KEP-161/PJ/2001
Ditetapkan tanggal 21 Februari 2001
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan :
1. Wajib Pajak terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar dalam
tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak yang terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9
(sembilan) digit pertama merupakan Kode Wajib Pajak dan 6
(enam) digit berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan.
2. Pengusaha Kena Pajak terdaftar adalah pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang telah tercatat
dalam tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
3. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak adalah kartu yang diterbitkan oleh
Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan identitas lainnya.
4. Surat Keterangan Terdaftar adalah surat keterangan yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang menyatakan bahwa
Wajib Pajak telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak tertentu
yang berisikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan identitas lainnya
serta kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah surat yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan identitas
dan kewajiban perpajakan Pengusaha Kena Pajak.
6. Pemindahan Wajib Pajak adalah tindakan memindahkan
administrasi perpajakan Wajib Pajak dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak lama ke tata usaha Kantor Pelayanan Pajak baru,
karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dan
atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status perusahaan.
7. Pemindahan Pengusaha Kena Pajak adalah tindakan memindahkan
administrasi perpajakan Pengusaha Kena Pajak dari tata usaha
Kantor Pelayanan Pajak lama ke tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
baru, karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan
dan atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status
perusahaan.
8. Saat usaha mulai dijalankan adalah saat yang terjadi lebih dulu
antara saat pendirian dan saat usaha nyata-nyata mulai dilakukan.
9. Surat pernyataan pindah adalah surat pernyataan yang dibuat oleh
Wajib Pajak dan disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak untuk memberitahukan dan memohon perubahan tempat
terdaftar dari suatu Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor Pelayanan
Pajak lainnya, karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan dan atau tempat kegiatan usaha atau perubahan status
perusahaan.
10.Surat Pindah adalah surat yang berisi keterangan pindah Wajib
Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak
baru yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak lama, karena
alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dan atau
tempat kegiatan usaha atau perubahan status perusahaan.
11.Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak adalah tindakan
menghapuskan Nomor Pokok Wajib Pajak dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak.
12.Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah tindakan
mencabut Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari tata usaha
Kantor Pelayanan Pajak.
BAB II
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN ATAU PELAPORAN
KEGIATAN USAHA
Pasal 2
Pasal 3
(1) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
(2) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di
beberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak.
(3) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) dan ayat
(5) melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
(4) Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak
berada dalam dua atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak,
Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan Kantor Pelayanan Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar.
BAB III
TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR
POKOK WAJIB PAJAK SERTA PELAPORAN DAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
Pasal 4
(1) Wajib Pajak atau orang yang diberi kuasa khusus yang
mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan
atau Pengusaha yang melaporkan kegiatan usaha untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib mengisi, menandatangani, dan
menyampaikan formulir pendaftaran ke Kantor Pelayanan Pajak.
(2) Berdasarkan formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(3) Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Kartu Nomor Pokok Wajib
Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama pada hari kerja
berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta
persyaratannya diterima secara lengkap.
(4) Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
pelaporan beserta persyaratannya diterima secara lengkap.
(5) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pendaftaran sekaligus
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, maka Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat Keterangan
Terdaftar, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diterbitkan
secara bersamaan paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran dan pelaporan beserta persyaratannya
diterima secara lengkap.
Pasal 5
BAB IV
TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK, PENGHAPUSAN NOMOR POKOK
WAJIB PAJAK, DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA
PAJAK
Pasal 6
(1)Dalam hal Wajib Pajak terdaftar pindah tempat tinggal atau tempat
kedudukan atau tempat kegiatan usaha ke wilayah kerja Kantor
Pelayanan Pajak lain atau terjadi perubahan status perusahaan yang
mengakibatkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
harus berubah, maka Wajib Pajak wajib mengajukan permohonan
pindah dengan menyampaikan surat pernyataan pindah beserta
persyaratannya.
(2)Kantor Pelayanan Pajak wajib menerbitkan :
a. Surat Pindah, untuk diberikan kepada Wajib Pajak paling lama
pada hari kerja berikutnya setelah surat pernyataan pindah
diterima, guna diserahkan ke Kantor Pelayanan Pajak baru,
dalam hal surat pernyataan pindah beserta persyaratannya
secara lengkap telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak
lama.
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Dalam hal Wajib Pajak yang telah memperoleh Nomor Pokok Wajib
Pajak meninggal dunia dan meninggalkan warisan yang belum terbagi,
maka warisan yang belum terbagi tersebut dalam kedudukannya
sebagai Subjek Pajak menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak dari
Wajib Pajak yang meninggal dunia, dan ahli warisnya wajib melaporkan
dengan mengisi formulir yang ditentukan.
