Anda di halaman 1dari 12

PROPOSALKAJIAN&PENYUSUNANBUKU

PERHITUNGANANALISANERACAAIRJAKARTA& PENYUSUNANBUKUWATERSECURITYJAKARTA2030
I. LATARBELAKANG DKI Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dewasa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.512 jiwa/km2. Jumlah penduduk resmi yang tercatat pada tahun 2010 sudah mencapai 9.6 juta jiwa. Jika ditambah dengan jumlah penduduk tidak resmi yang besarnya dapat mencapai 30% maka DKI Jakarta diperkirakan sedang menampung 12,5 juta beban populasi. Jumlah penduduk yang besar ini tentunya akan menjadi beban pelayanan utilitas publik perkotaan yang harus disediakan oleh Pemprov. DKI Jakarta. Kondisi pertumbuhan kota dalam berbagai aspek sudah melewati daya dukung dan daya tampung lingkungannya (environmental carrying capacity) sehingga menyebabkan timbulnya berbagai masalah ekologi perkotaan. Salah satunya adalah masalah terkait dengan air dan pengelolaan sumber daya air (SDA), khususnya dalam penyediaan air bersih; pengendalian genangan, rob, dan banjir; pengelolaan limbah cair atau air bekas/kotor (used water); dan pengendalian ekstraksi berlebihan air tanah dalam (ATD) yang telah memperburuk kondisi laju turun muka tanah (land subsidence) di banyak tempat di wilayah DKI Jakarta.

GAMBAR1. PETAWILAYAHDKIJAKARTADANBATASADMINISTRATIFWILAYAHBESERTAPERMASALAHANLINGKUNGANYA

Cakupanlayananairbersihperpipaanyangmasihrendah,kurangdari44%,danbeban tarif air bersih perpipaan yang juga relatif sangat tinggi, telah mendorong terjadinya eksploitasiterhadapcadanganATD(deepgroundwater)secaraberlebihanolehbanyak entitas bisnis dan usaha di DKI Jakarta. Kondisi ini terutama terjadi pada saat sebelum keluarnya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 17 tahun 2010 tentang Pajak Air TanahdanPeraturanGubernurDKIJakartaNo.37tahun2009tentangNilaiPerolehan AirsebagaiDasarPengenaanPajakPengambilandanPemanfaatanAirBawahTanah. Regulasi tersebut terkait dengan upaya mengendalian eksploitasi ATD melalui mekanisme pajak dan izin pembatasan pengambilannya. Penurunan muka tanah yang sangat tinggi terus terjadi hampir pada sebagian besar wilayah DKI Jakarta yang salah satunyadipicudandipercepatolehkegiatanekploitasiATDsecaraberlebihan.

(SUMBER:DINASPERTAMBANGANDKIJAKARTA,2001)

GAMBAR2. PETAPENURUNANMUKATANAHDIDKIJAKARTAPERIODE19821999DANPREDIKSIMUKAAIRLAUTTAHUN2050

Rendahnya cakupan layanan air bersih perpipaan ini disebabkan oleh beberapa factor. Diantaranya karena semakin terbatasnya ketersediaan air baku untuk dapat diolah menjadi air bersih dan tingkat kebocoran dan kehilangan air (NRW/UFW) yang masih tinggi. Keterbatasan air baku ini terjadi dikarenakan 13 sungai/kali (berserta 76 anak sungainya) yang melewati wilayah DKI Jakarta berada dalam kondisi tercemar berat. Satusatunya badan air berupa sungai/kali yang masih dimanfaatkan oleh PAM Jaya sebagai sumber air baku hingga saat ini hanya Kali Krukut pada bagian hulu saja. Keadaan ini sungguh ironis mengingat keberadaan 13 sungai yang siasia sehingga tidak dapat dimanfaatkan airnya sebagai sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat ibukota. Keterbatasan airbaku ini menempatkan DKI Jakarta, menjadi sangat bergantung pada suplai air baku dan air bersih dalam bentuk air curah (bulk treated water) untuk keperluan air bersih dari luar wilayah DKI Jakarta. Besarnya supplai air dari luar wilayah DKI Jakarta ini mencapai 97,8% dimana 83,43%

berasal dari Waduk Jatiluhur, Jawa Barat dan 14,37% dari Cisadane di Tangerang, Banten.

