1. Pengertian Inovasi Pendidikan a. Menurut Ibrahim (1988) Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.1 b. Menurut Ansyar, Nurtain (1991) Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab maslah dihadapi.2 c. Inovasi adalah suatu perubahan yang baru menuju kea rah perbaikan yang lain berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan). 2. Tujuan Inovasi a. Menurut Santoso (1974) Tujuan utama inovasi, yaitu meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.3 Tujuan inovasi pendidikan yaitu meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas. Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia yaitu: Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan kemajuan tersebut Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. 3. Masalah masalah yang menuntut diadakan Inovasi a. b. Perkembangan ilmu pengetahuan Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat
1 2
Drs.H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidkan, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, hlm.192 Ibid, hlm.192 3 Ibid, hlm.192
c. d. e.
Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun Belum mekarnya alat organisasi yang efektif
lebih baik
4. Upaya dalam Inovasi Pendidikan a. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangakan sistem pendidikan dasar dan menengah (Surat keputusan Menteri No.0141 Tahun 1974) yang : Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai; Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup; dan Efesien dan realistis, sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah.4 Badan Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan ( BP3 K) memilih modul sebagai satu sistem penyampaian pada delapan PPSP, dengan alasan : Modul mempunyai potensi untuk memecahkan masalah Modul mempunyai potensi untuk meningkatkan mutu pemerataan pendidikan pendidikan Modul mempunyai potesni untuk meningkatkan relevansi Modul mempunyai potensi untuk meningkatkan efesiensi pendidikan penggunaan waktu dan fasilitas Modul adalah suatu program belajar mengajar yang dapat dipelajarai oleh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru. Tujuan pengajaran modul yaitu : Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai secara efektif Menjadikan siswa aktif dalam belajar dan efesin;
4
ibid, hlm.195
tidak
Siswa dapat bekerja sendiri, baik dibantu oleh guru maupun Siswa dapat mengikuti pelajaran ( program pendidikan ) sesuai Siswa dapat mengetahui hasil pelajaran secara berkelanjutan
Prinsip Pengajaran Modul Keaktifan siswa Perbedaan individual siswa Siswa harus memecahkan masalah Continuous progress Peran guru dan siswa Memberikan penjelasan kepada para siswa mengenai modul itu Mengawasi kegiatan beljara siswa selama pelajaran
Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar di kelas yaitu : sebelum mereka mulai mengerjakannya; berlangsung; Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa sesuia Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa; dan Menentukan program yang akan diikuti siswa selanjutnya. dengan perbedaan masing-masing siswa;
Siswa sebagai pelaksana petunjuk tertulis modul yaitu pembaca, pemikir, penemu, dan pemecah masalah. b. nasional. SLTA. Tujuan institusional ialah tujuan untuk setiap lembaga tingaktkan pendidikan, seperti tujuan SD, SLTP, dan Kurikulum 1975 Tujuan Kurikulum 1975 menurut hierarkinya, yaitu : Tujuan umum ialah tujuan pendidikan
IPA.
setiap bidang studi seperti tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, Tujuan instruksional ialah tujuan setiap
pokok bahasan, seperti pada bidang studi keterampilan, murid dapat menjelaskan cara mengelola tanah. Ciri ciri khusus Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan Menganut pendekatan yang integratif Pendidikan moral Pancasila, namun tidak hanya pada bidang ini saja melainkan juga apda bidang pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan pendidikan agama. Kurikulum ini menekankan pada efesiensi dan efektivitas penggunaan dana, daya dan waktu yang tersedia. Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Organisasi pelajaran meliputi bidang-bidang : agama,bahasa, matematik, IPS, kesenian, olah raga dan kesehatan, keterampilan yang bertujuan untuk mencapai sinkronisasi dan integrasi pelajaran pelajaran yang sekelompok. Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang situasi belajar mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-kompoenen tujuan pembelajaran, bahan pembeljarana, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan metode pembelajaran. Sistem evaluasi, dilakukan penilaian murid-murid pada setiap akhir satuan pembelajaran. Prinsip - prinsip yang melandasi Fleksibilitas Program Efesiensi dan Efektivitas Berorientasi pada Tujuan Kontinuitas
Metode yang digunakan berdasarkan Prosedur Pengembangan Sistem Instrksional (PPSI) yang dikembangkan melalui Model Satuan Pelajaran (MSP) berlandsakan kepada pandangan bahwa proses belajar-mengajar sebagai suatu sistem yang harus diarahkan pada pencapaian tujuan. c. Proyek Pamong Pamong singakatan dari Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru. Ptoyek ini merupakan program bersama antara Indonesia dengan Innotech; lembaga yang didirikan oleh badan kerjasama Menterimenteri pendidikan se-Asia Tenggara. Tujuan Proyek Pamong, yaitu : Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah atau membantu siswa yang drop-out. Membantu anak-anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar, sehingga dapat belajar sambil menggembalakan ternak, mengerjakan suatu pekerjaan, dan lain-lain. Mengutangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadapa murid dapata menjadi 1:200. Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa. Menemukan alternatif sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata, yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia. Dengan sistem pamong ini anak-anak/ siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bimbingan orang tua. d. SMP Terbuka SMP Terbuka ialah Sekolah Menengah Umum Tingakat Pertama, yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Latar Belakang pendirian SMPT, yaitu : 5
Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar. Tenaga pendidikan yang tidak cukup. Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan Menanggulangi anak terlantar yang tidak ditertima di SMP Tujuan SMPT, yaitu :
pendidikan. Negeri.
Menjadikan warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakn kelanjutan Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajrannya ke sekolah Meningkatakan disiplin siswa; Menilai kemajuan siswa dan memantapkan hasil pelajran
sehat dan kuat, lahir dan batin; dari pendidikan di sekolah dasar; lanjutan atas dan untuk terjun ke masyarakat;
dengan media. e. Universitas Terbuka Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi maka pemerintah mendirikan Universitas Terbuka (UT) berdasarkan Keputusan Pemerintah No.41 tanggal 11 Juni 1984, Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 1980.5 Fakultas, Jenjang dan Program Studi Berdasarkan Peraturan pemerintah No.27 Tahun 1981 tentang Penataan Fakultas di Lingkungan Universitas/ Institut Negeri. UT memiliki empat fakultas, yaitu : Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam6
5 6
Program studinya yaitu Sarjana (S1), program Diploma (DI, DII, DIII), dan Program Akta V. f. Pembaruan Sistem Pendidikan Kependidikan Rasional Pembaruan Dalam Repelita III di Kependidikan dikembangkan Sistem Pendidikan Tenaga kependidikan (SPTK), yang berdasarkan kepada Kebijakan Dasar Pengembangan pendidikan Tingkat (KDPPT), yang dikukuhkan dengan Keputusan Menteri P dan K No.0140/U/1975 dan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Tahun 1976. Pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan meliputi : Pembaruan institusional Restrukturalisasi sistem pengajaran7 Tujuan dan Sasaran Pembaruan Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam Pengembangan dan Pembaruan ilmu jumlah dan kualifikasi yang tepat. kependidikan mempunyai ciri-ciri, yaitu: Berorientasi pada keperluan nyata akan tenaga kependidikan. Fokus pendidikan berlandaskan prinsip penyatuan teori dan Diversifikasi program disusun dengan menyesuaikan kepada Perencanaan dan Pembangunan Terpadu Pembaruan Institusional
praktek program dirancang berdasarkan pendekatan kompetensi. kebutuhan guru dan tenaga kependidikan yang lain secara nyata di lapangan. Mempunyai strata pendidikan memenuhi diversifikasi di atas dalam bentuk S01, S02, S03; S1 untuk mempersiapkan guru, sedangkan S2 dan S3 untuk mempersiapkan tenaga ahli pendidikan dan program akta mengajar ( A I, A II, A IV, dan A V ). g.
7
Kurikulum 1984
ibid, hlm.216
Latar Belakang Dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No.II/MPR/1983 dinyatakan bahwa sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta sekaligus meningkatkan kreativitas, mutu dan efesiensi kerja.8 Adanya kesenjangan-kesenjangan program kurikulum dan pelaksanaannya, program kurikulum dengan kebutuhan dan tenaga kerja, serta materi kurikulum dipandang terlalu padat. Adanya beberapa konsep yang tidak sesuai dengan kemampuan berpikir siswa. Dari segi materi kurikulum dan proses belajar-mengajar yang diterapkan di Indonesia sudah ketinggalan zaman. Kurikulum 1975 perlu disesuaikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan seumur hidup. Pengembangan kurikulum. Prinsip efektivitas. Kegiatan kurikuler Kegiatan intrakulikuler Kegiatan kokurikuler Kegiatan ekstrakurikuler Landasan Pengembangan Nilai dasar sebagai landasan pengembangan kurikulum Fakta empiris Segi teoritis Prinsip Pembangunan Prinsip relevansi. Pendekatan pengembangan. Prinsip Pengembangan pendidikan
ibid, hlm.221
Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar Proses Belajar Mengajar adalah pendekatan keterampilan proses yang diwujudkan dalam bentuk cara belajar siswa aktif. Keterampilan proses terdiri dari pengamatan, menghitung, mengukur, mengklasifikasikan, hubungan ruang dan waktu, perbuatan hipotesis, dan lain-lain. h. Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 memiliki ciri yang membedakan yaitu pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun, memberlakukan kurikulum muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar yang fungsional. Tujuan kurikulum muatan lokal yaitu untuk lebih mendekatkan peserta didik dengan lingkungan
Di susun oleh: Nama : IDZNI DESRIFANI NIM : 1110016200042 Jurusan : IPA Prodi : Pendidikan Kimia
10