Anda di halaman 1dari 88

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya Buku Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2011 dapat diterbitkan. Buku ini memberikan gambaran pencapaian SPM Bidang Kesehatan yang dilaksanakan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah sesuai Permenkes Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tanggal 29 Juli 2008 dan pelaksanaannya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di kabupaten/Kota. SPM mempunyai peranan yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolok ukur (benchmark) dalam penentuan biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat, SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah daerah. Besar harapan kami, buku ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan keputusan guna mengurangi kesenjangan pelayanan di berbagai daerah. Sehingga pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling minimal di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi dari semua pihak diperlukan dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua yang telah terlibat dalam menyumbangkan pemikiran dan tenaga demi penerbitan buku ini kami sampaikan terimakasih.

Semarang,

Juni 2012

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. ANUNG SUGIHANTONO, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19600320 198502 1 002

iii

iv

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I BAB II PENDAHULUAN................................................................................... i iii v vii viii 1

GAMBARAN UMUM JAWA TENGAH 7 A. KEADAAN GEOGRAFI . 7 B. KEADAAN PENDUDUK 7 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk .... 7 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk .. 8 3. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur 8 C. KEADAAN EKONOMI .. 9 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .. 9 2. Angka Beban Tanggungan ... 11 D. KEADAAN PENDIDIKAN 11 HASIL DAN PEMBAHASAN ... A. JENIS PELAYANAN KESEHATAN DASAR .... 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4......................................... 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani ... 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan .. 4. Cakupan Pelayanan Nifas 5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani .. 6. Cakupan Kunjungan Bayi . 7. Desa/Kelurahan Unicersal Child Immunization (UCI) 8. Cakupan Pelayanan Anak Balita . 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin .......................................... 10. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan . 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat . 12. Cakupan Peserta KB Aktif . 13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit . a. Non Polio Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 13 14 15 17 19 21 23 25 27 29 32 33 34 37 38 38

BAB III

b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita .......................... c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif .. d. Penderita DBD yang ditangani ......................................... e. Penemuan Penderita Diare .............................................. 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin .................................................................................... B. JENIS PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin ................................................................. 2. Cakupan Pelayanan Gadar level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di kabupaten/kota C. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA ......................... ... 1. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam ....................................... D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ...................................... .. 1. Cakupan Desa Siaga Aktif ..................................................... BAB IV KESIMPULAN

40 42 43 45 47 49 49 50 51 52 53 53

. 55

LAMPIRAN I. ... 59 Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 LAMPIRAN II. ... 61 Rekap Hasil Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 LAMPIRAN III. .. 71 Tabel Hasil Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 DAFTAR DEFINISI OPERASIONAL DAFTAR SINGKATAN . 77

.. 79

vi

DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Persentase Kelompok Usia Produktif Jawa Tengah Tahun 2006-2010................................................................................... PDRB per Kapita Jawa Tengah Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah) ....................................................................................... Jumlah Penduduk Usia 10 tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2010 ....................................................................... Pencapaian Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ... Persentase Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2011 .......... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan K4 (>95%) tahun 2011 ................................................................................... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2011 ......................................... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan Pelayanan Nifas Tahun 2011.................................................................................. Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani tahun 2011 .......................... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan kunjungan bayi tahun 2011 ................................................................................... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan desa/kelurahan UCI tahun 2011............................................................................ Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan pelayanan anak balita tahun 2011 ......................................................................... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan pemberian MPASI pada anak usia 6-24 bln keluarga miskin tahun 2011 ......... Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan setingkat tahun 2011 .......................... Kabupaten/kota berdasarkan target AFP rate tahun 2011 ......... Kabupaten/kota berdasarkan target CDR TB BTA(+) tahun 2011 ............................................................................................ Kabupaten/kota berdasarkan target Penemuan Penderita Diare tahun 2011 .........................................................................

9 11

12 13 14 16 19 22 25 27 29 31 33 36 39 43 46 48

Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14

Tabel 3.15 Kabupaten/kota berdasarkan target Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin tahun 2011 ...........

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Cakupan K4 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ........... Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ............................................... Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 20082011 .......................................................................................... Cakupan Pelayanan Nifas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................ Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ................................. Cakupan Kunjungan Bayi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................. Cakupan Pelayanan Anak Balita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ..................................................................... Cakupan Pemberian MP-ASI pada Anai usia 6-24 bulan Keluarga Miskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ...... Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ............................................... Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ................................. Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................. AFP Rate Per 100.000 Penduduk <15 tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ........................................................ Penemuan Penderita Pneumonia Balita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ........................................................ Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ........................................................ Penemuan Penderita Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Maskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ................................. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011 ................................. Cakupan Pelayanan Gadar Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ........................................................ Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 ..................................................................... Cakupan Desa Siaga Aktif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011................................................................................. 17 18

20 23 24 26 28 31 32 34 37 38 40 41 42 45 48 50

Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19

51

Gambar 3.20

53 54

Gambar 3.21

viii

ix

BAB I PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Bahkan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan, amandemen kedua UUD 1945, pasal 34 ayat (3) menetapkan : Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak. Di era otonomi daerah amanat amandemen dimaksud, mempunyai makna penting bagi tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagai sub sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap masyarakat, dan Pemerintah Daerah dituntut dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang layak, tanpa ada diskriminasi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Amanat ini harus diterjemahkan dan dijabarkan secara baik oleh sistem dan perangkat pemerintah daerah. Untuk lebih menjamin penerapan hak-hak publik sebagaimana

tersebut diatas, di era otonomi daerah UU No. 32 Tahun 2004 dalam Pasal 11, 13 dan 14 telah menjadikan penanganan bidang kesehatan sebagai urusan wajib/tugas pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Merujuk pasal 11 ayat (4), maka penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang layak dalam batas pelayanan minimal adalah merupakan tanggung jawab atau akuntabilitas yang harus diselenggarakan oleh daerah yang berpedoman pada PP No.65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Secara ringkas PP No.65 Tahun 2005 memberikan rujukan bahwa SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga Negara

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

secara minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar, baik Daerah Provinsi maupun Daerah Kabupaten/Kota. Dalam penerapannya SPM harus menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintah Daerah sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang dapat diselenggarakan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan pula agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya penanganan bidang kesehatan tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya penetapan Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan (SPM-BK) mengacu pada kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan yaitu : 1. Terbangunnya komitmen antara pemerintah, legislatif, masyarakat dan stakeholder lainnya guna kesinambungan pembangunan kesehatan. 2. Terlindunginya kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin, kelompok rentan, dan daerah miskin. 3. Terwujudnya komitmen nasional dan global dalam program kesehatan. SPM-BK disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Diterapkan pada urusan wajib. Oleh karena itu SPM merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan yang berkesinambungan, menyeluruh, terpadu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. 2. Diberlakukan untuk seluruh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. SPM harus mampu memberikan pelayanan kepada publik tanpa kecuali (tidak hanya masyarakat miskin), dalam bentuk, jenis, tingkat dan mutu pelayanan yang esensial dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 3. Menjamin akses masyarakat mendapat pelayanan dasar tanpa mengorbankan mutu dan mempunyai dampak luas pada masyarakat (Positive Health Externality).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

4. Merupakan indikator kinerja bukan standar teknis, dikelola dengan manajerial professional sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya. 5. Bersifat dinamis. 6. Ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dasar. Disamping prinsip-prinsip sebagaimana tersebut di atas, Kementerian Kesehatan telah sepakat menambahkan kriteria SPM yaitu : 1. Merupakan pelayanan yang langsung dirasakan masyarakat, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dianggap sebagai faktor pendukung dalam melaksanakan urusan wajib (perencanaan,

pembiayaan, pengorganisasian, perizinan, sumberdaya, sistem dsb), tidak dimasukkan dalam SPM (kecuali critical support function). 2. Merupakan prioritas tinggi bagi Pemerintah Daerah karena melindungi hak-hak konstitusional perorangan dan masyarakat, untuk melindungi kepentingan nasional dan memenuhi komitmen nasional dan global serta merupakan penyebab utama kematian/kesakitan. 3. Berorientasi pada output yang langsung dirasakan masyarakat. 4. Dilaksanakan secara terus menerus (sustainable), terukur (measurable) dan dapat dikerjakan (feasible). Sejalan dengan amanat PP Nomor 65 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007, proses penyusunan SPM-BK di Kabupaten/Kota melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengkaji standar jenis pelayanan dasar yang sudah ada dan/atau standar teknis yang mendukung penyelenggaraan jenis pelayanan dasar. 2. Menyelaraskan jenis pelayanan dasar dengan pelayanan dasar yang tertuang dalam RPJMN, RKP dan dokumen kebijakan, serta konvensi/perjanjian internasional. 3. Menganalisa dampak, efisiensi dan efektivitas dari pelayanan dasar terhadap kebijakan dan pencapaian tujuan nasional. 4. Menganalisis dampak kelembagaan dan personil 5. Mengkaji status pelayanan dasar saat ini, termasuk tingkat pencapaian tertinggi secara nasional dan daerah.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

6. Menyusun rancangan SPM 7. Menganalisis pembiayaan pencapaian SPM secara nasional dan daerah (dampak keuangan). 8. Menganalisis data dan informasi yang tersedia. 9. Melakukan konsultasi dengan sektor-sektor terkait dan daerah. 10. Menggali masukan dari masyarakat dan kelompok-kelompok profesional. Dalam pelaksanaan SPM-BK untuk jangka waktu tertentu ditetapkan target pelayanan yang akan dicapai (minimum service target), yang merupakan spesifikasi peningkatan kinerja pelayanan yang harus dicapai dengan tetap berpedoman pada standar teknis yang ditetapkan guna mencapai status kesehatan yang diharapkan. Dalam Urusan Wajib dan SPM, nilai indikator yang dicantumkan merupakan nilai minimal nasional sebagaimana komitmen global dan komitmen nasional. Indikator SPM-BK berdasar Permenkes Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 adalah : 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 4. Cakupan pelayanan nifas 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6. Cakupan kunjungan bayi 7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 8. Cakupan pelayanan anak balita 9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12. Cakupan peserta KB aktif 13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan penderita Pneumonia balita

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

c. Penemuan pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan penderita Diare 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kabupaten/Kota 17. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 18. Cakupan Desa Siaga Aktif SPM mempunyai peranan yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah, SPM sebagai tolok ukur dalam penentuan biaya yang dapat dijadikan diperlukan untuk

menyediakan pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat, SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang

disediakan oleh pemerintah daerah. SPM-BK dapat digunakan untuk menentukan tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban Perangkat Daerah untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan bidang kesehatan. Pelaksanaan SPM-BK ini diharapkan pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling minimal sama untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sehingga akan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan di berbagai daerah dan meningkatkan pelayanan publik pada masa-masa mendatang disamping sebagai dasar untuk kegiatan advokasi dan penentuan prioritas alokasi sumber daya.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

BAB II GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya strategis karena berada diantara dua provinsi besar, Jawa Barat dan Jawa Timur juga dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah sebesar 32.544,12 km, terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota, yang tersebar menjadi 573 kecamatan dan 7.809 desa serta 767 kelurahan. Wilayah terluas adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 2.138,51 km, atau sekitar 6,57% dari luas total Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Kota Magelang merupakan wilayah yang luasnya paling kecil yaitu seluas 18,12 km. Secara topografi, wilayah di Jawa Tengah terdiri dari wilayah daratan yang dapat dibagi menjadi 4 (empat) kriteria : 1. Ketinggian antara 0-100 m dari permukaan air laut, seluas 53,3%, yang daerahnya berada di sepanjang pantai utara dan pantai selatan. 2. Ketinggian antara 100-500 m dari permukaan air laut seluas 27,4%. 3. Ketinggian antara 500-1.000 m dari permukaan air laut seluas 14,7%. 4. Ketinggian diatas 1.000 m dari permukaan air laut seluas 4,6%. B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar 32.382.657 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 32.544,12 kilometer persegi (km), rata-rata kepadatan penduduk sebesar 995 jiwa untuk setiap km. Wilayah terpadat adalah Kota Surakarta, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 11.341 jiwa per km

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

Wilayah terlapang adalah Kabupaten Blora, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 462 jiwa per km, dengan demikian persebaran penduduk di Jawa Tengah belum merata. Jumlah rumah tangga sebanyak 8.703.696, maka rata-rata jumlah anggota rumah tangga adalah 3,72 jiwa untuk setiap rumah tangga. Penduduk terbanyak di Kabupaten Brebes 1.733.869 jiwa (5,35%) dan paling sedikit di Kota Magelang 118.227 jiwa (0,37%). 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik, didapatkan jumlah penduduk laki-laki di Jawa Tengah 16.091.112 jiwa (49,69%) dan jumlah penduduk perempuan di Jawa Tengah 16.291.545 jiwa (50,31%). Sehingga didapat rasio jenis kelamin sebesar 98,77 per 100 penduduk perempuan, berarti setiap 100 penduduk perempuan ada sekitar 98 atau 99 penduduk laki-laki. 3. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk Provinsi Jawa Tengah menurut kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan mempunyai proporsi terbesar pada kelompok

umur 15-44 tahun. Perbandingan komposisi proporsi penduduk menurut usia produktif dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

Tabel 2.1 Persentase Kelompok Usia Produktif Jawa Tengah tahun 2006 - 2010 Kelompok Usia (Thn) 0-14 15-64 65+ 2006 25,98 % 66,92 % 7,10 % 2007 27,02 % 65,21 % 7,77 % 2008 26,57 % 65,66 % 7,77 % 2009 25,03 % 67,87 % 7,11 % 2010 26,32 % 66,53 % 7,05%

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa proporsi penduduk tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009, kelompok usia produktif (15-64 tahun) mengalami penurunan, sedangkan kelompok usia belum produktif (0-14 tahun) mengalami kenaikan. Hal ini berarti bahwa angka beban tanggungan menjadi bertambah. C. KEADAAN EKONOMI 1. Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah ukuran

kuantitatif dari kinerja perekonomian suatu wilayah selama satu periode waktu tertentu. PDRB merupakan total nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit-unit usaha yang beroperasi di wilayah domestik. Perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% dibanding tahun 2010. Berdasarkan hasil penghitungan triwulan I sampai dengan triwulan IV , PDRB Jawa Tengah tahun 2011 atas dasar harga berlaku meningkat sebesar Rp. 53,9 triliun, yaitu dari Rp. 444,7 triliun pada tahun 2010 menjadi

sebesar Rp. 498,6 triliun pada tahun 2011. Jika dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp. 198,2 triliun, sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 187,0 triliun.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

