Anda di halaman 1dari 61

KEPUTUSAN DIRJEN PAJAK

KEP-161/PJ/2001
Ditetapkan tanggal 21 Februari 2001

JANGKA WAKTU PENDAFTARAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


USAHA, TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR
POKOK WAJIB PAJAK, SERTA PENGUKUHAN DAN PENCABUTAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Menimb bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Wajib


ang : Pajak dan memberikan kemudahan pembagian penerimaan
Pajak Penghasilan orang pribadi dan Pajak Penghasilan Pasal
21 kepada Pemerintah Daerah perlu pengaturan kembali
jumlah angka Nomor Pokok Wajib Pajak serta dalam rangka
melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Jangka Waktu
Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara
Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta
Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak;
Menging Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
at : Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);

MEMUTUSKAN :

Menetap KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG JANGKA


kan : WAKTU PENDAFTARAN DAN PELAPORAN KEGIATAN USAHA,
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK
WAJIB PAJAK, SERTA PENGUKUHAN DAN PENCABUTAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan :

1. Wajib Pajak terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar dalam
tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak yang terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9
(sembilan) digit pertama merupakan Kode Wajib Pajak dan 6
(enam) digit berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan.
2. Pengusaha Kena Pajak terdaftar adalah pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang telah tercatat
dalam tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
3. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak adalah kartu yang diterbitkan oleh
Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan identitas lainnya.
4. Surat Keterangan Terdaftar adalah surat keterangan yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang menyatakan bahwa
Wajib Pajak telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak tertentu
yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan identitas lainnya
serta kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah surat yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan identitas
dan kewajiban perpajakan Pengusaha Kena Pajak.
6. Pemindahan Wajib Pajak adalah tindakan memindahkan
administrasi perpajakan Wajib Pajak dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak lama ke tata usaha Kantor Pelayanan Pajak baru,
karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dan
atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status perusahaan.
7. Pemindahan Pengusaha Kena Pajak adalah tindakan memindahkan
administrasi perpajakan Pengusaha Kena Pajak dari tata usaha
Kantor Pelayanan Pajak lama ke tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
baru, karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan
dan atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status
perusahaan.
8. Saat usaha mulai dijalankan adalah saat yang terjadi lebih dulu
antara saat pendirian dan saat usaha nyata-nyata mulai dilakukan.
9. Surat pernyataan pindah adalah surat pernyataan yang dibuat oleh
Wajib Pajak dan disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak untuk memberitahukan dan memohon perubahan tempat
terdaftar dari suatu Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor Pelayanan
Pajak lainnya, karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan dan atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status
perusahaan.
10.Surat Pindah adalah surat yang berisi keterangan pindah Wajib
Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak
baru yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak lama, karena
alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dan atau
tempat kegiatan usaha atau perubahan status perusahaan.
11.Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak adalah tindakan
menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak.
12.Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah tindakan
mencabut Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari tata usaha
Kantor Pelayanan Pajak.

BAB II
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN ATAU PELAPORAN
KEGIATAN USAHA

Pasal 2

(1)Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan


bebas dan Wajib Pajak badan, wajib mendaftarkan diri untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan
setelah saat usaha mulai dijalankan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 8.
(2)Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas, apabila sampai dengan suatu bulan memperoleh
penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena
Pajak setahun, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor
Pokok Wajib Pajak paling lambat pada akhir bulan berikutnya.
(3)Wajib Pajak orang pribadi selain yang dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) yang memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat
mengajukan permohonan untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib
Pajak.
(4)Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau
Jasa Kena Pajak bagi yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha
Kena Pajak.
(5)Wajib Pajak sebagai Pengusaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
18 Tahun 2000, yang :
a. memilih sebagai Pengusaha Kena Pajak, wajib mengajukan
pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak;

b. tidak memilih sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi sampai


dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai
peredaran bruto telah melampaui batasan yang ditentukan
sebagai Pengusaha Kecil, wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lambat akhir
masa pajak berikutnya.
(6)Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) huruf b
diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.

Pasal 3

(1) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
(2) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di
beberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak.
(3) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) dan ayat
(5) melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
(4) Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak
berada dalam dua atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak,
Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan Kantor Pelayanan Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar.

BAB III
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR
POKOK WAJIB PAJAK SERTA PELAPORAN DAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

Pasal 4

(1) Wajib Pajak atau orang yang diberi kuasa khusus yang
mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan
atau Pengusaha yang melaporkan kegiatan usaha untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib mengisi, menandatangani, dan
menyampaikan formulir pendaftaran ke Kantor Pelayanan Pajak.
(2) Berdasarkan formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(3) Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu Nomor Pokok Wajib
Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama pada hari kerja
berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta
persyaratannya diterima secara lengkap.
(4) Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap.
(5) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pendaftaran sekaligus
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, maka Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat Keterangan
Terdaftar, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diterbitkan
secara bersamaan paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran dan pelaporan beserta persyaratannya
diterima secara lengkap.

Pasal 5

Bentuk formulir, persyaratan, dan pelaksanaan di bidang administrasi


dalam pendaftaran dan pelaporan kegiatan usaha serta pemberian
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak,
sebagaimana yang ditetapkan dalam Lampiran I dan Lampiran III
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

BAB IV
TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK, PENGHAPUSAN NOMOR POKOK
WAJIB PAJAK, DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK

Pasal 6

(1)Dalam hal Wajib Pajak terdaftar pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan atau tempat kegiatan usaha ke wilayah kerja Kantor
Pelayanan Pajak lain atau terjadi perubahan status perusahaan yang
mengakibatkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
harus berubah, maka Wajib Pajak wajib mengajukan permohonan
pindah dengan menyampaikan surat pernyataan pindah beserta
persyaratannya.
(2)Kantor Pelayanan Pajak wajib menerbitkan :
a. Surat Pindah, untuk diberikan kepada Wajib Pajak paling lama
pada hari kerja berikutnya setelah surat pernyataan pindah
diterima, guna diserahkan ke Kantor Pelayanan Pajak baru,
dalam hal surat pernyataan pindah beserta persyaratannya
secara lengkap telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak
lama.

b. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar,


paling lama pada hari kerja berikutnya, dalam hal surat
pernyataan pindah beserta persyaratannya secara lengkap
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak baru, atau setelah
menerima Surat Pindah dari Wajib Pajak yang berasal dari
Kantor Pelayanan Pajak lama.

Pasal 7

Dalam hal surat pernyataan pindah berisikan pernyataan pindah


sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka :

1. Kantor Pelayanan Pajak lama menerbitkan Surat Pindah paling


lama pada hari kerja berikutnya setelah menerima surat
pernyataan pindah beserta persyaratannya secara lengkap dari
Pengusaha Kena Pajak atau pemberitahuan adanya surat
pernyataan pindah dari Kantor Pelayanan Pajak baru.
2. Kantor Pelayanan Pajak baru menerbitkan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dan bila diperlukan sekaligus menerbitkan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar
paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima Surat Pindah dari
Kantor Pelayanan Pajak lama.
3. Kantor Pelayanan Pajak lama menerbitkan Surat Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak setelah diterimanya tembusan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak yang diterbitkan oleh
Kantor Pelayanan Pajak baru paling lama pada hari kerja
berikutnya.

Pasal 8

Dalam hal surat pernyataan pindah selain berisikan pindah tempat


tinggal atau tempat kedudukan juga menyatakan pindah tempat
kegiatan usaha, maka Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat
Keterangan Terdaftar, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
diterbitkan secara bersamaan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
diterimanya Surat Pindah dari Wajib Pajak yang berasal dari Kantor
Pelayanan Pajak lama.

Pasal 9

Dalam hal terjadi pemindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


dan atau Pasal 7, Kantor Pelayanan Pajak lama harus mengirim berkas
Wajib Pajak dan atau berkas Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan
berikut uraian singkat mengenai hal-hal yang dianggap perlu kepada
Kantor Pelayanan Pajak baru yang isinya antara lain :

1. Jumlah tunggakan pajak yang masih harus ditagih;


2. Tindakan penagihan yang telah dilaksanakan atas tunggakan
pajak;
3. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau
keberatan Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak yang belum
diselesaikan.

Pasal 10

Dalam hal Wajib Pajak yang telah memperoleh Nomor Pokok Wajib
Pajak meninggal dunia dan meninggalkan warisan yang belum terbagi,
maka warisan yang belum terbagi tersebut dalam kedudukannya
sebagai Subjek Pajak menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak dari
Wajib Pajak yang meninggal dunia, dan ahli warisnya wajib melaporkan
dengan mengisi formulir yang ditentukan.

Pasal 11

(1)Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan dalam hal :


a. Wajib Pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak
meninggalkan warisan;
b. wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan;
c. warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek
Pajak sudah selesai dibagi;
d. Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
e. bentuk usaha tetap yang karena sesuatu hal kehilangan
statusnya sebagai bentuk usaha tetap;

f. Wajib Pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam


huruf a dan huruf b yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai
Wajib Pajak.
(2)Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat dilakukan apabila utang pajak telah dilunasi
atau hak untuk melakukan penagihan telah daluwarsa, kecuali dari
hasil pemeriksaan pajak diketahui bahwa utang pajak tersebut tidak
dapat atau tidak mungkin ditagih lagi disebabkan karena :
a. Wajib Pajak orang pribadi meninggal dunia dengan tidak
meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris,
atau ahli waris tidak dapat ditemukan;
b. Wajib Pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi; atau

c. sebab lain sesuai dengan hasil pemeriksaan.


