Anda di halaman 1dari 51

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

KANKER

KELOMPOK VII
ARFAN SERU

MAKASSAR 2012

I. URAIAN SINGKAT PENYAKIT KANKER Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel yang tidak hanya terdapat pada manusia tetapi juga pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, akibat adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah satu sebab kerusakan itu ialah adanya mutasi gen. Kanker pertama pada manusia ditemukan pada fosil tulang manusia purba Pithecantropus erectus yang hidup di Jawa di lembah Bengawan Solo I juta tahun SM. Fosil ini ditemukan oleh dr. Eugene Dubois tahun 1981. Pada manusia modern kanker kali pertama diketahui pada mummi tulang orang Mesir yang hidup 2500-1500 tahun SM. Pada waktu itu setiap benjolan dianggap kanker, pengobatannya dengan operasi memakai pisau atau dibakar dengan besi panas atau dituangkan dengan minyak panas, untuk menghentikan perdarahan dipakai salap yang mengandung arsen dan cuka dan untuk menhilangkan bau busuk pada luka dituangkan minyak panas. Nama carcinos atau carcinoma atau kanker kali pertama dipakai oleh Hippocrates seorang dokter Yunani 400 tahun SM, untuk suatu penyakit ganas, yaitu penyakit yang merusak dan dapat menyebar yang pada waktu itu tida dpat disembuhkan dan dapat mematikan. Carcinos berarti yuyu. Penyakit itu seperti halnya yuyu, sekali mencengkram mangsanya tidak akan terlepas sampai mati. Kanker di Indonesia telah lama sekali, separti disebutkan diatas, yaitu semula ditemukan pada manusia purba Jawa i juta tahun SM, namun pengobatannya hanya secara tradisional menggunakan ramuan-ramuan.

II. PATOFISIOLOGI a. Neoplasma Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Neoplasma terdiri atas sel-sel baru yang mempunyai bentuk, sifat dan kinetika yang berbeda dari sel normalnya. Pertumbuhannya liar, autonom, yang terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal. Neoplasma mempunyai spectrum yang sangat luas, dari neoplasma ganas dengan derajat keganasan yang sangat tinggi yang tumbuh sangat cepat dan fatal, sampai neoplasma jinak dengan pertumbuhan yang sangat pelan dan terbatas yang tidak mengganggu. Neoplasma ganas Neoplasma ganas secara umum disebut kanker. Neoplasma ganas dapat dibagi berdasarkan derajat keganasan dan topografinya:

Derajat keganasan Berdasarkan derajat keganasan, neoplasma ganas dibagi lagi menjadi 3 golongan: derajat keganasan tinggi, derajat keganasan sedang dan derajat keganasan rendah Mengetahui derajat keganasan kanker itu penting sekali artinya untuk menentukan prognosenya dan menentukan terapi apa yang tepat diberikan pada penderita. b. Gejala-gejala Kanker Gejala-gejala yang ada pada penderita kanker itu dapat berupa : - Lokal, pada tempat kanker primer tumbuh - Regional, pada kelenjar limfa yang berdekatan

- Metastase, pada organ jauh yang terkena - Sistemik, pada seluruh tubuh 1. Gejala lokal Ini merupakan gejala pada organ tempat pertama kali kanker itu timbul. Gejala utamanya merupakan bentuk makroskopik kanker, yaitu: Gejala utama, dapat berbentuk: Plaque, bentuk campuran, nodus atau tumor, tanpa bentuk tertentu (leukemia), erosi atau ulkus Gejala infiltrasi yang dapat berbentuk: Retraksi jaringan atau organ Perlekatan dengan jaringan atau organ sekitarnya Peau dorange edema kulit karena infiltrasi kanker ke plexus limfaceus subkutis atau kutis. Satelit nodule/satelitosis, berupa plaque atau nodule di sekitar tumor. Nyeri, karena kanker berasal dari atau infiltrasi ke saraf atau tulang. Gejala tambahan yang dapat berupa: Hipervaskularisasi/neovaskularisasi, hyperemia di daerah tumor, hyperthermia dan deformitas organ.

Gejala komplikasi Ulcerasi Ulcus pada kanker yang terletak di permukaan merupakan gejala utama, tetapi untuk kanker yang terletak dalam merupakan komplikasi. Obstruksi saluran tubuh, seperti saluran: Usus: ileus, napas: dispneu, kencing: retensio urinae, Vena: bendungan vena, sindroma ena cava superior, limfe: edema tungkai atau lengan Nekrose tumor Infeksi Fraktur pada kanker tulang Tekanan intracranial naik pada kanker otak Neuroplegia pada kanker otak atau saraf Nyeri, baik somatic maupun psikis

Umumnya pada kanker dini tidak banyak terdapat gejala. Terdapat lesi yang dapat berupa: plaque, erosi atau tumor local saja. Sebelum menunjukkan gejala infiltrasi atau komplikasi dapat terlihat sebagai tumor jinak. 2. Gejala Regional Pada umumnya penyebaran kanker mulai tampak sebagai metastase di kelenjar limfaregional sedangkan sarcoma

umumnya menyebar secara langsung ke organ-organ jauh. Penyebarannya berupa:

Pembesaran kelenjar limfa regional Pembesaran kelenjar limfa dapat disebabkan oleh: - Metastase, metastase mula-mula hanya mikroskopik di dalam kelenjar, lalu membesar, menginvasi kapsul dan jaringan perilimfatik. - Reaktif hyperplasia, suatu reaksi immunologi. - Edema tungkai atau lengan 3. Gejala Metastase ke Organ Gejala-gejala prganik dapat bermacam-macam tergantung dari organ mana yang terkena metastase dan adanya komplikasi. Tiap kanker mempunyai pola penybaran sendiri-sendiri, ada kanker yang lebih banyak bermetastase di paru, tulang, dsb. 4. Gejala Sistemik Gejala sistemik kanker itu bermacam-macam dan sebabnya juga multifaktorial seperti: Sekresi hormone, enzim, atau protein ektopik oleh sel tumor yang mengacaukan system kendali tubuh. Zat-zat toksis dari metabolism sel kanker atau dari adanya nekrose dalam tumor. Monopoli nutrisi oleh sel-sel kanker Komplikasi kanker c. Pertumbuhan Kanker Kanker mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat dalam organ tubuh (unicentris). Sel kanker itu timbul dari sel normal

tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen. Untuk adanya transformasi sel normal menjadi ganas oleh karsinogen diperlukan

adanya inisasi dan promosi. Inisasi dan promosi ini dapat dilakukan oleh karsinogen yang sama atau atau diperlukan karsinogen yang berbeda Dari adanya kontak dengan karsinogen sampai timbulnya sel kanker memerlukan waktu induksi yang cukup lama, diperkirakan 1530 tahun Fase pertumbuhan kanker dibedakan menjadi 4 periode yaitu: 1. Fase Induksi perkiraan waktu 15-30 tahun 2. Fase In situ perkiraan waktu 5-10 tahun 3. Fase Invasif perkiraan waktu 1-5 tahun 4. Fase Diseminasi perkiraan waktu 1-5 tahun d. Penyebab Kanker Kanker dapat disebabkan oleh: - Kelainan congenital atau konstitusi genetika - Karsinogen - Lingkungan hidup Kelainan Kongenital, dapat berupa kerusakan structural,

fungsional dan sistem kerja. Kerusakan struktural ialah karena konstitusi gen itu rusak, kerusakan fungsi/system ialah kerusakan pada fungsi atau system kerjanya dan ini menentukan kemampuan tubuh untuk:

