Anda di halaman 1dari 7

Oleh : Manik Priandani, Process & Corrosion Engineer Korosi adalah fenomena alam (Sunatullah) yang akan terus

terjadi selama alam semesta ini ada dan selama logam berinteraksi (berhubungan) dengan lingkungannya, seperti hal-nya manusia yang mengalami tahapan dari muda menjadi tua (karena juga berinteraksi dengan lingkungannya), kemudian tiada. Semuanya itu tidak bisa kita tolak, namun sebagai makhluk yang berpikir, kita diwajibkan untuk mensiasatinya. Seperti upaya manusia agar tetap awet muda dan selalu sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, vitamin, suplement, anti oksidan, ataupun memakai komestik pengencang dan pemutih kulit, dsb.; demikian pula logam, untuk menghambat laju kerusakan perlu memakai inhibitor (penghambat) korosi.

Korosi adalah kerusakan logam akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Proses korosi logam dalam larutan akuatik (mengandung air) merupakan reaksi elektrokimia yang meliputi proses perpindahan massa dan perpindahan muatan. Bila suatu logam dicelupkan dalam larutan elektrolit, terjadi dua lokasi yang disebut anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi. Inhibitor adalah zat yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan dalam jumlah kecil, secara sinambung atau berkala, dapat menurunkan laju korosi logam. Pemakaian Inhibitor Korosi adalah salah satu upaya untuk mencegah korosi.

Ada berbagai jenis Inhibitor yang dikenal, dan diklasifikasikan berdasarkan bahan dasarnya, reaksi yang dihambat, serta mekanisme inhibisinya.

Menurut Bahan Dasarnya : Inhibitor Organik : Menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada permukaan logam, melalui ikatan logamheteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan organik. Contohnya adalah : gugus amine, tio, fosfo, dan eter. Gugus amine biasa dipakai di sistem boiler.

Inhibitor Inorganik

Inhibitor yang terbuat dari bahan anorganik.

Menurut Reaksi yang dihambat : Inhibitor katodik : Yang dihambat adalah reaksi reduksi. Molekul organik netral teradsorpsi di permukaan logam, sehingga mengurangi akses ion hidrogen menuju permukaan elektroda. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan elektroda, maka hydrogen overvoltage akan meningkat, sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen yang berakibat menurunkan laju korosi. Inhibitor katodik dibedakan menjadi : Inhibitor racun : Contohnya : As2O3, Sb2O3. menghambat penggabungan atom-atom Had menjadi molekul gas H2 di permukaan logam dapat mengakibatkan perapuhan hidrogen pada baja kekuatan tinggi. Bersifat racun bagi lingkungan.

Inhibitor presipitasi katodik : mengendapkan CaCO3, MgCO3, CaSO4, dalam air. Contoh : ZnSO4 + dispersan. MgSO4 dari

Oxygen scavenger : mengikat O2 terlarut Contoh : N2H4 (Hydrazine) + O2 N2 + 2 H2O Hydrazine diinjeksikan di up stream Deaerator dalam sistem WHB (Waste Heat Boiler) dan WHR (Waste Heat Recovery) di unit pabrik Ammonia maupun Utilitas.

Inhibitor Anodik :

Adalah inhibitor yang menghambat reaksi oksidasi. Fe + OH- FeOHad + eFeOHad + Fe + OH- FeOHad + FeOH+ + 2e Molekul organik teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOHad berkurang akibatnya laju korosi menurun. Contoh inhibitor anodik adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat. Inhibitor jenis ini sering dipakai / ditambahkan pada saat chemical cleaning peralatan pabrik. Inhibitor campuran : Campuran dari inhibitor katodik dan anodik.

