Anda di halaman 1dari 5

BORON, MINERAL PENTING UNTUK KESEHATAN Made Astawan Di dalam ilmu gizi mineral esensial dikelompokkan sebagai mineral

makro (kalsium, magnesium, fosfor, dan lain-lain) dan mineral mikro (besi, iodium, selenium, dan lain-lain). Selama ini boron belum dimasukkan sebagai mineral yang esensial untuk kehidupan manusia. Namun berdasarkan hasil dari beberapa penelitian terbaru, boron tidak hanya esensial bagi tumbuhan, tetapi juga diduga kuat esensial bagi hewan dan manusia. Boron memiliki efek biokimia tertentu bagi darah dalam hubungannya dengan metabolisme energi dan mineral. Secara spesifik, boron diduga memiliki peran yang penting bagi pemanfaatan energi dan perkembangan serta pemeliharaan tulang. Sumber-sumber pangan utama yang banyak mengandung boron adalah air yang bersumber dari tanah, susu dan produk-produk olahan susu, sari buah, berbagai minuman, dan madu. Tumbuhan berkeping dua (dikotil), seperti buah-buahan, sayur-sayuran, polongpolongan, dan kacang-kacangan terbukti memiliki kandungan boron lebih tinggi daripada tumbuhan monokotil seperti gandum-ganduman dan serealia.Buahan-buahan sumber boron adalah apel, pir, anggur, alpukat, dan buah kering. Kecukupan boron yang dianjurkan bagi orang dewasa adalah 1-2 mg/hari. Konsumsi suplemen boron sangat tidak dianjurkan karena belum ada penelitian resmi mengenai toksisitas atau efek lain akibat konsumsi boron dalam dosis tinggi. Meskipun demikian, dosis boron hingga 10-15 mg per hari masih digunakan untuk pengobatan. Boron diduga memiliki hubungan kuat dengan metabolisme vitamin D. Salah satu penelitian telah membuktikan bahwa hewan percobaan yang diberi ransum tanpa boron, mengalami kehilangan kalsium total yang tinggi, serta gangguan glukosa, lemak, insulin, dan penurunan perkembangan tulang (Hegsted et al., 1991). Defisiensi boron pada manusia belum pernah dilaporkan secara ilmiah, tetapi studi yang dilakukan terhadap beberapa relawan yang diberi makanan rendah boron menunjukkan gejala-gejala yang mirip dengan defisiensi boron pada hewan percobaan, terutama perubahan glukosa darah dan lemak. Gejala defisiensi boron lainnya adalah peningkatan kebutuhan terhadap kalsium, fosfor, dan magnesium, penurunan kebutuhan tembaga, hipertensi, dan peningkatan risiko kanker prostat. Bukti lainnya mengenai pentingnya kecukupan boron adalah percepatan gejala arthritis pada populasi yang asupan boronnya rendah atau tinggal di area tanah dengan kandungan boron rendah. Jumlah penderitaan arthritis pada populasi dengan konsumsi boron yang

cukup dan rendah, masing-masing, adalah 3 persen dan 20 persen (Hunt, 1996). Penderitaan defisiensi boron umumnya adalah orang dewasa. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa konsumsi boron semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia. Konsumsi boron pada orang dewasa hanya seperempat dari konsumsi boron balita. Penemuan ini memberi kejelasan mengenai penurunan kinerja kesehatan tubuh, terutama penurunan densitas tulang yang terjadi pada orang dewasa. Cegah osteoporosis Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa boron meningkatkan kinerja dan efisiensi tubuh dalam penggunaan mineral kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut dinilai sinergis dengan fungsi vitamin D. Boron diindikasikan memiliki interaksi spesifik dengan vitamin D dalam memperkuat struktur tulang. Beberapa peneliti lain mengklaim bahwa boron memiliki kemiripan dengan estrogen dan testosteron. Sifat ini digunakan dalam pengobatan osteoporosis, terutama pada wanita menopause. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa boron sangat efektif dalam perawatan terhadap osteoporosis. Boron juga dapat meningkatkan metabolisme tulang yang sehat, termasuk efisiensi penggunaan kalsium dan magnesium. Seperti halnya estrogen, boron memiliki efek dalam meningkatkan plasma estradiol. Peningkatan plasma estradiol dapat membantu mengurangi rasa sakit yang dialami wanita saat datang bulan. Peningkatan plasma estradiol juga berarti memacu produksi estrogen. Hal ini sangat berharga dalam upaya pencegahan osteoporosis pada wanita menopause karena estrogen dapat meningkatkan penyerapan kalsium. Mekanisme boron dalam memelihara kesehatan tulang dan persendian dititikberatkan pada pemeliharaan densitas tulang dan integritas serta kekuatan kartilago, ligamen, dan tendon. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan menjaga ikatan silang antara materi anorganik (mineral) dan materi organik (protein) dalam matriks tulang. Mekanisme pemeliharaan ini juga menyangkut peran boron sebagai regulator dari berbagai hormon. Hormon pertama yang diregulasi adalah 1,25-dihidroksi-vitamin D-3, yaitu bentuk hormonal dari vitamin D. Hormon yang kedua adalah testosteron. Peran boron dalam regulasi kedua hormon tersebut di atas adalah dalam hal peningkatan kuantitas dan aktivitasnya. Peningkatan oleh boron tersebut berhubungan langsung dengan metabolisme kalsium. Peningkatan aktivitas 1,25-dihidroksi-vitamin D-3 dapat mencegah kesetimbangan kalsium negatif dalam tubuh. Kesetimbangan kalsium negatif merupakan keadaan di mana jumlah kalsium yang diekskresikan melalui urine lebih banyak daripada jumlah yang diserap dari makanan. Peran boron dalam mengurangi kesetimbangan kalsium negatif adalah dengan meningkatkan retensi kalsium dalam tubuh, terutama pada pusat-pusat kalsium yaitu tulang dan jaringan ikat. Peningkatan retensi dalam jangka panjang dapat mencegah penyakit degradasi densitas tulang

