Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: minyak mineral (mineral oil), minyak yang dapat dimakan (edible fat) dan minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak teris atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Indonesia merupakan penghasil sejumlah minyak atsiri seperti sereh, minyak kayu cendana, minyak daun cengkeh, minyak kenanga, minyak akar wangi, minyak nilam dan sebgainya. sebelum Perang Dunia ke II, bahkan hingga sekarang , Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam perdagangan untuk sejumlah minyak atsiri. Berdasarkan studi dan percobaan-percobaan yang berskala laboratorium ternyata proses kimia terhadap minyak atsiri seperti yang dilakukan di luar negeri dapat dikerjakan oleh pakar-pakar kimia di Indonesia. Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu, bijibijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 150 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40 jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia (lihat web.DAI) Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah berkembang dan sedang dikembangkan di Indonesia.

Minyak atsiri merupakan salah satu dalam hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesa dalam sel glandular pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinus.

Keunikan dan kekhasan yang dimiliki oleh minyak atsiri inilah yang menggugah kelompok kami untuk menerima judul makalah Minyak Atsiri dan memaparkannya secara singkat sebagai alat bantu pembelajaran dalam mata kuliah kimia organic bahan alam.
1

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Minyak Atsiri
Minyak atsiri (minyak menguap = minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian dan apabila dibiarkan terbuka dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas). Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Minyak atsiri biasanya tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi proses oksidasi dan mengalami pendamaran. Upaya untuk mencegah proses tersebut antara lain isimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil. Minyak atsiri merupakan golongan monoterpenoid yang memiliki jumlah atom C sebanyak 10 buah dan juga merupakan golongan seskuiterpenoid yang memiliki jumlah atom sebanyak 15 buah. Semua minyak atsiri terdiri dari campuran kimia yang cukup rumit. Hampir tiap jenis senyawa organik dapat ditemukan di dalamnya (hidrokarbon, alkohol, keton, aldehid, eter,

ester, dan lainnya), dan hanya sedikit yang mempunyai komponen tunggal dalam persentase (minyak cengkeh mengandung tidak lebih dari 85% subtansi fenolik, sebagian besar eugenol). Akan tetapi tidaklah mengherankan jika konstituennya mencapai lebih dari 200 komponen, dan seringkali trace constituent-nya mempunyai bau dan rasa yang penting terhadap keseluruhan minyak atsiri tersebut. Tidak adanya satu komponen dapat mengubah aroma. Tanaman dari spesies yang sama yang tumbuh pada tempat tumbuh yang berbeda, biasanya mempunyai komponen yang sama, tetapi persentasenya mungkin berbeda. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun kenyataan untuk memperoleh minyak atsiri dapat juga diperoleh dengan cara lain seperti dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik maupun dengan cara dipres atau dikempa dan secara enzimatik.

B. Sumber Minyak Atsiri


Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies tanaman, yang termasuk dalam famili Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome. Khususnya di Indonesia telah dikenal sekitar 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri, namun baru sebagian dari jenis tersebut telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri secara komersil

Berikut adalah daftar tanaman atsiri penghasil minyak atsiri yang berkembang di Indonesia : No. Tanaman Nama Latin Acarus calamus Sumber Minyak -

1. Jeringau 2. Bangle 3. Kencur 4. Lengkuas Hutan 5. Lengkuas Hutan 6. Akar wangi 7. Jahe 8. Temulawak 9. Kunyit 10. Massoi 11. Kayu Manis 12. Klausena 13. Pala 14. Jeruk Purut 15. Kemukus 16. Anis 17. Lada 18. Adas 19. Ketumbar 20. Kapulaga 21. Cengkeh 22. Kenanga 23. Ylang-ylang 24. Rosemari

