Anda di halaman 1dari 18

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


Sekaran Gunungpati Gedung f2. Semarang 50229

RANCANGAN SKRIPSI

Nama NIM Jurusan Fakultas

: Agus Widiarto : 6350402045 : Pendidikan Kepelatihan Olahraga : Ilmu Keolahragaan

I. Judul Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Kecepatan Lari Maksimal Dengan Hasil Tendangan Bebas Langsung Ke Gawang Menggunakan Kura-Kura Kaki Bagian Dalam Pada Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung II. Alasan Pemilihan Judul Ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang sangat pesat, sehingga mendorong kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan dan orang lebih tahu akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan. Pada kenyataannya ada empat dasar tujuan manusia melakukan aktivitas olahraga. Pertama, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan rekreasi. Kedua, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk pendidikan. Ketiga, mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu. Keempat, mereka yang melakukan kegiatan olahraga tertentu untuk mencapai prestasi yang optimal. Kegiatan olahraga pada hakekatnya dapat dibedakan menjadi dua aktivitas utama jika ditinjau dari sasarannya, yaitu kegiatan prestasi dan non prestasi. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan olahraga pretasi nampak lebih menonjol diberbagai tingkat di Indonesia, sifat kompetitif merupakan

karakteristik khas yang dimiliki oleh kegiatan olahraga prestasi, sementara itu kegiatan non prestasi kelihatan agak sepi dari publikasi. Sekarang pada umumnya masyarakat luas memberikan dukungan sangat besar kepada kegiatan umumnya dan olahraga sepak bola pada khususnya. Partispasi dan dukungan dari masyarakat untuk dapat mengambil bagian secara aktif berperan serta dalam kegiatan olahraga merupakan salah satu modal untuk memajukan dunia olahraga di Indonesia. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari masyarakat terutama di Indonesia. Olahraga ini dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu anak anak, remaja, orang dewasa bahkan orang yang sudah tua. Klub sepak bola yang selama ini berdiri di dalam negeri maupun di luar negeri sangat beragam, diantara keanekaragaman tersebut, latar belakang klub dan sasaran prestasi nampak lebih menonjol, disamping itu banyak klub sepak bola yang manajemennya kurang baik sehingga tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini terjadi karena penyangga untuk menopang roda organisasi bagi klub sepak bola secara memadai tidak dapat terpenuhi. Adapun penyangga dana bagi berlangsungnya organisasi dalam hal ini klub sepak bola meliputi sumber daya manusia sebagai syarat operasional. Berdasarkan kenyataan yang ada, tidak sedikit klub sepak bola harus membubarkan diri dan tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama meski sebelumnya klub sepak bola tersebut cukup memiliki nama besar dengan prestasi yang cukup baik. Sesuai dengam program pemerintah yaitu untuk membina dan membina seorang atlet yang berprestasi tinggi diperlukan suatu proses pembinaan jangka panjang dan memerlukan penanganan sejak usia dini atau usia anak sekolah dasar (Soegiyono, 2000 : 70). Hal tersebut didasarkan atas perhitungan The Golden Age atau usia emas puncak dari berbagai cabang olah raga dicapai sekitar umur 14 sampai 25 tahun, dan proses pembinaan atlet untuk mencapai prestasi puncak dibutuhkan waktu kurang lebih 6 sampai 10 tahun. Berdasarkan teori tersebut

maka orientasi pembinaan olahraga dimulai usia dini atau sekitar 6 sampai 14 tahun.

