Anda di halaman 1dari 8

Mentari Nrp:1010211018

Anamnesa urologi
1. Pemeriksaan subyektif : yaitu mencermati keluhan yang disampaikan oleh pasien dan yang digali melalui anamnesis yang sistematik. 2. Pemeriksaan obyektif yaitu melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien untuk mencari data data yang objektif mengenai keadaan pasien. 3. Pemeriksaan penunjang : melalui pemeriksaan laboratorium dan pencitraan (imagine) Anamnesa dan riwayat penyakit Anamnesis mencakup -keluhan utama pasien -riwayat penyakit lain -riwayat penyakit sekarang -riwayat penyakit keluarga.

Keluhan pasien datang ke dokter dengan keluhan 1.sistemik yang merupakan penyulit dari kelainan urologi , anatara lain gagal ginjal (malaise, pucat, uremia) atau demam disertai menggigil. 2. lokal (urologi) antara lain nyeri kelaianan urologi,keluhan miksi, adanya benjolan, disfungsi seksual, infertilitas.

Nyeri. Nyeri yang terdapat pada organ urogenitalia dirasakan sebagai 1. Nyeri lokal: nyeri yang dirasakan pada organ itu sendiri 2. Referred pain : nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit. Sebgai contoh nyeri lokal pada kelainan ginjal dapat dirasakan pada sudut kostovertebrae, nyeri akibat kolik ureter dapat dirasakan daerah inguinal,testis, bahkan sampai tungkai bawah, Inflamasi akut pada organ padat traktus urogenitalia sering kali dirasakan sangat nyeri sering karena disebabkan karena regangan kapsul yang membungku organ tsb, oleh sebab itu pielonefrtis ,prostatitis, maupun epididimis akut di rasakan sangat nyeri. Berbeda dengan organ berongga seperti vesica urinaria atau uretra dirasakan sbg rasa kurang nyaman (discomfort) .

Nyeri ginjal Nyeri ginjal adalah nyeri yang terjadi akibat regangan kapsul ginjal. Regangan kapsul ini dapat terjadi karena pielonefritis akut yang meneimbulkan edema, obstruksi saluran kemih yang mengakibatkan hidronefrosis,kista ginjal, atau tumor ginjal.

Nyeri kolik ureter dan ginjal Nyeri yang terjadi akibat regangan spasmus otot polos ureter atau sistem kalises ginjal. Peristiwa ini terjadi karena gerkana peristaltiknya terhambat oleh batu,bekuan darah. Nyeri ini yang dirasakan sangat sakit, hilang timbul sesuai dengan gerskan peristaltik otot polos. Pertama tama dirasakan di daerah di daerah sudut kostovertebra kemudian menjalar ke didnding depan abdomen,ke regio inguinal, hingga ke kemaluan. Nyeri vesica urinaria Nyeri ini dirasakan di suprasimfisis . nyeri ini terjadi akibat overdistensi vesica yang menagalami retensi urin atau terdapat inflamasi pada esica urinaria contoh : sistitis intersisial sistosomiasis.. inflamasi dirasakan sebagai perasan kurang nyaman di daerah suprapubik. Nyeri muncul manakala vesica terisi penuh dan berkurang pada saat selesai miksi. Nyeri prostat Umumnya disebabkan karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distensi kapsul protar. Lokasi pada nyeri ini sulit untuk ditentukan pada umumnya dapat dirasakan pada abdomen bawah ,inguinal, perineal, lumbosakral, atau nyeri rektum. Sering kali diikuti oleh keluhan miksi berupa frekuensi ,disuria, retensi urine. Nyeri testis Nyeri yang dirasakan pada daerah kantong skrotum dapat berasal dari nyeri yang berasal dari kelainan organ dikantong skrotum sebagai nyeri primer atau reffered pain yang berasal dari kalian organ diluar kantong skrotum . nyeri akut yang disebabkan oleh kelainan organ di kantong testis dapat disebabkan oleh torsio testis,epididipmitis, orkitis kaut, atau trauma testis. Inflamasi akut pada testis atau epididimis dapat menyebabkan peregangan pada kapsulnya sehingga di rasakan nyeri yang sangat. Nyeri testis sering dirasakan hingga abdomen sehingga sering dikacaukan dengan nyeri karena kelainan organ abdominal. Begitu pula nyeri karena inflamasi pada ginjal dan inguinal, seringkali dirasakan di daerah skrotum. Nyeri tumpul yang sering dirasakan di daerah testis disebabkan karena varikokel, hidrokel, maupun tumor testis. Nyeri penis Nyeri pada daerah penis yang sedang tidak ereksi biasanya merupakan reffered pain dari inflamasi pada mukosa vesica urinaris atau uretra yang terutama dirasakan pada meatus

