MODUL
Event Management (3 SKS)
POKOK BAHASAN:
Tantangan Event
DESKRIPSI Dalam penyelenggaraan sebuah event, akan ditemui berbagai kendala baik
dalam masa persiapan maupun pelaksanaan Event itu. Masalah-masalah akan timbul dari berbagai faktor dari dalam maupun dari luar event organizer. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana Anda sebagai Event Organizer tidak hanya mengelola event tetapi juga mampu mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi dan menjadikannya tantangan tersendiri dan membuat event tersebut menjadi sebuah event yang menarik. Tentunya ini merupakan seni tersendiri.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi semua permasalahan yang dihadapi dari event dan memilahmilah berdasarkan skala prioritas untuk dihadapi.
dengan sebaik
Eksternal
Hambatan yang berasal dari faktor-faktor eksternal seperti hubungan dengan media (wartawan) maupun pemasangan iklan, dengan para supplier, kebijakan pemerintah, bencana alam, gejolak masyarakat akibat tekanan ekonomi, masalah politik seperti kerusuhan, pembom-an, dan lain sebagainya.
Internal barier
Hambatan yang biasanya dihadapi oleh event organizer terletak bagaimana EO mampu mencarikan modal awal untuk biaya operasional event. Di samping itu EO juga harus mengerti mengenai orang-orang yang akan terlibat, apakah mereka itu merupakan orang yang tepat artinya orang yang Anda tunjuk untuk menjadi bagian dari proyek event itu merupakan orang yang tepat dan tentunya juga mereka mau terlibat secara total. 3 persoalan pokok yang akan menjadi hal penting, yaitu permasalahan dalam: 1. Permodalan 2. Kesiapan SDM 3. Pembagian tugas yang jelas
Permodalan
Bermodalkan kepercayaan dengan para stakeholder akan meminimalkan modal dalam bentuk cash. Misalnya: EO dapat membayar tanda jadi saja untuk pemesanan venue hotel. Bila belum memiliki relasi, maka kita diwajibkan membayar 30 % uang muka (DP) atau bahkan 50 % dari total pembayaran. Jelas terlihat bila Anda memiliki relasi atau akses yang kuat, maka uang cash yang dikeluarkan untuk venue pada tahap awal pelaksanaan bisa dikurangi. Dan anggarannya bisa dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih penting.
Kesiapan SDM
Jadikanlah proyek event ini sebagai suatu pekerjaan untuk dinikmati bukan merupakan suatu beban. Ciptakan unsur Work, leisure dan learning dan harus entertaining, fun dan penuh kemerdekaan.
Pilihlah SDM sesuai dengan bidang yang dikuasainya dan tentu saja minta kesediaannya dan menyanggupi dan bila sudah ada komitmen menjadi lebih mudah untuk memberikan pengarahan. Sesuaikan jadwal mereka dengan Event tersebut. Pastikan mereka siap dalam melaksanakan tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab.
Pembagian Tugas
Eksternal Barier
1. Kejadian luarbiasa/Unpredictable
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Event lainnya Event Kontraktor dan para suplier lainnya Media Partner Organisasi, lembaga, komunitas Sponsorhip Peserta Pengunjung Perijinan Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
Kejadian luarbiasa/Unpredictable
Faktor alam
Kejadian yang menimpa Alam Indonesia memang tidak dapat diprediksi, misalnya terjadi tsunami, gempa tektonik, banjir.Untuk hal ini manusia tidak dapat menahannya tetapi hanya bisa mengalihkan. Hal tersebut tidak terduga namun sebagai EO harus kreatif untuk mengantisipasinya, misalnya dengan mengganti hari pelaksanaan.
Kebijakan Pemerintah Tanpa diduga sebelumnya bahwa dalam proses pemasaran event atau pada pelaksanaan event ada kebijakan pemerintah khususnya dalam bidang ekonomi seperti kenaikan bahan bakar minyak tanah sehingga perhatian masyarakat terpusat pada masalah tersebut dan mengabaikan tentang event Anda. Faktor Cuaca
Event yang diselenggarakan di out door, kenyataannya akan menemui banyak masalah seperti turunnya hujan yang menyebabkan genangan. Teriknya matahari juga menambah deretan masalah yang dihadapi oleh event organizer karena akan banyak pengunjung yang pingsan. Anda harus mengantisipasi hal tersebut. Event yang diselenggarakan di Indoor juga terkait dengan faktor cuaca. Cuaca yang kurang menguntungkan akan membuat event tersebut sepi dari pengunjung. Event organizer bisa berunding dengan pihak venue agar tercipta suatu solusi misalanya untuk event pameran, bisa ditambah hari pamerannya. Event organizer juga bisa menambah suatu acara yang mampu menyedot perhatian pengunjung, tentunya butuh juga dipromosikan.
2. Event lainnya
Seharusnya kita menjajaki apakah event yang kita buat tersebut mampu menyedot pengunjung meskipun ada event lain yang diselenggarakan bertepatan dengan event kita atau pelaksanaannya tidak berbeda jauh. Untuk mengatasi hal ini, Perlu diadakan pemantau apakah ada event serupa dengan event kita, kalau ada, apakah beda segment atau tidak. Lakukan Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
4. Media Partner
Pilihlah media partner yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap event Anda. Media yang Anda pilih mungkin bisa mewakili dari media yang Ada, Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
Perlu diingat pula oleh Event Organizer bahwa kita harus tahu dengan tepat siapa yang menjadi penentu/pengambil kebijakan atau orang kunci dari organisasi, lembaga atau komunitas tersebut. Bisa jadi Anda sudah melakukan pendekatan dengan orang yang Anda anggap bisa membantu penyelenggaraan Event yang Anda buat ternyata orang yang Anda maksud sama sekali tidak mempunyai wewenang atau ada orang lain yang lebih dipercaya atau dipatuhi oleh anggotanya, katakanlah suara orang itu lebi didengar meskipun dia bukanlah pejabat ketua dari lembaga, organisasi maupun komunitas tersebut.
6. Sponsorship
Jelaskan semuanya secara rinci dan tertulis dalam bentuk MOU (Memorandum Of Understanding/surat Kesepakatan). Segala bentuk sponsorship (Barang, Barter promo, terutama uang perlu koordinasi yang baik.
7. Peserta
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER Bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan, organisasi, media atau
kelompok lainnya. Untuk mendapatkan peserta terkadang tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Meskipun Event Organizer Anda sudah melakukan promosi melalui media Above the line dan bellow the line. Anda bisa memanfaatkan keanggotaan dari perusahaan yang terkait dengan event Anda atau juga dengan organisasi maupun kelompok-kelompok yang memiliki anggota aktif yang bisa menjadi calon peserta. Untuk melakukan publisitas event, Anda perlu pula bekerjasama dengan media internal karena Anda akan mendapatkan peserta yang sesuai dengan target dari event tersebut. Biasanya, beberapa media massa cetak maupun elektronik juga memiliki buletin internal dan maillist seperti majalah, tabloid, radio sudah memiliki pelanggan yang tergabung dalam keanggotaan interaktif sebuah media yang selalu mendapat kiriman informasi tentang kegiatan media tersebut, Anda bisa memanfaatkan media tersebut untuk mencari caon peserta bagi event Anda. Tentu saja Anda harus memberikan imbalan yang disepakati dengan pihak media tersebut seperti pemasangan logo, kesempatan promosi lainnya.
Pembayaran di awal diberikan ekstraordinary. Bisa terjadi Anda membutuhkan tambahan dana dari pembayaran, ini dimungkinkan. Namun, tentunya Anda harus juga bersikap adil dengan memberikan rangsangan berupa imbalan yang menarik kepada peserta yang bersedia mengeluarkan uang jauh-jauh hari. Bentuknya bisa berupa diskon khusus, tempat khusus, penambahan fasilitas atau hal lainnya .
Dengan memberikan rangsangan berupa diskon, potongan untuk pembayaran dalam jumlah tertentu. Prinsip one get one atau peserta yang berhasil mendapatkan peserta lainnya akan mendapatkan potongan dalam jumlah tertentu. Penerapan pemesanan lebih dari satu pada perusahaan, organisasi atau kelompok yang sama diberikan keringanan berupa potongan, misalnya biaya untuk 1 (satu) peserta Rp 250.000,- sedangkan pemesanan untuk 2 (dua) orang hanya dikenakan Rp 400.000,- berarti ada potongan sebesar Rp 50.000,- perorang. Bisa juga diberikan secara gratis bagi peserta dari perusahaan, kelompok atau organisasi yang memesan dengan kelipatan 10 peserta.
8. Pengunjung
Pengunjung dapat dikondisikan, misalnya dengan transportasi antar jemput kepada sekelompok orang. memberikan
Kekurangan pengunjung atau pengunjung sepi dalam sebuah event akan berdampak buruk bagi sebuah event. Ebagai contoh, Event pameran buku lebih banyak sepinya dibanding dengan event konser musik. Bagaimana upaya mengatasi hal ini ?
9. Perijinan
Pastikan perijinan sudah Anda urus dengan baik artinya ijin resmi tertulis dan bila ada tembusan Anda mengetahui dengan pasti tembusan tersebut telah sampai kepada orang yang tepat. Namun, di dalam prakteknya di Indonesia banyak hal yang harus kita ketahui mengenai masalah perijinan ini, meskipun ijin sudah didapat dan EO sudah pula menyampaikan tembusannya kepada pihak berwenang, namun saja Anda harus mengetahui kebiasaan atau kebijakan di lokasi tempat penyelenggaraan event. Sebagai Contoh: Pada sebuah program event dari Green peace, di Monumen Nasional (MONAS), bangunan yang berbentuk rumah Adat Riau yang terbuat dari bambu dan menelan biaya kurang lebih Rp 30.000.000 yang sedianya akan digunakan dalam pameran meskipun sudah mengantongi ijin, tetap saja dibongkar oleh kantib wilayah setempat dengan alasan mereka tidak tahu menahu mengenai perijinan sehingga mereka meroboh paksa. Jelas dalam kasus ini EO dirugikan. Ijin sudah diurus tapi Anda perlu tahu, faktor di luar jalur resmi yang harus Event organizer tempuh, misalnya mengadakan pendekatan khusus terlebih dahulu supaya mereka merasa dihargai, meskipun Anda menunjukan surat ijin resmi. Tentunya juga mungkin, EO juga harus berbagi rejeki dengan sekedar memberi uang rokok.
10.
Pembatalan VS Kepercayaan
Contoh Kasus
Konser Perdana JAVA Musikindo sebuah contoh nyata bahwa kegagalan yang juga kata lain dari rugi secara finansial merupakan sebuah keberhasilan yang tertunda. EO ini menjadikan kegagalan mereka sebagai suatu pelajaran berharga dan bangkit menjadi promotor di bidang event musik papan atas. Bagaimana cara mereka mengelola semua permasalahan menjadi sebuah tantangan di masa mendatang dalam event yang lebih besar lagi kita simak kisah yang dikutip dari buku WOW yang ditulis Carry Nadeak. Belajar, belajar, belajar dan terus belajar Selalu ada masa ketika kita melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Masa seperti itu biasanya adalah yang paling sulit untuk dijalani. Ini juga berlaku buat JAVA Musikindo saat mengerjakan proyek perdananya, yaitu konser Saigon Kick tahun 1994. Kendali yang ada di tangan JAVA Musikindo hanyalah mengurus artis. Tugas ini dijalani dengan susah payah oleh Melanie Subono. Walau memiliki pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan personel JAVA Musikindo lainnya, Melanie masih saja keteteran. Melihat rumitnya airport saja, Melanie sempat kebingungan. Konser perdana itu makin rumit dikerjakan, karena Saigon Kick tak hanya tampil di Jakarta. Kota Bandung, Surabaya, dan Denpasar juga disambangi band ini. Saya hanya menyaksikan segalanya dari kejauhan. Kecuali konser yang digelar di Jakarta, saya tidak meyaksikan pertunjukan di tiga kota lainnya. Pasalnya, saat itu saya sering mengadakan perjalanan bisnis ke luar negeri. Hasil pertama JAVA Musikindo itupun bisa ditebak. Tanpa pengalaman berarti, konser itu jauh dari sukses. Di Jakarta, venue hanya terisi setengah dari kapasitas Jakarta Convention Center. Di Bandung, pemandangan yang sama terlihat. Malah, konser di Kota Kembang itu dibumbui kekacauan di sektor perizinan. Sampai lagu pertama Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
