Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN INDIVIDU FIELD LAB BLOK GERIATRI

PENYULUHAN LANSIA : POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENYAKIT DEGENERATIF UNTUK LANSIA DI POSYANDU MELATI 4, PUSKESMAS JENAR

Oleh: Nama NIM : Fitra Purnama : G0008097

Kelompok : VIII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu Field Lab PMS dengan judul Penyuluhan Lansia : Pola Hidup Bersih dan Sehat Serta Penyakit Degeneratif Untuk Lansia Di Posyandu Melati 4, Puskesmas Jenar yang disusun oleh : Nama NIM Kelompok : Fitra Purnama : G0008097 : VIII

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing/instruktur lapangan, Pada Hari/tanggal : Rabu, 6 April 2011

Mengetahui, Instruktur, Kepala Puskesmas Jenar,

Alif Arafah S. NIP. 19870622 201001 2 012

dr. Susana Novi NIP. 19731121 200312 2 001

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH) yaitu dari 68,6 tahun 2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009. Meningkatnya UHH menyebabkan peningkatan jumlah lanjut usia, dimana pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 28,8 juta jiwa. Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat termasuk lanjut usia dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Setiap upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi pembangunan negara. Prinsip non diskriminatif mengandung makna bahwa semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk lanjut usia (Lansia) (Komnas Lansia, 2011). Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Program posyandu lansia ini diharapkan dapat terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan mendekatkan pelayanan

serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Peran serta dokter sebagai petugas kesehatan sangat diperlukan guna tercapainya tujuan Posyandu Lansia. Oleh karena itu, kegiatan KIE Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia penting untuk dikuasai seorang dokter. 1.2 Tujuan Pembelajaran Adapun tujuan pembelajaran dari kegiatan field lab ini adalah mahasiswa mampu:
a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang manfaat Posyandu

lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia.


b. Melakukan pendataan tentang keberhasilan program pencegahan dan

pengobatan penyakit degeneratif yang umum diderita oleh lansia.


c. Memahami tata laksana diet lansia dan pola hidup sehat lansia. d. Melakukan pengamatan dan rujukan kasus spesifik penyakit post-power

syndrome pada lansia.


e. Mengidentifikasi model pemberdayaan lansia guna tetap mampu hidup

sehat dan potensial (Tim Field Lab, 2011).

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan Field Lab topik Komunikasi, Infromasi, Edukasi (KIE) : Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia kelompok kami dilaksanakan di Puskesmas Jenar, Sragen. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu Rabu, 23 Maret 2011 dan Rabu, 30 Maret 2011. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama yaitu hari Rabu, 23 Maret 2011, yaitu:
1. Pengumpulan data

Pengumpulan data berupa Laporan Kegiatan Program Usia Lanjut Puskesmas Jenar dan Jumlah Sasaran Lansia data triwulan 4 tahun 2010 di Puskesmas Jenar. 2. Bimbingan Penyuluhan Bimbingan penyuluhan berupa kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat melakukan penyuluhan disertai sesi tanya jawab untuk mengetahui informasi apa yang belum diketahui. Kegiatan Field Lab hari kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2011. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Briefing Penyuluhan Briefing penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar mulai dari jam 08.00 WIB hingga jam 10.00 WIB. Briefing dilakukan untuk melakukan persiapan sebelum penyuluhan di Posyandu Melati 4. Panitia menyiapkan materi-materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan. 2. Penyuluhan Posyandu Lansia Penyuluhuan dilakukan di Posyandu Melati 4 dari pukul 10.30 WIB sampai 11.30 WIB. Materi penyuluhan posyandu lansia yang disampaikan adalah Pola hidup bersih dan sehat untuk lansia (Fii), Hipertensi (Abdurahman), Osteoporosis (Shinta), Osteoarthritis (Wieka), dan

Diabetes Melitus (Aulya). Kegiatan penyuluhan dilakukan disela-sela kegiatan posyandu lansia. 3. Menyimak Kegiatan Posyandu Lansia Setelah dilakukan penyuluhan lansia dilanjutkan dengan kegiatan posyandu lansia lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan tersebut, antara lain: a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada KMS lansia c. konseling d. pengukuran tensi e. pengobatan lansia 4. Melaporkan kegiatan penyuluhan Pelaporan kegiatan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar yaitu berisikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, materi-materi yang disampaikan, serta kendala dan saran.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Puskesmas Jenar memiliki 7 desa, yaitu Ngeringan, Mlale, Dawung, Kandang Sapi, Banyurip, Jenar, dan Japah. Penyuluhan dilakukan di Desa Kandang Sapi, berhubung sedang diadakan kegiatan pengobatan posyandu lansia di tempat tersebut. Berdasarkan data triwulan 4 tahun 2010, di Desa Kandang Sapi terdapat 3 kelompok sasaran lansia, yaitu untuk usia 45-59 tahun berjumlah 210 pria dan 250 wanita, untuk usia 60-69 tahun berjumlah 74 pria dan 86 wanita, serta untuk usia >70 tahun berjumlah 53 pria dan 76 wanita. Desa kandang sapi memiliki 3 posyandu lansia, yaitu salah satunya adalah Posyandu Melati 4. Posyandu Lansia Melati 4 merupakan salah satu posyandu binaan Puskesmas Jenar yang kami kunjungi. Posyandu ini melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin sebulan sekali dan penyuluhan kesehatan. Saat pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, jumlah peserta lansia yang hadir 32 orang dengan jumlah lansia pria 6 orang dan jumlah lansia wanita 26 orang. Namun data pasti jumlah sasaran lansia untuk Posyandu Lansia Melati 4 tidak diketahui, kurang lebih sekitar 35 lansia. Dari hal ini, kita dapat menghitung target cakupan pelaksanaan posyandu lansia dengan rumus: Target Cakupan = jumlah sasaran yang ikut posyandu x 100% Jumlah sasaran lansia Dari rumus tersebut, didapatkan target cakupan sebesar 91,43%. Hal ini menunjukkan bahwa target cakupan Posyandu Lansia Melati 4 sudah sangat baik. Target cakupan posyandu lansia sebesar 80-100% (Tim Field Lab, 2010).

Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 antara lain: a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada KMS lansia c. pengukuran tensi
d. penyuluhan atau konseling; e. pengobatan lansia.

Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 secara umum sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan secara konsisten. Selain itu, antusiasme lansia terlihat tinggi terhadap kegiatan posyandu lansia. Walaupun, kadang terdapat beberapa kendala lansia dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia, diantaranya: a. b. c. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu; Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau; Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu;
d. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu (Erfandi, 2008).

Untuk kegiatan penyuluhan lansia di Posyandu Melati 4 berjalan dengan cukup lancar. Namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi ketika memberikan penyuluhan seperti:
a. Jumlah peserta yang datang tidak semuanya namun sudah sangat

baik sudah mencapai target cakupan yaitu 91,43%.


b. Banyak lansia yang buta huruf sehingga hanya mengerti slide yang

berisi gambar. c. Keterbatasan bahasa penyuluh sehingga lansia kurang paham maksud dari penyuluh. d. Kebanyakan lansia wanita dibanding dengan pria

e. Materinya terlalu banyak karena hanya dilakukan penyuluhan

sekali saja . Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
o Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat, tinggi

badan serta pengukuran tensi, dan melakukan pencatatan. o Meja II : Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
o Meja III : melakukan kegiatan injeksi vitamin bagi lansia yang ingin

diinjeksi vitamin. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia Pelayanan Kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) Lanjut Usia untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia Kabupaten Sragen seperti yang tercantum dalam KMS Lanjut Usia adalah:
a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental

emosional.

c. Pemeriksaan

status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta

penghitungan denyut nadi selama satu menit.


e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat. f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus) melalui pemeriksaan reduksi urine.


g. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni (proteinuria) sebagai deteksi

awal adanya penyakit ginjal.


h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir a hingga g, dan i. Penyuluhan Kesehatan. (Dinkes Kabupaten Sragen, 2009)

BAB IV PENUTUP

IV.1

Simpulan Dari kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas

Jenar, Sragen dapat disimpulkan: 1. Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen sudah sangat baik ditandai dengan pelaksanaannya yang rutin satu bulan sekali dan banyaknya lansia yang datang ke posyandu lansia. 2. Kegiatan penyuluhan lansia berjalan dengan cukup lancar dengan beberapa kendala seperti komunikasi, dan jumlah materi yang terlalu banyak. 3. Namun ada beberapa kekurangan saat pelaksanaan posyandu lansia seperti para lansia tidak ada yang mengantar sehingga kesulitan untuk mengedukasi dan tidak adanya kegiatan senam lansia. IV.2 Saran Saran dari kelompok kami untuk kegiatan posyandu lansia dan kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen adalah:
1.

Sebaiknya

penyuluhan

dilakukan

rutin

agar

yang

berkhalangan hadir bisa menerima penyuluhan juga dan materi yang diberikan bisa di bagi-bagi sehingga materi dapat diserap dengan baik.
2.

Sebaiknya

lansia

disosialisasikan

lebih

untuk

kedatangannya ke posyandu lansia mengingat pentingnya posyandu lansia untuk menjaga kesehatan.

3.

Apabila

melakukan

penyuluhan

sebaiknya

isinya

dibanyakan gambar-gambar dan ada yang menjelaskannya dengan mudah dipahami


4.

Sebaiknya kegiatan posyandu lansia ditambah lagi seperti

senam lansia dan sebaiknya ada yang mengantar para lansia. Daftar Pustaka Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. 2009. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lanjut Usia. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Erfandi, 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Diunduh dari: http://puskesmasoke.blogspot.com/2009/04/pengelolaan-posyandu-lansia.html 2010). Komnas Lansia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. (20 April

//www.komnaslansia.or.id/d0wnloads/PedomanPPLU.pdf. (28 Maret 2011) Tim Field Lab. 2011. Manual Field Lab: KIE Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia. Surakarta: Bagian Field Lab Fakultas Kedokteran UNS.

Anda mungkin juga menyukai