uretra eksternum selain itu pada preputium maupun glans penis memberikan rasa nyeri yang terasa pada ujung penis. Nyeri yang dirasakan pada ereksi mungkin disebakan pada penyakit peyronie atau priapismus. Pada penyakiy peyronie terdapat plak jaringa fibrotik yang teraba pada tunika albuginea korpus kavernosum penis sehingga pada saat ereksi ,penis melengkung dan terasa nyeri. Pripismus adalh ereksi penis yang terjadi terus menerus tanpa diikuti ereksi glans. Ereksi ini tanpa diikuti hasrat seksual dan terasa sangat nyeri.

Keluhan berkemih Keluhan yang dirasakan oleh pasien pada saat miksi meliputi keluhan dari mekanisme 1. Penyimpanan (storage): dulu dikenal dengan keluhan iritasi, meliputi : urgensi, polakisuria,nokturia, disuria. 2. Pengeluaran (voiding) : dulul dikenal dengan keluhan obstruksi , meliputi : hesitansi, mengejan saat miksi, pancaran urine melemah, intermitensi. 3. Keluhan pasca miksi, meliputi perasaan tidak puas setelah miksi ,serta masih terasa ada sisa urine setelah miksi,inkontinensia urine,enuresis. Keluha semua ini disebut lower urinaria tract symptom (LUTS).

Gejala storage (penyimpanan ) urine. 1. Urgensi : rasa sangat ingin kencing sehingga terasa sangat sakit. Keadaan ini akibat iritabilitas dan hiperaktivitas vesica vesica urinaria karena inflamasi, terdapat benda asing di dalam vesica urinaria, adanya obstruksi infravesika, atau karena kelainan vesica neurogen. 2. Frekuensi : setiap hari orang normal rata berkemih 5-6 kali dengan volume lebih dari 300 ml setiap miksi. Frekuensi atau polakisuria adalah frekuensi berkemih yang lebih dari 8 kali perhari,keadaan ini yang paling sering dialami oleh pasien. Bisa dirasakan pasien samapai 2 jam seklai. Keadaan ini bisa disebakan produksi urin yang berlebihan atau karena kapasitas vesika urinaria yang ,menurun. Penyebab : DM, diabetes insipidus, atau auspan cairn yang berlebihan. Sedangkan menurunnya kapasitas vesica urinaria disebakan adanya obstruksi infravesika, menurunnya kompliens vesica, atau vesica yang mengalami infalamasi/iritasi oleh benda asing di dalam lumen vesica. 3. Nokturia adalah berkemih lebih dari satu kali pada malam hari diantara episode tidur. Penyebabnya mungkin akibat produksi urine yang meningkat atau penurunan kapaistas dari vesica. Penyebab lain orang yang mengkonsumsi bayak air sebelum tidur, kopi dan alkohol. Pada malam hari produksi urine juga meningkat pada pasien gagal jantung kongestif dan oedem perifer. Dan juga pada pasien tua tidak jarang