(osteoporosis). Cegah osteoarthritis Osteoarthritis merupakan salah satu penyakit yang menyerang tulang, jaringan ikat, serta persendian tulang. Penyakit osteoarthritis oleh penurunan massa tulang, pengapuran, dan ngilu-ngilu pada persendian. Pada tahap osteoarthritis yang parah penderita harus mengonsumsi pereda rasa sakit secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan perasaan ngilu yang amat sangat, terutama bila cuaca dingin atau pada malam hari. Perasaan ngilu tersebut datang sebagai efek dari proses degradasi tulang dan jaringan ikat. Suatu penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi boron dan kalsium secara teratur selama beberapa minggu menyebabkan 67-75 persen penderita dapat berhenti mengonsumsi obat pereda rasa sakit (Hunt, 1996). Hal ini membuktikan bahwa boron dan kalsium dapat mengurangi kecepatan degradasi tulang dan jaringan ikat persendian. Mekanisme yang terjadi adalah penghambatan aktivitas enzim kolagenase, yaitu enzim yang mampu mendegradasi jaringan kolagen, terutama jaringan ikat. Degradasi terhadap jaringan kolagen juga dapat menyebabkan pengeriputan dan penuaan dini. Boron juga telah terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi. Aktivitasnya sangat signifikan, terutama untuk pencegahan penyakit inflamatori seperti rheumatoid arthritis, dan asma. Boron dapat menghambat kerja enzim yang langsung berhubungan dengan peradangan (inflamasi). Inflamasi sebenarnya merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan tubuh melawan bakteri atau sebab lainnya, terutama di sekitar luka atau infeksi. Mekanisme anti-inflamasi yang dilakukan oleh boron adalah menghambat serangan oksidasi dan mendukung fungsi leukosit dan neutrofil (bagian dari sel darah putih) dalam menginaktivasi zat-zat yang tidak diinginkan (umumnya berasal dari makanan) yang memiliki potensi oksidasi (Hunt, 2000). Boron juga memiliki fungsi antioksidasi secara tidak langsung dengan meningkatkan produksi enzim-enzim antioksidasi dalam darah dan dalam sel. Enzim-enzim tersebut adalah superoksida dismutase (SOD), kalatase, dan glutathione peroksidase. Ketiga enzim tersebut merupakan enzim pertahanan tubuh alami untuk melawan radikal-radikal bebas. Kesehatan reproduksi Kesehatan reproduksi pria ditunjang oleh hormon utamanya, yaitu testosteron, sedangkan pada wanita ditunjang oleh hormon estradiol. Selain kedua hormon tersebut, terdapat juga hormon dehidroepiandrosteron (DHEA). Dalam suatu penelitian, kadar hormon-hormon reproduksi tersebut diukur dalam darah para relawan, sebelum dan setelah mengonsumsi sejumlah boron dalam waktu tertentu. Hasil yang diperoleh setelah 60 hari konsumsi