III. Permasalahan Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kekuatan otot tungkai mempunyai hubungan terhadap hasil tendangan bebas ? 2. Apakah kecepatan lari mempunyai hubungan terhadap hasil tendangan bebas? 3. Apakah kekuatan dan kecepatan lari mempunyai hubungan terhadap hasil tendangan bebas? IV. Penegasan Istilah Berkaitan dengan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, dan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan penafsiran mengenai judul skripsi dan memperoleh gambaran yang jelas mengarah pada tujuan penelitian, istilah - istiIah yang perIu ditegaskan sebagai berikut : a. Hubungan Pengertian hubungan menurut (WJS Purwadarminto, 1989:369) adalah suatu keadaan yang saling berhubungan diartikan sama dengan korelasi. Hubungan dalam penelitian ini adalah untuk menghubungkan atau mencari hubungan kelentukan togok dan daya ledak oto tungkai dengan kemampuan menyundul bola sambil meloncat. b. Kekuatan Otot Tungkai

c. Kecepatan lari

d. Hasil tendangan bebas

e.

Hubungan

V. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

VI. Landasan Teori A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang mempunyai dua jenis kemampuan yang penting, yaitu kemampuan fisik dan kemampuan menguasai bola (Anna, A. 1985:420). Untuk kemampuan fisik pada dasarnya sangat mempengaruhi penampilan seseorang baik di dalam latihan maupun pertandingan, sehingga mutlak diperlIukan oleh setiap pemain. Sajoto (1988:57) mengatakan bahwa kondisi fisik adalah satu persyaratan yang sangat penting dalam usaha peningkatan prestasi seseorang atlit, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan mendasar titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Djawad (1981 :29) mengatakan bahwa untuk menjadi pemain sepakbola yang baik, harus mengetahui terlebih dahulu teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola. Berbagai teknik dasar penguasaan bola terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1) menendang bola; 2) menerima bola; 3) menggiring bola ; 4) merebut bola ; 5) menyundul bola ; 6) gerak tipu dengan bola; 7) lemparan kedalam ; dan 8) teknik penjaga gawang (Depdikbud 1991/1992:65). Lebih jelas Sardjono (1982: 16) menjelaskan bahwa teknik-teknik sepakbola dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1) gerakan tanpa bola terdiri dari : (1) lari dan mengubah arah ; (2) melempar dan meloncat; (3) gerak tipu tanpa bola. 2) Teknik-teknik gerakan dengan bola, yaitu : (1) menendang bola; (2) menerimaa atau mengontrol. bola; (3) gerak tipu dengan bola; (4) merebut bola; dan (5) teknik penjaga gawang. B. Teknik Dasar Sepakbola

Untuk dapat bermain sepakbola yang baik, pemain sepakbola harus dibekali dengan teknik dasar yang baik pula, biasanya pemain yang memiliki teknik dasar yang baik, pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Oleh karena itu penguasaan teknik dasar bermain sepakbola sangat penting bagi pemain sepakbola. Karena dalam pertandingan yang sebenarnya kualitas permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh pengusaan teknik dasar. Seperti yang dikemukakan oleh Timo Scheunemann (2005:33), bahwa seorang pemain yang berkualitas harus memiliki teknik individu yang baik, mental yang bagus, pengertian permainan yang memadai dan fisik yang mendukung. Taktik tanpa menggunakan teknik merupakan suatu hal yang tidak mungkin, kecuali bila taktik tersebut sangat sederhana, seperti misalnya menutup gawang sendiri dengan menyuruh semua pemain berdiri didepan gawang, dan menendang bola yang datang sejauh-jauhnya keluar daerah pertahanan. Akan tetapi hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh seorang pemain sepakbola yang profesional. Sebaliknya semakin baik penguasaan bola dan semakin mudah seorang pemain dapat melepaskan diri dari suatu situasi yang gawat maka dengan demikian semakin meningkat pula mutu permainan sepakbola tersebut. Sepakbola pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menguasai bola atau untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Jika teknik dasar sudah dikuasai, maka bola lebih lama berada dalam penguasaan. Para pemain akan lebih leluasa untuk menentukan jalannya pertandingan dan menjebol gawang lawan dengan mudah. Mempelajari dan memelihara teknik dasar sepakbola harus dilakukan selalu dan kalau bisa dengan mengembangkan teknik-teknik yang baru, dengan cara bagaimana mempermainkan bola, menumbuhkan naluri terhadap gerak bola, dan semua itu hanya dapat dikuasai dengan melakukan latihanlatihan yang tekun. Beberapa teknik-teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pemain sepakbola yaitu menendang, mengontrol, menggiring, menyundul dan merampas serta teknik-teknik yang lainnya.

Sukintaka (1982 : 73-75) mengatakan bahwa ada beberapa teknik dasar sepakbola yang perlu dimiliki oleh pemain sepakbola yaitu : 1. Teknik tanpa bola (Teknik badan) Teknik tanpa bola dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : a. Teknik lari Lari dalam permainan sepakbola berbeda dengan lari dalam cabang atletik, langkahnya pendek-pendek dan lebih sering bergerak. Bentuk lari dalam permainan sepakbola antara lain berlari kemudian mengubah arah, berhenti, lari mundur, dan mendadak start lagi. b. Teknik melompat Lompatan dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, tolakan satu kaki akan lebih menguntungkan memungkinkan pemain melompat lebih tinggi, tapi tolakan menggunakan dua kaki juga penting untuk digunakan, biasanya lompatan dikombinasikan dengan gerakan menyundul bola. c. Gerakan tipu tanpa bola Gerak tipu dengan badan bagian atas dengan kaki, mungkin juga dengan bahu, sehingga pemain dapat menipu lawan dengan jalan tiba-tiba berhenti, berlari atau merubah arah yang dikombinasikan dengan gerak tipu badan bagian atas. 2. Teknik dengan bola Teknik dengan menggunakan bola dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : a. Teknik menendang bola, meliputi menendang dengan kaki sebelah dalam, menendang dengan punggung kaki, menendang dengan kura-kura kaki bagian dalam, menendang dengan kura-kura kaki bagian luar, menendang dengan ujung sepatu dan menendang dengan tumit. b. Teknik menerima atau menghentikan bola meliputi menghentikan bola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan kaki bagian

dalam, menghentikan bola dengan kura-kura (punggung) kaki, menghentikan bola dengan paha, menghentikan bola dengan dada dan menghentikan bola dengan kepala. c. Teknik menyundul bola, meliputi menyundul bola dengan sikap berdiri, menyundul dengan awalan dan menyundul dengan melompat. d. Teknik menggiring bola, meliputi menggiring bola dengan kurakura kaki bagian luar, menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam dan menggiring bola dengan kura-kura kaki. e. Teknik melempar bola, meliputi melempar bola dengan awalan dan melempar bola tanpa awalan. f. Teknik menipu lawan, meliputi menipu dengan menggunakan badan bagian atas, menipu dengan menggunakan kaki dan menipu dengan menarik bola dengan sol sepatu. g. Teknik merampas bola, meliputi merampas bola dengan benturan badan, merampas bola dengan membendung (blocking) dan merampas bola dengan meluncur (sliding tackle). h. Teknik menjaga gawang, meliputi menangkap bola yang bergulir di tanah, menangkap bola setinggi dada, menangkap bola setinggi kepala atau diatasnya, memukul bola menangkap bola dengan melayang dan melempar bola. Teknik-teknik tersebut merupakan hal-hal mendasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola, disamping hal-hal lain misalnya taktik-taktik dan strategi permainan yang dapat menghantarkan pada suatu kemenangan. Apabila dari beberapa teknik dasar tersebut dikuasai oleh pemain sepakbola dengan baik, maka pemain tersebut akan dapat bermain dengan baik pula. C. Kekuatan Otot Tungkai Kekuatan atau strength adalah komponen fisik yang menyangkut kemampuan seorang atlet, pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu (M. Sajoto, 1988 : 58).

Tungkai dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan Kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah). Kekuatan otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk melakukan kerja tertentu atau dalam hal ini adalah melakukan tendangan samping.

D. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesigkat-singkatnya (Harsono, 1988 : 216). Sedang menurut suharno, kecepatan adalah kemampuan organisme atlet dalam melakukan gerakan-gerakan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya (Suharno, 1986 : 43). Pengertian kecepatan yang lain yaitu, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang sama atau sejenis dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 1. Macam-Macam Kecepatan Menurut Suharno (1986 : 44), macam-macam kecepatan dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Kecepatan Sprint Kecepatan sprint adalah kemampuan organisme atlet gerak kedepan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal untuk mencapai hasil sebaik-baiknya (Suharno, 1986 : 44-45 ). b. Kecepatan Reaksi Kecepatan reaksi adalah kemapuan organisme atlet untuk menjawab suatu rangsang secepat mungkin dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknya (Suharsono, 1986:4 ). c. Kecepatan Bergerak

Kecepatan bergerak ialah kemampuan organisme atlet untuk bergerak secepat mungkin dalam suatu gerakan yang tidak terputus (Suharno, 1986 : 45). 2. Faktor-faktor penentu kecepatan Secara Umum. Faktor-faktor penentu kecepatan secara umum adalah : a. Macam fibril otot yang dibawa sejak lahir (Pembawaan), fibril berwarna putih (Phasic), baik untuk gerak kecepatan. b. Pengaturan nervous sistem. c. Kekuatan otot. d. Kemampuan elastisite dan relaksasi suatu otot. e. Kemampuan dan disiplin atlet. 3. Faktor-faktor penentu khusus sesuai dengan jenis kecepatan. a. Kecepatan Sprint. 1) Tergantung kekuatan otot yang bekerja. 2) Panjang tungkai atas. 3) Frekwensi gerakan. 4) Teknik lari yang sempurna. b. Kecepatan Reaksi. 1) Tergantung iritabilitas dari susunan syaraf. 2) Daya orientasi situasi yang dihadapi atlet. 3) Ketajaman panca indra dalam menerima rangsangan. 4) Kecepatan gerak dan daya ledak atlet. c. Kecepatan Bergerak. 1) Tergantung dari kekuatan otot. 2) Baik tidaknya power atau daya ledak. 3) Daya koordinasi gerakan-gerakan. 4) Kelincahan dan keseimbangan. 5) Penguasaan tekniki gerakan yang sempurna. ( Suharno, 1986 : 44 ).

E. Tendangan Bebas Ada beberapa cara utama dalam menendang bola menurut Remmy Muctar (1992, 30) yaitu : 1. Sikap tubuh keseluruhan (posisi kaki tumpu, gerakan kaki ayun, posisi togok dan sikap tangan) 2. kontak antara bagian kaki dengan bola 3. pandangan mata 4. follow through dalam penelitian ini, peneliti mengambil jenis tendangan dengan kaki kura-kura bagian dalam untuk tendangan bebas langsung ke gawang yang pelaksanaannya sebagai berikut : 1. Kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola 2. Kaki tendang diayun dari belakang, tenaga datang mulai dari paha 3. Perkenaan bagian kaki adalah daerah batas antara kaki depan dengan kaki bagian dalam 4. Tangan direntangkan untuk keseimbangan 5. Pandangan mata tertuju pada bola 6. Follow through dari kaku tendang

F. Hipotesis Berdasarkan pada landasan teori, maka dapat dirumuskan hipotesis, guna menjawab permasalahan dari penelitian ini. Adapun rumusan hipotesis disusun sebagai berikut : 1. Ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan bebas 2. Ada hubungan kecepatan lari terhadap hasil tendangan bebas

