Anda di halaman 1dari 3

Nama Jurusan NPM

: Farandy Haris : Teknik Kimia : 1206261251

Kekuatan dan Keutamaan Karakter Permasalahan karakter saat ini banyak menjadi pembahasan. Programprogram pendidikan dari pemerintah pun mulai memberi penekanan pada pendidikan karakter saat ini yang berguna demi kemajuan dan pemangunan bangsa. Selain itu, pembentukan karakter juga merupakan isu penting dalam pendidikan mengingat tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter (Santoso, 1979). Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif dalam situasi apapun, serta ia dapat memberikan penilaian positif kepada hidupnya dengan melihat sisi baik dari kehidupannya. Kekuatan manusia bersumber pada nilai spiritualitasnya sebagai dasar dari kekuatan karakter yang berguna dalam mengatasi dan melampaui keterbatasannya sebagai makhluk alamiah. Karakter bukan kepribadian meskipun keduanya berkaitan erat. Definisi kepribadian menurut Allport (1937:48) adalah organisasi dinamis dari keseluruhan sistem psiko-fisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Allport (1937) mendefinisikan karakter sebagai kepribadian yang dievaluasi. Artinya karakter adalah kepribadian yang ditampilkan dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Peterson dan Seligman (2004) mengembangkan klasifikasi keutamaan beserta pendekatan metodik untuk mengidentifikasi karakter. Mereka mengatakan bahwa karakter yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Mereka juga mengemukakan tiga level konseptual dari karakter, yaitu keutamaan, kekuatan, dan tema situasional dari karakter. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter (Peterson & Seligman, 2004) dan dianggap sebagai dasar dari tindakan yang baik. Sementara kekuatan karakter menurut unsur psikologis, merupakan proses yang

mendefinisikan keutamaan. Artinya, keutamaan dapat dicapai melalui pencapaian kekuatan karakter. Tema situasional dari karakter adalah kebiasaan khusus yang mengarahkan orang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu. Munculnya tema situasional bergantung pada karakteristik tempat beradanya seseorang. Peterson dan Seligman (2004) mengemukakan kriteria dari karakter yang kuat sehingga kita dapat mengenalinya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, yaitu kekuatan karakter tampil dalam rentang tingkah laku individu yang mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan, serta dapat dikenali, dievaluasi, dan diperbandingkan derajat kuat-lemahnya. Kekuatan karakter tersebut yang dimiliki, dihargai, dan seringkali dilatih orang. Daftar kekuatan pribadi telah dibuat oleh Peterson dan Seligman (2004) dan masih terus dilengkapi, serta tidak tertutup terhadap penambahan. Ada enam kategori keutamaan yang dianggap sebagai keutamaan universal dan mungkin memiliki dasar pada manusia secara biologis, yaitu kebijaksanaan dan pengetahuan, kemanusiaan dan cinta, kesatriaan (courage), keadilan, pengelolaan diri, dan transendensi (spiritual). Enam keutamaan ini harus tertanam dalam batas nilai standar pada individu yang dipercaya sebagai orang yang memiliki karakter yang baik. Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan keutamaan yang berkaitan tentang bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Kekuatan yang tercakup dalam keutamaan ini, yaitu kreativitas, rasa ingin tahu, dan keterbukaan pikiran. Keutamaan yang kedua adalah kemanusiaan dan cinta, merupakan keutamaan yang mencakup kemampuan interpersonal dan bagaimana menjalin pertemanan dengan orang lain (intrapersonal). Keutamaan ini terdiri atas kekuatan cinta kasih dan kecerdasan sosial. Keutamaan berikutnya yaitu keutamaan kesatriaan, merupakan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan dalam meraihnya. Contoh kekuatan atas keutamaan ini, yaitu ketabahan atau kegigihan dan integritas, serta kejujuran. Keutamaan yang keempat yaitu keutamaan keadilan. Mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu kalangan masyarakat. Kekuatan yang tercakup, yaitu

kewarganegaraan, kesetaraan, dan kepemimpinan. Keutamaan selanjutnya adalah keutamaan pengelolaan diri, yaitu keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari akibat dari perbuatan diri sendiri. Contoh kekuatannya, yaitu pemaaf dan pengampun, serta pengendalian diri. Keutamaan yang terakhir adalah keutamaan transendensi. Keutamaan ini merupakan keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan memberi makna kepada kehidupan. Contoh kekuatan yang tercakup, yaitu apresiasi keindahan dan kesempurnaan. Manusia memiliki kemampuan untuk memahami keterkaitan dirinya dengan seluruh alam semesta. Dalam keutamaan transendensi, tercakup kekuatan apresiasi akan keindahan dan kesempurnaan. Penghargaan ini memberikan dasar bagi manusia untuk menjalani hidup secara bermakna, optimis, dan selalu memperjuangkan kebaikan. Pembentukan karakter erat hubungannya dengan pencapaian kebahagiaan. Orang yang memiliki watak atau karakter yang kuat adalah orang yang berbahagia, mandiri, dan memberi sumbangan positif kepada masyarakatnya. Dengan adanya keutamaan karakter dalam diri masing-masing orang, maka akan tercipta potensi untuk mencapai kebahagiaan dan menjalani hidup yang baik.

Anda mungkin juga menyukai