TABLE1. PERHITUNGANPERKIRAANKONDISINERACAAIR(SEMENTARA)DKIJAKARTA20102025

No.

PARAMETERPERENCANAAN

SATUAN 2010 2015 12.333 80*)

TAHUN 2020 13.272 85 2025 14.258 100

1 2

JumlahPendudukTotal(1.000) TargetCakupanLayananAirBersih/Minum Perpipaan BATASMAKSIMUMPENGAMBILANAIRTANAH TotalPendudukTerlayani(1.000) TingkatKonsumsiAirBersihDomestik KebutuhanAirBersihDomestik KebutuhanNonDomestik NonRevenueWater(NRW) TotalKebutuhanAirBersih TotalKebutuhanAirBaku TotalKapasitasProduksiPAMJaya SuplaiAirBersihCurahdariTKRTangerang DEFISITAIR(AIRBAKU&AIRBERSIH)

Jiwa %

11.437 70

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

% Jiwa L/org/hari L/dt L/dt % L/dt L/dt L/dt L/dt L/dt

30 8.006 160 14.826 4.892 40 27.605 28.985 19.328 2.800 6.857

20 9.866 175 19.983 6.594 35 35.879 37.673 21.828 2.800 13.045

15 11.945 200 27.650 9.125 30 47.808 50.199 21.828 0 28.370

0 14.258 200 33.005 10.892 25 54.871 57.614 21.828 0 35.786

Sumber:FirdausAli,2010

Fungsi DKI Jakarta sebagai Ibukota negara mengharuskan pemerintah daerah memiliki kemampuan dalam menyediakan dan sekaligus menjamin ketersediaan air bersih untuk berbagai keperluan dengan seminimal mungkin bergantung pada daerah lain. Penyediaan air bersih sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya air yang dimiliki secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan daya dukung (carrying capacity) lingkungan. Pemenuhan kebutuhan air yang tidak bergantung pada wilayah lain dapat mewujudkan tingkat ketahanan air (water security) yang baik bagi DKI Jakarta. Kota Singapura merupakan salah satu contoh sukses membangun ketahananairmereka. Komponenkomponen di dalam neraca air, pada dasarnya menggambarkan seberapa besar potensi sumber daya air yang dimiliki DKI Jakarta. Beberapa potensi sumber daya air alternatif baru yang dapat dimanfaatkan adalah air dari hasil pengolahan kembali air bekas/limbah (used water). Air bekas yang telah diolah (reclaimed used water) kemudian dapat dimanfaatkan menjadi alternatif tambahan air baku untuk keperluan air bersih, pemadaman kebakaran, dan untuk penggelontoran sistem sanitasi (flushing water). Selain itu, semakin berkembangnya upaya memanen air hujan (rainwater harvesting) al ini akan dapat membantu sebagai bagian dari upaya

