Anda di halaman 1dari 12

BPROPOSAL TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


I . TOPIK : TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI 1 : MENONTON TELEVISI

II. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya 2. TUJUAN KHUSUS a. Klien mampu memyebutkan apa yang dilihat b. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara tv/video yang ditonton c. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain

III. LATAR BELAKANG Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu angota kelompok yang lain. IV. KRITERIA KLIEN 1. Klien dengan masalah stimulasi persepsi 2. Klien sudah kooperatif V. PROGRAM SELEKSI Klien yang dapat mengikuti TAK didapatkan dari : a. Berdasarkan pasien kelolaan mahasiswa (kelompok) b. Berdasarkan seleksi kelompok c. Berdasarkan rekomendasi dari perawat ruangan VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK a. Tempat : RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, Ruang Nuri b. Hari/tanggal : Selasa/ 6 desember 2011

c. Waktu : 09.00 09.45 WIB d. Pengorganisasian :


Leader : BUDI UTOMO

Tugasnya: sebagai pembuka acara, mengontrol TAK dan sebagai pembawa acara selama kegiatan TAK Co leader : NOVIANA Tgasnya: Membantu leader mengarahkan dan mengontrol jalannya TAK Fasilitator : AYU WANDIRA, EMI SURYATI Tugasnya: Mempersiapkan alat,tempat,dan klien Observer : ASTUTI Tugasnya: Memantau dan mengevaluasi hasil selama TAK berlangsung, dari awal kegiatan sampai proses TAK selesai VII. SETTING TEMPAT 1. Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap tv 2. Ruangan nyaman dan tenang VIII. ALAT 1. Televisi dan/atau video player 2. Kaset video 3. Buku catatan dan pulpen 4. Jadwal kegiatan klien IX. METODE 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab

X. RENCANA PELAKSANAAN NO Terapi 1 Persiapan : Menyiapkan ruangan Menyiapkan alat Menyiapkan pasien 2 Proses: Membuka proses TAK : mengucapkan salam, memperkenalkan kelompok Memjelaskan kepada klien tujuan TAK Melaksanakan TAK Mengevaluasi respon klien

Waktu 10 menit

Subyektif terapi Ruangan,alat,klien

2 menit

Menjawab salam memperhatikan

8 menit mengikuti TAK 10 menit 10 menit klien mengungkapkan perasaannya memperhatikan menjawab salam

Penutup 5 menit Menyimpulkan dan mengucapkan salam

XI. LANGKAH KEGIATAN 1. persiapan a. memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan indikasi : klien perubahan sensori persepsi dan klien menarik diri yang telak mengikuti TAKS b. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. orientasi a. salam teraupetik 1. salam dari terapis 2. perkenalan nama, dan panggilan terapis 3. menanyakan nama dan panggilan semua klien b. evaluasi/validasi 1. menanyakan perasaan klien saat ini 2. menanyakan masalah yang dirasakan c. kontrak 1. menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu menoton tv dan bercakap-cakap tentang tv yang ditonton. 2. menjelaskan aturan main berikut. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja a. Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klien b. Beri kesempatan bagi klien untuk menonton acara tv selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikan c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai acara TV yag telah ditonton d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya e. Berikan pujian / penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat f. Ulangi c,d dan e sampai semua klien mendapat kesempatan g. Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton 4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak lanjut 1. Menganjurkan klien untuk melatih kempampuan mempersepsikan tanyangan TV tertentu dan mendiskusikannya pada orang lain 2. Membuat jadwal nonton TV c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang 2. Menyepakati waktu dan tempat XII. EVALUASI dan DOKUMENTASI Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlansung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK stimulasi persepsi umum, sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 1 : TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM Kempampuan persepsi : Menonton TV No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 2

Memberi pendapat tentang acara TV Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk : 1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda-tanda jika diemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK ada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan :klien mengikuti TAK stimulasi persepsi (TV), klien mampu dan benar memberikan pendapat tentang acara TV, tetapi belum memberi tanggapan pada pendapat klien lain. anjurkan menonton TV bersama klien lain dan bercakap-cakap tentang acara TV (buat jadwal).

modul terapi aktivitas kelompok


MODUL III-B TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling tergantung satu dengan lainnya dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling pengaruh mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptive menajdi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok.

Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku di mana perilaku pasien bersifat maladaptive, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distress dan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.

Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi kelompok di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang adaptif.

1. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Ada 4 jenis TAK yang sudah dikembangkan yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. TAK Sosialisasi TAK Orientasi Realita TAK Stimulasi Sensori TAK Stimulasi Persepsi TAK Sosialisasi

TAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas belajar tahapan komunikasi dengan orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan social.

TAK sosialisasi diindikasikan untuk pasien: a. Isolasi Sosial 2. Kerusakan Interaksi Sosial 3. Harga diri rendah

Tujuan TAK sosialisasi adalah: 1. Pasien mampu memperkenalkan diri

2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok


3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok 4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan 5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain

6. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok 7. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan

TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sesi I : Memperkenalkan diri Sesi II : Berkenalan dengan anggota kelompok Sesi III : Bercakap-cakap dengan anggota Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain Sesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok Sesi VII : Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan

Pelaksanaan kegiatan TAK sosialisasi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 16 sampai dengan halaman 48.

6. TAK Stimulasi Persepsi TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Tujuan TAK stimulasi persepsi: 1. Pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat 2. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.

Indikasi TAK stimulasi persepsi: 1. 2. 3. 4. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan Pasien dengan halusinasi Pasien dengan harga diri rendah Pasien dengan isolasi sosial

TAK stimulasi persepsi terdiri dari 3 jenis meliputi:

1.

TAK Stimulasi Persepsi Umum: 1. Sesi I: Menonton TV 2. Sesi II: Membaca majalah/Koran 3. Sesi III: Melihat gambar

2. TAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan: 1. 2. 3. 4. 5. Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan interaksi social asertif Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan patuh minum obat Sesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan ibadah

3. TAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasi: 1. 2. 3. 4. 5. Sesi I: Mengenal halusinasi Sesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik halusinasi Sesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan Sesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap Sesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur

4. TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah: 1. Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif 2. Sesi II: Melatih kemampuan dan aspek positif

Pelaksanaan TAK stimulasi persepsi dapat dilihat pada Buku TAK halaman 49105.

7. TAK Stimulasi Sensori TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar memberikan respon yang adekuat.

TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk pasien: 1. Isolasi sosial 2. Harga diri rendah 3. Kurang komunikasi verbal

Tujuan TAK stimulasi sensori meliputi:

1. 2. 3. 4.

Pasien mampu berespon terhadap suara yang didengar Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat Pasien berespon terhadap gambar yang dilihat Pasien mengekspresikan perasaan melalui gambar

Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu stimulasi suara, stimulasi gambar atau gabungan. Dalam terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa diterapkan meliputi: 1. Sesi I: Stimulasi sensori; musik 2. Sesi II: Menggambar 3. Sesi III: menonton TV/Video

Proses pelaksanaan masing-masing sesi TAK tersebut dapat dibaca dalam Buku TAK halaman107-115.

8. TAK Orientasi Realita TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.

Tujuan TAK orientasi realita: 1. Pasien mengenal tempat ia berada 2. Pasien mengenal waktu 3. Pasien mengenal diri sendiri dan orang lain

Indikasi TAK stimulasi sensori adalah pasien yang: 1. Gangguan orientasi realita: orang, tempat, waktu, misalnya pada psikotik 2. Pasien demensia

Bentuk kegiatan TAK orientasi realita adalah pengenalan orang, tempat, dan waktu yang dikerjakan dalam kelompok. Tahapannya meliputi: 1. Sesi I: Pengenalan orang

2. Sesi II: Pengenalan tempat 3. Sesi III: Pengenalan waktu

Proses pelaksanaan TAK stimulasi orientasi realita dapat dibaca pada buku TAK halaman 116126.

Struktur Kelompok
Struktur kelompok terdiri dari: 9. Pimpinan Kelompok (leader). Pimpinan kelompok dapat diperankan oleh Perawat CMHN atau Kader yang telah terlatih. Leader memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan terapi. 10. Anggota Kelompok. Anggota kelompok adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi TAK yang telah ditentukan. Jumlah anggota dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang.

Lama Pelaksanaan TAK


Lama pelaksanaan TAK adalah 20 - 40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah kohesif TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit.

Proses Terapi Aktivitas Kelompok


TAK terdiri dari 4 tahapan meliputi: 11. Tahap Persiapan. Dalam tahap persiapan dilakukan: 1. Identifikasi pasien yang akan dilibatkan dalam TAK. Pasien yang akan dilibatkan dalam TAK adalah pasien yang:

1. 2. 3. 4.

sehat fisik, sudah kooperatif berkomunikasi dengan baik tidak dalam pengaruh obat yang mengganggu kemampuan konsentrasi pasien

1.

Penetapan jenis TAK. Jenis TAK ditentukan oleh masalah keperawatan yang dialami oleh pasien yang ada di wilayah pelayanan perawat CMHN (Desa Siaga Sehat Jiwa). Berikut ini pedoman jenis TAK yang bisa dilaksanakan:

1. 2. 3. 4. 5.

Pasien Perilaku Kekerasan: TAK Sosialisasi, dilanjutkan dengan TAK SP Mengontrol PK Pasien halusinasi: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP mengontrol halusinasi Pasien Isolasi social: TAK sosialisasi Pasien Harga Diri Rendah: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri Pasien Defisit Perawatan Diri: TAK sosialisasi (fase 4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn diri). 6. Pasien Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan TAK SP meningkatkan Harga Diri 7. Pasien Demensia: TAK Orientasi Realita dilanjutkan dengan TAK sosialisasi 8. Pasien Depresi: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan Tak meningkatkan Harga Diri

Persiapan alat dan bahan. Untuk masing-masing jenis TAK diperlukan peralatan yang berbeda-beda. Apabila di area di mana perawat CMHN bertugas tidak ada alat yang diperlukan, dapat diganti alat yang semacamnya. Misalnya bola tennis dapat diganti dengan bola plastik. Kaset lagu dapat disesuaikan dengan kaset yang ada dan sesuai dengan daerah setempat. 2. Tentukan tempat. Tempat yang dipilih adalah cukup luas, nyaman dan aman. Tepat tersebut dapat berupa rumah Ketua Lorong, Rumah Pak Keucik, atau Balai Pertemuan lainnya. 3. Penetapan waktu pelaksanaan. Untuk menentukan waktu pelaksanaan perawat CMHN harus membuat kesepakatan dengan semua pasien. Pilih waktu yang disepakati oleh sebagian besar pasien. 2. Tahap Orientasi. Tahapan ini dilakukan sesudah pasien berkumpul di tempat dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam orientasi meliputi: 1. Mengucapkan salam 2. Memvalidasi perasaan pasien/keluarga 3. Menjelaskan tujuan TAK 4. Menyepakati aturan main TAK 3. Tahap Kerja. Dalam tahapan ini leader memimpin pasien untuk melakukan aktivitas TAK untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu mengajak pasien memperkenalkan jati diri secara bergantian sampai semua pasien melakukannya. Tahapan pelaksanaan TAK dapat dilihat di Buku TAK. 4. Tahap Terminasi. Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK. Kegiatan terminasi meliputi: 1. Evaluasi perasaan pasien 2. Memberikan pujian 3. Memberikan tindak lanjut kegiatan 4. Menyepakati kegiatan TAK berikutnya

1.

Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok


15. Evaluasi Kemampuan Pasien

Evaluasi kegiatan TAK dilakukan dengan mengamati perilaku pasien selama TAK dilaksanakan. Apakah pasien menunjukkan perilaku seperti yang telah direncanakan atau tidak. Caranya adalah dengan mengisi table evaluasi pada masing-masing jenis TAK (Lihat Buku TAK). 16. Evaluasi Kemampuan Perawat Dalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi dengan format sbb:

EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MEMIMPIN TAK

Nama Perawat : Ruangan Praktek : Jenis TAK : Hari, tgl :

Skor No A Fase Orientasi 1 Mengucapkan salam terapeutik 2 Mengevaluasi/memvalidasi kondisi pasien 3 Membuat kontrak topik, waktu, tempat TAK 4 Menjelaskan aturan main TAK B Fase Kerja 1 Urutan kegiatan sesuai dengan pedoman 2 Mengarahkan peserta untuk mengikuti kegiatan sesuai rencana 3 Mengatasi masalah-masalah yang timbul dengan Kriteria Evaluasi 4 3 2 1

pendekatan terapeutik 4 Menggunakan teknik komunikasi terapeutik 5 Memberikan reinforcement positif pada pasien C Fase Terminasi 1 Mengevaluasi kesan dan pencapaian peserta TAK 2 Menyampaikan tindak lanjut untuk pasien 3 Membuat kontrak TAK berikutnya (topik, waktu, tempat Total Skor

, 20.. Penilai

(.)

Anda mungkin juga menyukai