boron dalam jumlah cukup adalah adanya kenaikan kadar hormon reproduksi dalam darah. Hormon DHEA meningkat sebesar 56 persen, sedangkan hormon testosteron meningkat sebesar 29,5 persen. Mekanisme peningkatan hormon reproduksi yang terjadi adalah melalui interaksi homeostasis kalsium dan boron dalam bentuk kalsium-frukto-borat. Homeostasis terjadi dalam kondisi tubuh cukup boron. Boron berperan dalam menghambat enzim penghancur hormon-hormon reproduksi sehingga kadar hormon-hormon tersebut tetap tinggi di dalam darah. Mekanisme lainnya adalah melalui pelepasan hormon reproduksi dari Sex Hormone Binding Protein (SHBP) atau protein pengikat hormon reproduksi. SHBP merupakan protein pembawa hormon reproduksi dalam darah. Namun, apabila dalam keadaan terikat, hormon tersebut menjadi inaktif sehingga menghambat siklus pematangan sel-sel reproduksi. Bebasnya testosteron (tidak terikat) dalam darah mendukung pencegahan penyakit-penyakit kerapuhan tulang, seperti osteoarthritis dan osteoporosis, karena testosteron dapat meningkatkan retensi kalsium tubuh. Kanker prostat Konsumsi boron yang cukup dalam jangka panjang juga dapat mencegah terjadinya kanker prostat. Mekanisme yang terjadi masih merupakan interaksi dari kalsium-fruktoborat. Senyawa 1,25-dihidroksi-vitamin D-3 sebagai bentuk aktif vitamin D, dapat mengurangi risiko kanker prostat. Vitamin D memiliki aktivitas meningkatkan retensi kalsium. Kalsium juga memiliki aktivitas spesifik dalam menghambat proliferasi sel yang tidak normal atau sel-sel mutan. Selain menghambat proliferasi, vitamin D juga dapat membunuh sel-sel mutagenik (Hunt, 1996). Peran boron dalam mencegah penyakit-penyakit autoimun (lupus, Grave's Disease, Hashimoto's Diseases, diabetes tipe 1, vitiligo, sklerosis berganda, dan lain-lain) adalah dengan mencegah aktivitas dari sel T-helper dan T-suppressor. Kedua sel tersebut sangat erat kaitannya dengan penyakit autoimun. Konsumsi suplemen boron mengakibatkan gejala peningkatan pengeluaran kalsium tubuh melalui urine pada relawan wanita usia pra dan pascamenopause. Mekanisme untuk gejala tersebut belum diketahui secara pasti. Hampir seluruh boron yang dikonsumsi juga secara gradual akan dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran boron dari tubuh melalui urine umumnya berkisar 0,5-2,5 mg per hari. Gejala-gejala keracunan boron dosis tinggi yang pernah dilaporkan adalah sakit kepala, mual dan muntah, pusing, diare, hipotermia, gelisah, kerontokan kulit dan rambut, kerusakan ginjal, dan kematian akibat shock, dan kolapsnya peredaran darah. Meskipun demikian, kasus kematian akibat keracunan boron sangat jarang ditemukan. Dosis mematikan boron untuk manusia yang telah ditemukan adalah sekitar 18-20 gram. Toksisitas boron juga bersifat kronis. Gejala-gejala toksisitas boron kronik adalah

kehilangan selera makan, pusing, kehilangan berat badan, penurunan aktivitas seksual dan jumlah sel reproduksi. Sumber : Kompas, Sabtu 14 Mei 2005 http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_boron.php Sumber-sumber pangan utama yang banyak mengandung boron adalah kacang-kacangan terutama kedelai dan hasil olahannya, tempe, tahu, dan oncom. Buah-buahan seperti apel, menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan bahwa apel mengandung boron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Buah-buahan lainnya seperti pir, anggur, peach, kismis, kurma dan madu merupakan sumber boron. http://netsains.com/2010/09/perlukah-kita-mengkonsumsi-mineral-boron/ Boron diperlukan tanaman sebagai pendorong pembelahan sel, perpanjangan sel, kekuatan dinding sel, penyerbukan bunga, pembentukan biji dan trasportasi gula. Boron juga berguna untuk system hormon pada tanaman. Kekurangan boron menyebabakan pertumbuhan tanaman terhambat.

Boron

Unsur Boron berpengaruh pada meristimatik tanaman, sintesa gula, karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein. Kekurangan unsur Boron dapat menyebabkan ujung daun menjadi tidak normal, rapuh, berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata. Penyebab defisiensi unsur Boron antara lain rendahnya kandungan unsur Boron dalam tanah, tingginya kandungan unsur N, K dan Ca akibat aplikasi yang berlebihan dan tidak berimbang.

Anda mungkin juga menyukai