pengendalian banjir/genangan dan sekaligus untuk meningkatkan cadangan air baku saat musim kemarau. Reclaimed Used water dan rainwater harvesting adalah bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan ketahanan air Provinsi DKI Jakarta sebelum pilihan untuk mengolah air laut (seawater) melalui proses desalinasi membrane (SWRO)dijadikanalternatifterakhir,karenapertimbanganbiayaenergi. Dengan melihat pertumbuhan kota dan besarnya potensi bencana ekologi yang ada, ketahanan air di wilayah DKI Jakarta ini haruslah dibangun dan ditingkatkan dengan menekankan pada aspek konservasi dan perlindungan terhadap cadangan air tanah dalam (ATD) yang merupakan salah satu faktor krusial bagi keberlanjutan kota pinggir pantai yang sangat rentan terhadap resiko naiknya muka air laut akibat dampak dari pemasanglobaldanperubahaniklim. Penyediaan air bersih sebaiknya diarahkan kepada upaya pemanfaatan potensi SDA yang ada dimiliki secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan. Pemenuhan kebutuhan air yang tidak bergantung pada wilayah lain dapat mewujudkan tingkat ketahanan air (water security) yang baik bagi DKI Jakarta. Tingkat ketahanan air suatu kawasan sangat ditentukan oleh kemampuan kawasan tersebut dalam menjaga keseimbangan antara peningkatan kebutuhan (demand) dan kemampuan penyediaan air (supply) secara berkelanjutan dan menyeluruh. Dalam konsep Neraca Air (water balance), keseimbangan tersebut dapat diperoleh dengan memperhatikan faktorfaktor input dan output dalam suatu sistem. Oleh karena itu, komponenkomponendidalamneracaairperludikajisecaraseksamadancermat. Hasilkajianyangmenyangkutkondisineracaair(waterbalance)sangatesensialdalam menentukan tingkat ketahanan air (water security) bagi DKI Jakarta. Kajian ini mendesak untuk dilakukan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dan nyata tentang kondisi ketersediaan (availability), kebutuhan (demand), kemampuan penyediaan (supply) dari masingmasing komponen neraca air (air permukaan, air tanah, air hujan, air bekas/limbah, dan gambaran potensi alternatif pemanfaatan air asin/laut/payau) yang ada untuk mendukung perkembangan atau pertumbuhan kota ini ke depan. Tidak hanya masyarakat luas dan pemerintah yang berkepentingan, tetapi pelaku bisnis (property dan utilitas) akan sangat terpengaruh dalam upaya mengembangkan dan sekaligus menjamin keberlanjutan aktifitas bisnis mereka. Kota kota besar di luar negeri yang berhasil tumbuh menjadi kota yang nyaman, sehat, produktif dan aktraktif terbukti karena ada dukungan yang kuat dan signifikan dari sistem neraca air yang seimbang yang didukung dengan konsep pengelolaan yang terpadudanberkelanjutan.

II.

MAKSUDDANTUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendalami dan mengevaluasi seluruh komponen neraca air yang terdapat dalam sistem sumber daya air di Provinsi DKI Jakarta. Neraca air ini terutama dikaitkan dengan kecenderungan peningkatan kebutuhan terhadap airbersih dan tentunya juga air baku yang terus terjadi dan perlu upaya pemenuhannya secara sistemik, terpadu, dan berkelanjutan dalam rangka membangundanmemperbaikitingkatketahananair(watersecuritylevel)ProvinsiDKI

Jakarta menuju tahun sasaran 2030. Hal ini sejalan dengan RTRW Provinsi DKI Jakarta 20112030 yang disahkan oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta pada 24 Agustus 2011 lalu untuk menjadi Peraturan Daerah No. 1 tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2011 2030. Hasil kajian ini kemudian akan dituangkan dalam suatu buku yang berjudul Menata Siklus Air Jakarta: Membangun Ketahanan Air Ibukota 2030; Melalui Pendekatan Biru, Hijau dam Bersih Kota Kita. Buku ini merupakan buku pertama yang pernah disusun tentang permasalahan air dan sumber daya air ibukota NKRI dan akan berisi ulasan terkait dengan tantangan serta peluang untuk memperbaiki atau menata dan sekaligus membangun sistem ketahanan air Jakarta (Jakarta Water Security Development) serta bagaimana Jakarta menuju tahun 2030 yang akan melibatkan banyakpakarterkait.

GAMBAR3. CONTOHCOVERBUKUMENATASIKLUSAIRJAKARTA

Walaupun akan ditulis dengan dengan gaya ilmiahpopuler, buku ini diarahkan akan menjadi referensi bagi banyak pihak mulai dari generasi muda dan pelajar, pelaku bisnis atau sektor dunia usaha, penyusun kebijakan, lembaga penelitian/pengkajian, dan pemerintah (pusat dan daerah) hingga kelembaga asing atau institusi internasional. Sasaran strategis dari buku ini adalah generasi muda, pelajar, dan mahasiswayangdiharapkanakandapatsepenuhnyamemahamipersoalanair,sumber daya air, dan lingkungan yang sedang dan akan dihadapi oleh ibukota NKRI yang kita cintai ini sehingga menggugah kesadaran kolektif anak bangsa ini untuk memberikan kontribusinyatauntukmelindungiair,sumberdayaair,danlingkunganJakarta.

III.

Untuk efektifitas penyampaian pesan dan memiliki daya gugah tinggi, buku ini direncanakan akan dilengkapi dengan video animasi tentang simulasi masalah air, sumber daya air, dan lingkungan di DKI Jakarta dan visi strategis membangun tata air yang berkelanjutan dan terpadu menuju tahun 2030. Khusus untuk kalangan pelajar SD dan TK buku ini akan dilengkapi dengan komik animasi yang akan menarik mereka untukmengetahuipesanpesanstrategisdalambukuutamanya. OBYEKTIFDANSASARANSTRATEGIS Hasil kajian ini akan memetakan kondisi neraca air yang ada saat ini dan memberikan alternatif penanganan yang harus dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan berkelanjutan dari berbagai aspek untuk dapat secara sistematis dan bertahap memperbaiki dan meningkatkan tingkat ketahanan air (water security) DKI Jakarta dengan tidak lagi tergantung dan terpengaruh pada suplai air baku dari luar wilayah DKIJakarta. Lebih rinci lagi, sasaran dan keluaran yang diharapkan dari kegiatan kajian strategisini diantaranyaadalahsebagaiberikut: a) Teridentifikasinya besaran kebutuhan (demand) air bersih perkotaan di Wilayah DKIJakarta. b) Teridentifikasinya besaran dari masingmasing sumber air bersih yang saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat maupun oleh sektor dunia usaha dan industri yang adadiwilayahDKIJakartadananalisisterhadaptingkatkeberlanjutannya. c) Tersusunnya suatu neraca air (water balance) Provinsi DKI Jakarta yang lebih akurat dan terkini dengan mencermati kondisi pengembangan dan pembangunan kota. d) Dihasilkannya rekomendasi strategis terkait dengan rencana pengembangan dan pemanfaatan potensi masingmasing sumber air secara hirarkis dengan memperhatikan aspek keberlanjutan pemanfaatannya dengan resiko lingkungan yangsekecilmungkin. e) Teridentifikasinya besaran potensi cadangan sumber daya air tanah dalam (deep groundwater)untukdapatmemastikankapasitasamanpengambilan/pemanfaatan (kapasitas ekstraksi amannya) dalam rangka mendukung tingkat ketahan air ProvinsiDKIJakarta. f) Dihasilkannya suatu peta spatial interaktif tentang kondisi tingkat ketahanan air (watersecurityconditionlevel)bagi5wilayahadministratifyangadadiProvinsiDKI Jakarta yang akan dijadikan sebagai media informatif bagi pimpinan di DKI Jakarta terkaitdengantingkatketahananairdiDKIJakarta. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya buku terkait dengan kondisi Neraca Air dan Strategi Perbaikan dan Peningkatan Ketahanan Air DKI Jakarta menuju horizon 2030 yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintah dan keputusan strategis bagi pelaku bisnis dan dunia usaha dalam rangka pengembangan bisniskedepan.

IV.

METODOLOGIDANPENDEKATAN

Secara umum, metoda yang akan digunakan dalam kegiatan kajian strategis ini secara berurutan adalah berdasarkan studi kepustakaan, pengumpulan data dan termasuk datapendukung,melakukantelaah(review)dananalisisterhadapkomponenneracaair yang ada, melakukan proyeksi besaran kebutuhan (demand projection), melakukan survaidanpengukuranlapangansecararepresentatif,melakukankegiatanpengolahan data, analisis dan sintesis, kemudian membuatkan rumusan strategi, dan kesimpulan sertarekomedasikebijakanterkaitdengantingkatketahananair(watersecuritylevel). Kegiatan pendukung yang sangat menentukan akan keberhasilan kegiatan kajian ini diantaranya adalah berupa rangkaian kegiatan Focus Group Discusion (FGD) dengan parapakarterkaitdansegenappemangkukepentinganyangada.
SELESAI BUKU MENATA SIKLUS AIR JAKARTA: MEMBANGUN KETAHANAN AIR JAKARTA 2030

MULAI
PERSIAPAN: METODOLOGIDANRENCANAKERJA PENGUMPULANDATASEKUNDER REVIEWSTUDITERDAHULUDANSTUDITERKAIT KUNJUNGANDANPENGAMATANLAPANGAN

