Anda di halaman 1dari 32

WISATA DESA

(Konsep dan Pengembangan)


Oleh : I Gede Ardika

Disampaikan pada seminar implementasi DMO

Labuhanbajo, 21 23 September 2011

Pembukaan UUD45
a. Tujuan Negara : merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. b. Tujuan Pemerintah : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial

c. Dasar Negara :

PANCASILA

Cita-cita Luhur Bangsa Indonesia


(TAP MPR No VII/MPR/2001

Etika Kehidupan Berbangsa


(TAP MPR No. VI / 2001)

Etika Sosial Budaya (jujur, saling menghargai, menolong, keteladanan, budaya malu) Etika Politik dan Pemerintahan (bersih, demokratis, pelayanan publik, pengunduran diri), Etika Ekonomi dan Bisnis (jujur, berkeadilan, berpihak kpd rakyat kecil), Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan (adil, tak diskriminatif, kepastian hukum), Etika Keilmuan (kreatif, inovatif, inventif, komunikatif), Etika Lingkungan (lingkungan lestari, taat tata ruang)

Global Code of Ethics for Tourism


1. Untuk membangun saling pengertian dan menghormati, 2. Untuk memenuhi kebutuhan kualitas hidup, 3. Faktor pembangunan berkelanjutan, 4. Pemakai dan pelestari Warisan Budaya, 5. Kegiatan yg menguntungkan bagi negara dan masyarakat, 6. Kewajiban bagi para pemangku kepentingan, 7. Hak azasi berwisata, 8. Kebebasan bergerak wisatawan, 9. Hak para pekerja dan pengusaha, 10. Implementasi Prinsip-prinsip Kode Etik

Tantangan Lingkungan Strategis


Konsep ekonomi dgn pertumbuhan tanpa batas: Pertumbuhan ekonomi akan memberikan kesejahteraan pertumbuhan diperoleh melalui konsumsi konsumerisme ,hedonisme mengesampingkan pemerataan, eksploitasi sumber daya alam, manusia, finansial secara berlebihan dilandasi oleh kerakusan dan ketidak jujuran.

Konsep pembangunan (development) yang hanya dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi (economic growth) tidak mencerminkan kesejahteraan secara menyeluruh / holistik (aspek spirit, aspek pemerataan)

Tourism Development
Development: continuous efforts of capacity building and empowerment to enable community sets and influences their future. Capacity building; Empowerment; Equity (local, national, regional) Sustainability; Spirituality;

1. 2. 3. 4. 5.

New Paradigm of development

Konsep Hidup dalam Keseimbangan


(UU No. 10 Thun 2009 Ttg Kepariwisataan)
TUHAN

There is a sufficiency in the World for mans need, but not for mans greed
Mahatma Gandhi

SUMBER DAYA ALAM

MANUSIA Individu Mayarakat


PENGENDALIAN

LETAK GEOGRAFIS
NAFSU, LOBA, AMARAH,
MABUK, IRI HATI, BINGUNG

Keseimbangan Dalam Diri

Definisi Kaya (sejahtera) / Miskin


Orang Kaya : Orang Miskin :

ORANG YANG TAHU ORANG YANG APA ARTINYA TIDAK TAHU APA CUKUP ARTINYA CUKUP

Norma Kepariwisataan Indonesia


INTEGRATED

Kepariwisataan berbasis masyarakat


Kepariwisataan berwawasan budaya Kepariwisataan berkelanjutan

Hidup Dalam Keseimbangan


(Falsafah Kepariwisataan Indonesia)

Keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adat istiadat,
budaya) kesejahteraan (jasmani & rokhani), kegiatan kepariwisataan tak boleh melanggar nilai-nilai luhur agama NO: prostitution, gambling, narcotics.

Keseimbangan hubungan manusia antar individu maupun dengan masyarakat (jati diri,
kebhinekaan dan persatuan, saling menghormati, tolereansi, kesetaraan, persahabatan antar bangsa, perdamaian, non diskriminatif)

Keseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan alam ( alam ciptaan Tuhan, menghargai
dan berguru pd alam, pemeliharaan, pemanfaatan, pengembangan sumber daya alam untuk generasi mendatang)

Desa Wisata ? Wisata Desa ?


Istilah : Desa Wisata ? / Wisata Desa ? Village Tourism Desa Wisata (Bhs. Inggris : hukum MD : Menerangkan Diterangkan) Wisata Desa (Bhs. Indonesia: hukum DM : Diterangkan Menerangkan) Wisata Agro, Wisata Budaya, Wisata Bahari, Wisata Ekologi dsb.

Pengertian Wisata Desa


Perjalanan yg berorientasi menikmati suasana kehidupan pedesaan kehidupan sehari-hari pedesaan dan lingkungannya yg menjadi daya tarik wisata. Saling menghormati serta memperoleh nilai tambah hidup dari budaya, tata nilai, tradisi dan lingkungan alamnya proses pembelajaran dua arah (wisatawan dan masyarakat) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Wisata, Pariwisata, Kepariwisataan


Tataran Mikro KEPARIWISATAAN Tataran Makro

PARIWISATA

WISATA

WISATAWAN

PERJALANAN

DESTINASI WISATA

JASA PARIWISATA Semua aspek Kehidupan (Multi: Disiplin & Dimensi)

