Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG Lipoma merupakan tumor yang paling umum ditemukan di tubuh.

Lebih sering ditemukan pada orang obesitas, tumor jinak jaringan lunak ini biasanya timbul pada usia antara 50-70 tahun. Lipoma jarang ditemukan pada anak-anak. Secara histologi lipoma tidak dapat dibedakan dari jaringan adiposa normal. Terutama terdiri dari adiposity mature, bentuk dan ukuran seragam dan berbatas tegas. Biasanya dikelilingi suatu kapsul, massa lobuler kuning kemerahan seperti yang ditunjukan pada gambar 1. Meskipun penampakan histologisnya menyerupai jaringan adipose mature, tetapi lipoma tidak berasal dari jaringan adipose mature melainkan dari preadiposit mesenchymal. Memang beberapa varian dari lipoma mengandung campuran heterogen dari tutunan jaringan mesenchymal lainnya. Mesenchymomas jinak terkait meliputi fibrolipomas yang banyak mengandung jaringan fibrosa, angiolipoma yang terutama terdiri dari adiposit mature dalam saluran pembuluh darah yang mengandung fibrin microtrombi, chondrolipoma, yang mengandung jaringan tulang rawan dan elemen lipomatosus, myelolipoma, yang berisi adiposit dan jaringan hematopoetik dan lipoma yang mengeras yang menunjukkan perubahan osseous tanpa sambungan ke tulang. Etiologi lipoma tidak diketahui. Beberapa factor dapat menyebabkan, yaitu genetic, trauma dam metabolism. Teori genetika terkemukamengenai terbentuknya lipoma mengatakan bahwa anomaly karyotip secara spontan menyebabkan hasil fusi kromosom yang mencetuskan proliferasi adiposit. Meskipun banyak penyimpangan kromosom lainnya telah dijelaskan, namun lipoma paling sering dikaitkan dengan translokasi dan penyusunan ulang dari regio kromosom 12q13-q15. Namun tidak semua neoplasma lipomatosus karyotip yang tidak normal. Sebagai contoh, telah dijelaskan mengenai ghubungan lipoma dengan mutasi gen retinoblastoma. hal lain yang dapat mendukung mengenai peran faktor geneticadalah sekitar 5% pasien lipoma memiliki lesi multifocal dan banyak dari mereka yang memiliki riwayat dengan lipoma. Beberapa keluarga menunjukan terjadinya lipoma karena pewarisan dengan sifat autosomal dominan dari keluarganya yang dengan lipomatosus. Sebuah pola dominan yang sederhana juga terlihat pada penyakit ini, yang biasanya diamati pada pasien obesitas, wanita menopause diantaranya lipoma terutama banyak terjadi disekitar pinggul dan paha. Beberapa lesi

lipomatosus juga terdiri dari syndrome congenital yang langka, antara lain cowdens syndrome, nannayan-zonana syndrome dan proteus syndrome. Lipoma karena trauma fisik telah banyak dilaporkan oleh beberapa peneliti. Selama beberapa decade, ada spekulasi bahwa terjadinya lipoma karena trauma fisik tidak benar-benar terjadi proliferasi adiposity, melainkan sudah ada herniasi jaringan adiposa sebelumnya yang melalui fasia. Lesi tidak berkapsul ini disebut pseudolipoma. Kemudian teori lain mengatakan bahwafaktor pertumbuhan, sitokin dan mediator inflamasi lainnya terjadi setelah trauma tumpul pada jaringan lunak akibat preadiposit differensiasi ke adiposit dewasa dan membentu massa yang jelas. Baru-baru ini, dikatakan bahwa nekrosis lemak dan ekstravasasi sekunder darah pada trauma dirangsang oleh differensiasi preadiposit. Menariknya, peningkatan spontan waktu partial tromboplastin tercatat pada 7-19 pasien dengan lipoma karena trauma. Sebuah teori, walaupun tidak terbukti mengatakan bahwa microhemorargi dan pelepasan sitokin sekunder pada diathesis perdarahan dapat memicu pertumbuhan lipomatosus. Lipoma berkaitan dengan berbagai proses patofisiologi. Telah tercatat Diabetes mellitus, hiperlipidemia, mitochondria disfungsi, dan gangguan endokrin seperti struma nodusa, neoplasma endokrin multiple, dan chusing syndrome. Seorang pasien diabetes dengan lipoma diobati dengan klorpropramid juga telah dilaporkan. Temuan ini menunjukkan peran disfungsi metabolisme dalam pertumbuhan neoplasma lipomatosus. Lipoma Tangan Dahulu lipoma diyakini jarang terjadi pada ekstremitas atas, tetapi sekarang dianggap umum diantara tumor jaringan lunak di tangan. Paling sering ditemukan di fasia subcutan, namun kadang juga ditemukan dilapisan yang lebih dalam. Terjadinya lipoma biasanya dimulai dengan periode pertumbuhan awal yang berbahaya diikuti dengan fase pertumbuhan yang berkepanjangan dan laten. Penampakan paling sering sebagai massa soliter, sering tanpa gejala dan menjadi perhatian ketika menggangu penampilan dan untuk ukuran lipoma yang cukup besar dapat menekan persyarafan dan mengganggu. Dalam seri leffert tentang lipoma dari ekstremitas atas, tumor ini tanpa gejala dan dibuang atas indikasi kosmetik. Lipoma memberikan gejala nyeri dan parasthesia karena penekanan syaraf. Gejala serupa juga telah di didokumentasikan secara luas

