Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM Modul 6b Getaran Paksa

Oleh, kelompok 23

Anggota Kelompok 23
Yudhi - 13109072 Dimas HW - 13109073 Widi Arfianto - 13109074 Andre SGS - 13109077 Sesotya Hanung M - 13109082 M.Ramadhan.K.P - 13109084 Arisma CS - 13109088 Gennady CP - 13109080

Overview
Pendahuluan Teori dasar Pengolahan data Analisis dan simpulan Tugas setelah praktikum Referensi dan peserta praktikum

Pendahuluan
Tujuan Percobaan: Mengetahui fenomena getaran paksa dengan eksitasi massa tak balans Menentukan respons frekuensi sistem getaran

TEORI DASAR

Teori dasar
Syarat utama terjadinya getaran adalah adanya massa, pegas, dan gaya eksitasi. Getaran tediri dari dua jenis utama, yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Yang membedakan antara keduanya adalah eksitasi yang dilakukan untuk menimbulkan peristiwa getaran tersebut. Getaran bebas terjadi bila gaya eksitasi dilakukan berupa simpangan awal, dan hanya dilakukan sekali saja. Sehingga pada getaran bebas frekuensi getaran yang terjadi adalah frekuensi natural sistem getaran tersebut. Getaran paksa terjadi bila gaya eksitasi terjadi secara kontinyu selama proses getaran itu terjadi. Sehingga frekuensi getaran yang terjadi adalah frekuensi gaya eksitasi yang diberlakukan pada sistem getar tersebut.

Teori dasar
Frekuensi Natural ( ) adalah sifat unik dari suatu sistem getar (massa dan pegas) di mana sistem tersebut akan bergetar dengan amplitudo terbesar ketika mengalami gaya eksitasi dengan frekuensi tersebut, fenomena ini disebut resonansi. Nilai frekuensi natural dipengaruhi oleh nilai massa dan kekakuan pegas itu sendiri, di mana: = dengan dalam satuan /

Teori dasar
Nilai kekakuan pegas dapat ditemukan dengan beberapa metode, diantaranya: Metoda geometris Seperti namanya, metoda ini dilakukan dengan mengukur dimensi pegas itu sendiri. Berikut persamaannya: . 4 = 64. . 3 Dengan dalam satuan

Teori dasar
Metoda statis Dilakukan dengan menghitung defleksi yang timbul () ketika pegas diberi gaya berat yang massanya telah diketahui. Nilai dihitung dengan persamaan berikut: . = Dengan: = massa beban ( dan, = percepatan gravitasi ( 2)

Teori dasar
Metoda dinamis Mirip dengan metoda statis, namun di metoda ini sistem diberi simpangan awal, dan nilai didapat dari nilai massa dan periode getaran yang muncul: 4 2 . = Dengan: = massa pegas + massa beban

Teori dasar
Dokumentasi fenomena getaran biasa dipaparkan dalam dua jenis, yaitu dalam domain waktu dan dalam domain frekuensi.

Teori dasar
Contoh dokumentasi getaran dalam domain waktu Contoh dokumentasi getaran multi frekuensi dalam domain frekuensi

Teori dasar
Cacat dalam sistem mekanika ada beberapa jenis, diantaranya adalah massa unballance, misalignment dan kelonggaran mekanis. Jika sistem mengalami cacat unballance, getaran yang muncul adalah getaran dengan satu frekuensi saja, yaitu pada pengali satu kecepatan putar sistem. Jika sistem mengalami cacat misalignment, maka getaran yang muncul adalah getaran dengan dua frekuensi, yaitu pada pengali satu dan dua kecepatan putar sistem dengna amplitudo getaran pada pengali satu lebih besar. Jika sistem mengalami cacat kelonggaran mekanik, maka getaran yang muncul memiliki frekuensi yang banyak untuk setiap nilai bulat pengali kecepatan putarnya, dengan amplitudo getaran yang semakin mengecil sampai sangat kecil pada frekuensi pengali ke-6.

Teori dasar
Sensor getaran ada tiga jenis, yaitu simpangan,kecepatan dan percepatan. Sedangkan sensor getaran yang kami pakai pada praktikum kali ini adalah sensor percepatan dengan material pizoelektrik. Mekanismenya adalah dengna menempatkan material pizoelektrik pada sensor yang ikut bergetar dengan sistem. Ketika sensor bergetar, akan timbul defleksi yang bersikus pada material pizoelektrik, yang menimbulkan tegangan listrik. Selanjutnya tegangan listrik tersebut diperbesar dengan amplifier, lalu data analog tersebut diubah menjadi data digital menggunakan ADC (analog-to-digital converter), yang selanjutnya dihubungkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut.

Teori dasar
Modus getar adalah jenis defleksi yang timbul akibat fenomena getaran yang terjadi pada suatu sistem kontinyu. Salahsatu contoh sistem kontinyu adalah batang horizontal yang diberi beban dinamis dalam arah vertikal, seperti yang kami pakai pada saat praktikum. Sistem tersebut memiliki dua jenis modus getar yang kemungkinan muncul, yaitu satu lengkungan dan dua lengkungan:

Teori dasar

Teori dasar
Frekuensi cuplik adalah frekuensi pengambilan data secara digital. Artinya adalah jumlah pengambilan data untuk satuan waktu tertentu. Syarat suatu perekaman data dapat valid adalah jika frekuensi cupliknya minimal dua kali lebih cepat dari frekuensi getaran sistem yang akan diamati. Hal ini untuk mencegah terjadinya aliasing, yaitu kerancuan data yang terjadi akibat frekuensi cuplik yang sama atau lebih kecil dari dua kali frekuensi sistem yang diamati. Jadi, jika sistem yang kita amati bergetar dengan frekuensi 50 Hz, maka frekuensi cuplik minimal yang harus dimiliki oleh perekam data adalah 100Hz.