Menetralisasi Mereparasi

karsinogen

yang

masuk

ke

dalam

tubuh,

kerusakan gen dalam kromosom, Menjaga

imunitas tubuh, Mematikan sel kanker yang baru terbentuk Karsinogen Di alam banyak terdapat karsinogen, yaitu zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker. Ada beberapa macam karsinogen, yaitu: a. Karsinogen Kimiawi dapat berupa : o Karsinogen alami Aflatoksin, terdapat pada biji kacang-kacangan yang ditumbuhi jamur aspergillus flavus, yang dapat

menimbulkan kanker hati, cycasin dari biji cycad, safrole dari akar sassafras, alkaloid dari golden ragwort dan Nitrosamine dalam berbagai makanan dan minuman o Karsinogen Buatan Manusia - Bahan industry di pabrik-pabrik: Arang dan tir, karet, cat, kulit, petrokimia, plastik, tekstil dan kayu - Obat-obatan Alkylating agent, Immunosupresif, Anabolic steroid, Kontrasepsi, Arsen, Diethylstilbesterol, Chlorphazine - Pestisida

Karsinogen kimiawi dapat digolongkan dalam 3 golongan: o Direct acting carcinogen sangat aktif dan secara langsung dapat menimbulkan kanker. Contohnya: gas mustard, melphalan,

benzylchlorida. o Pro-carcinogen Bahan ini tidak secara langsung dapat menimbulkan kanker, harus dimetabolisasi dulu oleh enzim-enzim tubuh, dari proximate karsinogen menjadi ultimate

karsinogen yang sangat reaktif. Ultimate karsinogen ini mengadakan ikatan dengan DNA untuk menimbulkan kanker. Metabolism pro-karsinogen itu meliputi reaksi detoksifikasi, epoksidasi, hydroksilasi, menjadi zat

elektrophylik yang sangat reaktif. o Co-carcinogen Bahan ini tidak atau hanya sedikit sekali mempunyai aktivitas karsinogenesis, tetapi dapat memperbesar

reaktivitas direct acting carcinogen atau pro-carcinogen. Contoh: minya kroton. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai karsinogen seperti yang terdapat dalam: 1. Tri atau Jelaga Tir atau jelaga berupa cairan atau gas sebagai hasil pembakaran zat biologi seperti: kayu, arang, minyak, tembakau, rokok, ikan, daging, dsb. Tir banyak

mengandung karsinogen, seperti: benzene, toluene, naphthalene, anthracene, xylene, phenol, cresol,

ammonia, pyridine, thioprene, dsb. 2. Asap rokok Asap rokok mengandung gas dan partikel padat. - Dalam gas asap rokok terdapat zat yang beracun dan karsinogen seperti: ammonia, karbondioksida, hydrazine, vynil

karbonmonoksida,

chloride, nitrosamine, aldehida, dsb. - Dalam partikel padat terdapat banyak karsinogen seperti: Polycyclic aromatic 1,2,5,6hydrocarbon: 3-

ethylchlolanthrene,

dibenzanthracene,

Aromatic amine : 2-naphthylamine Karena itu tidaklah mengherankan bila orang yang merokok mudah terkena kanker seperti: kanker paru, mulut, larynx, kandung seni. Resiko relative untuk mendapat kanker paru pada perokok dapat mencapai 20 x lebih besar dari bukan perokok. b. Sinar Ionisasi Sinar yang dapat mengadakan ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan ialah sinar-X atau sinar Rontgen dan sinar UV (ultraviolet). Sinar UV itu umumnya berasal dari sinar matahari. Dengan adanya ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan, akan terjadi disintegrasi sel dan bila disintegrasi itu berat sel akan mati. Radiasi pada sel atau jaringan dapat

menimbulkan berbagai tingkatan lesi, tergantung dari dosis yang diberikan. Karena radiasi mungkin timbul malformasi sel, gangguan mitosis, mutasi gen. ini semua mengakibatkan timbulnya sel liar, yaitu sel kanker, yang pertumbuhannya tak terkendalikan lagi. c. Virus Beberapa jenis virus, yang disebut virus onkogen dapat menimbulkan kanker secara alamiah atau dengan induksi pada binatang percobaan. Pada manusia dugaan penyebab kanker oleh virus atas dasar data epidemiologi dan pemeriksaan serologi. Ada 3 jenis virus yang dapat menimbulkan kanker yaitu: virus DNA, RNA, dan RETROID. d. Hormon Hormon dapat menimbulkan kanker hanya pada beberapa organ saja, yaitu organ yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormone, seperti payudara, uterus, dan prostat. Kaknker itu diduga timbul karena ada gangguan keseimbangan hormonal. Hormone steroid yang terdapat dalam tubuh ialah estrogen, androgen dan gestagen. Hormone estrogen

terdapat dalam 3 bentuk yaitu estrone, estradiol, dan estriol. Estron dan estradiol dianggap sebagai karsinogen dan estriol sebagai antikarsinogen. Estrogen: menimbulkan kanker

mamma, endometrium, Testosterone: menimbulkan kanker prostat

Lingkungan Hidup Lingkungan hidup berpengaruh besar akan timbulnya kanker. Diperkirakan sedikitnya 85% kanker disebabkan oleh pengaruh lingkungan hidup, diantaranya 50% berhubungan dengan

karsinogen dalam makanan, 35% dengan merokok, 5% dengan pekerjaan dan sisanya 10% tidak diketahui dan ini mungkin karena faktor virus, genetika, dan mutasi spontan. - Pekerjaan Kontak dengan karsinogen karena pekerjaan umumnya karena radiasi ionisasi atau karena karsinogen kimia yang terdapat dalam tempat pekerjaan. - Tempat tinggal Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat banyak karsinogen atau kadar karsinogennya tinggi dalam tanah, air, atau udara. Misalnya hidup di daerah yang banyak mengandung radium, arsen, nikel, chrom, asbes, - Gaya hidup (Life style) o Nutrisi Makanan yang menambah resiko mendapat kanker: - Lemak tinggi: kanker mamma dan kolon - Protein hewani tinggi: kanker mamma, endometrium, kolon - Alcohol: kanker mulut, pharynx, larynx, oesophagus Makanan asin, diasap, dipanggang: kanker oesophagus, lambung

- Nitrat dan pengawet makanan nitrit: kanker usus - Kalori tinggi: kanker mamma, endometrium, prostat. o Makanan yang mengurangi resiko mendapat kanker: Makanan berserat banyak, syur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kcang-kacangan, terutama kacang kedelai o Minuman keras o Merokok o Terik sinar matahari, dapat mengakibatkan kanker kulit