dalam berbagai literature. Lipoma yang menyebabkan batasan gerak dan cacat pergelangan tangan atau jari, penurunan kekuatan cengkraman, kelumpuhan otot, polyartritis dysesthesias, atrofi otot, distrofi kuku dan penipisan juga telah dilaporkan. DIAGNOSA Anamnesa dan pemeriksaan fisik adalah dasar dari diagnosis. Seperti diilustrasikan dalam gambar 2, lipoma paling sering memberikan cirri-ciri fisik massa mobile, tidak nyeri tekan, permukaan rata dan pertumbuhannya perlahan.. bila subcutan, diagnosis dapat dapat dibuat atas dasar karakteristik rsa seperti adonan dari palpasi. Kompres es batu pada tumor sampai dingin dan mengeras juga telah digunakan untuk diagnosis. Kadang-kadang lipoma tangan sulit dibedakan dari kista ganglion dengan palpasi. Kista ganglion bisa memberikan hasil positif pada transluminasi, namun tidak pada lipoma. Pada pasien dengan gejala karena kompresi neuropati, tinels sign yang positif (parastesia distal sekunder pada perkusi atas tumor) dapat membantu dalam mengkonfirmasi lipoma sebagai sumber kompresi saraf. Ketika tumor subkutan tidak dapat didiagnosis dengan palpasi atau ketika lipoma tumbuh dalam struktur yang lebih dalam dimana palpasi sulit dilakukan, pencitraan mungkin perlu dilakukan untuk membantu diagnosis. Pada radiograf polos, lipoma tampak sebagai daerah dengan karakteristik radiolusen yang disebut water-clear density. Pemeriksaan USG menunjukan daerah hipereho yang homogeny dan berbatas tegas. Dengan CT-Scan lipoma menunjukkan tepi yang rata dengan batas yang tegas, kepadatan seragam sebanding dengan lemak normal, dan tidak meningkat dengan kontras intravena. Pada MRI, tampak homogen, sinyal intensitas yang tinggi mirip lemak subkutan dapat terlihat. CT-scan dan MRI sangat berguna untukmenentukan lokasi, diagnosis, estimasi ukuran serta evaluasi keterlibatan tulang. Radiografi polos, pencitraan tiga dimensi memungkinkan untuk pendekatan perencanaan preoperative, insisi dan luas pembedahan. MRI lebih baik karena sangat sensitive dan spesifik untuk diagnosis. Namun USG dapat digunakan sebagai alternatif karena biaya yang lebih murah dan bisa digunakan pada kecurigaan keganasan kecil dan tumor tidak berdekatan dengan neovaskuler dan struktur tulang sekitarnya.

PENGOBATAN Lesi asimptomatik kecil yang telah didiagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik dapat diamati tanpa intervensi.namun, eksisi dapat dilakukan bila timbul nyeri, gangguan fungsi tangan, kompresi neuropati atau indikasi kosmetik. Sebagai mana ditunjukan dalam Gambar 3, susunan anatomi tangan sangat kompleks, dan harus dilakukan pembedahan halus. Lipoma biasanya dikelilingi oleh kapsul fibrosa tipis yang memungkinkan massa diangkat beserta kapsulnya. Eksisi marginal yang tepat harus menghasilkan resolusi lengkap gejala dari waktu ke waktu yang mencakup pemulihan sensasi dalam kasus saraf kompresi. Jarang pada pasien dengan sindroma carpal tunnel, reseksi tumor pada lipoma yang infiltrasi luas ke syaraf d

Anda mungkin juga menyukai