Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenai dan memahami interaksi yang mungkin terjadi antara obat-obat

cardiovaskular pada resep. Praktikum ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa setiap dokter pasti akan melakukan peresepan obat dan mungkin tidak hanya satu jenis obat yang diresepkan pada waktu yang sama. Oleh karena itu perlu diketahui yang mungkin terjadi antara obat yang satu dengan yang lain. A. PELAKSANAAN B.1. ALAT DAN BAHAN Copy resep yang berhubungan dengan penyakit dari apotik. B.2. TEKNIK PELAKSANAAN Mengkaji interaksi obat-obat dalam resep. Interaksi dapat berupa interaksi farmasetik, interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik. B. RESEP NORVASC GENERIK Amilodipina,sebagai garam amlodipin besilat atau amlodipin asetat.

INDIKASI Hipertensi terapi tunggal atau ganda,terapi tunggal untuk kontrol tekanan darah,terapi ganda dapat dikombinasikan dengan beta adrenoseptor, atau inhibitor enzim pengubah angiotesin,juga dapat digunakan untuk terapi iskemia miokardia,termasuk angina dan atau vasospasmus/vasokonstriksi vascular koroner.

KONTRA INDIKASI Hipersensitivitas terhadap dihidropiridina PERHATIAN Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hepar,gagal ginjal,gagal hati kongestif, dan pasien usia lanjut. EFEK SAMPING Efek samping pada kardiovaskular: Palpitasi; peripheral edema; syncope; takikardi, bradikardi, dan aritmia. Pada SSP: sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Pada kulit: dermatitis, rash, pruritus, dan urtikaria. Efek pada Saluran pencernaan: mual, nyeri perut, kram, dan tidak nafsu makan. Efek pada saluran pernafasan: nafas menjadi pendek-pendek, dyspnea, dan wheezing. Efek samping lain: Flushing, nyeri otot, dan nyeri atau inflamasi. Pada penelitian klinis dengan kontrol plasebo yang mencakup penderita hipertensi dan angina, efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, edema, lelah, flushing, dan pusing. KEMASAN Dosis 3x10 tablet 5mg Rp.165000, 3x10 tablet 10 mg Rp.295.705, botol 30 tablet 5 mg DOSIS Hipertensi.Dosis awal 1xsehari 5mg,dapat dinaikkan hingga dosis maksimum 10 mg. DIGOXIN GOLONGAN

KANDUNGAN Digoxin / Digoksin. INDIKASI Gagal jantung kongestif.

Takhikardia paroksimal supraventikular. KONTRA INDIKASI Blok atrio-ventrikular (AV) komplit dan blok AV derajat 2 (2:1). Penahan sinus, bradikardia yang parah, pemberian Kalsium secara parenteral. PERHATIAN Kor pulmonale (penyakit jantung karena peningkatan tekanan darah dalam pembuluhpembuluh nadi paru-paru) yang kronis/menahun, insufisiensi koroner, gangguan elektrolit terutama pada hipokalemia, gangguan fungsi hati dan ginjal, usia lanjut. Interaksi obat : Kalsium pada dosis besar, obat-obat psikotropik termasuk Lithium dan simpatomimetika; Quinidin, antagonis Kalsium terutama Verapamil, Amiodaron, Spironolakton dan Triamteren; antibiotika seperti Eritromisin atau Tetrasiklin; diuretika Tiazin, kortikosteroid dan Amfoterisin B; Kolestiramin, Kolestipol, antasida, dan Neomisin. EFEK SAMPING Gangguan saluran pencernaan, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kekacauan/ kebingungan, disorientasi, afasia, penglihatan buram, gangguan kecepatan/frekuensi, konduksi dan ritme jantung, reaksi alergi kulit dan ginekomastia (pembesaran payudara pria). INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin. KEMASAN Tablet 0,25 mg x 10 x 10 biji. DOSIS Digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet, diberikan satu-persatu sampai didapatkan hasil yang diinginkan.

Digitalisasi lambat (3-5 hari) : 2-6 tablet sehari dalam dosis terbagi,

pemeliharaan : 1-3 tab sehari. Digitalisasi cepat pada anak-anak : 25 /kg berat badan diberikan sedikit-sedikit sampai didapat hasil yang diinginkan. Pemeliharaan : 10-20 /kg berat badan/hari. PENYAJIAN Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak FUROSEMID GOLONGAN

KANDUNGAN Furosemide. INDIKASI Edema jantung, paru, ginjal, eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan) & edema pada kehamilan, asites/busung (pengumpulan cairan dalam rongga perut), hipertensi, komplikasi kehamilan, hiperkalsemia. KONTRAINDIKASI Defisiensi elektrolit, anuria (tidak dibentuknya kemih oleh ginjal), koma hepatikum, hamil muda, hipokalemia, sedang mendapat terapi Lithium. PERHATIAN Insufisiensi ginjal atau hati, pembesaran prostat, gangguan berkemih, gangguan pendengaran. Perhatikan kadar cairan & elektrolit. Interaksi obat : - bisa mempotensiasi aksi antihipertensi d-tubokurarin. - bisa mempertinggi toksisitas aminoglikosida, Sefalosporin, Salisilat, Lithium, dan glikosida jantung. - keefektifan diuretik bisa dikurangi oleh Probenesid.

