Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan untuk dapat dijadikan cambuk pengalaman dalam memperbaiki diri. Tidak ada artinya Makalah ini, apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak untuk itu pantas kiranya bila kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Dra. Wieny H. Rizky, M dan Syariful Mubarok selaku dosen mata kuliah Dasar Ilmu

Tanaman, yang telah memberi banyak bimbingan serta masukan kepada kami. 2. Orang tua kami, yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada kami untuk menyelesaikan Makalah ini. 3. Semua rekan yang ikhlas memberikan bantuan kepada kami dalam penyusunan Makalah ini. Demikian ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan. Semoga bantuan dan kebaikannya diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang sesuai dengan amal kebaikannya. Sebagai akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi semua pembaca. Amien.

Jatinangor, 17 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.1 DAFTAR ISI....2 BAB I.PENDAHULUAN3 BAB II.PEMBAHASAN.5 BAB III.PENUTUP...11 DAFTAR PUSTAKA12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum sekitar 100.000 spesies jamur. Dan semuanya telah diindentifikasi serta terlah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dari keseluruhan tumbuhan yang di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat prkembangannya lebih tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio yaitu Spermatophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi atas Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Manusia memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri, sumber bahan sandang dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, adapun beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam makalah ini, diantaranya :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : Spermatophyta, Sporophyta, Flowering plants,

Flowerless plants, Embryophyta, Cormophyta, Thallophyta, Higher plants, Lower plants!


2. Organ apa saja dari tumbuhan tingkat tinggi yang termasuk ke dalam : a) organa

principalia ; b) organa reproduktiva, berikut penjelasannya!


3. Sebutkan lima contoh tumbuhan (nama latin dan Indonesia) yang termasuk subdivisio

Gymnospermae!
4. Jelaskan 10 perbedaan antara subdivisio Gymnospermae dengan subdivisio

Angiospermae !

5. Jelaskan enam perbedaan antara classis Monocotyledoneae dengan classis

Dicotyledoneae!
6. Sebutkan empat contoh (nama latin dan Indonesia) tanaman pangan, tanaman

perkebunan, tanaman hias, tanaman industri, tanaman obat-obatan, tanaman buahbuahan yang termasuk classis Monocotyledoneae dan classis Dicotyledonae!

1.3

Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui dan memahami klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi 2. Memahami ciri-ciri tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat tinggi (Gymnospermae, Angiospermae, Monocotyledoneae, dan Dicotyledoneae) dan mengenal contoh-contohnya dalam kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif.
3. Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan dosen.

BAB II

PEMBAHASAN
Makhluk hidup di muka bumi terbagi pada dua jenis, yaitu hewan dan tumbuhan.

Tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua divisio, yaitu Phanerogamae (tumbuhan tingkat tinggi) dan Cryptogamae (tumbuhan tingkat rendah).

Dalam Phanerogamae, terdapat sebuah divisio, yaitu Spermatophyta yang berarti tumbuhan yang berbiji, dengan ciriciri makroskopis, ketinggian tumbuhan yang bervariasi, bentuk tubuh bervariasi, cara hidup fotoautrotof, habitat mayoritas di darat, kecuali Teratai, mempunyai pembuluh floem dan xylem, serta bereproduksi dengan penyerbukan dan fertilisasi. Selanjutnya Spermatophyta terbagi kembali menjadi 2 subdivisio, yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Gymnospermae merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki bentuk pertumbuhan yang bervariasi, seperti pohon yang menyerupai palem (sikas), pohon tinggi (konifer), perdu, dan liana. Tumbuhan Gymnospermae cukup mudah ditemukan di lingkungan kita, seperti pohon Cemara (Thuja sinesis), Damar (Agathis alba), dan Pakis Haji (Cycas rhumpii). Gymnospermae terbagi dalam tiga classis, yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Angiospermae merupakan tumbuhan berbunga dengan jumlah spesies yang berjumlah lebih dari 250.000 jenis dan memiliki ukuran tubuh yang amat bervariasi, mulai dari yang berukuran 1mm yang disebut Wolffia hingga Eucalyptus sp. Yang merupakan pohon raksasa dengan tinggi yang bisa mencapai 100m. Angiospermae terbagi dalam dua classis, yaitu Monocotyledoneae (berkeping biji tunggal) dan Dycotyledoneae (berkeping biji dua atau lebih). Monocotyledoneae tidak memiliki kambium pada batang dan akarnya, sehingga tidak memiliki pertumbuhan sekunder. Jenis tumbuhan ini memiliki akar serabut berupa Radix Adventicia (tidak tumbuh terus menerus), memiliki berkas pembuluh batang yang tersebar, dan bunga yang bersifat unisexualis dan bisexualis. Tumbuhan dan tanaman jenis ini sangat familiar dengan kehidupan manusia, seperti Padi (Oryza sativa), Jagung (Zea mays L.), Gandum (Tricticum vulgare), dan lain-lain. Dycotyledoneae memiliki cambium dalam akar dan batangnya, sehingga memiliki pertumbuhan sekunder. Jenis tumbuhan ini memiliki ciri akar tunggang, pembuluh batang yang teratur, batang yang terdiferensiasi menjadi Steele dan Korteks, dan biji/embrio yang mempunyai dua kotiledon. Tumbuhan dan tanaman Dycotyledoneae diantaranya adalah Kacang Hijau (Phaseolus radiates), Kacang Kedelai (Glycine max), Beringin (F. benjamina), dan lain-lain. Sporophyta adalah divisio dari Cryptogamae, yang berarti tumbuhan yang berkembang biak dalam bentuk spora. Sporophyta kembali terbagi dalam dua sub-divisi, yaitu Briophyta (tumbuhan lumut) dan Pteridophyta (tumbuhan paku).
1. Spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat reproduksi generatif berupa biji.

Sporophyta adalah tumbuhan yang berkembang biak dalam bentuk spora. Flowering plants adalah tumbuhan yang menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga, disebut juga Anthophyta. Flowerless plant adalah tanaman yang tidak mempunyai bunga dan tidak menghasilkan benih. Embryophyta adalah tumbuhan berbiji yang bijinya mengandung embrio.
6

Cormophita adalah tumbuhan yang batang, akar dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas satu sama lainnya. Tumbuhan Thallophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas. Higher Plants atau dikenal sebagai vascular plants adalah tanaman yang memiliki jaringan untuk melakukan lignified air, mineral, dan produk fotosintesis melalui tanaman. Lower Plants adalah tumbuhan yang perkembangannya lebih rendah.

2. Organa Pricipalia adalah organ yang bersifat utama dan disebut juga Organa Nutritova (alat hara)

dan Organa Vegetativa (alat vegetative). Organ Pricipalia berupa akar (Radix),batang (Caulis), daun (Folium). Sedangkan organa reproduktiva adalah organ yang berguna untuk proses reproduksi, dimana bagian tubuh
tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu baru dinamakan perkembangbiakan seperti bunga (flos), buah (fructus), dan biji (semen). alat

3. Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki variasi bentuk perkembangan.

Tumbuhan dan tanaman gymnospermae begitu mudah ditemukan di sekitar kita, diantaranya :

Pohon Cemara (Thuja sinesis) Damar (Agathis alba) Tangkil / melinjo (Gnetum gnemon) Kismis (Podocarpus macrophylla) Pakis Haji (Cycas rhumpii)

4. Perbedaan antara subdivisio Gymnospermae dengan subdivisio Angiospermae:

Gymnospermae

Angiospermae

Menghasilkan biji terbuka Penyerbukan (polinasi) : anemofoli Organ reproduktif : calyx dan corola tidak menarik Berupa pohon perdu Sistem perakaran : tunggang Haploid (n) Phloem tidak memiliki sel pengiring Xylem tidak memiliki trakheid Hampir tidak dapat diperbanyak melalui vegetatif Cara tumbuh : tegak

Menghasilkan biji tertutup Penyerbukan (polinasi) : anemoli, entomofili, hidrofili, zoofili Organ reproduktif : caly dan corola menarik Berupa semak, perdu dan pohon Sistem perakaran :tunggang dan serabut Triploid (3n) Phloem memiliki sel pengiring Xylem memiliki trakheid Dapat diperbanyak melalui vegetatif Cara tumbuh : tegak, merambat dan memanjat

Pembeda Habitus Batang Daun Bunga tunggang

Gymnospermae tunggang

Angiospermae

Semak, perdu atau pohon sistem akarSemak, perdu atau pohon sistem akar Tegak lurus, bercabang-bercabang Sistem ragamnya Bunga sesungguhnya belum ada,Bunga ada tersusun dari sporofil plus sporofil terpisah-pisah atau membentukbagian-bagian lain strobilus betina dan jantan pertulangan tidak Bermacam-macam, bercabang atau tidak

banyakBeraneka ragam sistem pertulangan

Penyerbuka 1. n

Makrosporofil (daun buah) dengan Makrosporofil (daun buah) membentuk 1. bakal biji (makro sporangium) yangbadan yang disebut putik dengan bakal biji nampak menempel padanya di dalamnya (tidak tampak) 2. Makrosporofil dan mikrosporofil (benang sari) terpisah atau terkumpul pada satu tetesbunga hidrogami, zoidiogami, dll) 4. Serbuk sari jatuh pada kepala putik

2. Makro dan mikrosporofil terpisah 3. Hampir selalu dengan anemogami 4. Serbuk sari jatuh (pada

penyerbukan) langsung pada bakal bij3. Bernacam-macam (autogami, anemogami,

Waktu

Jarak waktu antara penyerbukan sampaiJarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif pendek berupaSel
Kelamin Jantan berupa inti

penyerbukan pembuahan relatif panjang Sel kelamin Sel jantan Anatomi Kelamin Jantan

spermatozoid yang masih bergerak aktif sperma (inti generatif) yang tidak
bergerak aktif