III. FISIOLOGI a. Struktur Sel Sel itu merupakan unit terkecil dari satu organ atau jaringan. Besar sel tubuh bermacam-macam, antara 5-10 m. Besar 1 sel manusia diameternya 103 x sel virus kecil, sehingga volumenya 109 x volume virus kecil. Ada 2 jenis sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik: 1. Sel prokariotik ialah sel yang terdiri hanya dari 2 bagian, yaitu membrane dan sitoplasma. Protein inti, yaitu DNA dan RNA berupa benangbenang (filament) yang mengembang di dalam sitoplasma. Contoh: sel bakteri 2. Sel eukariotik ialah sel yang terdiri dari 3 bagian yaitu: Membran sel, Sitoplasma dan Inti sel Sel-sel tubuh manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan hampir semuanya merupakan sel eukariotik. b. Siklus Pertumbuhan Sel Siklus pertumbuhan sel dapat dibedakan secara morfologis dan biokimiawi. 1. Siklus pertumbuhan morfologis ada 3 cara pertumbuhan sel morfologis, yaitu: o Amitosis Satu sel membelah secara langsung, ditengah-tengah sel menjadi 2 sel anak yang sama besar dengan komponen yang sama seperti sel induk asalnya.

o Mitosis Sel yang membiak secara mitosis mempunyai 2 fase, yaitu: (1) Fase mitosis Fase mitosis ialah fase pada saat sel itu membelah menjadi 2 sel anak. Lamanya + 2 - 3 jam. Fase mitosis dibagi lagi menjadi 4 fase lagi, yaitu: - Profase, lamanya + 1 jam Dalam inti Nampak adanya kromosom yang berupa benangbenang halus. Sentriol menggandakan diri dan masingmasing menuju kutub. - Metafase, lamanya < 1 jam Selaput inti dan mukleolus menghilang. Dari sentriol yang ada kutub Nampak adanya benang-benang halus menuju equator. Kromosom mengatur diri menuju equator dan membelah menjadi 2 bagian yang sama. Terbentuklah 2 sel anak yang sama besar. - Anafase, lamanya + jam Kromosom memisahkan diri di equator, separuh menuju ke sentriol di kutub utara dan separuhnya lagi menuju sentriol di kutub selatan dengan tuntunan benang-benang dari sentriol. - Telofase, lamanya beberapa menit Sitoplasma membelah dan memisah menjadi 2 bagian, selaput inti Nampak lagi dan sel terbelah menjadi 2 sel anak yang sama.

(2) Interfase Sel tidak membiak. Lamanya sangat variable dari beberapa hari sampai tahunan. Pada interfase sel anak yang masih muda yang baru terbentuk berkembang menjadi dewasa, yang masing-masing hanya mengandung kromosom yang terdiri dari satu untai rantai tunggal DNA (haploid). Mendekati akhir interfase sebelum masuk ke fase mitoses, terjadi sintesis DNA, enzim, dan protein baru lainnya dan terjadi replikasi rantai tunggal menjadi rantai ganda DNA. o Meiosis Meiosis adalah pembelahan reduksi yang hanya terjadi pada selsel kelamin, yaitu sel sperma pada laki-laki dan sel ovarium pada perempuan. Terdiri atas 2 fase, yaitu fase I dan fase II. (1) Fase I, terjadi duplikasi kromosom Pembelahan fase I pada laki-laki menghasilkan sel

spermatosit dan pada perempuan sel oosit. (2) Fase II terjadi dua kali pembelahan Pembelahan fase II pada laki-laki menghasilkan sel sperma dan pada perempuan sel ovum yang merupakan sel haploid. 2. Siklus Pertumbuhan Biokimia Siklus ini dibedakan menjadi 4 fase, yaitu: 1) Fase G1 (Growth phase-I) Lamanya sangat variabel dari beberapa jam sampai tahunan

Pada fase ini, sel anak yang baru terbentuk setelah mitosis tumbuh menjadi sel dewasa, membentuk protein, enzim, dan kromosomnya hanya mengandung rantai tunggal DNA (haploid). 2) Fase S (Synthetic phase), lamanya + 6-8 jam Pada fase ini dibentuk rantai DNA baru, protein, enzim, dsb. Replikasi DNA terjadi dengan bantuan enzim DNA-polimerase. Dengan dibentuknya DNA baru maka rantai tunggal DNA menjadi rantai ganda. 3) Fase G2 (Growth phase-2), lamanya + 1 2 jam Pada fase ini dibentuk RNA, protein, enzim, dsb untuk persiapan fase M berikutnya. 4) Fase M (Mitotic phase), lamanya + 1 2 jam Pada fase ini hampir tidak ada kegiatan kimiawi. Yang ada ialah pembelahan sel, dari 1 sel induk membelah menjadi 2 sel anak yang mempunyai struktur genetika yang sama dengan sel induknya. c. Fungsi Sel 1. Diferensiasi Setelah beberapa kali pembiakan sel, sel akan mengalami diferensiasi, yaitu adanya perbedaan bentuk dan fungsi yang berbeda dari sel lainnya. Terdapat 3 kelompok sel, yaitu sel-sel ectoderm, mesoderm, dan entoderm. Misalnya ectoderm

berkembang menjadi kulit dengan adneksa kulit yang membungkus tubuh, serta menjadi otak dan sel syaraf. Entoderm berkembang menjadi sel-sel mukosa, sel-sel kelenjar, parenchim organ

pernafasan, pencernaan. Mesoderm berkembang menjadi sel tulang, tulang rawan, otot, jaringan lunak, jaringan ikat, jantung, dan pembuluh darah, pembungkus syaraf, dsb. 2. Reparasi sel Banyaknya sel yang terdapat dalam tubuh manusia, setiap saja ada sel yang rusak yang perlu diperbaiki dan direparasi, agar fungsifungsi tubuh tetap berjalan normal. 3. Pertahanan Fungsi pertahanan tubuh dilakukan oleh beberapa system, untuk memberikan kekebalan, yaitu: - Pertahanan mekanik, merupakan barier alamiah untuk menangkal masuknya mikroorganisme dan penyebaran sel-sel kanker. - Pertahanan kekebalan (imunitas) Organ yang termasuk dalam pertahanan imunitas ialah sumsum tulang, kelenjar limfe, kelenjar thymus, limpa, dsb. Cara kerja imunitas terhadap kanker dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Antigen presenting cells menangkap antigen yang larut, yang dilepaskan oleh sel tumor. 2) Antigen presenting cells melepaskan MCHC (=molekul

histokompatibilitas complex) klas II yang mengaktifkan sel CD4 dan T-helper.

3) Sel CD4 kemudian melepaskan sitokine 4) Sitokine menyebabkan sel CD8 dan sel-T menjadi aktif dan dapat mengenal antigenic peptide endogen, yang dibawa oleh molekul histocompability complex klas 1. 5) Sel CD8 dan sel NK menyerang, menghancurkan dan menghambat penyebaran sel-sel kanker. Selanjutnya CD8 menstabilkan sel adhesion molecule-1 ligand, integrin dalam limfosit. 4. Reproduksi Fungsi reproduksi hanya dikerjakan oleh organ genetalia 5. Pasokan (supplier) Fungsi pasokan dikerjakan oleh system prgan pencernaan dan pernafasan 6. Transportasi dan distribusi Fungsi transportasi dan distribusi bahan-bahan untuk keperluan hidup sel di jaringan atau organ dan transportasi sampah dari sel atau organ ke organ sekresi dikerjakan oleh system organ sirkulasi. 7. Metabolisme Fungsi metabolism di semua sel dikerjakan oleh enzim, baik itu aerobic atau anaerobic. Organ metabolism yang utama ialah hati. 8. Pembersihan Fungsi pembersihan dikerjakan oleh banyak organ dan melibatkan banyak system. Misalnya pembuangan sampah dikerjakan oleh usus, hati, ginjal, paru, kulit, dsb.

9. Mobilitas Fungsi mobilitas ada 2, yaitu mobilitas tubuh keluar dan mobilitas organ 10. Orientasi Fungsi orientasi dikerjakan oleh system reseptor dan motor melalui system syaraf dengan pancaindera yang terpusat di dalam otak. 11. Pengawasan/pengendalian Banyak keadaan yang perlu diatur agar fungsi-fungsi organ itu dapat berjalan dengan harmonis dan baik. 12. Koordinasi Agar jangan terjadi kekacauan fungsi antara berbagai prgan, berbagai tugas perlu ada koordinasi. Koordinasi itu dapat dikerjakan oleh syaraf dan hormon. d. Bentuk atau Struktur Sel Kanker 1. Bentuknya bermacam-macam (polymorph) 2. Warnanya lebih gelap (hyperchromasi) dan bermacam-macam (polychromasi), karena kadar asam nukleat dalam inti tinggi serta distribusi kromatin tidak merata. 3. Inti sel relative besar dengan rasio inti/sitoplasma naik, sehingga mendekati satu. 4. Rasio nukleoler/nuclear naik 5. Insidens mitose naik. Terdapat mitose abnormal, seperti tetraploid atau polyploidy. Mitose normal ialah diploid, yaitu dari satu sel induk membelah menjadi 2 sel anak. 6. Susunan sel-sel tidak teratur (anaplastik)

e. Sifat Sel Kanker 1. Heterogenitas Populasi sel dalam suatu tumor heterogen, walaupun semua berasal dari satu sel yang sama. Heterogenitas ini terjadi karena sel-sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga belum dewasa, belum matang telah mengalami mitosis, telah harus membiak, sehingga makin lama makin banyak keturunan sel yang makin jauh menyimpang dari sel asalnya, yang menimbulkan bentuk yang bermacam-macam itu. 2. Tumbuh otonom Sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas (immortal), liar, semaunya sendiri, terlepas dari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor yang terpisah dari bagian tubuh normal. Tumor dapat menimbulkan kelainan bentuk dan gangguan fungsi organ yang ditumbuhnya. 3. Mendesak dan merusak sel-sel normal disekitarnya Sel-sel tumor mendesak (ekspansif) sel-sel normal disekitarnya, yang berubah menjadi kapsel yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu berupa kapsel sejati yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel normal, sedang pada tumor ganas berupa kapsel palsu (pseudocapsul), karena kapsel itu dapat ditembus atau diinfiltrasi oleh sel-sel kanker.

4. Bergerak sendiri (amoeboid) Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari gerombolan sel-sel tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya. Hal ini menimbulkan: 1) Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ sekitarnya Sel-sel kanker dapat tumbuh di jaringan sekitarnya,

menimbulkan perlekatan-perlekatan, satellite nodule, obstruksi saluran-saluran tubuh, dsb. 2) Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau di organ lainnya Sel-sel kanker dapat masuk ke dalam pembuluh limfe dan bersama aliran limfe masuk ke kelenjar limfe dan tumbuh disitu sebagai anak sebar di kelenjar limfe (penyebaran limfogen). Selsel kanker dapat pula masuk ke dalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar ke seluruh tubuh (penyebaran hematogen). 5. Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran Ketidakwajaran itu antara lain disebabkan oleh: 1) Kurang daya adhesi dan kohesi Karena kurang daya adhesi dan kohesi, sel-sel kanker itu mudah lepas dari gerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyusup di antara sel-sel normal. 2) Tidak mengenal kontak inhibisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan sel normal disekitarnya, sedang sel kanker tidak.

3) Tidak mengenal tanda posisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat atau posisi yang tidak semestinya, sedang sel-sel kanker tidak, sehingga dapat timbul anak sebar (metastase). 4) Tidak mengenal batas kepadatan 6. Tidak menjalankan fungsinya yang normal Sel-sel kanker merusak fungsi organ yang ditumbuhinya. Hal ini antara lain karena: 1) Membrane sel kanker a) Tidak mengandung fibronektin, suatu glukoprotein yang dapat menghambat pertumbuhan sel. b) Kadar kalsium kurang c) Muatan listrik kurang 2) Sel kanker dapat membentuk hormone, enzim, protein, dsb yang perlu untuk pertumbuhan. Hormone, enzim, dan protein untuk pertumbuhan normal hanya diproduksi oleh sel-sel tertentu saja, yaitu oleh sel-sel APUD (Amine Precursor Uptake and Decarboxylation), seperti: a) Hormone, seperti: ACTH (Adreno-cortiko-steroid-hormon), Thyreotropin, Growth hormone, Insulin, Estrogen b) Factor pertumbuhan (Growth factors), seperti: PDG (Platelet derived growth factor), EGF(Epidermal growth factor), SGF (Sarcoma growth factor), NGF (Nerve growth factor).

c) Enzim, seperti: Hyaluronidase, yang dapat menghancurkan jaringan ikat, Protease, yang dapat menghancurkan protein dan fibrokinase d) Polipeptida Secretin, Glucagon, Cholecystokinin, Gastrin, Angiotropin e) Amin : Serotonin dan Prostaglandin f) Petanda tumor AFP (Alfa feto protein), CEA (carcino embryonic antigen) dan MCA (Mucoid like carcino antigen).

IV. PELAKSANAAN TEST PENYAKIT 1. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan, ialah: Darah, Fungsi ginjal, fosfatase alkali, Urine, Gula darah, Fosfatase asam, Faces/guaiac, Kolesterol, elektrolit serum, Fungsi hati, Fungsi hemostatik, LDH, SGOT/SGPT dan Protein serum

Pemeriksaan laboratorium yang penting artinya untuk diagnostic kanker ialah pemeriksaan hematologi untuk mengetahui adanya leukemia dan metastase kanker ke sumsum tulang. 2. Pemeriksaan Endoskopi Endoskopi ialah alat untuk melihat secara langsung bagian dalam tubuh, terutama saluran dan rongga tubuh. 3. Pemeriksaaan Eksplorasi Operasi Sering kita berhadapan dengan tumor yang kecil atu tumor yang letaknya dalam di dalam tubuh yang tidak dapat dipatikan apakah tumor itu ganas atau jinak dan operable atau tidak, dengan pemeriksaan yang non invasive. Untuk menentukannya perlu diadakan eksplorasi dengan cara pembedahan. 4. Test Biokimia atau Imunologi Pada waktu ini belum ada test yang spesifik untuk satu jenis kanker tertentu. Yang ada ialah test tumor maker atau petanda tumor yaitu suatu test biokimia atau immunologi akibat adanya beberapa jenis kanker. Contoh: a) CEA (Carcino embryonic Antigen) untuk kanker mamma,

klororektum

b) AFP (Alfafetoprotein) untuk kanker hati c) HCG (Human Chorionic Gonadotropin) untuk kanker placenta testis, ovarium, dsb.

d) Ca-15-3, untuk kanker mamma e) MCA (Mucoid like carcino-antigen) untuk kanker mamma f) Reseptor hormone, seperti reseptor estrogen, progesterion