PELAKSANAANKAJIAN: PENGUMPULANDATAPRIMER(PENGAMATAN,SURVEI,DANPENGUKURAN)TERKAITPOTENSIAIR PERMUKAAN,AIRHUJAN,AIRBEKAS,DANAIRTANAH REVIEWKOMPONENNERACAAIRPROVINSIDKIJAKARTA

PENGOLAHANDANANALISISDATA: MELAKUKANPROYEKSIJUMLAHPENDUDUKDANKEBUTUHANAIR MENGHITUNGPOTENSIKETERSEDIAANAIRPERMUKAAN,AIRHUJAN,AIRBEKAS,DANAIR TANAHYANGAMANUNTUKDIMANFAATKANDIDKIJAKARTA MENGHITUNGKONDISINERACAAIRMAKRODKIJAKARTA

PENYAJIANHASILDANREKOMENDASISTRATEGIS NERACAAIRPROVINSIDKIJAKARTAHINGGA2030 MENGHITUNGTINGKATKETAHANANAIRPROVINSIDKIJAKARTA HINGGA2030 PETASPASIALKETAHANANAIRPROVINSIDKIJAKARTA

DISKUSILAPORAN & KONSEPBUKU

GAMBAR4.DIAGRAMALIRPELAKSANAANPEKERJAANKAJIAN

Kajian ini dilakukan menggunakan pendekatan teknis, survei dan proyeksi dinamis terhadap nilainilai kuantitatif dan kualitatif. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dengan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan air perkotaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pegumpulan data merupakan salah satu tahapan kegiatan yang penting dilakukan karena data yang tersedia dan diperoleh, khususnya terkait dengan aspek hidrologi dan hidrogeologi akan sangat menentukan besaran kuantitatif potensi SDA yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang aktifitas danpembangunankotainisetidaknyauntuk20tahunkedepan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, pengumpulan data primer dan data pendukung, review atau telaah ulang dan melakukan analisa terhadap komponen neraca air yang ada, survei dan pengukuran atau pengamatan lapangan secara representatif untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan mewakili kondisi sesungguhnya. Data yang diperoleh selanjutnya diolah, dianalisis dan sintesis dengan menggunakan berbagai persamaan yang sesuai untuk mendapatkan proyeksi ketersediaan dan kebutuhan air di wilayah Provinsi DKI Jakarta hingga 20 tahun yang akan datang. Selanjutnya, hasil analisis ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan air perkotaan ini akan digunakan untuk menyusun neraca air di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hasil penyusunan neraca air ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimanatingkatketahananairuntuk20tahunkedepan. Perhitungan neraca air melibatkan dua komponen utama yaitu persediaan air dan penggunaan air. Potensiketersediaan air di wilayah DKI Jakarta yang meliputi sumber sumber air dinamis (sungai/kali), sumber air statis (danau/waduk/situ), potensi air tanah (tertekan/tidak tertekan), potensi air bekas perkotaan yang dapat diolah menjadi air bersih, dan air dari sumber lain seperti air impor (berupa bulk treated water) dan air hasil filtrasi membrane terhadap air dengan tingkat salinitas tinggi (payaudanasin).Selanjutnya,kebutuhanairperkotaandihitungberdasarkanberbagai kebutuhan yang terdapat di DKI Jakarta seperti kegiatan domestik, komersial, industri, institusional, sanitasi perkotaan, pemadam kebakaran dan penggunaan lainnya. Neraca air dihitung dengan mengurangi jumlah air yang tersedia dengan air yang dibutuhkan. Hasil dari perhitungan neraca air akan menunjukkan kondisi ketersediaan air yang surplus atau defisit. Untuk dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini dengan baik, tepat waktu dan sasaran sesuai dengan keluaran (output) akhir yang diharapkan, maka strategi yang dilakukan adalah dalam menyiapkan metodologipelaksanaankajian. V. TENAGAAHLIYANGTERLIBAT Tenagaahliprofessionalyangterlibatdalampelaksanaankajiandanpenyusunanbuku neracaairdanketahananairDKIJakartainiadalahtenagasenioryangberasaldariITB, IPB, dan UI yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam bidang perencanaan kota, pengelolaan sumber daya air, hidrogeologi, hidrologi, teknik lingkungan, pemodelanneracaair,dantenagapendukunglain.BerikutiniadalahbeberapaTenaga Ahli yang akan terlibat penuh dalam kegiatan yang akan berlangsung selama lebih kurang5bulan.

