Anda di halaman 1dari 5

kurikulum

Senin, 01 November 2010

perbedaan kurikulum thn 1975 dan 1984

A. KURIKULUM 1984 Kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar dengan kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran.Hal ini terjadi karena berkesesuaian suasana pendidikan di LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. 1.Keuntungan kurikulum 1984 Murid tidak terbebani oleh materi pelajaran. Siswa aktif, kreatif, inovatif dan dapat memecahkan masalah. Sosialisasi siswa terhadap lingkungan disekitarnya sangat bagus.

2.Kerugian kurikulum 1984 Memerlukan fasilitas yang lebih lengkap, untuk menunjang kreatifitas anak.

Hanya efektif pada kelas kecil (kelas dengan jumlah siswa max 30 siswa).

C. CIRI-CIRI KURIKULUM 1. Ciri-ciri kurikulum 1984: Berorientasi kepada tujuan instruksional. Sebelum memilih atau menentukan bahan ajar,yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Alat peraga

sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan Penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret,semiabstrak,dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan, dari sederhana menjadi ke kompleks. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Contoh satuan pelajaran 1984

SATUAN PELAJARAN

Mata pelajaran : . . . Kelas Catur wulan Pertemuan :... :... :...

I. II. III. mengajar IV.

Tujuan Instruksional umum Tujuan Instruksional khusus Kegiatan belajar

Metode pembelajaran dan media pembelajaran V. VI. Evaluasi Penilaian

Penjelasannya: I. Tujuan Instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara umum. Contoh: Siswa dapat menjumlahkan bilangan cacah dengan benar. II. Tujuan Instruksional khusus adalah Tujuan pembelajaran dapat dicapa secara khusus oleh setiap individu/siswa, Contoh: Siswa di harapkan dapat menjumlahkan bilangan dua angka. III. Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa di dalam kelas saat proses belajar sedang berlangsung. Contoh: Seorang guru yang sedang menerangkan pelajaran di depan kelas dan murid yang sedang mendengarkan serta

memahami materi yang sedang disampainkan oleh guru. IV. Metode pembelajaran adalah metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Contoh: Ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi. V. Media pembelajaran adalah Alat peraga yang digunakan dalam kegiatan belajar. Contoh: Peralatan yang terdapat di dalam Laboratorium kimia. VI. Evaluasi adalah Guru memberikan tes kepada siswa secara tertulis ataupun lisan yang tujuannya untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran yang diberikan. VII. Penilaian adalah Kegiatan pengumpulan informasi hasil belajar siswa untuk menetapkan apakah siswa telah menguasai kompetensi yang ditentukan oleh kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai