Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Metrologi Industri ini yang berjudul MISTAR INGSUT. Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas Metrologi Industri. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca untuk memahami dan mempelajari tentang mistar ingsut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI ................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR......................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Tujuan Praktikum ................................................................ 1 1.3 Alat Alat .......................................................................... 2 1.4 Benda Ukur ........................................................................ 3 1.5 Pelaksanaan Praktikum ........................................................ 3 BAB II TEORI DASAR ................................................................... 5 2.1 Pengertian ......................................................................... 5 2.2 Bagian bagian mistar ingsut .............................................. 5 2.3 Prinsip kerja mistar ingsut.................................................... 6 2.4 Jenis jenis mistar ingsut .................................................... 7 2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut .................................. 8 2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut ............. 10 BAB III DATA PENGAMATAN......................................................... 11 3.1 Benda ukur 1..................................................................... 11 3.2 Benda ukur 2..................................................................... 12 BAB IV PEMBAHASAN DATA ......................................................... 13 4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros) ......................................... 13 4.2 Pengolahan data benda 2 (V-Block) ..................................... 15 BAB V ANALISIS ...................................................................... 20
Page ii
Page iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Mistar Ingsut Nonius ................................................. 2 Gambar 1. 2 Mistar ingsut jam ukur ............................................... 2 Gambar 1. 3 Mistar ingsut digital ................................................... 2 Gambar 1. 4 V-Block .................................................................... 3 Gambar 1. 5 Poros ....................................................................... 3 Gambar 2. 1 Bagian Bagian Mistar Ingsut .................................... 6 Gambar 2. 2 Skala Mistar Ingsut ................................................... 7 Gambar 2. 3 Mistar Ingsut Nonius ................................................. 7 Gambar 2. 4 Mistar Ingsut Jam Ukur (Dial Indicator) ....................... 8 Gambar 2. 5 Mistar Ingsut Digital .................................................. 8 Gambar 2. 6 Mengukur Ketebalan, Jarak, Dan Diameter Luar ............ 8 Gambar 2. 7 Mengukur Kedalaman ................................................ 9 Gambar 2. 8 Mengukur Tingkat ..................................................... 9 Gambar 2. 9 Mengukur Diameter Dalam ......................................... 9
Page iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data Benda Ukur 1 ( Poros Bertingkat ) .......................... 11 Tabel 3. 2 Data Benda Ukur 2 ( V-Blok ) ........................................ 12
Page v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keterampilan seseorang dalam melakukan proses pengukuran serta kemampuan untuk menganalisis hasil pengukuran sangat bergantung pada pengetahuannya atas prosedur dan alat ukur serta cara pemakaiannya. Karena jenis alat ukur yang dikenal dalam Metrologi Industri sangat beragam, mulai dari yang ukuran penggunaannya sampai dengan yang khusus dibuat untuk suatu tujuan pengukuran tertentu. Bagi beberapa jenis alat ukur pembahasan akan dilakukan secara terperinci dengan menekankan hal hal dasar atau pokok yang merupakan penjabaran dari dasar Metrologi Industri. Sementara itu, bagi jenis alat ukur dan cara pengukuran yang lain hanya perlu disinggung garis besarnya saja. Keterampilan tidak dapat dicapai hanya dengan mempelajari teorinya saja, melainkan harus disertai juga dengan praktikum yang memadai.
1.2 Tujuan Praktikum a. Praktikan mampu menggunakan mistar ingsut berbagai jenis dengan baik dan benar. b. Praktikan mampu mengkalibrasi mistar ingsut.
Page 1
Page 2
Gambar 1. 4 V-Block
b. Poros
Gambar 1. 5 Poros
1.5 Pelaksanaan Praktikum 1. Benda ukur digambar dan diberi kode pada tiap bagian yang akan diukur. 2. Pengukuran awal benda ukur dilakukan dengan mistar ingsut skala nonius dengan kecermatan 0.20 mm.
Page 3
3. Hasil pengukuran dicatat sesuai dengan kode pada setiap bagian benda ukur. 4. Diulangi langkah 1 sampai 3, dengan mistar ingsut jam ukur dan mistar ingsut digital dengan kecermatan 0.001 mm. Namun sebelum pengukuran mistar ingsut terlebih dahulu disetting hingga tampak nol pada layar digital. 5. Dicatat setiap hasil pengukuran menurut kode masing masing. 6. Diulangi langkah no 1 sampai no 5, pada benda ukur yang berbeda. 7. Setelah semua hasil pengukuran dicatat, lalu bandingkan dengan perhitungan persentase eror antara mistar ingsut nonius dan jam ukur terhadap mistar ingsut digital. 8. Alat ukur dan benda ukur dibersihkan dan diletakkan ketempat semula.
Page 4
2.2 Bagian bagian mistar ingsut Bagian bagian mistar ingsut, dimana pada batang ukurnya terdapat skala linier berkecermatan 1 atau mm. Tergantung pada jenis dan cara pembacaan skala.
