Anda di halaman 1dari 3

PERTUMBUHAN MIKROALGAE (Nitzchia closterium) DENGAN PERLAKUAN PUPUK Sri Amini Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan

Bioteknologi Kelautan Perikanan Jakarta 2008

ABSTRAK Mikroalgae jenis Nitzchia closterium merupakan tumbuhan sel tunggal dari laut yang termasuk kelas Bacillariophyceae yang umumnya disebut kelas diatoms. Dari kelas ini umumnya digunakan sebagai pakan larva biota laut. Penelitian pertumbuhan Nitzchia closterium telah dilakukan dilaboratorium Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan-Jakarta. Mikroalgae Nitzchia closterium dikultur dengan menggunakan air laut 25 ppt, intensitas cahaya 1500 lux , suhu ruangan terkontrol 25 o c dengan perlakuan penambahan 3 jenis pupuk: Yaitu 1). Pupuk conwy, 2) pupuk teknis dan 3) pupuk soil ekstrak (pupuk tanah). Dari tiga jenis pupuk tersebut diatas nilai tertinggi pertumbuhan terdapat pada perlakuan penambahan pupuk teknis = log 7,3 sel/ml , kemudian perlakuan pupuk tanah = log 6,7 dan pupuk conwy =log 6,3 sel/ml masing masing pada umur 7 hari pemeliharaan. terkontrol pada suhu 25 o C dengan intensitas cahaya 1500 lux. Sebagai perlakuan diberikan 3 jenis pupuk yaitu 1. Larutan pupuk Conwy sebagai kontrol (Amini,2005), 2. Pupuk teknis terdiri dari Urea 150 ppm, TSP 30 ppm dan ZA 30 ppm ( Kadek,1999; Sapto,2003; Adhikari 2004) dan 3. Pupuk soil ekstrak (ekstrak tanah). Masing-masing kultur dan perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Komposisi pupuk Conwy : Larutan A Dilarutkan 100,0 g NaNO3, 20,0 g NaH2PO2.2H2O, 45,0 g Na-EDTA, 33,6 g H3BO3, 0,78 g FeCl3, 0,36 g MnCl24H2O dalam 1000,0 mL aquadest. Larutan B 2,1 g ZnCl2, 2,0 g CoCl26H2O, 0,9 g CuSO45H2O, 10,0 mL HCl pekat, dalam 100,0 mL aquadest. Tambahkan pada media air laut perliter dengan larutan A = 1 ml dan larutan B= 0,001 ml Pembuatan pupuk ekstrak tanah : 1 kg tanah yang tidak tercemar peptisida dilarutkan kedalam air 1000 ml kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave selama 15 menit dengan suhu 120 0 C dengan tekanan 1 atmosfir. Cairan jernih sebagai ekstrak tanah dipisahkan dari endapan untuk digunakan sebagai pupuk dengan dosis 1ml ditambahakan kedalam 1 L air laut steril sebagai media tumbuh sel. Untuk mengetahui pertumbuhan sel dilakukan penghitungan kepadatan sel perml dengan menggunakan haemocytometer, sedangkan laju pertumbuhan sel dihitung dengan menggunakan cara Oh-Hama dan Miyachi (1992) sebagai berikut : N -----No X 3,22 T to Mikroalgae Nitzschia closterum dikultur masing-masing didalam wadah-wadah 3 liter media air laut dengan kadar garam 25 ppt dengan diaerasi cukup kuat dan ditempatkan didalam ruangan Dimana: k = laju pertumbuhan N = kepadatan sel pada waktu t No = kepadatan sel awal III - 12

PENDAHULUAN Mikroalgae jenis Nitzchia closterium merupakan tumbuhan sel tunggal dari laut yang termasuk kelas Bacillariophyceae yang umumnya disebut kelas diatoms. Dari kelas ini umumnya digunakan sebagai pakan larva biota laut. Pertumbuhan mikroalga biasanya diukur dari kepadatan selnya pada setiap volume kulturnya (sel/mL). Dengan menggunakan pengukuran kepadatan sel pada selang waktu yang tetap, maka kurva pertumbuhan mikroalga dapat dibuat. Tingkatan pertumbuhan yang terdapat pada kurva pertumbuhan ini adalah fase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Perkembangbiakan mikroalgae terjadi secara aseksual. dapat tumbuh dalam berbagai media yang mengandung cukup unsur hara, seperti N, P, K dan unsur mikro lainnya dan tumbuh baik pada temperatur optimal 25C. Unsur nutrien yang diperlukan alga dalam jumlah besar adalah karbon, nitrogen, fosfor, sulfur, natrium, magnesium dan kalsium. Sedangkan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit adalah besi, tembaga(Cu), mangan (Mn), seng (Zn), silicon (Si), boron (B), molibdenum (Mo), vanadium (V) dan kobalt (Co) ( Manahan,1984; dan Chumadi,dkk. 2004). Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak perlu diperhatikan pula bahan bakar alternatif dari nabati sebagai pengganti bahan bakar fosil diantaranya bahan nabati yang bersumber dari laut. Mikroalgae merupakan peluang untuk bahan alternatif perlu dipikirkan sebagaimana mikroalgae mempunyai kandungan minyak antara 15 60 %, sedangkan Nitzchia sekitar 45 47 % (Chisti,2007). BAHAN DAN METODA

