3 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENIMBANG : a. bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional. b. bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional. c. bahwa oleh karena itu peran Apoteker di Apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi , Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. d. bahwa sesuai dengan perkembangan di bidang farmasi yang menyangkut khasiat dan keamanan obat, dipandang perlu untuk meninjau kembali daftar obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh Apoteker di Apotik. e. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan keputusan Menteri Kesehatan RI tentang daftar Obat Wajib Apotik No. 3
1. Famoidin 2. Ranitidin 1. Asam Azeleat 2. Asam Fusidat 3. Motretinida 4. Toksilat 5. Tretinoin 1. Kategori I (2HRZE/4H3R3) Kombipak II Fase Awal - Isoniazid 300 mg - Rimfampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mg - Etambutol 750 mg Kombipak III Fase lanjutan - Isonizid - Rifampisin
Antiulkus Peptik Antiulkus Peptik Antiacne Antimikroba Antiacne Antifungi Antiacne Antituberkulo sa
Maks. 10 tablet 20 mg/40 mg Maks. 10 tablet 150 mg Maks. 1 tube 5 g Maks. 1 tube 5 g Maks. 1 tube 5 g Maks. 1 tube 5 g Maks. 1 tube 5 g Satu paket
Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter t
Kategori I - Penderita baru BTA Positif Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif yg sakit berat Penderita ekstra paru berat Sebelum fase lanjutan penderita harus kembali ke dokter
2. Kategori II (2HRZES/HRZE/6H3R3E3) Kombipak II Fase awal - Isoniazid 300 mg - Rifampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mg - Etambutol 750 mg - Streptomisin 0,75 mg Kombipak III Fase lanjutan - Isonizid - Rifampisin - Etambutol
Kategori II Penderita kambuh (relaps) BTA positif Penderita gagal pengobatan BTA positif
3. Kategori III (2HRZ/4H3R3) Kombipak I Fase Awal - Isoniazid 300 mg - Rimfampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mg Kombipak III Fase lanjutan - Isonizid
600 mg
- Rifampisin
N o KELAS TERAPI
450 mg
INDIKASI JML TIAP JENIS OBAT PER PASIEN
ke dokter
CATATAN
NAMA OBAT
1. Alopurinol
Antigout
Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter
2. Diklofenak Natrium
3. Piroksikam
1. Klemastin
2. Mequitazin
Antihistamin
Maks. 10 tablet atau botol 60 ml Maks. 1 tube inhaler Maks. 10 tablet atau botol 60 ml Maks. 10 tablet
3. Orsiprenalin
Antiasma
4. Prometazin teoklat
Antihistamin
5. Setirizin
Antihistamin
6. Siproheptadin
Antihistamin
Maks. 10 tablet
Organ-organ sensorik
1. Gentamisin
Obat mata
Maks.1 tube 5 gr atau botol 5 ml Maks.1 tube 5 gr atau botol 5 ml Maks.1 botol 5ml
2. Kloramfenikol
Obat mata
3. Kloramfenikol
Obat Telinga
LAMPIRAN II SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 1176/MENKES/SK/X/1999 : 7 Oktober 1999 TENTANG : Daftar Obat Wajib Apotik No. 3 OBAT YANG DIKELUARKAN DARI DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK
No KELAS TERAPI NAMA OBAT INDIKASI JML TIAP JENIS OBAT PER PASIEN CATATAN
A. Antasida + Sedatif/ Spamodik 1. Al.Oksida,Mg Trisilikat + papaverin HCl, klordiazepoksid 2. Mg.Trisilikat,Al.Oksida + papaverin HCl, klordiazepoksid + Diazepam + Na Bikarbonat 3. Mg.Trisilikat,Al.OH+ Papaverin HCl, Diazepam 4. Mg-Al.Silikat+Beladona + klordiazeposid+Diazepam 5. Al-Mg Oksida+Hiosiamin HBr,Atropin SO4, Hiosin HBr Hipermotilitas dan kejang saluran cerna akibat hiperasiditas lambung dg gastritis Maks. 20 tablet Hiperasiditas Lambung, gastritis yg disertai dg ketegangan Maks. 20 tablet
6. Mg.Trisilikat,Al.OH, + papaverin HCl 7. Mg.Trisilikat,Al.OH, + papaverin HCl, klordiaze poksid+Beladona 8. Mg.karbonat,Mg Oksida, Al OH,+papaverin HCl, Beladona 9. Mg.Oksida,Bi.Subnitrat + Beladona,papaverin, Klordiazeposid 10Mg.Oksida,Bi.Subnitrat + Beladona,klordiazepoksid 11Mg.Trisilikat,Alukol + papaverin HCl, Beladona, klordiazepoksid B. Antispasmodik+Analgetik Metampiron,Hiosine, Butilbromid, Diazepam
t II Obat mulut & tenggorokan Obat saluran Nafas Heksetidin Sariawan, radang tenggorokan Asma Mukolitik Maks. 1 botol
III
A. Obat Asma Aminofilin supositoria B. Skretolitik, Mukolitik Bromheksin Analgetik,Antipiretik 1. Glafenin 2. Metampiron + klordiazepoksida/ Diazepam Obat Cacing Mebendazol
Maks. 3 supositoria Maks. 20 tablet, sirup 1 botol Maks. 20 tablet Maks. 20 tablet
Pemberian obat asma hanya atas dasar pengobatan ulangan dari dokter
IV
Sakit Kepala/ gigi Sakit kepala yg disertai ketegangan Cacing kremi, Tambang, gelang, cambuk Infeksi jamur lokal
VI
Antifungi Telnaftat
Maks. 1 tube