Anda di halaman 1dari 14

LBM 4 Profesionalisme Step 1 Profesionalisme : suatu sikap dimana seseorang menjalankan profesinya dengan menggunakan kemampuannya secara maksimal

berdasarkan atas aturan-aturan serta mampu mempertanggungjawabkannya. Kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat berbekalkan keahlian yang tinggi dan semangat mengabdi memberikan pertolongan terhadap sesama Rasional : Menurut pikiran dan pertimbangan yang logis Standarisasi pelayanan : Ijin penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada institusi kesehatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kualitas pelayanan : Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasaan pada setiap pasien sesuai tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Step 2 Cara menjalankan profesi kedokteran secara professional dengan SDM yang berkualitas yang sesuai dengan bioetik agar tidak terjadi mal praktek dan mewujudkan pelayanan yang berkualitas. Standarisasi pelayanan Program menjaga mutu

Step 3 Kualitas pelayanan kesehatan : Profesionalisme Definisi

Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesionalisme sebagai perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan faktor pengukuran atas bekerjanya seorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas.

Tujuan Untuk memenuhi tuntutan masyarakat Untuk mengatasi persaingan global terhadap peningkatan layanan kesehatan Adanya hubungan antar kelompok dalam masyarakat serta terciptanya rasa saling menghargai

Manfaat Meningkatkan kualitas kesehatan Pelayanan kesehatan lebih memuaskan Meningkatkan derajat kesehatan Pelayanan kesehatan yang bermutu

Kendala + solusi Kurangnya komunikasi Tidak mengupdate ilmunya Mementingkan materi Memandang status pasien Solusi Melatih komunikasi mengupdate ilmunya Tidak hanya mementingkan materi Tidak memandang status pasien

Cara pengembangan Ciri-ciri Mencintai pekerjaan Bersifat kompeten Mengupdate ilmu baik formal maupun informal (seminar,workshop,diskusi teman sejawat,penelitian) Menempuh studi lebih lanjut Menerapkan pembelajaran sepanjang hayat (longlife learning)

Menjalin hubungan baik dengan segala pihak Mengutamakan kualitas pelayanan Sesuai prosedur dan Mematuhi bioetik Disiplin dan mau berempati

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut[3]: 1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal. Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan piawai ideal ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan. 2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya. 3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya. 4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya. http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12 |

Cara menerapkan profesionalisme dalam kedokteran Dengan memperdalam pengetahuan dan ketrampilan bidang kedokteran Memegang teguh sumpah hipokrates Menghormati teman sejawat Menghormati pasien Menerapkan komunikasi dan empati yang baik

Syarat-syarat Kerja seorang professional itu beritikat untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti dan oleh karena itu tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materi. Kerja seorang professional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi

SDM berkualitas Criteria

1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi. 2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. 3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya. 4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

http://criz-scania.blogspot.com/2010/02/pengertian-profesionalisme.html

Cara meningkatkan kualitas SDM Peningkatan pendidikan Asupan nutrisi yang baik Peningkatan kesejahteraan Peningkatan layanan kesehatan

Kendala + solusi Kendala Kemiskinan Kurang pendidikan Kurangnya kemauan Kurangnya pengetahuan Kurangnya kepedulian pemerintah

Solusi

Mengurangi angka kemiskinan Meningkatkan kualitas pendidikan Membuka lapangan pekerjaan penyuluhan

Standarisasi pelayanan Definisi

Tujuan meningkatkan kualitas kesehatan memberikan perlindungan kepada konsumen,tenaker, dan masyarakat baik dalam keselamatan dan kesehatan menunjang kelestarian lingkungan hidup

Manfaat mengurangi variasi pelayanan kesehatan mengurangi keluaran biaya kesehatan mencegah pelayanan yang tidak bermutu

Factor-faktor yang mempengaruhi kemajuan teknologi manajemen motivasi money material otonomi daerah

Syarat standar dalam pelayanan kesehatan bersifat jelas masuk akal mudah dimengerti dapat dicapai meyakinkan tidak merugikan pihak manapun

Kendala + solusi Kendala keterbatasan SDM dan peralatan tidak berjalannya otonomi daerah secara maksimal kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan solusi memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM pelaksanaan otonomi daerah yang lebih optimal promosi dan penyuluhan Program menjaga mutu Definisi

a. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan (Maltos & Keller, 1989). b. Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank, 1988). c. Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association, 1988). d. Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation of Hospitals, 1988).