log 10 k =

to = waktu awal t = waktu dan 3,22 merupakan nilai konstanta Hasil Penelitian Pertumbuhan Nitzchia closterium pada perlakuan 3 jenis pupuk yaitu: 1. Conwy, 2. Teknis dan 3.Ekstrak tanah menunjukkan nilai tertinggi kepadatan sel terdapat pada perlakuan pupuk teknis. Pada gambar 1 (lampiran 1) pertumbuhan sel fase eksponensial pada semua perlakuan terjadi pada umur

kultur 3 hari pemeliharaan kemudian menuju fase puncak dan fase konstan. Dari tiga jenis pupuk tersebut diatas nilai tertinggi pertumbuhan terdapat pada perlakuan penambahan pupuk teknis = log 7,3 sel/ml , kemudian perlakuan pupuk tanah = log 6,7 dan pupuk conwy =log 6,3 sel/ml masing masing pada umur 7 hari pemeliharaan.

Gambar 1. Pertumbuhan kepadatan sel Nitzschia closterium

8 7 Log sel/ mL 6 5 4 3 2 1 0 1 3 5 7 9

Hari

Pupuk Teknis

Pupuk Conwy

Pupuk ekstrak Tanah

Gambar 2. Laju pertumbuhan Nitzschia closterium

0 .7 0 .6
K (laju pertumbuhan) y = - 0.0 18 5x + 0 .3 9 35 R 2 = 0 .9 95 6 y = - 0 .3 0 6x + 3.2 06 R 2 = 0.8 65 6

0 .5 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 0

y = -0 .02 75 x + 0.62 7 5 R 2 = 0 .95 28

10

U m u r K u l tiv a si (H a ri )
Pu p u k T e k n is L in e ar (P u p u k T e k n is ) Pu p u k C o n w y L in e a r ( Pu p u k C o n w y ) P u p u k T an ah L in e a r ( Pu p u k T an ah )

Laju pertumbuhan Nitzchia closterium pada tiga perlakuan pupuk secara regresi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (gambar 2). Hal tersebut dimungkinkan karena semua unsur penting diantaranya N,P,K terdapat jumlah yang cukup dalam

ketiga perlakuan pupuk tersebut. Hal ini ditunjang pernyataan Manahan (1984) dan Chumadi ,dkk.(2004) pertumbuhannya mikroalgae memerlukan unsur hara yang cukup yaitu karbon(C), nitrogen ( N ) ,fosfor (P), magnesium (Mg) dan kalium (K). Sedangkan unsur III - 13

hara dalam jumlah relatif sedikit diantaranya besi (Fe),tembaga (Pb),mangan (Mn),seng (Zn) silicon (Si),boron (B), molibdenum (Mo) dan kobalt (Co). Oleh sebab itu pupuk ekstrak tanah dapat digunakan KESIMPULAN Hasil penelitian pertumbuhan Nitzschia closterium dengan perlakuan 3 jenis pupuk menunjukkan kepadatan sel tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk teknis pada umur 7 hari. Laju pertumbuhan sel pada semua perlakuan secara regresi menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. DAFTAR PUSTAKA Adhikari,2004. Fertilization, soil and water quality management in small scale ponds: Fertilization requirements and soil properties: 3 hlm. http://www.enach.org/aquaculture/article/octDes-2003/fertilizeation.pdf:Diakses Tanggal 26 Juli 2003. Amini,S.2005, Studi kimia anorganik media budidaya mikroalgae jenis Spirulina,sp sebagai pakan alami biota perairan laut. Buku Perikanan Budidaya Berkelanjutan. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. P.233-246. Chumadi, S. Ilyaas, Yunus, M.Sahlan,R. Utami, A. Priyadi, P. T. Imanto, S. Hartati,Bastiawan,Z. Jangkaru dan R. Arifudin. 1992. Pedoman teknis Budidaya pakan alami ikan dan udang. Pusat Pengembangan Perikanan.Jakarta.84 p. Chisti,Y. 2007. Biodiesel from Microalgae. Biotechnology Advance Vol.25. Elsevier Inc. New Zealand. p.295 306.

sebagai pertumbuhan Nitzschia closterium, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Sebagaimana pupuk berasal dari tanah sudah cukup unsur N,P dan K untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Kadek, 1999. Kajian Pendahuluan Pembuatan Nata de Chlorella. Balai Budidaya Laut Lampung.Ditjen Perikanan-Deptan. 5 hal. Manahan, E.S.1984. Environmental chemistry. 4 th Edition.Brooks/Cole. Publishing Company.Monterey.612 p. Oh-Hama ,T. And S.Miyachi., 1992. Chlorella. Micro-Algal Biotechnology. Edited by M.A.Borowitzka and L.J.Borowitzka Cambridge.Univ.Press.25 p. Sapto, A.I.M.,2003. Teknik Penyimpanan dan Kegunaan Nata de Nanno. Pertemuan Lintas UPT Ditjen Perikanan Budidaya, Yogyakarta 11 14 September.12 p.

Lampiran 1. Kepadatan rata-rata sel Nitzschia closterium (Log sel/ml) Perlakuan Pupuk Pupuk ekstrak Pupuk Conwy Tanah 4 4 6 6.5 6.2 6.6 6.3 6.7 6.3 6.7

No Pupuk Teknis 1 3 5 7 9 4 6.9 7.2 7.3 7.3

III - 14

Anda mungkin juga menyukai