(3)Pencabutan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak dilakukan
dalam hal Pengusaha Kena Pajak pindah alamat ke wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak lain, bubar atau tidak memenuhi syarat lagi
sebagai Pengusaha Kena Pajak.
(4)Permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau
pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak harus diselesaikan
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal diterimanya
permohonan secara lengkap, kecuali permohonan pencabutan
pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 angka 3 dan Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3).

Pasal 12

(1)Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak wanita


kawin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b dapat
dilakukan dengan ketentuan bahwa suami telah terdaftar sebagai
Wajib Pajak dan berlaku sejak awal tahun berikutnya setelah tahun
perkawinan dilaksanakan.
(2)Berkas Wajib Pajak wanita kawin yang Nomor Pokok Wajib Pajak-nya
telah dihapus tersebut :
a. diserahkan atau dikirimkan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat
wanita tersebut terdaftar ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
suami terdaftar sebagai Wajib Pajak dengan disertai uraian
singkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, untuk digabung
dengan berkas Wajib Pajak suami.

b. digabungkan dengan berkas Wajib Pajak suami, dalam hal Wajib


Pajak wanita kawin terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak yang
sama dengan tempat suami terdaftar.

Pasal 13

(1)Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan pencabutan Pengukuhan


Pengusaha Kena Pajak dilakukan dengan cara mengisi formulir yang
ditentukan, yang dilakukan oleh :
a. Wajib Pajak atau kuasanya dengan melampirkan Surat Kuasa
Khusus;
b. Petugas Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan dalam hal :
1. Wajib Pajak orang pribadi meninggal dunia berdasarkan
Surat Keterangan Kematian atau fotokopi akte atau
fotokopi laporan kematian Wajib Pajak tanpa
meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli
waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan.

2. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat


(1) huruf e dan huruf f, berdasarkan hasil pemeriksaan
Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.
(2)Dalam hal jumlah peredaran bruto untuk suatu tahun buku tidak
melebihi batas jumlah peredaran bruto untuk Pengusaha Kecil, maka
Pengusaha Kena Pajak dapat mengajukan permohonan pencabutan
pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lambat 1 (satu)
bulan setelah berakhirnya tahun buku yang bersangkutan.
(3)Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus
memberikan keputusan paling lama 2 (dua) bulan sejak permohonan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diterima.
(4)Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) telah
lewat, Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, maka
permohonan pencabutan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena
Pajak dianggap dikabulkan dan Surat Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1
(satu) bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.

Pasal 14

Bentuk formulir, persyaratan, dan pelaksanaan di bidang administrasi


dalam rangka perubahan data Wajib Pajak sebagaimana yang
ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal 15

Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pencabutan


Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak hanya ditujukan untuk kepentingan
tata usaha perpajakan, tanpa menghilangkan kewajiban perpajakan
yang harus dilakukannya.

Pasal 16

Dalam hal formulir pendaftaran dan pemberian Nomor Pokok Wajib


Pajak serta pelaporan usaha dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini belum
diterbitkan, formulir yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor : KEP-27/PJ/1995tentang Jangka Waktu
Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha serta Tata Cara Pendaftaran
Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-
150/PJ/1999, dapat digunakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2001.

BAB V
PENUTUP

Pasal 17

Pada saat Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku,


Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-516/PJ/2000 tentang
Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara
Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta
Pengukuhan dan Pencabutan Pengusaha Kena Pajak, dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 18

Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal 2


Januari 2001.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengumuman Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 21 Pebruari 2001

DIREKTUR JENDERAL

ttd

HADI POERNOMO

Lampiran 1
Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Februari 2001

TATA CARA PENDAFTARAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB


PAJAK SERTA PELAPORAN DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA
KENA PAJAK

1. Umum

Petugas pendaftaran wajib pajak ialah petugas yang ditunjuk oleh


Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau kepala Kantor Penyuluhan pajak
untuk melayani pendaftaran wajib pajak, Pelaporan kena pajak,
perubahan Data wajib pajak, perpindahan, Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak, dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
baik yang diterima secara langsung, melalui pos secara tercatat
maupun dari Kantor Penyuluhan Pajak.

II. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib


Pajak serta Pelaporan dan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak di Kantor Pelayanan Pajak

Petugas Pendaftaran Wajib Pajak Mempunyai tugas:


1. Menerima formulir foemulir permohonan dan perubahan Data
Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00), berfungsi sebagai formulir
pendaftaran, yang telah di tandatangani Wajib Pajak atau
kuasanya yang sah beerta lampirannya.
2. Memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak yang terdiri dari :

a. Untuk Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha


atau pekerjaan bebas:

- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Penduduk Indonesia,


atau paspor di tambah surat keterangan tempat tinggal dari
instansi yang berwenang sekurang - kurangnya Lurah atau
kepala desa bagi orang asing.
b. Untuk wajib pajak pribadi yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas:

- Fotokopi kartu tanda penduduk bagi penduduk Indonesia,


atau Paspor ditambah surat keterangan tempat tanggal dari
instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau
kepala desa bagi orang asing;
- Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau usaha
pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang sekurang-
kurangnya Lurah atau kepada desa.
c. Untuk Wajib Pajak badan:

- Fotokopi Akte pendirian dan perubahan atau surat


keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha
tetap;
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia,
atau Paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari
instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau
kepala desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus
aktif,
- Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari isntansi yang
berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau kepala desa.
d. Untuk Bendaharawan sebagai Wajib Pajak Pemungut/Pemotong:

- fotokopi surat penunjuk sebagai bendaharawan:


- fotokopi Kartu Tanda Penduduk bendaharawan.
e. Untuk joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemungut/Pemotong:
- Fotokopi Perjanjian Kerjasama sebagai Joint Operation;
- Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing anggota
Joint Operation;
- Fotokopi Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau
Paspor di tambah surat keterangan tempat tinggal dari
instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau
kepala desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus
Joint Operation.
3. Catatan:
a. Bagi permohonan berstatus cabang, orang pribadi pengusaha
tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan
fotokopi Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2.00) Kantor
Pusat/domisili/suami.
b. Apabila permohonan ditandatangani oleh orang lain, harus
dilengkapi dengan surat kuasa khusus.
c. Dalam hal formulir dan persyaratannya belum lengkap,
dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi.
4. Mengisi kolom-kolom pada formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-100) Yang diisi oleh
dinas.
5. Meneliti administrasi Kantor Pelayanan Pajak untuk mengetahui
apakah Wajib Pajak sudah terdaftar atau belum. Catatan:

a. Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka kepadanya


tidak diberikan nomor Pokok Wajib Pajak lagi.
b. Dalam hal Wajib Pajak pernah terdaftar, maka kepadanya
diberikan Nomor Wajib Pajak yang sama dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak semula.
c. Dalam hal Wajib Pajak belum terdaftar, Kepada diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak. Khusus untuk wajib pajak berstatus cabang,
orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pecah
harta diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan aturan sebagai
berikut:

1) Kode Wajib Pajak sama dengan kode Wajib Pajak Pusat, Kode
wajib Pajak domisili atau Kode Wajib Pajak suami.
2) Kode Administrasi Perpajaikan sesui dengan yang diberikan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak mendaftar.

6. Merekam data Wajib Pajak dari formulir Permohonan Pendaftaran


dan Perubahan Data Wajib Pajak sesui dengan tata cara yang
telah ditentukan. Mencetak Lembar Pengawas Arus Dokumen
(LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada
Wajib Pajak, setelah ditandatangani oleh petugas.
7. Dalam hal Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak:
a. Mencetak Surat Keterangan Tedaftar(KP.PDIP.4.2-00)dan Kartu
Nomor Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-000). Surat Keterangan Terdaftar
diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani;
b. Menyampaikan Keterangan Surat Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) kepada Wajib
Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah
permohonan beserta persyaratannya diterima secara lengkap.
8. Dalam hal Wajib Pajak selain mendaftarkan diri juga melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak:

a. Mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.6-00)


Pengusaha Kena Pajak, selanjutnya diteruskan kepada Kepala
Seksi TUP untuk ditandatangani;