PENGALAMAN DIBAWA PULANG

KUALITAS HIDUP

Kepariwisataan Multi Dimensi


Politik Keamanan Ideologi Ekonomi

Kepariwisataan

Pertahanan

Budaya
HOLISTIK

Sosial

Kepariwisataan Multi Disiplin


Dan lain-lain Kesehatan Sosiologi Ekonomi Psikologi Antropologi Arkeologi

Geografi
Transportasi Bisnis Hukum Pendidikan

Kepariwisataan

Geologi Politik Ekologi

Administrasi Publik
Teknologi

Pertanian Planologi Seni

Kepariwisataan adalah Orkestra

Undang-Undang Kepariwisataan
(UU N0.10, 2009)

Konsideran
a. . b. bahwa kebebasan melakukan perjalanan dan memanfaatkan waktu luang dalam wujud berwisata merupakan bagian dari hak asasi manusia. c. ........................... d. bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan lokal, nasional, dan global

Prinsip Penyelenggaraan Kepariwisataan


Undang-Undang Kepariwisataan (UU N0.10, 2009)

1. Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara Tuhan Yang Maha Esa, hubungan atara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan; 2. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal; 3. Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas;

Prinsip Penyelenggaraan Kepariwisataan


Undang-Undang Kepariwisataan (UU N0.10, 2009)

1. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup; 2. Memberdayakan masyarakat setempat; 3. Menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku kepentingan; 4. Mematuhi Kode Etik Kepariwisataan Dunia dan kesepakatan internasional di bidang pariwisata, 5. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan Pembangunan Kepariwisataan


Undang-Undang Kepariwisataan (UU N0.10, 2009)

a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, b. meningkatkan kesejahteraan rakyat, c. menghapus kemiskinan, d. mengatasi pengangguran, e. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, f. memajukan kebudayaan, g. mengangkat citra bangsa, h. memupuk rasa cinta tanah air, i. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, j. mempererat persahabatan antar bangsa.

Paradigma Baru Pembangunan Kepariwisataan

Permasalahan (1)

Masyarakat Indonesia sebagian terbesar masih tergantung dari pertanian petani dan nelayan Pada umumnya mereka tinggal di perdesaan Fasilitas infrastruktur yg masih sangat minim

Permasalahan (2)

Penghasilan petani / nelayan semakin menurun (kebijakan ceiling price) Harga-harga kebutuhan lainnya meningkat Petani / nelayan cenderung makin miskin

Permasalahan (3)
Kecenderungan terjadinya urbanisasi Banyak petani / nelayan yg mencari pekerjaan antar waktu ke kota-kota untuk menutupi kebutuhan hidup Kalangan generasi muda yg mengecap pendidikan lebih tinggi cenderung meninggalkan desa

Permasalahan (4)
Kebanggaan menjadi orang desa menurun, Nilai-nilai luhur yg hidup di pedesaan semakin luntur (kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan) Adat istiadat, tradisi, budaya pedesaan kehilangan generasi penerus.

Kriteria Dasar Pengembangan Wisata Desa


Keberadaan daya tarik : desa memiliki daya tarik,
paling sedikit berdekatan dengan suatu daya tarik yg sdh terkenal, dapat dikaitkan dgn paket perjalanan yg sdh ada.

Memiliki akses fisik dan akses pasar Memiliki potensi kemitraan Adanya motivasi dan antusiasme masyarakat Tersedianya fasilitas umum minimal

Lingkup Wisata Desa


Alam: gunung, lembah, hutan, tebing, bentang alam, flora & fauna, taman laut sekedar menikmati sport aktif. Budaya: peninggalan sejarah, adat istiadat, tradisi, kehidupan sehari-hari, karya arsitektur, benda-benda dll Saujana: karya budaya (benda) yang menyatu dgn bentang alam.

Prinsip Perencanaan Wisata Desa


Perhatikan karakteristik lingkungan setempat, Dampak negatif ditekan sekecil-kecilnya Materi yg digunakan sesuai dgn lingkungan setempat, Bahan-bahan operasional yg ramah lingkungan (recycle) Perhitungkan daya dukung (ini bukan mass tourism)

Prinsip Keterlibatan Masyarakat Desa


Menjadi pelaku kegiatan kepariwisataan Menjadi pemilik langsung / tak langsung Kepemilikan atas tanah tidak dialihkan Prinsip kemitraan adalah untuk pemberdayaan masyarakat Kemanfaatan sebesar-besarnya untuk masyarakat Pelestarian budaya, tradisi dan lingkungan (memperkuat organisasi sosial masyarakat)

Jenis Usaha Pariwisata Desa


Akomodasi (pondok wisata boutique) Makanan & Minuman (restoran, caf) Atraksi (kehidupan desa, lingk.alam) Pemandu Wisata (lokal, asing) Cendera mata (unik, khas setempat) Pelajaran menari (pakaian, dokumentasi) Pelajaran memasak (resep, bahan) Pelajaran melukis, batik, kerajinan dll

MANFAAT WISATA DESA


Meningkatnya infrastruktur desa Meningkatnya kualitas pemukiman Meningkatnya penghasilan Meningkatnya kualitas SDM Meningkatnya wawasan masyarakat Menurunnya urbanisasi

Meningkatnya kesejahteraan rakyat

Pola Manajemen Pengembangan Wisata Desa


Collaborative Type Management (Pola Manajemen Kolaborasi Koperasi) 1. Masyarakat, 2. Usaha Pariwisata, 3. Pemerintah,
Secara bertahap peran Pemerintah, Usaha Pariwisata makin berkurang sejalan dengan makin meningkatnya kemampuan masyarakat desa

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai