Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Kadek Jaya Wiguna NPM : 08700280 Materi kuliah : endokrinologi Dosen :

Metabolisme Karbohidrat Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pada kesempatan ini saya bisa menyelesaikan makalah ini. Pada makalah ini saya akan menceritakan apa saja yang saya peroleh pada perkuliahan mengenai Metabolisme Karbihidrat yaitu semua yang berhubungan dengan gula. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.[1] Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 7080%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.[6] Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting

dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh. berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.[9] Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan. Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan.[10] Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa. Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis funsi. Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.[11]

Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah. Sekarang saya akan menceritakan proses-proses yang terjadi pada metabolism karbohidrat. Gula yang kita makan akan melewati alat pencernaan yang pertama yaitu di mulut. Di mulut terdapat enzim amylase, enzim ini berfungsi untuk memecah amylum. Apa itu amylum? Amylum adalah karbohidrat. Ada bermacam-macam jenis karbohidrat, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, trisakarida dan polysakarida. Polisakarida ini dipercah menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh amylase di mulut. Kemudian senyawa tersebut berubah menjadi alfa dextrin di lambung dan berarti senyawa tersebut bersifat asam. Mengapa bersifat asam? Karena di lambung terdapat HCL atau asam lambung. Senyawa tersebut ( alfa dextrin ) kemudian menuju duodenum , jejunum, ileum. Agar alfa dextrin bisa masuk ke duodenum jejunum ileum, maka senyawa tersebut harus berubah sifat menjadi basa. Untuk itu alfa dextrin harus di beri bikarbonat. Beikarbonat berasal dari pancreas. Adapun beberapa fungsi pancreas yaitu fungsi eksokrin dan fungsi endokrin. Fungsi eksokrin pancreas yaitu menghasilkan getah pancreas ke duodenum, apa isi getah tersebut? Getah tersebut berisi bikarbonat yang berguna mengubah senyawa yg bersifat asam menjadi bersifat basa dan getah yg lainnya mengandung amylase. Alfa dextrin tersebut kemudian di pendek-pendekkan menjadi maltose, isomaltosa, dan oligosakarida. Hasil akhir pencernaan di usus adalah senyawa yang lebih kecilatau molekul kecil. Maltose dan sukrosa adalah golongan disakarida. Ada daerah penyerapan khusus di smaal intestinal yang namanya brush border yang mengandung enzim disakaridase yaitu isomaltase dan

maltase yang berfungsi untuk mengubah maltose menjadi 2 molekul glukosa. Sukrase berfungsi memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Dari brush border kemudian menuju ke pembuluh darah atau aliran darah. Untuk bisa masuk ke brush borderperlu alat transport dan dari brush border menuju ke aliran darah juga peprlu alat transport.terdapat dua macam alat transport yaitu sodium glukosa cotransport dan glukosa transport terfasilitasi. Fruktosa, glukosa dan galaktosa memiliki afinias masing2 terhadap alat-alat transport tersebut. Galaktosa berikatan dengan sodium glukosa cotransport, artinya galaktosa hanya mau berangkat jika ada sodium yang masuk. Sedangkan glukosa berbeda glukosa bisa masuk dengan sodium glukosa cotransport atau glukosa transport terfasilitasi, ini juga terjadi pada fruktosa. Maka sampailah di intestinal epithelium. Di intestinal epithelium fruktosa, galaktosa, dan glukosa melanjutkan perjalanan hanya hanya dengan glukosa transport terfasilitasi . setelah masuk ke dalam pembuluh darah nasib fruktosa, galaktosa dan glukosa berbeda-beda. Alat angkut glukosa, fruktosa, dan galaktosa ada lima buah di pembuluh darah tanpa menunggu adanya sodium. Pertama adalah GLUT 1, GLUT 1 memiliki ikatan yang sangat kuat dengan glukosa karena dalam pengangkutan glukosa, akan berhadapan dengan suatu barrier. Semua yang ada system barrier glukosa akan diangkut menggunakan GLUT 1. Yang kedua adalah GLUT 2 , GLUT 2 memiliki kapasitas besar tetapi memiliki affinitas rendah. Artinya GLUT 2 bisa mengangkut glukosa sebanyak-banyaknya, sehingga jika organ-organ seperti liver, ginjal dan pancreas membutuhkan glukosa, glukosa akan selalu tersedia. Alat angkut yang ketiga adalah GLUT 3. GLUT 3 adalah alat transport khusus untuk system saraf pusat . Mirip dengan GLUT 1 yang memilik affinitas yang tinggi, sehingga mampu melewati macam-macam barrier. Alat angkut yang keempat adalah GLUT 4. GLUT 4 memilikiaffinitas yang tinggi, GLUT 4 merupakan alat angkut khusus karena kerjanya di pengaruhi oleh insulin, yang artinya jika ada insulin GLUT 4 baru mau mengangkut glukosa. GLUT 4 khusus ada di ototjantungm oto bergaris, adan jaringan adipose. Pada orang gemuk perlu bannyak insulin sehingga organ pankresa akan repot untuk memproduksi insulin maka lama-lama pancreas akan rusak.

Alat angkut yang kelima adalah GLUT 5. GLUT 5 hanya mau mengangkut fruktosa dan GLUT 5 hanya terdapat di intestinal epithelium dan spermatozoa. Untuk GLUT 4 , insulin perlu bertemu dengan receptor agar GLUT 4 mau bekerja. Pada orang diabetes, receptor insulin buta sehingga yang repot pankreasnya maka glukosa transport tidak bekerja dan glukosa akan tetap berada dalam darah. Glukosa setelah masuk ke dalam sel akan mengalami proses glikolisis. Glikolisis yaitu pemecahan glukosa menjadi sam piruvat. Pembentukan asam piruvat ditentukan ada tidaknya oksigen, jika ada oksigen asam piruvat dibawa ke rantai respirasi di dalam mitokondria dan di ubah menjadi ATP untuk menghasilkan energy. Sedangkan jika tidak ada oksigen, asam piruvat tidak masuk ke dalam system respirasi melainkan akan diubah menjadi asam laktat. Dalam gliolisis terdapat beberapa enzim regulasi, apabila reaksi berjalan satu arah akan lebih mudah daripada dua arah. Macam-macam enzim pengendali yaitu hexokinase, phospofruktokinase, dan piruvat kinase. Terdapat juga beberapa enzim inhibitor dan beberapa kofaktor. Kofaktor adalah factor yang membantu enzim agar menjadi aktif. Glukosa memiliki 6 rantai karbon. Dari 6 rantai karbon tersebut akan dibagi menjadi 2 molekul senyawa yang masing0masing ada 3 atom karbon, dan dari 1 molekul senyawa akan menjadi 2 molekul piruvat. Pada metabolism karbohidrat terdapat beberapa proses salah satunya adalah glukoneogenesis. Glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari senyawa yang bukan karbohidrat . misalnya berasal dari senyawa protein, protein dipecah dulu menjadi beberapa asam amino. Asam amino yang dipakai adalah asam amino yang bersifat glukogenik misalnya alanin. Baahan untuk glukoneogenesis laiinya misalnya gliserol atau simpanan lemak, dan dari laktat. Asam laktat terbentuk pada saat glikolisis anaerob yaitu pada saat tidak terdapat oksigen dan juga pada sel yang tidak terdapat mitokondria yaitu eritrosit. Bahan glukoneogenesis yang lainnya misalnya propionate, propionate berasal dari asam lemak berantai ganjil. Terdapat 2 siklus glukoneogenesis yuaitu siklus cori dan alanin cycle. Glikogen adalah simpanan glukosa yang digunakan sebagai cadangan, biasanya pada otot dan hati yang digunakan berbeda oleh kedua organ tersebut. Pada otot glikogen digunakan untuk proses kontraksi otot. Otak tanpa glukosa juga tidak akan bisa bekerja. Jika kekurangan glukosa yang

berat dalam darah, dapat menimbulkan koma hipoglikemisa. Cara untuk menjaga glukosa dalam darah yang paling cepat dalah dengan cara glukoneogenesis. Cadangan gllukosa pada organ hepar digunakan untuk menjaga agar kadar glukosa dalam darah tetap dalam keadaan normal. Proses yang lainnya yaitu glikogenesis. Glikogenesis adalah pembentukan cadangan glukosa berupa glikogen. Disini glikogen dibentuk bercabang-cabang agar tidak terlalu panjanf dan dapat menampung banyak glukosa.