Zingiber purpureum Roxb. Akar Caempreria galangal Alpinia Malacensis Alpinia Malacensis Oil Vetiveria zizanoides Zingiber officinale Curcuma xanthorizza Curcuma domestica Criptocaria massoia Cinnamomum cassia Clausena anisata Myristica fragrans Houtt Citrus hystrix Piper cubeba L. Clausena anisata Piper nigrum L. Foenicullum vulgare Coriandrum sativum Amomum Cardamomum Syzygium aromaticum Canangium odoratum Canangium odoratum Rosmarinus officinale Akar Akar Akar Akar Akar Akar Akar Batang Batang Biji Biji dan Fuli Buah Buah Buah dan Biji Buah dan Biji Buah dan Biji Buah dan Biji Buah dan Biji Bunga Bunga Bunga Bunga

25. Selasih Mekah 26. Melati 27. Sedap Malam 28. Mawar 29. Cempaka 30. Mentha 31. Kemangi 32. Sereh Wangi 33. Nilam 34. Kayu Putih 35. Eucalyptus 36. Palmarosa 37. Sereh Dapur 38. Manis 39. Surawung Pohon 40. Gandapura 41. Seledri 42. Pinus 43. Sirih 44. Lawang 45. Gaharu 46. Cendana

Ocimum gratissimum Jasminum sambac Polianthes tuberose Rosa sp. Michelia champaca Mentha arvensis Basil Oil Cymbopogon citrates Pogostemon cablin

Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga Daun Daun Daun Daun

Melaleuca leucadendron LI Daun Eucalyptus sp. Cymbopogon martini Andropogon citrates Cinnamomum casea Backhousia citriodora Gaultheria sp. Avium graveolens L. Pinus merkusii Piper bitle Cinnamomun culliawanblume Aquilaria sp Santalum album Daun Daun Daun Daun Daun Daun & Gagang Daun, Batang Getah Daun Kulit kayu Kayu Kayu Teras

C. Klasifikasi Minyak Atsiri


Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok: 1. Minyak atsiri yang dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya, komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk-produk lain. Contohnya: minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin. Biasanya komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan atau diisolasai dengan penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang sederhana. Pada saat isolasi dengan penyulingan bertingkat selalu dilakukan dalam keadaan vakum. Isolasi yang dilakukan berdasarkan reaksi kimia hanya terdapat pada beberapa minyak atsiri. Contoh isolasi Eugenol dari komponen yang lain yang terdapat di dalam minyak daun cengkeh. 2. Minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya. Contoh minyak atsiri kelompok kedua ini antara lain: minyak akar wangi, minyak nilam, dan minyak kenanga. Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung dapat digunakan, tanpa diisolasi komponen-komponenya, sebagai pewangi berbagai produk. Minyak atsiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya, yaitu: 1. Minyak Adas Minyak adas digolongkan kedalam minyak atsiri yaitu minyak hasil destilasi uap baik dari buah masak, bunga, batang maupun akar tanaman adas. Varietas tanaman adas ada 12 macam, menghasilkan minyak adas dengan perbedaan dalam warna dan aroma. Salah satu varietas terpenting adalah tanaman Foeniculum vulgare Miller yang menghasilkan minyak adas dengan aroma terbaik. Minyak adas merupakan salah satu minyak atsiri yang terdapat di Indonesia, diperoleh dengan cara penyulingan uap biji adas. komposisi kimia minyak adas bervariasi menurut jenis dan asal tanamannya. salah satu komponen minyak adas adalah anetol dengan struktur sebagai berikut:
6

OH3C

H C

CH

CH 3

Anetol dapat diisolasi dari minyak adas dengan cara destilasi fraksinasi pengurangan tekanan. Minyak adas digunakan sebagai zat aditif dalam berbagai jenis masakan, roti, kembang gula, dan dalam industri farmasi dan kosmetik. Di Indonesia digunakan sebagai pengharum masakan dan simplisia jamu, sebagai obat gosok dan di pulau Jawa minyak ini dikenal dengan nama minyak telon untuk keperluan bayi. Anetol merupakan komponen utama minyak adas dan minyak adas manis manis. Minyak adas mengandung 50-60% anetol, sedangkan minyak adas manis mengandung sekitar 80-90% anetol. Kualitas minyak adas perdagangan ditentukan oleh besar kecilnya kandungan anetol. Semakin besar kandungan anetol, kualitas minyak adas semakin baik. 2. Minyak Nilam Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu jenis tanaman yang menghasilkan minyak atsiri dan sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu sebagai pengharum pakaian. Di pasar perdagangan internasional, nilam diperdagangkan dalm bentuk minyak dan dikenal dengan nama patchouli oil. Di antara berbagai jenis minyak atsiri di Indonesia minyak nilam lah yang jadi primadona. Untuk produk minyak nilam, Indonesia memegang peranan yang cukup besar, sekitar 90 % kebutuhan minyak nilam dunia berasal dari Indonesia. Salah satu sifat minyak nilam yang khas adalah daya fiksasinya yang cukup tinggi. Dengan adanya sifat ini, maka penggantian minyak nilam dengan produk sintesis kurang memungkinkan. Seperti minyak atsiri lainnya, minyak nilam mengandung lebih dari satu senyawa. Senyawa yang terdapat pada minyak nilam dapat diketahui dengan mengisolasi dan identifikasi komponen penyusun minyak nilam. Minyak nilam mengandung patchouli alkohol dan merupakan penyusun utama minyak nilam. kadar patchouli dalam minyak
7

nilam sekitar 50-60%. Minyak nilam diperoleh dengan cara destilasi uap dan air, dan minyak nilam ini terdiri dari campuran persenyawan terpen dengan alkohol-alkohol, aldehid, dan ester-ester yang memberikan bau yang khas. Struktur patchouli alkohol adalah:
b
CH 3

b
CH3 HO

c c

H3C

CH 3

3. Minyak lawang Minyak lawang mempunyai karakteristik bau cengkeh dan pala. Tanaman lawang (Cinnamomun culliawan Blume) memiliki ciri-ciri daun berlendir, kayu berwarna putih dan rapuh. Tumbuhan ini termasuk dalam kelompok kayu manis. Minyak lawang didapat dengan menyuling serbuk kulit kayunya. Minyak lawang mengandung eugenol, metieugenol, terpeniol, dan memiliki bau yang mirip campuran cengkeh, kayu manis, pala dan massoi. Minyak kulit lawang mengandung dua komponen utama yaitu eugenol dan safrol, strukturnya:

OH OCH 3

CH 2 O

CH 2

H C

CH 2

CH 2

H C

CH 2

Eugenol

Safrol

Eugenol adalah cairan berwarna kuning muda, bila terkena sinar akan mudah teroksidasi sehingga warnanya berubah kecoklatan. Eugenol berbau keras dan terasa pedas, digunakan secara luas dalam pembutan obat-obatan, parfum dan kosmetika. Safrol digunakan secara luas untuk penyegar dalam minuman tertentu, pada permen karet, dalam bidang farmasi, obat mulut, pasta gigi dan pengharum sabun. Penggunaan utama adalah untuk diubah menjadi isosafrol kemudian menjadi piperonal (heliotropin). safrol memiliki kemiripan dengan eugenol yaitu memiliki gugus alkil sehingga mudah untuk disintesis menjadi senyawa-senyawa deviratnya
O CH 2 O

CH 2 O

O
CH H C

C
CH 3

isosafrol

Piperonal

4. Minyak Daun Cengkeh Minyak cengkeh adalah salah satu jenis dari minyak atsiri yang terdapat di Indonesia, terutama di propinsi Jawa Tengah seperti kabupaten Tegal, Banyumas, Salatiga, Solo dan sekitarnya. Ada 3 tipe cengkeh yang dibudidayakan di Indonesia yaitu siputih, sikotok dan zanzibar, yang dibedakan dari ciri-ciri pada pucuk, cabang muda, daun, ranting, bunga, percabangan atau bentuk mahkota pohon. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan cara ekstraksi. Ekstraksi minyak dilakukan pada bagian bunga, tangkai bunga dan daunnya. Dari ketiga bagian tersebut yang paling ekonomis adalah ekstrak bagian daunnya. Oleh karena itu jenis minyak cengkeh yang umum diperjualbelikan adalah minyak daun cengkeh ( clove leaf oil ). Minyak daun cengkeh hasil penyulingan dari petani mempunyai kadar eugenol berkisar antara 70-80%, sedangkan untuk industri dibutuhkan minyak dengan kadar eugenol paling rendah 90%. Oleh karena itu diperlukan proses lebih lanjut yang dapat mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh. Peningkatan kualitas dan kuantitas MDC petani dilakukan melalui modifikasi dan pengembangan proses produksinya, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing produk minyak daun cengkeh Indonesia yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani cengkeh, menambah pendapatan daerah serta dapat meningkatkan devisa negara. Komponen utama minyak cengkeh adalah terpena dan turunannya. Komponen inilah yang penting dalam kegiatan industri seperti dalam parfum, flavor , obat-obatan, cat, plastik dan lain-lain. Terpena yang ada dalam minyak cengkeh adalah eugenol, eugenol asetat dan caryophylene . Ketiga senyawa tersebut merupakan komponen utama penyusun minyak cengkeh dengan kandungan total mencapai 99% dari minyak atsiri yang dikandungnya.

10

5. Minyak Sereh Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup komplek, namun komponen yang terpenting adalah sitronellal dan garaniol. Kedua komponen tersebut menentukan intensitas bau, harum, serta nilai harga minyak sereh wangi. Kadar komponen kimia penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung pada beberapa faktor. Biasanya jika kadar geraniol tinggi maka kadar sitronellal juga tinggi.Komposisi minyak sereh wangi ada yang terdiri dari beberapa komponen, ada yang mempunyai 30 - 40 komponen, yang isinya antara, lain alkohol, hidrokarbon, ester, alaehid, keton, oxida, lactone, terpene dan sebagainya. komponen utama penyusun minyak sereh wangi adalah sebagai berikut, 1.Geraniol ( C H 0 ) Geraniol merupakan persenyawaan yang terdiri dari 2 molekul
10 18

isoprene dan 1 molekul air. 2. Sitronellol ( C H 0 )


10 20

3. Sitronellal (C10H16O) Tanaman sereh wangi yang telah berumur kurang lebih enam bulan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan memotong helai daun tiga sentimeter di atas pelepah daun, kemudian dikering anginkan atau dilayukan selama 3 hari 3 malam. Daun sereh wangi yang telah dilayukan kemudian dirajang untuk mengurangi sifat kamba, daun sereh yang telah dirajang dimasukkan ke dalam alat penyuling sebanyak 300 gram, kemudian di isi air sebanyak 2.250 ml. Alat penyuling dihubungkan dengan kondensor yang dilengkapi dengan sirkulasi air, hidupkan air pet dan disuling sesuai perlakuan. Isolasi minyak sereh dilakukan dengan cara destilasi uap dan destilasi air. Sebelum daun di destilasi terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari. di jawa pengeringan ukup selama 3 sampai 4 jam. Pada saat musim penghujan pengeringan di lakukan diatas rak dekat tungku pembangkit uap air dan sering dibalik untuk mencegah terjadinya fermentasi atau terbentuknya jamur. Destilasi uap menghasilkan minyak 0,33% dan hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan destilasi air dengan hasil 0,32%.

11

6. Minyak Permen Minyak permen adalah salah satu minyak atsiri yang terdapat di Indonesia. minyak permen terdapat pada tanaman Mentha piperita dan Mentha arvensis. Minyak permen terdapat pada kelenjar-kelenjar pada bagian atas dan bawah dari daun. Minyak ini mengandung ester, meton, metol, dan aseton. Minyak permen diperoleh dengan destilasi uap dari tanaman Mentha arvensis. daun yang dikeringkan ditempatkan dalam ketel destilasi kemudian didestilasi uap. waktu destilasi uap tergantung jumlah daun yang diproses dan ukuran ketel destilasi yang digunakan. Kegunaan minyak permen adalah sebagai bahan obat-obatan, pasta gigi, makanan dan sebagainya. 7. Minyak Terpentin Minyak terpen sering disebut dengan sprits of turpentine berupa cairan yang mudah menguap, berasal dari hasil penyulingan getah jenis pohon yang tergolong dalam genus pinus. Di Indonesia jenis pohon pinus penghasil minyak terpentin adalah pinus merkusii Jung et de Vr. Di Indonesia penyulingan getah pinus dilakukan dengan 2 cara, yaitu

penyulingan langsung/kohobasi dan penyulingan uap. Minyak terpentin secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu yang dihasilkan dari getah pinus dan dari kayu pohon pinus. secara umum minyak terpentin dapat diperoleh dengan 4 cara: Destilasi getah pinus yang diperoleh dengan menyadap pohon pinus yang masih hidup (terpentin dari getah). Ekstraksi potong-potongan/iris ujung batang pohon pinus yang tua dan dilanjutkan dengan destilasi (terpentin kayu hasil destilasi uap dan ekstraksi). Destilasi destruktif, yaitu destilasi terhadap potongan kayu pinus yang berumur tua (terpentin kayu dari destilasi destuktif). Proses sulfat, yakitu pemasakan bubur kayu pinus yang masih berumur mud (terpentin kayu proses sulfat.
12

Komposisi minyak terpentin bervariasi tergantung dengan jenis pohon penghasil, umur, musim sadap dan cara isolasi. Umumnya minyak terpentin tersusun oleh campuran isomer tidak jenuh, hidrokarbon monoterpena bisiklik, C10H16, yaitu pinen, -pinen dan -karen. Minyak terpentin dapat digunakan dalam berbagai macam bidang industri. yaitu dalam industry kimia dan farmasi dalam sintesis kamfer, terpineol, dan terpinil asetat, dalam ondustri cat digunakan sebagai thiner/pengencer, dan dalam industry perekat dan pelarut lilin.

CH 3
CH 2

CH 3

pinen -pinen -karen

D. Isolasi Minyak Atsiri


Pada umumnya cara isolasi minyak atsiri adalah sebagai berikut: uap menembus jaringan tanaman dan menguapkan semua senyawa yang mudah menguap. Hidrodestilasi atau penyulingan dengan air terhadap tanaman meliputi beberapa proses. Pada industri minyak atsiri dibedakan tiga tipe hidrodestilasi, yaitu:
13

Penyulingan air Bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air mendidih.Bahan yang akan disuling kemungkinan mengambang/mengapung di atas air atau terendam seluruhnya, tergantung berat jens dan kuantitas bahan yang akan di proses. Air dapat dididihkan dengan api secara langsung. contoh tanaman yang bisa disuling dengan penyulingan air adalah bunga mawar, bunga-bunga jeruk. penyulingan air ini tidak ubahnya dengan bahan tanaman direbus secara langsung. Penyulingan Uap dan air Bahan tanaman yang akan diproses secara penyulingan uap dan air ditempat dalam suatu tempat yang bagian bawah dan tengahnya berlobang-lobang yang ditopang diatas dasar alat penyulingan. Bagian bawah alat penyulingan diisi air sedikit di bawah yaitu pada bahan di tempatkan. Air dipanaskan dengan api seperti pada penyulingan air. Tanaman yang akan disuling hanya terkena uap. Penyulingan Uap Penyulingan uap atau penyulingan uap langsung dan perangkatnya mirip dengan kedua alat penyulingan diatas hanya saja tidak ada air dibagian bawah alat. Uap yang digunakan lazim memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer dan dihasilkan dari hasil penguapan air yang berasal dari suatu pembangkit uap air. Uap air yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam alat penyulingan.

Ada tiga bagian dari alat penyulingan, yaitu: alat penyulingan pendingin penampung hasil sulingan atau kondensat

14

Penyulingan dengan air serta penyulingan dengan uap dan air lebih sesuai bagi industri kecil karena lebih murah dan konstruksi alatnya sederhana. Namun penyulingan dengan uap dan air memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan uap air yang cukup besar. Hal ini karena sejumlah besar uap akan mengembun dalam jaringan tanaman sehingga bahan bertambah basah dan mengalami aglutinasi. Untuk mengatasi kelemahan ini, telah dikembangkan model penyulingan uap dan air yang dikombinasikan dengan sistem kohobasi. Pada sistem ini pemanasan air dalam ketel penyulingan dilakukan secara langsung terhadap dasar ketel. Dengan sistem ini, bahan bakar dapat dihemat sampai 25%, karena air yang digunakan hanya 40% dari yang normal. Untuk penyulingan minyak atsiri dengan kapasitas 1.000 liter, sistem pemanasan air dalam ketel harus ditambah dengan pemanasan air semiboiler. Pemanasan air semi- boiler dapat dilakukan dengan cara memasang pipa-pipa kecil yang mengalirkan panas dari asap sisa bakar (flue gas) pada air dalam ketel. a. Contoh Isolasi dan Analisis pada Minyak Permen Sampel tanaman Mentha arvensis diperoleh dari Ngipiksari. Tanaman dipangkas pada berbagai umur dan setelah dipisahkan dari gulma, tanaman dikeringkan pada tempat terbuka dalam ruangan. Lama pengeringan divariasi untuk meneliti pengaruh maupun kemungkinan terjadinya perubahan tatapan kimia-fisika minyak permen yang diperoleh. Berdasarkan pengamatan disimpulkan bahwa pengeringan selama 2-3 hari diperoleh berat kering separo dari berat basah, sedangkan bila pengeringan dilanjutkan ternyata berat tidak nyata berbeda. Herba yang telah kering didestilasi uap. Minyak yang diperoleh di tentukan sifat kimianya yang meliputi berat jenis, rotasi spesifik, indek bias dan kelarutannya terhadap 70% etanol. Untuk menentukan jumlah komponen minyak permen digunakan alat Kromatografi Gas . Identifikasi komponen digunakan cara Spiking, yaitu dengan menambahkan sedikit senyawa standar minyak permen yang akan dianalisis. Disamping itu dilakukan juga pengujian dengan mengunakan alat spectrometer massa yang dibantu dengan perpustakaan computer untuk menelaah komponen dalam minyak permen. Banyaknya komponen secara kuantitatif ditentukan berdasarkan luas kromatogram dan setiap komponen dihitiung relative terhadap luas puncak kromatogram yang dicatat oleh integrator secara otomatis.
15

E. Kegunaan Minyak Atsiri


Penggunaan minyak atsiri dan bahan kimia volatile untuk tujuan pengobatan, kosmetik serta wangi-wangian telah dikenal dalam masyarakat sejak zaman purba. Dan kini ada kecenderungan untuk kembali ke penggunaan bahan-bahan alam, antara lain karena minyak atsiri dapat larut dalam lemak yang terdapat pada kulit, dapat diabsorbsi kedalam aliran darah, dan mempunyai kompabilitas dengan lingkungan. Minyak atsiri merupakan sumber dari aroma kimia alami yang dapat digunakan sebagai komponen flavor dan fragrance alami dan sebagai sumber yang penting dari struktur stereospesifik enansiomer murni yang biosintesisnya lebih murah dibandingkan dengan proses sintesis. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya industri parfum, kosmetik, dan industri farmasi. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri tersebut berfungsi sebagai zat pengikat bau (fixative) dalam parfum, misalnya minyal nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah-rempah, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe, minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) dalam bahan pangan dan minuman (Ketaren, 1985). Minyak atsiri ini selain memberikan aroma wangi yang menyenangkan juga dapat membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf, sehingga akan meningkatkan sekresi getah lambung yang mengandung enzim hanya oleh stimulus aroma dan rasa bahan pangan. Selain itu juga dapat merangsang keluar cairan getah sehingga rongga mulut dan lambung menjadi basah. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, bahan analgesik, haelitik atau sebagai antizimatik sebagai sedative dan stimulan untuk obat sakit perut. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, merangsang atau memuakkan (Guenther, 1987). Adapun kegunaan minyak atsiri yang terdapat pada bunga adalah sebgai berikut:

16

Di Perancis minyak lavender yang menenangkan minyak dengan aroma yang manis herbacous. Lavender (Lavandula officinalis) Distilasi uap : Non-toksik, noniritasi dan nonsensitising. Penggunaan umum: Meningkatkan keseimbangan, istirahat, relaksasi, menenangkan pada kulit.. Lavender Herbalists menganggap sebagai yang paling berguna dan serbaguna minyak esensial untuk keperluan terapeutik, umumnya terkait dengan luka bakar dan penyembuhan kulit. Memiliki sifat antiseptik dan analgesik. Encourages patience and serenity. Mendorong kesabaran dan ketenangan. Tambahkan ke vapouriser, mandi atau minyak pijat. santai, menenangkan, penyembuhan, menenangkan, melepaskan Geranium Geranium (Pelargonium graveolens) (distilasi uap herb from Egypt rempah dari Mesir

Mesir geranium minyak serbaguna yang mengagumkan, dengan aroma bunga yang indah. Provides consolation during emotional extremes. Menyediakan hiburan selama ekstrem emosional. Penggunaan umum: stres melepaskan, meremajakan kulit, memulihkan keseimbangan untuk berminyak dan rambut kering dan kulit.. Tambahkan ke vapouriser, mandi atau minyak pijat dan menikmati energi menggembirakan dan aroma. ,membangkitkan semangat, menyeimbangkan, menenangkan

Memperingatkan: Non-toxic, non-iritasi dan umumnya nonsensitising, meskipun dapat menyebabkan kepekaan pada beberapa orang dan karena fakta bahwa menyeimbangkan sistem hormonal, itu harus dihindari selama kehamilan. Spearmint Spearmint (Mentha spicata) Uap diekstrak berbunga rempah dari USA

Spearmint memiliki Minty segar, tapi bau manis. Penggunaan umum: Spearmint minyak dapat efektif untuk sistem pencernaan, untuk saluran pernapasan, karena pikiran yang lelah dan untuk masalah kulit. Sifat yang sama dengan minyak peppermint, hanya berisi sejumlah kecil mentol dan jauh lebih keras pada kulit dan ideal untuk digunakan pada anak-anak. membangkitkan semangat, menyegarkan, manis, dengan fokus

Peringatan: Ini adalah dianggap sebagai nontoxic, non-iritasi dan

17

non-minyak kepekaan. Peppermint Peppermint (Mentha piperita) Distilasi uap from India dari India

Premium Peppermint oil as a fresh, sharp, menthol aroma. Peppermint premium minyak sebagai segar, tajam, aroma menthol. Common menggunakan: digunakan dalam aromaterapi untuk merangsang pikiran, meningkatkan ketangkasan mental dan akurasi dan meningkatkan fokus. . Mengaktifkan intuisi. Memurnikan pikiran. . Energi, sementara mendinginkan kulit, mengurangi kemerahan dan menenangkan iritasi dan gatal. Tambahkan ke mandi, vapouriser, mulut mencuci atau minyak pijat. pendinginan, menyegarkan, fokus,

Memperingatkan: Peppermint minyak adalah non-toksik dan non-iritasi pengenceran rendah, tetapi sensitisasi dapat menjadi masalah karena konten menthol. Harus dihindari selama kehamilan dan tidak boleh digunakan pada anak di bawah tujuh. Ylang Ylang Ylang Ylang complete (Cananga odorata) uap diekstrak bunga dari Perancis

Ylang Ylang adalah minyak sensual dengan bunga, manis, sedikit buah-buahan, aroma eksotis. Penggunaan umum: Dengan efek menenangkan dan menenangkan pada kulit sangat cocok untuk semua jenis kulit. Digunakan dalam aromaterapi untuk mempromosikan kepercayaan dan intimacy.Also dipercaya dapat membantu dengan kecemasan,. Tambahkan ke vapouriser, mandi atau minyak pijat. Ylang Ylang berarti 'bunga bunga'. gembira, merangsang, menyeimbangkan, sensual, membangkitkan semangat, pemanasan

Memperingatkan: Ylang Ylang dapat menyebabkan orang onsome kepekaan dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala dan mual.