terjadi peningkatan produksi urine pada malam hari karena kegagalan ginjal melakukan konsentrasi pemekatan urine. 4. Disuria adalah nyeri saat miksi teruatam disebabkan karena inflamasi pada vesica atau uretra, seringkali nyeri dirasakan disekita meatus uretra eksternus. Disuria yang terjadi di awal miksi bearasal dari kelainan pada uretra dan jika terjai pada akhir miksi adalah kelainan pada vesica . perasaan miksi yang sangat nyeri dan disertai dengan hematuria disebut stranguria Gejala voiding (pengeluaran ) urine Penyebab nya yaitu adanya obstruksi infravesika menyebabkan hesitansi atau awal keluarnya urine menjadi lebh lama dan seringkali pasie harus mengejan untuk memulai miksi. Setelah urine keluar seringkali panacaran menjadi lemah, tidak jauh dan kecil. Dan dipertengahna miksi seringkali miksi terhenti dan kemudian meancar lagi. Keadaan ini disebut intermitensi. Gejala pasca miksi Miksi diakhiri dengan perasaan tidak puas setelah miksi. Pasien masih terasa masih ada sisa urine di dalam vesica dengan masih keluar tetesan2 urine ( terminal dribbling) Jika pada suatu saat vesica tidak mampu lagi mengosongkan isinya menyebakan terjadinya retensi urine yang terasa nyeri pada daerah suprapubik dan diikuti dengan keinginan miksi yang sangat sakit (urgensi). Lama kelamaan vesica akan terisi penuh sehingga keluar urine yang menetes tanpa disadari yang dikenal dengan inkontinensia paradoksa. Obstruksi karena striktura uretra anterior biasanya ditandai dengan pancaran kecil,deras, bercabang dan kadang berputar. Pancaran seperti ini sering kali terlihat pada obstruksi pada uretra di sebelah distal.

Hematuria Hematuria adalh didapatkannya sel darah merah di dalam urine, keadaan ini harus dibedakan dengan bloody uretral discharge atau perdarahan per uretram yaitu keluar darah dari MUE tanpa melalui proses miksi keadaan ini sering terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra. Keadaan ini harus dibedakan juga dengan psudohemturia ,urine yang berwarna merah atau kecoklatan yang disebabkan bukan dari sel darah melainkan zat lain yang mewarnai urine co : mioglobin sehabis makan atau minum bahan yang mengandung pigmen tumbuhan yang berwarna merah atau sehabis mengkonsumsi obat-obata tertentu co rifampisin. Secara visual dapat dikalsifikasikan menjadi 2 yaitu : makroskopis dan miksrokopis, makroskopis adalah hematuria yang secara kasat mata dapat dilihat sebagai urine yang berarna merah, sedangkan mikroskopis hanya dapat dilihat dengan pemeriksaan mikroskopis yaitu dengan menemukan 2 buah sel darah merah per lapang pandang.

Hematuria makroskopis yang berlangsung terus menerus dapat megancam jiwa karena dapat menimbulkan penyulit berupa : terbentuknya gumpalan darah yang menyumbat urine, eksanguinasi yang dapat menimbulkan syok /anemi, serta dapat menimbulkan urosepsis. Kelianan hematuria dapat disebabkan oleh kelaiann yang berasal dari dalam atau luar sistem urogenitalia , kelaina yang berasala dari luar genitalia yaitu kelainan pembekuan darah, SLE, dan kelainan sistem hematologik lainnya. Yang berasala dari sitem urogenitalia bisa mulai dari infeksi hingga keganasan saluran kemih. Kelainan dari sistem urogenitalia yaitu 1. 2. 3. 4. 5. Infeksi atau inflamasi: pielonefritis, glomerulonefritis, uretritis, sistitis, ,uretritis. Tumor atau keganasan : tumor ureter ,tumor prostat, hiperplasia prostat jinak. Kelainan bawaan : kista ginjal,ren mobilis Trauma Batu saluran kemih

Dalam mencari penyebab hematuria perlu digali data 1. 2. 3. 4. Bagaimana warna urine yang keluar Apak diikuti dengan keluarnya bekuan darah Dibagian manakah saat miksi urine berwarna merah Apakah diikuti dengan perasaan sakit