Saya (Adrie) juga belajar menentukan hari konser festival itu. Pop Alternatif Festival digelar pada saat yang bersamaan dengan musim ulangan umum. Acara yang dimulai sejak pukul 10.00 pagi hingga menjelang magrib itu tak banyak mendatangkan penonton. Venue hanya diisi sekitar 10.000 penonton. Padahal, dengan tiket seharga Rp 55.000, 00 yang termasuk murah karena band yang tampil ada enam, mestinya penonton yang datang bisa lebih banyak. Sejak saat itu, saya mulai mempelajari tanggal-tanggal penting untuk target audience. Pengaturan tempat pertunjukan juga belum maksimal. Sekeliling venue memang dipagari kontainer, yang telah dilumuri oli. Tapi, itu tak menghalangi penonton tanpa tiket untuk naik ke atasnya. Bagian depan panggung hanya ditutupi oleh sejumlah pedagang makanan. Lay out seperti ini memang disengaja untuk mendapatkan suasana festival. Namun, banyak pentonton gelap memasuki venue dari situ. Di konser outdoor pertama itu, banyak penonton yang jatuh pingsan karena sengatan matahari. Cuaca ini juga membuat beberapa penonton tak terkendali. Entah sengaja atau tidak, satu mobil JAVA Musikindo, yang berfungsi sebagai ticket box, hancur ulah beberapa penonton. Pemeriksaan terhadap barang bawaan penonton juga belum maksimal. Saya (Adri) sempat malu, karena justru sekuriti artislah yang menemukan seorang penonton di tengah-tengah ribuan lainnya yang membawa handycam. Kru JAVA Musikindo juga belum pandai mengelola wartawan. Kami masih melakukan pemilahan kepada mereka. Akibatnya, media yang meliput acara itu sangat sedikit jumlahnya. Kalupun ada, artikel mereka keesokan harinya berisi Kekacauan yang terjadi selama acara berlangsung. Banyak aspek yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan. Pasalnya penonton yang datang banyak sekali, dan mayoritas dari mreka adalah anak baru gede alias ABG. Di konser ini untuk pertama kalinya JAVA Musikindo membuat lay out itu tempat pertunjukkan secara detail. Misalnya, dimana posisi petugas keamanan, petugas kesehatan, toilet, barikade, tempat parkir dan sebagainya. Untuk tempat parkir, misalnya, dua minggu sebelum hari-H, kru JAVA Musikindo telah mengajukan kerjasama dengan pengelola gedung di sekitar venue. Semua detail tadi adalah perubahan yang mendasar, yang membuat konser outdoor ini benar-benar berbeda dibandingkan dengan pertunjukkan sebelumnya. Lay out ini penting buat paparan ke pihak kepolisian guna mendapatkan izin pertunjukan. Tantangan outdoor berikut buat JAVA Musikindo ialah pada Februari 2004, saat konser Korn. Band yang mengusung musik keras ini akan manggung di areal Pekan Raya Jakarta. Secara umum pertunjukan outdoor yang diselenggarakan JAVA Musikindo memang tak terlalu banyak. Namun, itu bukan sinyal bahwa JAVA Musikindo kapok Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra Lidia Evelina MM EVENT .MANAGEMENT
Kesimpulan
1. Pilihlah orang yang tepat dengan tugas yang tepat pula. 2. Modal kepercayaan adalah hal yang paling utama. 3. Memiliki keyakinan bahwa event kita mampu mengalahkan event lainnya dalam hal menarik peserta dan mendatangkan pengunjung. 4. Buatlah jadwal, pembagian kerja dan kontrak secara tertulis untuk semua pihak yang terkait. 5. Lakukan kerjasama dengan pihak media yang benar-benar berpengaruh pada event tersebut. 6. Perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak. 7. Mencari alternatif kerjasama untuk kelangsungan event. 8. Berikan paket menarik untuk menarik pengunjung dan peserta 9. Jadikanlah kegagalan sebagai sebuah pelajaran yang berharga dan sebagai Event organizer mau mempelajari kelemahan dan mencari solusinya untuk event selanjutnya.
Bahan Bacaan
Evelina, Lidia MM. 2007. Event Organizer Pameran. Cetakan kedua. Jakarta: PT Indeks-Gramedia. Beatrix, Sofie. 2006. I Love Organize. Panduan Praktis Mengelola Event. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Maria Grey, Anne and Kim Skildum Reid. 2006. Event Sponsorship. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: PPM Suseno, KRMT. Indro Kimpling. 2005. Cara Pinter Jadi Event Organizer. Jogyakarta: Galang Press. Nadeak, Carry. 2006. WOW. Its JAVA Story. Jakarta PT JAVA Media-Indo Plus.