Langkah-langkah penentuan sebab terjadinya kesenjangan antara kenyataan kinerja,pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan kesehatan penyusunan rencana kegiatan untuk mengatasi kesenjangan yang telah terjadi pemilihan rencana kegiatan yang baik

Tujuan

pelaksanaan rencana kegiatan yang terpilih pengukuran atau penilaian ulang standar

meningkatkan kualitas kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah mengenai mutu pelayanan mengetahui akreditasi pelayanan kesehatan

Manfaat Meningkatkan efektivitas pelayanan yang diselenggarakan Meningkatkan efisiensi pelayanan yang diselenggarakan Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Melindungi penyelenggaraan kesehatan dari gugatan hukum

Factor yang mempengaruhi Unsure masukan (tenaga,dana dan sarana) Unsure lingkungan (kebijakan,organisasi dan manajemen) Unsure proses (tindakan medis maupun non-medis)

Unsur masukan Unsur masukan (input) adalah tenaga, dana dan sarana fisik, perlengkapan serta peralatan. Secara umum disebutkan bahwa apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standardofpersonnel and facilities), serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan (Bruce 1990). Unsur lingkungan Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah kebijakan,organisasi, manajemen. Secara umum disebutkan apabila kebijakan,organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar dan atau tidak bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan. Unsur proses

Yang dimaksud dengan unsur proses adalah tindakan medis,keperawatan atau non medis. Secara umum disebutkan apabila tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standard of conduct), maka sulitlah diharapkan mutu pelayanan menjadi baik (Pena, 1984).

Kendala + solusi Kendala Belum adanya kerangka kerja yang tegas agar system manajemen dapat berjalan dengan baik System kesehatan nasional yang tidak memberikan perhatian yang cukup untuk menjaga pelayanan kesehatan

Solusi Pembentukan kerangka kerja yang tegas Bioetik Definisi Pelaksana PMM ? Macam pelaksana PMM dalam pelayanan kesehatan(3)

1) Program Menjaga Mutu Prospektif (Prospective Quality Assurance) Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditunjukkan pada standar masukan dan standar lingkungan yaitu pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana, sarana, di samping terhadap kebijakan, organisasi, dan manajemen institusi kesehatan. Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan dan tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan, di antaranya : Standardisasi (Standardization),perizinan (Licensure), Sertifikasi (Certification), akreditasi (Accreditation). 2) Program menjaga mutu konkuren (Concurent quality assurance)

Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis, keperawatan dan non medis yang dilakukan. 3) Program Menjaga Mutu Restrospektif (Retrospective Quality Assurance) Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu retrospektif adalah : Record review, tissue review, survei klien dan lain-lain.

Bentuk PMM secara umum Indicator PMM

1) Indikator persyaratan minimal Yaitu indikator persyaratan minimal yang menunjuk pada ukuran terpenuhi atau tidaknya standar masukan, lingkungan dan proses. Apabila hasil pengukuran berada di bawah indikator yang telah ditetapkan pasti akan besar pengaruhnya terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. 2) Indikator penampilan minimal Yaitu indikator penampilan minimal yang menunjuk pada ukuran terpenuhi atau tidaknya standar penampilan minimal yang diselenggarakan. Indikator penampilan minimal ini sering disebut

indikator keluaran. Apabila hasil pengukuran terhadap standar penampilan berada di bawah indikator keluaran maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan tidak bermutu. Berdasarkan uraian di atas mudah dipahami, apabila ingin diketahui (diukur) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan (penyebab), maka yang dipergunakan adalah indikator persyaratan minimal. Tetapi apabila yang ingin diketahui adalah mutu pelayanan kesehatan (akibat) maka yang dipergunakan adalah indikator keluaran (penampilan).

