Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN R-LAB DISIPASI KALOR HOT WIRE

Nama NPM Fakultas Departemen Kode Praktikum Tanggal Praktikum

: Stefanus : 1206262254 : Teknik : Teknik Industri : KR01 : 7 Maret 2013

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar ( UPP IPD ) Universitas Indonesia Depok

Tujuan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat kawat pijar (hotwire) Fan Voltmeter dan Ampmeter Adjustable power supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 ) Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Cara Kerja Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman ini. 1. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) ! 2. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s !

Tugas & Evaluasi 1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.

2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin.

3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan Kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?

5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Hasil dan Evaluasi Data dan Hasil Percobaan Tabel 1 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 0 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 VHW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 IHW 54.3 53.9 53.9 54.0 54.8 55.3 54.7 54.0 53.9 53.9

Tabel 2 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 70 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 VHW 2.054 2.053 2.054 2.055 2.053 2.054 2.053 2.053 2.053 2.054 IHW 54.1 55.1 56.6 55.8 54.4 54.2 55.5 56.7 55.2 54.2

Tabel 3 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 110 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 VHW 2.034 2.034 2.034 2.034 2.035 2.034 2.034 2.033 2.034 2.033 IHW 56.7 57.3 56.9 56.1 55.1 54.6 54.4 54.4 54.7 55.5

Tabel 4 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 150 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 VHW 2.025 2.026 2.026 2.026 2.026 2.026 2.026 2.026 2.026 2.026 IHW 56.6 57.5 56.8 55.4 54.6 54.5 54.8 56.1 57.2 57.2

Tabel 5 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 190 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 VHW 2.021 2.021 2.020 2.020 2.021 2.020 2.020 2.021 2.021 2.020 IHW 54.8 54.6 54.6 55.0 55.9 56.8 57.6 57.5 56.9 56.0

Tabel 6 Hasil Percobaan dengan Kecepatan Angin v = 230 m/s N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Wa k t u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230 VHW 2.019 2.018 2.018 2.018 2.018 2.018 2.018 2.019 2.018 2.018 IHW 57.9 57.5 56.5 55.2 54.7 54.6 55.3 56.7 57.8 57.2

Dari hasil percobaan di di atas, dapat kita gunakan untuk membuat grafik hubungan antara tegangan hot wire dengan waktu.

A. Grafik Data ( tegangan Hotwire dengan Waktu ) Grafik 1 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 0 m/s

Tegangan
2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan

Grafik 2 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 70 m/s

Tegangan
2.0555 2.055 2.0545 2.054 2.0535 2.053 2.0525 2.052 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan

Grafik 3 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 110 m/s

Series 1
2.0355 2.035 2.0345 2.034 2.0335 2.033 2.0325 2.032 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Series 1

Grafik 4 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 150 m/s

Series 1
2.0262 2.026 2.0258 2.0256 2.0254 2.0252 2.025 2.0248 2.0246 2.0244 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Series 1

Grafik 5 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 190 m/s

Series 1
2.0212 2.021 2.0208 2.0206 2.0204 2.0202 2.02 2.0198 2.0196 2.0194 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Series 1

Grafik 6 Hubungan Tegangan ( Volt ) dengan Waktu ( s ) pada Kecepatan Angin v = 230 m/s

Series 1
2.0192 2.019 2.0188 2.0186 2.0184 2.0182 2.018 2.0178 2.0176 2.0174 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Series 1

B. Grafik Data (tegangan Hotwire dengan Kecepatan Aliran Angin) Dalam mencari hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran angin sebaiknya kita harus terlebih dahulu mencari rata-rata tegangan dari setiap kecepatan angin.

Tabel Kecapatan Aliran Angin & Rata Rata Tegangan Kecepatan Angin 0 70 110 150 190 230 Rata-Rata Tegangan 2.1120 2.0656 2.0451 2.0371 2.0339 2.0320

Dari tabel tersebut, dapat dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara kecepatan aliran angin dengan tegangan.

Rata-Rata Tegangan
2.12 2.1 2.08 2.06 2.04 2.02 2 1.98 0 70 110 150 190 230 Rata-Rata Tegangan

C. Persamaan kecepatan angin sebagai Fungsi dari Tegangan Hotwire Persamaan antara kecepatan aliran angin dengan tegangan hotwire diperoleh menggunakan metode least square yang terdapat pada tabel berikut : Kecepatan Angin (m/s) 0 70 110 150 190 230 Tegangan (volt) 2.112 2.0656 2.0451 2.0371 2.0339 2.032 12.3257 =750 X2 0 4900 12100 22500 36100 52900 128500 Y2 4.460544 4.26670336 4.18243401 4.14977641 4.13674921 4.129024 25.32523099 xy 0 144.592 224.961 305.565 386.441 467.36 1528.919

A. Analisa Percobaan dan Hasil Pada percobaan kali ini, terdapat 6 kali percobaan mengukur tegangan dengan diberikannya enam kecepatan aliran angin yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Data untuk percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali setiap satu kecepatan aliran angin. Dalam 10 kali pengambilan data , kegiatan tersebut bertujuan untuk menggambarkan tegangan yang dihasilkan tiap detiknya. Setelah melakukan percobaan ini, dari keenam data dapat disimpulkan bahwa kecepatan aliran angin terbukti memengaruhi tegangan yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa kawat hot wire ternyata cocok untuk mengukur panas tegangan dan kecepatan aliran angin.

B. Analisa Grafik Grafik Hubungan Antara Tegangan dengan Waktu Melalui grafik ini dapat kita lihat bahwa terdapat variasi data dalam pengukuran ini. Untuk beberapa kecepatan aliran angin tertentu, selama rentang waktu 10 detik percobaan tegangannya stabil. Namun, untuk kecepatan aliran angin yang lainnya, terdapat tegangan yang konstan naik, konstan turun, dan juga fluktuatif. Namun naik dan turunnya angka tegangan tidak terlalu jauh dan masih berada dalam range tegangan yang pertama kali. Hal ini menyatakan bahwa untuk meningkatkan atau menurunkan suatu tegangan maka dibutuhkan waktu yang lebih lama dari 10 detik. Grafik Hubungan Antara Kecepatan Aliran Angin dengan Tegangan Seperti yang telah dinyatakan dalam bagian analisis percobaan dan hasil. Grafik ini menyatakan bahwa semakin besar aliran angin yang diberikan maka akan semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena aliran angin akan mengurangi jumlah panas yang akan diterima oleh hot wire. Dan karena hot wire hanya akan bereaksi jika dipicu oleh panas atau kalor maka diperlukan kecepatan aliran angin tidak boleh dalam kecepatan yang besar

C. Analisa Kesalahan Dalam praktikum ini, terdapat beberapa kesalahan yang dapat menyebabkan kesalahan atau ketidakakuratan dalam pengukuran kesalahan itu antara lain : Sensor penangkap panas tidak bekerja secara maksimal Fasilitas R-Lab yaitu camcorder yang memperlihatkan video streaming percobaan tersebut. Camcorder yang menampilkan gambar yang tidak jelas akan menyebabkan kesulitan dalam melihat apa yang sebenarnya terjadi di ruang praktikum Kesalahan dalam menghitung dan dalam penulisan angka penting.

Kesimpulan Setelah melakukan percobaan ini dapat diambil kesimpulan bahwa : Hot Wire Single Probe merupakan jenis sensor hot wire yang paling sering digunakan karena kemampuannya untuk menyampaikan data pengukuran secara optimal Sensor Hot Wire sering digunakan untuk mengukur fluida Semakin besar kecepatan aliran angin maka tegangan yang dihasilkan akan semakin kecil karena kalor/panas yang diserap oleh hot wire akan berkurang karena adanya angin Referensi Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. http://www-g.eng.cam.ac.uk/whittle/current-research/hph/hot- wire/hot-wire.html

Anda mungkin juga menyukai