Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO KASUS PSIKIATRI (INSOMNIA NON ORGANIK ET CAUSA GANGGUAN CEMAS) DISAJIKAN OLEH : dr.

Ida Bagus Aditya Nugraha, S.Ked

Topik: INSOMNIA NON ORGANIK (F 51.0) Tanggal (kasus): 13/12/2012 Tanggal presentasi: Persenter: dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, S. Ked Pendamping: dr. Ni Made Mardani

Tempat presentasi: RSUD KABUPATEN BULELENG Obyektif presentasi: Keilmuan Diagnostik Neonatus Keterampilan Manajemen Bayi Penyegaran Masalah Anak Tinjauan Pustaka Istimewa Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi:

Pasien laki-laki berusia 55 tahun, saat ini mengeluh sulit tidur sejak pulang dari rawat inap di RSUD kabupaten Buleleng.

Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan sangat mengganggu aktivitas pasien, Dikatakan pasien sudah berusaha untuk dapat tidur namun terdapat hal yang dipirkinkan, kemudian pasien juga mengeluh sering merasa berdebar-debar akibat kurang tidur. Nafsu makan dikatakan membaik, keluhan sakit kepala, mual ataupun muntah disangkal.

Tujuan : mengatasi permasalahan kesulitan tidur pada pasien, peningkatan kualitas hidup pasien, edukasi baik mengenai obat serta tata cara pemberian obat, serta memberikan psikoedukasi.

PORTOFOLIO KASUS PSIKIATRI (INSOMNIA NON ORGANIK ET CAUSA GANGGUAN CEMAS) DISAJIKAN OLEH : dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, S.Ked

Bahan bahasan: Cara membahas: Data pasien:

Tinjauan Pustaka Diskusi

Riset Presentasi dan diskusi

Kasus Email

Audit Pos

Nama: I Wayan Supir RSUD Kabupaten Buleleng

Nomor Registrasi: 40.70.72 Jalan Ngurah Rai no. 30 Singaraja 81112

Nama RS: Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Gambaran Klinis pasien : Pasien laki-laki berusia 55 tahun, saat ini mengeluh sulit untuk memulai tidur sejak pulang dari rawat inap di RSUD kabupaten Buleleng. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan sangat mengganggu aktivitas pasien, Dikatakan pasien sudah berusaha untuk dapat tidur namun terdapat hal yang dipirkinkan, kemudian pasien juga mengeluh sering merasa berdebar-debar akibat kurang tidur. Nafsu makan dikatakan membaik, keluhan sakit kepala, mual ataupun muntah disangkal. Berdasarkan gambaran klinis di atas maka dapat ditegakkan diagnosis insomnia non organic (F 51.0) sesuai diagnosis menurut PPDGJ III. 2. Riwayat Pengobatan: Berdasarkan autoanamnesis pada pasien dikatakan untuk mengurangi gejala pasien sempat memeriksakan diri ke dokter umum, dikatakan mendapatkan sebuah pil berwarna putih (dikatakan oleh pasien fungsinya sebagai obat penenang) diminum setiap malam sebanyak tablet. Setelah mengkonsumsi obat tersebut dikatakan keluhan dirasakan membaik.

PORTOFOLIO KASUS PSIKIATRI (INSOMNIA NON ORGANIK ET CAUSA GANGGUAN CEMAS) DISAJIKAN OLEH : dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, S.Ked

3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit: Pasien memiliki riwayat penyakit jantung, dan sempat menjalani rawat inap di ICCU RSUD kabupaten Buleleng pada bulan Oktober 2012 dengan diagnosis hipertensi emergency dan atrial fibrillation rapid ventricular response . Pasien mengatakan bahwa dirinya sering merasakan lemas, dada terasa sesak, dan jantung terasa berdebar-debar. Saat ini pasien rutin memeriksakan diri ke Poliklinik Jantung dan mendapat 3 jenis obat untuk mengontrol hipertensi yaitu Furosemide, Valsartan, serta Amlodipine.

4. Riwayat Keluarga: Mengenai penyakit insomnia non organic di keluarga pasien tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

5. Riwayat Pekerjaan: Pasien merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil.

PORTOFOLIO KASUS PSIKIATRI (INSOMNIA NON ORGANIK ET CAUSA GANGGUAN CEMAS) DISAJIKAN OLEH : dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, S.Ked

6. Lain-lain : -

Daftar Pustaka: 1. Muslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Cetakan I-Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, Jakarta 2001. 2. Tomb, David A. 2004. Buku Saku Psikiatri Ed 6. Jakarta: EGC 3. American Academy of Sleep Medicine. ICSD2 - International Classification of Sleep Disorders. American Academy of Sleep Medicine Diagnostic and Coding Manual . Diagnostik dan Coding Manual. 2nd. 2. Westchester, Ill: American Academy of Sleep Medicine; 2005:1-32 Hasil Pembelajaran: 1 Dapat menegakkan diagnosis pada kasus insomnia non organik. 2 Dapat melakukan penatalaksanaan pada kasus insomnia non organik yang dialami pasien. 3 Dapat memberikan edukasi baik mengenai obat serta tata cara pemberian obat, serta memberikan psikoedukasi.

Anda mungkin juga menyukai