Macam PMM Persyaratan standar yang baik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Available tersedia Wajar appropriate Continue berkesinambungan Acceptable dapat diterima Accasible dapat dicapai Affordable dijangkau Efficient efisien Quality bermutu http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15

a. Bersifat khas. Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus bersifat khas, dalam arti jelas sasaran, tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta diarahkan hanya untuk hal-hal yang bersifat pokok saja. Dengan adanya syarat seperti ini, maka jelaslah untuk dapat melakukan program menjaga mutu yang baik perlu disusun dahulu rencana kerja program menjaga mutu. b. Mampu melaporkan setiap penyimpangan. Syarat kedua yang harus dipenuhi ialah kemampuan untuk melaporkan setiap penyimpangan secara tepat, cepat dan benar. Untuk ini disebut bahwa suatu program menjaga mutu yang baik seyogianya mempunyai mekanisme umpan balik yang baik. c. Fleksibel dan berorientasi pada masa depan.

Syarat ketiga yang harus dipenuhi ialah sifatnya yang fleksibel dan berorientasi pada masa depan. Program menjaga mutu yang terlau kaku dalam arti tidak tanggap terhadap setiap perubahan, bukanlah program menjaga mutu yang baik. d. Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi. Syarat keempat yang harus dipenuhi ialah harus mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi. Program menjaga mutu yang berlebihan, terlalu dipaksakan sehingga tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena itu bukanlah suatu program yang baik. e. Mudah dilaksanakan. Syarat kelima adalah tentang kemudahan pelaksanaannya, inilah sebabnya sering dikembangkan program menjaga mutu mandiri (Self assesment). Ada baiknya program tersebut dilakukan secara langsung, dalam arti dilaksanakan oleh pihak-pihak yang melaksanakan pelayanan kesehatan . f. Mudah dimengerti. Syarat keenam yang harus dipenuhi ialah tentang kemudahan pengertiannya. Program menjaga mutu yang berbelit-belit atau yang hasilnya sulit dimengerti, bukanlah suatu program yang baik.

Sasaran PMM Istilah dalam PMM : program pengawasan mutu Program peningkatan mutu Manajemen mutu terpadu Menigkatkan mutu berkesinambungan Batasan PMM Tujuan dan manfaat

a. Tujuan antara. Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah diketahuinya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah serta prioritas masalah mutu berhasil ditetapkan. b. Tujuan akhir.

Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah makin meningkatnya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan penyebab masalah mutu berhasil diatasi. 3. Manfaat. Apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah: a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan. Peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar. Karena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan pemilihan masalah telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar. b. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan. Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar. Biaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah. c. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan. Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. d. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum. Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai kebijakan perlindungan publik, tampak kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan program menjaga mutu jelas amat penting, karena apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan dapatlah diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan

yang bermutu, yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa pelayanan kesehatan .

Bagaimana pelayanan kesehatan bermutu Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan

kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Standar dalam PMM ?

1) Standar persyaratan minimal Adalah yang rnenunjuk pada keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang dibedakan dalam : a) Standar masukan Dalam standar masukan yang diperlukan untuk minimal terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yaitu jenis, jumlah, dan kualifikasi/spesifikasi tenaga pelaksana sarana,peralatan, dana (modal). b) Standar lingkungan Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu yakni garis-garis besar kebijakan program, pola organisasi serta sistim manajemen,yang harus dipatuhi oleh semua pelaksana. c) Standar proses Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan medis, keperawatan dan non medis (standard of conduct), karena baik dan tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses.

2) Standar penampilan minimal Yang dimaksud dengan standar penampilan minimal adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima. Standar ini karena menunjuk pada unsur keluaran maka sering disebut dengan standar keluaran atau standar penampilan (Standard of Performance). Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan yang diselenggarakan masih dalam batas-batas kewajaran, maka perlu ditetapkan standar keluaran.Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka keempat standar tersebut perlu dipantau, dan dinilai secara obyektif serta berkesinambungan. Bila ditemukan penyimpangan,perlu segera diperbaiki. Dalam

pelaksanaannya pemantauan standar-standar tersebut tergantung kemampuan yang dimiliki, maka perlu disusun prioritas.

Cara menyusun dan mengembangkan standar

Anda mungkin juga menyukai