Menurut Mekanisme (Cara Kerja) Inhibisi : Inhibitor Pasivator : menghambat korosi dengan cara menghambat reaksi anodik melalui pembentukan lapisan pasif, sehingga merupakan inhibitor berbahaya, bila jumlah yang ditambahkan tidak mencukupi. Inhibitor Pasivator terdiri dari : Inhibitor Pasivator Oksidator, misalnya : Cr2O72-, , CrO42-, ClO3-, ClO4-. Cr2O72- mempasivasi baja dengan peningkatan reaksi katodik dari Cr2O72- menjadi Cr2O3, dan menghasilkan lapisan pasif Cr2O3 dan FeOOH. Inhibitor Pasivator non oksidator, contohnya : ion metalat (vanadat, ortovanadat, metavanadat), NO2-. Inhibitor vanadium dipakai di Unit CO2 Removal Pabrik Ammonia, karena larutan Benfield yang bersifat korosif. Molybdat (MoO42-) menginhibisi dengan cara membentuk lapisan pelindung yang terdiri dari senyawa ferro-molybdat menurut reaksi berikut : Fe + O2 + H+ Fe2+ + OHMoO42- + Fe2+ FeMoO4 Pembentuk senyawa tak larut :

INH + H2O OH- ; M + 2 OH- MO + H2O Misalnya : NaOH, Na3PO4, Na2HPO4, Na2CO3, NaBO3.

Inhibitor Presipitasi : Membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi anodik dan katodik. Contoh : Na3PO4, Na2HPO4. Contoh inhibitor yang bereaksi dengan logam : Na3PO4 +3H2O 3Na++3OH- + H3PO4 Fe + 2 OH- FeO + H2O + 2e-

Contoh inhibitor yang bereaksi dengan lingkungan : 2 Na3PO4 +2Ca2+ (dalam air) 2Ca3(PO4)2 + 3Na2+

Inhibitor Adsorpsi : Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom). Gugus ini akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh : Senyawa asetilen, senyawa sulfur, senyawa amine dan senyawa aldehid.

Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya : Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan dalam jumlah yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan mengurangi laju korosi. Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik, contohnya adalah garam-garam seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat. Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga kritis akan mengurangi daerah anodik, namun luas daerah katodik tidak terpengaruh. Sehingga kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga mencapai harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju korosi di anoda-anoda yang aktif itu meningkat dan memperhebat serangan korosi sumuran. Yang termasuk inhibitor berbahaya

adalah inhibitor anodik, contohnya adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat.

Inhibitor Korosi untuk Industri Minyak & Gas


korosi dikenal sebagai keadaan kemerosotan logam yang biasanya disebabkan oleh oksidasi atau reaksi kimia. Korosi Logam di industri minyak dan gas adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Tapi langkah-langkah dapat diambil untuk melihat bahwa ini tidak terjadi secara berlebihan. Seperti yang kita semua tahu, sangat penting bagi masyarakat, industri dan perekonomian negara untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Dan karena terjadinya korosi adalah sesuatu yang merupakan hasil dari kerja industri untuk tujuan sebenarnya produksi minyak mentah, kita tidak bisa menghentikan proses, tetapi hanya mencari langkah-langkah yang membantu untuk menghambat mereka. Di sinilah peran Inhibitor korosidalam industri minyak dan gas.

Apa Inhibitor Korosi dan bagaimana cara kerjanya? Inhibitor adalah zat kimia yang digunakan untuk melindungi permukaan logam digunakan dalam industri minyak dan gas untuk mencegah korosi. Mereka melindungi permukaan logam baik dengan menggabungkan dengan mereka atau dengan mereaksikan dengan kotoran dalam lingkungan yang dapat menyebabkan polusi. Inhibitor tersebar ke logam dari solusi, mereka kemudian membentuk lapisan tipis atau film pada permukaan logam sehingga melindungi mereka. Apa yang di belakang film dalam perlindungan logam dan bagaimana mereka bekerja? Nah, inhibitor membantu: Dengan menyebabkan peningkatan anodik dan katodik perilaku polarisasi Inhibitor mencegah dan mengurangi ion dari menyebar dengan permukaan logam Hal ini juga membantu untuk menciptakanhambatan listrik melalui permukaan logam yang

Ini mungkin tampak mudah untuk mengontrol korosi logam dengan hanya menggunakan inhibitor. Tapi, ada beberapa hal yang sangat penting dan yang harus dipertimbangkan. Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan inhibitor korosi dalam industri minyak dan gas: Toksisitas Lingkungan Ramah Ketersediaan Biaya Melihat ke inhibitor banyak studi literatur dan ilmiah membuktikan bahwa ada sejumlah bahan kimia yang dapat menghasilkan efek perlindungan terhadap korosi tetapi hanya ada sangat sedikit digunakan dalam industri saat ini. Alasannya, sangat diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat saat memilih yang tepat sehubungan dengan kriteria di atas. Datang ke pencegahan korosi dari industri minyak dan gas, cara efektif untuk menghindari hal itu tergantung pada bahan yang digunakan dalam konstruksi dari berbagai bagian industri dan jenis inhibitor yang digunakan, berdasarkan pada kebutuhan. Memperlakukan sebuah pabrik minyak dengan korosi dan pencegahan korosi adalah hal yang rumit dan membutuhkan banyak pemikiran yang bijaksana. Sebagai contoh, bahan yang digunakan dan penempatan logam tergantung pada tekanan, temperatur, dan jenis kotoran yang mereka terkena. Di tempat di mana tidak ada banyak tekanan dan suhu, logam seperti baja dan tembaga yang digunakan, di daerah yang terkena kotoran berlebihan dan perubahan lingkungan, logam kuat seperti titanium yang digunakan. Korosi Inhibitor digunakan, jatuh ke dalam jenis berikut berdasarkan cara mereka berfungsi: Fase uap Katodik Anodik Pasivator Film Pembentukan Menetralkan dan Reaktif Ada dua jenis inhibitor - anorganik dan organik. Inhibitor anorganik sebelumnya digunakan di hari-hari sebelumnya. Inhibitor anorganik seperti natrium arsenite dan

natrium sianida ferro dihukum digunakan untuk menghindari korosi akibat CO2, tetapi hasilnya tidak begitu baik. Penggunaan inhibitor anorganik seperti yang sering memerlukan perawatan dan hasil akhir tidak selalu sampai untuk menandai. Kemudian, inhibitor organik yang diperkenalkan umumnya terbuat dari garam-garam dari amina dan amina. Pertengahan 1940-an membawa perubahan drastis pada cara orang melihat masalah korosi. Pada saat itu, alasan utama keprihatinan adalah biaya yang terlibat dalam pengobatan dan pencegahan korosi. Ketika situasi melampaui kontrol, gagasan untuk menggunakan fasilitas ini ditinggalkan. Dengan diperkenalkannya senyawa rantai panjang kutub, masalah yang terkait dengan korosi dipecahkan. Banyak waduk dan operasional sumur minyak hampir ditinggalkan karena korosi mereka, sementara produksi volume besar air dengan hidrokarbon yang diselamatkan. Dalam istilah sederhana, inhibitor korosif pada logam bertindak dengan perlahan-lahan mempercepat keluar lingkungannya, yang bisa air atau hidrokarbon ke permukaan logam dengan manfaat perlindungan. Sebuah perubahan terbaru dalam fungsi ini adalah dengan inhibitor produksi film perlindungan yang menempel pada permukaan logam dan menahan aliran ion dan elektron memperlambat reaksi korosi. Seperti tahun telah berlalu dari pengenalan pertama inhibitor telah ada pembangunan besar di lapangan, sebagai studi melanjutkan berdasarkan perumusan inhibitor dan metode menerapkannya. Demikian pula metode yang digunakan untuk mengevaluasi mereka juga maju, menghilangkan masalah korosi.

Anda mungkin juga menyukai