18

Rose Otto Rose Otto 3% Dillution organik minyak jojoba (Rosa damascena) uap petals dari Bulgaria

Mengilhami minyak mawar cinta dengan hangat, bunga dalam dan aroma segar. .Penggunaan umum: Pengalaman yang mewah kualitas minyak yang berharga ini dicampur dengan yg melunakkan dan menenangkan kualitas minyak jojoba.. Rose otto memberikan rasa kesejahteraan dan kebahagiaan, akan membantu pikiran gugup, dapat membantu untuk saluran pernapasan, untuk masalah pencernaan, karena masalah eserum digunakan haid dan dalam perawatan kulit. Digunakan dalam minyak pijat, langsung pada kulit mandi dan perawatan kulit untuk harmoni, kenyamanan, wajah seperti mata ketenangan, kemurnian dan sukacita.. dan serum Biru minyak Chamomile sangat meyakinkan ... aebuah . emniscent aroma apel.

Memperingatkan: Rose minyak nontoxic, non-iritasi dan non-sensitif, tetapi seharusnya tidak digunakan selama kehamilan.

Chamomile - Blue / German 3% Dillution organik minyak jojoba dari Hungaria

, non-iritasi dan nonkepekaan. Keep out of reach of children. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penggunaan umum: Pengalaman yang mewah kualitas dari minyak yang berharga ini dicampur dengan yang melunakkan dan menenangkan kualitas Minyak jojoba. Blue Chamomile Jerman berisi Azulene, yang kuat antiperadangan .agen, meningkatkan kemampuan kulit untuk menyembuhkan. Secara tradisional digunakan untuk kondisi gugup, stres, mual, sakit telinga and more..Use in massage, bath and skin dan lebih .. Gunakan di pijat, mandi dan kulit care. perhatian. , menenangkan, menyejukkan, anti inflamasi, settling, comforting. penyelesaian, menghibur.

Jasmine Dillution organik minyak jojoba (Jasminim grandiflorum) bunga dari Mesir

Memperingatkan: Jasmine minyak nontoxic, non-iritasi dan. Tidak boleh

Jasmine memiliki mulus, sangat intens bunga, manis, .Mengalami kualitas mewah dari minyak yang berharga ini dicampur dengan yg melunakkan dan menenangkan kualitas minyak jojoba Minyak melati mempromosikan cinta dan kedamaian dan memudahkan depresi.. Ini menenangkan saraf, menghasilkan rasa percaya diri, optimisme dan euforia, sementara merevitalisasi dan mengembalikan energi. Minyak melati memfasilitasi pengiriman melahirkan. Digunakan dalam minyak pijat, mandi dan perawatan kulit. memulihkan, menenangkan

19

digunakan selama kehamilan.

Daftar Pustaka
Adi, dkk. 2008. Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dari Rimpang Lengkuas. Bukit Jimbran : FMIPA Universitas Udayana. Ginting, Sentosa. 2004. Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi. Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara. Gunawan, W. 2009. Kualitas Dan Nilai Minyak Atsiri Implikasi Pada Pengembangan

Turunannya. Jawa Tengah : Himpunan Kimia Indonesia Jawa Tengah. http://www.essential-oil-recipes.com/essential-oils-chemistry.html


http://www.scribd.com/doc/52228779/4/Manfaat-Minyak-Atsiri

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=biosintesis%20minyak%20atsiri%20secara%20umu m&source=web&cd=4&ved=0CEAQFjAD&url Sastrohamidjojo Harjono. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta :Gajah Mada Universiti Press. www.atsiri-indonesia.com

20

Anda mungkin juga menyukai