Alat ukur yang makin sempurna terasa makin dibutuhkan mengingat makin kompleks dan pesatnya kemajuan perekonomian. Penilaian prestasi dengan hanya menggunakan tolak ukur keuangan saja sudah tidak dapat mengakomodasi perkembangan yang ada. Tolak ukur keuangan yang sering digunakan perusahaan tradisional banyak memberikan kelemahan. HOPWOOD melakukan studi dan mengidentifikasi 4 kekurangan yaitu: Walaupun data akuntansi dapat merefleksikan dimensi penting mengenai prestasi manajemen, namun tidak smua dimensi yang berkaitan dengan prestasi atau organisasi dapat diungkapkan secara lengkap oleh informasi keuangan Fungsi biaya ekonomi suatu organisasi jarang diketahui dengan akurat dan akuntansi hanya berusaha menyatakan dengan harga taksiran Data akuntasi hanya mampu memberikan informasi ttg hasil suatu kegiatan sedangkan kegiatan manajemen merupakan hasil proses kegiatan sehari-hari sampai dapat dilihat dalam hasil akhir Pada dasarnya fungsi utama laporan keuangan adalah memberikan evaluasi prestasi suatu organisasi dalam jangka pendek, sementara evaluasi yang lebih lengkap tentunya memerlukan waktu yang lebih lama dan laporan yang lebih lengkap KONSEP BALANCED SCORECARD Dalam proses menghasilkan produk/jasa tentunya tidak terlepas dari rencana strategis yang harus dikomunikasikan dan dilaksanakan oleh orang-orang yang harus melaksanakan rencana strategis tersebut. Namun persiapan rencana strategis banyak menggunakan sumber daya baik waktu, uang dan energi hanya terbuang sia-sia karena tidak adanya alat komunikasi antara manajemen dan karyawan yang akan melaksanakan rencana bisnis strategis itu Pertanyaan yang timbul adalah Mengapa rencana bisnis strategis banyak yang gagal? Menurut Evans dalam balanced scorecard collaborative bahwa terdapat faktor penghambat dari implementasi rencana strategis yaitu : 1. Hambatan visi ( vision barrier ) Berdasarkan survei tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami strategi organisasi mereka hanya 5% yang memahami 2. Hambatan orang ( people barrier ) Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi organisasi, hanya 25% dari manajer yang memiliki insentif terkait dengan strategi perusahaan\ 3. Hambatan sumber daya ( resources barrier ) Tidak mengalokasikan pada hal-hal yang penting dalam organisasi, sekitar 60% organisasi tidak mengaitkan anggarannya dengan strategi perusahaan 4. Hambatan manajemen ( management barrier ) Manajemen terlalu sedikit menghabiskan waktu untuk strategi organisasi dan terlalu banyak waktu untuk pembuatan keputusan taktis jangka pendek
Dengan menggunakan balanced scorecard, rencana strategis akan mencapai setiap orang dalam perusahaan.Balanced scorecard yang diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P Norton tahun 1992 meliputi tolak ukur keuangan yang menerangkan akibat dari aktivitas yang telah dilakukan suatu organisasi dan dilengkapi oleh tolak ukur operasiona terhadap kepuasaan pelangaan, proses internal, serta aktivitas inovasi dan perbaikan organisasi.
PERSPEKTIF BALANCESCORECARD
Terdapat 4 perspektif balancedscorecard yang dikaitkan dengan strategi perusahaan yaitu : Perspektif finansial Untuk melihat pandangan pemegag saham tentang kinerja keuangan perusahaan Perspektif pelanggan Untuk melihat bagaimana pandangan pelanggan tentang pelayanaan perusahaan Perspektif proses bisnis internal Mengungkapkan apa yang harus diunggulkan perusahaan Perspektif inovasi dan perbaikan Tentang kemampuan perusahaan dalam melakukan perbaikan dan menciptakan terobosan yang berkesinambungan Jadi balanced scorecard membeeri manajemen pengetahuan, keterampilan, sistem yang memungkinkan karyawan dan manjer belajar dan berkembang terus menerus dalam berinovasi untuk membangun kapabilitas strategi yang tepat serta efisien agar mampu menyerahkan nilai spesifik ke pasar dan selanjutnya akan mengarah ke nilai saham yang terus menerus meningkat Berikut akan dibahas lebih lagi mengenai 4 perspektif balanced scorecard 1. Perspektif finansial Dalam balanced scorecard perspektif keuangan ini tetap mendapatkan perhatian karena menunjukan seberapa hasil yang didapat secara maksimal yang dilakukan oleh tindakan manjemen. Sasaran keuangan dapat sangat berbeda di tiap tahapan dan siklus hidup bisnis. Kaplan dan Norton mengidentifikasi 3 tahapan : a. Masa pertumbuhan ( growth ) Pada tahap ini perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki tingkat peertumbuhan yang baik. Maka tolak ukur yang dapat digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan/penjualan b. Tahap bertahan ( sustain ) Pada tahap ini perusahaan akan mempertahankan pangsa pasar yang ada, ditengah ketatnya persaingan. Investasi tetap dilakukan untuk mengatasi tersendatnya proses produksi. Maka tolak ukur yang digunakan seperti pendapatan operasional, besarnya nilai tambah c. Panen ( harvest ) Tahap ini menunjukan bahwa produk yang dihasilkan sudah mencapai titik jenuh, sehingga yang diperlukan bagaimana caranya meningkatkan pendayagunaan harta perusahaan dalam rangka memaksimalkan arus kas masuk
Perspektif keuangan juga menunjukkan seberapa baik kinerja perusahaan kepada pemegang saham , kreditur dan pihak lain yang berkepentingan. Weston dana Copeland menguraikan beberapa rasio finansial yaitu Rasio profitabilitas Rasio yang mengukur evektivitas manajemen berdasarkan return trhdp penjualan dan investasi : net operating income,total aset, total capital, net income Rasio pertumbuhan Mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi atau pasar tmpat beroperasi : sales, NOI,EPS, devident per share Nilai pemegamg saham Untuk mengukur manajemen dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham : PER, market value of Equity, shareholders return