Absorpsi

1. Absorpsi merupakan proses penyerapan sari sari makanan berupa molekul molekul \kecil di dalam proses pencernaan. Proses ini bertujuan untuk menyerap molekul makanan melalui permukaan membrane pada usus halus dan usus besar. 2. Pada usus halus :

3. Proses absorpsi pada usus halus dapat terjadi secara transport aktif atau transport pasif : Transport aktif adalah perpindahan molekul yang memerlukan energi, sedangkan transport pasif adalah perpindahan molekul yang tidak memerlukan energi. Fruktosa diserap oleh sel epitel usus halus melalui proses difusi terfasilitasi, melewati permukaan basal memasuki pembuluh dari. Dari lumen usus halus, fruktosa melewati permukaan basal dan kemudian memasuki pembuluh darah. Nutrient lain termasuk asam amino, peptide, vitamin dan kebanyakan glukosa melewati sel epitel usus halus melawan gradient konsentrasi. Transport aktif ini memungkinkan lebih banyak nutrient yang akan diserap dibandingkan dengan difusi terfasilitasi. Depending on the nutrient, transport across the epithelial cells can be passive or active (see Chapter 7). The sugar fructose, for example, moves by facilitated diffusion down its concentration gradient from the lumen of the small intestine into the epithelial cells. From there, fructose exits the basal surface and is absorbed into microscopic blood vessels, or capillaries, at the core of each villus. Other nutrients, including amino acids, small peptides, vitamins, and most glucose molecules, are pumped against concentration gradients by the epithelial cells of the villus. This active transport allows much more absorption of nutrients than would be possible with passive diffusion alone.

Absorpsi karbohidrate

Penjelasan gambar : 1. Enzim yang terdapat di permukaan saluran usus halus mencerna disakarida menjadi monosakarida (pada gambar dicontohkan enzim maltase) 2. Monosakarida diserap oleh sel melalui proses difusi terfasilitasi atau transport aktif sekunder dengan Na+ 3. Monosakarida yang sudah diserap oleh sel akan berdifusi lagi memasuki darah. Aliran darah akan mendistribusikan nutrient ke seluruh tubuh. Absorpsi lemak meskipun banyak nutrient meninggalkan usus langsung menuju aliran darah, namun beberapa produk lemak (trigliserid) dicerna dengan cara yang berbeda. Seperti pada gambar, hidrolisis lemak oleh enzim lipase di usus halus menghasilkan asam lemak dan monogliserid (gliserol yang bergabung dengan asam lemak tunggal). Hasil proses ini akan diserap oleh sel epitel dan

bergabung lagi menjadi tigliseride. Trigliseride ini kemudian akan dilapisi oleh fosfolipid, kolestrol dan protein membentuk senyawa yang dapat larut dalam air yang disebut chylomicrons.ketika keluar dari usus, chylomicrons pertama kali di transport dari sel epitel menuju lacteal, sebuah saluran yang ada di tengah tengah vili. Lacteal merupakan bagian system limpa pada vertebrata. Dimulai di lacteal, limpa yang berisi chylomicrons melewati saluran yang lebih besar dari system limpa dan secara langsung menuju pembuluh besar yang mengalirkan darah menuju jantung. Although many nutrients leave the intestine through the bloodstream, some products of fat (triglyceride) digestion take a different path. As shown in Figure 41.14, hydrolysis of fats by lipase in the small intestine generates fatty acids and monoglycerides (glycerol joined to a single fatty acid). These products are absorbed by epithelial cells and recombined into triglycerides. They are then coated with phospholipids, cho- lesterol, and proteins, forming water-soluble globules called chylomicrons. In exiting the intestine, chylom icrons are rst transported from an epithelial cell into a lacteal, a vessel at the core of each villus (see Figures 41.13 and 41.14). Lacteals are part of the vertebrate lymphatic system, which is a network of ves- sels that are lled with a clear uid called lymph. Starting at the lacteals, lymph containing the chylomicrons passes into the larger vessels of the lymphatic system and eventually into large veins that return the blood to the heart.

Absorpsi usus besar Saluran penceranaan diakhiri dengan usus besar yang terdiri dari kolon, sekum dan rectum. Usus halus dan usus besar terhubung dengan persimpangan T. satu lengan T ini adalah kolon yang panjangnya 1.5 m dan kemudian berakhir dengan rectum dan anus. Satu lengan lainnya adalah sebuah kantong yang disebut sekum. Sekum ini penting untuk mencerna terutama pada herbivore. Dibandingkan dengan mamalia lain, manusia memiliki sekum yang lebih kecil. Di daam sekum inilah terdapat perpanjangan yang disebut apendiks (usus buntu). Usus buntu memiliki peranan yang tidak terlalu penting dalam pertahanan tubuh. Fungsi utama kolon adalah untuk menyerap kembali air yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Kira kira sebanyak 7 liter cairan disekresikan menuju saluran pencernaan setiap harinya, dan kira kira sebanyak 90% diserap kembali di usus halus dan kolon. Penyerapan air tidak melalui mekanisme transport aktif. Air diserap kembali melalui osmosis ketika Na+ dan ion lainnya dikeluarkan dari saluran kolon.

Fses yang merupakan sampah saluran pencernaan menjadi semakin padat di sauran kolon dan bergerak secara peristaltic. Untuk melewati kolon feses memerlukan waktu kira kira 12 24 jam. Bagian akhr dari usus besar adalah rectum, dimana feses akan ditampung sampai siap untuk dikeluarkan. The alimentary canal ends with the large intestine, which in- cludes the colon, cecum, and rectum. The small in- testine connects to the large intestine at a T-shaped junction (Figure 41.15). One arm of the T is the 1.5-m-long colon, which leads to the rectum and anus. The other arm is a pouch called the cecum. The cecum is important for fermenting ingested mate- rial, especially in animals that eat large amounts of plant material. Compared with many other mammals, humans have a small cecum. The appendix, a nger-like ex- tension of the human cecum, has a minor and dispensable role in immunity. A major function of the colon is to recover water that has en- tered the alimentary canal as the solvent of digestive juices. About 7 L of uid is secreted into the lumen of the alimentary canal each day, and about 90% of that is reabsorbed in the small intestine and colon. There is no mechanism for active transport of water. Instead, water is reabsorbed by osmosis when Na+ and other ions are pumped out of the lumen of the colon. The feces, the wastes of the digestive system, become in- creasingly solid as they are moved along the colon by peri- stalsis. It takes approximately 1224 hours for material to travel the length of the colon. The terminal portion of the large intestine is the rectum, where feces are stored until they can be eliminated. Between the rectum and the anus are two sphincters, the inner one being involuntary and the outer one being voluntary. Period- ically, strong contractions of the colon create an urge to defe- cate. Because lling of the stomach triggers a reex that increases the rate of contractions in the colon, the urge to defecate often follows a meal.