Dr. Ir. Firdaus Ali, MSc. (Teknik Lingkungan UI & IWI) Prof. Dr. Lambok Hutasoit, MSc. (Hidrogeologi ITB) Dr. Ir. Nyoman Suwartha, MSc. (Hidrologi Hokkaido Univ.) Ir. Lastyo Kuntoaji, MCP (Teknik Lingkungan ITB & MIT) Ir. Evy Novita, MS. (Teknik Lingkungan ITB & Damstat)

Ketua Team Anggota Anggota Anggota Anggota

VI.

Seluruh tenaga ahli profesional diatas akan didukung oleh tenaga pendukung berupa asisten tenaga ahli dan operator lapangan dan ahli GIS dan CAD dalam bidang sumber dayaairperkotaan. JANGKAWAKTUPELAKSANAAN Kegiatan kajian akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan termasuk penulisan buku sistem neraca dan ketahanan air Jakarta 2030 yang kemudian siap untuk diterbitkan dan didesiminasi kepada pemerintah, dunia usaha atau pelaku bisnis, organisasi non pemerintah, lembaga penelitian dan pengkajian, perguruan tinggi, sekolahsekolah danlembagaasingyangadadiIndonesia.KegiataniniakandilaksanakanawalOktober 2012dandiharapkanselesaipadaakhirFebruari2013.
TABEL2. JADWALKEGIATANKAJIANDANPENYUSUNANBUKU NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 KEGIATAN REVIEWREFERENSITERKAIT PENELITIANLAPANGAN&LAB PENGOLAHANDATA&ANALISA PERHITUNGANNERACAAIR PERHITUNGANTINGKAT KETAHANANAIR PENULISANLAPORAN PENYUSUNAN/PENULISANBUKU PELUNCURANBUKU BULAN(20122013)
OKTOBER 1 2 3 4 NOVEMBER 1 2 3 4 DESEMBER 1 2 3 4 1 JANUARI FEBRUARI 2 3 4

VII. RENCANAANGGARAN Biaya: Biayapersonil Rp. 175.000.000 Biayaoperasional&administrasipendukung Rp. 50.000.000 Biayainvestigasi/pengukuranlapangan Rp. 250.000.000 Biayasamping,analisalab,danpengolahandata Rp. 50.000.000 Biayapenyusunanlaporandanpenulisannaskahbuku Rp. 30.000.000 Biayapencetakanbuku(1.000copyxRp.70.000/copy) Rp. 70.000.000 Biayapeluncuranbuku Rp. 50.00.000 Biayalainlain Rp. 50.000.000 TOTAL Rp. 725.00.000 (Tujuhratusduapuluhlimajutarupiah)