Ada juga proses Pentosa Phosphat Pathway. Proses ini harus ada karena Pentosa Phosphat Pathway berfungsi menghasilkan NadPH dan ribose phospat. NadPH berfungsi dalam proses lipogenesis dan steroidgenesis sedangkan ribose phospat berfungsi untuk menghasilkan nukleotida dan asam nukleat. nadPH juga berfungsi untuk membentuk glutation reduction, fatty acid dan other reaction. Semua proses aerob akan menghasilkan radikal bebas, sehingga dalam meredam radikal bebas tersebut memerlukan glutation reduction, namun tidak smua radikal bebas dapat dir edam oleh glutation reduction. Nukleotida berfungsi untuk membantu menjalankan semua enzim. Pentose PhosPhat Pathway terdiri dari 2 fase yaitu fase oksidatf yang menghasilkan nadPH, dan fase non oksidatif yang menghasilkan ribose phosphate. Glukosa dirubah menjadi fruktosa jika glukosa sudah banyak di jadikan glikogen dan juga jika suah banyak disimpan. Fruktosa bisa bypass, dan bisa menghasilkan piruvat dengan cepat sehingga menghasilkan asetil coa dengan cepat maka juga akan terjadi peningkatan fatty acid juga. Semua akan melewati jalur glikolisis untuk menghasilkan tenaga. Pada ibu menyusui, glukosa di ubah menjadi galaktosa dan diubah lagi menjadi laktosa. Metabolism karbohidrat di dalam tubuh peranannya amat penting untuk menjaga system keseimbangan dan salah satu yang terpenting terjadi di dalam liver . menjaga kadar glukosa darah sepanjang hari merupakan salah satu peran penting yang dimiliki liver. Ketika mengemban tugas rumit itu, liver melibatkan beberapa enzimyang akan bekerja bergantian agar level glukosa darah berada pada batasan normal. Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat ada yang berdasarkan

kuantitas/kualitas,karbohidrat atau dapat juga karena ganguan metabolisme. Adanya ketidak

seimbangan antara konsumsi dan kebutuhan energy akan menyebabkan Protein Energy Malnutrition (PEM) dan penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) serta penyakit kegemukan (obesitas). Sedangkan penyakit yang termasuk gengguan metabolism karbohidrat adalah penyakit gula (Diabetus Militus) dan Lactose Intoleranse. KKP terjadi karena defisiensi energy dan defisiensi protein, disertai dengan susunan makanan yang tidak seimbang. Penyakit KKp terutama menyerang anak-anak yang sedang tumbuh dan juga dapat menyerang orang dewasa yang umumnya kekurangan makanan secara menyeluruh. Penyakit ini terutama terjadi karena konsumsi bahan pangan,pokok beras yang tidak cukup memenuhi kebutuhan. Akibat hal tersebut maka akan menyebabkan kekurangan energy dan protein sekaligus dalam tubuh. Pada anak-anak gejala klinik yang ditunjukan merupakan gambaran klinik defisiensi (kekurangan) kalori dan defisiensi protein murni.

Penyakit kegemukan (obesitas) dimana kondisi ini disebabkan oleh ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energy dimana konsumsi terlalu berlebihan dengan kebutuhan atau pemakaian energy (energy ekspenditure). Kelebihan energy dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak, pada keadaan normal jaringan lemak ditimbun di beberapa tempat tetentu, diantaranya di dalam jaringan subkutan dan jaringan tirai usus (omentum).Kekurangan karbohidrat kepada manusia ialah boleh menyebabkan penyakit Marasmus yaitu (perkembangan terbantut) serta kwashiorkor.

Demikianlah semua ilmu yang dapat saya tangkap dan yang saya kembangkan sehingga dapat saya ceritakan kembali. Semoga pada materi kuliah ini akan dapat membuat kita untuk menjaga pola makan, tidak makan berlebihan, dan juga tidak makan terlalu sedikit terutama makanan yang mengandung gula.

Anda mungkin juga menyukai