5. Pemeriksaan Sitologi/Hematologi Pemeriksaan sitologi/hematologi ialah pemeriksaan jenis sel.

V. PENGOBATAN PENYAKIT 1. Mekanisme Kerja Obat Anti-Kanker Obat anti-kanker terutama bekerja pada DNA yang merupakan komponen utama gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Cara kerjanya pada sel-sel kanker: a) Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan atau RNA b) Merusak replikasi DNA c) Mengganggu transkripsi DNA oleh RNA d) Mengganggu kerja gen Obat anti-kanker itu ada yang bekerja pada: a) Fase spesifik: fase M, fase G1, fase S, fase G2 b) Fase non-spesifik, yaitu pada semua fase dalam siklus sel 2. Klasifikasi Obat Anti-Kanker Klasifikasi obat anti-kanker umumnya didasarkan atas cara kerja obat itu dalam fase siklus pertumbuhan sel. Kerja obat anti-kanker ada yang sebagai: a) Alkylator (alkylating agent) Seperti : Nitrogen mustard, Chlorambucil, Phenylanaline mustard, Cyclophosphamide dan Thiotepa b) Antimetabolite Seperti : Methotrexate, 5-fluorouracil, Hydroxyurea dan Cytosine rabinoside c) Menghalangi mitose Seperti : Vincristine dan Vinblastine

d) Antibiotika Seperti : Actinomycin D, Mithramycin, Adiamycin dan Bleomycin e) Hormon Seperti : Adrenokortikosteroid, Androgen, Estrogen, Progestin dan Anti estrogen f) Lain-lain Seperti : Nitrosourea, Imidazole carboxamide, Mitotane dan Cisplatin. 3. Pemilihan Obat Anti-Kanker Untuk mendapat hasil yang sebaik-baiknya obat yang diberikan kepada penderita hendaknya lima tepat dan satu waspada yaitu: a. Tepat indikasi Indikasi pemberian pbat anti-kanker ialah pada kanker sistemik, yaitu kanker yang telah menyebar atau yang diduga telah menyebar tetapi masih subklinik atau mikroskopik dan kanker limphopoitik dan hemopoitik. b. Tepat jenis Untuk terapi utama obat yang diberikan adalah obat yang sensitive terhadap kanker itu (kemosensitif), sedamh untuk terapi tambahan dapat diberikan obat yang khemoresponsif baik sebagai

monofarma (tunggal) maupun poli atau multifarma. c. Tepat dosis Obat anti-kanker itu sangat toksis dan harus diberikan mendekati dosis toksis, karena itu dosisnya diberikan dengan tepat. Dosis itu umumnya diberikan per kg, berat badan atau per m2 luas badan.

d. Tepat waktu Ada obat antikanker yang diberikan tiap hari, dalam siklus 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, dsb. e. Tepat cara Cara pemberian obat ada bermacam-macam dan untuk penderita yang bersangkutan harus tepat caranya, seperti iv, ia, dsb. f. Waspada ESO (Efek Samping Obat) Karena obat anti-kanker sangat toksis maka untuk mendapat hasil yang maksimal dengan toksisitas yang minimal perlu waspada terhadap efek samping obat. Karena itu tidaklah mudah memilih obat-obat anti-kanker yang akan dipakai pada seorang penderita kanker. Untuk dapat memilih obat yang paling tepat bagi seorang beberapa faktor perlu diperhatikan: Jenis kanker, Khemosensitivitas kanker, Populasi sel kanker, Persentase sel kanker yang terbunuh, Siklus pertumbuhan kanker dan Imunitas tubuh 4. Indikasi dan Kontra Indikasi Pemberian Khemoterapi Tidak semua kanker memerlukan obat sitostatika. Pemberian sitostatika harus dengan hati-hati dan atas indikasi. a. Indikasi Khemoterapi Ada 7 indikasi pemberian khemoterapi, yaitu: 1) Untuk menyembuhkan kanker 2) Memperpanjang hidup dan remisi 3) Memperpanjang interval bebas kanker

4) Menghentikan progresi kanker 5) Paliasi symptom 6) Mengecilkan volume kanker 7) Menghilangkan gejala para neoplasma b. Kontraindikasi khemoterapi 1) Kontraindikasi absolute Penyakit stadium terminal, Hamil trimester pertama, kecuali akan digugurkan, Septicemia dan Koma 2) Kontraindikasi relative - Usia lanjut, terutama untuk tumor yang tumbuhnya lambat dan sensitivitasnya rendah. - Status penampilan yang sangat jelek - Ada gangguan fungsi organ vital yang berat, seperti: hati, ginjal, jantung, sumsum tulang. - Dementia - Penderita tidak dapat mengunjungi klinik secara teratur - Tidak ada kooperasi dari penderita - Tumer resistens terhadap obat - Tidak ada fasilitas penunjang yang memadai 5. Terapi Nyeri Kanker Terapi nyeri kanker ditujukan terhadap semua jenis nyeri yang dirasakan oleh penderita. Terapi ini dapat berupa: a. Terapi utama Terapi utama ialah terapi yang ditujukan pada nyeri yang disebabkan oleh kanker ata komplikasinya.

1) Terapi spesifik terhadap kanker Pada umumnya nyeri itu akan hilang setelah diberikan terapi spesifik untuk kanker itu, misalnya: eksisi tumor-ulcus-nekrose, radioterapi, kemoterapi, hormonterapi. 2) Terapi spesifik terhadap nyeri a) Nyeri fisik Cara medik, hendaknya diberikan secara: berjadwal, dan bertahap. Pengobatan nyeri kanker tergantung dari beratnya nyeri itu: - Nyeri ringan, dapat dipakai: Analgetik non opiat (ANO), non steroid anti inflammatory drug (NSAID), adjuan bila perlu. - Nyeri sedang, dapat dipakai: ANO + opiate lemah, NSAID + opiate lemah dan Adjuvant, kalau perlu per oral,

- Nyeri berat, dapat dipakai: opiate kuat dan adjuvant Cara invasif Terapi invasif ialah dengan menyuntikkan neuroleptik

perkutan ke dalam ganglion, epidural, intratekal atau hipofise untuk memblokade saraf. Dapat dipakai: Fenol 5% dalam gliserin epidural atau intratekal, Alcohol 50% 50 cc ke dalam ganglion coeliacum dan Alcohol 50% 1-2 cc transnasal ke dalam hipofisa.

Stimulasi listrik Stimulasi listrik dapat menimbulkan impuls inhibisi pada saraf sensoris. Juga dapat menimbulkan panas, dingin, atau koagulasi. Untuk menimbulkan stimulasi listrik dapat dipakai TENS (Transcutaneous Electric Nerve Stimulation) yang elektrodanya dipasang di kulit di tempat nyeri (transkutan), di sekitar saraf perifer (perkutan), atau di kolumna dorsalis. Operasi saraf Operasi saraf ialah untuk: - Memotong serat saraf sensorik - Merusak pusat sensorik di otak b) Nyeri Psikogenik Pada kanker, factor psikologik sangat mempengaruhi intensitas nyeri. Faktor psikologi itu antara lain: (1) Rasa cemas (2) Rasa takut (3) Rasa marah (4) Rasa bersalah

VI. MEKANISME PENGOBATAN 1. Tujuan Terapi a. Kuratif Terapi kuratif ialah tindakan untuk menyembuhkan penderita yaitu membebaskan penderita dari kanker yang dideritanya untuk selama-lamanya. Umumnya untuk sebagian besar kanker

penyembuhan hanya mungkin pada kanker dini yaitu kanker lokoregional, masih kecil, operable arau radiosensitive dan pada kanker yang sistemik yang khemosensitif seperti leukemia, limfoma maligna, choriokarsinoma dan kanker testis dan beberapa kanker yang terdapat pada anak. b. Paliatif = meringankan Terapi paliatif ialah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker terutama bagi yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya ialah untuk: 1) Memperbaiki kualitas hidup 2) Mengatasi komplikasi yang terjadi 3) Mengurangi atau meringankan keluhan 2. Macam Terapi a. Terapi utama Pada umumnya terapi utama kanker yang 1) Masih local atau lokoregional yang operable, resiko operasi kecil, mutilasi atau defek minimal, dengan cara pembedahan.