Akar dan batang berkambium, selaluAda yang berkambium ada yang tidak, ada mengadakan sekunder, pertumbuhan berkas menebalyang menebal sekunder ada yang tidak, pembuluhberkas pembuluh pengangkutan ada yang kolateral terbuka, ada yang kolateral tertutup, ada yang bikolateral 1. Xilem terdiri atas trakeida saja 2. Floem dengan sel-sel pengiring

pengangkutan koleteral terbuka Xilem dan1. Xilem terdiri atas trakeida saja Floem 2. Floem tanpa sel-sel pengiring a) Bentuk akar Monocotyledoneae Dicotyledonea

5. Perbedaan antara classis Monocotyledoneae dengan classis Dicotyledoneae :

: Memiliki sistem akar serabut : Memiliki sistem akar tunggang

b) Bentuk sumsum atau pola tulang daun Monocotyledoneae : Melengkung atau sejajar Dicotyledonea : Menyirip atau menjari c) Kaliptrogen / tudung akar Monocotyledoneae : Ada tudung akar / kaliptra Dicotyledonea : Tidak terdapat ada tudung akar d) Jumlah keping biji atau kotiledon Monocotyledoneae : satu buah keping biji saja Dicotyledonea : Ada dua buah keping biji e) Jumlah kelopak bunga Monocotyledoneae : Umumnya adalah kelipatan tiga Dicotyledonea : Biasanya kelipatan empat atau lima f) Pelindung akar dan batang lembaga Monocotyledoneae : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza Dicotyledonea : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil g) Pertumbuhan akar dan batang Monocotyledoneae : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar Dicotyledonea : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

6. Contoh (nama latin dan Indonesia) tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hias,

tanaman industri, tanaman obat-obatan, tanaman buah-buahan yang termasuk classis Monocotyledoneae dan classis Dicotyledonae: Monocotyledoneae 1. Tanaman pangan : - Jagung (Zea mays) - Gandum (Tritichum sativum) - Sagu (Metroxylon sagu) - Padi (Oryza sativa) 2. 3. Tanaman perkebunan : Tanaman hias : - Tebu (Saccharum officianarum) - Kelapa sawit (Elais guineensis) - Bunga lili (Lilium duchartrei) - Anggrek bulan (Phlaenopsis amabilis) - Anggrek ( Cymbidium hookerianum) - Bunga tasbih (Canna hybrida) 4. Tanaman industri : - Lontar (Borassus flabelifer) - Rotan (Calamus spp) - Bambu (Bambusa spp) 5. Tanaman obat-obatan : - Jahe ( Zingiber officinale) - Kunyit (Cucumis sativus) - Kencur (Kaempferia calanga) - Temu lawak (C. xanthorriza) 6. Tanaman buah-buahan : - Nanas (Ananas squamasus) - Bengkuang ( Cucumis sativus)
- Salak (Salaca edulis) - Kurma (Phoenix dactylifera) - Pisang (Musa paradisiacal)

Dicotyledoneae 1. Tanaman pangan

2.

: - Lada (Piper ningrum) - Kentang ( Solanum tuberosum) - Tomat (Solanum lycopersicum) - Petai (Parkia speciosa) Tanaman perkebunan : - Lamtoro (Leucaena glauca) - Arbei (Fargaria vesca) - Tembakau (Nicotiana tabacum) - Tembelekan (Lantana camara)
10

3. Tanaman hias

- Bunga pukul empat (Mirabilis salapa) - Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) - Mawar (Rosa canina) - Kenanga (Cananga odoratum) 4. Tanaman industri : - Kapas (Gossyplum hirsutum) - Jati (Tectona grandis) 5. Tanaman obat-obatan : - Sirih (P. betle) 6. Tanaman buah-buahan : - Nangka (Artocarpus heterophylla) - Sirsak (Annona muricata) - Srikaya (Annona squamosa) - Jeruk keprok (Citrus nobilis)

11

BAB III

PENUTUP

12

DAFTAR PUSTAKA
Ade Salimah dan Erni Suminar.Keanekaragaman Tumbuhan.Dalam: Ade Salimah, Farida, Cucu Suherman, Murgayanti, Erni Suminar, Intan Ratna Dewi, Mira Ariyanti, dan Syarifil Mubarok.2007.Handout Mata Kuliah Biologi.FAkultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Klasifikasi-tumbuhan-tingkat-tinggi-dit.html
13

Komariah. Phanerogamae.Handout Mata Kuliah Botani.Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Loveless, A.R.1989.Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.Gramedia.Jakarta. Sastrodinoto, Soenarjo.1981.Biologi Umum Gramedia.Jakarta. Tjitrosoepomo,Gembong.2001.Taksonomi Tumbuhan.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai