Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN KAWASAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ....................................................................................................... 1 Rumusan masalah .................................................................................................. 2 Tujuan dan sasaran ................................................................................................. 3 Ruang Lingkup Dan Batasan .................................................................................. 3 BAB II GAMBARAN KAWASAN Kondisi fisik .......................................................................................................... 4 Kondisi Sosial ........................................................................................................ 5 Vegetasi ................................................................................................................. 5 Tanah ..................................................................................................................... 6 Topografi ............................................................................................................... 6 Kondisi Ekonomi ................................................................................................... 7 Data-Data Mengenai RT 12 RW 10 ........................................................................ 7 BAB III ANALISA KAWASAN Lingkungan Alamiah .............................................................................................. 8 Lingkungan Buatan ................................................................................................ 8 Analisis Sosial ....................................................................................................... 9 Analisis Ekonomi ................................................................................................... 10 Analisis Secara Rinci ............................................................................................. 11 BAB IV KONSEP RANCANGAN Paparan Konsep ..................................................................................................... 12
Tabel Ilustrasi Desain Rancangan ..................................................................................... 14 BAB V HASIL RANCANGAN Hasil Rancangan Kawasan ................................................................................................ 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah marilah selalu kita hadirkan kepada Rabb semesta alam, Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada seluruh umat manusia terutama kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen Perancangan Kota. Selanjutnya, marilah kita senantiasa bershalawat kepada Rasul kita, Muhammad bin Abdullah SAW yang telah memperjuangkan Agama dari zaman unta hingga sekarang zaman toyota ajarannya yang tersebar dari padang pasir di semenanjung Arabia hingga kini sampai ke seluruh pelosok dunia yakni adinul islam . Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi pada terselesaikannya laporan ini. Terutama kepada dosen pengampu kami, Bapak Aldrin firmansyah,M.T dan Ibu Tarra Kusumadewi M.T serta Ibu Elok Mutiara M.T sebagai dosen asistensi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami untuk memahami materi kuliah yang diajarkan. Demikian laporan ini dibuat bukan semata untuk memenuhi tugas, namun tulisan ini kami susun sebagai sarana kami untuk lebih memahami materi yang diajarkan di kelas. Penyusun berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi semuanya sebagai penambah pengetahuan bagi kita semua, amin. Malang, 28 Desember 2011

Penyusun,

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang


Indonesia merupakan Negara yang sangat indah dengan keanekaragaman, terutama sungai yang mengalir jernih, sayangnya dewasa ini Negara Indonesia merupakan Negara yang kotor lingkungannya karena kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan lingkungan. Sungai yang dulunya mengalir dengan jernih serta indah dipandang dipandang mata sekarang sungai tersebut menjadi tontonan yang tidak sedap menjadi kotor, sampah yang

mata karena sekarang sungai tersebut

menumpuk dialiran sungai serta banyak sekali orang yang tinggal dibantaran sungai sehingga banjirpun terjadi dan itu merupakan sebuah tradisi bagi masyarakat yang

tinggal disekitar bantaran sunggai karena seringnya banjir datang tiap kali hujan deras dan kering saat kemarau yang berkepanjangan, hal tersebut sudah biasa bagi warga disekitarnya. Masyarakat kota terutama dikota malangtiap tahunnya selalu banjir, karena padatnya penduduk yang tinggal dibantaran sungai Brantas sehingga banyak yang tinggal didaerah tersebut. Banyaknya penduduk yang tinggal dibantaran sungai Brantas