Page 5
2.3 Prinsip kerja mistar ingsut Prinsip kerja mistar ingsut adalah secara mekanik dengan cara menyentuhkan sensor ukur pada permukaan benda yang akan diukur. Peluncur berfungsi untuk menggerakkan sensor gerak sesuai dengan dimensi benda yang akan diukur. Nilai ukuran pada benda ukur dapat dilihat dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius. Untuk jenis mistar ingsut jam ukur prinsip kerjanya sama dengan mistar ingsut nonius, hanya saja pembacaan skala noniusnya dapat dilihat pada jam ukur. Sedangkan untuk mistar ingsut digital, hasil pengukuran langsung dapat dibaca pada digital.
Page 6
Adapun cara pembacaan pengukuran jangka sorong nonius adalah sebagai berikut. Lihat Gambar 2.2. a. Baca angka mm pada skala utama (pada Gambar 2.2 = 9 mm) b. Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang segaris lurus dengan skala nonius (pada Gambar 2.2 = 0,15 mm) c. Jumlahkan hasil pembacaan skala utama dengan hasil pembacaan skala nonius sehingga ukuran yang dimaksud adalah 9,15 mm.
Page 7
2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut 1. Mengukur ketebalan, jarak, dan dimeter luar
Page 8
2. Mengukur kedalaman
3. Mengukur tingkat
Page 9
2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut a. Kesalahan sistematik meliputi : Kedudukan nol Kerataan dan kesejajaran sensor Kesalahan kosinus Tekanan pengukuran yang berubah ubah Keterulangan pembacaan.
Page 10
Page 11
1 Titik 1 2 Titik 2 3 Titik 3 4 Titik 4 5 Titik 5 6 Titik 6 7 Titik 7 8 Titik 8 9 Titik 9 10 Titik 10 11 Titik 11 12 Titik 12 13 Titik 13 14 Titik 14 15 Titik 15 16 Titik 16 17 Titik 17 18 Titik 18 19 Titik 19 20 Titik 20 21 Titik 21 22 Titik 22 Tanggal : Tanda Tangan : Instruktur :
Page 12
4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros) | 4.1.1 Pengolahan data hasil Nonius vs Digital | a. Pengamat A Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Titik 10 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 13
| | | | | | | |
4.1.2 Pengolahan data hasil Jam Ukur vs Digital | a. Pengamat A Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Titik 10 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 14
| | | | | | | | |
| |
4.2.1 Persentase Error Nonius vs Digital 4.2.1 Persentase Error Nonius vs Digital | a. Pengamat A Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Titik 10 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 15
Titik 11 Titik 12 Titik 13 Titik 14 Titik 15 Titik 16 Titik 17 Titik 18 Titik 19 Titik 20 Titik 21 Titik 22
| | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | |
b. Pengamat B Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Titik 10 Titik 11 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 16
Titik 12 Titik 13 Titik 14 Titik 15 Titik 16 Titik 17 Titik 18 Titik 19 Titik 20 Titik 21 Titik 22
| | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | |
4.2.2 Persentase Error Nonius vs Digital | a. Pengamat A Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 17
Titik 10 Titik 11 Titik 12 Titik 13 Titik 14 Titik 15 Titik 16 Titik 17 Titik 18 Titik 19 Titik 20 Titik 21 Titik 22
| | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | |
b. Pengamat B Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 Titik 10 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Page 18
Titik 11 Titik 12 Titik 13 Titik 14 Titik 15 Titik 16 Titik 17 Titik 18 Titik 19 Titik 20 Titik 21 Titik 22
| | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | |
Page 19
BAB V ANALISIS
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran mistar ingsut nonius dan mistar ingsut jam ukur terhadap mistar ingsut digital, diperoleh hasil persentase error yang paling mencolok terlihat pada pengukuran benda 2. Hasil persentase error ini sendiri terjadi akibat ketidaksamaan ketelitian antara mistar ingsut nonius, jam ukur, maupun digital. Selain itu kesalahan pembacaan juga sering terjadi baik pada pengamat A maupun pengamat B sehingga hasil ini dapat menyebabkan perbedaan hasil pengukuran dan penyimpangan. Keakuratan yang dapat dijadikan pembanding ialah keakuratan mistar ingsut digital yang hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada layar digital.
Page 20
BAB VI KESIMPULAN
Kesalahan yang terjadi selama proses pengukuran dan hasil pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Ketelitian tiap-tiap mistar ingsut yang beragam menyebabkan ketidaksamaan hasil pengukuran 2. Kurangnya ketelitian dari pengamat dalam membaca skala hasil pengukuran pada mistar ingsut 3. Lingkungan yang melibatkan perubahan suhu ruangan 4. Alat ukur yang belum dikalibrasi 5. Rahang diam dan rahang gerak pada mistar ingsut sudah tidak sejajar lagi Mistar ingsut digital dapat dijadikan sebagai standarisasi acuan dalam praktikum ini.
Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Dody Sofyan Arief, ST.,MT; Feblil Huda, 2011, Buku Panduan Praktikum Mterologi : Pekanbaru Http : //www.scribd.com Rochim, Toufik. 2001, spesifikasi,metrologi dan kontrol kualitas geometri 1.Bandung:ITB
Page 22
LAMPIRAN
Page 23