Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN DAN PROSES PENCAPAIAN GAYA BERJALAN YANG MATANG

Tubuh manusia diciptakan untuk dapat bergerak. Empat puluh persen massa tubuh manusia terdiri dari otot dengan proporsi lebih besar pada anggota gerak bawah. Otot dan tulang merupakan penggerak dan pengungkit yang didesain untuk dapat bergerak dalam berbagai bidang. Otot-otot tidak hanya dibutuhkan untuk pergerakan tetapi juga perlambatan. Tubuh manusia juga didesain untuk dapat bergerak secara efisien. Posisi berdiri yang relaks dapat meminimalkan energi. Gerakan yang efisien membutuhkan integrasi gerakan sendisendi dan otot. Dalam hal ini, otak manusia berperan dalam fungsi koordinasi dan keseimbangan otot-otot penggerak kasar dan halus. Gaya berjalan yang normal merupakan suatu siklus, yang melibatkan gerakan-gerakan dengan interval yang diulang terus menerus. Secara deskriptif, gaya berjalan dibagi dalam dua fase, yaitu stance phase dan swing phase. Masing-masing fase dibedakan lagi dengan tahaptahap yang spesifik.

Gambar 1. Fase gaya berjalan

Daya penggerak pada tubuh manusia juga dipengaruhi perubahan dalam perkembangan. Sebagai contoh, proses perkembangan fisiologi berpengaruh pada pengaturan neuromotor, pertumbuhan, dan kematangan fungsi-fungsi bagian tubuh, rotasi anggota badan dan sendi-sendi, serta perubahan postur tubuh. Pencapaian kemampuan daya penggerak dalam tubuh tergantung pada neuromotor dan sistem muskuloskeletal.

PERKEMBANGAN NEUROMOTOR Perkembangan sel-sel otak dimulai saat usia 20 minggu dalam kehamilan. Interneuron diproduksi sebagai penghubung antar sel-sel otak sampai usia 1 tahun. Untuk menyelesaikan proses mielinisasi membutuhkan waktu beberapa tahun dengan arah dari cephal ke caudal. Terdapat variasi yang berbeda pada setiap individu dalam perkembangan neuromotor. Proses pematangan neuromotor ditandai dengan penekanan pada refleks primitif dan munculnya respon postural. Adanya refleks primitif atau respon postural yang abnormal dapat menjadi pertanda adanya kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer. Reflex primitif muncul pada bayi yang baru lahir sampai usia kurang dari 6 bulan. Tetapi refleks ini tidak harus ada dan tidak bersifat menetap. Sebaliknya respon postural muncul ketika refleks primitif mulai menghilang. Respon postural muncul sesuai kehendak dan berhubungan dengan gerakan. Munculnya refleks primitif dan respon postural dimulai dari bagain tubuh proksimal ke distal. Adanya respons postural atau refleks primitif yang menetap atau asimetris menunjukkan adanya kelainan pada perkembangan neuromotor dan disfungsi dari neuromotor.

Gambar 2. Penyebab refleks primitif yang menetap

Gambar 3. Penyebab keterlambatan munculnya respon postural

Pada penelitian Collaborative Perinatal Project of the National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke, lebih dari 37.000 anak diperiksa secara prospektif dan berseri dengan tenaga pemeriksa berpengalaman, didapatkan 51% anak-anak dengan cerebral palsy dan 96% anak dengan suspek cerebral palsy memiliki perkembangan neuromotor yang normal saat pemeriksaan di usia 7 tahun. Oleh karena itu, bila didapatkan hasil pemeriksaan neuromotor yang abnormal pada anak-anak bisa saja normal. Tetapi tetap saja anak-anak ini berisiko tinggi mengalami retardasi mental.

Gambar 5. Perkembangan motorik menurut Milestones

PERKEMBANGAN MUSKULOSKELETAL Perkembangan muskuloskeletal berlangsung bersamaan dengan perkembangan

neuromotor. Di dalam kandungan, perkembangan columna spinalis diasumsikan seperti bentuk huruf C dan anggota gerak fleksi dengan postur tubuh rotasi internal. Pada minggu-minggu awal kehidupan, anggota gerak yang fleksi berelaksasi, dan diasumsikan bahwa postur tubuh berbentuk F. Tulang servikal yang berbentuk C mulai menjadi lurus saat anak mulai duduk pada usia 6 sampai 7 bulan, dan menjadi lordosis saat anak mulai berdiri di usia sampai 12 bulan. Janin dengan kontraktur sendi dan tulang-tulang panjang yang melengkung dapat kembali normal setelah lahir. Sendi-sendi juga berubah sesuai perumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan dan pematangan ini memerlukan perhatian orang tua.

PEMATANGAN GAYA BERJALAN Pematangan gaya berjalan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Karakteristik gaya berjalan meliputi pergerakan yang halus dengan osilasi yang minimal dari pusat gravitasi dan ayunan lengan yang berulang. Para ahli setuju bahwa gaya berjalan yang matang muncul pada anak- anak sejak usia 5 tahun. Tetapi menurut analisa dari 186 anak normal, Sutherland mengambil kesimpulan bahwa gaya berjalan yang matang muncul pada anak- anak sejak usia 3 tahun. Kriteria yang digunakan adalah durasi single-limb stance, kecepatan berjalan, irama, panjang langkah, dan rasio lebar pelvis dengan pergelangan kaki. Anak-anak dengan usia 1 tahun memiliki frekuensi langkah lebih banyak dibanding dewasa, yaitu 180 langkah/menit. Mereka tidak memiliki ayunan lengan berulang. Sendi panggul berotasi selama siklus gaya berjalan, dan sendi lutut fleksi. Pergelangan kaki plantar fleksi saat heelstrike dan dorsofleksi selama swing phase. Panggul fleksi, pelvis dan abduksi panggul bertambah selama swing phase. Single-limb stance berkurang. Saat usia 18 bulan, hampir semua anak berjalan dengan heelstrike dan lebih dari 70% memiliki gerakan lengan yang berulang. Pada anak usia 2 tahun, pelvic tilt, rotasi eksternal dan abduksi panggul berkurang. Hampir 80% memiliki ayunan lengan berulang, dan fleksi sendi lutut lebih menonjol dibanding usia yang lebih tua. Lamanya single-limb stance kurang dari 34%.

Saat usia 3 tahun, lamanya single-limb stance sekitar 35%. Sebanyak 90% memiliki ayunan lengan yang berulang. Perbedaan kematangan gaya berjalan dengan orang dewasa adalah ayunan fleksi sendi lutut yang lebih besar saat berdiri dan sedikit peningkatan rotasi pelvis, sendi panggul, serta abduksi panggul. Gaya berjalan pada anak usia 7 tahun memiliki perbedaan dengan orang dewasa seperti pada anak usia 3 tahun, hanya saja pada derajat yang lebih rendah. Irama, panjang langkah, dan kecepatan berjalan dapat dicapai saat pertumbuhan sudah adekuat. Durasi single-limb stance sekitar 39%, pada orang dewasa sekitar 39%. Keen, Mary. Early Development and Attainmaent of Mature Normal Gait. Journal of Prosthetivs and Orthotics 1993; Vol 5, Num 2:35

Anda mungkin juga menyukai