3. Ada hubungan kekuatan dan kecepatan lari mempunyai hubungan terhadap hasil tendangan bebas VII. Metode Penelitian HasiI suatu penelitian yang balk apabila hasil dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Artinya penelitian tersebut harus didukung oleh proses pengambilan data, dengan menggunakan langkah-Iangkah yang benar. Penggunaan metode-metode ilmiah oleh Sutrisno Hadi (1994 : 4) mengatakan bahwa metode penelitian sekarang memberikan garis-garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras. Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu diperlukan langkahlangkah yang tepat, antara lain : A. Populasi Yang diamksud Populasi oleh Suharsini Arikunto (1993 : 102) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek peneltian. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung. B. Sampel dan Teknik Sampling Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) sampel adalah sebagian individu yang akan diselidiki. Teknik pengambilan sample menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 120) mengatakan bahwa : "Untuk sekedar ancar-ancar, maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung

C. Variabel Penelitian Definisi operasional variable adalah konsep tentang rumusan variable penelitian sebagai dasar pegangan dalam mengukur data. Adapun variable yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :

a.

Variabel bebas, meliputi : kekuatan otot tungkai dan kecepatan lari

b. Variabel terikat adalah hasil tendangan bebas.

D. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran yaitu tes kekuatan otot tungkai, kecepatan dan tendangan bebas langsung ke gawang.

E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk

mengumpulkan data adalah:

F. Analisis Data
Setelah data diperoleh dan penjaring data, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik. Agar supaya data dapat berbicara atau mempunyai arti. Penganalisisan dengan

menggunakan korelasi yaitu istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan garis linier antara variabel dari penelitian ini terdiri atas lebih dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat maka penganalisaan data menggunakan Statistik Korelasi dua peubah. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan maka dalam menganalisis data ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : Sedangkan untuk langkah-langkah analisis menggunakan rumus : 1. Mencari koefisien korelasi dua peubah Ry(123) = (1-r2y 1) (1-r2y 2.1) Dimana : Ry(12) r2y1 r
2 y2.1

: koefisien korelasi ganda antara variable Xl, X2 dan X3 secara bersama-sama dengan variable Y. : korelasi parsial antara Xl dan y : korelasi parsial antara X2 dan y

(Sudjana, 1992: 128)

2. Mencari Korelasi Parsial

ry1.23 =

ry1.2 ry 3.2 r13.2 (1 r 2 y 3.2 )(1 r 213.2 ) ry 2.3 ry1.3 r21.3 (1 r 2 y1.3 )(1 r 2 21.3 )

ry2.31 = Dimana : ry1.2 ry2.1 ry1.2 ry2.1

: harga koefisien korelasi parsial X1 : harga koefisien korelasi parsial X2 : harga koefisien korelasi x1 terhadap y dengan x2 tetap (konstan) : harga koefisien korelasi x2 terhadap y dengan x1 tetap (konstan)

(Sudjana, 1992 : 126).

G. Hal-hal yang mempengaruhi Penelitian Ada beberapa hal atau faktar yang dapat mempengaruhi hasil tes dan pengukuran dalam pengambilan data utama, yaitu faktar pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor Pendukung 1. Faktor Kesungguhan Hati Faktor kesungguhan hati dalam pengambilan data utama lewat tes dan pengukuran akan sangat mempengaruhi hasil-hasil tes. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut kepada pemain diberi pengarahan agar berkonsentrasi penuh saat tes dan pcngukuran dan diberi motivasi dengan motto" Anda pasti bisa". 2. Faktor Kecermatan Petugas

Faktor kecermatan petugas dalam melakukan tes dan pengukuran Untuk mendapatkan data yang benar, sesuai dengan tujuannya, kepada para petugas penelitian sebelum tes dan pengukuran dilaksanakan diberi pengarahan tentang tujuan penelitian, petunjuk pelaksanaan tes, cara rnelakukan alat ukur, menghitung dan mencatat skor atau nilai yang
diperoleh oleh pemain. Sehingga sebelum petugas menjalankan tugas dilakukan uji coba atau latihan tes dan pengukuran.

3. Faktor Kedisiplinan Pemain Disamping faktor yang telah disebutkan diatas yang tidak kalah pentingnya saat tes dan pengukuran adalah sikap kedisiplinan pemain. Hal tersebut dapat termonitor dari jumlah pemain yang data, ketepatan kehadiran pada hari, tanggal, jam dan atau lokasi pengambiian data, saat melakukan tes dan pengukuran pemain datang tepat waktu dan mengikuti urutan pelaksanaan tes dan pengukuran dengan teratur. 4. Faktor Dukungan Lembaga Dukungan lembaga sepak bola yaitu Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo Kabupaten Temanggung ternyata

memberikan respon yang positif dengan digunakan dan terselenggaranya tes dan pengukuran untuk mengetahui ketrampilan dasar menyundul bola sampai dimana kemajuan yang diperoleh Siswa Sekolah Sepakbola Ganesa Ngadirejo

Kabupaten Temanggung.
b. Faktor Penghambat 1. Faktor Kesehatan

Faktor kesehatan adalah faktor yang mendapat perhatian secara khusus, sebab keadaan kesehatan tiap-tiap pemain sangat sukar untuk dimonitor, sehingga upaya untuk mendeteksi keadaan kesehatan pemain adalah dengan ja1an menghirnbau untuk rumah istirahat yang cukup, jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungan variabel yang akan dites dan pengukuran dapat mengakibatkan sakit, jangan makan makanan yang kurang bermanfaat untuk kesehatan.
2. Faktor Kegiatan di SSB

Faktor kegiatan di SSB pelatih dimohon untuk tidak melakukan kegiatan khususnya sparing (latih tanding) Maksudnya agar pemain dapat lebih berkonsentrasi pada saat hari dilakukan tes dan pengukuran.
3. Faktor Transportasi

Hampir semua pemain menggunakan sarana angkutan kota untuk menuju ke tempat peaksanaan tes. Kemungkinan akan terjadinya keterlambatan diantisipasikan untuk datang dengan menggunakan sarana angkutan yang disediakan oleh peneliti dengan cara berkumpul pada suatu titik dan kelompok.
4. Faktor Cedera

Mengingat bahwa pemain mempunyai usia antara 14 - 16 tahun, dan taraf pertumbuhan fisik, sehingga otot leher dan otot perut dalam taraf pertumbuhan fisik, sehingga beresiko cidera, maka dalam pelaksanaan tes petugas diharapkan bersifat terampil dan tegas.

DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, Anna, 1985. Olahraga Penggemar.Jaakrta: PT. Sastra Budaya. Untuk Pelatih, Pembina dan

Bompa, Tudar A. 1983. Theory and Methodology of Training; The Key of Athletic Peiformance. Dibique, Iowa : Hunt Publishing Company. Chusaei, 1976. Bimbingan Teknikdan TaktikSepakbola. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya. Depdikbud, 1991/1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. ...............,1972. Pedoman Mengajar Olahraga, Jakarta: Dirjen Olahraga dan Pemuda. Djawad dkk, 1981. Dasar Bermain Sepakbola. Y ogyakarta ; Intan Permata. Jilid kedua. Harsono, 1982. Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : Depdikbut. Luxbacher. Josef. A. 1977. Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta : PT. Raja Grafmdo Persada. Melvin H. William, 1990. Lifetime Fitness and Wellness. Dubuque. BW. C.Brown Publishers Richard Widdows. 1981. Sepakbola : Keterampilan, Taktik dan Fakta. Jakarta: Mereau buana. Sayoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : bahasa Press. Sukatamsi, 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola, Solo, Tiga Serangkai. Sardjono. 1988. Pedoman Mengajar Permainan Sepakbola. Y ogyakarta.

Semarang, Peneliti

Oktober 2007

Hendro Munarto NIM : 6350402060

Mengetahui Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Kriswantoro, M.Pd NIP. 131671212

Drs. Rubiyanto Hadi, M.Pd NIP. 131786588

Mengetahui / Menyetujui Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES

Drs. Wahadi, M.Pd NIP. 131571551

Anda mungkin juga menyukai