Anda di halaman 1dari 7

DATA No Uji 1 Aparatus Vestibular 2 Tes Romberg - mata terbuka 3 - mata tertutup Keseimbanagn - mata terbuka 4 - mata tertutup

Uji Perbedaan 2 Titik - jarak dekat - jarak jauh 5 - badan bergerak sedikit (+) - badan bergoyang (++) - dapat bertahan selama 2 menit - tidak dapat bertahan selam 2 menit - rasa sakit yang ditimbulkan terasa pada 1 titik - rasa sakit yang ditimbulkan terasa pada 2 titik Uji Menentukan Reseptor - terasa sentuhan pada tiap petak (punggung Sentuh 6 7 Menentukan Proprioseptor Menentukan Reseptor Sakit 8 Pentingnya penglihatan Binokular - kiri lengan) - terasa sentuhan pada semua petak (tengkuk) 6 cm, 7 cm, 1 cm - terasa sakit pada semua petak (punggung lengan) - terasa sakit pada semua petak (tengkuk) - center : masuk lubang : 9 Miss Miss Miss - mata kiri ditutup: :1 :1 :1 : masuk lubang : 9 Respon - mata berputar - jalan si objek sempoyongan

- kanan : masuk lubang : 9 9 Dominansi Mata

* pensil dengan objek terlihat dekat dan pensil terletak di sebelah kanan objek - mata kanan di tutup * pensil dengan objek terlihat jauh dan pensil terletak di sebelah kanan objek

10

Pengecap dan Pembau wortel apel kentang 7.79 detik 1.09 detik 4.67 detik 1.00 detik 3 detik 1 detik ( ++++) ( +++ )

11

- bawang merah Zona Pengecap gula vit. C garam

> 1 detik ( + ) > 1 detik ( ++ ) Huruf O menghilang pada jarak 20 cm

12 13

- kina Bintik Mata Ketajaman Pendengaran - timer di jauhkan

42 cm ( tidak terdengar ) 45 cm ( terdengar ) - suara dengungan terdengar pada telinga kanan - gengungan terdengar di kedua telinga - terdengar dengungan (tetapi kecil)

14

- timer di dekatkan Penghantaran Suara - telinga kanan di tutup - kedua telinga di tutup - garpu tala dipindah dekat telinga Kelelahan Pendengaran - garpu tala didekatkan ke telinga - dijauhkan, didekatkan kembali - dipindahkan di telinga

15

Terdengar bunyi Masih terdengar Terdengar (suara kecil) Jarak 8 cm

kanan 16 Proyeksi Binokular Menentukan Proprioreseptor

Sebelum melakukan pengamatan, maka terlebih dahulu menuliskan huruf X di papan, setelah itu menutup mata dan mengangkat tangan kemudian membuat titik sedekat mungkin dari huruf X tadi. Berdasarkan hasil percobaan tersebut didapat jarak titik dengan huruf X yaitu 6 cm, 7 cm, dan 1 cm.

Kemudian dalam keadaan mata tertutup dilakukan percobaan yaitu jari tengah dari tangan kiri menyentuh jari telunjuk tangan kanan, namum percobaan ini kurang berhasil karena jari tengah dari tangan kiri jarang menyentuh jari telunjuk dari tangan kanan. Dalam keadaan mata tertutup juga, tangan direntangkan ke belakang dan jari menyentuh ujung hidung sangat tepat. Menentukan Reseptor Sakit Sebelum menentuka reseptor sakit, terlebih dahulu mengompres kulit lengan dengan kapas basah selama 5 menit. Kemudian meletakkan ujung jarum pada permukaan kulit pada petak yang ada dan menekan secara perlahan sampai subjek merasakan rasa sakit. Dari percobaan tersebut, dari semua petak merasakan sensasi sakit. Pentingnya Pengluhatan Binokular Pada percobaan kali ini, subjek menutup salah satu mata sambil memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi, pada saat percobaan subjek melakukan di 3 posisi yaitu center (depan badan), kanan badan, kiri badan. Pada keadaan tabung center dengan badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali. Pada keadaan tabung di kanan badan, badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali. Pada keadaan tabung di kiri badan, badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali.