Karakteristik suatu hematuria dapat dipakai suatu pedoman untuk memperkirakan lokasi penyakit primernya yaitu porsi hematuria ( warna merah yang dilihat saat berkemih), hematuria inisial ( terjadi awal miksi ) , hematuria terminal ( diakhir miksi). Denga demikian dapat diperkirakan asal perdarannya 1. Awal miksi (inisial ): uretra 2. Seluruh miksi ( total) :vesica, ureter, ginjal 3. Akhir miksi ( terminal ): leher vesica. Kulaitas warna dapat menolong menentukn penyebab hematuria. Darah baru (merah segar ) : asal vesica, prostat ,uretra, Darah lama ( lebih coklat ) : glomerolus. Nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri disaluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih berupa disuria atau stranguria.

Piuria Piuria adlaah didapatkan sel luukosit dalam jumlah ertentu di dalam urine . secara visual ada makroskopis dan mikroskopis . secara makroskopis dapat terlihat urine berwarna keruh seperti susu atau pus akibat leukosit di dalam urine yang sangat banyak. Secara

mikroskopis : urine terlihat normal, dan baru pada pemeriksaan sedimen baru terlihat adanya leukosit

Inkontinesia urine Adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar dari vesica. Baik disadari ataupun tidak disadari. Jenis Paradoksa Stres Urge continous atau true Urine keluar pada saat Vesica penuh Tekanan abdomen meningkat Ada keingina n untuk kencig Urine selalu keluar Terdapat pada Obstruksi infravesika (BPH) Kelemahan otot panggul Sistitis .vesica nerogen Fistel vesiko atau uretero vagina,ueter ektopik, kerusakan sfingter eksterna

Enuresis Keluarnya urine yang terjadi pada saat tidur. Keadaan ini dijumpai pada saat sejak lahir. Semakin bertambahnya usia keadaan ini akan semakin berkurang. Pada usia 5-15 sekitar 15%, usia 10 tahun sekitar 10%.

Pneumaturia Berkemih dengan bercampur udara, keadaan ini dapat terjai pada pasien DM , karena terjadi fermentasi glukosa menjadi gas co2 di dalam urine.

Hematospermia di dapatkan darah di dalam cairan ejakulat atau cairan semen. Biasanaya di alami pada pasien pubertas. Dan paling banyak pad ausia 30-40 th. Volume cairan semen paling banyak berasal dari cairan prostat dan vesikula seminalis oleh karen aitu hematospermia paling sering disebabkan kelaian kedua organ tersebut. Sebagai besar tidak diketahui penyebabnya. Dan dapat sembuh sendiri. Hemtospermia sekunder dapat diakibatkan pasca biopsi prostat, inflamasi atau infkeisi vesikula semanlis maupun prostat.

Keluhan pada askrotum dan isinya Keluhan pada skrotum yang menyebabkan pasien datang berobat ke dokter adalah

buah zakar membesar, varikokel, buah zakar tidak berada pada kantung skrotum( kriptorkismus). Pembesaran pada buah zakar bisa diakibatkan oleh tumor testis, hidrokel, spermatokel, hematokel, atau hernia skrotalis.

Keluhan disfungsi seksual Meliputi libido menurun, kekuatan ereksi menurun, disfungsi ereksi, ejakulasi retrpgrad ( air mani tidak keluar pada saat ejakulasi), tidak pernah merasakan orgasmus, ejakulasi prematur.

Pemeriksaan ginjal 1. Inspeksi : daerah pinggang dimulai dengan meminta pasien duduk relaks dengan membuka penutup pakaian pada daerah perut sebelah atas. Perhatikan adanya pembesara asimetris pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran itu bisa diakibatakn hidronefrosis,abses paranefrik, tumor ginjal, atau tumor pada organ retroperitoneum yang lain 2. Palpasi: dilakukan secar bimanual dengan memakai dua tangan . tanagan kiri diletakkan pada di sudut kostovertebrae untuk mengangkat ginjal keatas sedangkat tangan kanan meraba ginjal dari depan di bawah arkus aorta. Pada bayi palpasi ginjal dikukan dengan cara meletakkan ibu jari disebelah anterior dan ke empat jari lainnya di posterior pada suduk kostovertebrae. Pada saat inspirasi ginjal teraba bergerak kebawah . dengan melakukan palpasi bimanual ginjla pada anak dan dewasa yang bertubuh kurus masih dapat di daraba. Ginjal kiri sulit diraba karena letaknya lebih tinggi dari sebelah kanan. 3. Perkusi : dengan cara memberikan ketokan pada sudut kostovertebrae ( sudut yang terbentuk oleh kosta terkahir dengan tulang vertebrae ). Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau tumor ginjal mengkin teaba pada palpasi dan nyeri saat perkusi. 4. Auskultasi : adanya bruit saat auskultasi di daerah epigastrium atau di abdomen sebelah atas patut dicurigai adanya stenosis arteri renalis . bruit pada abdomen juga bisa disertai adanya aneurisma arteri renalis atau malformasi arterivenosus. Pemeriksaan vesica urinaria Pada vesica normal sulit i diraba kecuali sudah terisi urine sekitar 150 ml. Pada pemeriksaan ini perhatikan adanya benjolan, atau adanya jaringan parut bekas operasi di supra simfisis. Massa di daerah suprasimfisis mungkin diakibatakn oleh tumor ganas atau vesica yang terisi penuh dari suatu retensi urine. Dengan palpasi dan perkusi dapat ditentukan batas atas vesica. Pemeriksaan bimanual pada vesica di bawah pembiusan dilakukan untuk menentukan ekstensi dan mobilitas tumor vesica setelah reseksi. Pad awanita palpasi bimanual dilakuakn dengan menekan vesica dengan meletakkan tangan pada atas abdomen dan jari dari tangan lain pada vagina. Pada pria tangan yang satu pada abdomen dan jari lainnya mengangkat vesica denga colok dubur.

Pemeriksaan genetalia eksterna Pada inspeksi genetalia eksterna diperhatikan ada kelainan penis seperti mikropenis, makropensi, hipospadia, kordae, epispadia, stenosis pada meatus uretra eksterna, fimosis, fistel uretro kutan, dan tumor penis. Striktura uretra anterior yang berat dapat menyebabkan fibrosis korpus spongiosum yang teraba pada palpasi di sebelah ventral penis, berupa jaringan keras yang dikenal sebagai spongiofibrosis. Pemeriksaan skrotum dan isinya Perhatikan adanya pembesaran pada skrotum, perasaan nyeri saat diraba, atau adanya hipoplasia pada kulit skrotum yang sering dijumpai pada kriptokismus. Untuk membedakan antara massa padat dengan massa kistus pada isi skrotum dapat dilakukan pemeriksaan transiluminasi pada isi skrotum.

Colok dubur (Rectal Toucher) Pemeriksaan colok dubur adalah memasukkan jari telunjuk (yang sudah diberikan pelicin) ke dalam lubang dubur. Pada pemeriksaan ini, dinilai (1) tonus sfingter ani dan refleks bulbokavernous (BCR), (2) adanya massa di lumen rektum, dan (3) menilai keadaan prostat. Penilaian refleks bulbo-kavernosus dinilai dengan merasakan adanya reflek jepitan ani pada jari akibat rangsangan sakit yang diberikan pada glans penis. Pada wanita yang sudah berkeluarga dapat dilakukan pula colok vagina untuk menilai kemungkinan adanya kelainan pada alat kelamin wanita, seperti massa di serviks, darah di vagina, dan massa di buli-buli.

Refrensi 1. Pemeriksaan fisik bates 2. Dasar-dasar urologi edisi 3 Basuki,p purnomo.

Anda mungkin juga menyukai