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
BAB V
PENUTUP
Pasal 17
Pasal 18
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 21 Pebruari 2001
DIREKTUR JENDERAL
ttd
HADI POERNOMO
Lampiran 1
Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Februari 2001
1. Umum
1) Kode Wajib Pajak sama dengan kode Wajib Pajak Pusat, Kode
wajib Pajak domisili atau Kode Wajib Pajak suami.
2) Kode Administrasi Perpajaikan sesui dengan yang diberikan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak mendaftar.
Catatan;
Dalam hal tempat kedudukan/kegiatan usaha Pengusaha Kena
Pajak di wilayah Kantor Penyuluhan Pajak yang tidak sekota
dengan Kantor Pelayanan Pajak, maka Kepala Kantor Pelayanan
Pajak menginstruksikan untuk membuktikan kebenaran alamat
Pengusaha Kena Pajak kepada Kepala Kantor Penyuluhan Pajak
tersebut.
b. Menerima dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat
(KP.PDIP.4.7-00), pada komputer;
c. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00), dan Kartu
Nomor Pokok Wajib Pajak (KP. PDIP.4.4-00). Surat Keterangan
Terdaftar dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk ditandatangani, dalam
hal alamat Wajib Pajak terbukti benar;
d. Mencetak surat penolakan pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.8-00), selanjutnya
diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani,
dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar;
e. Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP. 4.2-00),
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.4-00) atau Surat
Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha
Kena Pajak (KP.PDIP. 4.8-00) paling lama 3 (tiga) hari kerja
berikutnya setelah Permohonan Pendaftaran dan Pelaporan
Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara
lengkap.
9. Mencantumkan Nomor Pokok Waib Pajak yang diberikan
diformulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib
Pajak (KP. PDIP.4.1-00), selanjutnya membuat berkas sementera
Wajib Pajak yang berisi dokumen pendaftaran Wajib Pajak dan
Surat lainya untuk diteruskan ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip
(Tapsip).
10.Mengirimkan daftar nominatif penambahan dan perubahan data
Wajib Pajak suatu bulan ke Kantor Penyuluhan Pajak tempat
tinggal atau tempat kedudukan dan atau kegiatan usaha Wajib
Pajak paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Catatan:
Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan:
a. Kode Wajib Pajak dari jatah listing Nomor Pokok Wajib Pajak.
Kode Administrasi Perpajakan: 3 (tiga) digit pertama kode
b.
Kantor Pelayanan Pajak, dan 3 (tiga) digit selanjutnya `000`
2). Menyapaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00)
lembar ke-1 kepada Wajib Pajak paling lama hari kerja berikutnya
setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratanya
diterima secara lengkap.
Catatan:
a. Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka
kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak lagi.
b. Dalam hal Wajib Pajak pernah tardaftar, maka kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sama dengan Nomor
Pokok Wajib Pajak semula.
c. Dalam hal Wajib Pajak belum terdaftar, kepada Wajib Pajak
diberikan Nomor pokok Wajib Pajak. Khusus untuk Wajib Pajak
berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau
kawin tidak pisah harta diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
dengan peraturan sebagai berikut :
Catatan :
Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan :
a Kode Wajib Pajak dari jatah listing Nomor Pokok Wajib
Pajak.
b Kode administrasi Perpajakan : 3 (tiga) digit pertama Kode
Kantor Pelayanan Pajak, dan tiga digit selanjutya '000'.
b. Menyampaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak lembar ke-1
kepada wajib pajak paling lama hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran beserta persyaratannya diterima
secara lengkap
5. Dalam hal Wajib pajak selain mendaftarkan diri juga melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak :
a. Membuat Surat Tugas Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.6-00)
Pengusaha Kena Pajak, sejanjutnya diteruskan kepada kepala
Kantor Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani;
b. Membuat Berita Acara hasil pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-
00);
Catatan :
Dalam hal instruksi pembuktian kebenaran alamat
Pengusaha Kena Pajak diterima dari Kantor Pelayanan Pajak,
maka:
Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-00)
a.
dikirim ke kantor pelayanan pajak;
Tugas dalam huruf c sampai dengan huruf e tidak perlu
b.
dilaksanakan.
c. Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP. PDIP.4.5-00) dan
Bukti Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP. 49-00),
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak untuk ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak
benar;
d. Membuat Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP. 4.8-00),
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak untuk ditandatangani, dalam hal Wajib Pajak tidak
ditemukan di alamat tersebut;
e. Menyapaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.5-00)
dan bukti pelaporan pengusuha kena pajak (KP.PDIP. 4.9-00)
atau surat penolakan pendaftaran wajib pajak dan pelaporan
pengusaha kena pajak (KP.PDIP.4.8-00) kepada wajib pajak
paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran dan pelaporan pengukuhan
sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara lengkap.
6. Mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak pada kotak yang
tersedia di formulir Permohonan pendaftaran dan perubahan
data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00) yang diambil dari jatah listing
Nomor Pokok Wajib Pajak Kantor Pelayanan pajak yang diterima
dari Pusat PDIP;
7. Mengirimkan formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan
data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00), Bukti Pendaftaran Wajib Pajak
(KP.PDIP.4.5-00) lembar kedua dan atau Bukti Pelaporan
Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.9-00) ke Kantor Pelayanan Pajak
paling lama pada hari kerja berikutnya dan mencatat tanggal
pengiriman pada Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib
Pajak (KP.PDIP.4.21-00).
Lampiran II
Keputusan Direktur Jendral Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Pebruari 2001
I. Umum
Catatan:
Perekaman juga dilakukan atas formulir Permohonan
Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00)
yang diterima dari Kantor Penyuluhan Pajak, dan lembar
perubahan Identitas Wajib Pajak yang dilampirkan pada Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh.
4) Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.42-00), Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan atau
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) sebagai
perubahan data Wajib Pajak, selanjutnya diteruskan kepada
Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani;
5) Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00),
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan
atau Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00) kepada
Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah
permohonan perubahan identitas Wajib Pajak beserta
persyaratannya diterima secara lengkap;
6) Meneruskan formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00) dan surat
lainnya ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip (Tapsip) untuk
digabungkan dengan berkas induk.
Catatan :
Catatan :
Catatan:
Dalam hal surat pernyataan pindah diajukan melalui Kantor
Penyuluhan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak baru, harus
dilengkapi dengan formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak ( KP.PDIP.4.1-00) yang telah diisi dan
ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya.
Catatan :
Dalam hal formulir permohonan diterima dari Kantor
Penyuluhan Pajak, maka LPAD dan BPS tidak perlu dicetak.
d. Menyampaikan formulir Permohonan Pendaftaran dan
perubahan data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) beserta
lampiran yang disyarakan ke Sub Seksi Ketepan dan Arsip
(Tapsip), selanjutnya diteruskan ke Unit pemeriksaan.
e. Menerima dan merekam hasil pemeriksaan, mencetak Surat
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.13-00) dan
surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP. 4. 12-00 ) dan selanjutnya diteruskan kepada kepala
Seksi TUP untuk ditandatangani.
f. Menyampaikan Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
(KP.PDIP. 4.13-00) dan atau surat Pencabutan surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.12-00) kepada
yang mengajukan permohonan.
2. Dalam hal formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data, Wajib Pajak diajukan melalui kantor
Penyuluhan Pajak, Petugas Pendaftaran Wajib Pajak
mempunyai tugas :
a. Menerima dan meneliti formulir Permohonon Pendaftaran
dan perubahan data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00)
b. Memeriksa kelengkapan formulir Permohonan Pendaftaran
dan perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) dan
lampiran yang disyarakan sebgaimana dimaksud dalam
pasal 13 ayat (1) Keputusan Derektur Jenderal Pajak ini.
c. Mermbuat lembar Pengawasan Dokumen (LPAD) secara
manual dan menyampaikan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
kepada wajib pajak setelah ditandatangani oleh putugas.
d. mencatat perubahan data Wajib Pajak di Buku Pengawasan
pedaftaran Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.21-00)
e Mengirim formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan
Data Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.1-00) beserta lampiran yang
disyaratkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Lampiran III
Keputusan Diektur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-161/PJ/2001
Tanggal : 21 Pebruari 2001
Catatan :
Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka
1). kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak lagi,
petugas mencatat NPWP pada data Wajib Pajak yang
bersangkutan :
Untuk wajib pajak berstatus cabang, orang pribadi
2). pengusaha tertentu atau b Wanita kawin tidak pisah
harta diberikan NPWP dengan aturan sebagai berikut :
DEPARTEMEN KEUANGAN
NPWP Diisi Oleh Petugas
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH
....................................................
........................................................
Petugas
........................tanggal....................
Pemohon,
..........................................
..........................................................