2) Masih local atau lokoregional yang radiosensitive, yang operasinya sukar, inoperable, komplikasi radioterapi kecil, dengan cara radioterapi. 3) Telah menyebar luas yang khemosensitif atau responsive, dengan cara khemoterapi. 4) Telah menyebar luas yang hormone dependen dengan cara hormonterapi. b. Terapi Tambahan (adjuvant) Terapi tambahan ialah terapi yang ditambahkan pada terapi utama untuk menghancurkan sisa sel-sel kanker yang mikroskopik yang mungkin masih ada. Terapi tambahan dapat berupa: Adjuvant khemoterapi, adjuvant hormonterapi, adjuvant radioterapi dan djuvant operasi c. Terapi Komplikasi Terapi komplikasi ialah terapi terhadap komplikasi kanker, baik yang terjadi karena penyakitnya sendiri atau karena pengobatan kanker, seperti misalnya: 1) Fraktur: reposisi fiksasi immobilisasi 2) Obstruksi Usus, Trakea dan Uretra 3) Perdarahan Tranfusi darah, Ligasi arteri dan Tampon 4) Depresi sumsum tulang: transplantasi sumsum tulang 5) Infeksi : antibiotic 6) Nyeri

d. Terapi Bantuan Terapi bantuan ialah terapi untuk membantu tubuh tetapi dapat mempertahankan kekuatannya, seperti: 1) Nutrisi, untuk memperbaiki keadaan fisik penderita 2) Transfuse darah, untuk koreksi anemia 3) Fisioterapi, untuk menguatkan mental penderita menghadapi stress. e. Terapi Sekunder Terapi sekunder ialah terapi untuk mengatasi penyakit-penyakit yang menyertai (co-morbiditas). 3. Tempat Kerja Terapi a. Terapi Lokal Terapi local ialah terapi yang ditujukan pada tempat tumor primer dan atau metastase regionalnya tumbuh. Terapi local dapat dikerjakan dengan cara: operasi, radioterapi, dsb. b. Terapi Regional Terapi regional ditujukan pada region tumor primer dan metastase regionalnya. Bedanya dengan terapi local ialah daerah antara tempat tumbuh tumor primer dan tempat tumbuh metastase regionalnya ikut mendapat terapi. Terapi regional dapat dikerjakan dengan operasi, radiokrapiata perfusi regional menggunakan khemoterapi.

c. Terapi Sistemik Terapi sistemik ditujukan ke seluruh tubuh termasuk tumor primer dan metastasenya. Terapi sistemik dikerjakan dengan:

khemoterapi, hormonterapi, immunoterapi. 4. Cara Terapi a. Operasi Operasi ialah terapi untuk membuang tumor, memperbaiki komplikasi dan merekonstruksi defek yang ada melalui

pembedahan. b. Radioterapi Radioterapi ialah terapi untuk menghancurkan kanker dengan sinar ionisasi. Kerusakan yang terjadi akibat sinar tidak terbatas pada sel-sel kanker saja terapi juga pada sel-sel normal di sekitarnya, tetapi kerusakan pada sel kanker umumnya lebih besar dari sel normal. c. Khemoterapi Khemoterapi ialah terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan obat-obat anti-kanker yang disebut sitostatika. d. Hormonterapi Hormone terapi ialah terapi untuk mengubah lingkungan hidup kanker, sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri. Hormone terapi hanya dipakai untuk beberapa jenis kanker yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormone

(hormondependent), seperti kanker mamma, endometrium, thyroid, dan prostat.

e. Immunoterapi Immunoterapi ialah terapi unuk menguatkan daya tahan tubuh dan memperbesar kemampuan tubuh menghancurkan sel-sel kanker. Kemampuan terbatas. f. Bioterapi Bioterapi ialah terapi dengan menggunaka produk bilogi, seperti sitokin, interferon, antiangiogenesis, dsb. g. Terapi Lain-lain 1) Elektrokoagulasi Elektrokoagulasi yaitu membakar sel-sel kanker dengan alat listrik, elektrocauter. 2) Laser surgery Laser surgery yaitu membakar sel-sel kanker dengan sinar laser. 3) Cryo surgery Cryo surgery yaitu membekukan sel-sel kanker sampai mati dengan alat cryo menggunakan karbondioksida. 4) Khemosurgery Khemosurgery yaitu mematikan sel-sel kanker dengan zat-zat kimia. h. Terapi Kombinasi Terapi kombinasi ialah terapi kombinasi antara cara-cara terapi di atas. Dalam praktek terapi kombinasi ini banyak digunakan. Dengan memberikan cara kombinasi maka operasi dapat immunoterapi menghancurkan sel-sel kanker

disederhanakan, dosis radioterapi dapat dikurangi, sehingga komplikasi terapi dapat diperkecil. 5. Urutan Terapi Pada umumnya terapi yang diberikan kepada penderita kanker ialah cara sequential, yaitu setelah selesai dengan cara terapi yang satu, kalau perlu diikuti cara terapi yang lain. Bagaimana urut-urutan terapi yang akan dikerjakan tentunya

disesuaikan dengan keperluan dan keadaan penderita serta fasilitas terapi yang ada.

VII. Pengobatan Tradisional Kanker Beberapa obat tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker: 1. Benalu Teh Benalu teh jenis (Scurulla atropurpurea (BL) Danser). Selain secara empirik dipakai masyarakat sebagai obat kanker, benalu teh terbukti secara in vitro dapat menghambat tumor crown gall dan penelitian deteksi aktivitas asparaginase dalam benalu teh dapat menghidrolisa sparagin. Asparaginase adalah enzim katalisator yang berperan menghidrolisa asparagin menjadi asam aspartat dan amonia. Dengan demikian sel kanker kekurangan asparagin yang berakibat kematian sel. Kandungan kimia benalu teh antara lain alkaloid; flavor Tanaman ini digunakan sebagian masyarakat yang tinggal di daerahdaerah di Indonesia, sebagai obat anti tumor atau anti kanker. Daun dan batang tanaman ini mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, triterpen, saponin dan tanin. Di Eropa dan Amerika ada jenis benalu yang dipakai untuk mengobati tumor atau kanker yaitu, ada beberapa tanaman misalnya Viscum album L yang dalam percobaan bersifat imunostimulator melalui pengaktifan sel granulosit dan makrofag, yang member sifat antitumor. Khasiat: Menyembuhkan penyakit kanker rahim, kanker usus, prostat, memperkuat ginjal, menenangkan uterus sewaktu hamil, menguatkan tulang, mengurangi pembengkakan, menghilangkan rasa sakit punggung maupun lutut, serta menurunkan tekanan darah tinggi, kelainan hati dan TBC.

2. Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm, termasuk tumbuhan semak, menyukai tempat yang lembab yang tidak terkena matahari langsung. Tanaman ini pertama kali di diriset sebagai tanaman obat oleh ahli dari Malayia, Prof Dr.Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD yang juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995 Prof. Chris Teo meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan Ekstrak Typhonium Flageffiforme dan

campuran bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini akan semakin baik bila diberikan bersama-sama dengan bahan herba lain, seperti sambiloto, temu putih dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. Kombinasi ketiga zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang

menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker. 3. Salah satu antitumor promotor adalah curcumin (rimpang kunyit dan temu-temuan seperti temu putih). Curcumin mengandung antioksidan dan juga antitumor promoter. Curcumin yang digunakan sebagai bumbu dan pewarna makanan itu memiliki zat aktif antioksidan, antiradang, dan antitumor. Menurut hasil penelitian, curcumin menghambat sel promyelocitik leukemia HL-60 (dalam kanker darah) dengan konsentrasi rendah

sekitar 3,5 mikrogram/ml. Bahkan, daya hambat curcumin itu semakin tinggi bila dosisnya ditingkatkan. 4. Curcuma zeodoaria (temu putih) Dari penelitian, ternyata rimpang segar temu putih mempunyai potensi kematian sel kanker di atas 50 persen. Kemampuan ini pada konsentrasi 50, 100, 150, dan 200 mikrogram/ml. Sedangkan untuk sediaan jadi temu putih (ZF kapsul) mempunyai potensi kematian sel kanker di bawah 50 persen pada dosis yang sama. Sementara itu, daging buah segar mahkota dewa memiliki potensi kematian sel kanker di atas 50 persen pada konsentrasi 100, 150, dan 200 mikrogram/ml. 6. Taxol merupakan satu jenis obat yang sekarang dikembangkan untuk pengobatan kanker ovarium dan payudara diperoleh dari kulit

tanaman Taxus brevifolia (Pacific Yew). Aktivitas anti-kanker dari tanaman Taxus brevifolia diketemukan dalam suatu program screening skala besar di National Cancer Institute AS pada tahun 1963. Satu-satunya jenis Taxus yang terdapat di Indonesia adalah T. sumatrana L. dengan daerah persebaran hanya di Taman Nasional Kerinci Seblat (Jambi), Bengkulu dan Sulawesi Tengah. Seluruh bagian tumbuhan Taxus, termasuk T. sumatrana mengandung sejenis diterpena yang diberi nama . taxol . atau .paclitaxel . dengan aktivitas biologi sebagai anti kanker. Dari hasil uji klinis senyawa ini terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker rahim, kanker paru-paru, sarcoma karposi, dan lain . lain. Aksi taxol dalam mengatasi kanker tergolong sangat unik.

Molekul taksol di dalam tubuh akan berinteraksi dengan tubulin. Tubulin merupakan komponen dominant dalam mikrotubula,

berbentuk seperti silender dan merupakan bagian dari sistim kerangka sel. Komponen tersebut pembelahan sel. Interaksi taxol dengan tubulin akan membentuk ikatan taksol-tubulin sehingga menciptakan sel yang stabil yang berakibat terhalangnya perubahan formasi protein. Taxol juga disebut sebagai penstabil mitosis, karena jika taxol membentuk ikatan dengan tubulin maka protein akan kehilangan. fleksibilitasnya dan mikro-tubula tak akan bias dirombak lebih lanjut. Studi lain memperlihatkan bahwa taxol hanya berikatan dengan tubulin yang telah terpolimerisasi dalam suatu rantai Protofilamen yang biasa terdapat pada sel kanker, bukan dengan protein bebas. 7. Kolkisin (Colchicum autumnale, Gloriosa superba), Podofilotoksin (Podophyllum sp.) serta vinblastin dan vinkristin yang diisolasi dari tapak dara (Catharanthus roseus). Senyawa-senyawa ini memiliki aksi taksol dalam mengatasi kanker, yaitu dengan cara berikatan dengan tubulin dalam kumparan mitotic dan memacu terbentuknya suatau jaringan depolimerisasi

mikrotubula, sehingga proses pembelahan sel menjadi terhalang Senyawa Vincristine, Vinblastine, dan Vindesine diperoleh dari tanaman obat Catharanthus roseus, digunakan untuk khemoterapi leukemia, Hodgkin.s Diseases serta kanker paru dan kanker payudara.

8. Buah Noni (Morinda Citrifolia) mengandung zat yang disebut proxeronine yang merupakan bahan baku dari alkaloid xeronine. Proxeronine dalam buah Noni diserap oleh tubuh dan diolah menjadi xeronine dengan menggunakan enzim proxeroninase dan serotonin yang ada di dalam tubuh. xeronine merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. Xeronine mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan. Selain itu dapat merangsang tubuh untuk mereproduksi elementelement yang melawan kanker seperti nitrit oksida, interleukin (mediator sistem imunitas yang dibuat dan mempengaruhi limfositred), interferon (sitokin yang mencegah terjadinya super infeksi oleh virus lain - red), faktor nekrosis tumor, lipopolisakarida dan sel-sel pembunuh alami. Dan mempunyai fungsi pencegahan dan perlindungan terhadap kanker pada tahap inisiasi, yang merupakan fase pertama pada pembentukan kanker.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sukardja Gede I. D.2000. Onkologi Klinik. Airlangga University Press. Surabaya. 2. Anonim. 2003. Benalu Teh Penyembuh Kanker. http//www.terapi kanker.com/ Benalu Teh Penyembuh Kanker. Diakses tanggal 16 Februari 2009. 3. Solomon N.2008. Cara Kerja Noni. http//www.terapi kanker.com/ Cara kerja Noni di dalam tubuh kita. Diakses tanggal 16 Februari 2009. 4. Anonim. 2006.http//www.Resep.web.id/obat/ Khasiat Tanaman Keladi Tikus.htm. Diakses tanggal 16 Februari 2009. 5. BPOM.2003. Beberapa Tanaman yang Berkhasiat sebagai Anti Kanker. http//www.pom.go.id/ Publik/ publikasi/info pom.pdf Diakses tanggal 16 Februari 2009.

HASIL DISKUSI a. Pertanyaan 1. Apa saja yang diperiksa di laboratorium (spesimen) 2. Cari alat endoscopy 3. Obat-obat antikanker dan efek sampingnya 4. Sinar ionisasi suatu cara bisa untuk mengobati, bisa juga untuk menyebabkan kanker. Bagaimana mekanisme kerja keduanya? 5. Perbedaan antara kanker dan tumor? 6. Jenis-jenis kanker berdasarkan tempatnya? 7. Hormon kerjanya? 8. Sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit, tetapi di sisi lain dapat menyehatkan kulit, bagaimana caranya? dapat menimbulkan kanker? Bagaimana mekanisme

b. Jawaban 1. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan, ialah: a) Darah b) Urine c) Faces/guaiac d) Fungsi hati e) SGOT/SGPT f) Fungsi ginjal g) Gula darah h) Kolesterol i) Fungsi hemostatik j) Protein serum k) fosfatase alkali l) Fosfatase asam m) elektrolit serum n) LDH

Pemeriksaan laboratorium yang penting artinya untuk diagnostik kanker ialah pemeriksaan hematologi untuk mengetahui adanya leukemia dan metastase kanker ke sumsum tulang.