PENGOLAHAN DATA

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 9,1 volt
Domain Waktu

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 9,1 volt
Domain Frekuensi

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer dan Proximity Probe Domain Waktu 9,1 volt

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 10,6 volt
Domain Waktu

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 10,6 volt
Domain Frekuensi

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer dan Proximity Probe Domain Waktu 10,6volt

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 11 volt
Domain Waktu

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 11 volt
Domain Frekuensi

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer dan Proximity Probe Domain Waktu 11volt

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 12,8 volt
Domain Waktu

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer 12,8 volt
Domain Frekuensi

Pengolahan Data
Grafik Akselerometer dan Proximity Probe Domain Waktu 12,8 volt

ANALISIS DAN SIMPULAN

Analisis
Pada tegangan akselerometer sebesar 9,1 Volt Untuk menentukan percepatan dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain waktu kita dapat menentukan bahwa percepatan yang terjadi sebesar 1,543 V (ditunjukan dengan besarnya nilai X) Untuk menentukan frekuensi dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain frekuensi dapat diketahui bahwa frekuensi yang terjadi sebesar 24 Hz (ditunjukan dengan besarnya nilai Y)

Pada tegangan akselerometer sebesar 10,6 Volt Untuk menentukan percepatan dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain waktu kita dapat menentukan bahwa percepatan yang terjadi sebesar 6,348 V (ditunjukan dengan besarnya nilai X) Untuk menentukan frekuensi dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain frekuensi dapat diketahui bahwa frekuensi yang terjadi sebesar 24 Hz (ditunjukan dengan besarnya nilai Y)

Analisis
Pada tegangan akselerometer sebesar 11 Volt Untuk menentukan percepatan dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain waktu kita dapat menentukan bahwa percepatan yang terjadi sebesar 8,855 V (ditunjukan dengan besarnya nilai X) Untuk menentukan frekuensi dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain frekuensi dapat diketahui bahwa frekuensi yang terjadi sebesar 24 Hz (ditunjukan dengan besarnya nilai Y)

Pada tegangan akselerometer sebesar 12,8 Volt Untuk menentukan percepatan dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain waktu kita dapat menentukan bahwa percepatan yang terjadi sebesar 6,518 V (ditunjukan dengan besarnya nilai X) Untuk menentukan frekuensi dapat diperoleh dari grafik percepatan dengan domain frekuensi dapat diketahui bahwa frekuensi yang terjadi sebesar 24 Hz (ditunjukan dengan besarnya nilai Y)

Analisis
Dari 4 input yang diberikan ada beberapa kesamaan yang terjadi yaitu: Grafik percepatan dengan domain waktu grafik yang terbentuk merupakan grafik sinusoida. Namun pada ujunggrafik bentuknya tidak mulus hal ini karena adanya noise getaran yang mengganggu. Ppada kurva dengan domain frekuensi terlihat selain frekuensi getaran utama yang ada ternyata ada pula getaran lain dan inilah yang merupakan getaran noisenya.

Analisis
Selain itu dari keempat data tersebut kita dapat melihat bahwa

Dari data di atas terlihat bahwa dari input 9,1 V 11 Volt percepatannyamonoton naik sedangkan pada input 12,8 percepatanya turun maka jika kita interpolasi maka kita dapat memperkirakan bahwa frekuensi pribadi terjadi pada sekitar input 12 V. frekuensi pribadi merupakan frekuensi dimana akan terjadi percepatan paling besar.

Simpulan
-Frekuensi pribadi terjadi pada input sekitar 12 V -Percepatan yang terjadi akan berbentuk seperti kurva kuadrat dimana percepatan akan meningkat mendekati frekuensi pribadi - pada pengujian tidak sepenuhnua getaran yang didapat merupakan getaran dari benda kerjanya namun disana ada noise

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

Tugas Setelah Praktikum


me 2

1 kx 2

c M

1 kx 2

1.

Karena gaya sentrigal akibat massa unbalance diproyeksikan ke arah x , sehingga didapat Gaya sentrifugal arah x = me 2 sin

= 0 1 1 M + kx + kx + c = me 2 sin
2 2

Tugas Setelah Praktikum

2. Dengan menggunakan diagram fasor, dapat menentukan persamaan 7 dan 8

Tugas Setelah Praktikum


3.

4. Setelah mendapatkan grafik dari data percobaan, kita dapat mengetahui bahwa frekuensi pribadi terendah pada sistem tersebut adalah 24 Hz

REFERENSI DAN PESERTA PRAKTIKUM

Referensi
Thomson, W.T., Theory of Vibratiob with Application, 4th ed., Prentice Hall, 1933 Rao, S.S, Mechanical Vibrations, Addison-Wesley, 1986

Peserta Praktikum

Anda mungkin juga menyukai