Pengertian Agroforestry Agroforestry disebut juga dengan wanatani, wanatani berasal dari kata wana yang berarti hutan, sertatani yang berarti pula pertanian (pengolahan lahan). Ada beberapa pengertian tentang agroforestry diantaranya : .. suatu sistem pengolahan lahan dengan berasaskan kelestarian, yang meningkatkan hasil lahan secara keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman (termasuk tanaman pohon-pohonan) dan tanaman hutan / hewan secara bersamaan atau berurutan pada unit lahan yang sama, serta menerapkan caracara pengelolaan yang sesuai dengan kebudayaan penduduk setempat. (King dan Chandler, 1978 dalam King, 1979). .. sistem penggunaan lahan terpadu, yang memiliki aspek social dan ekologi, dilaksanakan melalui pengkombinasian pepohonan dengan tanaman pertanian dan/atau ternak (hewan), baik secara bersama-sama atau bergiliran sehingga dari satu unit lahan tercapai hasil total nabati atau hewan yang optimal dalam arti berkesinambungan (P.K.R. Nair) .. sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu (pepohonan, perdu, bamboo, rotandan lainnya) dengan tanaman tidak berkayu atau dapat pula dengan rerumputan (pasture), kadang-kadang ada komponen ternak atau hewan lainnya (lebah, ikan) sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antara tanaman berkayu dengan komponen lainnya.(ICRAF =
B. Tujuan Agroforestry Ada beberapa tujuan agroforestry yaitu : Melindungi tanah dari erosi, pengawetan tanah, pemulihan kesuburan, penghalang angin, pohon pelindung dan pohon penyangga. Sebagai sumber pangan, sandang, serat, bahan bangunan, makanan ternak dan produksi laiinnya. Memperbaiki penyediaan energi lokal, khususnya produksi kayu bakar. Meningkatkan, memperbaiki secara kualitatif dan diversivikasi produksi bahan mentah kehutanan maupun pertanian Memperbaiki kualitas hidup daerah pedesaan, khususnya pada daerah dengan persyaratan hidup yang sulit dimana masyarakat miskin banyak dijumpai. (meningkatkan pendapatan dan ketersediaan pekerjaan).
C. Ciri -Ciri Agroforestry Kebanyakan tersusun atas dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan / atau hewan). Minimal salah satunya tanaman berkayu. Siklus tanaman selalu lebih dari satu tahun Ada hubungan timbal balik (ekomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dan tidak berkayu. Memiliki dua macam produk atau lebih, misalnya pakan ternak, kayu bakar, buah-buahan, obat-obatan dan lain-lain. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa, misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah dan sebagainya.
Didaerah tropis, wanatani bergantung pada penggunaan dan perlakuan biomassa tanaman, terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa panen.
Secara biologis maupun ekonomis, sistem wanatani paling sederhana pun jauh lebih kompleks daripada sistem budidaya monokultur.
D. Jenis Agroforestry Agroforestry dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu agroforestry sederhana dan agroforestry kompleks. Agrogorestry sederhana adalah suatu system pertanian dimana pepohonan ditanam secara tumpangsari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan secara acak dalam petak lahan atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar. Agroforestry kompleks adalah suatu system pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis pepohonan (berbaris pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan. Didalam sistem ini selain terdapat beraneka jenis pohon juga tanaman perdu, tanaman memanjat, tanaman musiman dan rerumputan dalam banyak. Penciri utama dalam agroforestry kompleks ini adalah kemampuan fisik dan dinamika didalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam baik hutan primer maupun hutan sekunder, oleh karena itu sistem ini dapat pula disebut sebagai agroforest
E. Bentuk Agroforestry Pada dasarnya agroforestry terdiri dari 3 kelompok komponen yaitu kehutanan, pertanian dan perternakan. Dimana masing-masing komponen sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri sebagai bentuk penggunaan lahan . hanya saja sistem-sistem tersebut umumnya ditujukan pada produksi satu komoditi khas atau kelompok produk serupa. Ada beberapa bentuk agroforestry antara lain : Agrisilvikultur yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan komponen pertanian. Agropastura yaitu kombinasi antara komponen dan kegiatan pertanian dengan komponen perternakan. Silvopastura yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan perternakan Agrosilvopastura yaitu kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan perternakan/ hewan.
F. Keunggulan Agroforestry Dapat menjadi tabungan bagi petani Menyediakan kebutuhan sehari-hari petani, seperti sayuran, buah, rempah, bumbu, tanaman obat dan lain sebagainya. Kebutuhan jumlah tenaga kerja yang rendah Tidak memerlukan teknologi canggih Mampu mengelola keanekaragaman hayati Peluang pengembangan dan pemanfaatan hasil hutan non kayu. Sebagai sarana pelestarian alam
G. Kelemahan Agroforestry Secara visual agroforestry sulit dibedakan dengan hutan rakyat walaupun intensitas pemeliharaan yang dilakukan pada agroforest nampak lebih nyata daripada pemeliharaan hutan rakyat. Kesulitan dalam mengukur produktivitas karena selain pola tanam yang kurang rapi jenistanamannya pun sulit untuk memberikan penilaian karena non komersil. Kurangnya pengetahuan tentang pengolahan pohon pada lahan pertanian. Kesulitan merubah pandangan ahli agronomi dan kehutanan, besarnya jenis dan ketidakteraturan tanaman dalam agroforest membuatnya cenderung diabaikan.