Catatan;
Dalam hal tempat kedudukan/kegiatan usaha Pengusaha Kena
Pajak di wilayah Kantor Penyuluhan Pajak yang tidak sekota
dengan Kantor Pelayanan Pajak, maka Kepala Kantor Pelayanan
Pajak menginstruksikan untuk membuktikan kebenaran alamat
Pengusaha Kena Pajak kepada Kepala Kantor Penyuluhan Pajak
tersebut.
b. Menerima dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat
(KP.PDIP.4.7-00), pada komputer;
c. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00), dan Kartu
Nomor Pokok Wajib Pajak (KP. PDIP.4.4-00). Surat Keterangan
Terdaftar dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk ditandatangani, dalam
hal alamat Wajib Pajak terbukti benar;
d. Mencetak surat penolakan pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.8-00), selanjutnya
diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani,
dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar;
e. Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP. 4.2-00),
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.4-00) atau Surat
Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha
Kena Pajak (KP.PDIP. 4.8-00) paling lama 3 (tiga) hari kerja
berikutnya setelah Permohonan Pendaftaran dan Pelaporan
Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara
lengkap.
9. Mencantumkan Nomor Pokok Waib Pajak yang diberikan
diformulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib
Pajak (KP. PDIP.4.1-00), selanjutnya membuat berkas sementera
Wajib Pajak yang berisi dokumen pendaftaran Wajib Pajak dan
Surat lainya untuk diteruskan ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip
(Tapsip).
10.Mengirimkan daftar nominatif penambahan dan perubahan data
Wajib Pajak suatu bulan ke Kantor Penyuluhan Pajak tempat
tinggal atau tempat kedudukan dan atau kegiatan usaha Wajib
Pajak paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

III. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib


Pajak serta Pelaporan dan Pengukuhan Pengusaha kena
Pajak di Kantor Pelayanan Pajak dalam hal Komputer Tidak
Berfungsi

1. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak selama komputer tidak


berfungsi mempunyai tugas:

a. Melakukan tugas-tugas yang sama dengan tugas sebagaimana


tercantum dalam butir 11 angka 1 sampai dengan angka 3;
b. Membuat Lembar Pengawas Arus Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada
Wajib Pajak;
c. Dalam hal Wajib Pajak mendaftarkan diri hanya untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak.

1). Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00) rangkap


dua dan diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk di
tandatangani.

Catatan:
Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan:
a. Kode Wajib Pajak dari jatah listing Nomor Pokok Wajib Pajak.
Kode Administrasi Perpajakan: 3 (tiga) digit pertama kode
b.
Kantor Pelayanan Pajak, dan 3 (tiga) digit selanjutnya `000`
2). Menyapaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00)
lembar ke-1 kepada Wajib Pajak paling lama hari kerja berikutnya
setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratanya
diterima secara lengkap.

d. Dalam hal wajib pajak selain mendaftarkan diri juga melaporkan


usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak :
1). Membuat surat tugas pembuktian alamat ( KP. PDIP.4.6-00)
Pengusaha Kena Pajak, selanjutnya diteruskan kepada Kepala
Seksi TUP untuk ditandatangani.
2). Menerima Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-
00);
3). Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak ( KP.PDIP. 4.5-00) dan
Bukti Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.9-00),
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti benar,
4). Membuat penolakan pendaftaran wajib pajak dan pelaporan
pengusaha kena pajak (KP. PDIP. 4.8-00), selanjutnya diteruskan
kepada kapala seksi TUP untuk ditandatangani, dalam hal alamat
Wajib Pajak terbukti tidak benar;
5). Menyampaikan Bukti pendaftaran Wajib Pajak (KP. PDIP.4.5-00)
dan bukti pelaporan pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.9.-00) atau
surat penolakan pendaftaran wajib pajak dan pelaporan
pengusaha kena pajak (KP.PDIP.4.8-00) kepada Wajib pajak paling
lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah permohonan
pendaftaran dan pelaporan pengukuhan sebagai Pengusaha
Kena Pajak diterima secara lengkap.
e. Mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak pada formulir
pendaftaran Wajib Pajak, selanjutnya membuat berkas
sementara Wajib Pajak yang berisi dokumen pendaftaran Wajib
Pajak dan surat-surat lainnya.

2. Petugas Pendaftaran Wajib pajak setelah komputer


berfungsi mempunyai tugas :

a. Merekam Data Wajib Pajak dari formulir Permohonan Pendaftaran


dan perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00), dan berita
acara hasil Pembuktian Alamat (KP. PDIP.4.7-00), sesuai dengan
tata cara yang telah dicantumkan.
b. Mencetak Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00), Surat
Keterangan Terdatar (KP.pdip.4.2.-00), dan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00), Surat Keterangan
Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), dan Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) diteruskan kepada kepala Seksi TUP
untuk ditandatangani.
c. Menyampaikan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00),
Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) kepada Wajib
Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah komputer
berfungsi.
d. Meneruskan berkas sementara Wajib Pajak yang berisikan
dokumen pendaftaran wajib Pajak dan surat lainnya ke Sub Seksi
Ketetapan dan Arsip(Tapsip).
IV. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib
Pajak serta Pelaporan dan Pengukuhan Kena Pajak di Kantor
Penyuluhan Pajak

Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempuyai tugas:

1. Melaksanakan tugas-tugas yang sama sebagaimana tercantum


dalam butir 11 angka 1 sampai dengan angka 3;
2. Meneliti Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib Pajak
(P.PDIP.4.21-00), dan daftar nominatif yang diterima dari Kantor
Pelayanan Pajak untuk mengetahui apakah Wajib Pajak tersebut
sudah terdaftaran atau lebih.

Catatan:
a. Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka
kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak lagi.
b. Dalam hal Wajib Pajak pernah tardaftar, maka kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sama dengan Nomor
Pokok Wajib Pajak semula.
c. Dalam hal Wajib Pajak belum terdaftar, kepada Wajib Pajak
diberikan Nomor pokok Wajib Pajak. Khusus untuk Wajib Pajak
berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau
kawin tidak pisah harta diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
dengan peraturan sebagai berikut :

1) Kode Wajib sama dengan kode Wajib Pajak pusat, kode


. wajib pajak domosili atau kede wajib pajak suami.
2) Kode administrasi perpajakan : 3 (tiga) digit pertama kode
. kantor pelayanan pajak, dan 3 (tiga) digit selanjutnya
'000'.
3 Membuat lembar pengawasan Arus Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada
Wajib Pajak;
4 Dalam hal wajib pajak mendaftarkan diri hanya untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak :
a. Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00)
rangkap dua dan diteruskan kepada kepala kantor
Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani;

Catatan :
Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan :
a Kode Wajib Pajak dari jatah listing Nomor Pokok Wajib
Pajak.
b Kode administrasi Perpajakan : 3 (tiga) digit pertama Kode
Kantor Pelayanan Pajak, dan tiga digit selanjutya '000'.
b. Menyampaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak lembar ke-1
kepada wajib pajak paling lama hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran beserta persyaratannya diterima
secara lengkap
5. Dalam hal Wajib pajak selain mendaftarkan diri juga melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak :
a. Membuat Surat Tugas Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.6-00)
Pengusaha Kena Pajak, sejanjutnya diteruskan kepada kepala
Kantor Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani;
b. Membuat Berita Acara hasil pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-
00);

Catatan :
Dalam hal instruksi pembuktian kebenaran alamat
Pengusaha Kena Pajak diterima dari Kantor Pelayanan Pajak,
maka:
Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-00)
a.
dikirim ke kantor pelayanan pajak;
Tugas dalam huruf c sampai dengan huruf e tidak perlu
b.
dilaksanakan.
c. Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP. PDIP.4.5-00) dan
Bukti Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP. 49-00),
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak untuk ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak
benar;
d. Membuat Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP. 4.8-00),
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak untuk ditandatangani, dalam hal Wajib Pajak tidak
ditemukan di alamat tersebut;
e. Menyapaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.5-00)
dan bukti pelaporan pengusuha kena pajak (KP.PDIP. 4.9-00)
atau surat penolakan pendaftaran wajib pajak dan pelaporan
pengusaha kena pajak (KP.PDIP.4.8-00) kepada wajib pajak
paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran dan pelaporan pengukuhan
sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara lengkap.
6. Mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak pada kotak yang
tersedia di formulir Permohonan pendaftaran dan perubahan
data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00) yang diambil dari jatah listing
Nomor Pokok Wajib Pajak Kantor Pelayanan pajak yang diterima
dari Pusat PDIP;
7. Mengirimkan formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan
data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00), Bukti Pendaftaran Wajib Pajak
(KP.PDIP.4.5-00) lembar kedua dan atau Bukti Pelaporan
Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.9-00) ke Kantor Pelayanan Pajak
paling lama pada hari kerja berikutnya dan mencatat tanggal
pengiriman pada Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib
Pajak (KP.PDIP.4.21-00).

V. Bentuk dan Jenis Formulir yang digunakan:


1. KP.PDIP.4.1-00 (Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data
Wajib Pajak)
2. KP.PDIP.4.2-00 (Surat Keterangan Terdaftar)
3. KP.PDIP.4.3-00 (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak)
4. KP.PDIP.4.4-00 (Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak)
5. KP.PDIP.45-00 (Bukti Pendaftaran Wajib Pajak)
6. KP.PDIP.4.6-00 (Surat Tugas Pembuktian Alamat)
7. KP.PDIP.4.7-00 (Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat)
8. KP.PDIP.4.8-00 (Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak)
9. KP.PDIP.4.9-00 (Bukti Pelaporan Pengusaha Kena Pajak)
10. KP.PDIP.4.21-00 (Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib
Pajak

Lampiran II
Keputusan Direktur Jendral Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Pebruari 2001

TATA CARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK

I. Umum

1. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak ialah petugas yang ditunjuk


Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak untuk melayani Pendaftaran Wajib Pajak, Pelaporan
Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data Wajib Pajak, Perpindahan
Wajib Pajak, Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak baik yang diterima
secara langsung, melalui Pos secara tercatat maupun dari Kantor
Penyuluhan Pajak.
2. Yang dimaksud dengan perubahan data Wajib Pajak meliputi
perubahan identitas Wajib Pajak, pemindahan Wajib Pajak dan
atau Pengusaha Kena Pajak, serta penghapusan Nomor Pokok
Wajib Pajak dan atau pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak.
3. Perubahan Identitas Wajib Pajak meliputi :
a. Perbaikan data karena kesalahan dalam keluaran (data dalam
dokumen masukan tidak sama dengan data yang dikeluarkan);
b. Perubahan Nomor Pokok Wajib Pajak karena adanya kesalahan
(misalnya Kode Wajib Pajak cabang tidak sama dengan pusat);
c. Perubahan Nama Wajib Pajak karena penggantian nama;
d. Perubahan bentuk badan hukum;
e. Perubahan alamat Wajib Pajak karena perpindahan tempat
tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha
dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang sama;
f. Perubahan status Wajib Pajak;
g. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha
Wajib Pajak;
h. Perubahan jenis Pajak, karena sesuatu hal yang mengakibatkan
kewajiban jenis pajaknya berubah
4. Pemindahan Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak meliputi
:
a. Perubahan alamat Wajib Pajak karena perpindahan tempat
tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha
kewilayah kerja Pelayanan Pajak lain;
b. Perubahan status modal Wajib Pajak yang mengakibatkan Kantor
Pelayanan Pajak yang mengelola berubah.
5. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pencabutan
pengukuhan Pengusaha Kena Pajak meliputi hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

II. Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak

1. Pada Kantor Pelayanan Pajak:

a. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai


tugas:

1). Menerima Formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan


Data Wajib Pajak(KP.PDIP.4.1-00) yang telah ditandatangani
Wajib Pajak atau kuasa yang sah beserta lampiran yang
disyaratkan;
2). Memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran
dan Perubahan Data Wajib Pajak yang terdiri dari :
a) Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
atau Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00)
karena adanya kesalahan, misalnya data masukan tidak
sama dengan data keluaran, Kode Wajib Pajak cabang
tidak sama dengan Kode Wajib Pajak pusat;
b) Keterangan dari instansi yang berwenang karena
penggantian nama;
c) Fotokopi akte perubahan bentuk badan hukum karena
berubahnya bentuk badan hukum;
d) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia
atau Paspor bagi orang asing ditambah surat keterangan
tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-
kurangnya lurah atau kepala desa karena pindah tempat
tinggal atu tempat kedudukan atau tempat kegiatan
usaha dalam wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak yang
sama;
e) Fotokopi akte perubahan dan pernyataan tertulis dari
Wajib Pajak karena berubahnya status usaha Wajib
pajak;
f) Foto copi Surat Izin Usaha dan pernyataan tertulis dari
Wajib Pajak karena berubahnya jenis usaha
3) Merekam data Wajib Pajak dari formulir Permohonan
Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00)
dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD)
serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada
Wajib Pajak, setelah ditandatangani petugas;

Catatan:
Perekaman juga dilakukan atas formulir Permohonan
Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00)
yang diterima dari Kantor Penyuluhan Pajak, dan lembar
perubahan Identitas Wajib Pajak yang dilampirkan pada Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh.
4) Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.42-00), Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan atau
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) sebagai
perubahan data Wajib Pajak, selanjutnya diteruskan kepada
Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani;
5) Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00),
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
atau Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) kepada
Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah
permohonan perubahan identitas Wajib Pajak beserta
persyaratannya diterima secara lengkap;
6) Meneruskan formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00) dan surat
lainnya ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip (Tapsip) untuk
digabungkan dengan berkas induk.

b. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak, dalam hal


koputer tidak berfungsi mempuyai tugas:

1) Melakukan tugas-tugas yang sama dengan tugas


sebagaimana tercantum dalam huruf a angka 1) dan angka
2);
2) Membuat Lembar Pengawas Arus Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
kepada Wajib Pajak;
3) Setelah komputer berfungsi :

a) Merekam data Wajib Pajak dari formulir Permohonan


Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-
00);
b) Melakukan tugas-tugas yang sama dengan tugas
sebagaimana dalam huruf a angka 4) sampai dengan
angka 6).

2. Pada Kantor penyuluhan pajak :

Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai


tugas :

a. Melakukan tugas-tugas yang sama dengan tugas sebagaimana


tercantum dalam butir 1 huruf a angka 1) dan angka 2 );
b. Membuat Lembar Pengawasan Arus dokumen (LPAD) secara
manual dan menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
kepada wajib pajak ;
c. Mencatat perubahan data Wajib Pajak di buku pengawasan
pendaftaran data wajib pajak (KP. PDIP. 4.21-00);
d. Mengirimkan formolir permohonan pendaftaran dan perubahan
data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00) serta kelengkapannya ke
kantor pelayanan pajak.

III. Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak dan atau Pengusaha


Kena Pajak

1. Dalam surat pernyataan pindah diajukan melalui Kantor


Pelayanan lama :
a. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak lama
mempunyai tugas:
1) Menerima surat persyaratan pindah yang telah
ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasa yang sah beserta
lampiran yang disyaratkan atau dari Kantor Penyuluhan
Pajak.
2) Memeriksa lampiran yang disyaratkan, terdiri dari:

a) Untuk Wajib Pajak orang pribadi :

pindah tempat tinggal yang baru dari instansi yang


(1) berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala
desa. Dalam hal Wajib Pajak yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, persyaratan
tersebut dapat berupa surat keterangan dari
pimpinan Instansi atau perusahannya.
pindah tempat kegiatan usaha atau pekerjaan
(2) bebas, adalah surat keterangan tempat kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang baru dari instansi
yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau
kepala desa
b) Untuk Wajib Pajak badan:

(1) pindah tempat kedudukan, adalah surat keterangan


tempat tempat kedudukan yang baru dari Instansi
yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau
kepala desa.
(2) pindah tempat kegiatan usaha, adalah surat
keterangan tempat kegiatan usaha yang baru dari
Instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah
atau kepala desa.
Merekam data surat pernyataan pindah, mencetak lembar
3). pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan menyampaikan bukti
penerimaan surat (BPS) kepada Wajib Pajak setelah
ditandatangani oleh petugas.

Catatan :

Dalam hal surat pernyataan pindah diterima dari Kantor


Punyuluhan Pajak, maka LPAD dan BPS tidak perlu dicetak.
Mencetak Surat Pindah, (KP. PDIP.4.10-00) selanjutnya
4). diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk ditandatangani
dan menyampaikan surat pindah (KP.PDIP. 4.10-00) kepada
wajib pajak dan kantor pelayanan pajak baru paling lama
pada hari kerja berikutnya.
Meneruskan surat pernyataan pindah beserta lampiran yang
5). disyaratkan ke Sub. Seksi Ketetepan dan Arsip (Tapsip) untuk
digabungkan ke berkas induk.
b. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak baru
mempunyai tugas :
1) Menerima formulir permohonan pendaftaran dan perubahan
data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00), surat pindah (KP.PDIP.4.10-
00), Kartu Nomor Pokok Wajib (KP.PDIP.4.4-00), surat
keterang terdaftar (KP.PDIP.4.2-00)dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP. PDIP.4.3-00) yang
diterbitkan oleh kantor Pelayanan Pajak lama, dari Wajib
Pajak.
2). Merekam data wajib Pajak dari formulir permohonan
pendaftaran dan perubahan data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-
00) dan mencetak lembar pengawasan Arus Dokumen
(LPAD) serta menyetrahkan bukti penerimaan surat (BPS)
kepada Wajib Pajak, setelah ditandatangani oleh petugas.
3). Dalam hal wajib pajak pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan :

a) Mencetak Kartu Nomor Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00);


b) Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP. PDIP. 4.2-00)
dan diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani;
c) Menyampaikan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak
(KP.PDIP.4.4-00) dan Surat Keterangan Terdaftar
( KP.PDIP.4.2-00) kepada wajib pajak paling lama pada
hari kerja berikutnya setelah surat pindah (KP.PDIP.4.10-
00) diterima;
Mengirimkan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP. 4.2-
d). 00) melalui faksimil ke kantor pelayanan pajak lama.
4). Dalam hal Wajib Pajak selain pindah tempat tinggal atau
tempat kedudukan juga melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak :

a) Mencetak Surat Tugas Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.6-


00) Pengusaha Kena Pajak, selanjutnya diteruskan
kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani;

Catatan :

Dalam hal tempat kedudukan/kegiatan usaha


Pengusaha Kena Pajak di wilayah Kantor Penyuluhan
Pajak yang tidak sekota dengan Kantor Pelayanan Pajak,
maka Kepala Kantor Pelayanan Pajak menginstruksikan
untuk pembuktian kebenaran alamat Pengusaha Kena
Pajak kepada Kepala Kantor Penyuluhan Pajak tersebut.
b) Membuat dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian
Alamat (KP.PDIP.4.7-00) pada komputer;
c) Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00)
dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
2. Dalam hal surat pernyataan pindah diajukan melalui Kantor
Pelayanan Pajak baru :

a. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak di Kantor pelayanan Pajak baru


mempunyai tugas :
1) Menerima surat pernyataan pindah dan formulir permohonan
pendaftaran dan perubahan Data wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-
00), Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00), Surat
keterangan Terdaftar (KP. PDIP.4.2-00) dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak lama, dari Wajib
Pajak atau dari kantor Penyuluhan Pajak.
Memeriksa kelengkapan lampiran yang disyaratkan, terdiri
2). dari :

a) Untuk Wajib Pajak orang pribadi :

(1) Pindah tempat tinggal, adalah Surat Keterangan


Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), foto copi Kartu Tanda
Penduduk atau surat keterangan tempat tinggal
yang baru dari instansi yang berwenang sekurang-
kurangnya lurah atau kepala desa bagi penduduk
Indonesia, atau Paspor bagi orang asing ditambah
surat keterangan tempat tinggal yang baru dari
instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah
atau kepala desa. Dalam hal Wajib Pajak yang tidak
melakukan kegiatan usaha pekerjaan bebas
persyaratan tersebut dapat berupa surat
keterangan dari pimpinan instansi atau
perusahaannya.
(2) pindah tempat usaha atau pekerjaan bebas, adalah
Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan atau
Surat Pangukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP.4.3-00) dalam hal Pengusaha Kena Pajak,
dan surat keterangan tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas yang baru dari instansi yang
berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala
desa.
b) Untuk Wajib Pajak badan :

(1 pindah tempat kedudukan, adalah fotokopi akte


) perubahan atau surat keterangan tempat kedudukan
yang baru dari instansi yang berwenang sekurang-
kurangnya lurah atau kepala desa, dan Surat
Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00).
(2 pindah tampat kegiatan usaha, adalah foto copi akte
) perubahan atau surat keterangan tempat kegiatan
usaha yang baru dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa, dan
Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan atau
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
b. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak lama
mempunyai tugas:

1) Menerima faksimili Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah


(KP.PDIP.4.14-00) dari Kantor Pelayanan Pajak baru;
2) Merekam data dari Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah
(KP.PDIP.4.14-00) dan mencetak Surat Pindah (KP.PDIP.4.10-
00) selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani;
3) Mengirim Surat Pindah (KP.PDIP.4.10-00) kepada Wajib Pajak
di alamat baru dan mengirim faksimili ke Kantor Pelayanan
Pajak baru, paling lama pada hari kerja berikutnya setelah
Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah (KP.PDIP.4.14-00)
diterima.
4) Menerima faksimili Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-
00) dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kana Pajak
(KP.PDIP.4.3-00) dari Kantor Pelayanan Pajak baru;
5) Mencetak Surat Pencabutan Surat Keterangan Terdaftar
(KP.PDIP.4.11-00) dan atau Surat Pencabutan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak(KP.PDIP.4.12-00)
selanjutnya dikirim kepada Kepala TUP untuk
ditandatangani;
6) Menyampaikan Surat Pencabutan Surat Keterangan Terdaftar
(KP.PDIP.4.11-00) dan atau Surat Pencabutan Surat
Pengukuhan Pangusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.12-00) kepada
Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya;
7) Mengirimkan lembar ke-2 Surat Pencabutan Surat
Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.11-00) dan atau Surat
Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP.4.12-00) ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip(Tapsip)
untuk digabungkan dalam berkas induk Wajib Pajak yang
selanjutnya dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak baru.

3. Dalam hal surat pernyataan pindah diajukan melalui Kantor


Penyuluhan Pajak, Petugas Pendaftaran Wajib Pajak
mempunyai tugas:

a. Menerima surat pernyataan pindah yang telah ditandatangani


oleh Wajib Pajak atau kuasa yang sah beserta lampiran yang
disyaratkan:

Catatan:
Dalam hal surat pernyataan pindah diajukan melalui Kantor
Penyuluhan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak baru, harus
dilengkapi dengan formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak ( KP.PDIP.4.1-00) yang telah diisi dan
ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya.

b. Memeriksa kelengkapan lampiran yang disyaratkan sebagaimana


dimaksud dalam anka 111.1 huruf a butir 2) atau angka111.2 a
butir 2);
c. Memebuat Lembar Pengawas Arus Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
kepada Wajib Pajak setelah ditandatangani oleh petugas;
d. Mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan
Pendaftaran Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.21-00);
e. Mengirim surat pernyataan pindah dari wajib Pajak beserta
lampiran yang disyaratkan ke Kantor Pelayanan Pajak atasnya.

IV. Penghapusan Nomor Pokok Wajib dan atau Pencabutan


Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak :

1. Petugas pendaftaran Wajib Pajak di kantor pelayanan


Pajak mempunyai tugas :
a. Menerima dan meneliti formulir Permohonan pendaftaran
dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) dari Wajib
Pajak atau dari Kantor Penyuluhan Pajak.
b. Memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran
dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP. PDIP.4.1-00) dan
lampiran yang disyaratkan sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (1) dan atau ayat (2) Keputusan Direktur
Jenderal Pajak ini.
c. Merekam data formulir Permohonan Pendaftaran dan
perubahan dan data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00) dan
mencetak Lembar pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan
menyampaikan Bukti Penerimaan surat (BPS) kepada Wajib
Pajak setelah ditandatangani oleh petugas.

Catatan :
Dalam hal formulir permohonan diterima dari Kantor
Penyuluhan Pajak, maka LPAD dan BPS tidak perlu dicetak.
d. Menyampaikan formulir Permohonan Pendaftaran dan
perubahan data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) beserta
lampiran yang disyarakan ke Sub Seksi Ketepan dan Arsip
(Tapsip), selanjutnya diteruskan ke Unit pemeriksaan.
e. Menerima dan merekam hasil pemeriksaan, mencetak Surat
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.13-00) dan
surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP. 4. 12-00 ) dan selanjutnya diteruskan kepada kepala
Seksi TUP untuk ditandatangani.
f. Menyampaikan Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
(KP.PDIP. 4.13-00) dan atau surat Pencabutan surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.12-00) kepada
yang mengajukan permohonan.
2. Dalam hal formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data, Wajib Pajak diajukan melalui kantor
Penyuluhan Pajak, Petugas Pendaftaran Wajib Pajak
mempunyai tugas :
a. Menerima dan meneliti formulir Permohonon Pendaftaran
dan perubahan data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00)
b. Memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran
dan perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) dan
lampiran yang disyarakan sebgaimana dimaksud dalam
pasal 13 ayat (1) Keputusan Derektur Jenderal Pajak ini.
c. Mermbuat lembar Pengawasan Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
kepada wajib pajak setelah ditandatangani oleh putugas.
d. mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan
pedaftaran Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.21-00)
e Mengirim formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan
Data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) beserta lampiran yang
disyaratkan ke Kantor Pelayanan Pajak.

V. Bentuk dan jenis formulir yang digunakan

1. KP.PDIP.4.1-00 (Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data


Wajib Pajak)
2. KP.PDIP.4.2-00 (Surat Keterangan Terdaftar)
3. KP.PDIP.4.3-00 (Surat pengukuhan Pengusaha Kena Pajak )
4. KP.PDIP.4.4-00 (Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak)
5. KP.PDIP.4.6-00 (Surat Tugas Pembuktian Alamat)
6. KP.PDIP.4.7-00 (Berita Acara Hasil Pembuktiaan Alamat)
7. KP.PDIP.4.8-00 (Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak)
8. KP.PDIP.4.10-00 (Surat Pindah)
9. KP.PDIP.4.11-00 (Surat Pencabutan Surat Keterangan Terdaftar)
10.KP.PDIP.4.12-00 (Surat Pencabutan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak )
11.KP.PDIP.4.13-00 (Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak )
12.KP.PDIP.4.14-00 (Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah )
13.KP.PDIP.4.21-00 (Buku pengawasan Pendaftaran Data Wajib
Pajak)

Lampiran III
Keputusan Diektur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Pebruari 2001

TATA PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN


PENGUKUHAN WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA
KENA PAJAK SECARA JABATAN
1. Umum.

Petugas Pendaftaran Wajib Pajak adalah petugas yang ditunjuk


oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak untuk melayani pemberian
1.
Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak secara jabatan.
Yang dimaksud dengan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan
atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan adalah
pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan terhadap Wajib Pajak atau
Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan terhadap Wajib Pajak atau
Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan terhadap Wajib Pajak atau
2.
Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi syarat untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi tidak memenuhi kewjiban
untuk mendaftarkan diri dan atau melaporkan usahanya
berdasarkan data yang diperoleh dan dimiliki oleh Direktorat
Pajak

II Tata Cara Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan


Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Secara Jabatan.