Nama Jelas
KP. PDIP.4.1-00
Lembar Ke 2 dari 2
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
A. IDENTITAS UMUM
- Jalan
Contoh :
B. KERESPONDENSI
9. Tempat/Tanggal Lahir
Cukup jelas
10. Nomor KTP/Paspor
Diisi Nomor KTP bagi penduduk Indonesia . atau diisi Nomor
Paspor bagi orang asing.
Kebangsaan: hanya untuk orang asing, diisi
11.
kewarganegarannya.
12. Merk Dagang/Usaha : diisi nama usaha.
Contoh:
- TOKO BINTANG
- JAMU CAP JAGO
13 Bentuk Hukum
Diisi sesuai dengan akte pendirian/perubahan.
14 Status Modal
Cukup jelas
15 Akte Pendirian dan/perubahan terakhir.
Cukup jelas
16 Akhir Tahun Buku
Diisi tanggal dan bulan pembukuan .
17 Identitas Pimpinan Penanggung Jawab
Diisi salah satu penangung jawab perusahaan atau badan.
18. Instalasi/Proyek
- Nama
Contoh : KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDRAL PAJAK
- Alamat Instansi/Proyek
Cara pengisihan sama dengan butir 4.
19. Identitas Pemungut/Bendaharawan
-Nama
Contoh : DRS. ANGKASA WIBAWA
- No. KTP
Cara pengisihan sama dengan butir 10
- Alamat tempat-tinggal
Cara pengisihan sama dengan butir 4.
20. No. surat penunjukan
Cukup jelas
H. PERNYATAAN
25 Pernyataan
Cukup jelas
Catatan :
Formulir Pendaftaran dan Perubahan data Wajib Pajak
ditandatangani oleh pemohon atau kuasa pemohon. Dalam hal
pengukuhan cecara jabatan ditandatangani oleh pengusul.
SURAT KETERANGAN
TERDAFTAR
N
omor
:
Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umun dan Tata Cara
perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Kep.....PJ/2001, dengan ini diterangkan bahwa :
...................................................................
1 Nama :
..........................
Nomor Pokok wajib
2 : 99,999,999,9-999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (Kode) - ( Uraian KLU)
Usaha (KLU)
...................................................................
4 Alamat :
.........................
...................................................................
5 Merk/Akronim :
.........................
...................................................................
6 Status Modal :
.........................
...................................................................
7 Status Usaha :
.........................
8 Kewajiban Pajak : [ ] PPh Pasal 4 (2) [ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 15 [ ] PPh Pasal 25
[ ] PPh Pasal 19 [ ] PPh Pasal 26
[ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 29
[ ] PPh Pasal 22
telah terdaftar pada tata usaha kami,
Dengan terbitnya surat ini, maka rangka memenuhi hak dan
kewajiban perpajakan, wajib mencantukan NPWP sejak tanggal :
(hh/bb/tttt).
.....................,
hh-bb-tttt
A n. Kepala
Kantor
Kepala Seksi
TUP,
.........................
..
*) coret yang tidak perlu NIP.
KP.PDIP.4.1-00
SURAT PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK
Nomor :
..............................
NIP.
*) coret yang tidak
perlu
KP.PDIP.4.3-00
99.999.999.9-999-
NPWP :
999
NAMA :
ALAMAT :
TERDAFTAR
HH-BB-TTTT
PERHATIAN PERHATIAN
Kartu ini harap disimpan Kartu ini harap disimpan baik-baik
- -
baik-baik dan apabila dan apabila hilang, agar
hilang, agar segera melapor segera melapor ke Kantor Pajak
ke Kantor Pelayanan terdaftar.
NPWP agar dicantumkan dalam hal
Pajak terdaftar -
berhubungan dengan
NPWP agar dicantumkan
- dokumen perpajakan.
dalam hal berhubungan
Dalam hal Wajib Pajak pindah
dengan dokumen perpajakan. -
domisili, supaya
Dalam hal Wajib Pajak pindah melaporkan diri ke Kantor
-
domisili,supaya Pelayanan Pajak lama maupun
supaya melaporkan diri ke
Kantor Pelayanan Pajak baru
Kantor Pelayanan
Pajak lama maupun Kantor
Pelayanan Pajak baru.
Nama :....................................................
Alamat tempat
:...................................................
tinggal
....................................................
Telah tempat tinggal :....................................................
Telah diberikan
.....................................................
NPWP
Bukti pembyaran ini berlaku sampai diterimanya Surat Keterang
Terdaftar yang akan dikeluarkan oleh kantor pelayanan pajak.
..................., hh-bb-tttt
A.n. Kepala Kantor
Kepala Kantor
Penyuluhan Pajak
/Kepala Seksi TUP,
......................................
...........
NIP.
KP.PDIP.4.5-00
..............................
NIP
KP.PDIP.4.6-00
Mengetahui : ........................,hh-bb-tttt
A .n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP/Kepala
Pembuat Berita Acara
penyuluhan Pajak
(..................................) (................................)
NIP NIP
*) coret yang tak perlu
KP.PDIP. 4.7-00
............................................................
Nama :
........
............................................................
Alamat tempat tinggal :
.......
Alamat tempat kegiatan ............................................................
:
usaha/pekerjaan .......
bebas
............................................................
Jenis Usaha :
.......
Nomor dan Tanggal ............................................................
:
Permohonan Pelaporan ......
Dengan ini dinyatakan bahwa permohonan dan atau pelaporan
Saudara ditolak dengan alasan *) :
......................,hh-bb-tttt
A. n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP,
(....................................)
NIP.
*) coret yang tidak perlu.
KP.PDIP.4.8-00
.........................,hh-bb-tttt
A.n.Kepala Kantor,
Kepala Kantor Penyuluhan
Pajak/
Kepala Seksi TUP,
....................................................
.....
NIP
KP.PDIP.4.9-00
SURAT PINDAH
Nomor :
Sehubungan dengan permohonan wajib pajak badan/orang pribadi,
dengan ini diterangkan bahwa:
Nama :
NPWP :
Jenis Usaha :
Alamat :
Status Modal :
Status Usaha :
Kewajiban Pajak :
terhitung mulai tanggal ....................... pindah tempat tinggal atau
tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha ke:
Jalan :
RT/RW. :
KelKec. :
Kota :
yang termasuk wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak
......................................................
..........................,hh-bb-tttt
A n. Kepala Kamtor
Kepala Seksi TUP,
.....................................
NIP
KP.PDIP.4.10-00
:
1 Nama ............................................................
.......................
Nomor Pokok Wajib
2 :99.999.999.9.999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (kode) -(Uraian KLU)
Usaha (KLU)
:
4 Alamat ............................................................
......................
:
5 Merk/Akronim ............................................................
......................
:
6 Status Modal ............................................................
......................
:
7 Status Usaha ............................................................
.....................
8 Kewajiban Pajak : [ ] PPh Pasal 4 (2) [ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 15 [ ] PPh Pasal 25
[ ] PPh Pasal 19 [ ] PPh Pasal 26
[ ] PPh Pasal 21 [ ] PPh Pasal 29
[ ] PPh Pasal 22
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
................terhitung sejak tanggal : (dd/mm/yyy). Pencabutan
ini hanya ditujukan semata-mata untuk kepentingan tata
usaha perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakan
yang harus dilakukan oleh wajib pajak yang bersangkutan.
......................., hh-bb-tttt
A.n Kepala kantor
Kepala Seksi TUP,
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH.............................
KANTOR PELAYANAN PAJAK............
1 :
Nama .................................................................
.
2 Nomor Pokok Wajib
: 99.999.999.9-999.999
Pajak (NPWP)
3 Klasifikasi Lapangan
: (Kode)-(Uraian KLU)
Usaha (KLU)
4 :................................................................
Alamat
....
5 :................................................................
Merk/Akronim
...
6 :................................................................
Status Modal
..
7 :
Status Usaha
.................................................................
8 Kewajiban : [ ] PPN [ ] PPnBM
9 Kode Seri Faktur
: XXXXX-999
Pajak
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan
Pajak................terhitung sejak tanggal : (hh/bb/tttt).
Pencabutan ini hanya ditujukan semata untuk kepentingan tata
usaha perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakn
yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan.
......................., hh-bb-tttt
A.n. Kepala Kantor
Kepala Seksi TUP,
............................
NIP.
KP.PDIP.4.12-00
:
1 Nama
..............................................................
Nomor Pokok Wajib
2 : 99.999.999.9.999.999
Pajak (NPWP)
Klasifikasi Lapangan
3 : (Kode) - (Uraian KLU)
Usaha (KLU)
:
4 Alamat
..............................................................
:
5 Merk/Akronim
.............................................................
dinyatakan dicabut dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak
.................terhitung sejak tanggal: (hh-bb-tttt). Pencabutan ini
hanya ditujukan semata-mata untuk kepentingan tata usaha
perpajakan tanpa menghilangkan kewajiban perpajakan yang
harus dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan.
....................,hh-bb-tttt
A.n. Kepala kantor
Kepala Seksi TUP,
.............................
NIP.
KP.PDIP. 4.13-00
.....................................
NIP.
KP.PDIP.4.14-00