Selama tahun 2011, semua sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 8,6%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran 7,5%, sektor jasa-jasa 7,5%, sektor industri pengolahan 6,7%, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan 6,6%, sektor konstruksi 6,3%, sektor

pertambangan dan penggalian 4,9%, sektor listrik, gas dan air bersih 4,3%. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2011 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 1,3%. Selain itu dapat dilihat besarnya sumbangan (andil) masingmasing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selam tahun 2011. Sektor industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan 6,7% mampu memberikan andil terbesar terhadap sumber

pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, yaitu sebesar 2,2%. Sumber pertumbuhan terbesar kedua adalah dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu 1,6%. Sedangkan sektor pengangkutan dan komunikasi, meskipun mengalami pertumbuhan terbesar yaitu 8,4%, sektor ini hanya mampu memberikan sumbangan 0,4% terhadap sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan

kontribusi nilai tambah bruto sektor pengangkutan dan komunikasi terhadap PDRB Jawa Tengah relatif kecil. PDRB per kapita merupaka PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2011 angka PDRB per kapita atas dasar harga berlaku diperkirakan mencapai 15,4 juta

dengan laju peningkatan sebesar 12,0% dibandingkan dengan PDRB per kapita tahun 2010 sebesar Rp. 13,7 juta. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan pada tahun 2011 sebesar Rp. 6,1 juta atau secara riil meningkat sebesar 5,9% dibandingkan dengan tahun 2010 yan gsebesar Rp. 5,8 juta.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

10

Tabel 2.2 PDRB per Kapita Jawa Tengah Tahun 2008-2011 (Juta rupiah) Tahun 2008 2009 2010 2011 PDRB per Kapita atas dasar harga berlaku 11,124 11,957 13,732 15,.376 PDRB per Kapita atas dasar harga konstan 5,142 5,345 5,774 6,112

Sumber : PDRB Jawa Tengah Tahun 2011

2. Angka Beban Tanggungan Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk Provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2010 sebesar 50,31. Angka tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2009 (51,43), berarti pada tahun 2010 setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 50 penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan usia tidak produktif (65 tahun ke atas). D. KEADAAN PENDIDIKAN Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki

pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih menerima informasi, mudah meny erap dan dalam

serta dapat ikut berperan

serta aktif

mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya. Dibandingkan dengan tahun 2009 secara umum telah terjadi

peningkatan di bidang pendidikan. Peningkatan terjadi pada tingkat pendidikan SD, SMP dan Akademi/Perguruan Tinggi. Hal ini wajar terjadi mengingat semakin digalakkannya program sekolah gratis bagi jenjang

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

11

SD dan SMP dan program-program pendidikan lainnya. Berikut ini disajikan tabel persentase jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2010.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Usia 10 tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007 - 2010
Blm/Tdk Pernah Sekolah Tdk punya Ijazah SD/MI SMU/ SMK DIPL/ AK/PT Total

Tahun

SD/MI

SMP

2007 2008 2009 2010

7,84 9,33 8,42 8,13

26,46 23,03 22,16 18,91

31,74 32,01 32,50 34,55

15,58 16,58 17,22 18,11

12,45 14,64 15,21 10,48

5,93 4,41 4,48 4,93

100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2010

Peningkatan tersebut berimbas pada kemampuan baca tulis penduduk yang tercermin dari angka melek huruf. Persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya pada tahun 2010 sebesar 91,02%, sedangkan yang buta huruf sebesar 8,98%. Bila dilihat dari jenis kelaminnya, maka penduduk laki-laki lebih banyak yang melek huruf dibandingkan dengan penduduk perempuan, angka melek penduduk laki-laki sebesar 94,28% dan perempuan sebesar 87,87%. Demikian gambaran umum Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 secara ringkas dengan penyajian tentang kependudukan, perekonomian dan pendidikan. Faktor perekonomian dan pendidikan secara bersama sama dengan kesehatan digunakan untuk menentukan Indeks

Pembangunan Manusia.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

12

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Standar

Pelayanan

Minimal

Bidang

Kesehatan

(SPM-BK)

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 terdiri dari empat jenis pelayanan dan 22 indikator kinerja.
Tabel 3.1 Pencapaian Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2011
Jumlah Indikator Kinerja 18 2 Capaian Indikator Kinerja th 2009 thd Target 5 (27,78%) 0 (0,00%) Capaian Indikator Kinerja th 2010 thd Target 6 (33,33%) 0 (0,00%) Capaian Indikator Kinerja th 2011 thd Target 7 (38,89%) 0 (0,00%)

No

Jenis Pelayanan

1 2

Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Rujukan Penyelidikan Epidemiologi

dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jumlah

1 (100%)

0 (0,00%)

1 (100%)

0 (0,00%)

0 (0,00%)

1 (100%)

22

6 (27,27%)

6 (27,27%)

9 (40,91%)

Pencapaian 22 indikator kinerja SPM-BK yang wajib dilaksanakan di kabupaten/kota tahun 2011, 9 indikator (40,91%) telah mencapai target SPM-BK tahun 2010/2015. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2010 (6 indikator/27,27%). Pada tahun 2011, indikator kinerja yang telah mencapai target adalah indikator untuk jenis pelayanan Kesehatan Dasar (7 indikator/38,89%), Penyelidikan Epidemiologi dan

Penanggulangan Kejadian Luar Biasa-KLB (satu indikator) dan Promosi

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

13

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

(satu

indikator).

Persentase

pencapaian indikator kinerja SPM-BK kabupaten/kota tahun 2011 secara rinci sebagai berikut :
Tabel 3.2 Persentase Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2011 Persentase Pencapaian Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan > 50%
24 Kab/kota (68,57%) 1. Demak (77,3%) 2. Kt Pekalongan (77,3%) 3. Sukoharjo (68,2%) 4. Kudus (68,2%) 5. Kota Salatiga (68,2%) 6. Kota Surakarta (63,6%) 7. Kota Tegal (63,6%) 8. Kebumen (59,1%) 9. Purworejo (59,1%) 10. Wonosobo (59,1%) 11. Magelang (59,1%) 12. Sragen (59,1%) 13. Blora (59,1%) 14. Temanggung (59,1%) 15. Kota Magelang (59,1%) 16. Banyumas (54,5%) 17. Purbalingga (54,5%) 18. Pati (54,5%) 19. Pekalongan (54,5%) 20. Brebes (54,5%) 21. Banjarnegara (50%) 22. Grobogan (50%) 23. Jepara (50%) 24. Kab. Semarang (50%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

>40,9% - <50%
8 Kab/kota (22,86%) Karanganyar (45,5%) Rembang (45,5%) Kendal (45,5%) Kota Semarang (45,5%) Cilacap (40,9%) Batang (40,9%) Pemalang (40,9%) Tegal (40,9%)

< 40,9%
3 Kab/Kota (8,57%) 1. Boyolali (36,4%) 2. Klaten (36,4%) 3. Wonogiri (36,4%)

Pencapaian Indikator SPM-BK tahun 2011 sebagai berikut: A. JENIS PELAYANAN KESEHATAN DASAR Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar terdiri dari 18 indikator kinerja dengan pencapaian sebesar 38,89% (7 indikator) telah mencapai target 2010/2015, yaitu indikator kinerja cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan

pelayanan nifas, cakupan kunjungan bayi, cakupan balita gizi buruk

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

14

mendapat perawatan, cakupan peserta KB Aktif, AFP rate/100.000 penduduk <15 tahun dan Penderita DBD yang ditangani . Indikator yang belum mencapai target ada 11 indikator (61,11%) yang terdiri dari cakupan kunjungan ibu hamil K4, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI), cakupan pelayanan anak balita, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, cakupan penjaringan kesehatan siswa sekolah dasar atau setingkat, penemuan penderita pneumonia balita, penemuan pasien baru TB BTA positif, penemuan penderita diare dan cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin. Kabupaten/kota belum ada yang mencapai target untuk semua indikator pada Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar. Pencapaian

masingmasing indikator kinerja pada jenis pelayanan sebagai berikut: 1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K-4 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan stndar paling sedikit empat kali (dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal: (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus

(pemberian Tetanus Toksoid), (4) Ukur tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal & konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

15

Indikator tersebut untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal. Cakupan K4 tahun 2011 sebesar 93,71% dengan cakupan tertinggi Kabupaten Pekalongan (101,81%) dan cakupan terendah Kabupaten Klaten (83,36%). Kabupaten/kota yang sudah melampaui target cakupan K4 (>95%) sejumlah 15 kabupaten/kota (42,86%). Daftar lengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan K4 (>95%) Tahun 2011 Cakupan K4
>95% Kabupaten/Kota 1. Kab. Pekalongan 2. Kab. Demak 3. Kab. Blora 4. Kab. Banyumas 5. Kab. Cilacap 6. Kab. Jepara 7. Kab. Sukoharjo 8. Kab. Kebumen 9. Kota Surakarta 10. Kota Salatiga 11. Kab. Purbalingga 12. Kota Pekalongan 13. Kab. Kudus 14. Kota Tegal 15. Kab. Wonosobo % 101,81 99,74 98,25 98,19 98,16 97,17 97,12 96,80 96,55 96,25 96,04 95,90 95,86 95,36 95,00 <95% Kabupaten/Kota 1. Kab. Brebes 2. Kota Semarang 3. Kota Magelang 4. Kab. Grobogan 5. Kab. Kendal 6. Kab. Boyolali 7. Kab. Temanggung 8. Kab. Pati 9. Kab. Karanganyar 10. Kab. Sragen 11. Kab. Tegal 12. Kab. Wonogiri 13. Kab. Purworejo 14. Kab. Batang 15. Kab. Magelang 16. Kab. Semarang 17. Kab. Banjarnegara 18. Kab. Pemalang 19. Kab. Rembang 20. Kab. Klaten % 94,95 94,42 94,42 93,91 93,91 93,49 93,30 93,15 92,80 92,77 92,38 91,01 90,24 89,37 89,29 88,30 87,58 86,79 84,73 83,36

Pencapaian cakupan K4 mengalami fluktuasi dari tahun 2008 sebesar 90,14% meningkat menjadi 93,39% di tahun 2009, terjadi sedikit penurunan di tahun 2010 (92,04%) dan meningkat lagi pada tahun 2011 (93,71%). Cakupan selama 4 tahun tersebut belum mencapai target tahun 2015 (95%).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

16

100

95

90

85

80 2008 Cakupan K4 Target 90,14 95 2009 93,39 95 2010 92,04 95 2011 93,71 95

Gambar 3.1 Cakupan K4 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

2.

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu

dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya: (1) Abortus, (2) Hiperemesis Gravidarum, (3) Perdarahan per vaginam, (4) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (5) Kehamilan lewat waktu, (6) Ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya : (1) Kelainan letak/presentasi janin, (2) Partus macet/distosia, (3) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia),

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

17

(4) Perdarahan pasca persalinan, (5) Infeksi berat/sepsis, (6) Kontraksi dini/persalinan premature, (7) Kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas diantaranya: (1) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (2) Infeksi nifas, (3) Perdarahan nifas. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk meyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi. Jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebanyak 126.644 ibu hamil. Cakupan

komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2011 sebesar 75,16% lebih rendah dibanding tahun 2010 (78,10%). Pencapaian cakupan tahun ini masih dibawah target SPM tahun 2015 (80%), tetapi diharapkan target tersebut bisa tercapai sebelum tahun 2015.
90 80 70 60 50 Cakupan Target 2009 57,78 80 2010 78,1 80 2011 75,16 80

Gambar 3.2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

18

Kabupaten/kota yang sudah mencapai target SPM sebanyak 17 kabupaten/kota (48,57%). Kabupaten/kota dengan cakupan

tertinggi adalah Kabupaten Boyolali (100%) dan Kota Magelang (100%), sementara kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Karanganyar dengan cakupan masing-masing 45,23%. Daftar lengkap pencapaian indikator dapat dilihat di tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani Tahun 2011 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani > 80% Kabupaten/Kota 1. Kab. Boyolali 2. Kota Magelang 3. Kab. Semarang 4. Kab. Temanggung 5. Kab. Sragen 6. Kab. Magelang 7. Kab. Demak 8. Kab. Purworejo 9. Kab. Kebumen 10. Kab. Sukoharjo 11. Kab. Banjarnegara 12. Kab. Wonosobo 13. Kab. Banyumas 14. Kota Surakarta 15. Kab. Kudus 16. Kab. Blora 17. Kota Pekalongan % 100,00 100,00 97,92 96,91 95,43 94,94 92,67 92,08 90,71 88,59 88,43 85,81 85,58 82,54 82,13 81,72 80,03 < 80% Kabupaten/Kota 1. Kab. Jepara 2. Kota Semarang 3. Kab. Batang 4. Kab. Pati 5. Kab. Rembang 6. Kota Salatiga 7. Kab. Kendal 8. Kab. Pemalang 9. Kab. Tegal 10. Kota Tegal 11. Kab. Grobogan 12. Kab. Klaten 13. Kab. Brebes 14. Kab. Wonogiri 15. Kab. Pekalongan 16. Kab. Purbalingga 17. Kab. Cilacap 18. Kab. Karanganyar % 79,79 79,37 78,64 72,39 72,21 67,42 67,13 66,41 66,06 64,96 64,79 62,77 58,30 56,92 52,12 51,16 45,53 45,23

3.

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

19

Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Indikator ini adalah untuk mengukur kemampuan

manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan yang profesional. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 96,79%, lebih tinggi dibandingkan cakupan tahun 2010 yang sebesar 93,62% dengan cakupan terendah 90,78% (Kabupaten Boyolali) dan tertinggi 104,1% (Kabupaten Pekalongan). Pada tahun ini semua kabupaten/kota sudah mencapai target SPM (90%). Naiknya cakupan pertolongan persalinan terhadap menunjukkan pelayanan

meningkatnya

kepercayaan

masyarakat

persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu, suami maupun dukungan keluarga. Rata-rata cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan peningkatan, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut. Ini.
100

95

90

85 Persalinan Nakes Target 2008 90,98 90 2009 93,03 90 2010 93,62 90 2011 96,79 90

Gambar 3.3 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

20

4.

Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari, pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan. Dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan juga

pelayanan neonatus sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan Pelayanan di fasilitas kesehatan neonatal maupun adalah kunjungan rumah.

kesehatan

pelayanan

kesehatan

neonatal dasar (ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 apabila tidak diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda). Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam

menyelenggarakan pelayanan nifas yang profesional. Cakupan pelayanan nifas tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 93,97%, melebihi target cakupan pelayanan nifas tahun 2015 (90%), dengan cakupan terendah Semarang) dan tertinggi 100,61% 64,68% (Kota

(Kabupaten Banyumas). 31

Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM sejumlah

(88,57%) dan masih ada empat kabupaten/kota (21,43%) yang belum mencapai target. Daftar pencapaian indikator secara lengkap dapat dilihat di tabel 3.5.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

21

Tabel 3.5 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Pelayanan Nifas Tahun 2011 Cakupan Pelayanan Nifas > 90% Kabupaten/Kota 1. Kab. Banyumas 2. Kab. Klaten 3. Kab. Pekalongan 4. Kota Magelang 5. Kota Pekalongan 6. Kab. Magelang 7. Kab. Demak 8. Kab. Pemalang 9. Kota Surakarta 10. Kab. Batang 11. Kab. Jepara 12. Kab. Purbalingga 13. Kab. Wonosobo 14. Kab. Sukoharjo 15. Kab. Pati 16. Kota Tegal 17. Kab. Grobogan 18. Kab. Kebumen 19. Kab. Blora 20. Kota Salatiga 21. Kab. Cilacap 22. Kab. Brebes 23. Kab. Kudus 24. Kab. Purworejo 25. Kab. Karanganyar 26. Kab. Tegal 27. Kab. Kendal 28. Kab. Wonogiri 29. Kab. Sragen 30. Kab. Temanggung 31. Kab. Rembang % 100,61 100,00 100,00 100,00 99,73 99,56 99,53 99,50 99,49 99,18 98,60 98,21 98,13 96,93 96,83 96,28 96,14 95,56 95,46 95,20 95,06 94,57 94,53 92,71 92,60 92,58 91,70 91,66 91,55 90,58 90,04
1. 2. 3. 4.

< 90% Kabupaten/Kota Kab. Semarang Kab. Banjarnegara Kab. Boyolali Kota Semarang % 87,82 85,61 84,13 64,68

Rata-rata pencapaian cakupan pelayanan nifas mengalami fluktuasi yaitu dari 92,94% pada tahun 2008 menurun menjadi 80,29% pada tahun 2009, meningkat pada tahun 2010 menjadi 93,43% dan 93,97% pada tahun 2011.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

22

95

90

85

80 2008 Pelayanan Nifas Target 92,94 90 2009 80,29 90 2010 93,43 90 2011 93,97 90

Gambar 3.4. Cakupan Pelayanan Nifas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

5.

Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari. Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah <2500 gr), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan congenital. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan.

Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi adalah dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Sarana Pelayanan Kesehatan adalah polindes, praktek bidan, puskesmas, puskesmas perawatan/PONED, rumah bersalin, dan rumah sakit pemerintah/ swasta. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir pada

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

23

setiap

kasus

komplikasi

neonatus.

Indikator

ini

mengukur

kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi. Tahun 2011 perkiraan bayi dengan komplikasi bila dihitung dari banyaknya sasaran bayi adalah 86.333 bayi, menurun

dibanding perkiraan tahun 2010 (87.311 bayi). Dari jumlah perkiraan tersebut, yang mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 55,10% atau sebanyak 47.569 bayi, meningkat bila dibanding pencapaian tahun 2010 yang sebesar 44,70%. Cakupan tersebut masih jauh dari target SPM tahun 2010, yaitu setiap kabupaten/kota seharusnya mencapai target minimal 80%. Rata-rata cakupan neonatus dengan komplikasi yang

ditangani dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan peningkatan, sebagaimana yang terlihat pada gambar 3.5. berikut.
80 65 50 35 20 2009 Cakupan Target 24,92 80 2010 44,7 80 2011 55,1 80

Gambar 3.5 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM sejumlah 8 kabupaten/kota (22,86%). Kabupaten dengan cakupan di atas 100% adalah Kabupaten Sukoharjo (121,1%) dan Kabupaten Boyolali (102,6%). Sedangkan cakupan terendah di Kota Surakarta (14,42).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

24

Tabel 3.6 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani Tahun 2011 Cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani > 80% Kabupaten/Kota 1. Kab. Sukoharjo 2. Kab. Boyolali 3. Kota Salatiga 4. Kab. Demak 5. Kab. Purworejo 6. Kab. Kudus 7. Kab. Blora 8. Kota Pekalongan % 121,10 102,61 96,35 92,35 89,38 86,20 84,45 80,28 < 80% Kabupaten/Kota 1. Kota Magelang 2. Kab. Klaten 3. Kab. Banyumas 4. Kab. Sragen 5. Kab. Tegal 6. Kab. Pemalang 7. Kab. Cilacap 8. Kab. Batang 9. Kota Semarang 10. Kab. Jepara 11. Kab. Pati 12. Kab. Purbalingga 13. Kota Tegal 14. Kab. Semarang 15. Kab. Banjarnegara 16. Kab. Magelang 17. Kab. Pekalongan 18. Kab. Temanggung 19. Kab. Kebumen 20. Kab. Grobogan 21. Kab. Wonosobo 22. Kab. Brebes 23. Kab. Karanganyar 24. Kab. Kendal 25. Kab. Rembang 26. Kab. Wonogiri 27. Kota Surakarta % 73,71 70,51 63,27 60,65 59,96 59,74 59,14 58,09 56,63 53,66 53,08 52,25 52,11 51,58 48,46 38,71 35,45 34,58 34,08 34,02 32,84 32,70 32,22 30,30 25,73 18,40 14,42

6.

Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis

kesehatan, paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari-11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

25

penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal

empat kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi (meliputi konseling ASI eksklusif,

pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan

pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan). Indikator ini program KIA dalam untuk mengukur kemampuan manajemen bayi sehingga kesehatannya

melindungi

terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan. Cakupan kunjungan bayi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 92,64% lebih rendah dibandingkan pencapaian

cakupan tahun 2010 yang sebesar 93,73%.


98 96 94 92 90 88 2008 Kunjungan Bayi Target 96,04 90 2009 95,07 90 2010 93,73 90 2011 92,64 90

Gambar 3.6 Cakupan Kunjungan Bayi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

Berdasarkan gambar

3.6 diketahui bahwa pencapaian

cakupan kunjungan bayi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan penurunan tetapi masih di atas target SPM (90%)

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

26

yaitu dari 96,04% pada tahun 2008, turun menjadi 95,07% tahun 2009, menjadi 93,73% tahun 2010 dan 92,64% pada tahun 2011.
Tabel 3.7 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2011
Cakupan Kunjungan Bayi >90% <90%

Kabupaten/Kota 1. Kab. Brebes 2. Kab. Wonosobo 3. Kab. Demak 4. Kab. Sukoharjo 5. Kab. Kendal 6. Kab. Batang 7. Kota Semarang 8. Kab. Banyumas 9. Kab. Grobogan 10. Kab. Pati 11. Kab. Banjarnegara 12. Kab. Semarang 13. Kota Pekalongan 14. Kab. Kudus 15. Kab. Karanganyar 16. Kab. Purbalingga 17. Kab. Magelang 18. Kab. Blora 19. Kota Tegal 20. Kab. Kebumen 21. Kab. Temanggung 22. Kota Surakarta 23. Kab. Sragen 24. Kota Salatiga 25. Kab. Jepara 26. Kab. Purworejo

% 104,11 100,92 100,55 100,33 100,00 99,71 99,57 99,11 98,95 97,40 97,27 97,04 95,48 95,22 94,87 94,85 94,71 94,65 94,36 94,29 92,27 91,18 91,12 90,98 90,66 90,34

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Kabupaten/Kota Kab. Pemalang Kota Magelang Kab. Cilacap Kab. Tegal Kab. Rembang Kab. Klaten Kab. Wonogiri Kab. Pekalongan Kab. Boyolali

% 89,91 89,68 89,39 89,24 87,94 85,86 73,22 70,77 44,19

Dari

35 kabupaten/kota, sebanyak

26 kabupaten/kota

(74,29%) telah berhasil mencapai target SPM tahun 2010 (90%),. dengan cakupan terendah 44,19% (Kabupaten Boyolali) dan

tertinggi 104,11% (Kabupaten Brebes).

7.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah desa/kelurahan dimana >80% dari jumlah bayi yang ada di

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

27

desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. UCI adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan) meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. Tujuan Program Imunisasi adalah menurunkan angka

kesakitan, kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I (seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak). Pencapaian desa/kelurahan UCI dari tahun 2008 sampai

dengan 2011 mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada gambar 3.7. di bawah ini.
100

95

90

85

80 2008 Cakupan Target 86,69 100 2009 91,95 100 2010 94,06 100 2011 96,37 100

Gambar 3.7 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM ada 18 kabupaten/kota (51,43%). Daftar lengkapnya dapat dilihat di tabel 3.8 di bawah ini.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

28

Tabel 3.8 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2011
Cakupan Desa/kelurahan UCI >100% <100%

Kabupaten/Kota 1. Kab. Banyumas 2. Kab. Kebumen 3. Kab. Magelang 4. Kab. Sragen 5. Kab. Grobogan 6. Kab. Kudus 7. Kab. Demak 8. Kab. Semarang 9. Kab. Temanggung 10. Kab. Pekalongan 11. Kab. Pemalang 12. Kab. Tegal 13. Kota Magelang 14. Kota Surakarta 15. Kota Salatiga 16. Kota Semarang 17. Kota Pekalongan 18. Kota Tegal

% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Kabupaten/Kota 1. Kab. Cilacap 2. Kab. Sukoharjo 3. Kab. Kendal 4. Kab. Brebes 5. Kab. Klaten 6. Kab. Jepara 7. Kab. Boyolali 8. Kab. Purbalingga 9. Kab. Wonosobo 10. Kab. Purworejo 11. Kab. Rembang 12. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Blora 14. Kab. Pati 15. Kab. Karanganyar 16. Kab. Wonogiri 17. Kab. Batang

% 99,30 98,80 98,60 98,32 98,25 97,94 97,75 97,49 96,23 95,75 93,20 93,17 92,88 92,61 86,44 84,35 66,13

8.

Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Anak balita adalah anak berumur 12-59 bulan. Setiap anak umur 12-59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan pertinggi/panjang badan (BB/TB). Di tingkat masyarakat

pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul Athfal dan lain-lain. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

29

berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut. Pemantauan perkembangan meliputi penilaian

perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan menjalankan masyarakat tugasnya dan petugas sektor lain dan yang dalam dini

melakukan

stimulasi

deteksi

penyimpangan tumbuh kembang anak. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program KIA dalam melindungi anak balita sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan. Rata-rata cakupan pelayanan anak balita mengalami

peningkatan yaitu dari 44,76% pada tahun 2008 menjadi 50,29% pada tahun 2009, menjadi 59,36% pada tahun 2010 dan 81,02 pada tahun 2010.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

30

95 85 75 65 55 45 35 25 2008 Cakupan Target 44,76 90 2009 50,29 90 2010 59,36 90 2011 81,02 90

Gambar 3.8 Cakupan Pelayanan Anak Balita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2011

Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM sejumlah 10 kabupaten/kota (28,57%).


Tabel 3.9 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Pelayanan Anak Balita Tahun 2011
Cakupan Pelayanan Anak Balita >90% <90%

Kabupaten/Kota Kab. Magelang Kab. Brebes Kab. Pekalongan Kab. Kudus Kab. Semarang Kab. Demak Kab. Sukoharjo Kota Semarang Kab. Purbalingga Kab. Kendal

% 108,09 100,00 96,31 93,25 93,22 93,06 92,49 91,08 90,14 90,09

Kabupaten/Kota Kab. Rembang Kota Pekalongan Kab. Banyumas Kab. Temanggung Kab. Cilacap Kab. Blora Kab. Jepara Kab. Sragen Kota Tegal Kab. Wonosobo Kab. Batang Kab. Kebumen Kab. Grobogan Kab. Purworejo Kab. Banjarnegara Kab. Klaten Kab. Karanganyar Kota Surakarta Kab. Pemalang Kab. Pati Kab. Tegal Kota Salatiga Kota Magelang Kab. Wonogiri Kab. Boyolali

% 89,62 88,42 87,16 86,91 82,10 81,16 80,86 80,44 80,22 79,23 79,15 78,85 78,78 78,27 77,11 77,02 75,55 74,67 74,65 69,17 61,20 50,75 48,35 37,07 34,03

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

31

Kabupaten dengan cakupan di atas 100% adalah Kabupaten Magelang (108,1%) dan Kabupaten Brebes (100%). Sedangkan cakupan terendah di Kabupaten Boyolali (34%). 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin. Cakupan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari. Pengertian anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 bulan dari Keluarga Miskin (Gakin). Kriteria Gakin ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota. MP-ASI pabrikan berupa bubuk instan untuk bayi usia 6-11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12-24 bulan. Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin tahun 2011 sebesar 38,31% meningkat bila

dibandingkan tahun 2010 (32,32%), tetapi masih jauh dari target SPM (100%).
100 80 60 40 20 2009 Cakupan Target 25,43 100 2010 32,32 100 2011 38,31 100

Gambar 3.9 Cakupan Pemberian MP-ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

32

Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM sejumlah 9 kabupaten/kota pencapaiannya (25,71%). Ada 14 kabupaten/kota yang