- peningkatan hipotensi ortostatik bisa terjadi jika digunakan dengan alkohol, narkotik, dan Barbiturat. EFEK SAMPING Rasa tidak enak pada perut, hipotensi ortostatik, gangguan saluran pencernaan, pandangan kabur, pusing, sakit kepala. INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin. KEMASAN Tablet 40 mg x 200 biji. DOSIS Dewasa : -1 tablet sehari. PENYAJIAN Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

INTERAKSI FARMAKOKINETIK NORVASC Absorpsi: Absorpsi meningkat setelah dosis memproduksi konsentrasi puncak plasma antara 6 dan 12 jam setelah administrasi oral oleh dosis therapeutic dari Norvasc. Bioavailabilitas absolute diestimasi diantara 64 dan 90% . Tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan. Distribusi: EX Vivo riset menunjukkan sebanyak 93% sirkulasi obat dalam darah berikatan dengan plasma protein pada pasien yang hipertensi.

Metabolisme: Amlodipin lebih kurang 90% ditukarkan kepada metobolit yang inaktif melalui metabolisme hepar dengan 10% daripada dosis induk dan 60% metobolit diekskresi dalam urin. Ekskresi : Eliminasi dari plasma adalah biphasic dengan terminasi eliminasi waktu paruh 3050jam. Steady-state plasma amlodipin akan mencapai 7 sampai 8 hari dengan dosis berkelanjutan. Tidak dipengaruhi oleh disfungsi renal. Pasien dengan gagal ginjal dapat meneruskan dosis yang pertama. Pasien lansia dan pasien yang hepatik insuffisiensi menunjukkan penurunan clearance oleh amilodipin dengan keputusan peningkatan dalam AUC rata-rata 40 -60% dan nilai terbawah dosis pertama diperlukan. Nilai peningkatan AUC dapat ditinjau pada pasien yang gagal jantung dari sedang ke kronik. DIGOXIN Absorpsi T
max

adalah 1 sampai 3 jam (tablet), 30 sampai 90 menit (oral). Makanan laju penyerapan setelah oral (tablet).

memperlambat

Bioavailabilitas - 100% (IV), 70% hingga 85% (oral), 60% sampai 80% (tablet). Distribusi 6-8 jam terdistribusi jaringan. 25% terikat dengan protein. Metabolisme Hanya 16% dari dosis digoxin yang dimetabolisme. Metabolit akhir, yaitu 3 digoxigenin, 3-keto-digoxigenin, dan konjugat glukoronat dan sulfat, bersifat polar . Metabolismenya tidak tergantung enzim cytochrome P-450 system. Ekskresi Diekskresi melalui kelenjar keringat

FUROSEMID Absorpsi Mean bioavailabilitas adalah 64% dengan tablet dan 60% dengan solusi oral.

Distribusi Mengikat protein adalah 91% sampai 99% (albumin).

Metabolisme Cetirizine dalam jumlah kecil dimetabolisme menjadi metabolit dengan aktivitas antihistamin yang dapat diabaikan melalui proses oksidatif 0-dealkilasi. Enzim yang bertanggungjawab terhadap metabolisme tersebut belum teridentifikasi.

Ekskresi T adalah sekitar 2 jam; furosemide diekskresikan dalam urin. INTERAKSI FARMAKODINAMIK NORVASC Mekanisme Kerja Apabila diberi pada pasien hipertensi,obat ini menyebabkan vasodilatasi dimana terjadi penurunan supine dan tekanan darah.Penurunan tekana darah tidak menyebabkan perubahan dalan denyut nadi ataupun dalam tingkat plasma katekolamin.Administrasi norvasc secara intravena menurunkan tekanan darah arteri dan meningkatkan denyut jantung. Efek Samping

