Anda di halaman 1dari 5

Tes Hopkins-Cole Alat dan Bahan : Albumin 2% Kasein Putih Telur Larutan Hopkins-Cole Asam Sulfat Pekat Tabung

t Tabung Reaksi dan rak Gelas Ukur Pipet

Langkah Kerja : 1. Campurlah 2 ml albumin 2%, kasein, dan putih telur dengan larutan hopkins-cole. 2. Tambahkan dengan hati hati melalui dinding tabung asam sulfat pekat 3. Amati warna yang terbentuk pada pertemuan kedua cairan Hasil Pengamatan

Gambar hasil percobaan tes hopkins-cole Kiri-kanan : kasein, albumin 2%, putih telur Larutan Albumin 2% Kasein 2% Pengamatan Terbentuk cincin ungu Tidak terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu yang sangat jelas Kesimpulan (+) (-)

Putih telur

(+)

Pertanyaan : Protein apa yang tidak menunjukkan uji positif? Kasein Pembahasan Pereaksi Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat (Pereaksi Hopkins-Cole dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium). Tes Hoppkins-Cole spesifik untuk Triptofan (satu-satunya asam amino yang mengandung gugus indol). Triptofan berperan sebagai prekursor dari asam indolasetat, serotonin, dan asam nikotinat. Triptofan mudah teroksidasi dalam larutan asam kuat. Struktur triptofan atau 2-Amino-3-(3-indolil)asam propanoat adalah :

Pada tes Hopkins-Cole, triptofan berkondensasi dengan aldehid (cincin indol bereaksi dengan asam glioksilat). Lalu, dengan asam pekat membentuk kompleks berwarna (cincin ungu) dari jenis asam 2,3,4,5-tetrahidro-karbolin-4-karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah :

OH

Pereaksi Hopkins-Cole hanya bereaksi dengan protein yang mengandung triptofan. Larutan protein akan dihidrolisa dengan H2SO4 pekat. Akibatnya, triptofan akan dibebaskan dan bereaksi dengan asam glioksilat untuk membentuk senyawa berwarna violet (ungu). Pada percobaan ini, dari ketiga campuran yang diuji ada dua yang menunjukkan hasil positif sedangkan satu diantaranya menunjukkan hasil yang negatif. Kasein merupakan satu-satunya protein yang menunjukkan hasil negatif karena kasein tidak menunjukkan

terbentuknya cincin ungu pada permukaan kedua campuran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kasein merupakan protein yang tidak mengandung triptofan. Sedangkan pada putih telur warna ungu yang terbentuk sangat jelas, dan pada albumin terbentuk cincin ungu pada permukaan kedua campuran namun cincin yang terbentuk sangat tipis sehingga kurang terlihat pada saat pengambilan foto hasil pengamatan.

Tes Xanthoprotein Alat dan Bahan : Metode 1. 2. 3. 4. 5. Campurlah 2 ml albumin 2%, kasein, fenol 2%, dan putih telur dengan 1 ml HNO3 pekat Perhatikan endapan putih yang terbentuk Panaskan dengan hati-hati hingga endapan akan larut dan berwarna kuning. Dinginkan di bawah keran Tambahkan larutan alkali pekat dengan hati-hati Albumin 2% Kasein Fenol 2% Putih telur HNO3 pekat Larutan alkali pekat (NaOH atau NH4OH) Tabung reaksi dan rak Pipet Penangas air Gelas ukur Penjepit tabung reaksi

Hasil Pengamatan

Gambar hasil percobaan tes Xanthoprotein Kiri-kanan : albumin 2%, kasein, fenol 2%, putih telur

Larutan Albumin 2% Kasein 2% Fenol 2 % Putih telur

Pengamatan Warna jingga Warna jingga Warna hijau Warna jingga pekat

Kesimpulan (+) (+) (-) (+)

Pertanyaan : Apa yang terjadi? Tiga larutan diantaranya yaitu albumin, kasein, dan putih telur saat diberi HNO3 pekat membentuk endapan putih. Namun, pada fenol hanya terjadi perubahan warna menjadi merah. Ketika dipanaskan, endapan larut dan keempat larutan dalam tabung berwarna kuning. Setelah didinginkan dan kemudian diberi larutan alkali pekat, larutan albumin, kasein, dan putih telur menjadi berwarna jingga sementara fenol menjadi warna hijau. Pembahasan Pereaksi Xanthoprotein terdiri atas HNO3 pekat. Reaksi ini berdasarkan nitrasi inti benzen yang terdapat di dalam molekul protein (Test Xanthoprotein digunakan untuk mengidentifikasi adanya cincin benzen yang teraktivasi dalam molekul protein). Senyawa nitro yang terbentuk berwarna kuning dan dalam lingkungan alkalis, ia terionisasi dengan bebas dan warnanya akan menjadi lebih tua atau terbentuk warna jingga. Beberapa asam amino mengandung gugus aromatik yang merupakan derivat benzen. Gugus aromatik ini dapat mengalami reaksi yang merupakan karakteristik dari benzen dan derivat benzen. Salah satunya adalah reaksi nitrasi cincin benzen oleh asam nitrat. Asam amino tirosin [(2-amino-3,4-hidroksifenol)asam propanoat] dan triptofan [2-amino-3-(3indol)-asam propanoat] memiliki cincin benzen yang teraktivasi dan dengan mudah mengalami nitrasi. Asam amino fenilalanin (2-amino-3-fenil-asam propanoat) juga memiliki cincin benzen, tetapi cincin benzennya belum teraktivasi sehingga nitrasi tidak berlangsung dengan mudah. Dari percobaan, diperoleh bahwa putih telur, albumin dan kasein memberikan hasil positif terhadap tes Xanthoprotein. Hal ini berarti putih telur, albumin, dan kasein memiliki cincin benzen yang teraktivasi) dalam molekulnya.

Anda mungkin juga menyukai