Anda di halaman 1dari 18

Makalah

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA


(Perairan Laut Indonesia)

Oleh Yasrin Karim 451409057

JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nyalah, makalah Perairan Laut Indonesia ini dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Geografi Regional Indonesia yang telah menugaskan kami membuat makalah ini, karena dengan membuat makalah ini, kami menjadi semakin paham dan mengerti tentang Perairan Laut di Indonesia. Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini, yang tentunya masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi segenap pembaca, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan ilmu Geografi Regional Indonesia sendiri. Sekian kata pengantar ini, akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih. Wallaikumsalam. Wr. wb, Gorontalo, Maret 2011

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 3 2.1 Pembagian Laut Nusantara. .................................................................. 3 2.2 Keadaan Air Laut Indonesia.................................................................. 5 2.3 Hubungan Laut Dengan Unsur Geografi Lainnya dan Kehidupan Penduduk. ............................................................................................. 11

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 14 3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 14 3.2 Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan, oleh karena itu Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman jasad jasad hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan (Nybakken 1988). Ekosistem laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Komponenkomponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya. Dewasa ini, perhatian terhadap biota laut semakin meningkat dengan munculnya kesadaran dan minat setiap lapisan masyarakat akan pentingnya lautan. Menurut Bengen (2001) laut sebagai penyedia sumber daya alam yang produktif baik sebagai sumber pangan, tambang mineral, dan energi, media komunikasi maupun kawasan rekreasi atau pariwisata. Karena itu wilayah pesisir dan lautan merupakan tumpuan harapan manusia dalam pemenuhan kebutuhan di masa datang. Salah satu sumber daya laut yang cukup potensial untuk dapat dimanfaatkan adalah lamun, Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Dimana secara ekologis lamun mempunyai beberapa fungsi penting di daerah pesisir. Lamun merupakan produktifitas primer di perairan dangkal di seluruh dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme.

Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas organiknya, dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem, ini hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, dll.

1.2 Rumusan Masalah 1. Ada berapa batas wilayah laut Indonesia? 2. 3. Bagaimanakah keadaan air laut Indonesia? Apa hubungan laut dengan unsur geografi lainnya dan kehidupan penduduk?

BAB II KAJIAN TEORI 2.4 Pembagian Laut Nusantara Perairan Nusantara merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis pangkal laut, teluk, dan selat yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia. Termasuk di dalamnya danau, sungai maupun rawa yang terdapat di daratan.

Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). Indonesia disebut negara maritim, maksudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas laut. Dengan demikian secara administratif kita memiliki kekhasan dalam hal batas-batas wilayah negara. Hal ini berbeda dengan negara-negara yang terletak di daratan yang hanya memiliki satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yang langsung berbatasan dengan negara lain di sekitarnya. Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Batas Laut Teritorial

Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial

merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung didalamnya. Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Penentuan titik pantai yang dijadikan dasar untuk melakukan pengukuran adalah dengan mencari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut. Setelah ketemu kemudian pada garis itu dicari rata-rata pada saat air pasang dengan saat air surut. Garis ini disebut garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur sejauh 12 mil ke laut untuk menentukan Batas Laut Teritorial. Batas Landas Kontinen Landas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing. Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) keduanya menggunakan Batas Landas Kontinen.

Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai. Hal lain yang perlu diindahkan dan dilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut. Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.

2.5 Keadaan Air Laut Indonesia a. Arus air laut dan gelombang Arus Laut Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara horizontal (gerakan kesamping). Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.

Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya. Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut: Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain: 1. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin. 2. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang. 3. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan gelombang tsunami. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian.

b. Pasang surut air laut Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:

Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya.

Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Ada dua macam pasang surut. 1. Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi Bumi - Bulan - Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi.Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar.

2. Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender

10

bulan. Pada kedua tanggal tersebut

posisi Matahari-Bulan-Bumi

membentuk sudut 90. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah). Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.

c. Salinitas Salinitas adalah kandungan kadar garam air laut. Kadar garam air laut di Indonesia umumnya berbeda-beda tergantung pada keadaan laut tersebut.

d. Kedalaman laut kedalaman laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus

11

oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas. Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.

Di Indonesia terdapat dua plat atau dangkalan yaitu dangkalan sunda dan dangkalan sahul. Dangkalan sunda Istilah dalam geologi Indonesia untuk menamai dataran atau paparan Indonesia barat; meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, di bagian selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka); sebelum Zaman Pleistosen menjadi satu kesatuan dengan benua Asia.

12

Batas daerah dangkalan Sunda di sebelah timur yaitu Garis Wallace garis yang melintang mulai dari perairan Timur Pulau Mindanau (Filipina) terus ke laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan berakhir di Samudera Indonesia. Laut-laut transgresi di wilayah Dangkalan Sunda berkedalaman rata-rata 200 m Dangkalan sahul Dangkalan sahul adalah laut yang berada di antara Paua dan kepulauan Aru disebut daerah Indonesia Timur yang pada zaman Divillium bersatu dengan Australia sehingga ada persamaan antara Indonesia dengan Austrlia.

e. Kehidupan biota laut Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki biologi laut yang sangat besar jumlahnya karena Indonesia wilayahnya merupakan kapulauan terbesar didunia. Banyak organisme yang terdapat di laut, namun pada kegiatan ini kita batasi untuk mengupas organisme laut jenis Plankton, Nekton dan Bentos. Plankton Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuhtumbuhan) dan zooplankton (golongan hewan). 1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang di air dan merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain. 2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace. Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan

13

dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Nekton Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.\ Bentos Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut,cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Jika timbunannya sangat banyak rumah-rumah binatang karang ini akan membentuk Gosong Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri dari batu karang. Selain Gosong Karang ada juga Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau bulan sabit. Batu-batu karang yang dihasilkan oleh bentos dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia yang terkandung dalam tubuh bentos bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk permbuatan obat dan kosmetika.

2.6 Hubungan Laut Dengan Unsur Geografi Lainnya dan Kehidupan Penduduk Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda akan melihat bahwa air laut tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi

14

gerakan air laut, salah satu di antaranya yang paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yang dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran, perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut, pariwisata, serta iklim dan hujan.

Pelayaran Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran

terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.

Perikanan Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-

tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.

Energi (pembangkit tenaga listrik) Belanda dan Perancis merupakan contoh 15actor yang telah memanfaatkan

gerakan air laut sebagai sumber 15actor (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.

Pertanian Laut Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang

bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang,

15

mutiara dan lain-lain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.

Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang

banyak memperhitungkan 16actor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin misalnya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.

Iklim dan hujan

16

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sebagian besar permukaan bumi terdiri dari lautan. Secara presentase, 71% dari permukaan bumi merupakan wilayah laut dan samudera (lautan). Ada 4 Samudera di permuakaan bumi yaitu samudera pasifik, samudera atlantik, samudera hindia dan samudera arktik. Permukaan dasar laut yang tidak rata, berakibat kedalaman laut berbeda-beda. Dari uraian materi diatas, laut memang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Laut dimanfaatkan manusia untuk kelangsungan hidup karena di laut banyak menyediakan sumber kehidupan. Di setiap daerah, laut dijadikan sebagai salah satu tempat mata pencaharian, dan sudah tidak bisa lagi dipungkiri kekayaan laut. Begitu banyak manfaat laut demi kelangsungan hidup.

3.2 Saran Laut salah satu tempat yang dijadikan sebagai tempat mata pencaharian sehingga itu kita perlu memperhatikan dan menjaga lingkungan laut.

17

DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2131843-hidrosfer-perairan-laut/ http://www.agromaret.com/artikel/91/laut_indonesia_laksana_intan_tak_terasah http://www.docstoc.com/docs/20428438/SUMBERDAYA-LAUT-INDONESIADAN-PENGELOLAANNYA1-PENDAHULUAN-I-Latar http://www.scribd.com/doc/50440807/13/Pembagian-wilayah-perairan-laut-diIndonesia http://www.siberuangjantan.co.cc/2010/06/pasang-surut-laut-dan-keadaannyadi.html

18

Anda mungkin juga menyukai