Dominansi Mata Pada percobaan kali ini, subjek memandang sebuah objek yang jauh, dan meletakkan pensil diantara objek sehingga didapat pandang yang satu garis lurus. Ketika mata kiri ditutup, maka pensil dengan objek terlihat dekat dan pensil

terletak di sebelah kanan objek. Pada saat mata kanan ditutup, pensil dengan objek terlihat jauh dan pensil terletak di sebelah kanan objek. Pengecap dan Pembau Dalam praktikum ini, berfungsi untuk menguji tingkat kepekaan antara indera pengecap dan pembau. Disini mata dan nostril tertutup sehingga subjek tidak mengetahui bahan amatan apa yang akan diujikan. Dari pengamatan diketahui bahwa telah terjadi kesalahan pada semua penebakan oleh subjek. Dalam pengamatan selanjutnya, bahan amatan juga dikunyah. Mata dan nostril tetap dalam keadaan tertutup. Kemudian potongan bahan amatan dimasukkan ke dalam mulut dan dikunyah oleh subjek. Dalam pengamatan subjek salam menebak bahan amatan tersenut. Hal ini membuktikan bahwa lidah subjek kurang peka terhadap bahan yang dikunyah. Pengamt selanjutnya tetap menutup mata dan nostril terbuka. Dalam hal ini tidak terdapat kesalahn penebakan oleh subjek. Hal ini membuktikan bahwa adanya hubungan antara rongga mulut dan rongga hidung.

Menentukan Proprioseptor Sebelum melakukan pengamatan, maka terlebih dahulu menuliskan huruf X di papan, setelah itu menutup mata dan mengangkat tangan kemudian membuat

titik sedekat mungkin dari huruf X tadi. Berdasarkan hasil percobaan tersebut didapat jarak titik dengan huruf X yaitu 6 cm, 7 cm, dan 1 cm. Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa proprioseptor dapat terjadi ketika ada kontraksi otot, yaitu saat mata tertutup dan pengamat membuat titik tersekat dengan huruf X, pada saat mata tertutupdan ketika tangan bergerak menuju huruf X terjadi kontraksi otot, sehingga reseptor dapat menerima stimulus yang diteruskan ke otak. Pada akhirnya reseptor ini akan menjaga gerak tangan kita, sehingga titik yang kita buat tidak terlalu jauh dengan huruf X . begitu juga saat saat sujek menutup mata lalu menunjuk jari tengah tangan kiri dengan telunjuk tangan kanan. Pada perlakuaan ini subjek kurang berhasil karena yang tertunjuk tidak pada sasaran tersebut. Pada saat perlakuan membawa jari telunjuk ke ujung hidung juga berhasil, hal ini menunjukkan bahwa proprioseptor bekerja cukup baik. Proprioseptor merupakan reseptor yang terletak di dalam otot, tenton, dan sendi (Basoeki, 1988). Menurut Soewolo (1999), reseptor ini memberitahu tentang posisi anggota badan dan menjaga posisi tubuh pada saat bergerak. Menentukan Reseptor Sakit Reseptor indra sakit merupakan ujung dendrite saraf yang telanjang da terdapat dalam kulit, persendian , dan organ-organ dalam (viseral). Ada 2 tipe sensasi sakit, yaitu sensasi sakit somatic (sakit tubuh) dan sensasi sakit viseral (organ dalam). Sensasi sakit somatic, terjadi apabila reseptor sakit dalam kulit, tulang, persendiaan, otot, dan tendon mendapat ransangan. Reseptorsakit somatic merespos stimuli mekanik dan kimia. Sensasi sakit viseral, terjadi karena stimuliterhadap reseptor rasa sakit pada organ-organ dalam (Soewolo, 1999). Berdasarkan teori diatas, pada pengamatan tersebut subjek telah merasakan sensasi sakit somatic. Reseptor sakit merespon stimuli mekanik yaitu tekanan jarum pada 16 petak yang telah dibuat. Dari semua petak, subjek merasakan sakit yang ditimbulkan oleh tekana jarum di tiap petak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penyebaran reseptor pada permukaan kulit tubuh, dimana reseptor antara rasa sakit dan sentuhan berbeda. Pentingnya Penglihatan Binokular

Pada uji pentingnya penglihatan binocular, ketika subjek menutup salah satu mata sambil memasukkan pensil ke dalam tabung reaksi, pada saat percobaan subjek melakukan di 3 posisi yaitu center (depan badan), kanan badan, kiri badan. Pada keadaan tabung center dengan badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali. Pada keadaan tabung di kanan badan, badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali. Pada keadaan tabung di kiri badan, badan subjek melakukan 10 kali, ternyata yang berhasil masuk tabung 9 kali dan miss 1 kali. Menurut Soewolo (1999), gagalnya pensil masuk ke dalam tabung karena pada waktu salah satu mata tertutup, maka permukaan refraktif mempunyai daya bias yang kurang memadai untuk membelokkan cahaya yang tingkatannya mencukupi untuk memfokuskan sebagai titik yang jelas pada retina. Dominansi Mata Pada percobaan kali ini, subjek memandang sebuah objek yang jauh, dan meletakkan pensil diantara objek sehingga didapat pandang yang satu garis lurus. Menurut Soewolo (1999), manusia ketika melihat suatu benda, kedua bola matanya akan terfokus pada satu benda tersebutyang dikenal sebagai single binocular vision yaitu kemampuan mengarahkan cahaya dari suatu benda agar jatuh pada titik-titik sesuai (corresponding point) pada retina kedua mata. Ketika mata kiri ditutup, maka pensil dengan objek terlihat dekat dan pensil terletak di sebelah kanan objek. Pada saat mata kanan ditutup, pensil dengan objek terlihat jauh dan pensil terletak di sebelah kanan objek.

Pengecap dan Pembau Reseptor pembau terletak pada langit-langit rongga hidung yaitu pada epithelium olfaktori. Epithelium olfaktori ini terdiri dari sel-sel reseptor dan sel-

sel penyokong.. sel reseptor olfaktori merupakan sel saraf yang badan selnya terletak di dalam membran olfaktori. Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah wortel, kentang, bawang merah, dan apel dalm perlakuannya tidak dikunyah, melainkan hanya dirasakan di lidah saja. Disini mata dan nostril tertutup sehingga subjek tidak mengetahui bahan amatan apa yang akan diujikan. Dari pengamatan diketahui bahwa telah terjadi kesalahan pada semua penebakan oleh subjek. Dalam pengamatan selanjutnya, bahan amatan juga dikunyah. Mata dan nostril tetap dalam keadaan tertutup. Kemudian potongan bahan amatan dimasukkan ke dalam mulut dan dikunyah oleh subjek. Dalam pengamatan subjek salam menebak bahan amatan tersenut. Hal ini membuktikan bahwa lidah subjek kurang peka terhadap bahan yang dikunyah. Pengamt selanjutnya tetap menutup mata dan nostril terbuka. Dalam hal ini tidak terdapat kesalahn penebakan oleh subjek. Hal ini membuktikan bahwa adanya hubungan antara rongga mulut dan rongga hidung. Apabila kedua nostril ddalam keadaan terbuka dan kedua mata dalam keadaan tertutup, maka subjek dapat menebak semua bahan yang diujikan. Hal ini dikarenakan rangsangan bau dari makanan tersebut dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh reseptor olfaktori.

Anda mungkin juga menyukai