1. Petugas Pendataran Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak


mempunyai tugas :
a. Menerima data Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak
yang telah memenuhi syarat untuk dikukuhkan secara
jabatan dari petugas yang melaksanakan kegiatan
ekstensifikasi, maupun dari Kantor Penyuluhan Pajak;
b. Meneliti administrasi Kantor Pelayanan Pajak untuk
mengetahui apakah wajib Pajak sudah terdaftar atau belum;

Catatan :
Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka
1). kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak lagi,
petugas mencatat NPWP pada data Wajib Pajak yang
bersangkutan :
Untuk wajib pajak berstatus cabang, orang pribadi
2). pengusaha tertentu atau b Wanita kawin tidak pisah
harta diberikan NPWP dengan aturan sebagai berikut :

a) Kode Wajib Pajak sama dengan kede Wajib Pajak


pusat, Kode Wajib Pajak domosili atau Kode Wajib
Pajak Suami;
b) Kode Administrasi Perpajakan sesuai yang diberikan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak
mendaftar.
Dalam hal Wajib pernah terdaftar, maka kepadanya
3). diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sama dengan
Nomor Pokok Wajib Pajak semula.
c. Mengisi formulir Permohonan Pendaftran dan Perubahan
data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) dari data yang diterima
d. Menandatangani formulit Permohonan pendaftaram dan
perubahan data Wajib Pajak KP .PDIP.4.1-00) pada kolom diisi
oleh dinas dalam hal pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak
dan atau pengukuhan Pengusaha kena Pajak secara jabatan;
e. Merekam data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00) sesuai dengan
tata cara yang telah ditentukan, mencetak lembar
pengawasan Arus Dokumen (LPAD) untuk digabungkan
dengan formulir permohonan pendaftaran dan perubahan
data Wajib Pajak KP.PDIP.4.1-00);
f. Dalam hal pengukuhan Pengusaha kena pajak petugas
mengisi dan merekam Berita Acara hasil pembuktian alamat
(KP.PDIP.4.7-00), dari data yang diterima;
g. Mencetak Surat keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) Kartu
Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
kemudian diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani;
h. Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00),
2. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak Pada Kantor
Penyuluhan Pajak Mempuyai tugas;

a. Menerima data Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak


yang telah memenuhi syarat untuk dikukuhkan secara
jabatan dari petugas yang melaksanakan tugas
ekstensifikasi;
b. Mengirimkan data Wajib Pajak pada butir a ke Kantor
Pelayanan Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya;

III. Bentuk dan Jenis Formulir yang digunakan:

1. KP.PDIP.4.1-00 (Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data


Wajib Pajak)

2. KP.PDIP.4.2-00 (Surat Keterangan Terdaftar)

3. KP.PDIP.4.3-00 (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak)

4. KP.PDIP.4.4-00 (Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak)

5. KP.PDIP.4.7-00 (Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat)

DEPARTEMEN KEUANGAN
NPWP Diisi Oleh Petugas
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH
....................................................
........................................................

KANTOR PELAYANAN PAJAK


.................................
.....................................
Semua Informasi Harap Diisi Dengan Huruf Besar Cetak Isi Atau Beri
Tanda x Pada Kotak Jawaban yang sesuai (Lihat Petunjuk)

PERMOHONAN PENDAFTARAN DAN PERUBAHAN DATA WAJIB


PAJAK

Pendaftaran Perubahan Data


Untuk pendaftaran WP yang status usaha
Pilih Jenis Wajib Pajak 2, 4, 5 sebutkan NPWP Pusat/domisili
/suami untuk perubahan Data tulis NPWP
Orang Badan Pemungut
:..,.....,.....,.....,.....,.....,.....,.....,.....,....,.....,.....,....
Pribadi
.,.....,.....,......,......,
A. Identitas Umum
Titel /Gelar
1.
(WP Orang :............................................................................
Pribadi) ............................
2
Nama Wajib Pajak
.
Secara lengkap :............................................................................
tidak disingkat .............................
Nama Wajib
3. Pajak
(diisi sesuai :............................................................................
tanpa gelar) ..............................
Alamat tempat :............................................................................
4. kedudukan/Jalan ..............................
.....................................................Rt/Rw...............
.............................
Keluarahan/Keca :............................................................................
matan ..............................
:............................................................................
Kota/Kabupaten
..............................
Usaha/Pekerjaan
5.
Bebas
: ...... Pusat 2. Cabang 3. Tunggal 4. Istri /JO 5.
Status Usaha
Orang Pribadi Tertentu
Jenis
Usaha/Pekerjaan
:
Bebas .............................................................................
.....................
................................................................. (diisi
oleh Petugas)
:
Alamat tempat
.............................................................................
usaha kegiatan
..........................
:
Jalan .............................................................................
.................
:
Kelurahan/Kecam
.............................................................................
atan
................
:
Kota/Kabupaten .............................................................................
.........................
: !___! PPh pasal 25 !___! PPh pasal 21 !___! PPh
6. Kewajiban Pajak
pasal 22
B. KORESPONDEN

Alamat (Diisi jika berbeda dengan alamat tempat


7.
kedudukan/tinggal di IDENTITAS UMUM) :
:
Jalan ..........................................................................
..........................
:
Kelurahan/kecamat
.........................................................RT/RW........
an
.......................
:.........................................................Kode
Kota/Kabupaten
Pos.............................
8. Telepon/Facsimile dan E-mail :
:
Nomor Telepon .......................................................................N
o. Faksimile.........
:
No. Handphone .......................................................................P
O.BOX ...............
:
E-mail ..........................................................................
.............................
C. WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
:
Tempat
9. .............................................................................
/Tanggal/lahir
........(HHBBTTTT)
:
10. No. KTP/Paspor .............................................................................
.........................
: !___! Indonesia !___! Asing
11. Kebangsaan
......................................................
:
Merk
12. .............................................................................
Dagang/Usaha
.........................
D. WAJIB PAJAK BADAN
:
13
Bentuk Hukum ................................................................................
.
.......................
14 : !__! 1. PMA 2. PMDN 3.BUMO/N
Status Modal
. 4.SWASTA
15
Pendirian dan/atau perubahan terakhir:
.
:
Nomor Akte ................................................................................
........................
:
Tempat tanggal
................................................................................
Akte
.......................
:
Nama Notaris ................................................................................
........................
:
Nomer Akte
................................................................................
Perubahan
.........................
16 Akhir Tahun
: ...............................................(HHBB)
. Buku
17
Identitas Pinpinan/Penanggung Jawab :
.
:...............................................................................
Nama
...............................
:
Jabatan ................................................................................
.............................
No. KTP/Paspor : .............................................
: !___! Indonesia !___!
Kebangsaan
Asing.............................................
:...............................................................................
NPWP
...........................
:
Alamat Tempat
................................................................................
Tinggal
.........................
:
Jalan ................................................................................
.........................
:
Kelurahan/
................................................................................
Kecamatan
.......................
:
Kota/
................................................................................
Kabupaten
........................
E. WAJIB PAJIB PAJAK PEMUNGUT :
18 Instansi/Proyek :
:...........................................................................
Nama
.............................
Alamat Instansi/Proyek :
:...........................................................................
Jalan
..............................
...........................RT/RW........................................
..........................
Kelurahan/Kecam :...........................................................................
atan .............................
:
Kota/Kabupaten ...........................................................................K
ode/Pos...............
19 Identitas/Pemungut/Bendaharawan :
:
Nama ............................................................................
............................
:
No. KTP ............................................................................
.............................
Alamat Tempat Tinggal :
:
Jalan ...............................................................RT/RW....
......................
:
Kelurahan/Kecam
............................................................................
atan
.........................
: .................................................................Kode
Kota/Kabupaten
Pos.......................
:
No. Surat
............................................................................
20. Penunjukan
..........................
:
Jadwal Proyek ...........................................................s/d.............
21.
..........................
PERMOHONAN UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PENGUSAHA KENA PAJAK
F.
(PKP)
Mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
22.
Kena Pajak
Menentukan kegiatan usaha yang wajib melaporkan SPT Masa
23.
PPN
:
N.P.W.P. ..........................................................................
.............................
:
Jalan ..........................................................................
............................
:
Kota/Kabupaten ..........................................................................
............................
G. PERMOHONAN UNTUK PENGHAPUSAN NPWP / PENCABUTAN PKP
24 Mengajukan Permohonan Penghapusan NPWP
25 Mengajukan Permohonan Pencabutan Pengukuhan PKP
H. PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk
26. sangsi-sangsi sesuai dengan ketentuan
perundang - undangan yang berlaku saya menyatakan bahwa apa
yang telah beritahukan di atas beserta
lampiran-lampirannya adalah benar dan lengkap.

Petugas
........................tanggal....................

Pemohon,

..........................................
..........................................................

Nama Jelas

KP. PDIP.4.1-00
Lembar Ke 2 dari 2
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR

PERMOHONAN PENDAFTARAN DAN PERUBAHAN DATA WAJIB


PAJAK

A. IDENTITAS UMUM

1. Titel : Diisi hanya untuk orang pribadi.


Diisi gelar akademis, profesi, adat, Keagamaan.
Cotoh : Dr., PhD., Akt., RM., Hj.
2. Nama Wajib Pajak
Untuk orang pribadi diisi nama terang secara lengkap tidak
singkat :
Contoh : Muhamad Abdul Syukur
Untuk badan diisi nama badan tanpa mencamtumkan bentuk
hukumnya.
Contoh : BRINTISH AMERICANTOBACCO INDONESIA
Untuk pemungut diisi nama bendaharawan.
Contoh : BENDAHARAWAN RUTIN KANTOR PUSAT DIREKTORAT
JENDRAL PAJAK
3. Nama Wajib Pajak : Diisi hanya untuk orang pribadi.
Cukup jelas.
4. Alamat tempat kedudukan /tinggal

- Jalan
Contoh :

- COMP. KEUANGAN JL. SAKTI V NO. 13


- WISMA BCA LT.3 JL. JEND.SUDIRMAN KAV. 12

- RT/RW : Cukup jelas.


Kelurahan/Kecamat
- : Cukup jelas.
an
- Kota/Kabupaten : Cukup jelas.
- Kode Pos : Cukup jelas.
5. Usaha/Pekerjaan Bebas
- Status Usaha
Pilih salah satu. Khusus untuk pilihan 5 bila tempat usaha
berbeda kantor pelayanan pajak dengan domisili
atau berbeda DATI II.
Jenis Usaha/Pekerjaan Bebas :Diisi uraian kegiatan usaha
-
yang dominan.
Cukup jelas.
Alamat tempat usaha kegiatan : Diisi tempat kegiatan usaha
-
berada.
Cara pengisian sama dengan butir 4.
6 Kewajiban Pajak
Cukup Jelas

B. KERESPONDENSI

7. Alamat: Cara pengisian sama dengan butir 4.


8. Telepon/Faksimile dan E-mail
Cukup jelas.

C. WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

9. Tempat/Tanggal Lahir
Cukup jelas
10. Nomor KTP/Paspor
Diisi Nomor KTP bagi penduduk Indonesia . atau diisi Nomor
Paspor bagi orang asing.
Kebangsaan: hanya untuk orang asing, diisi
11.
kewarganegarannya.
12. Merk Dagang/Usaha : diisi nama usaha.
Contoh:

- TOKO BINTANG
- JAMU CAP JAGO

D. WAJIB PAJAK BADAN

13 Bentuk Hukum
Diisi sesuai dengan akte pendirian/perubahan.
14 Status Modal
Cukup jelas
15 Akte Pendirian dan/perubahan terakhir.
Cukup jelas
16 Akhir Tahun Buku
Diisi tanggal dan bulan pembukuan .
17 Identitas Pimpinan Penanggung Jawab
Diisi salah satu penangung jawab perusahaan atau badan.

E. WAJIB PAJAK PEMUNGUT

18. Instalasi/Proyek

- Nama
Contoh : KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDRAL PAJAK
- Alamat Instansi/Proyek
Cara pengisihan sama dengan butir 4.
19. Identitas Pemungut/Bendaharawan

-Nama
Contoh : DRS. ANGKASA WIBAWA
- No. KTP
Cara pengisihan sama dengan butir 10
- Alamat tempat-tinggal
Cara pengisihan sama dengan butir 4.
20. No. surat penunjukan
Cukup jelas

F. PERMOHONAN UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

Mengajukan permohonan untuk dikukukan sebagai pengusaha


22.
kena pajak
Cukup jelas.
23. Menentukan kegiatan usaha yang melaporkan SPT masa PPN.
Apabila pilihan "YA" yang artinya Wajib Pajak mempunyai lebih
dari satu tempat kegiatan usaha dalam wilayah dalam satu KPP,
maka diisi NPWP dan almat salah satu tempat kegiatan usaha
yang dipilih untuk melaporkan SPT Masa PPN.

G. PERMOHONAN UNTUK PENGHAPUSAN NPAWP/PENCABUTAN


PKP

24. Mengajukan permohonan penghapusan NPWP


Cukup jelas .
25. Mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan PKP
Cukup jelas

H. PERNYATAAN
25 Pernyataan
Cukup jelas
Catatan :
Formulir Pendaftaran dan Perubahan data Wajib Pajak
ditandatangani oleh pemohon atau kuasa pemohon. Dalam hal
pengukuhan cecara jabatan ditandatangani oleh pengusul.

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH .............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK .....................

SURAT KETERANGAN
TERDAFTAR
N
omor
:
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umun dan Tata Cara
perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Kep.....PJ/2001, dengan ini diterangkan bahwa :
...................................................................
1 Nama :
..........................
Nomor Pokok wajib
2 : 99,999,999,9-999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (Kode) - ( Uraian KLU)
Usaha (KLU)
...................................................................
4 Alamat :
.........................
...................................................................
5 Merk/Akronim :
.........................
...................................................................
6 Status Modal :
.........................
...................................................................
7 Status Usaha :
.........................
8 Kewajiban Pajak : [ ] PPh Pasal 4 (2) [ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 15 [ ] PPh Pasal 25
[ ] PPh Pasal 19 [ ] PPh Pasal 26
[ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 29
[ ] PPh Pasal 22
telah terdaftar pada tata usaha kami,
Dengan terbitnya surat ini, maka rangka memenuhi hak dan
kewajiban perpajakan, wajib mencantukan NPWP sejak tanggal :
(hh/bb/tttt).

.....................,
hh-bb-tttt
A n. Kepala
Kantor
Kepala Seksi
TUP,

.........................
..
*) coret yang tidak perlu NIP.
KP.PDIP.4.1-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH .........................
KANTOR PELAYANAN PAJAK ..............

SURAT PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK
Nomor :

Sesuai dengan pasal 2 ayat (2) pasal 2 ayat (4) *) Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan tatacara
perpajakan sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-
Unang Nomor 16 Tahun 2000 dan keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP. .........PJ/2001, dengan ini dinyatkan bahwa :
Nama : ...................................................
Nomor Pokok : 99. 999. 999 9 999.999.
Klasifikasi lapangan
: (Kode) - (Uraian KLU)
Usaha (KLU)
.......................................................................
Alamat :
...........................
.......................................................................
Merk/Akronim :
...........................
.......................................................................
Status Modal :
...........................
.......................................................................
Status Usaha :
...........................
Kewajiban Pajak : [ ] PPn [ ] PPnBM.
Kode Seri Faktur
: XXXXX.*999
Pajak
telah dikukukan pada tata usaha kami sebagai pengusaha kena
pajak.

Dengan terbitnya surat ini maka dalam melaksanakan dan


kewajiban yang berkenaan dengan PPN dan PPnBM Wajib
mencantumkan NPWP sejak tanggal : hh/bb/-tttt),
................,hh-bb-tttt

A.n. Kepala Kantor


Kepala Seksi TUP

..............................
NIP.
*) coret yang tidak
perlu
KP.PDIP.4.3-00

99.999.999.9-999-
NPWP :
999

NAMA :

ALAMAT :
TERDAFTAR
HH-BB-TTTT

PERHATIAN PERHATIAN
Kartu ini harap disimpan Kartu ini harap disimpan baik-baik
- -
baik-baik dan apabila dan apabila hilang, agar
hilang, agar segera melapor segera melapor ke Kantor Pajak
ke Kantor Pelayanan terdaftar.
NPWP agar dicantumkan dalam hal
Pajak terdaftar -
berhubungan dengan
NPWP agar dicantumkan
- dokumen perpajakan.
dalam hal berhubungan
Dalam hal Wajib Pajak pindah
dengan dokumen perpajakan. -
domisili, supaya
Dalam hal Wajib Pajak pindah melaporkan diri ke Kantor
-
domisili,supaya Pelayanan Pajak lama maupun
supaya melaporkan diri ke
Kantor Pelayanan Pajak baru
Kantor Pelayanan
Pajak lama maupun Kantor
Pelayanan Pajak baru.

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAK JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH.............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK ................

BUKTI PENDAFTARAN WAJIB


PAJAK
Kepada Wajib Pajak :

Nama :....................................................
Alamat tempat
:...................................................
tinggal
....................................................
Telah tempat tinggal :....................................................
Telah diberikan
.....................................................
NPWP
Bukti pembyaran ini berlaku sampai diterimanya Surat Keterang
Terdaftar yang akan dikeluarkan oleh kantor pelayanan pajak.
..................., hh-bb-tttt
A.n. Kepala Kantor
Kepala Kantor
Penyuluhan Pajak
/Kepala Seksi TUP,

......................................
...........
NIP.
KP.PDIP.4.5-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH ...............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK...............

SURAT TUGAS PEMBUKTIAN


ALAMAT
Nomor :

Sesuai pelaporan Wajib Pajak untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha


Kena Pajak dengan ini ditugaskan kepada :
.........................................................
Nama :
..............
.........................................................
NIP :
..............
.........................................................
Pangkat/Golongan :
.............
.........................................................
Jabatan :
.............
Untuk melakukan pembuktian di lokasi tentang kebenaran alamat
Wajib Pajak sesuai Pelaporan atas nama :
.........................................................
Nama Wajib Pajak :
...............
Alamat tempat kegiatan
:
usaha/pekerjaan bebas
Demikian untuk
dilaksanakan
.......................,hh-bb-tttt
A.n.Kepala Kantor
Kepala Kantor penyuluhan
Pajak/Kepala Seksi TUP,

..............................
NIP
KP.PDIP.4.6-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH..............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............

BERITA ACARA HASIL


PEMBUKTIAN ALAMAT
Nomor :

Pada hari .................tanggal


............bulan......................tahun........................,saya :
Nama : ...........................................................
NIP : ...........................................................
Pangkat/Golongan : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
telah melakukan pembuktian di lokasi tentang alamat Wajib Pajak
yang melapokan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak atas :
Nama : ............................................................
Alamat tempat Kegiatan
usaha/
pekerjaan bebas : ............................................................
Tanggal pelaporan : ............................................................
ternyata bahwa alamat kegiatanusaha yang dinyatakan dalam surat
pelaporan terbukti : benar/tidak benar*).
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya.

Mengetahui : ........................,hh-bb-tttt
A .n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP/Kepala
Pembuat Berita Acara
penyuluhan Pajak

(..................................) (................................)
NIP NIP
*) coret yang tak perlu
KP.PDIP. 4.7-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH
.........................
KANTOR PELAYANA PAJAK..............
SURAT PENOLAKAN PENDAFTARAN WAJIB
PAJAK DAN PELAPORAN PENGUSAHA
KENA PAJAK
Nomor :

Sesuai surat permohonan pendaftaran Wajib Pajak dan atau pelaporan


untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Pajak dan atau Berita Acara
Hasil Pembuktian Alamat :

............................................................
Nama :
........
............................................................
Alamat tempat tinggal :
.......
Alamat tempat kegiatan ............................................................
:
usaha/pekerjaan .......
bebas
............................................................
Jenis Usaha :
.......
Nomor dan Tanggal ............................................................
:
Permohonan Pelaporan ......
Dengan ini dinyatakan bahwa permohonan dan atau pelaporan
Saudara ditolak dengan alasan *) :

* Alamat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas terbukti tidak


benar;
* Telah terdaftar pada tata usaha Direktorat Jenderal Pajak.

......................,hh-bb-tttt
A. n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP,

(....................................)
NIP.
*) coret yang tidak perlu.

KP.PDIP.4.8-00

DEPERTEMEN KEUANGAN R.I


DEREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH .............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK.....................

BUKTI PELAPORAN PENGUSAHA


KENA PAJAK
Nomor :

Sesuai pelaporan Wajib Pajak Nomor ..........,tanggal .........untuk


dikukuhkan sebgai Pengusaha Kena Pajakdan berita acara hasil
pembuktian Alamat Nomor ..........,tanggal .........., dengan ini dinyatkan
bahwa :
...............................................................
1. Nama :
..
Nomor Pokok Wajib
2 : 99. 999.999.9 999.999.
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : ( kode) -(Uraian KLU)
Usaha (KLU)
................................................................
4 Alamat :
..
................................................................
5 Merk/Akronim :
..
................................................................
6 Status Modal :
...
................................................................
7 Status Usaha :
...
8 Kewajiban Pajak : [ ] PPN [ ] PPnBM
9 Kode Seri Faktur Pajak : xxxxx-999
telah dikukuhkan sebagai pengusaha Kena Pajak .

Dengan terbitnya surat ini dan sambil menunggu penerbitan surat


Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, maka dalam melaksanakan
hak dan kewajiban yang berkenaan dengan PPN dan PPnBM wajib
mencantumkan NPWP sejak tanggal : (hh/bb/tttt),

.........................,hh-bb-tttt
A.n.Kepala Kantor,
Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak/
Kepala Seksi TUP,

....................................................
.....
NIP
KP.PDIP.4.9-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH ............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK ................

SURAT PINDAH
Nomor :
Sehubungan dengan permohonan wajib pajak badan/orang pribadi,
dengan ini diterangkan bahwa:

Nama :
NPWP :
Jenis Usaha :
Alamat :
Status Modal :
Status Usaha :
Kewajiban Pajak :
terhitung mulai tanggal ....................... pindah tempat tinggal atau
tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha ke:
Jalan :
RT/RW. :
KelKec. :
Kota :
yang termasuk wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak
......................................................
..........................,hh-bb-tttt
A n. Kepala Kamtor
Kepala Seksi TUP,

.....................................
NIP
KP.PDIP.4.10-00

DEPAREMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH .............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK.................
SURAT PENCABUTAN SURAT
KETERANGAN TERDAFTAR
Nomor :

Setelah mempertimbangkan adanya Surat Keterangan Terdaftar


Nomor ..............tanggal..........yang diterbitkan oleh kantor
Pelayanan Pajak ....................dan atau laporaan hasil pemeriksaan
Nomor : .................tanggal ...............,dengan ini Surat Keterangan
Terdaftar Nomor :...................tanggal atas :

:
1 Nama ............................................................
.......................
Nomor Pokok Wajib
2 :99.999.999.9.999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (kode) -(Uraian KLU)
Usaha (KLU)
:
4 Alamat ............................................................
......................
:
5 Merk/Akronim ............................................................
......................
:
6 Status Modal ............................................................
......................
:
7 Status Usaha ............................................................
.....................
8 Kewajiban Pajak : [ ] PPh Pasal 4 (2) [ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 15 [ ] PPh Pasal 25
[ ] PPh Pasal 19 [ ] PPh Pasal 26
[ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 29
[ ] PPh Pasal 22
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
................terhitung sejak tanggal : (dd/mm/yyy). Pencabutan
ini hanya ditujukan semata-mata untuk kepentingan tata
usaha perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakan
yang harus dilakukan oleh wajib pajak yang bersangkutan.

......................., hh-bb-tttt
A.n Kepala kantor
Kepala Seksi TUP,
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH.............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK............

SURAT PENCABUTAN SURAT PENGUKUHAN


PENGUSAHA KENA PAJAK
Nomor :
Setelah mempertimbangkan adanya surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak Nomor : .............tanggl ...........yang diterbikan oleh
Kantor Pelayanan Pajak ..................... dan atau laporan hasil
pemeriksaan Nomor ................tanggal...................., dengan ini
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Nomor ...........tanggal
........atas:

1 :
Nama .................................................................
.
2 Nomor Pokok Wajib
: 99.999.999.9-999.999
Pajak (NPWP)
3 Klasifikasi Lapangan
: (Kode)-(Uraian KLU)
Usaha (KLU)
4 :................................................................
Alamat
....
5 :................................................................
Merk/Akronim
...
6 :................................................................
Status Modal
..
7 :
Status Usaha
.................................................................
8 Kewajiban : [ ] PPN [ ] PPnBM
9 Kode Seri Faktur
: XXXXX-999
Pajak
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan
Pajak................terhitung sejak tanggal : (hh/bb/tttt).
Pencabutan ini hanya ditujukan semata untuk kepentingan tata
usaha perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakn
yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan.

......................., hh-bb-tttt
A.n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP,

............................
NIP.
KP.PDIP.4.12-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R. I. DIREKTORAT


JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH ............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK.................

SURAT PENGHAPUSAN NOMOR


POKOK WAJIB PAJAK
Nomor :

Setelah mempertimbangkan adanya permohonan penghapusan


dan laporan hasil pemeriksaan Nomor............. tanggal ..............,
dan berdasarkan Pasal 2 ayat (5) UU No. 6 Tahun 1983 tentang
ketentuan Umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan UU No. 16 Tahun 2000 dan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP......PJ2001 dengan ini Nomor
Pokok Wajib Pajak atas:

:
1 Nama
..............................................................
Nomor Pokok Wajib
2 : 99.999.999.9.999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (Kode) - (Uraian KLU)
Usaha (KLU)
:
4 Alamat
..............................................................
:
5 Merk/Akronim
.............................................................
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
.................terhitung sejak tanggal: (hh-bb-tttt). Pencabutan ini
hanya ditujukan semata-mata untuk kepentingan tata usaha
perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakan yang
harus dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan.

....................,hh-bb-tttt
A.n. Kepala kantor
Kepala Seksi TUP,

.............................
NIP.
KP.PDIP. 4.13-00

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH.............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK .............
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : (tanggal) ...................
Sifat : amat segera
Hal : Surat Pemberitahuan Pernyataan Pindah

Yth . Kepala Kantor Pelayanan Pajak...........


................................................
...............................................

Sehubungan dengan surat pernyataan pindah Nomor


..........tanggal ............yang diajukan oleh :
Nama : .................................................
Alamat lama : .................................................
Alamat baru : ................................................
Nomor Pokok Wajib
: .................................................
Pajak

dengan ini diberitahukan bahwa Wajib Pajak tersebut diatas telah


memenuhi syarat yang ditentukan. Berdsarkan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.........PJ200, diminta Saudara
menerbitkan dan mengrimkan melalui faksimili Surat Pindah
kepada kami paling lama pada hari kerja berikutnya sejak
diterimanya surat ini melalui faksimili.

A.n. Kepala Kantor


Kepala Seksi TUP,

.....................................
NIP.
KP.PDIP.4.14-00

Anda mungkin juga menyukai