0% karena tahun

2011 tidak ada kegiatan

pengadaan MP-ASI. Daftar lengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini.
Tabel 3.10 Kabupaten/Kota Berdasarkan Target Cakupan Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bln keluarga miskin tahun 2010
Cakupan Pemberian MP-ASI >100% 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. <100%

Kabupaten/Kota Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Boyolali Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Demak Kab. Temanggung Kota Salatiga Kota Pekalongan

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Kabupaten/Kota 1. Kota Magelang 2. Kab. Batang 3. Kab. Cilacap 4. Kab. Banjarnegara 5. Kab. Purbalingga 6. Kab. Pati 7. Kota Tegal 8. Kota Semarang 9. Kab. Sukoharjo 10. Kab. Kebumen 11. Kab. Banyumas 12. Kab. Brebes 13. Kab. Magelang 14. Kab. Klaten 15. Kab. Wonogiri 16. Kab. Karanganyar 17. Kab. Sragen 18. Kab. Grobogan 19. Kab. Kudus 20. Kab. Jepara 21. Kab. Semarang 22. Kab. Kendal 23. Kab. Pekalongan 24. Kab. Pemalang 25. Kab. Tegal 26. Kota Surakarta

% 81,91 80,95 59,48 59,18 51,42 19,98 12,77 10,96 4,79 3,81 3,48 0,40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan . Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

33

Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan kwasshiorkor dan tanda-tanda klinis (marasmus, Perawatan adalah

marasmus-kwashiorkor).

perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mengalami fluktuasi dari 80,97% tahun 2008 turun menjadi 72,49% tahun 2009, meningkat menjadi 93,28% tahun 2010 dan meningkat lagi menjadi 100% tahun 2011.
110 100 90 80 70 60 50 Cakupan Target 2008 80,97 100 2009 72,49 100 2010 93,28 100 2011 100 100

Gambar 3.10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

Cakupan balita gizi

buruk

mendapat

perawatan semua

kabupaten/kota 100% kecuali Kota Surakarta karena selama tahun 2011 tidak ada kasus gizi buruk. 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa

kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

34

kerja pada kurun waktu tertentu. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah serta satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes baik jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader

kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui pelayanan

kesehatan. Siswa SD dan setingkat ditargetkan 100% mendapatkan

pemantauan kesehatan melalui penjaringan kesehatan. Dengan melakukan diharapkan penjaringan dapat kesehatan siswa SD dan setingkat sakit dan

menapis/menjaring

anak

yang

melakukan tindakan intervensi secara dini sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular menjadi sakit. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 78,72% dibawah

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

35

target SPM (100%).

Kabupaten/kota yang sudah mencapai target

sebanyak 6 kabupaten/kota (17,14%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.11.


Tabel 3.11 Kabupaten/kota berdasarkan target cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan setingkat tahun 2011
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat >100% 1. 2. 3. 4. 5. 6. <100%

Kabupaten/Kota Kab. Purbalingga Kab. Sukoharjo Kab. Sragen Kab. Pati Kab. Demak Kota Surakarta

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Kabupaten/Kota 1. Kab. Temanggung 2. Kab. Cilacap 3. Kab. Jepara 4. Kab. Tegal 5. Kab. Kudus 6. Kota Semarang 7. Kab. Pekalongan 8. Kota Pekalongan 9. Kab. Karanganyar 10. Kab. Semarang 11. Kab. Klaten 12. Kota Tegal 13. Kota Salatiga 14. Kab. Magelang 15. Kab. Batang 16. Kab. Kebumen 17. Kab. Wonosobo 18. Kab. Rembang 19. Kab. Banyumas 20. Kab. Purworejo 21. Kab. Brebes 22. Kab. Kendal 23. Kab. Grobogan 24. Kota Magelang 25. Kab. Banjarnegara 26. Kab. Pemalang 27. Kab. Blora 28. Kab. Wonogiri 29. Kab. Boyolali

% 99,99 99,91 99,71 99,50 99,00 98,96 98,55 98,54 97,96 97,59 95,00 93,75 92,02 91,34 85,08 83,92 83,81 79,89 77,19 75,69 75,09 68,89 65,76 63,91 58,42 52,92 38,56 28,52 15,55

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat mengalami peningkatan yaitu dari 43,77% tahun 2008, meningkat menjadi 43,80% tahun 2009, menjadi 52,61% tahun 100 dan 78,72% tahun 2011.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

36

110 100 90 80 70 60 50 40 Penjaringan Target 2008 43.77 100 2009 43.8 100 2010 52.61 100 2011 78.72 100

Gambar 3.11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

12. Cakupan Peserta Keluarga Berencana Aktif Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif adalah

jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Peserta KB Aktif adalah PUS yang salah satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut. PUS adalah pasangan suami-istri, yang istrinya berusia 15-49 tahun. Angka cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara para PUS. Tahun 2011, jumlah PUS di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6.549.125 menurun dibanding tahun Partisipasi masyarakat sebagai 2010 sebanyak KB aktif 6.561.243. tahun 2011

peserta

sebanyak 5.032.045 (76,84%), sudah mencapai target SPM (70%). Sebanyak 32 kabupaten/kota (91,43%) telah mencapai target SPM dan tiga kabupaten/kota belum mencapai target yaitu Kabupaten Boyolali (60,25%), Kabupaten Tegal (44,22%) dan Kota Semarang (59,27%). Cakupan peserta KB aktif mengalami peningkatan dari

77,79% pada tahun 2007 menjadi 78,09% tahun 2008, menjadi 78,37% tahun 2009 dan 78,57% tahun 2010.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

37

80 75 70 65 60 2008 Cakupan Target 78.09 70 2009 78.37 70 2010 78.57 70 2011 76.84 70

Gambar 3.12 Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis rate per 100.000 penduduk <15 tahun Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak) dan bukan

disebabkan oleh rudapaksa. Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun adalah jumlah kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun pertahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penderita kelumpuhan AFP diperkirakan 100.000 anak usia 2 diantara

<15 tahun. Target minimal penemuan

penderita AFP tahun 2011 sebanyak 164 penderita. Pada tahun 2011 Jawa Tengah menemukan 215 penderita AFP, sehingga memenuhi target. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium, dari 215 kasus yang diperiksa semua menunjukan negatif polio (berarti tidak ditemukan virus polio liar).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

38

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 adalah 2,52%, tertinggi di Kabupaten Wonosobo (6,61%). Sebanyak 22 kabupaten/kota (62,86%) telah mencapai target pertahun (>2/100.000). Data kabupaten/kota

dapat dilihat pada tabel 3.12.


Tabel 3.12 Kabupaten/kota berdasarkan target AFP rate tahun 2011
AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun >2 <2

Kabupaten/Kota 1. Kab. Wonosobo 2. Kab. Demak 3. Kota Salatiga 4. Kab. Karanganyar 5. Kota Tegal 6. Kab. Kudus 7. Kab. Purworejo 8. Kota Magelang 9. Kota Surakarta 10. Kota Semarang 11. Kab. Sragen 12. Kab. Kebumen 13. Kab. Jepara 14. Kab. Magelang 15. Kab. Banjarnegara 16. Kab. Sukoharjo 17. Kab. Tegal 18. Kab. Brebes 19. Kab. Temanggung 20. Kab. Rembang 21. Kab. Pati 22. Kab. Grobogan

% 6,61 5,44 5,02 4,88 4,75 4,59 3,95 3,67 3,57 3,54 3,29 2,75 2,66 2,60 2,54 2,50 2,45 2,24 2,22 2,08 2,06 2,02

Kabupaten/Kota 1. Kab. Blora 2. Kab. Cilacap 3. Kab. Semarang 4. Kab. Kendal 5. Kab. Boyolali 6. Kab. Pemalang 7. Kab. Klaten 8. Kab. Banyumas 9. Kab. Wonogiri 10. Kota Pekalongan 11. Kab. Purbalingga 12. Kab. Batang 13. Kab. Pekalongan

% 1,96 1,94 1,72 1,70 1,68 1,63 1,48 1,45 1,44 1,32 1,26 1,07 0,82

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun mengalami fluktuasi dari 2,18/100.000 pada tahun 2008, meningkat menjadi 2,24/100.000 tahun 2009, tahun 2010 turun menjadi 2,09% dan tahun 2011 meningkat lagi menjadi 2,52/100.000.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

39

3 2.5 2 1.5 1 2008 AFP Rate Target 2.18 2 2009 2.24 2 2010 2.09 2 2011 2.52 2

Gambar 3.13 AFP Rate Per 100.000 Penduduk <15 tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita Penemuan penderita pneumonia balita adalah persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan

tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan/atau kesukaran bernafas. Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu kelompok umur 2 bulan - <5 tahun (Pneumonia Berat, Pneumonia, dan batuk bukan Pneumonia) dan kelompok umur <2 bulan (Pneumonia berat dan batuk bukan Pneumonia). Dalam pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

klasifikasi pada kelompok umur <2 bulan adalah infeksi bakteri sistemik dan infeksi bakteri local. Klasifikasi Pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan/atau kesukaran bernafas disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) pada anak usia 2 bulan - <5 tahun. Untuk kelompok umur <2 bulan klasifikasi Pneumonia

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

40

berat ditandai dengan TDDK kuat atau adanya nafas cepat lebih atau sama dengan 60x per menit. Klasifikasi Pneumonia

didasarkan pada adanya

batuk dan/atau kesukaran bernafas

disertai adanya nafas cepat. Batas nafas cepat pada anak usia 2 bulan - <1 tahun adalah 50 kali per menit dan 40 kali per menit untuk anak usia 1-<5 tahun. Klasifikasi batuk bukan Pneumonia mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi batuk bukan Pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain di luar Pneumonia seperti batuk pilek (common cold, pharyngitis, tonsilitis, otitis). Penemuan penderita pneumonia balita Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 25,54%, terendah 1,16%

(Kabupaten Rembang) dan tertinggi 126,61% (Kota Salatiga). Kabupaten/kota yang sudah mencapai target hanya satu yaitu Kota Magelang (179,59%). Cakupan penemuan penderita pneumonia balita fluktuasi, yaitu dari 23,63% di tahun 2008, meningkat menjadi 25,96% tahun 2009 dan 40,63% tahun 2010 dan tahun 2011 turun menjadi 25,54%..
100 90 80 70 60 50 40 30 20 2008 Persentase Target 23.63 100 2009 25.96 100 2010 40.63 100 2011 25.54 100

Gambar 3.14 Penemuan Penderita Pneumonia Balita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

41

c. Penemuan pasien baru TB BTA positif Penemuan pasien baru Tuberculosis adalah penemuan pasien TB melalui (TB) BTA positif dahak

pemeriksaan

sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan diobati di unit pelayanan kesehatan dalam suatu wilayah kerja pada waktu tertentu. Pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis) harian. Diobati adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA positif dengan OAT selama 6 bulan. Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. CDR TB BTA positif Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sampai dengan 2011 masih di bawah target SPM (100%). CDR TB selama empat tahun terakhir mengalami fluktuasi yaitu dari 7,97% di tahun 2008 meningkat menjadi 48,15 tahun 2009 dan 69,04% tahun 2010, tetapi tahun 2011 turun menjadi 59,45%..
100 90 80 70 60 50 40 2008 CDR Target 47.97 100 2009 48.15 100 2010 69.04 100 2011 59.45 100

Gambar 3.15 Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

42

CDR terendah

33,04%

(Kabupaten Magelang) dan

tertinggi 132,78% (Kota Pekalongan). Kabupaten/kota yang telah mencapai target SPM sebanyak 4 kabupaten/kota (11,43%).
Tabel 3.13 Kabupaten/kota berdasarkan target CDR TB BTA(+) tahun 2011
CDR TB BTA (+) >100% 1. 2. 3. 4. <100%

Kabupaten/Kota Kota Pekalongan Kota Tegal Kab. Pekalongan Kota Surakarta

% 132,78 116,99 103,12 101,31

Kabupaten/Kota 5. Kota Magelang 6. Kab. Cilacap 7. Kab. Pemalang 8. Kab. Batang 9. Kab. Karanganyar 10. Kab. Brebes 11. Kab. Demak 12. Kab. Kudus 13. Kab. Banyumas 14. Kab. Tegal 15. Kab. Sragen 16. Kab. Kendal 17. Kab. Purbalingga 18. Kab. Kebumen 19. Kota Semarang 20. Kab. Blora 21. Kab. Rembang 22. Kab. Pati 23. Kota Salatiga 24. Kab. Wonosobo 25. Kab. Wonogiri 26. Kab. Purworejo 27. Kab. Banjarnegara 28. Kab. Grobogan 29. Kab. Semarang 30. Kab. Jepara 31. Kab. Temanggung 32. Kab. Klaten 33. Kab. Sukoharjo 34. Kab. Boyolali 35. Kab. Magelang

% 97,64 78,82 76,37 76,19 73,91 72,89 71,49 69,71 66,53 63,21 61,79 60,89 60,62 60,16 59,53 56,87 51,82 46,55 46,45 45,67 45,57 45,49 45,48 44,14 43,88 42,76 40,37 36,64 35,30 34,60 33,04

d. Penderita Demam Berdarah Dengue yang ditangani Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang

ditangani adalah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

43

jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. DBD adalah penyakit yang ditandai dengan : 1) Panas mendadak berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas 2) Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif) 3) Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali) 4) Trombositopenia (Trombosit 100.000/l) 5) Peningkatan hematokrit 20% Penderita DBD adalah penderita penyakit yang memenuhi sekurang-kurangnya 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium di bawah ini : Kriteria Klinis : 1) Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas 2) Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif) 3) Pembesaran hati 4) Syok Kriteria Laboratorium 1) Trombositopenia (Trommbosit 100.000/l) 2) Hematokrit naik 20% Atau : Penderita yang menunjukkan hasil positif pada

pemeriksaan HI test atau hasil positif pada pemeriksaan antibodi dengue Rapid Diagnosis Test (RDT) /ELISA Cakupan penderita DBD yang ditangani Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 adalah 100%. Semua Kabupaten/Kota