Sumber Pendanaan: IndonesiaWaterInstitute(IWI) Rp. 50.000.000 SponsorshipKomersialKorporasi/Lembaga Rp. 500.000.000 DonasikorporasimelaluibantuanCSR Rp. 175.000.000 TOTAL Rp. 725.000.000 (Tujuhratusduapuluhlimajutarupiah) Sebagai bentuk apresiasi dari dukungan finansial yang diberikan oleh donator, simpatisan, dan pelaku bisnis yang ingin menjadi bagian dari masa depan ibukota DKI Jakarta yang lebih baik dari yang sedang kita hadapi saat ini dan sebagai legacy kita kepada anakcucu kita sebagai generasi penerus peradaban kita ini, nama lembaga atau instansi pendukung beserta logo perusahaan kontributor atau penyumbang akan ada pada lembaran apresiasi yang disediakan pada buku. Ucapan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan juga akan dituliskan pada kata pengantar yang akan diberikan oleh Penerbit, Team Penulis, dan Gubernur DKI Jakarta. Buku akan ditulis dengan gaya jurnalis semi ilmiahpopuler yang dibantu oleh tenaga penulis professional. Buku ini akan juga diterbitkan secara terbatas dalam edisi English yang akandicetakdengankualitasterbaik. VIII. POLAPARTISIPASI Terkait dengan kegiatan strategis ini, IWI mengundang partisipasi atau peran serta seluruh pemangkukepentingan terkait dengan masa depan ibukota DKI Jakarta ini dalam bentuk dukungan pendanaan yang dibutuhkan untuk kegiatan strategis ini besertabeberapakegiatanturunannyademimemperbaikidansekaligussebagaiupaya kolektif kita untuk membangun sistem ketahanan air (water security) ibukota NKRI ini demimasadepankitabersama. Partisipasi Pertama adalah berupa donasi dalam bentuk sumbangan finansial dalam jumlah minimum Rp. 10 juta rupiah yang akan kami kompensasikan dalam bentuk ucapanterima kasihsebagaitandaapresiasidalamlembarankhususyangberisidaftar donator serta undangan pada saat peluncuran buku yang akan diliputi oleh media cetak, elektronik, dan online. Donasi tersebut dapat dikirimkan langsung ke rekening bank Indonesia Water Institute (IWI) di Bank BRI KCP TB. Simatupang, Jakarta Selatan dengan No Account # 207501000073305 dengan mencantumkan katakata Buku AirJakarta2030. Partisipasi Kedua adalah berupa kerjasama sponsorship dengan sistem imbal jasa dimana pihak sponsor disamping mewujudkan kepeduliannya terhadap masa depan ibukota yang kita cintai sekaligus mendapatkan kesempatan promosi dengan jangkauan pembaca yang sangat luas dari berbagai lapisan masyarakat pembaca buku dengan perangkat turunannya. Kerjasama sponsorship ini dikemas dalam rincian paketpaketsebagaiberikut:

A. PAKETPLATINUMSEBESARRP.150.000.000, Paketinimemberikanapresiasidankompensasipadapihaksponsorberupa pemasangan: Logoukuran40x60mmdicoverhalamanbelakangluarbuku 5Copibukuedisiluxdan10copiedisibiasa. Profilkorporasiukuran1halamanberwarnapenuh(fullpagecolor)dalambuku 1spacetayangselama1tahundiwebindonesiawaterinstitute.org logodipaperbagdanbackdroppadasaatpeluncuranbuku spandukdanumbulumbulpadaacarabooklaunching. B. PAKETGOLDSEBESARRP.100.000.000, Paketinimemberikanapresiasidankompensasipadapihaksponsorberupa pemasangan: Logoukuran25x40mmdicoverhalamanbelakangluarbuku 3Copibukuedisiluxdan5copiedisibiasa. Profilkorporasiukuran1/2halamanberwarnadalambuku 1spacetayangselama1tahundiwebindonesiawaterinstitute.org logodipaperbagdanbackdroppadasaatpeluncuranbuku spandukdanumbulumbulpadaacarabooklaunching. C. PAKETSILVERSEBESARRP.50.000.000, Paketinimemberikanapresiasidankompensasipadapihaksponsorberupa pemasangan: Logoukuran40x60mmdicoverhalamanbelakangdalambuku 1Copibukuedisiluxdan3copiedisibiasa. Profilkorporasiukuran1/4halamanberwarna(fullpagecolor)dalambuku 1spacetayangselama1tahundiwebindonesiawaterinstitute.org logodipaperbagdanbackdroppadasaatpeluncuranbuku spandukdanumbulumbulpadaacarabooklaunching. C. PAKETUTAMASEBESARRP.25.000.000, Paketinimemberikanapresiasidankompensasipadapihaksponsorberupa pemasangan: Logoukuran25x40mmdicoverhalamanbelakangdalambuku 1Copibukuedisiluxdan3copiedisibiasa. Profilkorporasiukuran1/4halamanhitamputi(B/W)dalambuku 1spacetayangselama1tahundiwebindonesiawaterinstitute.org logodipaperbagdanbackdroppadasaatpeluncuranbuku.

Apapun paket donasi dan kerjasama sponsorship yang diberikan oleh korporasi atau entitas sesungguhnya ini menunjukan perhatian dan komitmen yang tinggi untuk membentu menyelamatkan ibukota NKRI ini dari persoalan yang terkait dengan air, sumber daya air, dan lingkungan secara keseluruhan. Bukti peranserta yang diberikan akan abadi terpatri dalam buku yang akan didistribusikan dan dibaca oleh hamper sebagian besar masyarakat di DKI Jakarta maupun sebagai referensi bagi masyarakat luasdiIndonesiamaupundiluarnegeri.

IX.

PENUTUP Buruknya kondisi pengelolaan sumber daya air di DKI Jakarta tidak saja disebabkan olehtekanandariperubahantataruangwilayahdalamkota dandidaerahhulu,tetapi juga dipicu oleh peningkatan beban populasi yang sangat disayangkan sebagian besar diantara masyarakat kita masih berlaku primitif dalam menjaga dan memelihara sumberdayayangsangatvitaltidakhanyabagikehidupantetapibagikeberlangsungan ekosistemdanduniabisnis. UntukmenatakondisineracaairdantingkatketahananairibukotaNKRIinidiperlukan kesadaran dan dukungan semua pihak dan terutama adalah pemilik modal dan pelaku bisnisdiDKIJakartaini.Partisipasidanperansertaduniausahadalambentukbantuan finansialuntukmendukungkegiatanstrategisinisangatmenentukanarahpenanganan masalahairdansumberdayaairdiJakartasaatinidankedepan.Kamiparapakar,baik dari dunia akademisi maupun para peneliti dan perencana professional akan dapat memberikanyangterbaikdarikegiataninitentunyakarenadukungansemuapihak. oooOooo
NOTE:

TETANGINDONESIAWATERINSTITUTE(IWI):WWW.INDONESIAWATERINSTITUTE.ORG
IWI DIDIRIKAN AWALNYA PADA TAHUN 2007 OLEH DR. IR. FIRDAUS ALI, MSC. SETELAH BENCANA BANJIR BESAR MELANDA IBUKOTA JAKARTA DAN JAKARTA MULAI DIHADAPKAN PADA KRISIS AIR YANG MAKIN SERIUS. DALAM WAKTU BERSAMAAN HAMPIR SELURUH WILAYAH INDONESIA DIHADAPKAN PADA KRISIS AIR, SUMBER DAYA AIR, DAN LINGKUNGAN (BANJIR, KEKERINGAN, DAN PENCEMARAN TERHADAP BADANBADAN AIR KITA). IWI SAAT INI SUDAH
DIKENAL DAN JADI MITRA BEBERAPA LEMBAGA KAJIAN SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN INTERNATIONAL.

SEBAGAI KONTRIBUSI NYATA IWI UNTUK MEMBANTU MENCARIKAN SOLUSI TERHADAP MASALAH TERSEBUT DIATAS, IWI MENGAMBIL PRAKARSA DAN INISIATIF TEROBOSAN MULAI DARI GAGASAN KONSEP TEROWONGAN MULTI FUNGSI MPDT, SPAM JATILUHUR, KAJIAN DAERAH RAWAN AIR, PENGENDALIAN EKSTRAKSI AIR TANAH DALAM, USULAN MEMBANGUN FASILITAS LINGKUNGAN TERPADU DI TELUK JAKARTA, PENATAAN KAWASAN KOTA TUA DAN KALI BESAR JAKARTA SAMPAI PADA INISIATIF AIR BERSIH UNTUK DAERAH KUMUS DAN MISKIN (KUMIS) PERKOTAAN DI JAKARTA.

TAHUN 2011 LALU IWI BERINISIATIF DAN BEKERJASAMA DENGAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA, DEWAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI DKI JAKARTA, UNIVERSITAS INDONESIA, DAN INSTITUTE TEKNOLOGI BANDUNG UNTUK MELAKUKAN PENGUKURAN VERIFIKASI TETANG KONDISI REAL TOPOGRAFI JAKARTA RELATIF TERHADAP TINGGI MUKA AIR LAUT RATA
RATA SEBAGAI GAMBARAN NYATA TERHADAP ANTISIPASI DAMPAK TURUNNYA MUKA TANAH (LAND SUBSIDENCE) DAN NAIKNYA MUKA AIR LAUT DI WILAYAH IBUKOTA DKI JAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai