Anda di halaman 1dari 7

PRESENTASI KASUS

HEMORRHOID INTERNA GRADE III

Pembimbing : dr. Johny Hendrik Parulian Silalahi, SpB

Disusun Oleh : Fatiha Sri Utami Tamad G1A211025

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN SMF ILMU BEDAH RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PURWOKERTO 2012

LEMBAR PENGESAHAN

HEMORRHOID INTERNA GRADE III

Oleh : Fatiha Sri Utami Tamad G1A211025

Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu prasyarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di Bagian Bedah RS Margono Soekarjo Purwokerto.

Purwokerto,

Mei 2012

Mengetahui Pembimbing

dr. Johny Hendrik Parulian Silalahi SpB

KASUS PASIEN

I.

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Alamat Datang di IGD : Tn. S : 56 tahun : Laki-laki : Buruh : Bumiayu RT 06/RW 01 : Jam 09.39 WIB, tanggal 24 Maret 2012

II. ANAMNESA A. Keluhan Utama : Keluar benjolan dari dalam anus yang dapat dimasukkan kembali. B. Keluhan Tambahan : BAB keluar darah

C. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien laki laki datang ke IGD RSMS dengan keluhan keluar benjolan dari dalam anus. Keluhan benjolan tersebut dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku BAB secara teratur satu kali sehari, akan tetapi pasien sering mengedan ketika BAB. Sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu, pasien merasakan BAB sakit dan kadang mengeluarkan darah merah segar menetes di akhir BAB, dan tidak berlendir. Kira kira 2 bulan yang lalu pasien merasa keluar benjolan kecil dan bertambah besar dari dalam anus tetapi masih dapat masuk ke dalam anus dengan sendirinya. Semenjak satu minggu yang lalu darah yang keluar dari anusnya semakin sering. Benjolan tidak terasa sakit waktu dipegang dan tidak keras. Pasien tidak merasakan kembung atau mules, tidak mual atau muntah. Pasien tidak mengeluh nafsu makan turun dan berat badan turun. Pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan suka makanan yang pedas D. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) - Riwayat sakit jantung disangkal - Riwayat sakit hipertensi disangkal - Riwayat sakit DM disangkal

- Riwayat sakit hepar disangkal - Riwayat tumor disangkal E. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama F. Riwayat Operasi : Disangkal

III. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum B. Kesadaran C. Vital sign : Sedang, kooperatif : Composmentis : Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu D. Status Generalis : 1. Kepala 2. Mata : Simetris, mesocephal, rambut tidak mudah dicabut. : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor 3 mm/ 3 mm, reflek cahaya (+/+) 3. Hidung 4. Telinga 5. Mulut 6. Leher : Discharge (-), deviasi septum nasi (-) : Simetris kanan kiri, discharge (-) : Sianosis (-), lidah kotor (-) : : Trakea di tengah : Pembesaran kelenjar tiroid (-), paratiroid (-),dan kelenjar limfe (-) 7. Thorak a. Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Ictus Cordis tidak tampak : Ictus Cordis teraba ICS V LMC sinistra : Batas kanan atas ICS II LPS dextra Batas kanan bawah ICS IV LPS dextra Batas kiri atas ICS II LPS sinistra Batas kiri bawah ICS V LMC sinistra : 130/80 mmHg : 96 x/menit : 20 x/menit : 36,6 0 C

Inspeksi Palpasi

Auskultasi : S1 > S2 di apeks reguler, bising (-), gallop (-) b. Paru-paru Inspeksi Palpasi Perkusi : Simetris, ketinggalan gerak (-), tidak ada benjolan : Vokal fremitus kanan = kiri, nyeri tekan (-) : Sonor di seluruh lapang paru Batas paru-hepar ICS VI dextra Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan ronkhi (-/-), Wheezing (-/-) 8. Abdomen Inspeksi Palpasi : Cembung : Supel, nyeri tekan (-), massa (-), hepar/lien tidak teraba Perkusi Auskultasi 9. Ekstremitas Superior Inferior E. Status Lokalis Inspeksi : Tampak benjolan diameter 3 cm, warna merah, hematom perianal (-), abses (-) Palpasi (RT) : Tonus sphingter ani cukup, ampula recti kolaps (-), mukosa rectum licin, terdapat massa konsistensi kenyal dengan diameter kurang lebih 3 cm pada arah jam 3 tidak ada nyeri tekan, mobile, tidak menghilang saat penekanan dan pada sarung tangan didapatkan darah (+), lendir (-), feses (-). IV. RESUME A. Anamnesa - Pasien laki-laki usia 56 tahun. - Sejak 6 bulan yang lalu BAB sakit dan kadang mengeluarkan darah segar menetes di akhir BAB : Edema (-/-), refleks fisiologis (+/+) : Edema (-/-), refleks fisiologis (+/+) : Tympani di seluruh lapang abdomen, asites (-) : Bising usus (+) normal

- Sejak 2 bulan yang lalu, keluar benjolan dari anus yang dapat masuk kembali dengan sendirinya. - Sejak 1 minggu yang lalu darah yang keluar dari anus semakin sering - Sejak 1 hari yang lalu keluar benjolan dari dalam anus tidak dapat masuk ke anus secara spontan, tetapi masih dapat dimasukkan secara manual. - Pasien tidak kembung atau mules, tidak mual atau muntah. - Pasien tidak mengeluh nafsu makan turun dan berat badan turun. - Pasien suka mengejan saat BAB. - Pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan suka makan pedas. B. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Kesadaran Vital sign : Sedang, kooperatif : Composmentis : Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu Status Generalis Status lokalis Inspeksi : Mata : Regio anorectal : Tampak benjolan diameter 3 cm, warna merah, hematom perianal (-), abses (-) Palpasi (RT) : Tonus sphingter ani cukup, ampula recti kolaps (-), mukosa rectum licin, terdapat massa, konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, pada arah jam 3, tidak ada nyeri tekan, mobile, tidak menghilang saat penekanan dan pada sarung tangan didapatkan darah (+), lendir (-), feses (-). : 130/80 mmHg : 96 x/menit : 20 x/menit : 36,6 0 C : Conjungtiva anemis (+/+)

V. DIAGNOSIS KERJA Hemorrhoid Interna Grade III

VI. DIAGNOSIS BANDING Tumor ani

VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan laboratorium darah : Hemoglobin, hematokrit, LED, angka leukosit, hitung jenis leukosit, angka eritrosit, trombosit, ureum darah, kreatinin darah, glukosa darah sewaktu, PT/APTT, elektrolit. b. EKG c. Rontgen thorax

VIII. TERAPI Pada pasien dengan hemoroid interna grade 3 dapat dilakukan terapi berikut: 1. Terapi konservatif a. Non medikamentosa - Diet tinggi serat - Kompres air hangat b. Terapi medika mentosa - Asam traneksamat 3 x 500mg - Bisakodil 2 x 1gr 2. Terapi tindakan non operatif elektif a. b. c. d. Ligasi dengan cincin karet (Ruber band Ligation) Skleroterapi Bedah beku (cryosurgery) IRC (infra red cauter)

3. Terapi operatif a. b. Hemoroidectomy Stapler Hemoroidopexy atau Procedure for Prolaps and Hemorhoid

IX. PROGNOSIS : Ad vitam Ad sanam : Ad bonam : Ad bonam

Ad fungsionam : Ad bonam

Anda mungkin juga menyukai