(100%) telah mencapai target tiap tahun (100%). Cakupan Penderita DBD yang ditangani dari tahun 2008 sampai dengan 2011 mencapai 100%, artinya seluruh penderita DBD yang ada semuanya ditangani sesuai standar.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

44

e. Penemuan Penderita Diare Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya. Persentase penemuan penderita diare adalah

perbandingan jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan (puskesmas, pustu, RS, balai pengobatan, praktek dokter) dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun dengan jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan x jumlah penduduk). Angka kesakitan adalah angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010 sebesar 423/1000 penduduk. Penemuan penderita diare Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 57,89%, masih dibawah target SPM terendah 7,44% (Kabupaten Cilacap) dan tertinggi (100%), 132,49%

(Kota Tegal). Penemuan penderita Diare mengalami fluktuasi, yaitu dari 45,63% tahun 2008 naik menjadi 46,01% tahun 2009 , tahun 2010 sedikit menurun menjadi 44,48% dan tahun 2011 naik lagi menjadi 57,89%.
100

80

60

40 2008 % Penemuan Target 45,63 100 2009 46,01 100 2010 44,48 100 2011 57,89 100

Gambar 3.16 Penemuan Penderita Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

45

Kabupaten/kota yang sudah mencapai target tahun 2010 (80%) sebanyak tiga kota (8,57%).
Tabel 3.14 Kabupaten/kota berdasarkan target Penemuan Penderita Diare tahun 2011
Penemuan Penderita Diare >100% <100%

Kabupaten/Kota
1. Kota Tegal 2. Kota Pekalongan 3. Kota Salatiga

Kabupaten/Kota

%
96,10 90,66 90,01 85,33 85,21 79,94 79,08 75,97 70,78 66,92 63,35 61,20 59,79 57,66 56,54 56,49 56,07 54,68 54,38 54,09 51,06 47,97 45,58 42,73 42,48 38,42 38,00 36,97 28,30 22,46 20,63 19,80

144,19 1. Kab. Tegal 121,45 2. Kab. Temanggung 106,01 3. Kab. Klaten 4. Kab. Sukoharjo 5. Kab. Pekalongan 6. Kota Magelang 7. Kota Semarang 8. Kota Surakarta 9. Kab. Demak 10. Kab. Magelang 11. Kab. Kendal 12. Kab. Jepara 13. Kab. Purbalingga 14. Kab. Batang 15. Kab. Brebes 16. Kab. Kebumen 17. Kab. Banyumas 18. Kab. Semarang 19. Kab. Sragen 20. Kab. Karanganyar 21. Kab. Pati 22. Kab. Banjarnegara 23. Kab. Wonogiri 24. Kab. Rembang 25. Kab. Wonosobo 26. Kab. Boyolali 27. Kab. Blora 28. Kab. Kudus 29. Kab. Cilacap 30. Kab. Pemalang 31. Kab. Grobogan 32. Kab. Purworejo

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

46

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan

rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan strata pertama. Rawat inap tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan strata pertama. Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan kasus (lama dan baru) rawat jalan di sarana kesehatan strata pertama. Kunjungan pasien baru adalah seseorang yang baru berkunjung ke sara kesehatan dengan kasus penyakit baru. Sarana kesehatan strata pertama adalah tempat pelayanan kesehatan meliputi antara lain: puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan. Masyarakat miskin adalah masyarakat sasaran program pengentasan kemiskinan yang memenuhi kriteria tertentu menggunakan 14 variabel kemiskinan dalam satuan Rumah Tangga Miskin (RTM). Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 66,43%, dibawah target SPM (100%) dengan cakupan terendah 17,94% (Kabupaten Kendal) dan tertinggi 309,18% (Kota Magelang). Pencapaian

cakupan selama tiga tahun terakhir berfluktuasi, dari 53,84% pada tahun 2009 turun menjadi 47,30% pada tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 66,43%.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

47

100 80 60 40 2009 Cakupan Target 53,84 100 2010 47,3 100 2011 66,43 100

Gambar 3.17 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien maskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

Kabupaten/kota yang sudah mencapai target sebanyak 8 kabupaten/kota (22,86%).


Tabel 3.15 Kabupaten/kota berdasarkan target Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Maskin tahun 2011
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Maskin >100% <100%

Kabupaten/Kota
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kota Magelang Kab. Demak Kota Tegal Kota Pekalongan Kab. Banjarnegara Kab. Magelang Kab. Pati Kab. Brebes

%
309,18 187,57 186,32 118,23 117,85 117,41 106,69 101,65

Kabupaten/Kota
1. Kab. Wonogiri 2. Kab. Kudus 3. Kota Salatiga 4. Kab. Tegal 5. Kota Semarang 6. Kab. Rembang 7. Kab. Batang 8. Kab. Klaten 9. Kab. Grobogan 10. Kab. Temanggung 11. Kab. Kebumen 12. Kab. Wonosobo 13. Kab. Sukoharjo 14. Kab. Pemalang 15. Kab. Sragen 16. Kab. Karanganyar 17. Kab. Blora 18. Kab. Jepara 19. Kab. Purbalingga 20. Kab. Banyumas 21. Kab. Cilacap 22. Kab. Purworejo 23. Kab. Semarang 24. Kab. Pekalongan 25. Kota Surakarta 26. Kab. Boyolali 27. Kab. Kendal

%
95,17 92,79 88,00 86,53 81,74 76,41 64,97 64,07 62,09 59,04 57,86 57,43 57,30 52,60 52,25 51,96 51,39 50,90 50,37 43,65 36,76 34,39 33,12 32,38 29,46 24,80 17,94

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

48

B. JENIS PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Jenis Pelayanan Kesehatan Rujukan terdiri dari 2 indikator kinerja SPM yaitu cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dan cakupan pelayanan kegawatdaruratan level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota. Pencapaian jenis pelayanan kesehatan rujukan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 0% karena dari 2 indikator yang ada tidak ada yang mencapai target SPM. Kabupaten/kota belum ada yang mencapai target untuk semua indikator pada Jenis Pelayanan Kesehatan Rujukan. Pencapaian

masingmasing indikator kinerja pada jenis pelayanan sebagai berikut : 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (maskin) adalah jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama & baru). Rawat perorangan inap yang tingkat meliputi lanjut adalah pelayanan diagnosa, kesehatan pengobatan,

observasi,

keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pemerintah dan swasta, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. Rawat jalan tingkat lanjut adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pemerintah dan swasta. Sarana kesehatan strata dua dan strata tiga adalah Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Indera Masyarakat, Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat, Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

49

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 hanya 6,72%, masih jauh dibawah target SPM (100%), terendah 0,01% (Kabupaten Blora) dan tertinggi 58,04% (Kabupaten Banjarnegara). Pencapaian cakupan selama tiga tahun terakhir berfluktuasi, dari 8,75% pada tahun 2009 turun menjadi 3,71% pada tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 6,72%.
100 80 60 40 20 0 2009 Cakupan Target 8,75 100 2010 3,71 100 2011 6,72 100

Gambar 3.18 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

Kabupaten/kota belum ada yang mencapai target dan ada 1 kabupaten yang tidak ada datanya yaitu Kabupaten Magelang. Rendahnya cakupan indikator ini mungkin karena yang digunakan sebagai penyebut adalah seluruh maskin, dimana tidak semua maskin perlu pelayanan kesehatan rujukan di sarkes strata dua dan tiga. 2. Cakupan Pelayanan Kegawatdaruratan level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota Cakupan pelayanan kegawatdaruratan (gadar) level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota adalah

perbandingan antara jumlah RS yang mampu memberikan pelayanan gadar level 1 dengan jumlah seluruh RS di kabupaten/kota. Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

50

klasifikasi General Emergency Life Support (GELS) dan/atau Advance Trauma Life Support (ATLS) + Advance Cardiac Life Support (ACLS), serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Cakupan pelayanan gadar level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 98,38% dengan cakupan terendah 60% (Kabupaten

Magelang) dan tertinggi 100% di 33 kabupaten (94,29%). Pencapaian cakupan selama empat tahun terakhir berfluktuasi, dari 62,38% di tahun 2008 naik menjadi 99,58% pada tahun 2009 turun menjadi 96,4% pada tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 98,38%.
100

90

80

70

60 2008 Cakupan Target 62,38 100 2009 99,58 100 2010 96,4 100 2011 98,38 100

Gambar 3.19 Cakupan pelayanan Gadar level 1 yg harus diberikan sarkes (RS) di kab/kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

C. PENYELIDIKAN

EPIDEMIOLOGI

DAN

PENANGGULANGAN

KEJADIAN LUAR BIASA Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB) terdiri dari satu indikator kinerja SPM yaitu indikator kinerja cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 yang sudah mencapai target sebanyak 33 kabupaten/kota (94,29%).

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

51

1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam adalah desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam oleh kabupaten/kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu. Desa/kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan

kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau keracunan makanan. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Ditangani adalah mencakup penyelidikan dan penanggulangan KLB. Pengertian kurang dari 24 jam adalah sejak laporan W1 diterima sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon. Penyelidikan KLB adalah rangkaian kegiatan berdasarkan caracara epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara-cara penanggulangannya. Penanggulangan KLB adalah upaya untuk

menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi <24 jam Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 100%, terendah 0% di dua kabupaten/kota yaitu di

Kabupaten Demak dan Kota Tegal karena selama tahun 2011 tidak ada desa/kelurahan yang mengalami KLB. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi <24 jam mengalami fluktuasi yaitu dari 99,63% tahun 2008, meningkat menjadi 100% tahun 2009, turun menjadi 98,45% tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 100%.

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

52

100 99,5 99 98,5 98 2008 Cakupan Target 99,63 100 2009 100 100 2010 98,45 100 2011 100 100

Gambar 3.20 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari 1 indikator kinerja SPM yaitu Cakupan desa siaga aktif. Pencapaian Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 100% atau dari indikator yang ada sudah mencapai target SPM. Semua kabupaten/kota sudah

mencapai target SPM. 1. Cakupan Desa Siaga Aktif Desa siaga mengakses dengan aktif adalah desa yang penduduknya mudah pelayanan kesehatan dasar dapat yang

memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)/Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) atau sarana kesehatan lain yang ada di wilayah tersebut seperti Puskesmas Pembantu (pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana

kesehatan lainnya. Penduduknya juga mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS). Desa siaga aktif terbagi menjadi 4 (empat)

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

53

tahapan/strata, yaitu : strata pratama, madya, purnama dan mandiri, semuanya dimasukkan sebagai cakupan pencapaian. Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang sesuai kewenangan bidan penanggungjawab poskesdes, selanjutnya dirujuk ke pustu atau puskesmas apabila tidak bisa ditangani. Surveilans penyakit yang berbasis masyarakat adalah upaya pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh masyarakat (kader dan bidan/perawat) tentang kejadian penyakit yang dapat mengancam kesehatan penduduk/masyarakat. Pemantauan pertumbuhan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh kader untuk mengetahui berat badan balita setiap bulan untuk mendeteksi secara dini pertumbuhan (D/S). Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat adalah masyarakat dimana penduduknya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan siaga aktif strata pratama, madya, purnama dan mandiri dibandingkan dengan jumlah Desa Siaga yang dibentuk. Cakupan desa siaga aktif Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 100% dan semua kabupaten/kota se Jawa Tengah telah mencapai target SPM. Pencapaian cakupan selama tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan yaitu dari 60,38% pada tahun 2009 menjadi 79,02% tahun 2010 dan 100% pada tahun 2011.
100 90 80 70 60 Cakupan Target 2009 60,38 100 2010 79,02 100 2011 100 100

Gambar 3.21 Cakupan Desa siaga aktif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

54

BAB IV KESIMPULAN

Penilaian pencapaian indikator kinerja SPM-BK tahun berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI

2010 Nomor

741/MENKES/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota berdasar Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008. Pencapaian indikator kinerja SPM-BK kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2011 secara rinci sebagai berikut : A. Pencapaian indikator kinerja SPM-BK kabupaten/kota tahun 2011

sebesar 40,91% atau 9 indikator telah mencapai target.dari 22 indikator yang ada. B. Pencapaian indikator kinerja SPM-BK kabupaten/kota tahun 2011 >50% sebanyak 24 kabupaten/kota (68,57%), 40,9%-<50% sebanyak 8

kabupaten/kota (22,86%) dan <40,9% sebanyak tiga kabupaten/kota (8,57%). C. Pencapaian Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar tahun 2011 belum

mencapai target, karena hanya 7 dari 14 indikator yang mencapai target. (38,89%). Apabila dilihat pencapaian per kabupaten/kota maka tidak ada kabupaten/kota yang mencapai target pada semua indikator. 1. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan K4 sebanyak 15 kabupaten/kota (52,86%). 2. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (48,57%). 80% sebanyak 17 kabupaten/kota 95%

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

55

3. Semua kabupaten/kota pertolongan persalinan

(100%) sudah mencapai target cakupan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan 90%. 4. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan pelayanan nifas 90% sebanyak 31 kabupaten/kota (88,57%). 5. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% sebanyak 8 kabupaten/kota (22,86%). 6. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan kunjungan bayi 90% sebanyak 26 kabupaten/kota (74,29%). 7. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan desa/kelurahan UCI 100% sebanyak 18 kabupaten/kota (51,43%). 8. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan pelayanan anak 90% sebanyak 10 kabupaten/kota (28,57%). 9. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100% sebanyak 9 kabupaten/kota (25,71%). 10. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan balita gizi buruk 100% sebanyak 34 kabupaten/kota (97,14%). 11. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% sebanyak lima kabupaten/kota (14,29%). 12. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan peserta KB Aktif >70% sebanyak 32 kabupaten/kota (91,43%). 13. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun (62,86%). 14. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan penemuan penderita pneumonia balita (2,86%). 100% hanya satu kabupaten/kota (2/100.000) sebanyak 22 kabupaten/kota

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

56

15. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif 100% sebanyak empat kabupaten/kota (11,43%). 16. Semua kabupaten/kota (100%) sudah mencapai target Penderita DBD yang ditangani 100%. 17. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target penemuan penderita Diare 100% sebanyak tiga kabupaten/kota (8,57%). 18. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin kabupaten/kota (22,86%). D. Pencapaian Jenis Pelayanan Kesehatan Rujukan tahun 2011 belum mencapai target, karena dari dua indikator pada jenis pelayanan ini tid ak ada yang mencapai target. Apabila dilihat pencapaian per kabupaten/kota maka tidak ada kabupaten/kota yang mencapai target semua indikator. 1. Tidak ada kabupaten/kota yang mencapai target Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100%. 2. Kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) 100% sebanyak 33 kabupaten/kota (94,29%). E. Pencapaian Penyelidikan Epidemiologi dan Penganggulangan KLB tahun 2011 sudah mencapai target, karena dari satu indikator pada jenis pelayanan ini sudah mencapai target. Apabila dilihat pencapaian per kabupaten/kota maka ada 33 kabupaten/kota (94,29%) yang mencapai target. F. Pencapaian Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2011 sudah mencapai target, karena dari satu indikator pada jenis pelayanan ini sudah mencapai target. Apabila dilihat pencapaian per kabupaten/kota maka semua kabupaten/kota sudah mencapai target. Perlu adanya perhatian berbagai pihak terkait terhadap jenis 100% sebanyak 8

pelayanan yang belum mencapai target SPM

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

57

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

58

LAMPIRAN I. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009-2011 (SESUAI PERMENKES RI NO. 741/MENKES/PER/VII/2008)
Pencapaian Pencapaian Pencapaian Rata-rata Rata-rata Rata-rata Jateng th Jateng th Jateng th 2009 2010 2011 93,39% 57,78% 92,04% 78,10% 93,71 75,16% Target 2010/ 2015 95% 80%

Jenis pelayanan No

Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Dasar

1 2

Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani. Cakupan kunjungan bayi Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bln keluarga miskin.