Efek samping pada kardiovaskular: Palpitasi; peripheral edema; syncope; takikardi, bradikardi, dan aritmia. Pada SSP: sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Pada kulit: dermatitis, rash, pruritus, dan urtikaria. Efek pada Saluran pencernaan: mual, nyeri perut, kram, dan tidak nafsu makan. Efek pada saluran pernafasan: nafas menjadi pendek-pendek, dyspnea, dan wheezing. Efek samping lain: Flushing, nyeri otot, dan nyeri atau inflamasi. Pada penelitian klinis dengan kontrol plasebo yang mencakup penderita hipertensi dan angina, efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, edema, lelah, flushing, dan pusing. DIGOXIN Mekanisme Kerja Gagal jantung kongestif: menghambat pompa Na/K ATP0-ase yang bekerja dengan meningkatkan pertukaran natrium-kalsium intraselular sehingga meningkatkan kadar kalsium intraseluler dan meningkatkan kontraktilitas. Aritmia supraentrikular : Secara langsung menekan konduksi AV node sehingga meningkatkan periode refractory efektif dan menurunkan konduksi kecepatn - efek inotropik positif, meningkatkan vagal tone, dan menurunkan dan menurunkan kecepatan ventrikular dan aritmia atrial. Atrial fibrilasi dapat menurunkan sensitifitas dan meningkatkan toleransi pada serum konsentrasi digoksin yang lebih tinggi. Efek Samping Gangguan saluran pencernaan, disorientasi, anoreksia afasia, (kehilangan penglihatan nafsu buram, makan), gangguan

kekacauan/kebingungan,

kecepatan/frekuensi, konduksi dan ritme jantung, reaksi alergi kulit dan ginekomastia (pembesaran payudara pria). FUROSEMID Mekanisme Kerja Efek Samping Rasa tidak enak pada perut, hipotensi ortostatik, gangguan saluran pencernaan, pandangan kabur, pusing, sakit kepala.

INTERAKSI FARMAKOKINETIK Farmakokinetik Norvasc Absorpsi Absorpsi meningkat setelah dosis Digoxin Keterangan memproduksi Tmax adalah 1-3 jam (tablet), 30-90 menit (oral). Tidak ada interkasi

konsentrasi puncak plasma antara 6 dan 12 jam Makanan memperlambat laju penyerapan setelah setelah administrasi oral oleh dosis therapeutic dari oral (tablet). Norvasc. Bioavailabilitas absolute diestimasi Bioavailabilitas - 100% (IV), 70% hingga 85% diantara 64 dan 90% .Tidak dipengaruhi oleh (oral), 60% sampai 80% (tablet). Distribusi konsumsi makanan. EX Vivo riset menunjukkan sebanyak 93% sirkulasi 6-8 jam terdistribusi jaringan. 25% terikat dengan Tidak ada interaksi obat dalam darah berikatan dengan plasma protein protein Metabolisme pada pasien yang hipertensi Amlodipin lebih kurang 90% ditukarkan kepada Hanya 16% dari dosis digoxin yang Tidak ada interaksi 3 polar enzim Tidak ada interaksi

metobolit yang inaktif melalui metabolisme hepar dimetabolisme. Metabolit akhir, yaitu diekskresi dalam urin. glukoronat dan sulfat, tidak bersifat tergantung

dengan 10% daripada dosis induk dan 60% metobolit digoxigenin, 3-keto-digoxigenin, dan konjugat .Metabolismenya Ekskresi Eliminasi dari plasma adalah biphasic

cytochrome P-450 system. dengan Diekskresikan melalui kelenjar keringat

terminasi eliminasi waktu paruh 30-50 jam. Farmakokinetik Norvasc Absorpsi Absorpsi Furosemid Keterangan memproduksi Mean bioavailabilitas adalah 64% dengan tablet dan Tidak ada interaksi

meningkat

setelah

dosis

konsentrasi puncak plasma antara 6 dan 12 jam 60% dengan solusi oral setelah administrasi oral oleh dosis therapeutic dari Norvasc. Bioavailabilitas absolute diestimasi diantara 64 dan 90% .Tidak dipengaruhi oleh Distribusi konsumsi makanan. EX Vivo riset menunjukkan sebanyak 93% sirkulasi Mengikat protein adalah 91% sampai 99% Tidak ada interaksi obat dalam darah berikatan dengan plasma protein (albumin). pada pasien yang hipertensi Metabolisme Amlodipin lebih kurang 90% ditukarkan kepada Cetirizine dalam jumlah kecil dimetabolisme Tidak ada interkasi metobolit yang inaktif melalui metabolisme hepar menjadi metabolit dengan aktivitas antihistamin dengan 10% daripada dosis induk dan 60% metobolit yang dapat diabaikan melalui proses oksidatif 0diekskresi dalam urin. dealkilasi. terhadap Enzim yang bertanggung tersebut jawab belum metabolisme

teridentifikasi.

Ekskresi

Eliminasi

dari

plasma

adalah

biphasic

dengan T adalah sekitar 2 jam; furosemide diekskresikan Tidak ada interaksi dalam urin

terminasi eliminasi waktu paruh 30-50jam.

Farmakokinetik Digoxin Furosemid Keterangan Absorpsi T max adalah 1 sampai 3 jam (tablet), 30 sampai 90 Mean bioavailabilitas adalah 64% dengan tablet dan Tidak ada interaksi

menit (oral). Makanan memperlambat laju penyerapan 60% dengan solusi oral setelah oral (tablet). Bioavailabilitas - 100% (IV), 70% hingga 85% (oral), Distribusi 60% sampai 80% (tablet). 6-8 jam terdistribusi jaringan. 25% terikat dengan Mengikat protein adalah 91% sampai 99% Tidak ada interaksi protein Metabolisme (albumin).

Hanya 16% dari dosis digoxin yang dimetabolisme. Cetirizine dalam jumlah kecil dimetabolisme Tidak ada interaksi Metabolit akhir, yaitu bersifat polar 3 -digoxigenin, 3-keto- menjadi metabolit dengan aktivitas antihistamin Enzim yang digoxigenin, dan konjugat glukoronat dan sulfat, yang dapat diabaikan melalui proses oksidatif 0.Metabolismenya tidak tergantung dealkilasi. belum teridentifikasi. enzim cytochrome P-450 system. bertanggungjawab terhadap metabolisme tersebut

Ekskresi

Diekskresikan melalui kelenjar keringat

T adalah sekitar 2 jam; furosemide diekskresikan Tidak ada interaksi dalam urin

INTERAKSI FARMAKODINAMIK Farmakodinamik Mekanisme Gagal Digoxin jantung Furosemid Norvac Keterangan kongestif: menghambat sistem transpor gabungan Menyebabkan vasodilatasi Tidak ada

Kerja

menghambat pompa Na/K ATP0-ase Na+//K+/Clpertukaran kadar kalsium

pada

membran

luminal dimana terjadi penurunan interaksi

yang bekerja dengan meningkatkan cabang meningkat yang tebal pada ansa supine dan tekanan darah. natrium-kalsium Henle. Dengan menghambat transporter Penurunan tekanan darah menyebabkan dalan denyut intraseluler dan reabsorpsi NaCl dan juga menurunkan perubahan intraselular sehingga meningkatkan tersebut, diuretika ansa menurunkan tidak

meningkatkan kontraktilitas. Aritmia potensial positif lumen normal yang nadi ataupun dalam tingkat supraentrikular : Secara langsung berasal dari daur ulang K+. potensial plasma meningkatkan periode refractory menggerakkan reabsorpsi kation divalen intravena ansa. Diuretika ansa, katekolamin. menurunkan denyut menekan konduksi AV node sehingga elektris tersebut pada keadaan normal Administrasi norvasc secara efektif dan menurunkan konduksi pada meningkatkan menurunkan atrial. Atrial vagal dan tone, dengan tekanan darah arteri dan

kecepatn - efek inotropik positif, menurunkan potensial positif lumen, meningkatkan dan menyebabkan suatu peningkatan ekskresi jantung. dapat menyebabkan menurunkan Mg2+ dan Ca2+. Penggunaan dalam jangka dapat hipomagnesemia pada beberapa pasien. dan Karena Ca2+ secara aktif direabsorpsi lebih ansa umumnya tidak menyebabkan

kecepatan ventrikular dan aritmia panjang fibrilasi sensitifitas digoksin saluran yang menurunkan konsentrasi Efek Samping tinggi. Gangguan

meningkatkan toleransi pada serum pada tubulus berbelit distal, diuretika hipokalsemia pencernaan, Rasa tidak enak pada perut, hipotensi Pada

kardiovaskular: Tidak

ada

anoreksia (kehilangan nafsu makan), ortostatik, gangguan saluran pencernaan, Palpitasi; peripheral edema; interaksi

kekacauan/kebingungan, disorientasi, pandangan kabur, pusing, sakit kepala. afasia, penglihatan buram, gangguan kecepatan/frekuensi, konduksi dan ritme jantung, reaksi alergi kulit dan ginekomastia (pembesaran payudara pria).

syncope; takikardi, bradikardi, dan aritmia. Pada SSP: sakit kepala, kelelahan. pusing, Pada dan kulit:

dermatitis, rash, pruritus, dan urtikaria. Efek pada Saluran pencernaan: mual, nyeri perut, kram, dan tidak nafsu makan.

C. KESIMPULAN Tidak ada interaksi obat pada resep diatas. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari interaksi antara Norvasc, Digoxin, Furosemid. 1. Tidak ada interaksi farmeseutik antara Norvasc, Digoxin, Furosemid. 2.Tidak ada interaksi farmakokinetik Norvasc, Digoxin, Furosemid. 3. Tidak ada interaksi farmakodinamik antara Norvasc, Digoxin, Furosemid.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Farmakologi FK UI. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI Press. Katzung, Bertram G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC http://www.drugs.com/ppa/furosemide.html http://www.drugs.com/pro/digoxin-tablets.html http://medicastore.com/obat/1724/DIGOXIN_.html http://medicastore.com/obat/2420/FUROSEMID.html

Anda mungkin juga menyukai