menjadikan pemandangan kota dan tatanan kota semakin semrawut, sehingga jika hujan turun deras maka banjirpun tak dapat terhindari, karena padatnya penduduk yang tinggal didaerah tersebut. Sungai Brantas sekarang beralih fungsi yang dulunya disekitar sungai atau sempadan sungai berfungsi sebagai daerah bagi sungai yang sewaktu- waktu debit air naik karena hujan maka tidak akan banjir akan tetapi fungsi itu sekarang telah berubah, limbah rumah tangga ataupun industry yang dulunya sebelum dibuang diolah dulu sekarang dibuang kesungai langsung tidak ada pengolahan lagi sebelum dialirkan kesungai Brantas serta bantaran tanggul yang difungsikan buat irigasi sekarang menjadi kawasan perumahan. Maka tidak salah jika permasalan global yaitu kurangnya air bersih, banyak terjadi banjir ataupun longsor, system utilitas yang kurang baik serta tempattempat fasilitas yang kurang memadai bagi masyarakat sehingga menjadikan daerah tersebut kurang seha tuntuk dihuni juga kurangnya kesadaran menjaga lingkungan sekitar sehingga kebersihan daerah tersebut kotor .
4

Sayangnya masyarakat yang tinggal disekitar bantaran sungai Brantas sekarang bersikukuh tinggal dibantaran sungai tersebut padahal lahan tersebut milik pemerintah bagi irigasi sungai Brantas tetapi sekarang padat penduduk dan kurang memelihara sungai sehingga banyak sampah yang menjadi pemandangan yang tidak sedap, maka perlu adanya suatu pemecahan masalah atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2. Permasalahan
1. Bagaimana merancang kawasan didaerah bantaran sungai Brantas agar terhindar dari banjir ?

2. Bagaimana cara menyediakan fasilitas dibantaran sungai Brantas untuk menunjang pemberdayaan bagi masyarakat sekitar?

3. Bagaimana mengatur utilitas pada daerah bantaran di sungai Brantas?

3. Tujuan dan Sasaran


Merancang kembali kawasan bantaran sungai Brantas pada study yang sudah ditentukan agar terhindar dari banjir, dengan utilitas yang baik sehingga dapat ekonomi masyarakat dibantaran sungai Brantas dan dapat

memberdayakan Bunga.

meningkatkan kesejahteraan dan tatanan fisik kota malang yang indah sebagai Kota

Sasaran dari masalah ini adalah mengkaji perancangan river for walk way untuk memecahkan masalah banjir, kerusakan sungai, penataan kota, dan kesejahteraan masyarakat.

4. Ruang Lingkup dan Batasan

Lokasi survey

Ruang lingkup kawasan studi berada pada daerah kelurahan kedung kandang, kota lama pada RW 10, RT12. Kajian yang difokuskan hanya pada bantaran sungai Brantas 500m kearah utara dan 800m kearah kanan rel kereta api. Ruang lingkup pembahasan masalah yang akan dibahas berkaitan dengan masalah redesain bantaran sungai Brantas guna memecahkan permasalahan banjir, kerusakan sungai, penataan kota dan kesejahteraan masyarakat dibantaran sungai Brantas.

BAB II GAMBARAN KAWASAN


1. Kondisi fisik Lokasi tempat

perkampungan warga

Sungai Brantas

Lokasi yang berkontur

Kondisi lahan yang berkontur yang cukup curamdan berliku-liku. Menjadikan bangunan pada daerah bantaran sungai Brantas pertmanen. Tidak adanya tanggul sebagai pembatas antara rumah warga dengan sungai menjadikan kekhawatiran bagi warga yang tinggal sekitar sungai, sehingga jika air sungai meluap karena hujan makaakan terkena banjir rumah warga. Jalan menuju daerah tersebut sangat curam, sempit dan berliku dapat membahayakan yang berjalan, serta

jarak antar rumah sangat berdekatan sehingga dapat menyebabkan rumah rumah kurang sehat kerena kurangnya pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

2. Kondisi social

Sepak bola

Pada daerah masyarakat kedung kandang, kota lama kehidupan sosiologi mereka yang terlihatdari kegiatan organisasi mereka yang berjalan dengan baik. Contohnya para ibu- ibu yang tergolong dalam posyandu dan taman kanak- kanak dilakukan agar menunjang perkembangan para bayi dan balita di daerah dantaran sungai Brantas ini. Sedangkan para bapak- bapak ada kegiatan rutin taitu kerja bakti dan ronda, malahan ada sepak bola alakadarnya sebagai kegiatan tambahan didaerah tersebut. Untuk program social warga sudah berjalan namun masuh kurang karena pada kamar mandi/wc umum masih belum padahal itu dibangun berdasarkan inisiatif warga setempat. Serta masalah kurangnya kesadaran warga sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar khususnya daerah bantaran sungai Brantas. Dan solusi yang dapat diambil adalah menyediakan fasilitas yang memadai dengan tanggung jawab berada pada warga sekitar serta memberi penyuluhan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan khususnya daerah bantaran sungai Brantas.

2.1 Vegetasi

Vegetasi yang terdapat pada lokasi ini sangat minim sekali yaitu pada daerah bantaran sungai Brantas saja. Pada kawasan ini tidak terdapat area terbuka hanya terdapatpengerasan pada lahan yang berfungsi sebagai jalan yang menuju rumah warga. Vegetasi tidak menyebar hanya berfungsi sebagai mencegah

banjir. Solusi yang bisa diambil yaitu dengan menyediakan RTH(Ruang Terbuka Hijau) yang dapat berfungsi untuk ruang bersosialisasi tempat bermain bagi anakanak, serta penempatan vegatasi serta pemilihan tanaman bagi daerah bantaran sungai dan sekitarnya.

2.2 Tanah
Jenis tanah pada daerah ini adalah tanah lumpur untuk daerah yang dekat denagn sungai, dulunya kata warga sekitar tanahnya adalah bebatuan, sekarang jalannay menjadi diaspal dan diplester. Bagian tanah yang dekat dengan sunai sangat subur. Untuk pemecahannya pembagian jalan yang sesuai, yang berupa perkerasan, beraspal, maupun makadam, jalan menuju sungai, dan bias menggunakan teknik biopori.

2.3 Topografi

Kelerengan tanah yang sangat curam hampir 8%, sehingga jalannya sangat sulit sekali sehingga sepeda motor saja tidak bias masuk karena sangat curam. Solusi yang dapat diambil adalah dengan cut dan fill dan aturan tangga dibuat senyaman mungkin bagi pejalan kaki sehingga tidak merasa takut karena curam serta bahan material yang digunakan dari bahan yang tidak licin.

2.4 Kondisi ekonomi


Hasil survey yang telah kami lakukan menunjukan bahwa penghasilan yang didapatkan merupakan kisaran menengah kebawah. . Pekerjaan yang didapat juga berbada- beda seperi contoh: tukang las, penjual sandal, pensiunan, pedagang kelontong, penjual sayur dipasar. Kondisi yang kurang baik yang menjadikan mereka terpaksa untuk tinggal dibantaran sungai Brantas. Mereka mendirikan rumah tidak memperhitungkan keselamatan dan kesehatannya, padahal lahan yang mereka tempati merupakan lahan milik pemerintah (PT.KAI), banyak sekali anak-anak yang putus sekolah wajib belajar 9thn membantu orang tua. merupakan sebagai symbol mereka lebih memilih

2.5 Data data pada Rt 12

No. I

Aspek yang ditinjau Data Penduduk a. Jumlah rumah b. Jumlah KK c. Rata-rata penduduk yang datang & pindah tiap tahun d. Rata-rata jumlah kematian tiap tahunnya e. Mata pencahariannya f. Rata-rata usia pekerja Fisik Alami a. Topografi b. Geologi & daya dukung tanah c. Hidrologi - Sumber air bersih - Saluran pembuangan air kotor Fisik Buatan a. Tempat tinggal b. Kondisi rumah

Keterangan 60 62 30 2-3 pemulung Buruh 50 Landai Aluvial Endosol PDAM Tanah Luas 5m x 8m Permanen Semi permanen Tidak permanen Musholla TPA Sumur Sulit 10

Prosentase

30% 70%

II

100% 90% 10% 50% 50%

III

35% 30% 35%

c. Fasilitas

d. Akses

IV

Potensi Bencana Bencana Tanah Longsor

Sungai

BAB III ANALISA KAWASAN


1. LINGKUNGAN ALAMIAH 1.1 Iklim kota malang merupakan daerah yang curah hujannya cukup tinggi. Pada kawasan ini tiap kali hujan dating maka tak luput dari banjir, dan merekapun tak kaget karena sudah terbias denan keadaan tersebut. Sungai Brantas sering banjir dan airnya meluap karena kurangnya daerah resapan air serta tidak adanya tanggul menjadikan semakin parahnya pada saat banjir. Solusi yang dapat diambil dari permasalahan ini adalah dengan member daerah resapan air pada daerah bibir sungai, pembuatan tanggul, pemberian garis sempadan sungai serta penambahan vegetasi agar memperkuat daerah resapan air.

1.2 Air Sumber air yang utama adalah sumur karena cukup murah dan tidak mengering. Banyak warga sekitar memakai sumur diakibatkan kondisi ekonomi yang sulit

sehingga memakai sumur. Sumur PDAM pun sudah masuk wilayah ini akan tetapi pembagiannaya belum merata.

2. LINGKUNGAN BUATAN Hampir 95% daerah bibir sungai telah terbangunmenjadi rumah yang padat penduduk dan sedikit sekali lahan terbuka hijau. Penataan bangunannya saja asalasalan yang penting bias berdiri sehingga jalan menuju rumah warga menjadi sempit serta berliku-liku. Dengan rumah yang saling berhimpit-himpitan dan jarak rumah hanya untuk jalan membuat penghawaan dan pencahayaan pada tiap rumah sangat minim sekali sehingga membuat rumah menjadi kurang sehat untuk dihuni. Ada juga masa bangunan yang dua tingkat karena tanah yang sangat minim sehinggatidak sama antar masa bangunan karena kontur tanah yang berbeda puladan umumnya bangunannya permanen.
11

3. ANALISIS 3.1 Sosial Pada daerah masyarakat kedung kandang, kota lama kehidupan sosiologi mereka dapat diliahat dari kegiatan organisasi bisa berjalan dengan baik,dan juga warga sekitar terlihat selalu antusias dalam hal kebersihan lingkungan,namun kurang layaknya lahan untuk tempat tinggal membuat mereka tidak nyaman dalam melakukan aktifitas sehari hari. Berikut ini adalah beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan: 1. Sebagai Kawasan Bisnis Di dalam sebuah kawasan tepi brantas dapat dikembangkan sebagai kawasan bisnis sebagai contoh di Canary Wharf salah satu bagian kawasan London Docklands. Di daerah tersebut terlihat di tepian air banyak gedung - gedung perkantoran serta kondominum. Kawasan tersebut dapat menjadi pusat bisnis.

2. Sebagai Kawasan Hunian Di dalam sebuah kawasan tepi brantas dapat diterapkan pengembangan kawasan hunian di tepi air. Pengembangan hunian di tepi air tentunya harus melihat kondisi airnya tersebut pastinya airnya tidak berbau dan kotor karena jika terbangun hunian di lokasi tersebut dengan kondisi air yang buruk maka produk huniannya akan sulit terjual ataupun terhuni. Dalam pengembangan hunian di tepi air dapat di bangun produk rumah ataupun kondominium. Penerapan kawasan huian di tepi air dapat dilihat di daerah Port Grimoud - Prancis. Di sepanjang aliran sungainya banyak terbangun hunian bertingkat.

12

3. Sebagai Kawasan Komersial dan Hiburan Di dalam sebuah kawasan tepi brantas dapat pula dikembangkan sebagai kawasan komersial ataupun hiburan. Dengan kondisi air yang baik dan tidak berbau maka kawasan tersebut terjamin akan banyak di singgahi pengunjung. Selain itu pula dapat juga dibanguna area terbuka (plaza) di kawasan tersebut,Makakawasan komersial dan hiburan ini pastinya akan sanagat digemarai oleh masyarakat perkotaan.

3.2 Ekonomi Hasil survey memperlihatkan bahwa rata-rata pendapatan warga didaerah bantaran sungai Brantas ini tiap bulannya adalan berkisar Rp 300.000,00. Hal ini menjelaskan bahwa warga kawasan ini digolongkan masyarakat menengah kebawah. Ekonomi ini diperparah dengan jenjang pendidikan yang ditempuh warga hanya berkisar tamatan SD atau SMP. Pekerjaan yang didapat juga berbada- beda seperi contoh: tukang las, penjual sandal, pensiunan, pedagang kelontong. Solusi yang dapat diambil adalah penyediaan tempat pengembangan pekerjaan warga sehingga warga dapat bekerjadenagn baik dan terus berkembang. pengaturan zoning yang tepat agar usaha atau pekerjaan mereka terlihat konsumen.

13

3.3 Analisis Permasalahan Secara Rinci


No. Aspek-aspek Desain 1.
LAND USE BUILDING USE AND

Urban Tinjauan Eksisting Banyak

Kondisi Tinjauan Ruang yang GSS sebagai terbuka hujau

Tata Kesimpulan

difungsikan Menjadi lahan permasalahan

melanggar GSS

2.

BUILDING AND MASSING

FORM Jarak antara bangunan GSS minimal 2m

Menjadi permasalahan

sangat berdekatan
AND

3.

CIRCULATION PARKING

Sirkulasi pejalan sangat kaki sempit

sirkulasi yang layak area parkir yang layak

Menjadi permasalahan

dan curam minim lahan

buat parkir 4.
PEDESTRIAN WAYS

Minimnya pada

pedestrian Perlunya padat pedestrian

Menjadi permasalahan

rumah

penduduk 5.
SIGNAGE

Minimnya

signage Perlunya

signage Menjadi tidak permasalahan

membuat para pejalan agar tidak aman nyaman dan menimbulkan musibah pengguna 6.
ACTIVITY SUPPORT

bagi

Adanya yang

lahan

kecil Perlu adanya area Menjadi untuk yang sebagai permasalahan

dipakai

sepak bola 7.
JALUR KAKI PEJALAN

penunjang aktivitas Jalan dibuat Menjadi senyaman mungkin permasalahan agar tidak membahayakan bagi pejalan lahan Pemanfaatan Menjadi daerah bibir sungai permasalahan sebagai RTH

Jalannya sempit, curam dan licin

8.

RUANG TERBUKA

Tidak

adanya

terbuka hijau

14

BAB IV KONSEP RANCANGAN KONSEP: Water Front


Paparan Mengenai Konsep Mungkin kita masih awam mendengar istilah Water front Development kita pasti lebih mengenal istilah Green Development atau Green Property. Water front Development adalah konsep pengembangan daerah tepian air baik itu tepi sungai. Pengertian water front dalam Bahasa Indonesia secara harafiah adalah daerah tepi sungai, bagian kota yang berbatasan dengan air.Istilah Waterfront Development sebenarnya sudah lama di pakai untuk pengembangan beberapa kawasan perkotaan yang berada di dekat tepi air. Konsep pengembangan ini sudah di pakai oleh beberapa negara maju dan berkembang antara lain : Amerika serikat, Dubai, dan beberapa negara Eropa dan Asia lainnya. Pengembangan kawasan tepi air ini sebenarnya sudah mulai di kembangkan sejak tahun 1980 dan bermula di wilayah negara Amerika.

Jenis jenis Water front Berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu konservasi, pembangunan kembali (redevelopment), dan pengembangan (development). - Konservasi Adalah penataan water front kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat - Redevelopment Adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi water front lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas fasilitas yang ada. - Development Adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai.

15

Aspek- aspek yang Menjadi Dasar Perancangan Konsep Waterfront Development ada perancangan kawasan tepian air, ada dua aspek penting yang mendasari keputusan keputusan rancangan yang dihasilkan. Kedua aspek tersebut adalah faktor geografis serta konteks perkotaan (Wren, 1983 dan Toree, 1989). a. Faktor Geografis Merupakan faktor yang menyangkut geografis kawasan dan akan menentukan jenis serta pola penggunaannya. Termasuk di dalam hal ini adalah Kondisi perairan, dimensi dan konfigurasi, pasangsurut, serta kualaitas airnya. - Kondisi lahan, yaitu ukuran, konfigurasi, daya dukung tanah, serta kepemilikannya. - Iklim, yaitu menyangkut jenis musim, temperatur, angin, serta curah hujan.

b. Konteks perkotaan (Urban Context) Adalah merupakan faktor-faktor yang nantinya akan memberikan ciri khas tersendiri bagi kota yang bersangkutan serta menentukan hubungan antara kawasan waterfront yang dikembangkan dengan bagian kota yang terkait. Termasuk dalam aspek ini adalah: - Pemakai, yaitu mereka yang tinggal, bekerja atau berwisata di kawasan waterfront, atau sekedar merasa "memiliki" kawasan tersebut sebagai sarana publik. - Khasanah sejarah dan budaya, yaitu situs atau bangunan bersejarah yang perlu ditentukan arah pengembangannya (misalnya restorasi, renovasi atau penggunaan adaptif) serta bagian tradisi yang perlu dilestarikan. - Pencapaian dan sirkulasi, yaitu akses dari dan menuju tapak serta pengaturan sirkulasi didalamnya. - Karakter visual, yaitu hal-hal yang akan memberi ciri yang membedakan satu kawasan waterfront dengan lainnya.

Penerapan Konsep Didaerah Kelurahan Kedung Kandang, Kota Lama pada RW 10, RT 12 adalah sebuah kawasan yang membuanyai potensi sungai brantas akan tetapi tidak termanfaatkan potensi tersebut dengan baek.Water Front adalah salah satu konsep yang cocok untuk membangun kembali daerah Kelurahan Kedung Kandang, Kota Lama pada RW 10, RT 12 menjadi daerah kawasan yang layak huni.
16

Tabel ilustrasi desain rancangan

No. Aspek-aspek Urban Komponen Desain 1. PENGGUNAAN LAHAN penataan Perletakan bangunan pada site

Aspek pertimbangan Kenyamanan, Keamanan

Scope of issue

ilustrasi

Bangunan dihadapkan sungai ke

2.

TATA MASSA BANGUNAN

Bentuk bangunan,Luas bangunan, DAN Entrance,Tempat parkir

Kenyamanan, Keamanan,Kes elamatan Kenyamanan, Keamanan

Bangunan dibuat house -Membuat pola terpusat -Memanfaatkan GSS sebagai vertikal

3.

SIRKULASI PARKIR

lahan parkir 4. PEDESTRIAN Etrance,RTH, Halaman rumah Kenyamanan, Kebersihan -Memberikan pohon peneduh berupa mangga -Memberikan pohon penunjuk arah berupa pohon

pohon palem 5. PERTANDAAN Entrance,linkungan Keselamatan, Kenyamanan -Dibuatkan penunjuk arah -Dibuatkan sclupture 6. PENUNJANG AKTIVITAS GSS,sungai Kesejahteraan, Kerukunan Antar tetangga -Dibuatkan area untuk bermusyawarah bersama -Pengolahan

17

sungai menjadi icon kawasan 7.


JALUR KAKI PEJALAN

GSS,trotoar

Keselamatan, Kenyamanan

-Menjadikan area tepi sungai sebagai tempat

pejalan kaki 8.
RUANG TERBUKA

GSS

kemakmuran

Membuat

area

bercocok tanam di area GSS

18

BAB V HASIL RANCANGAN

Gambar Kawasan

Gambar Pola Kawasan

Gambar Bentuk Dari Bangunan Yang Berundak

19

Gambar Pengarah Pada Jalan

Gambar Tempat Bercocok Tanam

Gambar Dari View Yang Menghadap Ke Sungai

20

Gambar Pejalan Kaki

Gambar Pohon Peneduh

Gambar Tempat Bermusyawarah

21

Anda mungkin juga menyukai