Anda di halaman 1dari 3

Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.

Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas makanan. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas makanan semakin baik Pengenceran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga beberapa tabung ditumbuhi satu sel saja sedangkan tabung lain tidak mengandung sel. Setelah inkubasi diharapkan pada beberapa tabung terjadi pertumbuhan (+) sedangkan lainnya (-). Pemilihan kombinasi yaitu berdasrkan pada pengenceran terakhir dimana semua tabung memberikan reasi positif, kemudian diambil dua pengenceran berikutnya. MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel. Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif kadang-kadang tetapi tidak selalu. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka semakin sering tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin jarang tabung positif yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif kadang-kadang tetapi tidak selalu. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung dengan probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya ke dalam media. Oleh karena itu homogenisasi sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negatif (tidak) ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan. Untuk specimen yang sudah diolah atas angka kuman nya diperkirakan rendah dengan ragam 5 X 10 ml, 1 X1 ml, dan 1 X 0,1 ml. Untuk sampel padat, terlebih dahulu di encerkan dengan NaCl steril yang ada dalam Erlenmeyer. Dengan menggunakan metode 511,sampel yang telah diencerkan dipipet kedalam media LB double sebanyak 10 ml,ke media LB single sebanyak 1 ml dan 0,1 ml.

1. Sisa penipisan 10x dari angka kuman tersebut ditanamkan ke dalam : 5 tabung Lactose Broth triple strength a 10 ml 5 tabung Lactose Broth triple strength a 1 ml 5 tabung Lactose Broth triple strength a 0,1 ml Masuk incubator 37C 48 jam. Sedangkan untuk minuman yang belum atau sudah diolah, digunakan ragam 331, seperti air gallon yaitu: 5 tabung Lactose Broth double 10 ml 5 tabung Lactose Broth single 1 ml 5 tabung Lactose Broth single 0,1 ml

2. Lactose Broth yang menunjukkan positif gas diambil 1 ose / 1 tetes ditanam kedalam Brilliant Greent Lactose Bile Broth (BGLB). Masuk incubator 37C 48 jam. 3. Dibaca dan dicatat BGLB yang menunjukkan positif gas, masing-masing ditanam pada Endo agar, masuk incubator 37C 24 jam. Untuk mendapatkan index MPN coliform, dengan dasargas tersebut hasil pencatatan BGLB positif gas tersebut diatas, dicari di table MPN. 4. Koloni yang berwarna merah hitam methalic di Endo agar, ditanam pada TSI agar, SIM medium, dan Simmons Citrate agar, untuk memastikan adanya Escherichia coli. Inkubasi 37C 24 jam. 5. Dibaca pada TSIA, SIM medium dan Simmon Citrate agar, mana yang betul E.coli dan yang bukan. Dengan dasar itu, dicari ditabel menentukan berapa index MPN E. coli Cara Kerja - Uji Penduga (Presumptive test) Uji kualitas air ini menggunakan air sampel. Masing-masing sampel air ini disiapkan sebanyak 500 ml untuk kemudian dibuat 3 seri larutan perlakuan. Untuk larutan seri pertama, sampel air dipipet sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi berisi medium LBG 10 mL yang telah berisi tabung durham. Sedangkan larutan seri kedua berupa 1 mL sampel air yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi medium LBT 5 mL yang didalamnya juga mengandung tabung durham. Larutan yang terakhir adalah larutan seri ketiga yang dibuat dengan mencampur 0,1 mL sampel air dalam 5 mL LBT di dalam tabung reaksi berisi tabung durham. Ketiga seri larutan uji ini kemudian diinkubasi pada suhu 35-370C selama 24 jam. Setelah masa inkubasi selesai, diamati tabung yang membentuk gelembung gas. Adanya gelembung ini menunjukkan hasil reaksi positif sehingga dapat diperlakukan untuk uji selanjutnya. Tabung yang belum menunjukkan reaksi positif diinkubasi lagi selama 24 jam pada suhu

350C selama 24 jam. Jika setelah masa inkubasi kedua ini ditemukan adanya gas, maka dilakukan uji yang selanjutnya. Namun apabila tetap tidak terbentuk gas, maka hasilnya dianggap negatif dan tidak perlu dilakukan uji lanjutan. Uji postif juga ditunjukan dengan terjadinya perubahan warna medium yaitu dari merah menjadi kuning atau oranye .

- Uji Penguat (Confirmed Test) Uji penguat dilakukan dengan menginokulasikan satu oose biakan dari tabung yang memberikan hasil uji positif ke media agar EMB (Eosin Methylene Blue). Selanjutnya cawan petri diinkubasi pada suhu 37?C selama 24 jam, kemudian diamati koloni bakteri yang tumbuh. Koloni bakteri yang berwarna hijau metalik menunjukkan koloni bakteri koliform. Selain itu, uji penguat juga dilakukan dengan menginokulasikan 1 mL biakan dari tabung yang memberikan hasil uji positif pada uji penduga ke media BGBL (Brilliant Green Bile Lactose). Tabung berisi media dan biakan tersebut diinkubasi pada suhu 37 dan 44?C selama 24 jam, kemudian diamati perubahan warna yang terjadi dan gas yang terbentuk. - Uji Pelengkap (Completed Test) Uji pelengkap dilakukan apabila terdapat hasil positif dari uji penguat, yaitu terdapat koloni bakteri yang berwarna hijau metalik pada media EMB. Koloni tersebut selanjutnya diuji pewarnaan Gram, diinokulasikan ke media LBT dan diinokulasikan ke media NA (Nutrient Agar) miring. Biakan yang diinokulasikan ke dalam media LBT dan NA selanjutnya diinkubasi pada suhu 37?C selama 24 jam. Kemudian diamati perubahan warna dan gas yang terbentuk pada tabung berisi media LBT dan biakan.

Anda mungkin juga menyukai