BAGIAN - 1
REVIEW
Definisi Fotogrametri
Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan disekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan/ pengukuran dan interpretasi citra fotografis atau rekaman gambar gelombang elektromagnetik.
Definisi fotogrametri diatas mencakup dua bidang kajian, yakni : (1)Fotogrametri metrik, bidang yang berkaitan dengan pengukuran/ pengamatan presesi untuk menentukan ukuran dan bentuk obyek, dan (2)Fotogrametri interpretatif, yang berhubungan dengan pengenalan dan identifikasi obyek.
2
SEJARAH FOTOGRAMETRI
Fotogrametri dengan penggunaan foto udaranya secara praktis digunakan oleh seorang Perancis yakni Colonel Aime Laussedat pada tahun 1849 untuk pemetaan topografi yang kemudian dikenal sebagai bapak fotogrametri. Untuk mendapatkan foto udara digunakan layang-layang dan balon udara. Setelah itu pengembangan fotogrametri dilakukan oleh beberapa pakar antara lain Deville 1886, Carl Pulfrich 1909, dll.1999 Penemuan pesawat udara oleh Wright Brothers tahun 1902 membawa fotogrametri udara menjadi modern saat itu. Untuk aplikasi pembuatan peta topografi pemotretan dengan pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1913. Secara intensif foto udara juga digunakan pada perang dunia pertama dan kedua, baik untuk survey rekonaisan maupun untuk keperluan intelejen.
PRODUK FOTOGRAMETRI
Mosaik Foto : Uncontrolled (tanpa kontrol), Semicontrolled
(dengan sebagian kontrol) dan Controlled (dengan kontrol)
Aplikasi Fotogrametri
Produk dari fotogrametri digunakan oleh berbagai disiplin yang didalam kegiatannya berkaitan dengan lahan/ permukaan bumi. Tergantung dari keperluannnya, maka fotogrametri dapat digunakan dalam tahap-tahap seperti : rekonaisan, studi kelayakan, perecanaan, perancangan, implementasi/ kostruksi, operasional/pengelolaan, serta pemeliharaan. Sedang pemanfaatannya dalam Sistem Informasi Geografik (SIG), fotogrametri merupakan salah satu cara perolehan data (data acquisition) yakni satu dari lima elemen utama SIG.
8
Fotogrametri
10
Black & White monochrome (BW), paling banyak digunakan untuk aplikasi pemetaan, diantara jenis film yang paling murah. Black & White Infrared (BWIR), dapat meminimisasi pengaruh adanya cuasa berkabut saat pemotretan Natural Color, untuk interpretasi pengenalan feature/ unsur dengan ciri warna natural. Color Infrared (CIR), banyak digunakan untuk menejemen sumber daya alam terutama untuk pengenalan feature yang mempunyai kadungan air.
11
Untuk kamera metrik ukuran normal dikenal tiga sudut bukaan (angle field of view), yakni : Normal Angle (NA), f = 210 mm Wide Angle (WA), f = 152 mm Super Wide Angle (SWA), f = 88 mm
12
13
14
Altimeter = penunjuk ketinggian terbang terhadap mean sea level, Niveau = indikator kedataran foto/ kamera saat pemotretan, Panjang fokus kamera Fiducial mark (tanda tepi) = tanda pada tengah-tengah sisi atau pojok foto untuk penentuan titik utama foto.
FIDUCIAL MARK
15
Layang-layang
Balon Udara
Pesawat miniatur
Pesawat berawak
16
Trike
17
18
FOTOGRAM ETRI
RESTITUSI MODEL 3D
MODEL 3D
TRACING TABLE
PROYEKSI TEGAK
PETA
BOBBY SD - 1999
19
si d e l a
r un 2
p
ove r la
r un 1
20
Drift - Crab
21
x z
y
Rotasi terhadap sumbu Z
Rotasi terhadap sumbu X,Y,Z dan skala
x kappa z
y
Rotasi terhadap sumbu X Rotasi terhadap sumbu X,Y & Z
x omega z
y
Rotasi terhadap sumbu Y
phi
22
P
dH = Perb reli P
23
NB. Skala diatas hanya berlaku untuk foto udara vertikal dan daerah yang relatif datar.
24
PARALAKS
Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan dalam satu bidang dan berpotongan di titik A Paralak-y = 0 Beda tinggi dZ sebagai fungsi dari paralak-x
foto kanan
Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan belum dalam satu bidang dan saling bersilangan Paralak-x dan y 0
bidang proyeksi
kedudukan 1
dZ = f(px) A' p x A''
py =0
kedudukan 2
p = paralak-x x py = paralak-y
25
bz
by
bx
(tilt)
(tip)
(swing)
26
by'
bz'
'
3 1 5 6 2
by''
bz''
'
'
'
27
PENGLIHATAN STEREOSKOPIK
Metode mengukur atau memperkirakan suatu cara monoskopik dan stereoskopik. Cara penglihatan dengan satu mata disebut sebagai penglihatan monokular atau monocular vision, sedang dengan dua mata disebut sebagai penglihatan binokular atau binocular vision.
28
Monocular vision
(1) membandingkan secara relatif besarnya (size) obyek satu
dengan lainnya, (2) terhalangnya obyek yang terletak dibelakang (lebih jauh) terhadap obyek didepannya (lebih dekat), (3) dari bayangan, dan (4) pem-fokusan mata yang berbeda untuk obyek yang jauh dan dekat.
b kiri kanan
DA DB
15
= 2 tan-1 (3.3/25) =
A b ( DB B DA )
Persepsi kedalaman stereoskopik maksimum kira-kira = 50 meter.Persepsi kedalaman stereoskopik merupakan fungsi sudut paralaktik ( )
30
(2) (3)
31
(2) Polaroid, kedua foto diproyeksikan dengan dipolarisasi - 90, untuk melihat stereo digunakan kacamata polaroid dengan sudut polarisasi yang sesuai, tidak populer digunakan pada alat fotogrametri, (3) Flickering, mata kiri dan kanan dipaksakan untuk melihat foto kiri dan kanan secara bergantian dengan selang waktu sedemikian rupa hingga kedua mata dibuat seolah-oleh melihat masing foto secara bersamaan. Cara ini pun tidak begitu populer digunakan pada alat fotogrametri, (4) Split, dengan batuan sistem pengamat optis, mata kiri dibuat hanya melihat foto kiri dan mata kanan hanya foto kanan. Cara ini dinilai praktis, handal dan paling populer dimanfaatkan pada alat fotogrametri
32
Rectifier
BINOCULAR EYEPIECES PHOTO CARRIER COVER/DOOR LEFT
DIGITAL PLOTTER
JOYSTICK
2000 ASP
Analitik
ADAM
ASP-2000 Analytical Stereo Plotter
SoftCopy
33
berlanjut ke bagian 2
Bagian 2
34