93,03%

93,62%

96,79%

90%

4 5

80,29% 24,92%

93,43% 44,70%

93,97% 55,10%

90% 80%

6 7

95,07% 91,95%

93,73% 94,06%

92,64% 96,37%

90% 100%

8 9

50,29% 25,43%

59,36% 32,32%

81,02% 38,31%

90% 100%

10 Balita gizi buruk mendapat perawatan 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12 Cakupan peserta aktif KB 13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun b. Penemuan Penderita pneumonia Balita c. Penemuan pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan Penderita Diare 14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar pasien masyarakat miskin

72,49%

93,28%

100%

100%

43,80%

52,61%

78,72%

100%

78,37%

78,57%

76,84%

70%

2,24

2,09

2,52

> 2/ 100.000 100%

25,96%

40,63%

25,54%

48,15%

69,04%

59,45%

100%

100%

100%

100%

100%

46,01% 53,84%

44,48% 47,30%

57,89% 66,43%

100% 100%

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

59

Pencapaian Rata-rata Jateng th 2009 Pelayanan Kesehatan Rujukan 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 17 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. 18 Cakupan desa siaga aktif 8,75%

Jateng th 2010 3,71%

Jateng th 2011 6,72%

2010/ 2015 100%

99,58%

96,40%

98,38%

100%

100%

98,45%

100%

100%

60,38%

79,02%

100%

80%

Jumlah indiKator wajib Kabupaten/Kota yang telah mencapai target

6 (27,27%)

6 (27,27%)

9 (40,91%)

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

60

LAMPIRAN II.

REKAP HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

kompetensi kebidanan

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

(%) 1

(%) 2

(%) 3

(%) 4

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

98.16 98.19 96.04 87.58 96.80 90.24 95.00 89.29 93.49 83.36 97.12 91.01 92.80 92.77 93.91 98.25 84.73 93.15 95.86 97.17 99.74 88.30 93.30 93.91 89.37 101.81 86.79 92.38 94.95 94.42 96.55 96.25 94.42 95.90 95.36 93.71

95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95

1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 15 0 42.86

45.53 85.58 51.16 88.43 90.71 92.08 85.81 94.94 100.00 62.77 88.59 56.92 45.23 95.43 64.79 81.72 72.21 72.39 82.13 79.79 92.67 97.92 96.91 67.13 78.64 52.12 66.41 66.06 58.30 100.00 82.54 67.42 79.37 80.03 64.96 75.16

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17 0 48.57

96.27 99.55 95.42 91.67 99.00 92.97 98.13 99.61 90.78 99.90 100.00 91.66 91.98 95.87 97.87 95.35 91.93 99.47 94.46 97.85 100.00 98.45 99.18 95.71 97.97 104.10 94.30 92.77 97.34 99.95 100.00 94.76 96.08 99.84 100.00 96.79

90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0 100.00

95.06 100.61 98.21 85.61 95.56 92.71 98.13 99.56 84.13 100.00 96.93 91.66 92.60 91.55 96.14 95.46 90.04 96.83 94.53 98.60 99.53 87.82 90.58 91.70 99.18 100.00 99.50 92.58 94.57 100.00 99.49 95.20 64.68 99.73 96.28 93.97

90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31 0 88.57

Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

(UCI)

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2015

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2010

Ket.

(%) 5

(%) 6

(%) 7

(%) 8

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

59.14 63.27 52.25 48.46 34.08 89.38 32.84 38.71 102.61 70.51 121.10 18.40 32.22 60.65 34.02 84.45 25.73 53.08 86.20 53.66 92.35 51.58 34.58 30.30 58.09 35.45 59.74 59.96 32.70 73.71 14.42 96.35 56.63 80.28 52.11 55.10

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 8 0 22.86

89.39 99.11 94.85 97.27 94.29 90.34 100.92 94.71 44.19 85.86 100.33 73.22 94.87 91.12 98.95 94.65 87.94 97.40 95.22 90.66 100.55 97.04 92.27 100.00 99.71 70.77 89.91 89.24 104.11 89.68 91.18 90.98 99.57 95.48 94.36 92.64

90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 26 0 74.29

99.30 100.00 97.49 93.17 100.00 95.75 96.23 100.00 97.75 98.25 98.80 84.35 86.44 100.00 100.00 92.88 93.20 92.61 100.00 97.94 100.00 100.00 100.00 98.60 66.13 100.00 100.00 100.00 98.32 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 96.37

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 18 0 51.43

82.10 87.16 90.14 77.11 78.85 78.27 79.23 108.09 34.03 77.02 92.49 37.07 75.55 80.44 78.78 81.16 89.62 69.17 93.25 80.86 93.06 93.22 86.91 90.09 79.15 96.31 74.65 61.20 100.00 48.35 74.67 50.75 91.08 88.42 80.22 81.02

90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10 0 28.57

Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

miskin

setingkat

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2010

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2010

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%) 11

Target 2010

Ket.

Pencapaian Th 2011 (%)

Target 2010

Ket.

(%) 9

(%) 10

(%)

(%) 12

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

59.48 3.48 51.42 59.18 3.81 100.00 100.00 0.00 100.00 0.00 4.79 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 100.00 19.98 0.00 0.00 100.00 0.00 100.00 0.00 80.95 0.00 0.00 0.00 0.40 81.91 0.00 100.00 10.96 100.00 12.77 38.31

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 9 0 25.71

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 34 0 97.14

99.91 77.19 100.00 58.42 83.92 75.69 83.81 91.34 15.55 95.00 100.00 28.52 97.96 100.00 65.76 38.56 79.89 100.00 99.00 99.71 100.00 97.59 99.99 68.89 85.08 98.55 52.92 99.50 75.09 63.91 100.00 92.02 98.96 98.54 93.75 78.72

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 0 17.14

71.55 71.06 80.73 79.08 76.92 80.94 81.15 76.81 60.25 80.69 79.42 83.00 79.80 79.78 76.78 80.19 83.14 85.32 82.25 81.26 75.09 83.30 82.14 78.74 78.62 82.50 84.04 44.22 82.02 89.54 80.17 76.85 59.27 74.23 75.47 76.84

70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 32 0 91.43

Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

AFP rate / 100 rb penduduk < 15 th Penca- Target paian Th per2011 tahun (/100000) (/100 13b) Ket.

Penemuan Penderita Pneumonia Balita PencaTarget paian Th 2010 2011 (%) (%) 14 Ket.

Penemuan pasien baru TB BTA Positif PencaTarget paian Th 2010 2011 (%) (%) 15

Penderita DBD yang ditangani

Penemuan Penderita Diare Target 2010 (%) 17 Ket.

Penca- Target Ket. paian Th per2011 tahun (%) (%) 16

PencaKet. paian Th 2011 (%)

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

1.94 1.45 1.26 2.54 2.75 3.95 6.61 2.60 1.68 1.48 2.50 1.44 4.88 3.29 2.02 1.96 2.08 2.06 4.59 2.66 5.44 1.72 2.22 1.70 1.07 0.82 1.63 2.45 2.24 3.67 3.57 5.02 3.54 1.32 4.75 2.52

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 0 62.86

2.67 29.76 9.73 49.65 90.11 24.68 10.21 12.16 3.12 16.64 6.60 4.06 12.57 5.40 10.54 7.84 1.94 2.27 8.87 54.72 16.59 16.18 15.62 93.89 29.42 71.47 16.90 43.88 38.45 179.59 4.20 28.46 24.07 19.53 9.48 25.54

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2.86

78.82 66.53 60.62 45.48 60.16 45.49 45.67 33.04 34.60 36.64 35.30 45.57 73.91 61.79 44.14 56.87 51.82 46.55 69.71 42.76 71.49 43.88 40.37 60.89 76.19 103.12 76.37 63.21 72.89 97.64 101.31 46.45 59.53 132.78 116.99 59.45

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4 0 11.43

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0 100

28.30 56.07 59.79 47.97 56.49 19.80 42.48 66.92 38.42 90.01 85.33 45.58 54.09 54.38 20.63 38.00 42.73 51.06 36.97 61.20 70.78 54.68 90.66 63.35 57.66 85.21 22.46 96.10 56.54 79.94 75.97 106.01 79.08 121.45 144.19 57.89

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3 0 8.57

Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

Miskin

Target Jenis Pelayanan Kesehatan Dasar

Masy. Miskin

kab/kota

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Penca-paian Target Th 2011 2015

Ket.

Penca-paian Th 2011

Target 2015

Ket.

Penca-paian Target Th 2011 2015

Ket.

(%) 18

(%)

(%) 19

(%)

(%) 20

(%)

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

36.76 43.65 50.37 117.85 57.86 34.39 57.43 117.41 24.80 64.07 57.30 95.17 51.96 52.25 62.09 51.39 76.41 106.69 92.79 50.90 187.57 33.12 59.04 17.94 64.97 32.38 52.60 86.53 101.65 309.18 29.46 88.00 81.74 118.23 186.32 66.43

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 8 0 22.86

6 9 9 8 10 10 10 11 6 5 12 5 7 10 8 10 7 9 12 8 15 8 10 7 6 9 6 6 9 10 11 12 7 14 12 7 0 0 0.00

1.65 10.48 9.41 58.04 1.68 9.47 4.26 0.00 1.55 1.67 3.99 0.10 10.53 4.14 3.19 0.01 4.82 3.79 10.32 3.33 7.54 7.11 9.18 0.80 4.50 3.78 2.48 1.88 5.74 31.09 23.67 23.82 20.53 9.27 10.84 6.72

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 60.00 88.89 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.38

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 0 94.29

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0.00

Jenis Pelayanan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

Epidemiologi < 24 jam

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB Penca-paian Th 2011 Target 2015

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Penca-paian Th 2011

Target 2015

Ket.

Ket.

(%) 21

(%)

(%)

(%) 22

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 100.00

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 0 94.29

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 0 94.29

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0 100.00

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0 100.00

TOTAL INDIKATOR KINERJA SPM YANG MENCAPAI TARGET

TARGET

1 Kab. Cilacap 2 Kab. Banyumas 3 Kab. Purbalingga 4 Kab. Banjarnegara 5 Kab. Kebumen 6 Kab. Purworejo 7 Kab. Wonosobo 8 Kab. Magelang 9 Kab. Boyolali 10 Kab. Klaten 11 Kab. Sukoharjo 12 Kab. Wonogiri 13 Kab. Karanganyar 14 Kab. Sragen 15 Kab. Grobogan 16 Kab. Blora 17 Kab. Rembang 18 Kab. Pati 19 Kab. Kudus 20 Kab. Jepara 21 Kab. Demak 22 Kab. Semarang 23 Kab. Temanggung 24 Kab. Kendal 25 Kab. Batang 26 Kab. Pekalongan 27 Kab. Pemalang 28 Kab. Tegal 29 Kab. Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal RATA2 JATENG PENCAPAIAN TARGET JUML. KAB/KOTA TAD % PENCAPAIAN TARGET
Ket : 1 : Mencapai target 0 : Belum mencapai target

9 12 12 11 13 13 13 13 8 8 15 8 10 13 11 13 10 12 15 11 17 11 13 10 9 12 9 9 12 13 14 15 10 17 14 9

40.91 54.55 54.55 50.00 59.09 59.09 59.09 59.09 36.36 36.36 68.18 36.36 45.45 59.09 50.00 59.09 45.45 54.55 68.18 50.00 77.27 50.00 59.09 45.45 40.91 54.55 40.91 40.91 54.55 59.09 63.64 68.18 45.45 77.27 63.64 40.91

PROSENTASE PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA SPM BID. KES. KAB/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2011

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kab. Demak Kota Pekalongan Kab. Sukoharjo Kab. Kudus Kota Salatiga Kota Surakarta Kota Tegal Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Sragen Kab. Blora Kab. Temanggung Kota Magelang Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Pati Kab. Pekalongan Kab. Brebes Kab. Banjarnegara Kab. Grobogan Kab. Jepara Kab. Semarang Kab. Karanganyar Kab. Rembang Kab. Kendal Kota Semarang Kab. Cilacap Kab. Batang Kab. Pemalang Kab. Tegal Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Wonogiri

Kabupaten/Kota

Prosentase (%) 77.3 77.3 68.2 68.2 68.2 63.6 63.6 59.1 59.1 59.1 59.1 59.1 59.1 59.1 59.1 54.5 54.5 54.5 54.5 54.5 50.0 50.0 50.0 50.0 45.5 45.5 45.5 45.5 40.9 40.9 40.9 40.9 36.4 36.4 36.4

KABUPATEN /KOTA YANG TELAH MENCAPAI TARGET PER JENIS PELAYANAN SPM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB 3 33 Kab/Kota Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Kab. Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Kab. Semarang Temanggung Kendal Batang Kab. Pekalongan Pemalang Kab. Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 4 35 Kab/kota Semua Kab/Kota sudah mencapai target pada Jenis Pelayanan ini

1 0 kab/kota Semua Kab/Kota tidak mencapai target pada Jenis Pelayanan ini 0 kab/kota

Semua Kab/Kota tidak mencapai target pada Jenis Pelayanan ini

LAMPIRAN III.

TABEL HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

KOMPLIKASI KEBIDANAN YANG DITANGANI REALISASI 01 CILACAP 02 BANYUMAS 03 PURBALINGGA 04 BANJARNEGARA 05 KEBUMEN 06 PURWOREJO 07 WONOSOBO 08 MAGELANG 09 BOYOLALI 10 KLATEN 11 SUKOHARJO 12 WONOGIRI 13 KARANGANYAR 14 SRAGEN 15 GROBOGAN 16 BLORA 17 REMBANG 18 PATI 19 KUDUS 20 JEPARA 21 DEMAK 22 SEMARANG 23 TEMANGGUNG 24 KENDAL 25 BATANG 26 PEKALONGAN 27 PEMALANG 28 TEGAL 29 BREBES 30 KOTA MAGELANG 31 KOTA SURAKARTA 32 KOTA SALATIGA 33 KOTA SEMARANG 34 KOTA PEKALONGAN 35 KOTA TEGAL JUMLAH PROVINSI 30,493 30,626 15,759 15,411 21,679 9,908 14,061 20,488 15,913 18,008 14,718 14,150 13,890 16,016 22,822 14,356 8,718 19,243 16,451 22,414 21,864 14,231 12,554 16,752 12,490 16,554 25,065 28,190 34,600 2,014 10,633 3,005 26,743 6,579 6,026 592,424 SASARAN 31,065 31,192 16,408 17,596 22,396 10,980 14,801 22,946 17,021 21,602 15,154 15,547 14,967 17,264 24,301 14,611 10,289 20,659 17,162 23,066 21,922 16,116 13,456 17,838 13,975 16,259 28,880 30,516 36,439 2,133 11,013 3,122 28,323 6,860 6,319 632,198 % 98.16 98.19 96.04 87.58 96.80 90.24 95.00 89.29 93.49 83.36 97.12 91.01 92.80 92.77 93.91 98.25 84.73 93.15 95.86 97.17 99.74 88.30 93.30 93.91 89.37 101.81 86.79 92.38 94.95 94.42 96.55 96.25 94.42 95.90 95.36 93.71 REALISASI 2,829 5,339 1,679 3,112 4,063 2,022 2,540 4,357 3,867 2,712 2,685 1,770 1,354 3,295 3,149 2,388 1,486 2,991 2,819 3,681 4,063 3,156 2,608 2,395 2,198 1,695 3,836 4,040 4,249 155 1,818 421 4,496 1,098 821 95,187 SASARAN 6,213 6,238 3,282 3,519 4,479 2,196 2,960 4,589 3,867 4,320 3,031 3,109 2,993 3,453 4,860 2,922 2,058 4,132 3,432 4,613 4,384 3,223 2,691 3,568 2,795 3,252 5,776 6,116 7,288 155 2,203 624 5,665 1,372 1,264 126,644 % 45.53 85.58 51.16 88.43 90.71 92.08 85.81 94.94 100.00 62.77 88.59 56.92 45.23 95.43 64.79 81.72 72.21 72.39 82.13 79.79 92.67 97.92 96.91 67.13 78.64 52.12 66.41 66.06 58.30 100.00 82.54 67.42 79.37 80.03 64.96 75.16

KOMPETENSI KEBIDANAN REALISASI 29,608 28,857 14,446 14,773 21,178 9,723 13,035 20,013 14,400 18,394 14,002 13,482 13,169 15,796 22,736 13,263 9,028 19,298 15,492 21,599 21,298 14,166 11,944 16,334 12,378 16,157 24,387 27,395 32,982 1,895 10,164 2,823 25,972 6,210 5,569 571,966 SASARAN 30,756 28,986 15,140 16,115 21,392 10,458 13,284 20,092 15,863 18,413 14,002 14,708 14,318 16,476 23,230 13,910 9,821 19,401 16,400 22,073 21,298 14,389 12,043 17,066 12,634 15,520 25,860 29,530 33,883 1,896 10,164 2,979 27,032 6,220 5,569 590,921 % 96.27 99.55 95.42 91.67 99.00 92.97 98.13 99.61 90.78 99.90 100.00 91.66 91.98 95.87 97.87 95.35 91.93 99.47 94.46 97.85 100.00 98.45 99.18 95.71 97.97 104.10 94.30 92.77 97.34 99.95 100.00 94.76 96.08 99.84 100.00 96.79 REALISASI 29,238 29,163 14,869 13,796 20,406 9,696 13,035 19,989 13,781 18,413 13,572 13,482 13,094 15,083 22,439 13,278 8,843 18,786 15,476 21,765 21,197 12,623 11,668 15,649 12,524 15,520 25,716 27,226 32,042 1,896 10,112 2,836 17,484 6,202 5,354 556,253 SASARAN 30,756 28,986 15,140 16,115 21,354 10,458 13,284 20,078 16,380 18,413 14,002 14,708 14,140 16,476 23,341 13,910 9,821 19,401 16,372 22,073 21,298 14,374 12,881 17,066 12,628 15,520 25,846 29,408 33,883 1,896 10,164 2,979 27,032 6,219 5,561 591,963 % 95.06 100.61 98.21 85.61 95.56 92.71 98.13 99.56 84.13 100.00 96.93 91.66 92.60 91.55 96.14 95.46 90.04 96.83 94.53 98.60 99.53 87.82 90.58 91.70 99.18 100.00 99.50 92.58 94.57 100.00 99.49 95.20 64.68 99.73 96.28 93.97 REALISASI 2,691 2,699 1,189 1,164 1,047 1,332 651 1,211 2,463 2,087 2,520 388 661 1,433 1,133 1,677 361 1,484 2,017 1,679 2,763 1,133 639 738 1,107 786 2,250 2,421 1,614 224 217 410 2,187 744 449 47,569

DITANGANI SASARAN 4,550 4,266 2,276 2,402 3,072 1,490 1,982 3,129 2,400 2,960 2,081 2,109 2,052 2,363 3,330 1,986 1,403 2,796 2,340 3,129 2,992 2,197 1,848 2,436 1,906 2,217 3,766 4,038 4,935 304 1,504 426 3,862 927 862 86,333 % 59.14 63.27 52.25 48.46 34.08 89.38 32.84 38.71 102.61 70.51 121.10 18.40 32.22 60.65 34.02 84.45 25.73 53.08 86.20 53.66 92.35 51.58 34.58 30.30 58.09 35.45 59.74 59.96 32.70 73.71 14.42 96.35 56.63 80.28 52.11 55.10

MP-ASI ANAK 6-24 BULAN KELUARGA MISKIN REALISASI 01 CILACAP 02 BANYUMAS 03 PURBALINGGA 04 BANJARNEGARA 05 KEBUMEN 06 PURWOREJO 07 WONOSOBO 08 MAGELANG 09 BOYOLALI 10 KLATEN 11 SUKOHARJO 12 WONOGIRI 13 KARANGANYAR 14 SRAGEN 15 GROBOGAN 16 BLORA 17 REMBANG 18 PATI 19 KUDUS 20 JEPARA 21 DEMAK 22 SEMARANG 23 TEMANGGUNG 24 KENDAL 25 BATANG 26 PEKALONGAN 27 PEMALANG 28 TEGAL 29 BREBES 30 KOTA MAGELANG 31 KOTA SURAKARTA 32 KOTA SALATIGA 33 KOTA SEMARANG 34 KOTA PEKALONGAN 35 KOTA TEGAL JUMLAH PROVINSI 27,116 28,185 14,390 15,577 19,312 8,975 13,336 19,753 7,072 16,941 13,919 10,296 12,977 14,352 21,968 12,531 8,225 18,152 14,854 18,912 20,056 14,211 11,366 16,240 12,667 10,461 22,576 24,020 34,255 1,817 9,144 2,581 25,636 5,899 5,420 533,192 SASARAN 30,336 28,439 15,171 16,014 20,481 9,935 13,214 20,857 16,003 19,732 13,873 14,061 13,678 15,751 22,201 13,239 9,353 18,637 15,599 20,861 19,946 14,644 12,318 16,240 12,704 14,781 25,109 26,917 32,902 2,026 10,029 2,837 25,746 6,178 5,744 575,556 % 89.39 99.11 94.85 97.27 94.29 90.34 100.92 94.71 44.19 85.86 100.33 73.22 94.87 91.12 98.95 94.65 87.94 97.40 95.22 90.66 100.55 97.04 92.27 100.00 99.71 70.77 89.91 89.24 104.11 89.68 91.18 90.98 99.57 95.48 94.36 92.64 REALISASI 282 331 233 259 460 473 255 372 261 394 165 248 153 208 280 274 274 376 132 190 249 235 289 281 164 285 222 287 292 17 51 22 177 47 27 8,265 SASARAN 284 331 239 278 460 494 265 372 267 401 167 294 177 208 280 295 294 406 132 194 249 235 289 285 248 285 222 287 297 17 51 22 177 47 27 8,576 % 99.30 100.00 97.49 93.17 100.00 95.75 96.23 100.00 97.75 98.25 98.80 84.35 86.44 100.00 100.00 92.88 93.20 92.61 100.00 97.94 100.00 100.00 100.00 98.60 66.13 100.00 100.00 100.00 98.32 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 96.37 REALISASI 86,868 87,296 48,103 44,869 83,124 31,103 39,867 65,228 20,250 60,791 50,999 21,032 38,931 50,678 67,066 43,350 33,529 50,811 51,545 64,368 71,861 54,604 41,180 58,524 30,166 55,663 75,126 65,892 123,071 3,918 29,368 6,005 93,795 16,847 20,036 1,785,864 SASARAN 105,810 100,153 53,365 58,187 105,414 39,740 50,321 60,345 59,512 78,926 55,141 56,741 51,527 63,004 85,136 53,412 37,414 73,454 55,274 79,602 77,222 58,576 47,385 64,960 38,112 57,796 100,636 107,668 123,071 8,104 39,332 11,832 102,984 19,054 24,977 2,204,187 % 82.10 87.16 90.14 77.11 78.85 78.27 79.23 108.09 34.03 77.02 92.49 37.07 75.55 80.44 78.78 81.16 89.62 69.17 93.25 80.86 93.06 93.22 86.91 90.09 79.15 96.31 74.65 61.20 100.00 48.35 74.67 50.75 91.08 88.42 80.22 81.02 REALISASI 5382 360 2905 6044 445 307 5089 0 9439 0 134 0 0 0 0 123 16911 1500 0 0 767 0 1727 0 34 0 0 0 60 154 0 1214 105 1452 1679 55,831 SASARAN 9,049 10,340 5,650 10,213 11,665 307 5,089 0 9,439 0 2,796 0 0 2,962 0 123 16,911 7,508 0 0 767 5,994 1,727 0 42 0 0 13,350 14,828 188 0 1,214 958 1,452 13,152 145,724 % 59.48 3.48 51.42 59.18 3.81 100.00 100.00 0 100.00 0 4.79 0 0 0 0 100.00 100.00 19.98 0 0 100.00 0 100.00 0 80.95 0 0 0 0 81.91 0 100.00 10.96 100.00 12.77 38.31

MENDAPAT PERAWATAN REALISASI 461 163 48 143 142 181 88 30 20 55 30 49 8 77 25 123 59 185 98 153 54 134 38 136 37 217 10 49 230 2 0 13 36 22 71 3,187 SASARAN 461 163 48 143 142 181 88 30 20 55 30 49 8 77 25 123 59 185 98 153 54 134 38 136 37 217 10 49 230 2 0 13 36 22 71 3,187 % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD/SEDERAJAT REALISASI 01 CILACAP 02 BANYUMAS 03 PURBALINGGA 04 BANJARNEGARA 05 KEBUMEN 06 PURWOREJO 07 WONOSOBO 08 MAGELANG 09 BOYOLALI 10 KLATEN 11 SUKOHARJO 12 WONOGIRI 13 KARANGANYAR 14 SRAGEN 15 GROBOGAN 16 BLORA 17 REMBANG 18 PATI 19 KUDUS 20 JEPARA 21 DEMAK 22 SEMARANG 23 TEMANGGUNG 24 KENDAL 25 BATANG 26 PEKALONGAN 27 PEMALANG 28 TEGAL 29 BREBES 30 KOTA MAGELANG 31 KOTA SURAKARTA 32 KOTA SALATIGA 33 KOTA SEMARANG 34 KOTA PEKALONGAN 35 KOTA TEGAL JUMLAH PROVINSI 45,753 30,719 16,710 10,410 18,052 12,429 14,135 21,218 3,762 18,123 13,679 13,282 12,734 88,744 19,581 34,071 7,974 20,489 21,574 16,971 9,297 16,756 13,540 13,145 17,559 17,565 18,723 64,293 31,565 1,622 18,248 2,836 24,553 5,814 4,784 700,710 SASARAN 45,794 39,798 16,710 17,820 21,512 16,421 16,866 23,229 24,189 19,077 13,679 46,565 12,999 88,744 29,778 88,347 9,981 20,489 21,792 17,020 9,297 17,169 13,542 19,080 20,639 17,823 35,380 64,617 42,036 2,538 18,248 3,082 24,812 5,900 5,103 890,076 % 99.91 77.19 100.00 58.42 83.92 75.69 83.81 91.34 15.55 95.00 100.00 28.52 97.96 100.00 65.76 38.56 79.89 100.00 99.00 99.71 100.00 97.59 99.99 68.89 85.08 98.55 52.92 99.50 75.09 63.91 100.00 92.02 98.96 98.54 93.75 78.72 REALISASI 246,174 218,164 152,657 152,657 164,531 97,887 134,515 165,706 106,496 164,544 123,642 183,059 133,914 151,144 221,618 156,752 110,366 226,092 112,669 184,454 194,756 159,482 122,357 144,911 123,648 139,669 219,961 111,505 310,034 15,454 56,604 21,666 135,125 33,176 36,656 5,032,045 SASARAN 344,059 307,020 189,105 193,047 213,911 120,937 165,752 215,724 176,761 203,914 155,676 220,543 167,821 189,456 288,647 195,469 132,754 264,997 136,981 227,005 259,365 191,447 148,963 184,039 157,276 169,295 261,725 252,156 377,986 17,259 70,608 28,194 227,967 44,693 48,573 6,549,125 % 71.55 71.06 80.73 79.08 76.92 80.94 81.15 76.81 60.25 80.69 79.42 83.00 79.80 79.78 76.78 80.19 83.14 85.32 82.25 81.26 75.09 83.30 82.14 78.74 78.62 82.50 84.04 44.22 82.02 89.54 80.17 76.85 59.27 74.23 75.47 76.84 REALISASI 9 6 3 6 9 7 14 8 4 4 5 3 10 7 7 4 3 6 9 8 16 4 4 4 2 2 6 10 11 1 4 2 13 1 3 215

