Tinjauan Sekilas
Bab ini berkaitan dengan implementasi rencana perancangan sistem. Jika proses perancangan sistem telah dilakukan secara seksama dan lengkap, tahap implementasi sistem akan dapat berjalan mulus. Dalam impelementasi sistem akan ada banyak masalah yang muncul, dan tidak mungkin mengantisipasi semua kemungkinan maslah yang muncul. Sehingga, rencana dan pengendalian formal untuk tahap implementasi harus dibuat. Langkah utama dalam implementasi sistem adalah : 1. Membuat rencana dan pengendalian, 2. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana, 3. Menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem baru, dan 4. Menelaah dan mengendalikan sistem yang diimplementasikan.
Aspek penting lainnya dalam tahap ini adalah pengorganisasian tim proyek khusus. Idealnya, tim harus mencakup orang-orang yang juga berpartisipasi dalam memformulasikan spesifikasi-spesifikasi dan rencana perancangan untuk implementasi.
Pelatihan Karyawan
Jika para karyawan tidak dilatih secara memadai, maka mereka censerung akan mengabaikan sistem baru. Sehingga, kesuksesan keseluruhan proyek pengembangan sistem dipengaruhi oleh pelatihan yang memadai. Pilihan terbaik yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pelatihan karyawan, antara harus merekrut karyawan baru untuk posisi tertentu atau melatih karyawan yang ada, adalah melatih ulang karyawan yang ada. Karena biaya perekrutan yang berkaitan dengan karyawan baru dapat dihindari, karyawan yang sudah ada sudah memahami perusahaan, dan moral karyawan meningkat, khususnya dalam kasus dimana posisi baru dipromosikan kepada karyawan yang ada. Beberapa pendekatan pelatihan yang tersedia bagi perusahaan mencakup: 1. Menyewa konsultan pelatihan dari luar 2. Menggunakan manual pelatihan 3. Presentasi videotape 4. Presentasi audiotape 5. Seminar-seminar pelatihan 6. Instruksi-instruksi yang dikhususkan 7. Pelatihan dengan bantuan computer
segmen kode program yang berbeda dan mendefinisikan berbagai variabel program. Dokumentasi ekstern harus dituliskan dari sudut pandang pemrogram dan sudut pandang pemakai. Program-program tanpa dokumentasi yang memadai dapat menjadi tidak berharga, jika para pemrogram yang menuliskannya meninggalkan perusahaan. Sehingga, dokumentasi tersenut harus dapat digunakan oleh pemrogram yang berbeda.
Konversi File
Dalam banyak kasus, file manual harus dikonversikan ke formast komputer. Seringkali juga perlu mengkonversikan data dari satu komputer ke komputer lain. Sehingga, konversi menjadi proses yang mahal dan menghabiskan waktu. Untuk mengatasinya, seringkali perlu melakukan pemilihan data setelah memasukkan informasi kedalam komputer, karena kekeliruan-kekeliruan umumnya terjadi saat pemrosesan data masukan.
Operasi Pengujian
Pendekatan dasar dalam pengujian terakhir sistem adalah : 1. Pendekatan langsung, mencakup pengubahan ke sistem baru dan pembatalan sistem lama pada satu titik waktu yang tepat yang disebut titik ubah. 2. Operasi paralel, yaitu menjalankan sistem baru dan sistem lama secara simultan. Seluruh transaksi diproses oleh kedua sistem. Hasilnya dibandingkan, dan setiap penyimpangan kemungkinan merupakan indikasi masalah sistem baru. 3. Konversi modular, memilah-milah sistem baru kedalam beberapa segmen. Pendekatan ini dapat mencakup periode yang luas, yang akan mengakibatkan penundaan implementasi akhir dari sistem baru sehingga kepraktisan sistem bersangkutan menurun.
Sistem Pembebanan Kembali Merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengalokasikan biaya-biaya kepada pemakai dalam organisasi dalam kerangka keseluruhan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Tujuan ini adalah membantu mengkomunikasikan biaya-biaya sistem informasi operasi dan untuk memotivasi para pemakai untuk berlatih mengendalikan biaya-biaya tersebut. Pendekatan tarif ditetapkan terlebih dahulu untuk melakukan pembebanan ulang merupakan sistem pengendalian manajerial eksplisit dan lebih dari sekedar teknik akuntansi. Bentuk kedua lebih merupakan teknik akuntansi. Statistic pemanfaatan dikumpulkan dan total biaya-biaya actual dialokasikan secara periodic kepada para pemakai berdasarkan statistic pemanfaatan ini. Alokasi biaya kepada para pemakai berdasarkan pemanfaatn actual berdampak pada perhitungan biaya actual rata-rata untuk setiap jeni layanan yang termasuk dalam skema alokasi. Kekurangan lainnya yang terdapat dalam perhitungan biaya rata-rata adalah bahwa biaya rata-rata untuk hal-hal seperti pemanfaatan waktu computer atau pita tidak memisahkan, dan oleh karena itu, menunjukan pemakai pada pertimbangan-pertimbangan operasional, seperti priorita pemrosesan kontra waktu tunggu, penggunaan menuru jadwal tetap kontra penggunaan tiba-tiba, atau penggunaan pada ukuran tertentu kontra penggunaan minimum. Keterbatasan perhitungan biaya rata-rata lainnya adalah bahwa total biaya-biaya actual dialokasikan kepada para pemakai terlepas dari jumlah pemanfaatan actual. Pembebanan ditetapkan terlebih dahulu untuk layanan sistem informasi harus dipandang baik sebagai harga dalam segi ekonomi ataupun biaya dari segi akuntansi. Harga Transfer Sistem ini digunakan untuk menghasilkan harga produk dan jasa yang diproduksi secara intern yang diperjualbelikan di antara pusat-pusat biaya dalam organisasi. Situasi ideal dalam teori harga transfer muncul jika seluruh pusat laba sangat independen dan benar-benar otonom dalam hal pengambilan keputusan. Sistem Pemulihan Biaya Mayoritas sistem pembebanan kembali merupakan sistem pemulihan biaya. Dalam sistem pemulihan biaya, sistem informasi beroperasi sebagai pusat laba dan menetapkan tariff dengan tujuan pembebanan biayanya kepada para pemakai, bukan untuk tujuan memaksimumkan labanya sendiri. Meskipun terdapat banyak pendekatan untuk menetapkan tariff berdasar-biaya, pendekatan umum adalah dengan memasukkan anggaran pengeluaran sistem informasi ke dalam anggaran pusat biaya. Anggaran-anggaran pusat biaya ini kemudian dihubungkan dengan unit yang akan dijadikan tujuan pembebanan, dengan menggunakan teknik-teknik alokasi biaya. Langkah pertama adalah dengan merealokasikan administrasi sistem informasi dalam anggaran pusat biaya ke kategori-kategori yang dapat dibebankan lainnya, karena administrasi sistem informasi tidak secara langsung digunakan oleh para pemakai. Langkah selanjutnya adalah mengalokasikan angka-angka biaya yang telah direvisi ke setiap pusat biaya sistem informasi untuk aktivitas-aktivitas yang dapat dibebankan dalam setiap pusat biaya. Langkah terakhir adalah mengkalkulasikan tariff pembebanan dengan membagi biaya dianggarkan untuk setiap aktivitas dengan anggaran dan standar pemanfaatan, yang diukur melalui beberapa unsure seperti jumlah baris dicetak, jumlah menit digunakan, dan seterusnya. Secara praktik, teknik pembuatan tariff pemulihan biaya bersifat langsung, tetapi tariff tersebut kurang memiliki dukungan dasar dalam teori ekonomi. Salah satu variasi yang signifikan adalah 5
memisahkan biaya operasi berjalan dari biaya-biaya pengembangan sistem baru dan pembuatan tariff terpisah untuk setiap jenis layanan. Atau, hanya biaya-biaya operasi berjalan yang akan dibebankan kepada para pemakai, dan biaya-biaya pengembangan sistem baru diserap sebagai overhead sistem informasi. Variasi lain yang signifikan adalah dengan mengembangkan tariff fleksibel.