2. Gambar endoscopy dan mekanisme kerjanya

Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk

memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll. Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang

diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut. Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain. Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya. Sebelum endoskop dimasukkan melalui mulut, penderita biasanya dipuasakan terlebih dahulu selama beberapa jam. Makanan di dalam lambung bisa menghalangi pandangan dokter dan bisa dimuntahkan selama pemeriksaan dilakukan. Sebelum endoskop dimasukkan ke dalam rektum dan kolon, penderita biasanya menelan obat pencahar dan enema untuk mengosongkan usus besar.

3. Obat-obat antikanker Nama obat


ALKYLATOR Nitrogen mustard Chlorambucil Phenylanaline mustard Cyclophosphamide Thiotepa

Mekanisme kerja
Berdasarkan gugusan alkilnya yang sangat reaktif dan menyebabkan cross linking (saling mengikat) antara rantairantai DNA dalam inti sel, jadi penggandaan DNA terganggu dan pembelahan sel dihambat.

Dosis
Iv Po Po, iv,ia Po, iv Iv

Efek samping
Mual, muntah Dermatitis, toksisitas hati Rambut rontok Mual, muntah

ANTIMETABOLITE Methotrexate 5-fluorouracil Hydroxyurea Cytosine arabinoside

Mengganggu sintesa DNA dengan jalan antagonis saingan dimana rumus kimianya mirip dengan beberapa metabolit yang penting bagi fisiologi sel yakni asam folat, purin, dan pirimidin. Obat menduduki tempat metabolit tersebut sehingga sintesa DNA atau RNA gagal dan perbanyakan sel terhenti.

Po, im, iv Iv Po, iv Iv

Mual, muntah Toksisitas serebellum, konjungtivitas pd dosis tinggi Mual, muntah

INHIBIS MITOSE Vincristine Vinblastine

Menghindarkan pembelahan sel pada metastase, jadi merintangi pembelahan inti. Beda dengan zat alkilasi, antimitotik merintangi pembelahan inti dengan mencegah masuknya belahan kromosom ke dalam anak inti. Dapat mengikat DNA secara kompleks sehingga sintesanya terhenti.

Iv Iv

Mual, muntah Mual, muntah, rambut rontok

ANTIBIOTIKA Actinomycin D Mithramycin Adiamycin Bleomycin IMMUNODULATOR Immunostimulator: sitokin levamizol Immunosupresif: merkaptopurin, asatioprin, siklosporin, talidomida, sulfazalazin

Iv Iv Iv Iv, sc, im

Mual, muntah Mual, muntah, nyeri nyeri

Dgn Mempengaruhi secara positif reaksi biologis dari tubuh terhadap tumor, di mana fungsi sistem imun dapat di stimulasi dengan baik (immunostimulator) maupun di supresi olehnya (immunosupresor)

Mual, muntah Mual, muntah Nyeri

4. Sinar ionisasi dapat menyebabkan kanker dengan cara: Sinar yang dapat mengadakan ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan ialah sinar-X atau sinar Rontgen dan sinar UV (ultraviolet). Sinar UV itu umumnya berasal dari sinar matahari. Dengan adanya ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan, akan terjadi disintegrasi sel dan bila disintegrasi itu berat sel akan mati. Radiasi pada sel atau jaringan dapat menimbulkan berbagai tingkatan lesi, tergantung dari dosis yang diberikan. Karena radiasi mungkin timbul malformasi sel, gangguan mitosis, mutasi gen. ini semua mengakibatkan timbulnya sel liar, yaitu sel kanker, yang pertumbuhannya tak terkendalikan lagi. Sinar ionisasi dapat menyembuhkan kanker dengan cara terapi dengan radioterapi yaitu terapi untuk menghancurkan kanker. Kerusakan yang terjadi akibat sinar tidak terbatas pada sel-sel kanker saja terapi juga pada sel-sel normal di sekitarnya, tetapi kerusakan pada sel kanker umumnya lebih besar dari sel normal.

5. Perbedaan kanker dan tumor Tumor adalah pembengkakan (salah satu dari tanda cardinal peradangan, pembesaran yang morbid (sakit). Pertumbuhan baru jaringan, dimana multiplikasi sel tidak terkontrol dan progresif. Kanker yaitu penyakit karena sebab alamiah bersifat fatal. Sel-sel kanker menunjukkan sifat invasi serta metastatis dan sangat anaplastik. Jadi, secara umum tumor lebih dulu daripada kanker. Tumor merupakan pembengkakan yang tidak bersifat maligne (ganas), belum

melakukan metastase. Sedangkan kanker merupakan tumor yang bersifat maligne (ganas).

6. Jenis-jenis kanker berdasarkan tempatnya: a. Serviks, kanker yang terjadi di bagian mulut vagina. b. Hati, kanker yang terjadi di bagian hati. c. Mamma, kanker yang terjadi di bagian payudara d. Leukimia, kanker darah e. Paru-paru, kanker yang terjadi di bagian paru-paru. f. Kulit, kanker kulit yang terjadi sebagian besar di kulit. g. Ovarium, kanker yang terjadi di daerah kewanitaan. h. Limfoma, kanker yang terjadi di bagian jaringan limfa. i. j. Nasofaring, kanker yang terjadi di bagian nasofaring. Kolorektum, kanker yang terjadi di bagian usus.

k. Plasenta, kanker yang terjadi di bagian plasenta. l. Tulang, kanker yang terjadi di bagian tulang.

m. Thiroid, kanker yang terjadi di bagian kerongkongan, khususnya tiroid. n. Mata, kanker yang terjadi di bagian mata. o. Laring, kanker yang terjadi di bagian kerongkongan, khususnya laring.

7. Hormon dapat menimbulkan kanker hanya pada beberapa organ saja, yaitu organ yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon, seperti payudara, uterus, dan prostat. Kaknker itu diduga timbul karena ada gangguan keseimbangan hormonal. Hormon steroid yang terdapat

dalam tubuh ialah estrogen, androgen dan gestagen. Hormon estrogen terdapat dalam 3 bentuk yaitu estrone, estradiol, dan estriol. Estron dan estradiol dianggap sebagai karsinogen dan estriol sebagai

antikarsinogen. Estrogen: menimbulkan kanker mamma, endometrium, Testosterone: menimbulkan kanker prostat.

8. Sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit dan dapat juga menguntungkan. Hal ini tergantung dari waktu paparan terkena sinar matahari. Sinar matahari pagi yaitu dari jam 7 sampai jam 9 sangat baik bagi kulit dan pertumbuhan tulang, karena mengandung vitamin D yang baik untuk pertumbuhan tulang. Tetapi jika sudah diatas jam 10 sampai siang, maka sinar matahari akan menjadi penyakit jika terpapar terlalu lama dan jika terlalu sering maka dapat menyebabkan kanker kulit karena sinar matahari pada waktu itu mengandung sinar UV yang tidak baik bagi kulit.

Anda mungkin juga menyukai