<15 THN SASARAN 464,859 413,838 237,403 236,107 326,732 177,022 211,734 307,314 238,529 269,474 200,077 208,611 205,019 212,444 346,987 204,105 143,914 291,506 195,991 300,246 293,857 232,084 180,227 234,941 186,938 243,057 367,993 407,468 492,120 27,246 111,980 39,853 367,397 75,578 63,116 8,515,767 /100000 1.94 1.45 1.26 2.54 2.75 3.95 6.61 2.60 1.68 1.48 2.50 1.44 4.88 3.29 2.02 1.96 2.08 2.06 4.59 2.66 5.44 1.72 2.22 1.70 1.07 0.82 1.63 2.45 2.24 3.67 3.57 5.02 3.54 1.32 4.75 2.52 REALISASI 369 3,731 686 3,771 8,203 1,232 663 1,193 236 1,518 424 265 811 377 794 473 84 204 587 5,015 1,524 1,185 913 6,578 1,690 5,207 2,012 5,516 6,127 1,424 156 366 2,743 469 156 66,702

BALITA SASARAN 13,837 12,535 7,048 7,596 9,104 4,991 6,496 9,813 7,558 9,125 6,425 6,534 6,452 6,978 7,531 6,035 4,327 9,006 6,615 9,164 9,188 7,326 5,845 7,006 5,744 7,286 11,907 12,571 15,936 793 3,716 1,286 11,394 2,401 1,646 261,214 % 2.67 29.76 9.73 49.65 90.11 24.68 10.21 12.16 3.12 16.64 6.60 4.06 12.57 5.40 10.54 7.84 1.94 2.27 8.87 54.72 16.59 16.18 15.62 93.89 29.42 71.47 16.90 43.88 38.45 179.59 4.20 28.46 24.07 19.53 9.48 25.54 REALISASI 1,384 1,107 551 423 746 338 369 418 345 443 311 453 643 566 618 505 328 593 580 502 810 437 306 587 576 925 1,031 1,172 1,086 124 543 85 990 401 303 20,599 SASARAN 1,756 1,664 909 930 1,240 743 808 1,265 997 1,209 881 994 870 916 1,400 888 633 1,274 832 1,174 1,133 996 758 964 756 897 1,350 1,854 1,490 127 536 183 1,663 302 259 34,651 % 78.82 66.53 60.62 45.48 60.16 45.49 45.67 33.04 34.60 36.64 35.30 45.57 73.91 61.79 44.14 56.87 51.82 46.55 69.71 42.76 71.49 43.88 40.37 60.89 76.19 103.12 76.37 63.21 72.89 97.64 101.31 46.45 59.53 132.78 116.99 59.45

PELAYANAN KES. DASAR MASYARAKAT MISKIN REALISASI 01 CILACAP 02 BANYUMAS 03 PURBALINGGA 04 BANJARNEGARA 05 KEBUMEN 06 PURWOREJO 07 WONOSOBO 08 MAGELANG 09 BOYOLALI 10 KLATEN 11 SUKOHARJO 12 WONOGIRI 13 KARANGANYAR 14 SRAGEN 15 GROBOGAN 16 BLORA 17 REMBANG 18 PATI 19 KUDUS 20 JEPARA 21 DEMAK 22 SEMARANG 23 TEMANGGUNG 24 KENDAL 25 BATANG 26 PEKALONGAN 27 PEMALANG 28 TEGAL 29 BREBES 30 KOTA MAGELANG 31 KOTA SURAKARTA 32 KOTA SALATIGA 33 KOTA SEMARANG 34 KOTA PEKALONGAN 35 KOTA TEGAL JUMLAH PROVINSI 147 201 108 100 31 198 20 31 83 104 107 11 135 200 189 64 106 331 148 301 219 35 87 80 45 77 50 99 132 41 96 13 1,303 24 30 4,946 SASARAN 147 201 108 100 31 198 20 31 83 104 107 11 135 200 189 64 106 331 148 301 219 35 87 80 45 77 50 99 132 41 96 13 1,303 24 30 4,946 % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 REALISASI 19,658 36,871 21,471 17,633 27,716 5,825 13,566 33,449 15,124 43,024 29,750 17,911 18,606 19,741 11,418 13,336 10,689 25,722 12,159 28,404 31,604 21,528 27,172 24,127 17,239 30,226 11,982 56,703 41,471 3,998 16,046 7,638 52,049 14,458 14,614 792,928 SASARAN 69,461 65,756 35,911 36,755 49,065 29,417 31,932 49,987 39,361 47,801 34,865 39,293 34,398 36,305 55,358 35,097 25,014 50,379 32,886 46,415 44,651 39,370 29,971 38,083 29,896 35,474 53,355 59,002 73,343 5,001 21,122 7,205 65,818 11,905 10,135 1,369,786 % 28.30 56.07 59.79 47.97 56.49 19.80 42.48 66.92 38.42 90.01 85.33 45.58 54.09 54.38 20.63 38.00 42.73 51.06 36.97 61.20 70.78 54.68 90.66 63.35 57.66 85.21 22.46 96.10 56.54 79.94 75.97 106.01 79.08 121.45 144.19 57.89 REALISASI 261,606 287,611 218,612 533,386 309,711 82,045 184,938 525,339 170,839 839,981 157,716 339,124 178,059 143,534 247,934 152,596 245,619 420,484 118,451 156,991 834,814 88,292 138,396 89,667 213,072 128,260 316,453 324,104 201,788 85,186 37,041 29,205 325,346 135,448 117,052 8,638,700 SASARAN 711,704 658,945 433,999 452,608 535,252 238,603 322,044 447,458 688,861 1,311,019 275,262 356,340 342,704 274,707 399,304 296,915 321,458 394,136 127,653 308,452 445,057 266,589 234,424 499,704 327,950 396,067 601,653 374,562 198,512 27,552 125,732 33,186 398,009 114,561 62,823 13,003,805 % 36.76 43.65 50.37 117.85 57.86 34.39 57.43 117.41 24.80 64.07 57.30 95.17 51.96 52.25 62.09 51.39 76.41 106.69 92.79 50.90 187.57 33.12 59.04 17.94 64.97 32.38 52.60 86.53 101.65 309.18 29.46 88.00 81.74 118.23 186.32 66.43

MASYARAKAT MISKIN REALISASI 11,716 69,053 40,818 262,715 9,018 22,595 13,719 0 10,645 21,850 10,992 348 36,076 11,364 12,757 42 15,493 14,932 13,178 10,281 33,546 18,955 21,522 4,001 14,754 14,991 14,898 7,027 11,388 8,567 29,767 7,905 81,695 10,622 6,810 874,040 SASARAN 711,704 658,945 433,999 452,608 535,252 238,603 322,044 447,458 688,861 1,311,019 275,262 356,340 342,704 274,707 399,304 296,915 321,458 394,136 127,653 308,452 445,057 266,589 234,424 499,704 327,950 396,067 601,653 374,562 198,512 27,552 125,732 33,186 398,009 114,561 62,823 13,003,805 % 1.65 10.48 9.41 58.04 1.68 9.47 4.26 0 1.55 1.67 3.99 0.10 10.53 4.14 3.19 0.01 4.82 3.79 10.32 3.33 7.54 7.11 9.18 0.80 4.50 3.78 2.48 1.88 5.74 31.09 23.67 23.82 20.53 9.27 10.84 6.72 REALISASI

LEVEL 1 DI RS SASARAN 9 24 5 1 12 9 3 5 9 8 4 2 6 17 7 6 2 1 8 6 3 4 4 3 2 3 4 7 7 8 13 9 23 8 5 247 % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 60.00 88.89 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.38

9 24 5 1 12 9 3 3 8 8 4 2 6 17 7 6 2 1 8 6 3 4 4 3 2 3 4 7 7 8 13 9 23 8 5 243

DESA/KELURAHAN KLB DGN PENYELIDIKAN EPID <24 JAM REALISASI 01 CILACAP 02 BANYUMAS 03 PURBALINGGA 04 BANJARNEGARA 05 KEBUMEN 06 PURWOREJO 07 WONOSOBO 08 MAGELANG 09 BOYOLALI 10 KLATEN 11 SUKOHARJO 12 WONOGIRI 13 KARANGANYAR 14 SRAGEN 15 GROBOGAN 16 BLORA 17 REMBANG 18 PATI 19 KUDUS 20 JEPARA 21 DEMAK 22 SEMARANG 23 TEMANGGUNG 24 KENDAL 25 BATANG 26 PEKALONGAN 27 PEMALANG 28 TEGAL 29 BREBES 30 KOTA MAGELANG 31 KOTA SURAKARTA 32 KOTA SALATIGA 33 KOTA SEMARANG 34 KOTA PEKALONGAN 35 KOTA TEGAL JUMLAH PROVINSI 18 15 6 13 3 4 8 8 10 49 9 5 28 15 13 6 6 4 3 4 16 24 9 11 8 4 11 2 1 3 2 19 2 339 SASARAN 18 15 6 13 3 4 8 8 10 49 9 5 28 15 13 6 6 4 3 4 16 24 9 11 8 4 11 2 1 3 2 19 2 339 % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 REALISASI 284 331 239 278 460 494 265 372 267 401 167 294 177 208 280 295 294 406 132 194 249 235 289 285 248 285 222 287 297 17 51 22 177 47 27 8,576 SASARAN 284 331 239 278 460 494 265 372 267 401 167 294 177 208 280 295 294 406 132 194 249 235 289 285 248 285 222 287 297 17 51 22 177 47 27 8,576 % 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

DAFTAR DEFINISI OPERASIONAL

Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan stndar paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu desa/kelurahan dimana >80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

: :

Cakupan kunjungan bayi

Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

: :

balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Cakupan peserta KB aktif

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

77

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun Penemuan penderita pneumonia balita Penemuan pasien baru TB BTA positif

jumlah kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun pertahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama & baru) pelayanan gadar level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota

Penderita DBD yang ditangani

Penemuan penderita diare

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Cakupan pelayanan Gawat : Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam Desa siaga aktif :

desa/kelurahan mengalami Kejadian Lura Biasa (KLB) yang ditangani <24 jam oleh kabupaten/kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu desa yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)/Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) atau sarana kesehatan lain yang ada di wilayah tersebut seperti Puskesmas Pembantu (pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

78

DAFTAR SINGKATAN
ACLS AFP AIDS ATLS Balita BB BBLR BPS CDR DBD Gadar Gakin GELS Hb HIV ISPA K4 KB KIA KLB KMS Maskin MP-ASI MTBS OAT PAUD PD3I PDRB Permenkes PHBS PKD Polindes : Advance Cardiac Life Support : Acute Flaccid Paralysis : Acquired Immuno Deficiency Syndrome : Advance Trauma Life Support : Bawah Lima Tahun : Berat Badan : Berat Badan Lahir Rendah : Badan Pusat Statistik : Case Detection Rate : Demam Berdarah Dengue : Kegawatdaruratan : Keluarga Miskin : General Emergency Life Support : Hemoglobin : Human Immunodeficiency Virus : Infeksi Saluran Pernafasan Atas : Kunjungan ke 4 : Keluarga Berencana : Kesehatan Ibu dan Anak : Kejadian Luar Biasa : Kartu Menuju Sehat : Masyarakat Miskin : Makanan Pendamping Air Susu Ibu : Manajemen Terpadu Balita Sakit : Obat Anti Tuberkulosis : Pendidikan Anak Usia Dini : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi : Produk Domestik Regional Bruto : Peraturan Menteri Kesehatan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Poliklinik Kesehatan Desa : Pondok Bersalin Desa

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

79

PONED PONEK Poskesdes Posyandu PUS Puskesmas Pustu RDT RKP RPJMN RSB RSIA RSU RTM Sarkes SD SDIDTK SMP SPM-BK SPS TB TB BTA TBC TDDK UCI UKBM UKGS UKS WUS

: Pelayanan Obstetri Neonatal Emengensi Dasar : Pelayanan Obstetri Neonatal Emengensi Komprehensif : Pos Kesehatan Desa : Pos Pelayanan Terpadu : Pasangan Usia Subur : Pusat Kesehatan Masyarakat : Puskesmas Pembantu : Rapid Diagnosis Test : Rencana Kerja Pembangunan : Rencana Pembangungan Jangka Menengah Nasional : Rumah Sakit Bersalin : Rumah Sakit Ibu dan Anak : Rumah Sakit Umum : Rumah Tangga Miskin : Sarana Kesehatan : Sekolah Dasar : Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang : Sekolah Menengah Pertama : Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan : Sewaktu Pagi dan Sewaktu : Tinggi Badan : Tuberkulosis Basil Tahan Asam : Tuberculosis : Tarikan Dinding Dada bagian bawah Kedalam : Universal Child Immunization : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah : Usaha Kesehatan Sekolah : Wanita Usia Subur

SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

80

Anda mungkin juga menyukai