami tetapkan juga sudah sangat efektif. Ada dua orang yang melakukan pemeriksaan tekanan darah, satu orang menanggungjawabi snack, sisanya melakukan penyuluhan dan menyebarkan leaflet. Metode edukasi yang dilakukan oleh kelompok adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai cara mengatasi gejala hipertensi menggunakan media lembar balik, tidak hanya di satu tempat tapi berpindah-pindah menuju sekumpulan orang ramai yang ada di terminal. Semua anggota kelompok luar biasa semangat melakukan implementasi rencana intervensi sesuai dengan pembagian tugas masing-masing, meskipun implementasi agak kurang sesuai dengan intervensi yang direncanakan akibat kesulitan mengumpulkan pengguna terminal untuk mengikuti edukasi kesehatan dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu kelompok berinisiatif untuk mengadakan implementasi rencana intervensi hampir di seluruh area terminal termasuk ke dalam bus-bus besar. Setiap pengguna terminal yang mengikuti edukasi kesehatan mengenai hipertensi tampak antusias mendengarkan penjelasan dan banyak peserta yang interaktif. Apalagi dengan adanya pemeriksaan tekanan darah gratis dan pembagian snack berupa bubur kacang hijau bagi 30 peserta pertama yang telah mendengarkan edukasi kesehatan, pengguna tampak sangat tertarik untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang kami adakan. Jumlah target pengguna terminal yang direncanakan hanya 30 orang, namun pada saat melakukan implementasi jumlah target melebihi yang diperkirakan. 5. Kriteria Evaluasi 1. Struktur: - Rangkaian acara PKKMP berlangsung dan berakhir tepat waktu - Mahasiswa telah menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan - Mahasiswa menjalankan tugas masing-masing dengan baik - Koordinasi antara pihak terminal dengan mahasiswa berlangsung dengan baik - Materi yang disampaikan sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat - Media yang digunakan menarik perhatian siswa - Mahasiswa mampu menyampaikan materi dengan baik - Mahasiswa mampu mengendalikan FGD dengan baik 2. Proses:

- Kegiatan dimulai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. - Masyarakat berpartisipasi datang dalam kegiatan sampai kegiatan selesai. - Masyarakat dapat mengikuti acara sesuai dengan tugas masing-masing - Masyarakat memperlihatkan respon verbal dan nonverbal yang baik selama kegiatan. 3. Hasil: - Kegiatan dimulai sesuai jadwal yang telah ditetapkan. - Warga terlihat antusias mengikuti Pendidikan Kesehatan - Warga mampu menjawab pertanyaan dari pemberi PenKes - Kondisi Penyuluhan berada dalam situasi kondusif -Kehadiran warga yang menerima penyuluhan memenuhi target yang diharapkan (100%) Analisa SWOT S (Strength) :

Kelompok telah menyusun perencanaan atau intervensi secara matang mencakup materi edukasi kesehatan, sasaran pemberian edukasi kesehatan serta media dan metode yang akan digunakan. Hasilnya, sasaran pemberian edukasi kesehatan tercapai ditunjukkan dengan adanya interaksi yang aktif dari peserta pada saat pemberian edukasi kesehatan mengenai hipertensi.

Anggota kelompok sudah berinisiatif melakukan intervensi dengan cara mengelilingi seluruh area terminal dan masuk ke dalam bus-bus besar. Pengguna terminal terlihat sangat tertarik dan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan intervensi. Menarik perhatian pengguna terminal melalui pemeriksaan tekanan darah gratis dan pembagian snack.

W (Weakness) :

Tempat intervensi cukup ramai dan pengunjungnya sangat sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga sulit menarik massa pada awalnya. Waktu yang dimiliki oleh pengguna terminal sangat terbatas sehingga memberikan edukasi kesehatan harus dilakukan secepat mungkin. Tempat intervensi yang padat pengunjung dan kendaraan bermotor yang lalu lalang menimbulkan kebisingan yang mengganggu perhatian peserta.

O (Opportunity) :

Tempat implementasi intervensi yang digunakan merupakan tempat yang strategis sehingga seluruh sasaran intervensi didapat, yaitu pengguna angkutan umum, petugas, petugas kebersihan dan para pedagang di sekitar area terminal.

Tempat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah sangat strategis yaitu di ruang tunggu bis, sehingga para pengguna angkutan umum bis semua tertarik melakukan pemeriksaan tekanan darah gratis.

T (Threaten) : Kesibukan para pengguna terminal dan kebisingan di sekitar area terminal menyebabkan pemberian edukasi kesehatan agak terganggu. Pengguna terminal tidak dapat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, sehingga dilakukan intervensi berulang dari satu area ke area lainnya. 6. Penutup Demikianlah laporan ini kami sampaikan, semoga semua adalah pembelajaran bagi kelompok kami, agar lebih peka terhadap kesehatan masyarakat dan membentuk profesionalitas dalam diri. Terimakasih kami ucapkan atas bimbingan fasilitator dan juga kerjasama dalam kelompok maupun antar kelompok sehingga dapat terwujud rancangan kegiatan yang telah dipersiapkan.

Anda mungkin juga menyukai